hasil evaluasi kinerja pembangunan daerah tahun 2009 provinsi sumatera barat

31

Upload: ekpd

Post on 02-Jul-2015

2.277 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

PELAKSANA UNIVERSITAS ANDALAS di Hotel Santika Premiere, 18-20 November 2009

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT
Page 2: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

Hutan Lindung: 910 533 Ha (21,5%)

Hutan Suaka Alam dan Wisata: 846 175 Ha (20,0%)

Hutan Produksi Konversi: 189 346 Ha (4,5%)

Luas Areal Perkebunan Sawit: 280.099 Ha:Perkebunan Rakyat: 146.542 Ha

PT Perkebunan Nusantara VI: 6.810 Ha

Perkebunan Besar Swasta: 126.747 Ha

Lhn Per tanian

27,5 %

Lainnya 5,1%

Hutan 61,5%

Pdg Rumput 1,9%

Rawa 4,1%

PENGGUNAANPENGGUNAAN

LAHANLAHAN

Bukittinggi

2TSUNAMI

AREAL PEGUNUNGAN TINGGI: 51,93 %

�Kelestarian Alam: Modal masa depan�Pemb Infrastruktur: Sulit & Mahal ����

Panjang Pantai 375 KmPerikanan

+ BENCANA ALAM/GEMPA

Page 3: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

PERMASALAHAN PEMBANGUNANPERMASALAHAN PEMBANGUNAN

PROVINSI SUMATERA BARATPROVINSI SUMATERA BARAT

1. 1. PemerintahanPemerintahan

dandan AparaturAparatur

KualitasKualitas pelayananpelayanan publikpublik masihmasih rendahrendah . . EtosEtos kerjakerja aparaturaparatur; ; rendahrendah; ;

PenggunaanPenggunaan anggarananggaran belumbelum efisienefisien dandan efektifefektif, , KeamananKeamanan dandan

ketertibanketertiban umumumum belumbelum kondusifkondusif; ; PartisipasiPartisipasi dalamdalam pembangunanpembangunan rendahrendah; ;

BudayaBudaya KKNKKN masihmasih berkembangberkembang

2. Sumber Daya 2. Sumber Daya

Manusia Manusia

DDanaana pemerintahpemerintah terbatasterbatas dandan rendahnyarendahnya partisipasipartisipasi masyarakatmasyarakat ((faktorfaktor

kemiskinankemiskinan) ) sehinggasehingga pemerataanpemerataan dandan kualitaskualitas pendidikanpendidikan sertaserta status status

kesehatankesehatan masyarakatmasyarakat relatif`rendahrelatif`rendah; ; PrestasiPrestasi pemudapemuda dandan olaholah raga, raga,

partisipasipartisipasi perempuanperempuan belumbelum berkembangberkembang; ; ApresiasiApresiasi terhadapterhadap IPTEKIPTEK dandan

budayabudaya risetriset belumbelum berkembangberkembang

33

3. 3. EkonomiEkonomi Perubahan Perubahan strukturstruktur ekonomiekonomi relatif lambat; Industri manufaktur dan relatif lambat; Industri manufaktur dan

pariwisata belum berkembang optimal; Arus pariwisata belum berkembang optimal; Arus investasiinvestasi masih rendah; masih rendah;

Tingkat Tingkat pengangguranpengangguran masih tinggi; Perusahaan swasta besar relatif masih tinggi; Perusahaan swasta besar relatif

belum banyak berkembang; Terbatasnya belum banyak berkembang; Terbatasnya infrastrukturinfrastruktur yang mempercepat yang mempercepat

pembangunan.pembangunan.

Tingkat Tingkat kemiskinankemiskinan masih relatif tinggi; Belum terpenuhinya masih relatif tinggi; Belum terpenuhinya hakhak--hak hak

dasar masyarakatdasar masyarakat sebagai mana diharapkan; Belum berkembangnya sebagai mana diharapkan; Belum berkembangnya

usaha mikro.usaha mikro.

4. Kehidupan 4. Kehidupan

Beragama dan Beragama dan

SosialSosial--BudayaBudaya

Masih lemahnya penghayatan dan Masih lemahnya penghayatan dan pengamalanpengamalan agamaagama dalam kehidupan; dalam kehidupan;

Belum optimalnya pelayanan terhadap Belum optimalnya pelayanan terhadap kesejahteraan sosial.kesejahteraan sosial. Melunturnya Melunturnya

penghayatan terhadap nilaipenghayatan terhadap nilai--nilai adat Minangkabau.nilai adat Minangkabau.

