hepatitis kronik tn.c
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
1/14
SMF. Penyakit Dalam
RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. C
Kelamin : Laki-laki
Umur : 51 tahunAlamat : Kedung Randu rt5/rw1
Ruang : Soka kelas I
CM : 024909
Tgl masuk IGD : 10-08-2010
Tgl masuk Bangsal : 10-08-2010
ANAMNESA (AUTOANAMNESA dan ALLOANAMNESIS 10 Agustus 2010)
1. Keluhan Utama : Kulit dan kedua mata kuning sejak 6 bulan yang
lalu
Masalah :- Nyeri perut kanan atas,badan lemas,
- Cepat lelah,
- pandangan kunang-kunang,
- pusing,
- nafsu makan menurun,
- mual,
- perut membesar,
- buang air kecil warna seperti teh,
- BAB warna hitam seperti petis,
- pembuluh darah berwarna kebiruan di perut,
1
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
2/14
- bercak merah seperti laba-laba pada dinding dada,
- payudara membesar dan buah zakar mengecil.
2. Riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, dan
riwayat penyakit keluarga yang relevan dengan keluhan utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli penyakit dalam RSMS dengan keluhan utama mata dan
kulitnya bewarna kuning sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu. Warna kuning
pertama-tama timbul pada kedua mata lalu ke seluruh tubuh dimulai dari di telapak
tangan, permukaan perut dan telapak kaki. Keluhan ini diawali dengan warna air
kencing pasien yang berwarna seperti air teh.
Pasien juga mengeluhkan perutnya yang semakin lama semakin terasa penuh,
mrongkol terutama pada perut bagian kanan atas sejak 7 bulan yang lalu, dan eneg
sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu. Keluhan ini muncul secara perlahan-lahan,
berlangsung sepanjang hari dan semakin lama dirasakan semakin berat.
Pasien merasakan badan cepat lelah, pandangan kunang-kunang dan pusing
saat bangun dari tidur atau perubahan posisi secara tiba-tiba sejak 1 bulan yang lalu.
Nafsu makannya berkurang. Pasien hampir selalu tidak menghabiskan makanannya
dan hanya makan beberapa sendok saja. Keluhan ini dirasakan semakin bertambah
berat terutama apabila pasien memaksakan makan dalam jumlah yang banyak
sekaligus. Keluhan ini disertai dengan rasa mual tanpa diikuti muntah.
Keluhan lain yang dirasakan pasien sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu yaitu
perut dirasakan membesar. Pada awalnya, pasien merasa perutnya terasa seperti ada
cairan akan tetapi lama kelamaan pasien mulai merasa cairan dalam perutnya semakin
lama semakin membesar seperti balon berisi air. Keluhan ini berlangsung secara
perlahan-lahan, terus-menerus dan tidak pernah berkurang. Perasaan tersebut muncul
setelah pasien memperhatikan bentuk perutnya yang selalu berubah-ubah sehubungan
dengan perubahan posisi. Apabila pasien berbaring terlentang, perut pasien tidak
terlihat mencembung akan tetapi melebar (nglembreh) ke samping kanan dan kiri,
apabila pasien miring ke kiri, perut pasien bentuknya mencembung ke kiri demikian
2
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
3/14
pula sebaliknya. Apabila pasien berdiri, maka perut terlihat mencembung
(nglembreh) ke bawah. Pasien juga merasakan nyeri perut yang berpusat pada perut
kanan atas. Nyeri pada perut bagian kanan atas ini dirasakan tidak menjalar, terasa
sakit seperti ditusuk-tusuk, berkurang saat kaki di tekuk atau membungkuk. Sejak 4
minggu yang lalu pasien mengeluh adanya guratan-guratan seperti pembuluh darah di
perut semakin terlihat jelas berwarna kebiruan dan melebar. Guratan tersebut
menyerupai garis yang berkelok-kelok seperti anyaman yang berpusat di daerah
pusar.
