hepatitis hampir hhhhhhhhh

16
PRAKTIKUM III PEMERIKSAAN ANTI-HBs RAPID TEST Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 3 April 2013. Tempat : Laboratorium Patologi Klinik, Poltekkes Denpasar. I. TUJUAN I.1 Untuk mengetahui adanya antibodi spesifik terhadap virus Hepatitis B (HBV) pada serum atau plasma pasien secara kualitatif. II. METODE Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Anti - HBs adalah Immunochromatografi Rapid Test. III. PRINSIP Adanya anti HBV dalam serum atau plasma pasien akan berikatan dengan antigen rekombinan virus Hepatitis B. Kompleks tersebut akan bermigrasi disepanjang membran strip secara kromatografi menuju daerah test dan menghasilkan garis berwarna pada daerah garis uji. 1

Upload: putu-mahendra

Post on 14-Aug-2015

131 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hep.

TRANSCRIPT

Page 1: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

PRAKTIKUM III

PEMERIKSAAN ANTI-HBs RAPID TEST

Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 3 April 2013.

Tempat : Laboratorium Patologi Klinik, Poltekkes

Denpasar.

I. TUJUAN

I.1 Untuk mengetahui adanya antibodi spesifik terhadap virus Hepatitis B

(HBV) pada serum atau plasma pasien secara kualitatif.

II. METODE

Metode yang digunakan dalam pemeriksaan Anti - HBs adalah

Immunochromatografi Rapid Test.

III. PRINSIP

Adanya anti HBV dalam serum atau plasma pasien akan berikatan dengan

antigen rekombinan virus Hepatitis B. Kompleks tersebut akan bermigrasi

disepanjang membran strip secara kromatografi menuju daerah test dan

menghasilkan garis berwarna pada daerah garis uji.

IV. DASAR TEORI

IV.1 Hepatitis.

Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati yang

disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alcohol. ( Elizabeth,

2000).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai

nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang merupakan kumpulan

perubahan klinis, biokimia, serta seluler yang khas. ( Brunner, 2001 )

1

Page 2: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

Hepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan

manifestasi klinik berspektrum luas dari infeksi tanpa gejala, melalui

hepatitis ikterik sampai nekrosis hati ( Sandra, 2001).

Beberapa macam virus dapat mengakibatkan hepatitis, tetapi yang

utama adalah tiga jenis virus, yaitu Hepatitis A Virus (HAV), Hepatitis

B Virus (HBV), dan Virus Hepatitis Non A Non B (NANB) atau yang

dikenal dengan istilah Hepatitis C Virus.

IV.2 Hepatitis B.

Hepatitis B adalah infeksi hati yang berpotensi mengancam nyawa

yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virus Hepatitis B adalah virus

DNA berukuran 42nm yang tergolong virus Hepadraviridae yang dikenal

dengan partikel Dane. Partikel ini lebih kompleks. Permukaan luar, atau

pembungkus, mengandung HBsAg dan mengelilingi suatu inti 27 nm

yang mengandung HBcAg.

Virus hepatitis B (HBV) termasuk famili hepadnaviridae dan genus

hepadnavirus, virus DNA, serat ganda parsial (partially double stranded),

panjang genom sekitar 3200 pasangan basa, dan mempunyai envelope

atau selubung. Protein yang dibuat oleh virus yang bersifat antigenik

serta memberi gambaran tentang keadaan penyakit berupa :

a. Antigen permukaan/surface antigen/HbsAg.

b. Antigen core/core antigen/HbcAg.

c. Antigen e/ e antigen

d. RNA/DNA

DNA virus : hepatitis B (Sundari,2012).

Hepatitis B adalah masalah kesehatan global utama dan jenis yang

paling serius dari hepatitis virus. Hal ini dapat menyebabkan penyakit

hati kronis dan menempatkan orang pada risiko tinggi kematian dari

sirosis hati dan kanker hati (Nita, 2012).

