hipertensi kelompok 1

Upload: badriyatunnikmah

Post on 09-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

CARDIOVASKULER II HIPERTENSI

Kelompok 1:1. Badriyatun Nimah11131020000752. Dini Fitriyani11131020000123. Ervina Oktaviani11131020000254. Yuni Rahmi1113102000042

HIPERTENSI1A.DEFINISIHipertensi adalah kenaikan tekanan darah arterial yang bertahanHipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya (SBP) diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya (DBP) diatas 90 mmHg.Krisis hipertensi adalah peningkatan bermakna pada tekanan darah (ke level lebih tinggi - stage 3), melambangkan : - hypertensive emergency (kenaikan tekanan darah dengan cedera akut target organ) - hypertensive urgency (hipertensi akut tanpa tanda atau simptom komplikasi akut target organ).

NoKategoriSistolik(mmHg)Diastolik(mmHg)1.Optimal120B. Etiologi/PenyebabHipertensi essensial ( hipertensi primer ) Tidak diketahui penyebabnya, tetapi mungkin multifaktorKerentanan genetikAktivitas berlebihan sistem saraf simpatikMembran transport Na/K yang abnormalPenggunaan garam yang berlebihanSistem renin-angiotensin aldosteron yang abnormal

Penyakit ginjalGagal ginjal kronis, Stenosis arteri renalisGlomerulonefritis akutPenyebab endokrinTumor adrenal (korteks atau medula)Sindroma CushingKoarkasio aorta ( penyempitan pada aorta )Obat-obatan, misalnya kortikosteroid steroid dan pil kontrasepsi2. Hipertensi sekunder penyebab spesifik atau di sebabkan oleh penyakit lainC. PATOFISIOLOGIlETIOLOGIPenyempitan pembuluh darahKompensasi ventrikel kiri memompa dengan kerasVolume darah kurangTD meningkat Pandangan berkunang2, lemas, kaku kuduk, cepat marah, nyeri kepala, mual atau muntahC. PATOFISIOLOGI- Hipertensi adalah kelainan heterogen yang bisa muncul dari penyebab spesifik (hipertensi sekunder) atau dari mekanisme patofisiologi yang tidak diketahui penyebabnya (hipertensi primer atau esensial).- Hipertensi sekunder terjadi pada kurang dari 5% kasus, dan kebanyakan disebabkan oleh renoparenchymal kronik atau penyakit renovascular. Hipertensi essensial (hipertensi primer )Gangguan patologis pada central nervous system (CNS), serat saraf otonom, reseptor adrenergik, atau baroreseptor.Abnormalitas pada renal atau jaringan autoregulator yang mengatur proses ekskresi natrium, volume plasma, dan konstriksi alteriolar.Abnormalitas humoral, termasuk renin-angiotensin-aldosteron system (RAS), hormon natriuretik, atau hiperinsulinemia.Defisiensi pada sintesis setempat substan vasodilator pada endotel vascular, seperti prostasiklin, bradikinin, dan nitric oxide, atau peningkatan produksi substan vasokonstriktor seperti angitensin II dan endotelin I.Asupan natrium yang tinggi dan peningkatan hormon natriuretik di sirkulasi yang menginhibisi transpor natrium intraseluler, sehingga reaktivitas vaskular meningkat dan tekanan darah naik.Peningkatan konsentrasi kalsium intraseuler, sehingga fungsi otot polos vaskular berubah dan terjadi peningkatan tahanan vaskular perifer.Hipertensi sekunderpheochromacytoma,sindroma Cushing,hipertiroid,hiperparatiroid,aldosteronisme primer,kehamilan,peningkatan tekanan intercranial,koarktasi (penyempitan) aorta

Beberapa obat yang bisa menaikkan tekanan darah termasuk kortikosteroid, estrogen, amfetamin/anorexians, MAO inhibitor, dekongestan oral, venlafaxine, siklosporin, NSAID, dan hormon tiroid.D. Epidemiologi Prevalensi hipertensi di negara berkembang sekitar 80% penduduk mengidap hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2007 adalah 32,2% dan prevalensi tertinggi ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan 39,6%, terendah di Papua Barat 20,1%

The National Kidney Foundation (NKF) tahun 1998 melaporkan tingginya prevalensi Cardiovascular Disease (CVD) dengan Chronic Renal Disease (CRD) dan tingkat kematian 10 hingga 30 kali kejadian lebih tinggi pada pasien dialisis daripada populasi pada umumnya

D. EpidemiologiMenurut data World Health Organization (WHO), penyakit hipertensi dan gagal ginjal di Indonesia selalu mengalami peningkatan tiap tahunnya, untuk penyakit ginjal kronik (PGK), peningkatan terjadi sekitar 2-3 kali lipat dari tahun sebelumnyaBerdasarkan Hasil survey Riset Kesehatan Dasar 2007-2008, tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur. Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi 55 tahun yang tadinya tekanan darahnya normal adalah 90%. Kebanyakan pasien mempunyai tekanan darah prehipertensi sebelum mereka didiagnosis dengan hipertensi, dan kebanyakan diagnosis hipertensi terjadi pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelimaKasus HipertensiJT, 55 tahun, seorang wanita didiagnosis hipertensi. Tinggi JT 165 cm dan beratnya 72 kg, dengan indeks massa tubuh (BMI) 26,6 kg/m2. JT tidak merokok, tidak minum alkohol, dan melakukan latihan fisik sekitar seminggu sekali. Pengujian fisik menunjukkan hasil normal, namun dari elektrokardiogram terdeteksi terjadi hipertrofi ventrikel kiri.

F. Kerusakan Organ Target (Komplikasi) :Hipertrofi Ventrikel kiriKenaikan kadar kreatininMikroalbuminuriaGangguan pembuluh darah (penebalan intima-media), dan plak sklerotik

Hasil Tes Laboratorium Pasien (JT)PengujianHasil UjiNilai normalKesimpulanGlukosa darah puasa124 mg / dL72 126 mg/dLNormalSerum kreatinin1,5 mg / dL0,5 1 mg / dLSerum kreatinin tinggi : mengindikasikan terjadi penurunan fungsi ginjalKolesterol total200 mg / dL 200 mg / dLKolesterol total normal, walaupun trigliseridanya tinggi. Hal ini dikarenakan nilai HDL dan LDL masih dapat mengimbangi. Sehingga resiko terkena penyakit jantung tetap rendah Kolesterol high-density lipoprotein (HDL)40 mg / dL> 60 mg/dLTrigliserida200 mg / dL< 150 mg / dLKolesterol low-density lipoprotein ( LDL )120 mg / dL< 130 mg/dLTekanan darah165/86 mm Hg110/70 - 140/90 mm HgDiatas tekanan darah normal, mengindikasikan terjadinya tekanan darah tinggi. E. Kondisi Penyerta HipertensiBerdasarkan hasil uji laboratorium, kondisi penyerta hipertensi dari pasien adalah gangguan fungsi ginjal. Tanda tanda :Serum kreatinin tinggiUrinalisis positif terjadi mikroalbuminuriaTekanan darah tinggi

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan laboratorium rutin yang dilakukan sebelum memulai terapi dengan tujuan untukmenentukan adanya kerusakan organ dan faktor risiko lain atau mencari penyebab hipertensi.

Pada umumnya dilakukan pemeriksaan urinalisa darah periferlengkap,kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa,kolesterol total ) dan EKG