hepatitis poni

31

Upload: racheal-kelly

Post on 09-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

egrgre

TRANSCRIPT

  • Hepatitis adalah proses terjadinya inflamasi dan atau nekrosis jaringan hati yang dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, toksin, gangguan metabolik maupun kelainan autoimun

  • 6 jenis virus hepatotropik penyebab utama infeksi akutA : RNA, tidak menyebabkan penyakit kronisB : DNA, dapat menyebabkan infeksi kronisC : RNA, dapat menyebabkan infeksi kronisD : RNA, dapat menyebabkan infeksi kronisE : RNA, tidak menyebabkan infeksi kronis G : RNA, memberikan gejala ringan

  • Self limiting dan memberikan kekebalan seumur hidupPenularan : fekal - Oral Pada anak terinfeksi HAV 30% menunjukan gejala klinis (simtomatis), 70 % subklinis ( asimtomatis)Dinegara berkembang HAV masih endemis seperti : Afrika, amerika selatan, asia tengah, asia tenggara , 100% mengenai anak usia 10 tahun Jakarta, Bandung, Makassar , papua

  • Gejala klinis : panas, mual, muntah, tidak nafsu makan dan nyeri perut Pada bayi dan balita : gejala ringan dan jarang dikenali dan jarang terjadi ikterus (30 %), pada orang dewasa 70% simtomatik dan dapat menjadi berat Dibedakan dalam 4 stadiumStadium inkubasi : 18-50 hariMasa prodormal : 4 hari -1 mingguFase IkterikFase Penyembuhan : ikterik hilang, feses normal dalam 4 minggu

  • Dibuat berdasarkan hasil px IgM anti HAV. Antibodi ini ditemukan 1-2 minggu setelah terinfeksi HAV bertahan 3-6 bulan. IgG anti HAV dapat dideteksi 5-6 minggu setelah terinfeksi dan bertahan sampai beberapa dekade, proteksi terhadap HAV seumur hidup RNA HAV dideteksi dengan PCR : Mahal

  • Tidak ada obat spesifik untuk HAVImunisasi PasifInfeksi akut dapat dicegah : imunoglobulin dalam 2 minggu setelah terinfeksi atau menggunakan vaksin Penderita dirawat jalan, 13% rawat inap dgn indikasi muntah hebat, dehidrasi, kesulitan masukan per oral, SGOT SGPT > 10 kali dari normal

  • Imunisasi aktif : Havrix dan Vaqta, Avaxime, IM, 2x dengan jarak 6 bulan,Indikasi imunisasi aktif : Individu yang bekerja di negara prevalensi HAV tinggi

    Indikasi Imunisasi aktif Anak-anak 2 tahun keatas di daerah endemisPeneliti HAV, homoseksual, pengguna obat terlarang

  • perbaikan higiene makanan dan minuman , perbaikan sanitasi lingkungan dan pribadi dan isolasi pasien selama 2 minggu sesudah timbul gejala

    Imunisasi pasif : IG dosis 0,02 ml/ kg BB untuk perlindungan 3 bulan, 0,06 ml/kgBB untuk perlindungan 5 bulan, IM, tidak boleh diberikan dalam waktu 2 minggu setelah pemberian vaksin mumps, measles, rubella

  • Indikasi Imunisasi PasifSemua orang yang kontak serumah dengan penderita Pegawai jasa boga dimana salah satu diketahui menderita hepatitis

  • Termasuk golongan hepadnavirus tipe 1, penularan melalui vertikal dan horizontalGejala klinis :Hepatitis akut : flu, malaise, lelah, anoreksia, mual,muntah ,ikterus, pembesaran hati dan berakhir setelah 6-8 minggu

    Hepatitis kronis : peningkatan aminotransferase/ HBsAg dalam serum, minimal 6 bulan, peningkatan aminotransferase serum menunjukan kerusakan hati berlanjut, pada saat kadar aminotransferase serum meningkat dapat timbul gejala klinis hepatitis dan IgM anti- HBc.

  • Status HBsAg + selama lebih dari 6 bulanPada pemeriksaan serologi didapatkan kadar HBV DNA diserum 20.000 IU/ml atau batas terendah 2000-20.000 IU/mlKenaikan kadar AST/ ALT didalam serum yang persisten atau intermitten Pada gambaran biopsi hati didapatkan gambaran hepatitis kronis dengan nekrosis dan inflamasi sedang sampai berat

  • 3. Gagal hati fulminan : ensefalopati hepatikum dalam beberapa minggu setelah munculnya gejala pertama hepatitis, ikterus dan peningkatan aminotransferase serum hingga ribuan unit, krn reaksi imunologis berlebih dan terjadi nekrosis hati luas4. Pengidap Sehat : tidak ada gejala penyakit hati dan kadar aminotransferase serum dbn

  • Dasar diagnosis : diagnosis klinis dan serologisVirus ------ sel hati melalui aliran darah------ replikasi tanpa adanya kerusakan jaringan hati dan tanpa gejala klinis. ( DNA HBV, HBsAg, HbeAg dan anti Hbc terdeteksi dalam serum dan berlangsung bertahun tahun atau pengidap sehat. Pada tahap selanjutnya terjadi reaksi imunologis menyebabkan kerusakan sel hati yg terinfeksi : sembuh atau berkembang jd hepatitis kronis