Page 4: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

1. STRUKTUR

EKONOMI: Agraris

2. POTENSI SDA:

Terbatas

3. MUTU SDM &

TEKNOLOGI:

Rendah

6. INVESTASI:

Rendah

7. KESEMPATAN

9. PAD: Rendah

10. DAYA SAING

Ringkasan: PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Kerjasama Regional

Kepastian Hukum

Kemudahan

44

4. SISTEM &

MANAJEMEN

KELEMBAGAAN :

Lemah

5. LETAK GEOGRAFIS:

Kurang

Menguntungkan

7. KESEMPATAN

KERJA: Terbatas

8. PENDAPATAN:

Rendah

10. DAYA SAING

PRODUK:

Rendah

Kualitas SDM

Kelembagaan

Iklim Usaha + Aparatur

Agroindustri

Infrastruktur

MASALAH UTAMA:

PROGRAM

PEMBANGUNAN

PASCA GEMPA

(???)

Page 5: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

SASARAN PEMBANGUNAN SASARAN PEMBANGUNAN

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2006PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2006--20102010

INDIKATORINDIKATOR 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010

A. A. PERTUMBUHAN EKONOMIPERTUMBUHAN EKONOMI 6.06.0 6.46.4 6.66.6 6.76.7 6.96.9

I. PermintaanI. Permintaan

1. Konsumsi Masyarakat1. Konsumsi Masyarakat 4.34.3 4.54.5 4.64.6 4.74.7 4.74.7

2. Konsumsi Pemerintah2. Konsumsi Pemerintah 4.54.5 4.74.7 5.85.8 5.95.9 6.06.0

55

2. Konsumsi Pemerintah2. Konsumsi Pemerintah 4.54.5 4.74.7 5.85.8 5.95.9 6.06.0

3. Investasi3. Investasi 6.56.5 6.66.6 6.56.5 6.56.5 6.56.5

4. Ekspor 4. Ekspor 12.712.7 14.514.5 14.514.5 14.514.5 14.514.5

5. Impor 5. Impor 2.62.6 2.72.7 2.72.7 3.53.5 4.54.5

II. PenawaranII. Penawaran

1. Pertanian1. Pertanian 6.76.7 7.37.3 7.37.3 7.37.3 7.37.3

2. Industri Pengolahan2. Industri Pengolahan 4.04.0 4.54.5 6.06.0 6.56.5 7.57.5

3. Lainnya3. Lainnya 6.16.1 6.56.5 6.56.5 6.56.5 6.56.5

Page 6: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATORINDIKATOR 20062006 20072007 20082008 20092009 20102010

B. B. STRUKTUR EKONOMI (%)STRUKTUR EKONOMI (%)

I.I. PermintaanPermintaan

1. Konsumsi Masyarakat1. Konsumsi Masyarakat 54.854.8 54.554.5 54.354.3 54.254.2 54.154.1

2. Konsumsi Pemerintah2. Konsumsi Pemerintah 12.112.1 12.112.1 12.112.1 12.012.0 11.911.9

3. Investasi3. Investasi 17.917.9 18.118.1 18.318.3 18.418.4 18.518.5

4. Ekspor 4. Ekspor 15.215.2 15.315.3 15.315.3 15.415.4 15.515.5

5. 5. ImporImpor 4.34.3 4.14.1 4.04.0 3.93.9 3.73.7

II.II. PenawaranPenawaran

66

II.II. PenawaranPenawaran

1. Pertanian1. Pertanian 25.325.3 24.824.8 23.823.8 21.321.3 20.020.0

2. Industri Pengolahan2. Industri Pengolahan 13.813.8 14.314.3 15.315.3 17.817.8 19.019.0

3. Lainnya3. Lainnya 61.061.0 61.061.0 61.061.0 61.061.0 61.061.0

ICORICOR 3.63.6 3.63.6 3.53.5 3.43.4 3.33.3

PDRBPDRB (Rp milyar)(Rp milyar) 30.771,030.771,0 32.744,332.744,3 34.910,034.910,0 37.238,537.238,5 39.789,339.789,3

PDRB/KapitaPDRB/Kapita (Rp’000)(Rp’000) 6.948,46.948,4 7.349,97.349,9 7.789,37.789,3 8.259,28.259,2 8.773,38.773,3

