1. lap.promkes komplikasi hipertensi

33
LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT F.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI DAN KOMPLIKASINYA PADA POSYANDU LANSIA DUSUN GLAGAH OMBO, DESA NGAMPIN KECAMATAN AMBARAWA Pendamping dr. Dwi Retno S Disusun Oleh dr. Nugroho Jati Dwi Nur Laksono DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG 1

Upload: nanung-nugroho-jati

Post on 10-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan isip

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

F.1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI DAN

KOMPLIKASINYA PADA POSYANDU LANSIA DUSUN

GLAGAH OMBO, DESA NGAMPIN KECAMATAN

AMBARAWA

Pendamping

dr. Dwi Retno S

Disusun Oleh

dr. Nugroho Jati Dwi Nur Laksono

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG

UPTD PUSKESMAS AMBARAWA

KABUPATEN SEMARANG

2014  

1

Page 2: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN UKM BIDANG PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI DAN

KOMPLIKASINYA PADA POSYANDU LANSIA DUSUN

GLAGAH OMBO, DESA NGAMPIN KECAMATAN

AMBARAWA

Disusun oleh

dr. Nugroho Jati Dwi Nur Laksono

Telah disahkan pada

Tanggal 2015

Mengetahui

2

Pendamping

dr. Dwi Retno SNIP. 197403132006042017

Page 3: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sekitar 972 juta orang atau 26,4% masyarakat seluruh dunia

menderita hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita.

Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.

Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639

sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (WHO,

2000).

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan oleh

Departemen Kesehatan tahun 2004 mendapatkan prevalensi hipertensi di

Pulau Jawa mencapai 41,9%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota

Semarang, Hipertensi menjadi urutan ke-4 dari 10 besar penyakit di

Semarang pada tahun 2009.

Kasus hipertensi pada tahun 2009 di Kota Semarang terjadi

sebanyak 2063 kasus (12,85%). Prevalensi hipertensi pada usia muda

dikota Semarang terjadi sebanyak 164 kasus (6,01%). Dari 164 kasus

tersebut, sebanyak 6-10% sudah mengalami komplikasi seperti penyakit

jantung, ginjal dan lain-lain.

Meskipun prevalensinya rendah hal ini bisa saja menjadi masalah

kesehatan yang serius karena akan mengakibatkan komplikasi yang

berbahaya jika tidak terkendali dan tidak diupayakan pencegahan dini

faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi pada remaja.

3

Page 4: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Penderita Hipertensi di Indonesia, yang diperiksa di Puskesmas

secara teratut sebanyak 22,8% sedangkan yang tidak teratur sebanyak

77,2%. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah,

kasus tertinggi hipertensi terdapat di kota Semarang yaitu sebanyak 67,101

kasus (19,56%). Tertinggi kedua adalah Kabupaten Klaten yaitu sebesar

10,49%

Hipertensi seringkali muncul tanpa gejala yang spesifik sehingga

disebut sebagai silent killer. Secara global, tingkat prevalensi hipertensi di

seluruh dunia masih tinggi. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia

saat ini menderita hipertensi. Namun sebaliknya, tingkat kontrol tekanan

darah secara umum masih rendah.

Hipertensi mengundang berbagai macam risiko komplikasi,

Hipertensi merupakan penyebab utama berbagai macam penyakit yang

serius, diantaranya ialah penyakit gagal ginjal, gagal jantung dan stroke.

Penyuluhan tentang komplikasi hipertesi dilakukan di Desa Ngampin

Kecamatan Ambarawa dikarenakan masih kurangnya kesadaran

masyarakat untuk memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan

kesehatan untuk mengurangi risiko komplikasi hipertensi dikemudian hari.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 10 pasien hipertensi,

didapatkan semua dari mereka enggan untuk melakukan control rutin

tekanan darah karena menganggap tekanan darah tinggi akan terasa bila

timbul gejala dan tidak terdapat komplikasinya. Hal ini yang perlu digaris

bawahi dari hal tersebut yaitu timbulnya masalah tentang ketidak teraturan

penderita hipertensi dalam melakukan kontrol di pelayanan kesehatan

4

Page 5: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

akibat minimnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga tekanan darah

agar tetap stabil untuk mengurangi timbulnya komplikasi hipertensi pada

waktu mendatang.

