hidrokarbon

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percobaan Salah satu senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon paling sederhana adalah hidrokarbon.. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut alkana. Alkana-alkana ini berbentuk gas dan terdapat dalam minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai bahan bakar. Bensin misalnya merupakan campuran dari alkana. Alkana dan sikloalkana disebut hidrokarbon jenuh, artinya tidak bereaksi dengan hidrogen. Senyawa yang mengandung ikatan-pi disebut tak jenuh, dalam kondisi reaksi yang tepat, senyawa ini bereaksi dengan hidrogen menghasilkan produk yang jenuh (Fessenden & Fessenden, 1986). Oleh karena hal itu, kami sebagai penulis tertarik untuk membahas senyawa hidrokarbon baik itu alkana, alkena, dan alkuna serta derivatnya. Selain itu, juga ingin membahas lebih banyak lagi tentang reaksi senyawa

Upload: kherliyanda-febriani

Post on 05-Dec-2014

263 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: hidrokarbon

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Percobaan

Salah satu senyawa yang melimpah di alam adalah senyawa karbon. Senyawa ini

tersusun atas atom karbon dan atom-atom lain yang terikat pada atom karbon, seperti

hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom karbon itu sendiri. Salah satu senyawa karbon

paling sederhana adalah hidrokarbon..

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon.

Hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal disebut alkana. Alkana-alkana ini

berbentuk gas dan terdapat dalam minyak bumi. Gas-gas ini digunakan sebagai

bahan bakar. Bensin misalnya merupakan campuran dari alkana.

Alkana dan sikloalkana disebut hidrokarbon jenuh, artinya tidak bereaksi dengan

hidrogen. Senyawa yang mengandung ikatan-pi disebut tak jenuh, dalam kondisi

reaksi yang tepat, senyawa ini bereaksi dengan hidrogen menghasilkan produk yang

jenuh (Fessenden & Fessenden, 1986).

Oleh karena hal itu, kami sebagai penulis tertarik untuk membahas senyawa

hidrokarbon baik itu alkana, alkena, dan alkuna serta derivatnya. Selain itu, juga

ingin membahas lebih banyak lagi tentang reaksi senyawa tersebut serta kegunaan

atau aplikasi dari senyawa hidrokarbon tersebut.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui klasifikasi senyawa hidrokarbon, karakteristik senyawa

alkana, alkena, alkuna beserta turunannya, serta reaksi pada senyawa hidrokarbon

dan aplikasinya.

1.3 Manfaat Percobaan

Manfaat yang dapat diperoleh adalah agar pembaca dan penulis lebih dapat

mengetahui tentang karaktersitik senyawa hidrokarbon dan klasifikasnya serta

mengetahui aplikasi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.

Page 2: hidrokarbon

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1 Identifikasikan dan klasifikasikan senyawa hidrokarbon.

2. Karakteristik senyawa alkana, alkena, alkuna beserta derivatnya.

3 Reaksi pada senyawa hidrokarbon.

4. Aplikasi senyawa hidrokarbon.

2

Page 3: hidrokarbon

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Senyawa Hidrokarbon

2.1.1 Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon

Istilah hidrokarbon mengacu pada senyawa yang tersusun dari atom karbon dan

hidrogen. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan

karbon. Senyawa turunan hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung

atom-atom lain selain atom karbon dan hidrogen, seperti alkohol, aldehida, protein,

dan karbohidrat. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan

uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna senyawa

hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon

monoksida (CO).

Gambar 2.1 Bagan Penggolongan Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon umumnya terbagi menjadi dua kelompok besar ditinjau dari cara

berikatan karbon-karbonnya yaitu :

1. Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai atom karbon terbuka dan mungkin juga

bercabang – cabang. Golongan ini disebut golongan asiklik.

Contoh : CH3CH2CH3

Terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Hirokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada ranai karbonnya semua

berikatan tungggal, di sebut juga sebagai alkana.

3

Page 4: hidrokarbon

b. Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidro karbon yang pada rantai karbonnya terdapat

ikatan rangkap dua ( alkana ) dan rangkap tiga ( Alkana).

2. Hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar, atau

karbon yang rantai C nya berbentuk cincin atau lingkaran ( senyawa hidrokarbon

dengan ujung rantai tertutup ).