Selain itu terdapat bercak-bercak merah seperti gambaran laba-laba di dada.
Di kedua telapak tangan muncul bercak-bercak kemerahan bila ditekan memucat,
serta kuku bewarna putih pucat seperti susu dan pada pasien tidak ada pembengkakan
jari-jari tangannya seperti alat penabuh dan kebiruan. Pasien juga mengeluhkan
payudara membesar dan buah zakar mengecil.
Pasien tidak mengeluhkan bau mulut seperti air kencing tikus. Pasien tidak
mengeluh adanya benjolan di dubur dan keluar darah berwarna merah segar saat
BAB. Pasien tidak mengeluhkan adanya benjolan yang keluar masuk di pusar, lipat
paha dan kantong buah zakar.
Riwayat Penyakit Dahulu
~ Pasien pernah menderita penyakit kuning
~ Riwayat pernah transfusi tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit kuning
3. Berdasarkan 1 dan 2 buat 3 hipotesis dan berikan rasionalisasi
berdasarkan literatur (cantumkan)
HEPAR
Hepatitis kronik ialah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi, ditandai oleh berbagai tingkat perdangan dan nekrosis
hati yang berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu paling
sedikit 6 bulan.
3
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
4/14
Dari beberapa variasi hepatitis kronik hanya ada 2 bentuk yang menunjukkan
perubahan bentuk yang khas, menurut kriteria histopatologi yaitu :
1. Hepatitis Kronik Persisten
Adalah susatu keadaan kekambuhan jinak, sembuh sendiri, yang tidak
dihubungkan dengan kerusakan hati yang progresif, dan tidak menyebabkan
gagal hati atau sirosis.
Bentuk penyakit ini dapat dengan ikterus yang nyata atau infeksi tanpa ikterus.
Dalam masa penyembuhan yang berkepanjangan, penderita menunjukan gejala-
gejala : capek, malaise, tidak nafsu makan, ikterus ringan, rasa tidak enak pada
perut bagian atas atau mungkin sama sekali tanpa gejala. 1,3
2. Hepatitis Kronik Aktif
Adalah penyakit yang ditandai dengan destruksi hepatosit yang progresif yang
memerlukan waktu yang bertahun-tahun dilanjutkan dengan erosi dari cadangan
fungsi hati yang pada umumnya berkembang menjadi sirosis. Pada banyak kasus
bahkan sudah ditemukan sirosis hati yang menyertai hepatitis kronik aktif ketika
pasien pertama kali datang berobat. 1,2
Pada pasien ini terdapat keluhan perut membesar seperti berisi air. Hal
tersebut merupakan gambaran dari asites. Asites dapat disebabkan oleh keadaan
seperti di bawah ini :
Penurunan fungsi hepatoseluler
Pada penurunan fungsi hepatoseluler terjadi penurunan dari sintesis
albumin, dimana albumin ini memegang peranan penting dalam menjaga
tekanan osmotik darah. Dengan menurunnya kadar albumin, maka tekanan
osmotik akan menurun yang berakibat eksudasi cairan intravaskular ke dalam
jaringan interstitial di seluruh tubuh, diantaranya adalah rongga peritoneum,
sedangkan udem perifer yang terjadi selain karena faktor hipoalbuminemia juga
akibat adanya retensi garam dan air yang terjadi oleh karena kegagalan hati
dalam menginaktifkan hormon aldosteron dan hormon anti diuretik (ADH). (2,3)
4
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
5/14
4. Pemeriksaan fisik yang dibutuhkan dan kenapa ?
Pemeriksaan fisik pada awal saat pasien datang pemeriksaan fisik secara
umum berpengaruh, baik itu dalam kasus kegawatdaruratan maupun non
kegawatdaruratan.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : Tekanan darah = 100/80 mmHg
Nadi = 80 x/menit
Respirasi = 20 x/menit
Suhu = 36,50C
Pemeriksaan Kepala
Rambut
Mata
:
:
Tidak mudah rontok
Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/+)
Pemeriksaan Leher : JVP tidak meningkat
Pemeriksaan dada
Dinding dada : Simetris, spider nervi (+)
Pulmo :
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi (-), ketinggalan gerak (-).