Di seluruh dunia, sekitar dua miliar orang telah terinfeksi virus

hepatitis B dan lebih dari 240 juta telah kronis (jangka panjang) infeksi

2

Page 3: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

hati. Sekitar 600 000 orang meninggal setiap tahun karena konsekuensi

akut atau kronis hepatitis B.

Sebuah vaksin untuk melawan hepatitis B telah tersedia sejak 1982.

Vaksin hepatitis B adalah 95% efektif dalam mencegah infeksi kronis

dan konsekuensi, dan adalah vaksin pertama melawan kanker manusia

utama (Anonim, 2011).

Penyakit hepatitis ini dalam masyarakat dikenal dengan istilah

penyakit kuning karena memang salah satu ciri-ciri orang yang terinfeksi

penyakit hepatitis ini tubuhnya berwarna kuning. Hepatitis B merupakan

penyakit yang dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit hepatitis

B sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10

persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka

sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan

kanker hati. Namun hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang

berkembang menjadi kanker hati (Anonim, 2011).

Untuk mengetahui adanya infeksi Virus Hepatitis B pada tubuh

dapat dilakukan beberapa serangkaian pemeriksaan. Salah satu

pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa Hepatitis

B yakni pemeriksaan serologis (Anonim, 2011).

Pemeriksaan serologis adalah pemeriksaan yang menggunakan

prinsip antigen-antibodi. Pemeriksaan serologis untuk diagnosa penyakit

HBsAg ada beberapa macam metoda yang dapat digunakan (Anonim,

2011).

 

IV.3 Patogenesis Hepatitis B

Virus hepatitis B masuk ke dalam tubuh secara parenteral. Dari

peredaran darah, partikel Dane masuk ke dalam hati dan terjadi replikasi

virus. Selanjutnya sel-sel hati akan memproduksi dan mensekresi partikel

Dane utuh, partikel HBsAg bentuk bulat dan tubuler, dan HBeAg yang

tidak ikut membentuk partikel virus. VHB merangsang respon imun

tubuh, yaitu respon imun non-spesifik dan respon imun spesifik (Noer,

2007).

3

Page 4: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

VHB merangsang pertama kali respon imun non-spesifik ini

(innate immune response) karena dapat terangsang dalam waktu pendek,

dalam beberapa menit sampai beberapa jam. Proses eliminasi nonspesifik

ini terjadi tanpa restriksi HLA, yaitu dengan memanfaatkan sel-sel NK

dan NK-T (Noer, 2007).

Untuk prosese eradikasi VHB lebih lanjut diperlukan respon imun

spesifik yaitu dengan mengaktivasi limfosit T dan sel limfosit B. Aktivasi

sel T CD8+ terjadi setelah kontak reseptor T tersebut dengan kompleks

peptida VHB-MHC kelas I yang ada pada permukaan dinding sel hati

dan pada permukaan dinding APC (Antigen Precenting Cell) dan dibantu

dengan rangsangan sel T CD4+ yang sebelumnya sudah mengalami

kontak dengan kompleks peptida VHB-MHC kelas II pada dinding APC.

Peptida VHB yang ditampilkan pada permukaan dinding sel hati dan

menjadi antigen sasaran respon imun adalah peptida kapsid, yaitu

HBcAg atau HBeAg. Sel T CD8+ selanjutnya akan mengeliminasi virus

yang ada dalam nekrosis sel hati yang akan menyebabkan meningkatnya

ALT atau mekanisme sitolitik. Disamping itu dapat juga terjadi eliminasi

virus intrasel tanpa kerusakan sel hati yang terinfeksi melalui aktivitas

Interferon Gamma dan TNF alfa (Tissue Necroting Factor) yang

dihasilkan oleh sel T CD8+ (mekanisme nonsitolitik) (Noer, 2007).