Contoh :

siklopropana siklopentana

Terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Hidrokarbon alisiklik, yaitu senyawa golongan alifatik dengan ujung rantai

tertutup.

b. Hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup

yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan tunggal yang

bergantian

(Pine, dkk , 1988)

2.1.2 Sumber – Sumber Hidrokarbon

A. Gas Alam Dan Minyak Bumi

Gas alam, yang 60 - 90% ialah metana (presentasi bergantung pada

sumbernya), Komponen gas alam lainnya ialah etena dan propana. Kadang – kadang

gas alam mengandung banyak helium. Biasanya gas alam dan minyak berada

bersama – sama.

Minyak Bumi (petroleum) ialah berasal dari tumbuhan dan hewan. Minyak

bumi mentah atau minyak mentah, adalah campuran dari senyawa alifatik dan

aromatik,termasuk senyawa sulfur dan nitrogen.

Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa penyusun utamanya

berupa hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana dan aromatis.

4

Page 5: hidrokarbon

B. Batu Bara

Batubara dibentuk dari tumbuhan oleh bakteri. Batu bara ini di kelompokkan

menurut kadar karbonnya yaitu antrasit atau batu bara keras menandung kadar

karbon tertinggi, batubara bikumen (lunak), lignit dan akhirnya gambut. Karena

batubara mengandung 2-6% sulfur, pembakaran batu bara dapat mengakibatkan

pencemar udara yang parah dan hujan asam.

Bila batubara dipanasi tanpa hadirnya udara disebut distilasi merusak akan

dihasilkan 3 macam produk kasar: gas batubara, terbatubara, dan kokas. Dewasa ini

kokas digunakan dalam pabrik baja. Pengubahan batubara menjadi gas bakar dan

bahan bakar cair disebut bahan bakaar sintetik, masing masing disebut gasifikasi

batu bara danm pencairan batubara (Fessenden & Fessenden, 1986).

2.2 Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Derivatnya

2.2.1 Alkana (Parafin)

Alkana adalah hidrokarbon yang rantai C-nya hanya terdiri dari ikatan kovalen

tunggal saja atau sering disebut sebagai hidrokarbon jenuh. Hal ini karena jumlah

atom Hidrogen dalam tiap-tiap molekulnya maksimal. Rumus umumnya adalah

CnH2n+2.

Adapun sifat-sifat fisika alkana adalah sebagai berikut :

1. Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan atom C rangkap sehingga jumlah atom H

nya maksimal)

2. Disebut golongan parafin karena affinitas kecil (sedikit gaya gabung)

3. Bentuk Alkana dengan rantai C1 – C4 pada suhu kamar adalah gas, C4 – C17 

pada suhu adalah cair dan > C18  pada suhu kamar adalah padat

4. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah…dan bila jumlah atom C

sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang lebih rendah

5. Sifat kelarutan : mudah larut dalam pelarut non polar

6. Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C

7. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)

Adapun sifat-sifat kimia alkana adalah sebagai berikut :

1. Sukar bereaksi.

5

Page 6: hidrokarbon

2. Dalam oksigen berlebih alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon

dioksida dan uap air.

3. Jika direaksikan dengan atom halogen, atom H pada alkana akan digantikan oleh

halogen.

4. Menghasilkan sedikit jelaga apabila terbakar.

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan

rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku

berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata lain merupakan rantai terbuka

tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.

Sifat-sifat deret homolog alkana :

a. Mempunyai sifat kimia yang mirip

b. Mempunyai rumus umum yang sama

c. Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14

d. Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

Tabel 2.1 Senyawa-Senyawa dalam Deret Homolog

2.2.2 Alkena (Olefin)

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 2

(-C=C-). Dengan rumus umumnya adalah CnH2n.

6

Page 7: hidrokarbon

Adapun Adapun sifat-sifat alkena adalah sebagai berikut :

1. Hidrokarbon tak jenuh ikatan rangkap dua

2. Alkena disebut juga olefin (pembentuk minyak)

3. Sifat fisiologis lebih aktif (sbg obat tidur –> 2-metil-2-butena)

4. Sifat sama dengan Alkana, tapi lebih reaktif

5. Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam

udara (pada konsentrasi 3 – 34 %)

Adapun sifat-sifat kimia alkena addalah sebagai berikut :

1. Terdapat dalam gas batu bara biasa pada proses “cracking”

2. Dengan jumlah C yang sama, alkena lebih reaktif dibanding dengan alkana.

3. Reaksi adisi, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan menambah

atom lain

a. Adisi alkena dengan hidrogen

CH2═CH2 + H2 → CH3─CH3

etena.......................etana

b. Adisi alkena dengan halogen (F2 ,Cl2, Br2, I2 )

CH2═CH2 + Cl2 → CH2─CH2

.... |........ .|

Cl. Cl

etena,,,,,,,,,, 1,2-dikloro etana

c. Adisi alkena dengan asam halida (HF, HCl, HBr, HI)

Berlaku hukum Markovnikov, atom H dari hidrogen halida masuk ke atom

C rangkap mengikat atom H lebih banyak.