  • AntigenInterpretasiBentuk KlinisHbsAgSedang infeksiHepatitis akut, hepatitis kronis, penanda kronisHbeAgProses replikasi dan sangat menularHepatitis akut dan hepatitis kronisAntibodiAnti-HBsResolusi infeksiKekebalanAnti HBc totalSedang infeksi atau pernah infeksiHepatitis akut, hepatitis kronis, penanda kronis, kekebalanIgM anti- HBcInfeksi akut atau infeksi kronis yang kambuhHepatitis aku, hepatitis kronisAnti- HbePenurunan aktivitas replikasiPenanda kronis, kekebalanOCR DNA HBVInfeksi HBVHepatitis aku, hepatitis kronis, penanda kronisHibridasi DNA HBVReplikasi aktif dan sangat menularHepatitis akut, hepatitis kronis

  • PengobatanPrinsip : suportif dan pemantauan gejala penyakit Dirawat jika : dehidrasi berat dan kesulitan masukan makanan peroral , SGOT-SGPT > 10 x normal atau kecurigaan hepatitis fulminan- Interferon alfa : interferon-alfa-2b ( IFN-a2b) : dosis : 3 MU/m2, subkutan, 3x dalam seminggu selama 16 minggu

  • Efek samping Efek sistemis : lelah, panas, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, anorexia, penurunan berat badan, mual, rambut rontok Efek autoimun : timbulnya autoantibodi , antibodi anti interferon, hiper-hipotiroid, diabetes, anemia hemolitik, purpura trombositopenikEfek nerologis : susah konsentrasi , kurang motivasi , gangguan tidur

  • Pada penderita yang mendapat interferon harus dievaluasi secara klinis dan laboratoris setiap 4 minggu selama pengobatan . Pemeriksaan HBsAg, HBeAg dan DNA HBV dilakukan pada saat mulai, selesai pengobatan dan 6 bulan paska pengobatan

  • Analog nukleosidaLamivudin, famsiklovir, adefovir : menghambat replikasi HBV Lamivudin :efektif, es kurang, dosis : 3mg/kgBB sekali sehari selama 52 minggu atau 1 tahun, obat utama untuk penderita dengan replikasi aktif dan peningkatan aminotransferase serum

  • Untuk pencegahan secara vertikal pada masa perinatal terhadap seorang ibu yang melahirkan dengan HBsAg (+) dengan atau tanpa adanya HBeAg maka kepada bayinya diberikan vaksinasi HBIG dan vaksinasi aktif.Pemberian HBIG tanpa imunisasi aktif hanya memberikan perlindungan 6 bulan

  • Gambaran klinis : Hepatitis C akut : inkubasi 7 minggu yakni antara 2-30 minggu. Anak ataupun dewasa yang terkena infeksi biasanya tidak menunjukan gejala, gejala tidak spesifik : lelah, lemah, anoreksia, penurunan berat badan. Penderita dewasa 30% ikterus.

    Hepatitis C kronisTidak kurang 85% berkembang jadi hepatitis C kronis, mekanisme tidak diketahui, sebagian besar krn mutasi secara cepat, sebagian besar penderita tidak sadar akan penyakitnya, ALT serum meningkat 3x dari nilai normal

  • 3. Sirosis hati Perkembangan 2-3 dekadePrevalensi 20-30%4. Karsinoma hepatoseluler

  • DiagnosisUji Saring : uji terhadap antibodi Uji konfirmasi : Recombinant immunobolt assay ( RIBA-1, RIBA-2, RIBA-3) Deteksi virologi-Biopsi hatiTerapi : kombinasi interferon dan ribavirinDosis interferon : 3 MU/m2, dosis ribavirin : 8,12,15mg/kgBB per hari

  • Virus HDV merupakan virus terkecil dan tidak dapat menyebabkan infeksi bila tidak bersamaan dengan infeksi HBVGambaran klinis : ikterus yang diikuti panas mendadak, hematemesis dan gejala gagal hati fulminan.Diagnosis : berdasarkan IgM anti HDV yang timbul sekitar 2-4 minggu setelah infeksi secara koinfeksi dan 10 minggu pada superinfeksi menggunakan metode RIA atau Elisa, PCR untuk mencari HDV RNA

  • TerapiInterferon alfa minimal selama 1 tahun jika tidak ada hasil dimana kadar ALT tetap tinggi dan RNA HDV tetap ada maka pengobatan dihentikan. Bila terjadi respon positif pemberian diteruskan sampai kadar HBsAg hilang dari serum

  • Penyebaran secara enterik melalui air yang tercemarGambaran klinis : Masa inkubasi 2-9 minggu, bentuk subklinis tidak dapat dikenali karena memberikan gejala seperti flu., bentuk klinis manifes dengan ikterus akan sembuh sendiri seperti pada hepatitis A.Perbaikan hiperbilirubinemia dan ALT dicapai setelah 3 minggu sejak timbulnya sakit.

  • Diagnosis :Mikroskop elektron imun : memeriksa virus pada tinja penderita Deteksi antibodi spesifik terhadap virus menggunakan fluorescent antibody-blocking assayIgM dan IgG anti HEV secara western blotPCR untuk mencari RNA HEVPencegahan : penyedian air bersih

  • Secara filogenetik berhubungan dengan virus hepatitis C tetapi tidak menyebabkan gangguan yang serius GK : tidak menimbulkan gejala peradangan pada hati, koinfeksi dengan virus lain tidak memperberat perjalanan penyakit tidak memperberat perjalan penyakit HBV maupun HCV, tidak ditemukan kasus hepatitis kronis.Diagnosis : HGV ditemukan virus RNA dengan cara RT-PCR , metode branched DNAPencegahan : tidak ada metode pencegahan terhadap infeksi HGV