InvestasiInvestasi (Rp milyar)(Rp milyar) 6,2346,234 7,1047,104 7,5807,580 7,9177,917 8,4188,418

PendudukPenduduk (jiwa)(jiwa) 4,428,5134,428,513 4,455,0844,455,084 4,481,8144,481,814 4,508,7054,508,705 4,535,3004,535,300

Penduduk MiskinPenduduk Miskin (%)(%) 20.4720.47 17.0917.09 14.2714.27 11.9211.92 10.0010.00

Page 7: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.1. TINGKAT PELAYANAN PUBLIK

RELEVAN

• Peningkatan penanganan kasus korupsi

sejak 2007

• Peningkatan penerapan pelayanan satu

atap sejak 2004

� Outcomes di bawah nasional

EFEKTIF

• Lebih baiknya tingkat pendidikan SDM

Grafik 2.1.A : Tingkat Pelayanan

Publik Nasional dan Provinsi

Sumatera Barat

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

Capaian Indikator Outcome

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

Tren Capaian Indikator Outcome

77

• Lebih baiknya tingkat pendidikan SDM

aparatur sejak 2004

• Berkembangnya penerapan pelayanan

satu atap

Indikator Pendukung

1. Persentase jumlah kasus korupsi yang tertangani

dibandingkan dengan yang dilaporkan

2. Presentase aparat yang berijazah minimal S1

3. Persentase jumlah kabupaten/ kota yang memiliki

peraturan daerah pelayanan satu atap

0.00

10.00

20.00

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

0.00

5.00

10.00

Tren Capaian Indikator Outcome

Tingkat Pelayanan Publik Provinsi Sumatera Barat (outcomes)

Tingkat Pelayanan Publik Nasional (outcomes)

Tren Provinsi

Tren Nasional

Indikator I

Page 8: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.1. TINGKAT PEMBANGUNAN DEMOKRASI

TIDAK RELEVAN

• Pilkada menyimpang dari ikrar

“persaudaraan” dan memicu permusuhan

sehingga apatis & partisipasi rendah

• Kelemahan pendataan penduduk, banyak

warga yang tidak terdaftar dalam DPT

� Outcomes di bawah nasional

TIDAK EFEKTIF

Grafik 2.1.B : Tingkat Kualitas

Pembangunan Demokrasi Nasional

dan Provinsi Sumatera Barat

64

66

68

70

72

74

76

78

Capaian Indikator Outcome

-8

-6

-4

-2

0

Tren Capaian Indikator Outcomex

88

• Timbulnya sikap apatis karena pemilihan

tidak memberikan manfaat bagi pemilih

• Adanya kejenuhan, tidak menarik karena

seringnya agenda pemilihan dan adanya

kericuhan

Indikator Pendukung1. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan

Kepala Daerah Provinsi.

2. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan

Legislatif.

3. Tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan

Presiden.

56

58

60

62

64

2004 2005 2008

Capaian Indikator Outcome

-14

-12

-10

Tren Capaian Indikator Outcome

Tingkat Pembangunan Demokrasi Prov Sum Barat (outcomes)

Tingkat Pembangunan Demokrasi Nasional (outcomes)

Tren Provinsi

Tren Nasional

Indikator I

Page 9: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

REKOMENDASIPELAYANAN PUBLIK

• Mencabut izin pemeriksaan pejabat politik yang diduga/disangka melakukan tindak korupsi

• Membentuk perwakilan KPK di tingkat Provinsi

• Meningkatkan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

• Menghilangkan egoisme sektoral antara Dinas/instansi

• Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pembentukan kantor pelayanan satu atap

PEMBANGUNAN DEMOKRASI

99

PEMBANGUNAN DEMOKRASI

• Menyelenggarakan pilkada serentak

• Memberikan interval waktu antara pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden.

• Meningkatkan akurasi data base kependudukan dari daerah sampai nasional.