Palpasi : Vokal fremitus lobus superior kanan = kiri.
Vokal fremitus lobus inferior kanan = kiri.
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Batas paru-hepar SIC VI LMC dextra
Auskultasi : SD : Vesikuler
Ronkhi basah halus (-/-),Ronkhi basah kasar (-/-)
wheezing (-/-)
Cor :
5
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
6/14
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak.
Palpasi : Ictus cordis teraba tidak kuat angkat di SIC V LMC
sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan atas pada SIC II LPS dextraBatas jantung kanan bawah SIC IV LPS dextra
Batas jantung kiri atas pada SIC II LPS sinistra
Batas Jantung kiri bawah pada SIC V 1 cm medial
LMC sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, reguler, bising (-), gallop (-).
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : Perut membuncit, Venektasi (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan hipokondrium kanan (+), hepar
teraba 3 jari bawah arcus costae, permukaan rata,
konsistensi kenyal, tepi tumpul.
Lien teraba schuffner 2, sedangkan batas paru-hepar
pada sela iga V linea midklavikula dextra disebabkan
karena terjadinya pembesaran pada hepar akibat
proses peradangan pada parenkim hepar.
Tes undulasi (+)
Perkusi : Tympani(+), pekak alih (+), pekak sisi (+)
Auskultasi : Bising usus (+) menurun.
Pemeriksaan ekstremitas
Superior : Udem (-/-), eritema palmaris (+/+), ikterik (+/+), white
nail (+/+), clubbing finger (-/-)
Inferior : Udem (-/-), ikterik (+/+), white nail (+/+), clubbing
finger (-/-)
5. Bagaimana informasi pada 4 membantu untuk mendukung hipotesis ?
Hipotesis kami adalah Hepatitis Kronik
6
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
7/14
Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
a. Pemeriksaan mata : konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (+/+)
b. Pemeriksaan dada : spider nervi (+)
c. Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi : Perut cembung, venektasi (+)
Palpasi : NT (+) hipokondrium kanan, undulasi (+)
Hepar : - Teraba 3 jari BAC Dextra
- Tepi tumpul
- Permukaan halus
- Konsistensi kenyal
Lien : - teraba schuffner 2
Perkusi : Tymphani, Pekak alih (+), pekak sisi (+)
Auskultasi : BU (+) menurun
6. Penunjang apa yang dibutuhkan untuk mendukung hipotesis dan terangkan
rasionalisasinya.
a. Pemeriksaan darah lengkap tanggal 12-08-2010
Hemoglobin (Hb) : 10,3 g/dl Normal : 13-16 g/dl
Lekosit : 4840/ul Normal : 5000-10000/ul
Hematokrit (Ht) : 29 % Normal : P 40-48; W 37-43 %
Eritrosit : 3,2 jt/ul Normal : P 4,5-5,5; W 4-5 jt/ul
Trombosit : 83.000/uI Normal : 150000-400.000/ul
LED : 5
MCV : 89,4 fl Normal : 80-97 fl
MCH : 32,1 pgr Normal : 26-32 pgr
MCHC : 35,9 % Normal : 31-36 %
Hitung Jenis :
- Eosinofil : 5,6 % Normal : 1-4%
- Basofil : 0,2 % Normal : 0-1%
- Batang : 0 % Normal : 2-5 %
- Segmen :59,1 % Normal : 40-70 %
7
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
8/14
- Limfosit : 23,3 % Normal : 19-48 %
- Monosit : 11,8 % Normal : 3-9 %
b. Pemeriksaan Kimia Klinik
SGOT/AST : 49 ul/l Normal : L
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
9/14
b. Hemoglobin, MCV,MCH, MCHC, Hmt
Hb merupakan komponen sel darah merah yang utama, sintesisnya
berlangsung dari eritroblas sampai stadium retikulosit. Fungsi utama Hb
adalah transport O2 dan CO2. Hb pasien adalah 10,6 g/dl
2. SGOT dan SGPT
Enzim SGOT dan SGPT terdapat dalam sel-sel alat tubuh yang sumber
utamanya adalah sel hati. Kenaikan enzim ini disebabkan oleh karena enzim
yang bocor dari sel.