CH3─CH═CH2 + H─Cl → CH3─CH─CH3

|

............................ .Cl

d. Polimerisasi, adalah penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)

menjadi molekul besar (polimer). Pada reaksi polimerisasi, molekul alkena

saling menjenuhkan.

Contoh: Polietena merupakan hasil polimerasi etena.

nCH2═CH2 → ─CH2─CH2─CH2─CH2─ → (─CH2─CH2─)n

7

Page 8: hidrokarbon

2.2.3 Alkuna

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung

ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n – 2. Adapun sifat-sifat

alkuna adalah sebagai berikut :

1. Sifat Fisis

Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana maupun alkena.

2. Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)

Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan

jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap. Alkuna membutuhkan jumlah

pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap

yang sama.

(James E. Brady, 1990)

2.2.4 Senyawa Turunan Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon merupakan induk dari semua senyawa organik.

Sedangkan golongan turunan senyawa alkana melibatkan atom C , H, dan O.

Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana

dimana satu atau lebih atom H diganti oleh atom atau gugus lain sehingga

membentuk senyawa lain.

Beberapa golongan senyawa turunan hidrokarbon yang akan dibahas berikut ini.

1.   Haloalkana

a. Sifat fisika Alkil Halida :

- Mempunyai TD lebih tinggi dari pada TD Alkana dengan jumlah unsur C

yang sama.

- Tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik tertentu.

- Senyawa-senyawa bromo, iodo dan polikloro lebih berat dari pada air.

b. Penggunaan alkil halida :

- Kloroform (CHCl3) : pelarut untuk lemak, obat bius (dibubuhi etanol,

disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh).

- Tetraklorometana = karbontetraklorida (CCl4) : pelarut untuk lemak, alat

pemadam kebakaran (Pyrene, TD rendah 77oC, uapnya berat.

8

Page 9: hidrokarbon

- Freon (Freon 12 = CCl2F2, Freon 22 = CHCl2F) : pendingin lemari es, alat

“air conditioner”, sebagai propellant (penyebar) kosmetik, insektisida, dsb.

2.   Alkohol

Alkohol dianggap sebagai turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh

gugus alkoksi ( -OH ).

a. Sifat-sifat Alkohol

- Sifat Fisika

Alkohol mempumyai titik cair dan titik didih yang relatif tinggi. Pada suhu

kamar, alkohol suku rendah berbentuk cairan , suku sedang berupa cairan

kental, sedangkan suku tinggi berbentuk padatan

- Sifat Kimia

Gugus OH merupakan gugus yag cukup reaktif sehingga alkohol mudah

terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Reaksi dengan logam aktif misalnya logam

natrium dan kalium membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Alkohol

sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Jika

alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi

(melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.

b. Kegunaan Alkohol dalam kehidupan sehari-hari

- pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).

- bahan bakar otomotif. Ethanol dan methanol dapat dibuat untuk membakar

lebih bersih dibanding gasoline atau disel.  

- antifreeze pada radiator.

- untuk menambah penampilan Mesin pembakaran dalam, methanol dapat

disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger.

- Gasohol (90% bensin + 10% alkohol) sebagai bahan bakar

3.  Eter

Eter dianggap sebagai turunan alkana yang satu atom H alkana diganti oleh

gugus alkoksi ( -OR ).

a. Sifat-sifat Eter

- Sifat Fisika

Titik cair dan titik didih eter jauh lebih rendah daripada alkohol. Demikian

juga dalam hal kelarutan, eter lebih besar sukar larut dalam air daripada

9

Page 10: hidrokarbon

alkohol. Pada umumnya eter tidak bercampur dengan air. Pada suhu kamar,

kelarutan etil eter dalam air hanya 1,5 % karena molekul eter kurang polar.