Indikator I

Page 10: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA: PENDIDIKAN

TIDAK RELEVAN

• Kondisi awal sudah baik (% guru

yang layak mengajar, angka melek

aksara) sehingga tren atau

pertumbuhan rendah

� Outcomes di atas nasional

Grafik 2.1.A : Tingkat Kualitas

Pendidikan Nasional dan Provinsi

Sumatera Barat

90.00

91.00

92.00

93.00

94.00

95.00

Capaian Indikator Outcome

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

Tren Capaian Indikator Outcome

1010

EFEKTIF

• Tingkat pendidikan guru sudah baik

• Perbaikan di semua indikator

pendukung

Indikator Pendukung

1. Angka Partisipasi Murni SD/MI.

2. Angka Putus Sekolah SD.

3. Angka Putus Sekolah SMP/MTs.

4. Angka Putus Sekolah Menengah

5. Angka melek aksara 15 tahun keatas

6. Persentase jumlah guru yang layak mengajar di SMP/MTs

7. Persentase jumlah guru yang layak mengajar di Sekolah

Menengah

87.00

88.00

89.00

90.00

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

0

0.2

0.4

0.6

Tren Capaian Indikator Outcome

Tingkat Kualitas Pendidikan Prov Sum Barat (outcomes)

Tingkat Kualitas Pendidikan Nasional (outcomes)

Tren Provinsi Sumatera Barat

Tren Nasional

2.2. HasilIndikator II

Page 11: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA: KESEHATAN

TIDAK RELEVAN

• Program perbaikan gizi

masyarakat kurang efektif (2006

dan 2007)

• Akses terhadap fasilitas

kesehatan tidak merata &

rendah

� Outcomes di atas nasional

Grafik 2.2.B : Tingkat Kualitas

Kesehatan Nasional

dan Provinsi Sumatera Barat

42.00

43.00

44.00

45.00

Capaian Indikator Outcome

4

5

6

7

8

Tren Capaian Indikator Outcome

1111

� Outcomes di atas nasional

TIDAK EFEKTIF

• Menurunnya tingkat gizi

masyarakat (2006)

• Rendahnya persentase tenaga

kesehatan per penduduk

Indikator Pendukung

1. Prevalensi Gizi kurang (%)

2. Persentase tenaga kesehatan

per penduduk

38.00

39.00

40.00

41.00

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

-2

-1

0

1

2

3

Tren Capaian Indikator Outcome

Tingkat Kualitas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (outcomes)

Tingkat Kualitas Kesehatan Nasional (outcomes)

Tren Provinsi Sumatera Barat

Tren Nasional

2.2. HasilIndikator II

Page 12: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.2. TINGKAT KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA :

KELUARGA BERENCANA

Grafik 2.2.C : Tingkat Kualitas

Keluarga Berencana Nasional dan

Provinsi Sumatera Barat

80

85

90

Capaian Indikator

Outcome

1

2

3

4

5

Tren Capaian Indikator

Outcome

RELEVAN

• Keberhasilan program KB karena

tingginya tingkat kesadaran

masyarakat

• Laju pertumbuhan penduduk dapat

ditekan.

� Outcomes di atas nasional

12

65

70

75

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator

Outcome

-3

-2

-1

0

1

Tren Capaian Indikator

Outcome

Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Prov Sum Barat

(outcomes)Tingkat Kualitas Keluarga Berencana Nasional (outcomes)

Tren Provinsi Sumatera Barat

Tren Nasional

� Outcomes di atas nasional

EFEKTIF

• Terjadinya perbaikan dari indikator

pendukung setiap tahunnya.

Indikator Pendukung

1. Persentase penduduk ber-KB

2. Persentase laju pertumbuhan

penduduk

2.2. HasilIndikator II

Page 13: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

REKOMENDASIPENDIDIKAN

• Meningkatkan pemerataan pendidikan termasuk program beasiswa keluarga

miskin

• Meningkatkan ketersediaan alat pembelajaran, mutu guru dan fasilitas publik

• Membangun kembali fasilitas pendidikan yang terkena dampak gempa dan

trauma-healing bagi guru dan murid dengan partisipasi masyarakat

KESEHATAN

• Merevitalisasi pelayanan kesehatan dan kampanye tentang hidup sehat

1313

• Merevitalisasi pelayanan kesehatan dan kampanye tentang hidup sehat

• Memperluas cakupan asuransi kesehatan; rasio paramedik dan penduduk, ASEKIN

perlu dilanjutkan dengan anggaran daerah pro-miskin

• Mempercepat rekontruksi Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan

KELUARGA BERENCANA

• Menurunkan tingkat kelahiran terutama pelayanan pada keluarga miskin

• Memberikan penyuluhan dan peralatan KB kepada keluarga miskin

• Memberdayakan petugas lapangan

2.2. HasilIndikator II

Page 14: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.3. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI MAKRO

