harmonisasi peraturan penanaman modal asing dalam bidang ... · hijau nusa tenggara barat....

50
Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang Pertambangan Mineral Dan Batubara Berdasarkan Prinsip Keadilan (Studi Kontrak Karya antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PT. Freeport Indonesia) Ratnasari Fajariya Abidin Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan potensi sumber daya alam. Sumber daya alam ini termasuk di antaranya adalah bahan galian (tambang). Bahan galian itu dikuasai oleh negara. Hak penguasaan Negara berisi wewenang untuk mengatur, mengurus, dan mengawasi pengelolaan atau pengusahaan bahan galian, serta berisi kewajiban untuk mempergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Penguasaan oleh Negara diselenggarakan oleh pemerintah. Pertambangan mineral dan/atau batu bara harus dikelola berdasarkan asas Manfaat, keadilan, dan keseimbangan, Keberpihakan kepada kepentingan bangsa, Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas, Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Konsep kesejahteraan masyarakat berdasarkan UUD 1945 pada prinsipnya menekankan bahwa segala kegiatan pembangunan ekonomi harus mengedepankan kesejahteraan rakyat. Rakyat sebagai subyek hukum, batas-batas mengenai hak dan kewajibannya harus jelas.Hak dan kewajiban merupakan suatu kebutuhan dan tuntutan dalam rangka kehidupan bernegara sebagai suatu kesatuan. Di sinilah hokum harus berperan untuk merumuskan sedemikian rupa batas hak dan kewajiban rakyat sebagai warga Negara maupun kepentingan-kepentingan rakyat sebagai individu.Hal ini penting untuk mencegah timbulnya berbagai konflik sebagai akibat pertentangan kepentingan umum dan individu. Tercapainya kesejahteraan masyarakat harus diiringi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi ini juga harus berkelanjutan supaya bias memberikan hasil berupa kesejahteraan yang maksimal kepada

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalamBidang Pertambangan Mineral Dan Batubara

Berdasarkan Prinsip Keadilan(Studi Kontrak Karya antara Pemerintah Republik

Indonesia dengan PT. Freeport Indonesia)

Ratnasari Fajariya AbidinFakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Email: [email protected]

AbstrakIndonesia adalah negara yang sangat kaya dengan

potensi sumber daya alam. Sumber daya alam ini termasuk diantaranya adalah bahan galian (tambang). Bahan galian itudikuasai oleh negara. Hak penguasaan Negara berisiwewenang untuk mengatur, mengurus, dan mengawasipengelolaan atau pengusahaan bahan galian, serta berisikewajiban untuk mempergunakan sebesar-besarnyakemakmuran rakyat. Penguasaan oleh Negaradiselenggarakan oleh pemerintah. Pertambangan mineraldan/atau batu bara harus dikelola berdasarkan asas Manfaat,keadilan, dan keseimbangan, Keberpihakan kepadakepentingan bangsa, Partisipatif, transparansi, danakuntabilitas, Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.Konsep kesejahteraan masyarakat berdasarkan UUD 1945pada prinsipnya menekankan bahwa segala kegiatanpembangunan ekonomi harus mengedepankan kesejahteraanrakyat. Rakyat sebagai subyek hukum, batas-batas mengenaihak dan kewajibannya harus jelas.Hak dan kewajibanmerupakan suatu kebutuhan dan tuntutan dalam rangkakehidupan bernegara sebagai suatu kesatuan. Di sinilah hokumharus berperan untuk merumuskan sedemikian rupa batas hakdan kewajiban rakyat sebagai warga Negara maupunkepentingan-kepentingan rakyat sebagai individu.Hal inipenting untuk mencegah timbulnya berbagai konflik sebagaiakibat pertentangan kepentingan umum dan individu.Tercapainya kesejahteraan masyarakat harus diiringi dengantingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhanekonomi ini juga harus berkelanjutan supaya bias memberikanhasil berupa kesejahteraan yang maksimal kepada

Page 2: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

316

rakyat.Pendistribusian sumber daya dapat dinyatakan adil jikapelaksanaannya didasarkan pada mekanisme atau proseduryang baik atau yang standar. Cara atau prosedur dinyatakanadil jika dalam prosedur memenuhi tiga unsur, yaitu:kelayakan, kebebasan, dan persamaan kedudukan.

Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskanpermasalahan, yaitu Bagaimana harmonisasi peraturanpenanaman modal asing dalam bidang pertambangan mineraldan batu bara berdasarkan prinsip keadilan, KemudianBagaimana implementasi peraturan penanaman modal asingdalam bidang pertambangan mineral berdasarkan prinsipkeadilan antara pemerintah Republik Indonesia denganPT.Freeport Indonesia, apakah peraturan itu sudah sesuaidengan konsep peraturan mengenai penanaman modal asingberdasarkan prinsip keadilan.

Regulasi peraturan perundang-undangan yang mengaturmengenai penanaman modal asing, sebelum lahirnya UU No.4Tahun 2009, belum mencerminkan prinsip keadilan,karenamasih menguntungkan pihak investor, di sisi lain pemerintahRI dan masyarakat setempat banyak merasakan dampaknegatif. UU Minerba yang terbaru, yang lahir di era PresidenSusilo Bambang Yudoyono, sudah mencerminkan prinsipkeadilan. Implementasi peraturan penanaman modal asingyang mengedepankan prinsip keadilan, masih belumterlaksana. Hal ini dibuktikan dengan ketentuan pokok yangbelum dilaksanakan oleh perusahaan ybs, di antaranyapemenuhan pembangunan smelter dan divestasi saham.

Kata kunci : Penanaman Modal Asing, KontrakKarya, Keadilan

A. PendahuluanIndonesia adalah negara yang sangat kaya dengan potensi

sumber daya alam.Sumber daya alam ini termasuk diantaranyaadalah bahan galian (tambang).Bahan galian itu dikuasai olehnegara.Hak penguasaan negara berisi wewenang untukmengatur, mengurus, dan mengawasi pengelolaan ataupengusahaan bahan galian, serta berisi kewajiban untukmempergunakan sebesar-besarnya kemakmuran

Page 3: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

317

rakyat.Penguasaan oleh negara diselenggarakan olehpemerintah.1

Potensi sumber daya alam tersebut membentang dariSabang sampai Merauke.Sumber daya alam yang ada terbagimenjadi sumber daya alam yang bisa diperbarui dan tidak bisadiperbarui. Pasal 33 UUD 1945 ayat 2,3 dan 4 menyebutkanbahwa;ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting danmenguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, ayat(3) menyebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yangterkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakanuntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sedangkan ayat (4)menyebutkan bahwa perekonomian nasional diselenggarakanberdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuandan kesatuan ekonomi nasional.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar1945 pasal 33 ayat (3) yang menegaskan bahwa bumi, air, dankekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai olehnegara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuranrakyat, maka mengingat mineral dan batubara sebagai kekayaanalam yang terkandung di dalam bumi merupakan sumber dayaalam yang tak terbarukan, pengelolaannya perlu dilakukansemaksimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan danberwawasan lingkungan, serta berkeadilan agar memperolehmanfaat sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat secaraberkelanjutan.

Potensi sumber daya alam yang demikian besar tersebutseharusnya bisa dipergunakan dan dikelola oleh pemerintahuntuk mensejahterakan rakyat.Kesejahteraan yang dicita-citakan, merupakan keinginan luhur dari para pendiri negarakesatuan Republik Indonesia.Indonesia saat ini sudah 61 tahunmerdeka, selama rentang waktu ini ternyata kesejahteraan yangdicita-citakan belum bisa dinikmati oleh seluruh masyarakatIndonesia.Masyarakat yang sudah sejahtera persentasenyamasih kecil, dibandingkan masyarakat yang belum sejahtera.Data ini bisa dilihat dari laporan bulanan data sosial ekonomiBadan Pusat Statistik (BPS) pada kurun waktu Februari 2015-

1 Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 6.