Pembuatan SGOT di mitokondria, sedangkan SGPT di sito sel. Pada hepatitis
peradangan terjadi sel-sel hepar terutama sitoplasma sehingga SGPT yang
diproduksi di sito sel meningkat menyebabkan SGOT/ SGPT >1 (Normalnya :
SGOT/AST
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
10/14
1. Ikterik
2. Hepatomegali
3. Anemia
4. Ascites
5. Caput Medusae
6. Ginekomasti
7. Spider Navy
8. Atrofi testis
9. Melena
b. Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan mata : konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (+/
+)
- Pemeriksaan dada : spider nervi (+)
- Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : Perut cembung, venektasi (+)
Palpasi : NT (+) hipokondrium kanan
Hepar : - Teraba 3 jari BAC Dextra
- Tepi tumpul
- Permukaan rata
- Konsistensi kenyal
Lien : - teraba schuffner 2
Perkusi : Pekak alih (+), pekak sisi (+)
Auskultasi : BU (+) menurun
- Pemeriksaan ekstremitas
Superior : ikterik (+/+) eritema Palmaris (+/+),white nail (+/+),
clubbing finger (-/-)
Inferior : ikterik (+/+), white nail (+/+), clubbing finger (-/-)
c. Pemeriksaan Laboratorium
10
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
11/14
Anti HCV : positif
10. Terangkan pemilihan pengelolaan dengan literatur
Non farmakologis
a. diet TKTP
b. Bed rest
c. Diet rendah garam 0,5 gr/hari
Farmakologis
a. IVFD RL 20 tetes/ menit
b. Inj. Cefotaxim 2 x 1 gr iv
c. Aminofusin hepar 1flabot/hari
d. Kaltofren supp 1x1
e. Inj. Furosemid 1-1-0
f. Curcuma 2x1
g. P.O Inpepsa syr 3x1 C
11. Prognosis
Dubia ad malam
Prognosis hepatitis kronik sangat bervariasi. Pada sebagian kasus penyakit
berjalan ringan dengan perbaikan biokimia , terjadi secara spontan dalam 1-3
tahun. Pada kasus lainnya hepatitis kronik persisten dan kronik aktif berubah
menjadi keadaan yang lebih serius bahkan berlanjut menjadi koma hepatikum,
sirosis. Secara keseluruhan walaupun terdapat kelainan biokimiawi pasien tetap
asimptomatik dapat atau jarang terjadi kegagalan hati.
DAFTAR PUSTAKA
11
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
12/14
1. Hendra Raharja, Hepatitis Kronik. Dalam : Buku AjarIlmu Penyakit
Dalam, jilid I, Ed.3 , Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 1997. Hal : 262 270
2. Robins&Kumar, Hepatitis Kronik. Dalam : Buku Ajar PatologiII, Edisi
4, Staf Pengajar Laboratorium Patologi Anatomi FK UNAIR, EGC, Jakarta, 1995.
Hal : 335-346
3. Sujono Hadi, Hepatitis Kronik. Dalam : Gastroenterologi, Alumni,
Bandung, 1991. Hal : 314-346
PRESENTASI KASUS
12
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
13/14
-
8/7/2019 hepatitis kronik tn.C
14/14
HEPATITIS KRONIK
Diajukan untuk memenuhi syarat
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior
di bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Telah disetujui dan dipresentasikan
pada tanggal: September 2010
Disusun oleh:
Irma Fatma Rahayu
0920.221.110
Pembimbing,
Dr. I Gede Arinton, Sp.PD, M.Kom. MMR
14