Grafik 2.3.A : Tingkat Pembangunan

Ekonomi Makro Nasional dan

Provinsi Sumatera Barat

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

Capaian Indikator Outcome

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

Tren Capaian Indikator

Outcome

RELEVAN

• Peningkatan % Ekspor Sumatera Barat

thd PDRB � komoditi primer: pertanian

& pertambangan

• Peningkatan % output UKM thd PDRB

� produk berbasis sumberdaya lokal

• Tingkat inflasi rendah � ketahanan

pangan dan produk kandungan lokal

(agro industri)� Outcomes di bawah nasional

KURANG EFEKTIF

1414

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

-6.00

-4.00

-2.00

0.00

2.00

Tren Capaian Indikator

Outcome

Tingkat Pembangunan Ekonomi Makro Prov Sum Barat

(outcomes)Tingkat Pembangunan Ekonomi Makro Nasional

(putcomes)Tren Provinsi Sumatera Barat

Tren Nasional

KURANG EFEKTIF

• Capaian pembangunan membaik

kecuali pada tahun 2008 tetapi lebih

baik dari nasional

• Kurang terganggu dengan pasar

dalam dan luar negeri

Indikator Pendukung

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

2. Persentase ekspor terhadap PDRB

3. Persentase output manufaktur terhadap PDRB

4. Persentase output UMKM terhadap PDRB

5. Laju Inflasi

2.3. HasilIndikator III

Page 15: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.3. TINGKAT PEMBANGUNAN EKONOMI : INVESTASI

Grafik 2.3.B : Tingkat Pertumbuhan

Investasi Nasional dan Provinsi

Sumatera Barat

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

Capaian Indikator Outcome

1,000.00

1,500.00

2,000.00

2,500.00

Tren Capaian Indikator

Outcome

TIDAK RELEVAN

• Kondisi sosial ekonomi, SDA dan

letak geografis , pasar lokal serta

terbatasnya infrastruktur �

kurang menarik bagi investor

� Outcomes di bawah nasional

TIDAK EFEKTIF

1515

-40.00

-20.00

0.00

20.00

20042005200620072008Capaian Indikator Outcome

-1,000.00

-500.00

0.00

500.00

Tren Capaian Indikator

Outcome

Tingkat Pertumbuhan Investasi Prov Sum Barat (outcome)

Tingkat Pertumbuhan Investasi Nasional (outcomes)

Tren Provinsi Sumatera Barat

Tren Nasional

TIDAK EFEKTIF

• Investasi Perkebunan terkendala

dengan penyediaan lahan

• Infrastruktur kurang memadai

• Lokasi kurang menguntungkan

Indikator Pendukung

1. Persentase Pertumbuhan Realisasi

Investasi PMA

2. Persentase Pertumbuhan Realisasi

Investasi PMDN

2.3. HasilIndikator III

Page 16: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

REKOMENDASI

1. Mengembangkan industri berbasis sumberdaya lokal dan IPTEK (knowledge based industries)

2. Memberikan insentif non-fiskal (SDM terampil & berkualitas tinggi)

3. Mengembangkan kelembagaan Litbang: Daya saing produk & Nilai tambah

1616

& Nilai tambah

4. Memperbaiki data base ekonomi dan bisnis

5. Meningkatkan promosi investasi sesuai dan potensi (pengolahan hasil pertanian dan pariwisata), jasa dan industri dengan value added yang tinggi

6. Membangun infrastruktur dengan kualitas anti bencana alam (gempa, longsor): standard ASEAN

7. Membuka isolasi ke daerah baru dan sentra ekonomi.

2.3. HasilIndikator III

Page 17: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

DAN LINGKUNGAN HIDUP : KEHUTANAN

TIDAK RELEVAN

• Lebih cepat bertambahnya lahan

kritis dari lahan rehabilitasi

• Terbatasnya program dan dana

untuk pengelolaan dan penegakan

hukum� Outcomes di bawah nasional

TIDAK EFEKTIF

• Terbatasnya dana dan program

Grafik 2.4.A : Tingkat Kualitas

Pengelolaan Kehutanan Nasional dan

Provinsi Sumatera Barat

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

Capaian Indikator Outcome

-40

-30

-20

-10

0

Tre

n C

apaian Indikator

Outcome

1717

INDIKATOR PENDUKUNG

Persentase luas lahan rehabilitasi dalam

hutan terhadap lahan kritis

• Terbatasnya dana dan program

dalam menangani lahan kritis yang

terus bertambah dan faktor

kemiskinan

• Lemahnya kemampuan

kelembagaan dalam penyelesaian

konflik status lahan (formal

maupun adat)