Hal tersebut diatas, mendorong penulis untuk melakukan program

promosi kesehatan berupa penyuluhan yang lebih berfokus pada

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Komplikasi Hipertensi.

Penyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk memeriksakan tekanan darahnya secara rutin dan melakukan

anjuran dalam menjaga tekanan darah tetap stabil.

5

Page 6: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

BAB II

BENTUK KEGIATAN

A. PERMASALAHAN

1. MASYARAKAT.

a. Banyak kalangan berpendapat, hipertensi hanya karena memakan

makanan jenis tertentu yang bisa langsung hilang dengan

mengkonsumsi obat hipertensi beberapa kali saja.

b. Informasi yang kurang terkait dengan komplikasi hipertensi

menyebabkan masyarakat kurang mengerti terkait dengan tujuan

pengobatan hipertensi dan pencegahan hipertensi.

c. Kurangnya informasi mengenai komplikasi hipertensi sehingga

menyebabkan perhatian masyarakat terhadap bahaya hipertensi masih

kurang maksimal

2. PENDERITA HIPERTENSI

a. Kesadaran untuk minum obat anti hipertensi dan kontrol kembali

tekanan darah secara rutin di pelayanan kesehatan masih sangat

rendah apabila tensinya sudah mendekati normal

b. Penderita menganggap hipertensi hanya merupakan penyakit yang

minum obat ketika tensinya tinggi dan mengganggu aktifitas atau

menimbulkan gejala

c. Penderita tidak mengetahui secara jelas komplikasi hipertensi yang

dapat mengancam nyawa dan menyebabkan kecacatan.

6

Page 7: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

B. PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Rencana dan Intervensi yang dilaksanakan terkait dengan permasalahan yang

telah diuraikan sebelumnya adalah dilakukannya penyuluhan tentang

komplikasi hipertensi dengan cara :

1. Dilakukannya penyuluhan kepada masyarakat dan penderita hipertensi

terkait dengan komplikasi hipertensi dan tujuan pengobatan hipertensi

dalam mengurangi angka kecacatan dan kematian akibat komplikasi

hipertensi.

2. Perlu dilakukan pelatihan terhadap para kader posyandu lansia dalam

menjelaskan tentang komplikasi hipertensi dan memotivasi penderita

hipertensi untuk rutin dalam mengontrol tekanan darahnya.

3. Memotivasi masyarakat dan penderita hipertensi untuk tidak ragu dalam

memeriksakan tekanan darah dan mengontrolnya secara rutin ke

puskesmas atau posyandu serta mengenali gejala-gejala komplikasi

hipertensi.

7

Page 8: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

BAB III

PELAKSANAAN / PROSES INTERVENSI

A. SASARAN

Sasaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini adalah peserta posyandu

lansia Desa Ngampin Kecamatan Ambarawa

B. PELAKSANAAN

1. Tanggal : 14 November 2014

2. Waktu : 16.00 WIB - selesai

3. Tempat : Posyandu Lansia Dusun Glagah Ombo, Desa Ngampin

4. Peserta : 20 Orang lansia dan 5 kader Posyandu Lansia dusun

Glagah Ombo

5. Kegiatan : Posyandu Lansia dan Penyuluhan tentang Komplikasi

Hipertensi

C. TAHAP PELAKSANAAN

Langkah 1

Adalah Langkah Pendaftaran dalam kegiatan Posyandu Lansia untuk

memudahkan registrasi dan pengaturan pelayanan kesehatan lansia

Langkah II

Adalah Langkah Penimbangan, pengukuran tinggi badan dan pengukuran

tekanan darah Lansia

Langkah III

8

Page 9: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Adalah Langkah Pencatatan hasil penimbangan tersebut pada Kartu

Menuju Sehat (KMS) Lansia dan data pada Puskesmas

Langkah IV

Adalah Langkah tempat dilakukan penyuluhan personal mengenai hasil

dari KMS dan juga konsultasi masalah kesehatan lansia

Langkah V

Adalah Langkah pelayanan kesehatan meliputi pengobatan dasar dan

konsultasi pemeriksaan kesehatan

Setelah dilakukan lima tahap langkah tersebut lalu dilakukan penyuluhan

spesifik terkait tentang komplikasi hipertensi.

Beberapa hasil tanya jawab dengan peserta adalah sebagi berikut :

“ Dok, apakah benar tensi itu dipengaruhi oleh pikiran?”