Aktivitas sel limfosit B dengan bantuan sel CD4+ akan

menyebabkan produksi antibodi antara lain Anti-HBs, Anti-HBc, dan

Anti HBe. Fungsi Anti-HBs adalah netralisasi partikel VHB bebas akan

mencegah masuknya virus ke dalam sel. Dengan demikian anti-HBs akan

mencegah penyebaran virus dari sel ke sel. Infeksi kronik VHB bukan

disebabkan gangguan produksi Anti-HBs. Buktinya pada pasien Hepatitis

B Kronik ternyata dapat ditemukan adanya Anti-HBs yang tidak bisa

dideteksi dengan metode pemeriksaan biasa karena Anti-HBs

bersembunyi dalam kompleks dengan HBsAg (Noer, 2007).

Bila proses eliminasi virus berlangsung efisien maka infeksi VHB

dapat diakhiri, sedangkan bila proses tersebut kurang efisien maka terjadi

infeksi VHB yang menetap. Proses eliminasi VHB oleh respon imun

4

Page 5: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

yang tidak efisien dapat disebabkan oleh faktor viral maupun faktor

pejamu.

Setelah terinfeksi VHB, penanda virologis pertama yang

terdeteksi dalam serum adalah HBsAg. HBsAg dalam sirkulasi

mendahului peningkatan aktivitas aminotransferase serum dan gejala-

gejala klinis dan tetap terdeteksi selama keseluruhan fase ikterus atau

simtomatis dari hepatitis B akut atau sesudahnya. Pada kasus yang khas

HBsAg tidak terdeteksi dalam 1 hingga 2 bulan setelah timbulnya ikterus

dan jarang menetap lebih dari 6 bulan. Setelah HBsAg hilang, antibodi

terhadap HBsAg (Anti-HBs) terdeteksi dalam serum dan tetap terdeteksi

sampai waktu yang tidak terbatas sesudahnya (Noer, 2007).

Karena HBcAg terpencil dalam mantel HBsAg, maka HBcAg

tidak terdeteksi secara rutin dalam serum pasien dengan infeksi VHB. Di

lain pihak, antibodi terhadap HBcAg (anti-HBC) dengan cepat terdeteksi

dalam serum, dimulai dalam 1 hingga 2 minggu pertama setelah

timbulnya HBsAg dan mendahului terdeteksinya kadar anti-HBs dalam

beberapa bulan. Karena terdapat variasi dalam waktu timbulnya anti-HBs

setelah infeksi, kadang terdapat suatu tenggang waktu beberapa minggu

atau lebih yang memisahkan hilangnya HBsAg dan timbulnya anti-HBs.

Selama “periode jendela” (window period) ini, anti-HBc dapat menjadi

bukti serologi pada infeksi VHB yang sedang berlangsung, dan darah

yang mengandung anti-HBc tanpa adanya HBsAg dan anti-HBs telah

terlibat pada perkembangan hepatitis B akibat transfusi (Noer, 2007).

Perbedaan antara infeksi VHB yang sekarang dengan yang terjadi

di masa lalu dapat diketahui melalui penentuan kelas imunoglobulin dari

anti-HBc. Anti-HBC dari kelas IgM (IgM anti-HBc) terdeteksi selama 6

bulan pertama setelah infeksi akut. Oleh karena itu, pasien yang

menderita hepatitis B akut yang baru terjadi, termasuk mereka yang

terdeteksi anti-HBc dalam periode jendela memilik IgM anti-HBc dalam

serumnya. Pada pasien yang menderita VHB kronik, anti-HBc terutama

dari kelas IgG yang terdapat dalam serum. Umumnya orang yang telah

5

Page 6: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

sembuh dari hepatitis B, anti-HBs dan anti-HBc nya menetap untuk

waktu yang tidak terbatas (Noer, 2007).

IV.4 Pemeriksaan Laboratorium Hepatitis B.