Page 4: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

318

2016 yang menunjukkan kenaikan tingkat kemiskinanmasyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Apabila angkakemiskinan naik, otomatis angka kesejahteraan akan menurun.Kesenjangan sosial antara masyarakat desa dan masyarakat kotadari data di atas cukup tinggi.

Kesejahteraan dikaji menurut delapan bidang yangmencakup kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan,ketenagakerjaan, taraf dan pola konsumsi, perumahan danlingkungan, kemiskinan, serta sosial lainnya yang menjadi acuandalam upaya peningkatan kualitas hidup.2

Konsep kesejahteraan masyarakat berdasarkan UUD 1945pada prinsipnya menekankan bahwa segala kegiatanpembangunan ekonomi harus mengedepankan kesejahteraanrakyat.Rakyat sebagai subyek hukum, batas-batas mengenai hakdan kewajibannya harus jelas.Hak dan kewajiban merupakansuatu kebutuhan dan tuntutan dalam rangka kehidupanbernegara sebagai suatu kesatuan.Disinilah hukum harusberperan untuk merumuskan sedemikian rupa batas hak dankewajiban rakyat sebagai warga negara maupun kepentingan-kepentingan rakyat sebagai individu.Hal ini penting untukmencegah timbulnya berbagai konflik sebagai akibatpertentangan kepentingan umum dan individu.3

Tercapainya kesejahteraan masyarakat harus diiringidengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.Pertumbuhanekonomi ini juga harus berkelanjutan supaya bisa memberikanhasil berupa kesejahteraan yang maksimal kepada rakyat.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, harusmengikutsertakan masyarakat setempat dalam kegiatanusahanya. Akan tetapi dalam prakteknya, masih jauh panggangdari api. Regulasi yang ada belum mampu memberikankesejahteraan yang sebenarnya kepada masyarakat di lokasiterdampak kegiatan usaha, terutama kegiatan usahapertambangan mineral dan batubara.Alih alih memberikankemakmuran, banyak dampak sosial dan lingkungan yangditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

2 Indikator Kesejahteraan Rakyat (Welfare Indicators 2015), terbitanBPS

3 Abrar Saleng, Hukum Pertambangan Indonesia, (Yogyakarta: UIIPress, 2004), hlm. 39.

Page 5: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

319

PT. Freeport Indonesia yang berlokasi di Kuala Kencanadan Tembagapura adalah salah satu contoh nyata.PT. FreeportIndonesia beroperasi di Indonesia sejak tahun 1967 setelahkontrak Karya I ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia yangdiwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi Slamet Bratanapada 7 april 1967. Kontrak Karya I ini untuk masa 30 tahun, yangmenjadikan PTFI sebagai kontraktor ekslusif tambang Ertsbergdi atas wilayah 10 km persegi.Keberadaan PT. FreeportIndonesia selama ini banyak menuai pro dan kontra darimasyarakat.4

PT. Newmont Nusa Tenggara (PT.NNT), Perusahaanpertambangan yang memiliki konsesi tambang Daerah BatuHijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentangaktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu,pencemaran sungai Sekongkang dan sungai Tongo Sejorong,pembukaan hampir 200 Ha hutan lindung, adalah beberapapermasalahan lingkungan yang muncul karena operasional PT.NNT.Belasan tahun PT. NNT ini beroperasi, tetapi tidakmemberi nilai tambah terhadap kemiskinan.Justru ProvinsiNusa Tenggara Barat tempat beroperasinya PT. NNT merupakansalah satu provinsi termiskin di Indonesia.Keberadaan sebuahperusahaan besar seharusnya bisa memberikan kesejahteraankepada masyarakat di sekitarnya.Kegiatan-kegiatan sepertiCommunity Development (Comdev) atau Corporate Sosialresponsibility (CSR) apakah sudah tepat sasaran dan sesuaidengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah?Pemberitaanyang beredar selama ini bahwa kegiatan tersebut justrumenimbulkan konflik di tingkat bawah dan memunculkanpermasalahan lingkungan, sosial dan ekonomi.5

