hidrokarbon
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Percobaan
Salah satu senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini
tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon
paling sederhana adalah hidrokarbon..
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.
Hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut alkana. Alkana-alkana ini
berbentuk gas dan terdapat dalam minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai
bahan bakar. Bensin misalnya merupakan campuran dari alkana.
Alkana dan sikloalkana disebut hidrokarbon jenuh, artinya tidak bereaksi dengan
hidrogen. Senyawa yang mengandung ikatan-pi disebut tak jenuh, dalam kondisi
reaksi yang tepat, senyawa ini bereaksi dengan hidrogen menghasilkan produk yang
jenuh (Fessenden & Fessenden, 1986).
Oleh karena hal itu, kami sebagai penulis tertarik untuk membahas senyawa
hidrokarbon baik itu alkana, alkena, dan alkuna serta derivatnya. Selain itu, juga
ingin membahas lebih banyak lagi tentang reaksi senyawa tersebut serta kegunaan
atau aplikasi dari senyawa hidrokarbon tersebut.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui klasifikasi senyawa hidrokarbon, karakteristik senyawa
alkana, alkena, alkuna beserta turunannya, serta reaksi pada senyawa hidrokarbon
dan aplikasinya.
1.3 Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat diperoleh adalah agar pembaca dan penulis lebih dapat
mengetahui tentang karaktersitik senyawa hidrokarbon dan klasifikasnya serta
mengetahui aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1 Identifikasikan dan klasifikasikan senyawa hidrokarbon.
2. Karakteristik senyawa alkana, alkena, alkuna beserta derivatnya.
3 Reaksi pada senyawa hidrokarbon.
4. Aplikasi senyawa hidrokarbon.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Senyawa Hidrokarbon
2.1.1 Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon
Istilah hidrokarbon mengacu pada senyawa yang tersusun dari atom karbon dan
hidrogen. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan
karbon. Senyawa turunan hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung
atom-atom lain selain atom karbon dan hidrogen, seperti alkohol, aldehida, protein,
dan karbohidrat. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan
uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa
hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon
monoksida (CO).
Gambar 2.1 Bagan Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon umumnya terbagi menjadi dua kelompok besar ditinjau dari cara
berikatan karbon-karbonnya yaitu :
1. Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai atom karbon terbuka dan mungkin juga
bercabang – cabang. Golongan ini disebut golongan asiklik.
Contoh : CH3CH2CH3
Terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Hirokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada ranai karbonnya semua
berikatan tungggal, di sebut juga sebagai alkana.
3
b. Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidro karbon yang pada rantai karbonnya terdapat
ikatan rangkap dua ( alkana ) dan rangkap tiga ( Alkana).
2. Hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar, atau
karbon yang rantai C nya berbentuk cincin atau lingkaran ( senyawa hidrokarbon
dengan ujung rantai tertutup ).
Contoh :
siklopropana siklopentana
Terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Hidrokarbon alisiklik, yaitu senyawa golongan alifatik dengan ujung rantai
tertutup.
b. Hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup
yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang
bergantian
(Pine, dkk , 1988)
2.1.2 Sumber – Sumber Hidrokarbon
A. Gas Alam Dan Minyak Bumi
Gas alam, yang 60 - 90% ialah metana (presentasi bergantung pada
sumbernya), Komponen gas alam lainnya ialah etena dan propana. Kadang – kadang
gas alam mengandung banyak helium. Biasanya gas alam dan minyak berada
bersama – sama.
Minyak Bumi (petroleum) ialah berasal dari tumbuhan dan hewan. Minyak
bumi mentah atau minyak mentah, adalah campuran dari senyawa alifatik dan
aromatik,termasuk senyawa sulfur dan nitrogen.
Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa penyusun utamanya
berupa hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana dan aromatis.
4
B. Batu Bara
Batubara dibentuk dari tumbuhan oleh bakteri. Batu bara ini di kelompokkan
menurut kadar karbonnya yaitu antrasit atau batu bara keras menandung kadar
karbon tertinggi, batubara bikumen (lunak), lignit dan akhirnya gambut. Karena
batubara mengandung 2-6% sulfur, pembakaran batu bara dapat mengakibatkan
pencemar udara yang parah dan hujan asam.