- Sifat Kimia

Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Eter tidak

beraksi dengan logam natrium. Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh

HI.

c. Kegunaan Eter dalam kehidupan sehari-hari

Kegunaan utama eter adalah sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada

operasi. Etil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti

halnya kloroform atau siklopropana.ehida dan K

4. Aldehida

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung gugus karbonil (C=O)

yang terikat pada sebuah atau dua buah unsur hidrogen.

a. Sifat-Sifat Aldehida :

- Sifat-sifat kimia aldehid dan keton umumnya serupa, hanya berbeda dalam

derajatnya.

- Sifat fisika formaldehid : suatu gas yang baunya sangat merangsang

Akrolein == propanal == CH2=CH-CHO : cairan, baunya tajam, sangat

reaktif.

b. Penggunaan Aldehida

Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi dan

mempunyai banyak kegunaan antara lain sebagai berikut.

- Untuk membuat formalin, yaitu larutan 40 % formaldehida dalam air.

- Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh

pada pemanasan ).

5. Keton

a. Sifat-sifat Keton

- Oksidasi

Keton adalah reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi

lemah seperti pereaksi Tollens dan Fehling tidak dapat mengoksidasi keton.

- Reduksi ( Adisi Hidrogen )

Reduksi keton menghasilkan alkohol primer.

10

Page 11: hidrokarbon

c. Penggunaan Keton

Keton dalam kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan utama aseton

adalah sebagai pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak. Juga sebgai pelarut untuk

selulosa asetat dalam memproduksi rayon, mebersihkan pewarna kuku.

Beberapa keton siklik merupakan bahan untuk membuat parfum karena berbau

harum.

6. Asam Karboksilat

a. Tata Nama Alkanoat

Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan

mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Misalnya alkana

menjadi asam alkanoat.

CH3-CH-CH2-COOH                   

    |

    CH3

Nama lazim asam karboksilat. Misalnya asam metanoat nama lazimnya adalah

asam format.

b. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari

Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit, dan

di perkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet). Asam

asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makanan. Kadar asam asetat yang

terdapat dalam cuka makanan sekitar 20-25 %.

7. Ester

a. Sifat-sifat Ester

- Hidrolisis

Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam

karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan pengesteran. Hidrolisis

lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.

- Penyabunan

Reaksi ester (khususnya lemak dan minyak) dengan suatu basa kuat seperti

NaOH atau KOH menghasilkan sabun. Oleh karena itu reaksinya disebut reaksi

11

Page 12: hidrokarbon

penyabunan (saponifikasi). Pada pembuatan sabun juga terbentuk gliserol

sebagai hasil sampingan.

b. Beberapa Jenis Ester dan Penggunaannya

Ester mempunyai aroma yang sedap banyak di antaranya terdapat pada bunga

atau buah-buahan sehingga disebut ester buah-buahan. Lilin (wax, bukan lilin

parafin) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol

berantai panjang. Salah satu golongan ester yang banyak terdapat di alam

adalah lemak (fat).

8. Benzene = C6H6

a. Sifat-sifat benzena

- Sifat fisika : cairan, td. 80oC, tak berwarna, tak larut dalam air, larut dalam 

kebanyakan pelarut organik, mudah terbakar dengan nyala yang

berjelaga dan  berwarna (karena kadar C tinggi)

- Sifat kimia benzen :

a. Halogenesi → Benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan

katalisator besi ( III ) halida

b. Nitrasi → Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator

asam sulfat pekat membentuk nitrobenzena

c. Sulfonasi → Terjadi apabila benzena di panaskan dengan asam sulfat pekat

d. Alkilasi → Alkilbenzena dapat terbentuk jika benzena direaksikan dengan

alkil halida dengan katalisator aluminium kloroda ( AlCl3 )

2.3 Reaksi Senyawa Hidrokarbon

Pada senyawa-senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, alkuna) dapat terjadi

reaksi-reaksi, seperti reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi substitusi, dan reaksi

eliminasi. Pada subbab ini, Anda akan mempelajari reaksi-reaksi tersebut.

1. Reaksi Oksidasi pada Senyawa Hidrokarbon

Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon

dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi

oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.

CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

12

Page 13: hidrokarbon

Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada

senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon.

Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan

oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi

atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.

Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami

oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun.

2. Reaksi Substitusi pada Senyawa Hidrokarbon

Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau

molekul) yang terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon. Pada reaksi

halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkana

digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan

hingga 100°C atau radiasi oleh sinar UV maka akan dihasilkan senyawa

klorometana, seperti reaksi berikut.

CH4(g) + Cl2(g)       →       CH3Cl(g) + HCl(g)

Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti

berikut.