Pada hepatitis B akut simptomatik pola serologisnya, HbsAg mulai

timbul pada akhir masa inkubasi kira-kira 2-5 minggu sebelum ada gejala

klinik dan titernya akan meningkat setelah tampak gejala klinis dan

menetap selama 1-5 bulan. Selanjutnya titer HBsAg akan menurun dan

hilang dengan berkurangnya gejala-gejala klinik. Menetapnya HBsAg

sesudah 6 bulan menandakan proses akan menjadi kronis. Anti-HBs baru

timbul pada stadium konvalesensi yaitu beberapa saat setelah

menghilangnya HBsAg, sehingga terdapat masa jendela (window period)

yaitu masa menghilangnya HBsAg sampai mulai timbulnya anti-HBs

(Pyrsopoulos, 2012).

Anti-HBs akan menetap lama, 90% akan menetap lebih dari 5

tahun sehingga dapat menentukan stadium penyembuhan dan imunitas

penderita. Pada masa jendela, Anti-HBC merupakan pertanda yang

penting dari hepatitis B akut. Anti-HBC mula-mula terdiri dari IgM dan

sedikit IgG. IgM akan menurun dan menghilang dalam 6-12 bulan

sesudah sembuh, sedangkan IgG akan menetap lama dan dapat dideteksi

dalam 5 tahun setelah sembuh (Pyrsopoulos, 2012).

HBeAg timbul bersama-sama atau segera sesudah HBsAg.

Ditemukannya HBeAg menunjukkan jumlah virus yang banyak. Jangka

waktu HBeAg positif lebih singkat daripada HBsAg. Bila HBeAg masih

ada lebih dari 10 minggu sesudah timbulnya gejala klinik, menunjukkan

penyakit berkembang menjadi kronis. Serokonversi dari HBeAg menjadi

anti-HBe merupakan prognosis yang baik yang akan diikuti dengan

penyembuhan penyakitnya (Pyrsopoulos, 2012).

Pada infeksi hepatitis B asimtomatik, pemeriksaan serologis

menunjukkan kadar HBsAg dan HbeAg yang rendah untuk waktu

singkat, bahkan seringkali HBsAg tidak terdeteksi. Menghilangnya

HBsAg segera diikuti dengan timbulnya anti-HBs dengan titer yang

6

Page 7: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

tinggi dan lama dipertahakan. Anti-HBc dan anti-Hbe juga timbul tetapi

tidak setinggi titer anti-HBs. Lima sampai sepuluh persen yang menderita

hepatitis B akut akan berlanjut menjadi hepatitis B kronis. Pada tipe ini

HBsAg timbul pada akhir masa inkubasi dengan titer yang tinggi yang

akan menetap dan dipertahankan lama dan dapat sampai puluhan tahun

atau seumur hidup. Anti-HBs tidak akan timbul pada pengidap HBsAg,

tetapi sebaliknya anti-HBc yang terdiri dari IgM dan IgG anti-HBc akan

dapat dideteksi dan menetapa selama lebih dari 2 tahun (Pyrsopoulos,

2012).

IV.5 Pemeriksaan Anti – HBs.

Anti-HBs timbul setelah tiga bulan terinfeksi dan menetap. Anti -

HBs merupakan antibodi spesifik untuk HBsAg, timbul pada stadium

konvalesensi yaitu beberapa saat setelah menghilangnya HbsAg, muncul

di darah 1 sampai 4 bulan setelah terinfeksi virus hepatitis B. Anti HBs

diinterpretasikan sebagai kekebalan atau dalam masa penyembuhan

penyakit hepatitis B. Antibodi ini memberikan perlindungan terhadap

penyakit hepatitis B. Tes anti-Hbs positif juga dapat berarti seseorang

pernah mendapat vaksin hepatitis B atau immunoglobulin. Hal ini juga

dapat terjadi pada bayi yang mendapat kekebalan dari ibunya. Anti-Hbs

positif pada individu yang tidak pernah mendapat imunisasi hepatatitis B

menunjukkan bahwa individu tersebut pernah terinfeksi virus hepatitis

B..