Bila batubara dipanasi tanpa hadirnya udara disebut distilasi merusak akan
dihasilkan 3 macam produk kasar: gas batubara, terbatubara, dan kokas. Dewasa ini
kokas digunakan dalam pabrik baja. Pengubahan batubara menjadi gas bakar dan
bahan bakar cair disebut bahan bakaar sintetik, masing masing disebut gasifikasi
batu bara danm pencairan batubara (Fessenden & Fessenden, 1986).
2.2 Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Derivatnya
2.2.1 Alkana (Parafin)
Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C-nya hanya terdiri dari ikatan kovalen
tunggal saja atau sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh. Hal ini karena jumlah
atom Hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya maksimal. Rumus umumnya adalah
CnH2n+2.
Adapun sifat-sifat fisika alkana adalah sebagai berikut :
1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H
nya maksimal)
2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)
3. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17
pada suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
4. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila jumlah atom C
sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah
5. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar
6. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C
7. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
Adapun sifat-sifat kimia alkana adalah sebagai berikut :
1. Sukar bereaksi.
5
2. Dalam oksigen berlebih alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon
dioksida dan uap air.
3. Jika direaksikan dengan atom halogen, atom H pada alkana akan digantikan oleh
halogen.
4. Menghasilkan sedikit jelaga apabila terbakar.
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan
rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku
berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka
tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
Sifat-sifat deret homolog alkana :
a. Mempunyai sifat kimia yang mirip
b. Mempunyai rumus umum yang sama
c. Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14
d. Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya
Tabel 2.1 Senyawa-Senyawa dalam Deret Homolog
2.2.2 Alkena (Olefin)
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2
(-C=C-). Dengan rumus umumnya adalah CnH2n.
6
Adapun Adapun sifat-sifat alkena adalah sebagai berikut :
1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua
2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)
3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)
4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif
5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam
udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)
Adapun sifat-sifat kimia alkena addalah sebagai berikut :
1. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”
2. Dengan jumlah C yang sama, alkena lebih reaktif dibanding dengan alkana.
3. Reaksi adisi, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan menambah
atom lain
a. Adisi alkena dengan hidrogen
CH2═CH2 + H2 → CH3─CH3
etena.......................etana
b. Adisi alkena dengan halogen (F2 ,Cl2, Br2, I2 )
CH2═CH2 + Cl2 → CH2─CH2
.... |........ .|
Cl. Cl
etena,,,,,,,,,, 1,2-dikloro etana
c. Adisi alkena dengan asam halida (HF, HCl, HBr, HI)
Berlaku hukum Markovnikov, atom H dari hidrogen halida masuk ke atom
C rangkap mengikat atom H lebih banyak.
CH3─CH═CH2 + H─Cl → CH3─CH─CH3
|
............................ .Cl
d. Polimerisasi, adalah penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)
menjadi molekul besar (polimer). Pada reaksi polimerisasi, molekul alkena
saling menjenuhkan.
Contoh: Polietena merupakan hasil polimerasi etena.
nCH2═CH2 → ─CH2─CH2─CH2─CH2─ → (─CH2─CH2─)n
7
2.2.3 Alkuna
Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung
ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n – 2. Adapun sifat-sifat
alkuna adalah sebagai berikut :
1. Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana maupun alkena.
2. Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)
Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan
jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna membutuhkan jumlah
pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap
yang sama.
(James E. Brady, 1990)
2.2.4 Senyawa Turunan Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan induk dari semua senyawa organik.
Sedangkan golongan turunan senyawa alkana melibatkan atom C , H, dan O.
Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana
dimana satu atau lebih atom H diganti oleh atom atau gugus lain sehingga
membentuk senyawa lain.
Beberapa golongan senyawa turunan hidrokarbon yang akan dibahas berikut ini.
1. Haloalkana
a. Sifat fisika Alkil Halida :
- Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C
yang sama.
- Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.
- Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.
b. Penggunaan alkil halida :
- Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol,
disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).
- Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat
pemadam kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.
8
- Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat
“air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.