Selain perusahaan tambang mineral, masih ada kasusperusahaan lain yang keberadaannya bertujuan untukmenyejahterakan msyarakat setempat tetapi padapelaksanaannya malah menimbulkan banyak kontra darimasyarakat setempat. Salah satu contohnya adalah proyeklumbung pangan dan energi terpadu Merauke atau Merauke

4 Berita Kita, Dari Hulu Hingga ke Hilir, edisi khusus, Jakarta :Corporate Communications Departement PT. Freeport Indonesia, 2014, hlm.7.

5 Yudi Sufiadi, “Ada Apa dengan PT. Newmont Nusa Tenggara?”,http:/reads.Kompasiana, diakses tanggal 3 Februari 2016.

Page 6: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

320

Integrated Food and Energy Estate (MIFEE)yang diluncurkanpada bulan Agustus tahun lalu saat ini merupakan salah satucontoh pengembangan sumber daya alam yang paling ambisiusuntuk Papua. Rencana itu meliputi perubahan peruntukansejumlah besar lahan, termasuk hutan, untuk dijadikanperkebunan yang akan ditanami berbagai tanaman untukpangan, energi dan tanaman produktif lainnya. Pekerja akandidatangkan ke Merauke untuk memenuhi kebutuhan tenagakerja. Kekhawatiran mendalam telah disampaikan olehorganisasi masyarakat setempat serta ornop (organisasi nonpolitik) regional, nasional dan internasional mengenai potensikerusakan yang akan ditimbulkan oleh mega proyek ini terhadapmasyarakat adat, tanah adat, sumber daya alam dan budayamereka, dan juga dampak politik yang lebih luas, dampakterhadap HAM, sosiologi dan budaya serta lingkungan Papuasecara keseluruhan. MIFEE mengikuti pola baku dari megaproyek ambisius di Indonesia yang pada dasarnya ditujukanuntuk pasar ekspor. Proyek-proyek itu memberikan insentif bagiinvestor sektor swasta, tetapi sama sekali tak mempedulikanpotensi pembangunan dan kebutuhan masyarakat setempat.

Tinjauan atas proyek dukungan pemerintah yangmenargetkan Papua seperti yang telah dicermati oleh DTE(Down To Earth) selama lebih dari dua puluh tahun terakhir inimenunjukkan bahwa pembangunan semacam itu cenderungmemiliki beberapa persamaan karakter. Ciri-ciri tersebut antaralain : pengambilan keputusan dengan pendekatan dari atas kebawah, pernyataan resmi bahwa proyek itu untuk kepentinganmasyarakat, penyerobotan lahan milik masyarakat adat, dandidatangkannya tenaga kerja non-Papua. Fakta bahwa MIFEEmemiliki banyak persamaan karakter ini menunjukkan bahwatak banyak perubahan dalam pola pikir para pengambil keutusansejak jaman Suharto. Alhasil, dampak negatif serupa yang timbuldari proyek-proyek sebelumnya kemungkinan besar akan terjadilagi. Dampak menyeluruh adalah kerusakan sumber daya alamyang terus berlangsung.Garis merah dari eksploitasi sumberdaya alam ini adalah terpinggirkannya masyarakat adat Papua,proyek dengan pendekatan dari atas ke bawah yang ditentukan

Page 7: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

321

dari luar, dan seringkali disertai dengan ancaman ataupenggunaan kekerasan untuk memaksaan pelaksanaannya.6

Dari uraian di atas, dampak dari investasi luar yang masukke bumi, sebagai contoh di Papua dan Nusa Tenggara Barat,ternyata masih belum bisa memberikan kesejahteraan bagimasyarakat setempat.