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

-90

-80

-70

-60

-50

Tre

n C

apaian Indikator

Outcome

Tingkat Kualitas Pengelolaan Kehutanan Prov Sum Barat

(outcomes)Tingkat Kualitas Pengelolaan Kehutanan Nasional (outcomes)

Tren Provinsi

Tren Nasional

2.4. HasilIndikator IV

Page 18: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.4. KUALITAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN HIDUP : KELAUTAN

Grafik 2.4.B : Tingkat Kualitas

Pengelolaan Kelautan

Nasional dan Provinsi Sumatera Barat

20.00

25.00

30.00

35.00

Capaian Indikator Outcome

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

Tren Capaian Indikator

Outcome

TIDAK RELEVAN

• Rendahnya persentase terumbu

karang yang baik dimana

pengelolaan dan pelestariannya

relatif lemah

• Lemahnya kesadaraan & penegakan

hukum/peraturan tentang terumbu

karang

1818

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

-40.00

-20.00

0.00

20.00

40.00

60.00

Tren Capaian Indikator

Outcome

Tingkat Kualitas Pengelolaan Kelautan Prov Sum Barat

(outcomes)Tingkat Kualitas Pengelolaan Kelautan Nasional (outcomes)

Tren Provinsi

Tren Nasional

karang� Outcomes di bawah nasional

TIDAK EFEKTIF

• Lemahnya pengelolaan SDA: untuk

pelestarian terumbu karang

• Penangkapan ikan yang merusak

(dinamit, sianida, jaring merusak dll.

INDIKATOR PENDUKUNG

Persentase terumbu karang dalam keadaan baik

2.4. HasilIndikator IV

Page 19: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

REKOMENDASI

KEHUTANAN

1. Melestarikan sumberdaya hutan melalui kerja sama dengan provinsi

tetangga

2. Meningkatkan pengelolaan, pengamanan dan pengawasan sumber daya

hutan dengan penegakan hukum yang tegas dan aparatur yang terampil

3. Memberdayakan ekonomi masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan

pengetahuan masyarakat tentang pelestarian hutan.

1919

KELAUTAN

1. Mengembangkan pengendalian sumberdaya kelautan berbasis

kemitraan dengan seluruh stakeholders

2. Meningkatkan kapasitas pelayanan aparatur melalui pendidikan lanjutan

3. Meningkatkan pemanfaatan & pengendalian tataruang laut dan wilayah

pesisir.

2.4. HasilIndikator IV

Page 20: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

2.5. TINGKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL

TIDAK RELEVAN

• Terbatasnya lapangan pekerjaan baru �

struktur ekonomi agraris, pendapatan rendah

• Program pemerintah kurang mendorong

pengembangan UMKM

• Meningkatnya jumlah anak terlantar, jalanan,

nakal

� Outcomes di atas nasional

TIDAK EFEKTIF

• Program dan kegiatan pelayanan kesra utk

lanjut usia dan rehabilitasi sosial kurang

berkembang

Grafik 2.5 : Tingkat Kesejahteraan

Sosial Nasional dan Provinsi

Sumatera Barat

93.5

94

94.5

95

95.5

Capaian Indikator Outcome

0

0.2

0.4

0.6

0.8

Tren Capaian Indikator Outcome

2020

berkembang

• Belum berkembangnya lembaga pelayanan

sosial masyarakat/swasta terutama pada

tahun 2005-2006

INDIKATOR PENDUKUNG1. Persentase Penduduk Miskin ;

2. Tingkat Pengangguran Terbuka ;

3. Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak /

Persentase jumlah anak (terlantar, jalanan, balita

terlantar, dan nakal) yang dilayani oleh Dep.sos

4. Persentase pelayanan kesejahteraan sosial bagi lanjut

usia / Presentase jumlah lanjut usia yang dilayani oleh

Dep.sos

5. Persentase Pelayanan dan rehabilitasi sosial /Persentase

jumlah (penyandang cacat, tunasosial, dan korban

penyalahgunaan narkoba) yang dilayani oleh Dep.sos

91.5

92

92.5

93

93.5

2004 2005 2006 2007 2008

Capaian Indikator Outcome

-1

-0.8

-0.6

-0.4

-0.2

Tren Capaian Indikator Outcome

Tingkat Kesejahteraan Sosial Prov Sum Barat (outcomes)

