hepatitis

34
LAPORAN KASUS HEPATITIS C Hananti Ahhadiyah (2010730046) Pembimbing : dr. Adri Rivai Sp.PD KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Upload: hananti-ahhadiyah

Post on 27-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Laporan kasus

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

LAPORAN KASUSHEPATITIS C

Hananti Ahhadiyah (2010730046)

Pembimbing : dr. Adri Rivai Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU PENYAKIT DALAMRUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

A. IDENTITASNama : Tn. STempat tanggal lahir: Jakarta, 1 September 1983Umur : 31 tahunAgama: IslamPekerjaan: Pegawai SwastaAlamat : Kampung Rawa Sawah RT 007/002Tanggal MRS: 21 Desember 2014

B. ANAMNESIS

Keluhan Utama Os datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas sejak 2 minggu sebelum masuk RSRiwayat Penyakit Sekarang

Os mengeluh nyeri pada perut kanan atas sejak 2 minggu sebelum masuk RS. Nyeri dirasakan hilang timbul. Perut terasa panas. Os juga mengeluh demam sejak 2 minggu yang lalu, demam naik turun. Demam naik pada saat sore dan malam hari, turun ketika pagi dan siang hari. Os merasa mual, muntah disangkal. Selama sakit, nafsu makan baik. Namun os merasa BB turun sebanyak 10kg, BB saat sehat adalah 73kg, BB saat ini 63kg. BAK sejak 2 minggu terlihat berwarna cokelat agak pekat. 3 hari sebelum masuk RS, os mengalami BAB cair, tidak ada ampas, darah disangkal. Saat ini BAB sudah tidak cair. Riwayat Penyakit Dahulu :Os mengaku sejak 15 tahun yang lalu menggunakan narkoba suntik dengan menggunakan jarum suntik berganti-gantian, dan baru berhenti sekitar 9 tahun yang lalu. Os memiliki tato di lengan sebelah kanan yang dibuat 15 tahun yang lalu di pembuat tato pinggir jalan. Os juga menindik telinga sebelah kiri, di salon. 1 tahun yang lalu os pernah mengikuti kegiatan donor darah yang di adakan PMI di kantornya. Riwayat menerima transfusi darah disangkal. Riwayat menggunakan pisau cukur orang lain disangkal.

Os mengaku pernah mengalami sakit kuning 15 tahun yang lalu, os mengatakan mata dan tubuhnya kuning, kemudian os berobat ke dokter. Riwayat Hipertensi disangkal. Riwayat DM disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :Dikeluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang samaHepatitis disangkalDM disangkalHipertensi disangkal.Asma disangkal

Riwayat Pengobatan :1 minggu sebelum masuk RS, os sudah berobat ke klinik 24 jam, lalu di beri obat mual, penurun panas dan vitamin, 3 hari setelahnya os melakukan pemeriksaan laboratorium, lalu di rujuk untuk ke RS. Riwayat Alergi :Obat-obatan disangkalMakanan disangkalCuaca disangkalRiwayat Psikososial :

os mengaku merokok 1 bungkus per hari, saat ini sudah sekitar 2 tahun berhenti merokok os memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol sebelumnya, sudah sekitar 2 tahun sudah berhenti minum minuman beralkohol. os suka makan makanan pedas C.PEMERIKSAAN FISIK

KU: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTanda Vital Tekanan darah: 110/80 mmHg Nadi: 100 x/menit Respirasi: 20 x/menit Suhu: 36,5 oC Antropometri Berat badan: 63 KgTinggi badan: 172 cmStatus Gizi : 21,29 (normal)

Status generalis

Kepala : Normocephal, rambut distribusi merata, tidak mudah rontok Mata : konjungtiva anemis (-/-) sklera ikterik (+/+), pupil isokor (+/+), reflex cahaya (+/+)Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-),Epistaksis (-/-)Mulut : Mukosa oral basah, lidah kotor (-)Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)Pemeriksaan ThoraxParu Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri simetris Perkusi : Sonor pada ke 2 lapang paruAuskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis sinistraPerkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra Batas kiri : ICS V linea midclavicularis sinistraAuskultasi: Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

ABDOMENInspeksi: perut datar, teraba keras.Auskultasi: Bising usus (+) normalPalpasi : Nyeri tekan epigastrium (+) Nyeri tekan pada perut kanan atasPerkusi: Timpani ke 4 kuadran abdomen,

Ekstremitas : Atas : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-),CRT < 2 detikBawah : Udem (-/-), turgor kulit baik, akral hangat, sianosis (-), CRT < 2 detik

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 21 Desember 2014

PemeriksaanHasilNilai normalHemoglobin16,313,2 17,3Leukosit11,653,80 - 10,60Hematokrit4940 52Trombosit311150 440Eritrosit5,284,40 - 5,90MCV/VER9280 100MCH/HER3126 34MCHC/KHER3432 - 36SGOT12910 34SGPT2809 - 43Pemeriksaan ElektrolitHasilNilai rujukanNa 139135 - 147K 3,43,5 5,0Cl 10094 111