CH3Cl(g) + Cl2(g)     ⎯⎯⎯ →     CH2Cl2(g) + HCl(g)

CH2Cl2(g) + Cl2(g)     ⎯⎯⎯ →     CHCl3(g) + HCl(g)

CHCl3(g) + Cl2(g)     ⎯⎯⎯ →     CCl4(g) + HCl(g)

Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana.

Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana.

Diklorometana digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana

digunakan untuk dry–clean.

3. Reaksi Adisi pada Senyawa Hidrokarbon

Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga

(alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya,

kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul). Reaksi tersebut

dinamakan  reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara 1-propena dengan asam bromida

menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.

13

Page 14: hidrokarbon

Hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua atau rangkap tiga merupakan

senyawa tak jenuh. Pada senyawa tak jenuh ini memungkinkan adanya penambahan

atom hidrogen. Ketika suatu senyawa tak jenuh direaksikan dengan hidrogen halida

maka akan menghasilkan produk tunggal.

Aturan Markovnikov: adisi asam terhadap alkena yang tak simetri, atom H

akan mengikat atom H lebih banyak.

4. Reaksi Eliminasi pada Senyawa Hidrokarbon

Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi

melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk

molekul baru. Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan

etena dan asam klorida.

C2H5Cl(aq) → C2H4(aq) + HCl(aq)

Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap) dan

menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).

2.4 Aplikasi Hidrokarbon dalam Kehidupan

A. Bidang Pangan

Beberapa bahan kimia hanya terdiri dari karbon dan hidrogen (hidrokarbon).

Hidrokarbon digunakan dalam industri, khususnya pada industri petroleum dan aspal

cair. Energi kimia tersimpan dalam hidrokarbon, unsur-unsur penyusunnya adalah

karbon dan hidrogen. Hidrokarbon memperoleh energi dari matahari saat tumbuh-

tumbuhan menggunakan sinar matahari selama proses fotosintesis untuk

menghasilkan glukosa (makanan).

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah

sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa.

Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita

hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi (pernapasan). Energi yang

14

Page 15: hidrokarbon

dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan di bawah jaringan kulit dalam bentuk

lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh:

B. Bidang Sandang

Senyawa-senyawa turunan hi-drokarbon yang berperan di bidang pakaian,

antara lain kapas, wol (merupakan suatu protein), sutra (protein), nilon (polimer), dan

serat sintetis.

C. Bidang Papan

Bidang papan, senyawa turunan hidrokarbon yang berperan, antara lain

selulosa, kayu, lignin, dan polimer.

D. Bidang Perdagangan

Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang menjadi komoditi

perdagangan yang sangat penting bagi dunia karena minyak bumi merupakan salah

satu sumber energi yang paling utama saat ini. Negara-negara di dunia penghasil

minyak bumi membentuk organisasi antarnegara penghasil minyak bumi yang diberi

nama OPEC (Organization of Petrolleum Exporting Country). Hasil penyulingan

minyak bumi banyak menghasilkan senyawa-senyawa hidrokarbon yang sangat

penting bagi kehidupan manusia, seperti bensin, petroleum eter (minyak tanah), gas

elpiji, minyak pelumas, lilin, dan aspal.

E. Bidang Seni dan Estetika

Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai, antara lain lilin

(wax) untuk melapisi suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilat. Bahkan ada

seniman yang membuat patung dari lilin dengan cara memadatkan lilin dalam ukuran

besar kemudian dipahat atau diukir sesuai  keinginan sang seniman. selain itu juga

ada seni pewarnaan, baik pada kain maupun benda-benda lain menggunakan

senyawa-senyawa kimia. Bahan-bahan yang dilapisi dengan lilin akan tampak lebih

menarik dan di samping itu juga akan terhindar dari air karena air tidak dapat

bereaksi dengan lilin karena perbedaan kepolaran.

15

Page 16: hidrokarbon

BAB III

PEMBAHASAN

Senyawa hidrokarbon mengandung gugus karbon dan hidrogen. Elektron

valensi atom karbon adalah 4 sedangkan elektron valensi atom hidrogen adalah 1.

Memiliki tingkat kepolaran dan keelektronegatifan yang hampir sama. Sebagai

contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat

atom hidrogen: CH4. Sehingga, untuk memenuhi elektron valensi pada kulit

terluarnya, karbon dan hidrogen saling menerima elektron dari atom yang lain.

Sedangkan pada yang bukan hidrokarbon sebagai contoh HCl membentuk ikatan ion.