Tingkat Kesejahteraan Sosial Nasional (outcomes)

Tren Provinsi

Tren Nasional

2.5. HasilIndikator V

Page 21: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

REKOMENDASI

1. Meningkatkan program dan kegiatan mendorong komunitas miskin dalam penguasaan teknologi, permodalan, keterampilan dan pemasaran produk

2. Mengatasi pengangguran terbuka dengan kebijakan stimulus dan peningkatan upaya bersama yang berbasis pada jejaring bisnis sehinga dapat mendorong arus merantau

3. Mendorong pengembangan kelembagaan dan kegiatan

2121

3. Mendorong pengembangan kelembagaan dan kegiatan pelayanan masyarakat & rahabilitasi sosial untuk anak-anak (terlantar, jalanan, nakal), lanjut usia, tuna-sosial, penyandang cacat, dan korban narkoba

4. Meningkatkan kualitas/keterampilan pekerja sosial dan tenaga pelayanan kesejahteraan sosial.

2.5. HasilIndikator V

Page 22: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR SPESIFIK dan MENONJOL

• Tingkat laju pertumbuhan ekonomi: Rata-rata lebih baik dari nasional. Kondisi disebabkan karena struktur ekonomi dan komposisi ekspor produk utama yang terdiri dari produk pertanian/ agroindustri dengan komponen impor relatif kecil. Kemudian karena terjaganya swasembada pangan maka tingkat inflasi menjadi rendah.

22

tingkat inflasi menjadi rendah.

• Tingkat investasi PMA dan PMDN yang sangat rendah. Kondisi ini terkait dengan terbatasnya potensi SDA, infrastruktur, lokasi relatif terisolir dari pusat pertumbuhan regional dan kurangnya SDM berkualitas tinggi.

Page 23: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR

OUTCOMES

HASIL EVALUASI

KETERANGANRelevan Efektif

Hasil

Outcomes ¹)

1. Pelayanan Publik Ya Ya Rendah

Catatan:

Ya (-) = Kurang efektif:

terjadi penurunan pada

tahun 2008 juga pada

tingkat nasional

Demokrasi Tidak Tidak Sedang

2. Pendidikan Tidak Ya Tinggi

Kesehatan Tidak Tidak Tinggi

Kel. Berencana Ya YaSangat

tinggi

KESIMPULAN

23

¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) %

dihitung berdasarkan rata-rata

outcomes Provinsi dibagi rata-

rata outcomes nasional . Kategori

Rendah dibawah 70% capaian

nasional.

Kel. Berencana Ya Yatinggi

3. Ekonomi Makro Ya Ya (-) Sedang

Investasi Tidak TidakSangat

rendah

4. Pengelolaan

KehutananTidak Tidak Sedang

Pengelolaan

KelautanTidak Tidak Rendah

5. Kesejahteraan

SosialTidak Tidak Tinggi

23

Page 24: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR OUTCOMES RELEVAN EFEKTIF

1. Tingkat Pelayanan Publik

dan DemokrasiTIDAK TIDAK

2. Tingkat Kualitas SDM TIDAK YA

3. Tingkat Pembangunan

CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

24

3. Tingkat Pembangunan

EkonomiYA TIDAK

4. Tingkat Pengelolaan SDA TIDAK TIDAK

5. Tingkat Kesejahteraan

SosialTIDAK TIDAK

24Kesimpulan

Page 25: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR

OUTCOMES

Sangat

TinggiTinggi Sedang Rendah

Sangat

Rendah Keterangan

>105 100-105 70-99 30-69 <30

1. Tingkat

Pelayanan Publik

dan Demokrasi

√ Interval (%) =

rata-rata

capaian

daerah dibagi

dengan rata-

2. Tingkat Kualitas

SDM √

3. Tingkat

CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

TERHADAP NASIONAL (%)

