Seorang wanita, 30 tahun, sedang hamil 6 bulan, datang ke dokter karena benjolan pada anus dan mengeluarkan darah sejak tadi pagi. Pada pemeriksaan didapatkan benjolan di anus hiperemi, odem, teraba panas, nyeri tekan, dan tidak dapat dimasukkan.

KASUS 3

Benjolan muncul sejak 3 hari yll, saat ia sedang sibuk mempersiapkan acara keluarga dirumahnya. Benjolan makin lama makin besar dan saat ini disertai keluarnya darah. Riwayat keluar benjolan di anus saat beraktifitas berat sudah sejak 6 tahun yang lalu, namun biasanya benjolan masih bisa masuk sendiri atau kalau tidak didorong.

CONT’

Sejak 6 bulan terakhir keluar benjolan yang tidak dapat masuk sendiri kalau tidak di dorong. Pada pemeriksaan fisik tanda vital (dalam batas normal) dan tidak didapatkan anemis.

CONT’

Learning Objectives

1. Menentukan problem pada suatu kasus pasien

2. Menentukan tujuan terapi

3. Menentukan penatalaksanaan secara individual (P-Treatmen)

4. Mengaplikasikan prinsip-prinsip penentuan P-drug bedasarkan pertimbangan efficacy, safety, suitability, dan cost.

5. Menuliskan Resepnya

6. Memberikan informasi, instruksi, perhatian terkait dengan terapi yang diberikan

7. Menentukan evaluasi dan monitoring yng harus dilakukan terkait efek terapi dan efek samping obat

1. Menentukan problem pada suatu kasus pasien

Problem List

- Wanita, 30 Tahun- Hamil 6 bulan- Benjolan pada anus hiperemi, udem, teraba

panas, nyeri tekan, tidak dapat dimasukkan dan mengeluarkan darah

2. Menentukan tujuan terapi

- Menghilangkan nyeri- Menghentikan perdarahan- Benjolan dapat masuk atau hilang

2. Mencegah Perburukan Penyakit

1. Meredakan dan menghentikan keluhan dan gejala :

Mengangkat jaringan yang sudah lanjut

3. Menentukan penatalaksanaan secara individual (P-Treatmen)

Advise

- Perbaikan pola hidup dengan berolahraga teratur dan rutin- Tidak banyak duduk atau tidur, banyak bergrak dan banyak jalan. dengan hal ini, pola defekasi mnjadi baik. - Kurangi aktivitas yang berat

Non Farmakologi

-Perbaiki pola/cara defekasi (BMP) Bowel Management Program yang terdiri dari diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku buang air. Untuk memperbaiki defikasi dianjurkan posisi jongkok (squatting) - Bersamaan dengan BMP, biasanya juga dilakukan tindakan kebersihan lokal dengan cara meredam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan ini, maka sisa tinja yang lengket bisa dibersihkan karena dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan

Non Farmakologi

- Pasien harus banyak minum 30-40 ml/kgBB/hari untuk melembekkan tinja. Pasien harus makan serat antaralain, buah2han, sayur2ran dan sereal dan suplementasi serat komersil bila kurang serat dalam makanannya.

CONT’

Farmakologis

1. Obat laksan atau pencahar antara lain dulcolax, microlax, dan mulax.

2. Obat antihemoroid untuk menghilangkan nyeri memakai sediaan yang mengandung anestesi lokal, antara lain seperti boraginol N dan boraginol S

P-Treatmen Penatalaksanaan Medis Minimal Invasive

Bila penatalaksanaan medis farmakologis dan nonfarmakologis tidak berhasil maka dilakukan tindakan skleroterapi hemoroid, ligasi hemoroid, dan terapi laser.

RUJUKAN :

4. Mengaplikasikan prinsip-prinsip penentuan P-drug bedasarkan pertimbangan efficacy, safety,

suitability, dan cost.

Bedasarkan skenario kasus diatas yang paling tepat untuk mengangani pasien ini adalah:

1. LAKSAN/PENCAHAR/LAXATIVE

2. ANTIHEMORROID

LAKSAN/PENCAHAR/LAXATIVE

No Nama obat Effikasi Safety Suitable Cost

1. Dulcolax Merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya(+++)

ES : sakit (-) Tablet selaput, supp(+)

Murah (+++)

2. Microlax Merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya(+++)

ES: jarangIritasi pada daerah anus(+++)

Sediaan: EnemaKonstipasi pada kehamilan(+++)

Murah(+++)

3. Mulax -Bulking agents-menambahkan serat pada tinja (+++)

ES: jarang(+++)

Sediaan: EnemaKonstipasi pada kehamilan(+++)

Mahal (+)

Antihemorroid

Nama obat Effikasi Safety Suitable Cost

Boraginal S anti-peradangan, analgetika. Antiseptika.menghentikan perdarahan (+++)

KI: HAMIL TRIMESTER 1(-)

SEDIAAN: suppositoria, salep(+++)

Mahal (29.300)(+)

Boraginol N anti-peradangan, analgetika. Antiseptika.menghentikan perdarahan(+++)

ES: reaksi alergi kulit (urtikaria, pruritus, kemerahan, dll) (+)

Sediaan: salep(+++)

Sedang (21.750)(+++)

5. Menuliskan Resepnya

Dr. Aman SentosaJl. Surabaya No.35 Jakarta

Praktek : Senin – Jumat (18.00-21.00)SIP : 2011.00.5678.986.

Jakarta, 19 -12-11

R/ Microlax enema 5 mL No. VS uc ₰

R/ Boraginol –N tube 15 gr No. IS ue ₰

Pro : Ny. SusanUmur : 30 tahunAlamat : Jl. Sumbing No. 8 Jakarta

6. Memberikan informasi, instruksi, perhatian terkait dengan terapi yang diberikan

1. Farmakologis :- Microlax Indikasi melancarkan buang air besar pada

penderita hemoroid pada ibu hamil. Microlax sebagai obat pencahar. Obat ini digunakan untuk menunakkan tinja sehingga mengurangi tekanan pada anus mengurangi rasa sakit saat pasien defekasi. cara pemakaian: diberikan 1 tube pada rektal (dimasukkan ke lubang anus), 30 menit kemudian akan keinginan untuk defekasi. ES jarang terjadi.

- Boraginol N/S Massukkan 1 supposituria ke dalam dubur 2x sehari (pagi dan sore), pada kasus yang lebih parah, sekali lagi sebelum tidur. Untuk yang salep : Oleskan 2-5 g pada sepotong kasa pembalut lalu tempelkan pada tempat radang, ganti 2-3x sehari.

Tindakan bedah (Operasi) dibutuhkan untuk mengatasi hemorroid ini karena ditakutkan saat ibu ini melahirkan hemorroid dengan derajat IV akan pecah saat ibu mengejan waktu melahirkan.

7. Menentukan evaluasi dan monitoring yng harus dilakukan terkait efek terapi dan efek samping obat

- Treatment diberikan sambil menunggu operasi- Evaluasi dari konsistensi feses, keluhan pada benjolan di anus apa sudah berkurang/ tidak- Evaluasi perdarahan di anus berhenti atau tidak.

Teknik operasi

Rubber band ligation:

Dengan memakai alat khusus, hemorroid dihisap kemudian rubber band dilepaskan dan hemoroid terikat, hal ini menimbulkan nekrosis lokal dan terjadi fibrosis dan serta fiksasi mukosa pada lapisan otot