E. RESUMEOs laki-laki 31 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan atas sejak 2 minggu yang lalu. Demam sejak 2 minggu masuk RS, demam naik turun. Naik di malam hari turun di pagi hari. BAK berwarna cokelat pekat. Riwayat menggunakan jarum suntik bergantian (+), tatto pada lengan kanan (+) tindik pada telinga kiri (+). TD: 110 / 80 mmHg N: 100 x/m S: 36,5C R: 24x/m. Sklera ikterik +/+. Nyeri tekan epigastrium. nyeri tekan abdomen kanan atas. Leukosit : 11,65 SGOT : 129 SGPT : 280 Anti HCV total : reaktifG. ASSESMENT

Nyeri abdomen kanan atas S : os mengeluh nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu sebelum masuk RS. O : nyeri tekan abdomen kanan atas. SGOT : 129 SGPT : 280 Anti HCV total : reaktif A : Hepatitis C P : Infus Asering Antalgin inj 1 amp Hepato Protector Pemeriksaan Biopsi hati Pemeriksaan HIV Pemeriksaan Bilirubin Pemeriksaan Rontgen Thorax Terapi interferon dengan Ribavirin2. Mual S : os merasa mual. Muntah disangkal. O : nyeri tekan epigastrium (+) nyeri tekan abdomen kanan atas A : nausea ec Hepatitis C P : ranitidine inj 1 amp domperidon tablet 3x1Follow UpTanggalSOAP23/122014S : os mengeluh nyeri pada perut sejak semalam, perut terasa panas dan seperti di kocok- kocok. BAB cair tadi subuh sebanyak 1x. air-air, ampas (+), darah (-) os merasa mual, muntah disangkal. demam disangkal.TD : 110/70 mmHgR : 20x/mS : 36,8CN : 80x/mMata : conjungtiva anemis (-/-)sklera ikterik (+/+)Abdomen :Nyeri tekan epigastrium (+)Nyeri tekan abdomen kanan atas (+)Hepatitis viral A/CFoto rontgen (pukul 08:30)Pemeriksaan HIVHepato protectorInfus AseringRanitidine inj 1 ampulDomperidone tablet 3x1Terapi interferon Ribavirin

Tinjauan PustakaDEFINISI HEPATITIS Peradangan hati karena infeksi oleh salah satu dari kelima virus hepatitis (A, B, C, D dan E)

EPIDEMIOLOGIETIOLOGI

PATOFISIOLOGIGEJALA KLINIS

Gejala KlinisLelahPerasaan tidak enak pada perut kanan atas, Hilang selera makan, Sakit perutMualmuntah Pemeriksaan fisik seperti normal atau menunjukan pembesaran hepar sedikit.10% penderita yang dilaporkan mengalami kondisi akut dengan ikterusDiagnostikPendekatan paling baik untuk diagnosa hepatitis C adalah test HCV RNABiopsi hati biasanya dikerjakan sebelum dimulai pengobatan anti virus dan tetap merupakan pemeriksaan paling akurat untuk mengetahui perkembangan penyakit hati. Biopsi hati biasanya dikerjakan pada penderita dengan infeksi kronik HCVKriteria yang harus dipenuhi sebelum pemberian terapi Interferon: (Sulaiman HA, Julitasari, 2004, hal 21)

1. Anti HCV [+] dengan informasi stadium dan aktivitas penyakit, HCV RNA [+], genotip virus, biopsi.2. Ada / tidaknya manifestasi ekstra hepatic.3. Kadar SGOT/ SGPT berfluktuasi diatas normal.4. Tidak ada dekompensasi hati.5. Pemeriksaan laboratorium: a. Granulosit > 3000/ cmm b. Hb > 12 g/dl c. Trombosit > 50000/ cmm. d. Bilirubin total < 2 mg/ dl e. Protrombin time < 3 menit.

PenatalaksanaanBerdasarkan rekomendasi konsensus FKUI PPHI (2003, hal 21) :1. Terapi antivirus diberikan bila ALT > 2 N2. Untuk pengobatan hepatitis C diberikan kombinasi Interferon dengan Ribavirin3. Ribavirin diberikan tiap hari, tergantung berat badan selama pemberian interferon dengan dosis < 55 kg diberikan 800 mg/hari 56 75 kg diberikan 1000 mg/hari > 75 kg diberikan 1200 mg/hari

4. Dosis Interferon konvensional 3 juta unit, seminggu 3 kali, subkutan. tergantung kondisi pasien5. Dosis Ribavirin sedapat mungkin dipertahankan. Bila terjadi efek samping anemia, dapat diberikan enitropoitin.

PencegahanMencegah penularan hepatitis C dengan cara jarum suntik harus sterilMelakukan kehidupan sex yang aman. Bila memiliki pasangan yang lebih dari satu atau berhubungan dengan orang banyak harus memproteksi diri misalnya dengan pemakaian kondom.Jangan pernah berbagi alat seperti jarum, alat cukur, sikat gigi dan gunting kuku. Bila melakukan manicure, pedicure, tattoo ataupun tindik pastikan alat yang dipakai steril. Orang yang terpapar darah dalam pekerjaannya (dokter, perawat, perugas laboratorium) harus hati-hati agar tidak terpapar darah yang terkontaminasi, dengan cara memakai sarung tangan.