Gambar 3.1 Ikatan pada Hidrokarbon dan Bukan Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon dibedakan berdasarkan aspek ikatannya menjadi tiga,

yaitu :

1. Alkana, merupakan hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal.

2. Alkena, merupakan hidrokarbon tak jenuh berikatan ganda atau rangkap dua.

3. Alkuna, merupakan hidrokarbon tak jenuh berikatan rangkap tiga.

Alkana lebih sukar bereaksi karena pemutusan ikatan kovalen tunggal antara

karbon dan hydrogen sangat sukar sedangkan ikatan rangkap lebih mudah putus

menjadi ikatan tunggal.

Adapun cara untuk membuat alkana (parafin) menjadi reaktif adalah dengan

melakukan reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu

molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Mengingat bahwa parafin

merupakan senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan

tunggal), maka sukar untuk dilakukan reaksi lain selain substitusi. Contoh:

Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen).

16

H x

Page 17: hidrokarbon

Selain itu, kemungkinan yang dibebaskan dari proses pembakaran batu bara

dapat kita asumsikan berdasarkan komponen penyusun batu bara, yaitu karbon,

nitrogen, oksigen dan belerang. Sehingga kemungkinan gas buangannya berupa CO,

CO2, H2O,N2, NO, NO2, SO, SO2, SO3. Dimana gas sulfur yang dihasilkan dapat

menyebabkan hujan asam.

Kemudian, untuk mengidentifikasi reagensia alkana, alkena, dan alkuna pada

laboraturium kita dapat mengidentifikasinya melalui sifat-sifat fisika dan kimia

reagensia-reagensia tersebut serta mengethaui reaksi-reaksi yang biasa digunakan

untuk alkana, alkena, dan alkuna. Misalnya pada alkana kita dapat melakukan

identifikasi dengan melakukan pembakaran, misalnya adalah turunan alkana berupa

alkohol dengan membakarnya kita tahu bahwa dia termasuk dalam gugus alkana.

Pada alkena dapat dengan melakukan reaksi adisi. Sedangkan pada alkuna kita dapat

melakukan identifikasi melalui reaksi adisi pada alkuna.

Sedangkan yang membedakan reaksi kimia antara senyawa hidrokarbon

dengan senyawa yang bukan hidrokarbon adalah reaksi senyawa hidrokarbon

cenderung berjalan lambat dibandingkan dengan senyawa bukan hidrokarbon.

Senyawa hidrokarbon biasanya memerlukan katalis untuk membuat reaksi berjalan

sedangkan senyawa bukan hidrokarbon biasanya tidak memerlukan katalis untuk

membuat reaksi berjalan. Contoh: Reaksi nitrasi dimana reaksi ini termasuk dalam

reaksi substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi ini terjadi ketika gugus benzena

direaksikan dengan asam nitrat dengan katalis asam sulfat sehingga menghasilkan

asam pikrat dan air.

17

Page 18: hidrokarbon

BAB IV

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai

berikut :

1. Hidrokarbon umumnya terbagi menjadi dua kelompok besar ditinjau dari cara

berikatan karbon-karbonnya yaitu :

a. Hidrokarbon alifatik terdiri atas rantai atom karbon terbuka dan mungkin juga

bercabang – cabang.

Terbagi menjadi dua, yaitu :

- Hirokarbon jenuh

- Hidrokarbon tak

b. Hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam satu lingkar

senyawa hidrokarbon dengan ujung rantai tertutup.

Terbagi menjadi dua, yaitu :

- Hidrokarbon alisiklik

- Hidrokarbon aromatik

2. Senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh terdiri dari, alkana (ikatan tunggal),

alkena (ikatan rangkap dua), alkuna (ikatan rangkap tiga), dan senyawa

turunannya, seperti alkohol, aldehid, keton, benzena, ester, dll.

3. Reaksi-reaksi yang dapar berlangsung pada senyawa hidrokarbon dapat berupa

reaksi substitusi, oksidasi, adisi, dan eliminasi.

4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang, salah

satu contohnya dalam bidang seni dalam pembuatan lilin.

5. Perbedaan senyawa hidrokarbon dan bukan hidrokarbon, salah satunya

berdasarkan ikatan, dimana ikatan hidrokarbon berupa ikatan kovalen dan bukan

hidrokarbon berupa ikatan ion.

18

Page 19: hidrokarbon

DAFTAR PUSTAKA

19