Jawab :

Jika yang ibu maksud dengan pikiran adalah stress benar ibu. Setiap saat

manusia mengalami stress. Stress dapat dibagi menjadi dua bu, eustres

atau stress normal yang bisa ditangani dan distress atau stress yang

membutuhkan kompensasi karena tidak bisa ditangani dengan baik.

Kompensasi tersebut adalah cemas, takut, marah, dsb. Saat kita memiliki

masalah dan mengalami stress yang tidak dapat ditangani/distress, tubuh

kita juga ikut menyesuaikan dengan mekanisme cemas. Yaitu merasa ada

ancaman yang harus dihadapi. Salah satu adaptasinya adalah tekanan darah

akan meningkat.namun saat kecemasan tersebut menghilang atau

berkurang, tekanan darah anda akan kembali normal.tidak seperti penyakit

hipertensi primer maupun sekunder pada umumnya.

9

Page 10: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

“ Dok, apakah tidak bahaya setiap hari mengkonsumsi obat hipertensi ?”

Jawab :

Obat-obatan hipertensi merupakan obat pengendali tekanan darah. Dosis

yang dibutuhkan untuk setiap penderita hipertensi tentu diperhatikan

secara seksama. Tujuan pengobatan hipertensi adalah menjaga kestabilan

tekanan darah. Konsumsi obat-obatan hipertensi harus dalam pengawasan

dokter sehingga konsumsinya pun dapat terkontrol untuk mengurangi efek

samping yang tidak diinginkan dari obat-obatan hipertensi. Jadi, selama

konsumsi obat-obatan tersebut dalam pengawasan dokter, efek samping

yang ditakutkan dapat diminimalisir.

“dok saya sudah mengurangi garam. Kenapa tensi saya masih tetap saja

tinggi?”

Adanya zat yang mampu meningkatkan tensi adalah natrium. Natrium

tidak hanya terdapat pada garam saja, akan tetapi pada penyedap rasa,

saos, kecap juga. Coba ibu evaluasi kembali makanan yang ibu konsumsi.

Terutama masalah mie ayam bakso, di mana cara mengonsumsinya sering

banyak disertai kecap dan saos.

“ Dok, kenapa tetangga saya bisa kena stroke padahal tensinya normal ?”

Jawab :

Salah satu komplikasi hipertensi adalah stroke. Stroke sendiri tidak hanya

disebabkan oleh satu faktor saja. Banyak faktor yang dapat menyebabkan

hal tersebut. Selain itu, stroke secara garis besar dibagi menjadi dua

macam yakni Stroke Perdarahan dan Stroke Non Perdarahan. Pada kasus

tetangga ibu tersebut, mungkin yang terjadi adalah stroke non perdarahan.

10

Page 11: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Stroke Non Perdarahan atau Stroke Non Hemorragic disebabkan oleh

berbagai macam faktor, namun risiko paling tinggi ditemukan pada

penderita dengan plak aterosklerosis yang banyak diakibatkan diantarabta

oleh konsumsi rokok dan kadar kolesterol yang tinggi.

11

Page 12: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING

Monitoring yang dilakukan pada program ini adalah memantau

indikator-indikator berupa:

1. Peningkatan kunjungan peserta posyandu lansia dusun glagah ombo

(presensi kehadiran)

2. Kesadaran Para lansia sadar untuk memeriksakan tekanan darahnya secara

rutin di posyandu dibuktikan dengan terpantaunya data kartu menuju sehat

lansia.

3. Kesadaran para lansia penderita hipertensi untuk mengonsumsi obat dan

rutin memeriksakan diri di puskesmas.

B. EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan melakukan post-test kepada para peserta.

Hasil post test tersebut menunjukkan peningkatan informasi tentang

komplikasi hipertensi dan tujuan pengobatan hipertensi. Hal ini dapat dilihat

dari peningkatan skor post test yang menunjukkan peningkatan dari skor pre

test yang dilaksanakan sebelum dilakukan penyuluhan.

Salah satu pertanyaan yang diajukan dalam post test adalah :

“ Apa komplikasi hipertensi yang paling ditakutkan yang dapat mengganggu

kualitas hidup penderitanya secara sangat bermakna ? “

Jawab :

12

Page 13: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Komplikasi hipertensi yang paling ditakutkan adalah Stroke Perdarahan.