2. Alkohol
Alkohol dianggap sebagai turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh
gugus alkoksi ( -OH ).
a. Sifat-sifat Alkohol
- Sifat Fisika
Alkohol mempumyai titik cair dan titik didih yang relatif tinggi. Pada suhu
kamar, alkohol suku rendah berbentuk cairan , suku sedang berupa cairan
kental, sedangkan suku tinggi berbentuk padatan
- Sifat Kimia
Gugus OH merupakan gugus yag cukup reaktif sehingga alkohol mudah
terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Reaksi dengan logam aktif misalnya logam
natrium dan kalium membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Alkohol
sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Jika
alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi
(melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.
b. Kegunaan Alkohol dalam kehidupan sehari-hari
- pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
- bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar
lebih bersih dibanding gasoline atau disel.
- antifreeze pada radiator.
- untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat
disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger.
- Gasohol (90% bensin + 10% alkohol) sebagai bahan bakar
3. Eter
Eter dianggap sebagai turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh
gugus alkoksi ( -OR ).
a. Sifat-sifat Eter
- Sifat Fisika
Titik cair dan titik didih eter jauh lebih rendah daripada alkohol. Demikian
juga dalam hal kelarutan, eter lebih besar sukar larut dalam air daripada
9
alkohol. Pada umumnya eter tidak bercampur dengan air. Pada suhu kamar,
kelarutan etil eter dalam air hanya 1,5 % karena molekul eter kurang polar.
- Sifat Kimia
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Eter tidak
beraksi dengan logam natrium. Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh
HI.
c. Kegunaan Eter dalam kehidupan sehari-hari
Kegunaan utama eter adalah sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada
operasi. Etil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti
halnya kloroform atau siklopropana.ehida dan K
4. Aldehida
Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O)
yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.
a. Sifat-Sifat Aldehida :
- Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam
derajatnya.
- Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang
Akrolein == propanal == CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat
reaktif.
b. Penggunaan Aldehida
Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi dan
mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai berikut.
- Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40 % formaldehida dalam air.
- Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh
pada pemanasan ).
5. Keton
a. Sifat-sifat Keton
- Oksidasi
Keton adalah reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi
lemah seperti pereaksi Tollens dan Fehling tidak dapat mengoksidasi keton.
- Reduksi ( Adisi Hidrogen )
Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.
10
c. Penggunaan Keton
Keton dalam kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan utama aseton
adalah sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak. Juga sebgai pelarut untuk
selulosa asetat dalam memproduksi rayon, mebersihkan pewarna kuku.
Beberapa keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau
harum.
6. Asam Karboksilat
a. Tata Nama Alkanoat
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan
mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Misalnya alkana
menjadi asam alkanoat.
CH3-CH-CH2-COOH
|
CH3
Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama lazimnya adalah
asam format.
b. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari
Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan
di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet). Asam
asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang
terdapat dalam cuka makanan sekitar 20-25 %.
7. Ester
a. Sifat-sifat Ester
- Hidrolisis
Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam
karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan pengesteran. Hidrolisis
lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
- Penyabunan
Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu basa kuat seperti
NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksinya disebut reaksi
11
penyabunan (saponifikasi). Pada pembuatan sabun juga terbentuk gliserol
sebagai hasil sampingan.
b. Beberapa Jenis Ester dan Penggunaannya
Ester mempunyai aroma yang sedap banyak di antaranya terdapat pada bunga
atau buah-buahan sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin (wax, bukan lilin
parafin) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol
berantai panjang. Salah satu golongan ester yang banyak terdapat di alam
adalah lemak (fat).
8. Benzene = C6H6
a. Sifat-sifat benzena
- Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam
kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang
berjelaga dan berwarna (karena kadar C tinggi)
- Sifat kimia benzen :
a. Halogenesi → Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan
katalisator besi ( III ) halida
b. Nitrasi → Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator
asam sulfat pekat membentuk nitrobenzena
c. Sulfonasi → Terjadi apabila benzena di panaskan dengan asam sulfat pekat
d. Alkilasi → Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan
alkil halida dengan katalisator aluminium kloroda ( AlCl3 )
2.3 Reaksi Senyawa Hidrokarbon
Pada senyawa-senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dapat terjadi
reaksi-reaksi, seperti reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi substitusi, dan reaksi
eliminasi. Pada subbab ini, Anda akan mempelajari reaksi-reaksi tersebut.
1. Reaksi Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon
Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon
dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi
oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
12
Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada
senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon.
Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan
oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi
atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami
oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.