Pemeriksaan Anti - HBs dilakukan untuk mengetahui adanya

antibodi spesifik terhadap virus Hepatitis B (HBV) pada serum atau

plasma pasien. Pemeriksaan Anti – HBs dilakukan dengan menggunakan

metode Immunochromatografi Rapid Test. Metode

Immunochromatografi Rapid Test merupakan sebuah metode

pemeriksaan yang dapat mendeteksi adanya anti HBV dalam serum atau

plasma pasien dengan menggunakan sebuah kaset test yang telah dilapisi

oleh anti HBV. Di kaset test untuk uji anti HBs ini memiliki tanda berupa

huruf “C” sebagai tanda kontrol dan tanda huruf “T” sebagai tanda hasil

7

Page 8: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

test pada permukaannya, sebelum sampel diteteskan pada tempat

penetesan sampel garis kontrol ini tidak akan muncul, namun garis

kontrol ini harus selalu muncul jika pengujian telah dilakukan dengan

benar dan reagen pada test kit (kaset test) dari garis kontrol telah bekerja

dengan baik.

Sebuah garis uji ungu akan terlihat di permukaan hasil (pada tanda

“T" jika ada antibodi yang cukup terhadap resiko HBV dalam sampel.

Jika antibodi terhadap resiko HBV tidak ada atau ada namun pada

tingkat yang sangat rendah dalam sampel, maka tidak akan ada warna

muncul dalam garis test (pada tanda “T”). Adanya Anti - HBs dapat

dideteksi karena antibodi dari sampel serum atau plasma akan berikatan

dengan antigen rekombinan virus Hepatitis B yang terdapat di dalam Test

Kit Anti-HBs. Kompleks tersebut akan bermigrasi disepanjang membran

strip secara kromatografi menuju daerah test dan menghasilkan garis

berwarna pada daerah garis uji apabila hasilnya positif Sensitivitas dari

tes ini adalah 30 mlU/ml. .

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan anti HBs

agar hasil yang diperoleh tepat yaitu :

1. Strip test atau rapid test yang digunakan harus selalu dalam

keadaan baik, bersih dan tidak kadaluarsa

2. Spesimen dikondisikan pada suhu kamar sebelum dilakukan

pengujian, jika tidak segera digunakan dapat disimpan pada suhu

2-8 oC selama 3 hari. Spesiman dapat dibekukan untuk

penyimpanan yang lebih lama.

3. Pemeriksaan dilakukan sesuai protap atau sesuai dengan prosedur

yang telah ditentukan.

4. Gunakan serum yang bersih, karena apabila dalam spesimen

terdapat endapan akan menghasilkan hasil tes tidak konsisten.

5. Jangan menggunakan test kit jika kantong rusak atau segel rusak.

8

Page 9: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

V. ALAT DAN BAHAN.

A. Alat

1. Mikropipet 100 µl

2. Yellow Tip

3. Stopwatch

B. Bahan

1. Test Kit anti HBs SD Bioline

2. Sampel serum/ plasma ( EDTA, Na Sitrat, Heparin)

VI. CARA KERJA

1. Alat dan bahan yang diperlukan disiapkan terlebih dahulu.

2. Sebelum digunakan, reagen test dikondisikan pada suhu kamar

terlebih dahulu.

3. Test kit Anti – HBs dikeluarkan dari kemasan dan diletakkan di

atas meja yang datar.

4. 100 µl sampel serum/plasma dimasukkan dengan mikropipet ke

dalam test kit.

5. Saat menit ke- 20 menit setelah serum diteteskan hasil dibaca dan

diamati terbentuknya garis berwarna.

VII. INTERPRETASI HASIL

1. Negatif : Terbentuk garis berwarna hanya pada tanda C saja.

2. Positif : Terbentuk garis berwarna pada C dan T.

9

Anti HBs C T

C 2 1

Anti HBs C T

C 2 1

Page 10: Hepatitis Hampir Hhhhhhhhh

3. Invalid : Tidak terbentuk garis pada C dan T.

Terbentuknya garis hanya pada T saja.

10

Anti HBs C T

C 2 1

Anti HBs C T

C 2 1