Bumi Papua masih kental dengan masyarakat adatnya,sangat kaya sumberdaya alamnya.Secara tradisional masyarakatadat telah memiliki sumber daya alam yang secara turuntemurun dikuasai sebagai akibat daripada hak membukahutan.Sumberdaya alam yang menjadi aset masyarakat adattersebut harus dihormati dan dilestarikan. Modal dan assetmasyarakat adat terdiri dari dua aspek yang tidak bisaterpisahkan dari kehidupan masyarakat adat yaitu : (1) sumberdaya alam (SDA), yang menyangkut sumber daya lahan, hutan,sungai, laut, kandungan mineral, air, angin dan lain-lain yangberkaitan dengan lingkungan alam sekitar; (2) sumber dayamanusia (SDM), hal ini menyangkut kecerdasan, ketrampilan,kesadaran, motivasi, inovasi, kreatifitas, semuanya berkaitandengan lingkungan sosial dan budaya masyarakat setempat tidakboleh dikurangi martabatnya. Sumberdaya masyarakat adattersebut berbentuk kearifan lokal yang turun temurun dimilikimasyarakat adat yang harus dihormati dan dikembangkan.7

Kearifan lokal itulah yang harus dipahami dan diadopsioleh pemerintah, dalam mengeluarkan regulasi yang mengaturmengenai pertambangan mineral dan batubara pada khususnya.Tugas pemerintah cukup berat disini untuk menciptakanregulasi yang bisa memberikan keuntungan lebih banyak kepadabangsa Indonesia umumnya dan masyarakat terdampak padakhususnya.Regulasi di bidang pertambangan mineral khususnya,sangat penting untuk diperbarui, agar bisa memberikan keadilanbagi semua pihak, yaitu pihak pemerintah, investor, dankhususnya lagi kepada masyarakat terdampak di lokasi tambang.

Guna memenuhi ketentuan pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, telah diterbitkan Undang-UndangNomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

6 Carolyn Marr, 2011, Down To Earth, Eksploitasi Sumber Daya alamdi Papua selama 22 tahun dengan pendekatan dari atas ke bawah.

7 Sukandarrumidi, Memahami Pengelolaan Tambang di Indonesia,(Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara,t.t.), hlm. 159.

Page 8: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

322

Pertambangan. Undang-Undang tersebut selama kurang lebihempat dasawarsa sejak diberlakukannya telah dapatmemberikan sumbangan yang penting bagi pembangunannasional.Akan tetapi, di era abad kedua puluh ini, Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 yang sudah berlaku selama kuranglebih 24 tahun dirasa belum bisa sepenuhnya mengadopsikepentingan negara, maka lahirlah regulasi baru dalam hukumpertambangan yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 2009 tentangMineral dan Batubara.

Dalam perkembangan lebih lanjut, undang-undangtersebut yang materi muatannya bersifat sentralistik sudah tidaksesuai dengan perkembangan situasi sekarang dan tantangan dimasa depan. Di samping itu, pembangunan pertambangan harusmenyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan strategis, baikbersifat nasional maupun internasional.Tantangan utama yangdihadapi oleh pertambangan mineral dan batubara adalahpengaruh globalisasi yang mendorong demokratisasi, otonomidaerah, hak asasi manusia, lingkungan hidup, perkembanganteknologi dan informasi, hak atas kekayaan intelektual sertatuntutan peningkatan peran swasta dan masyarakat.

Untuk menghadapi tantangan lingkungan strategis danmenjawab sejumlah permasalahan tersebut, maka perlu disusunperaturan perundang-undangan baru di bidang pertambanganmineral dan batubara yang dapat memberikan landasan hukumbagi langkah-langkah pembaruan dan penataan kembalikegiatan pengelolaan dan pengusahaan pertambangan mineraldan batubara, hal ini dimuat dalam penjelasan umum UUMinerba.