2. Reaksi Substitusi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau
molekul) yang terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon. Pada reaksi
halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkana
digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan
hingga 100°C atau radiasi oleh sinar UV maka akan dihasilkan senyawa
klorometana, seperti reaksi berikut.
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti
berikut.
CH3Cl(g) + Cl2(g) ⎯⎯⎯ → CH2Cl2(g) + HCl(g)
CH2Cl2(g) + Cl2(g) ⎯⎯⎯ → CHCl3(g) + HCl(g)
CHCl3(g) + Cl2(g) ⎯⎯⎯ → CCl4(g) + HCl(g)
Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana.
Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana.
Diklorometana digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana
digunakan untuk dry–clean.
3. Reaksi Adisi pada Senyawa Hidrokarbon
Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga
(alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya,
kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul). Reaksi tersebut
dinamakan reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara 1-propena dengan asam bromida
menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.
13
Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan
senyawa tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya penambahan
atom hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan hidrogen halida
maka akan menghasilkan produk tunggal.
Aturan Markovnikov: adisi asam terhadap alkena yang tak simetri, atom H
akan mengikat atom H lebih banyak.
4. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi
melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk
molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan
etena dan asam klorida.
C2H5Cl(aq) → C2H4(aq) + HCl(aq)
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan
menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
2.4 Aplikasi Hidrokarbon dalam Kehidupan
A. Bidang Pangan
Beberapa bahan kimia hanya terdiri dari karbon dan hidrogen (hidrokarbon).
Hidrokarbon digunakan dalam industri, khususnya pada industri petroleum dan aspal
cair. Energi kimia tersimpan dalam hidrokarbon, unsur-unsur penyusunnya adalah
karbon dan hidrogen. Hidrokarbon memperoleh energi dari matahari saat tumbuh-
tumbuhan menggunakan sinar matahari selama proses fotosintesis untuk
menghasilkan glukosa (makanan).
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa.
Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita
hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi (pernapasan). Energi yang
14
dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan di bawah jaringan kulit dalam bentuk
lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh:
B. Bidang Sandang
Senyawa-senyawa turunan hi-drokarbon yang berperan di bidang pakaian,
antara lain kapas, wol (merupakan suatu protein), sutra (protein), nilon (polimer), dan
serat sintetis.
C. Bidang Papan
Bidang papan, senyawa turunan hidrokarbon yang berperan, antara lain
selulosa, kayu, lignin, dan polimer.
D. Bidang Perdagangan
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang menjadi komoditi
perdagangan yang sangat penting bagi dunia karena minyak bumi merupakan salah
satu sumber energi yang paling utama saat ini. Negara-negara di dunia penghasil
minyak bumi membentuk organisasi antarnegara penghasil minyak bumi yang diberi
nama OPEC (Organization of Petrolleum Exporting Country). Hasil penyulingan
minyak bumi banyak menghasilkan senyawa-senyawa hidrokarbon yang sangat
penting bagi kehidupan manusia, seperti bensin, petroleum eter (minyak tanah), gas
elpiji, minyak pelumas, lilin, dan aspal.
E. Bidang Seni dan Estetika
Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai, antara lain lilin
(wax) untuk melapisi suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilat. Bahkan ada
seniman yang membuat patung dari lilin dengan cara memadatkan lilin dalam ukuran
besar kemudian dipahat atau diukir sesuai keinginan sang seniman. selain itu juga
ada seni pewarnaan, baik pada kain maupun benda-benda lain menggunakan
senyawa-senyawa kimia. Bahan-bahan yang dilapisi dengan lilin akan tampak lebih
menarik dan di samping itu juga akan terhindar dari air karena air tidak dapat
bereaksi dengan lilin karena perbedaan kepolaran.
15
BAB III
PEMBAHASAN
Senyawa hidrokarbon mengandung gugus karbon dan hidrogen. Elektron
valensi atom karbon adalah 4 sedangkan elektron valensi atom hidrogen adalah 1.
Memiliki tingkat kepolaran dan keelektronegatifan yang hampir sama. Sebagai
contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat
atom hidrogen: CH4. Sehingga, untuk memenuhi elektron valensi pada kulit
terluarnya, karbon dan hidrogen saling menerima elektron dari atom yang lain.