25

dengan rata-

rata capaian

nasional

dalam %

3. Tingkat

PembangunanEk

onomi

4. Tingkat

Pengelolaan SDA√

5. Tingkat

Kesejahteraan

Sosial

25Kesimpulan

Page 26: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

KONDISI HARAPAN TAHUN 2015KONDISI HARAPAN TAHUN 2015

PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER 2009

Capaian

Pembangunan

Kondisi harapan

atas dasar

trendmasa lalu

tanpa adanya

Gempa 2009

Sulit dicapai akibat

kerusakan gempa 2009

Kondisi harapan

yang IDEAL

walaupun telah

terjadi GempaGaps Analysis: Untuk

mencapainya

diperlukan terobosan

dalam PembangunanRPJMD SUMBAR

2011-2015

2626

Periode

waktu

Gempa 2009

Kondisi harapan

setelah adanya

Gempa 2009

Kerusakan infrastruktur publik

Kerusakan infrastruktur swasta/bisnis

Mundurnya sektor pendidikan-kesehatan

2011 201520132010

Kesimpulan

2012

Page 27: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

PrioritasPrioritas PembangunanPembangunan

AkibatAkibat GempaGempa 30 Sept 200930 Sept 2009

1.1. MembangunMembangun infrastrukturinfrastruktur �� transportasitransportasi

standard ASEAN standard ASEAN

2.2. MembangunMembangun saranasarana pendidikanpendidikan & & kesehatankesehatan dengandengan bantuanbantuan APBN APBN

2727

kesehatankesehatan dengandengan bantuanbantuan APBN APBN

3.3. MemberikanMemberikan KreditKredit LunakLunak bagibagiperusahaanperusahaan swastaswasta ((termasuktermasuk bidangbidangpendidikanpendidikan & & KesehatanKesehatan) ) korbankorban gempagempa

4.4. PenataanPenataan ulangulang Tata Tata RuangRuang

Kesimpulan

Page 28: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

TERIMA KASIH

2828

TERIMA KASIH

28

Page 29: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR

OUTCOMES

Sangat

TinggiTinggi Sedang Rendah

Sangat

Rendah Keterangan

>105 100-105 70-99 30-69 <30

1. Pelayanan Publik 62%

Interval (%) =

% rata-rata

capaian

daerah dibagi

dengan %

Demokrasi 91%

2. Pendidikan 101%

Kesehatan 103%

Kel. Berencana 108%

CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

TERHADAP NASIONAL (%)

29

dengan %

rata-rata

capaian

nasional

Kel. Berencana 108%

3. Ekonomi Makro 76%

Investasi 5%

4. Pengelolaan

Kehutanan74%

Pengelolaan

Kelautan42%

5. Kes. Sosial 101%

29

Page 30: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR

OUTCOMES

Sangat

TinggiTinggi Sedang Rendah

Sangat

Rendah Keterangan

>105 100-105 70-99 30-69 <30

1. Tingkat

Pelayanan Publik

dan Demokrasi

77 Interval (%) =

rata-rata

capaian

daerah dibagi

dengan rata-

2. Tingkat Kualitas

SDM 104

CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT

TERHADAP NASIONAL (%)

30

dengan rata-

rata capaian

nasional

dalam %

3. Tingkat

PembangunanEk

onomi

41

4. Tingkat

Pengelolaan SDA58

5. Tingkat

Kesejahteraan

Sosial

101

30Kesimpulan

Page 31: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SUMATERA BARAT

INDIKATOR

OUTCOMES

HASIL EVALUASIKETERANGAN

Relevan EfektifHasil

Outcomes ¹)

1. Pelayanan Publik Ya Ya Rendah

Catatan:

Ya (-) = Kurang efektif:

terjadi penurunan pada

tahun 2008

¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) %

Demokrasi Tidak Tidak Sedang

2. Pendidikan Tidak Ya Tinggi

Kesehatan Tidak Tidak Tinggi

Kel. Berencana Ya YaSangat

RALAT LAPORAN AKHIR I

31

¹) Berdasarkan Interval (0 s/d 100) %

dihitung berdasarkan rata-rata

outcomes Provinsi dibagi rata-

rata outcomes nasional . Kategori

rendah dibawah 70% capaian

nasional.

Ralat:

*/ Dalam Laporan tertulis

Relevan

**/ Dalam laporan tertulis

Efektif

Kel. Berencana Ya YaSangat

tinggi

3. Ekonomi Makro Ya Ya (-) Sedang

Investasi Tidak Tidak **/Sangat

rendah

4. Pengelolaan

KehutananTidak */ Tidak Sedang

Pengelolaan

KelautanTidak Tidak Rendah

5. Kesejahteraan

SosialTidak Tidak Tinggi

31