Kejadian tersebut dapat terjadi secara mendadak dan seharusnya dapat dicegah

dengan pengendalian hipertensi yang baik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pemahaman tentang komplikasi hipertensi dan tujuan pengobatan

hipertensi di kalangan masyarakat masih sangat kurang. Oleh karena itu,

diadakannya intervensi berupa penyuluhan yang diharapkan dapat

memberikan imbas positif terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh

masyarakat dan penderita hipertensi terkait dengan pentingnya mengontrol

secara rutin tekanan darah dan tujuan pengobatan hipertensi.

Hal ini diharapkan dapat ditularkan kepada kerabat dan keluarga

terdekat untuk memberikan informasi yang tepat tentang komplikasi

hipertensi dan penanganannya secara lengkap. Pengendalian tekanan darah

pada penderita hipertensi sangat penting diupayakan dalam mengurangi

timbulnya komplikasi hipertensi dikemudian hari yang lebih mengakibatkan

angka kecacatan yang lebih tinggi.

B. SARAN

13

Page 14: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

1. Dilakukannya penyuluhan kepada masyarakat dan penderita hipertensi

secara terus menerus dan berkelanjutan terkait dengan hipertensi dan

komplikasi hipertensi serta tujuan pengobatan hipertensi.

2. Diharapkan dapat terlaksananya pelatihan atau seminar yang rutin untuk

kader dan juga petugas puskesmas tentang Hipertensi dan Komplikasi

Hipertensi serta tujuan pengobatannya.

3. Perlunya dukungan optimal dari masyarakat, pemerintah dan seluruh

komponen agar paradigma hidup sehat dapat tercapai dengan motto

mencegah lebih baik daripada mengobati.

14

Page 15: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan

Pe

15

Pendataan Berat Badan, Umur dan Pengisian Kartu KMS Lansia

Penyuluhan tentang Hipertensi dan Komplikasinya oleh dokter internship

Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Lansia

Page 16: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah yang menetap setelah dilakukan

pengukuran secara berkelanjutan dengan nilai lebih dari 140/90 mmhg

pada usia dibawah 60 tahun dan lebih dari 150/90 untuk usia lebih dari

60 tahun.

B. Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi sering dibagi menjadi dua berdasarkan perkiraan

etiologinya :

1. Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu peningkatan persisten

tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme

kontrol homeostatik normal, Hipertensi ini tidak diketahui

penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi.

2. Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten akibat kelainan

dasar kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya

diketahui dan ini menyangkut + 10% dari kasus-kasus hipertensi.

C. Etiologi

Tekanan darah tergantung pada kecepatan denyut jantung,

volume sekuncup dan Total Peripheral Resistance (TPR). Penyebab

peningkatan dari resistensi perifer tersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya panjang pembuluh darah, lebar pembuluh darah

dan viskoskitas. Masing-masing komponen tersebut dipengaruhi oleh

banyak faktor. Diet, genetik dan faktor-faktor lain mempengaruhi

tekanan darah seseorang termasuk diantaranya adalah aktifitas fisik

seseorang.

16

Page 17: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama dapat

terjadi apabila terdapat peningkatan volume plasma yang

berkepanjangan, akibat gangguan penanganan garam dan air oleh

ginjal atau konsumsi garam yang berlebihan.

Peningkatan pelepasan renin atau aldosteron maupun

penurunan aliran darah ke ginjal dapat mengubah penanganan air dan

garam oleh ginjal. Peningkatan volume plasma akan menyebabkan

peningkatan volume diastolik akhir sehingga terjadi peningkatan

volume sekuncup dan tekanan darah. Peningkata preload biasanya

berkaitan dengan peningkatan tekanan sistolik.

D. Patofisiologi

Faktor kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon

pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan

hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak

diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi

pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari

pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke

bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke

ganglia simpatis di toraks dan abdomen.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk

impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia

simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin,

yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh

darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan

konstriksi pembuluh darah.

Faktor-faktor tersebut diatas diduga sebagai perjalanan

penyakit hipertensi. Terdapat beberapa perdebatan terkait

perkembangan teori tersebut. Beberapa penelitian dilakukan lebih

banyak untuk mengetahui lebih jelas terkait dengan perkembangan

hipertensi dikaitkan dengan genetika seseorang.

17

Page 18: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

E. Faktor Risiko

Riwayat keluarga merupakan masalah utama yang diteliti

dalam memicu masalah terjadinya hipertensi hipertensi cenderung

merupakan penyakit keturunan. Jika seorang dari orang tua kita

memiliki riwayat hipertensi maka sepanjang hidup kita memiliki

kemungkinan 25% terkena hipertensi.