Sedangkan pada yang bukan hidrokarbon sebagai contoh HCl membentuk ikatan ion.
Gambar 3.1 Ikatan pada Hidrokarbon dan Bukan Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon dibedakan berdasarkan aspek ikatannya menjadi tiga,
yaitu :
1. Alkana, merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal.
2. Alkena, merupakan hidrokarbon tak jenuh berikatan ganda atau rangkap dua.
3. Alkuna, merupakan hidrokarbon tak jenuh berikatan rangkap tiga.
Alkana lebih sukar bereaksi karena pemutusan ikatan kovalen tunggal antara
karbon dan hydrogen sangat sukar sedangkan ikatan rangkap lebih mudah putus
menjadi ikatan tunggal.
Adapun cara untuk membuat alkana (parafin) menjadi reaktif adalah dengan
melakukan reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu
molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Mengingat bahwa parafin
merupakan senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan
tunggal), maka sukar untuk dilakukan reaksi lain selain substitusi. Contoh:
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen).
16
H x
Selain itu, kemungkinan yang dibebaskan dari proses pembakaran batu bara
dapat kita asumsikan berdasarkan komponen penyusun batu bara, yaitu karbon,
nitrogen, oksigen dan belerang. Sehingga kemungkinan gas buangannya berupa CO,
CO2, H2O,N2, NO, NO2, SO, SO2, SO3. Dimana gas sulfur yang dihasilkan dapat
menyebabkan hujan asam.
Kemudian, untuk mengidentifikasi reagensia alkana, alkena, dan alkuna pada
laboraturium kita dapat mengidentifikasinya melalui sifat-sifat fisika dan kimia
reagensia-reagensia tersebut serta mengethaui reaksi-reaksi yang biasa digunakan
untuk alkana, alkena, dan alkuna. Misalnya pada alkana kita dapat melakukan
identifikasi dengan melakukan pembakaran, misalnya adalah turunan alkana berupa
alkohol dengan membakarnya kita tahu bahwa dia termasuk dalam gugus alkana.
Pada alkena dapat dengan melakukan reaksi adisi. Sedangkan pada alkuna kita dapat
melakukan identifikasi melalui reaksi adisi pada alkuna.
Sedangkan yang membedakan reaksi kimia antara senyawa hidrokarbon
dengan senyawa yang bukan hidrokarbon adalah reaksi senyawa hidrokarbon
cenderung berjalan lambat dibandingkan dengan senyawa bukan hidrokarbon.
Senyawa hidrokarbon biasanya memerlukan katalis untuk membuat reaksi berjalan
sedangkan senyawa bukan hidrokarbon biasanya tidak memerlukan katalis untuk
membuat reaksi berjalan. Contoh: Reaksi nitrasi dimana reaksi ini termasuk dalam
reaksi substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi ini terjadi ketika gugus benzena
direaksikan dengan asam nitrat dengan katalis asam sulfat sehingga menghasilkan
asam pikrat dan air.
17
BAB IV
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Hidrokarbon umumnya terbagi menjadi dua kelompok besar ditinjau dari cara
berikatan karbon-karbonnya yaitu :
a. Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai atom karbon terbuka dan mungkin juga
bercabang – cabang.
Terbagi menjadi dua, yaitu :
- Hirokarbon jenuh
- Hidrokarbon tak
b. Hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar
senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai tertutup.
Terbagi menjadi dua, yaitu :
- Hidrokarbon alisiklik
- Hidrokarbon aromatik
2. Senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh terdiri dari, alkana (ikatan tunggal),
alkena (ikatan rangkap dua), alkuna (ikatan rangkap tiga), dan senyawa
turunannya, seperti alkohol, aldehid, keton, benzena, ester, dll.
3. Reaksi-reaksi yang dapar berlangsung pada senyawa hidrokarbon dapat berupa
reaksi substitusi, oksidasi, adisi, dan eliminasi.
4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang, salah
satu contohnya dalam bidang seni dalam pembuatan lilin.
5. Perbedaan senyawa hidrokarbon dan bukan hidrokarbon, salah satunya
berdasarkan ikatan, dimana ikatan hidrokarbon berupa ikatan kovalen dan bukan
hidrokarbon berupa ikatan ion.
18
DAFTAR PUSTAKA
19