Faktor usia sangat berpengaruh terhadap hipertensi karena

dengan bertambahnya umur maka semakin tinggi mendapat resiko

hipertensi. Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya

usia. Ini sering disebabkan oleh perubahan alamiah di dalam tubuh

yang mempengaruhi jantung, pembuluh darah dan hormon. Hipertensi

pada yang berusia kurang dari 35 tahun akan menaikkan insiden

penyakit arteri koroner dan kematian prematur.

Perbandingan antara jenis kelamin pria dan wanita juga

menunjukkan perbedaan risiko terjadinya hipertensi. Dari laporan

Sugiri di Jawa Tengah didapatkan angka prevalensi 6% dari pria dan

11% pada wanita. Laporan dari Sumatra Barat menunjukan 18,6%

pada pria dan 17,4% wanita. Di daerah perkotaan Semarang

didapatkan 7,5% pada pria dan 10,9% pada wanita. Sedangkan di

daerah perkotaan Jakarta didapatkan 14,6 pada pria dan 13,7% pada

wanita.

Merokok adalah faktor risiko lain terjadinya kejadian

hipertensi. Adapun hubungan merokok dengan hipertensi adalah

kandunga nikotin akan menyebabkan peningkatan tekanan darah

karena nikotin akan diserap pembulu darah kecil dalam paru-paru dan

diedarkan oleh pembulu dadarah hingga ke otak, otak akan bereaksi

terhadap nikotin dengan member sinyal pada kelenjar adrenal untuk

melepas hormon adrenalin.

Hormon yang kuat tersebut akan menyempitkan pembuluh

darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan

yang lebih tinggi.Selain itu, karbon monoksida dalam asap rokok

18

Page 19: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

menggantikan oksigen dalam darah. Hal ini akan menagakibatkan

tekana darah karena jantung dipaksa memompa untuk memasukkan

oksigen yang cukup kedalam orga dan jaringan tubuh.

Aktivitas sangat mempengaruhiterjadinya hipertensi, dimana

pada orang yang kuan aktvitas akan cenderung mempunyai frekuensi

denyut jantung yang lebih tingi sehingga otot jantung akan harus

bekerja lebih keras pada tiap kontraksi.Makin keras dan sering otot

jantung memompa maka makin besar tekanan yang dibebankan pada

arteri.

Stress juga sangat erat merupakan masalah yang memicu

terjadinya hipertensi dimana hubungan antara stress dengan hipertensi

diduga melalui aktivitas saraf simpatis peningkatan saraf dapat

menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu). Stress yang

berkepanjangan dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi.

Walaupun hal ini belum terbukti akan tetapi angka kejadian di

masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan.

Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami

kelompok masyarakat yang tinggal di kota.

F. Komplikasi Hipertensi

Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak,

atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang

terpajan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik

apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan

menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang diperdarahinya

berkurang Arteri-arteri otak yang mengalami arterosklerosis dapat

melemah sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya

aneurisma.

Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba,

seperti, orang bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang

mabuk, salah satu bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan

19

Page 20: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

(misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara

secara jelas) serta tidak sadarkan diri secara mendadak.

Infark Miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang

arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium

atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melalui

pembuluh darah tersebut. Karena hipertensi kronik dan hipertensi

ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak dapat

terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark.

Demikian juga hipertropi ventrikel dapat menimbulkan perubahan-

perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi

disritmia, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan

bekuan.

Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat

tekanan tinggi pada kapiler-kepiler ginjal, glomerolus. Dengan

rusaknya glomerolus, darah akan mengalir keunit-unit fungsional

ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan

kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein akan keluar

melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,

menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik.

Gagal jantung atau ketidakmampuan jantung dalam memompa

darah yang kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan

terkumpul di paru,kaki dan jaringan lain sering disebut edma.Cairan

didalam paru – paru menyebabkan sesak

20

Page 21: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

21

Page 22: 1. Lap.promkes Komplikasi Hipertensi

Daftar Pustaka

U.S Departement of health and human services. 2014. Prevention detection evluation and treatmant of high blood pressure. JNC VIII

PAPDI. 2007. Buku Ajar Penyakit Dalam. EGC : Jakarta

22