Pokok pikiran yang mendasari Undang-undang Nomor 4Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara dalam pointmenimbang huruf (a) menjelaskan bahwa mineral dan batubarayang tekandung dalam wilayah hukum pertambangan Indonesiamerupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karuniaTuhan Yang Maha Esa yang mempunyai peranan penting dalammemenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannyaharus dikuasai oleh negara untuk memberi nilai tambah secaranyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapaikemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.

Page 9: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

323

Selain itu, dalam pasal 2 UU Minerba menyebutkan bahwapertambangan mineral dan batubara dikelola berasaskanprinsip:a. Manfaat, keadilan dan keseimbanganb. Keberpihakan kepada kepentingan bangsac. Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitasd. Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Undang-undang Minerba yang terbaru ini mengandungpokok-pokok pikiran, secara lengkap yang termuat dalampenjelasannya, sebagai berikut :1. Mineral dan batubara sebagai sumber daya yang tak

terbarukan dikuasai oleh negara dan pengembangan sertapendayagunaannya dilaksanakan oleh pemerintah danpemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha.

2. Pemerintah selanjutnya memberikan kesempatan kepadabadan usaha yang berbadan hukum Indonesia, koperasi,perseorangan, maupun masyarakat setempat untukmelakukan pengusahaan mineral dan batubara berdasarkanizin, yang sejalan dengan otonomi daerah, diberikan olehpemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengankewenangannya masing-masing.

3. Dalam rangka penyelenggaraan desentralisasi dan otonomidaerah, pengelolaan pertambangan mineral dan batubaradilaksanakan berdasarkan prinsip eksternalitas,akuntabilitas, dan efisiensi yang melibatkan pemerintah danpemerintah daerah.

4. Usaha pertambangan harus memberi manfaat ekonomi dansosial yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyatIndonesia.

5. Usaha pertambangan harus dapat mempercepatpengembangan wilayah dan mendorong kegiatan ekonomimasyarakat/pengusaha kecil dan menengah sertamendorong tumbuhnya industri penunjang pertambangan.

6. Dalam rangka terciptanya pembangunan berkelanjutan,kegiatan usaha pertambangan harus dilaksanakan denganmemperhatikan prinsip lingkungan hidup, transparansi, danpartisipasi masyarakat.

Sumberdaya mineral dan batubara adalah aset kekayaanbangsa yang harus dikelola secara optimal dan berkelanjutandemi terciptanya kesejahteraan rakyat. Data dari kementerian

Page 10: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

324

ESDM, pada bulan November tahun 2015 menyebutkan bahwapasokan mineral dan batubara mencapai 401.218.566 (ton) dancadangan pasokan sebesar 11.494.091 (ton). Ketersediaansumberdaya mineral dan batubara yang melimpah di Indonesiamemberikan peluang bagi bangsa untuk memajukanperekonomian melalui usaha pertambangan.Hasil daripengelolaan dan pengusahaan pertambangan dapat dipasarkanpada pangsa pasar domestik maupun global.8

Dalam pengelolaan bahan galian (pertambangan)pemerintah memerlukan modal yang sangat besar, peralatanyang canggih, tenaga ahli, dan terdapat pula resiko yang tinggi.Indonesia mengalami keterbatasan dana dalam kegiataneksplorasi dan eksploitasi, sehingga diperlukan adanyakerjasama dengan investor asing.9

Hal di atas seharusnya mendasari regulasi dan kebijakanyang dikeluarkan oleh pemerintah dalam pengaturan danpengelolaan tambang mineral dan batubara khususnya diIndonesia.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan indikatorkeberhasilan pembangunan ekonomi.Pertumbuhan ekonomiyang berkelanjutan adalah pertumbuhan yang ditopang olehinvestasi.Investasi yang paling utama adalah investasi yangberasal dari pemerintah yang dapat menciptakan lapanganpekerjaan dan net ekspor yang dapat meningkatkan pendapatannasional.10

Selain investasi yang berasal dari pemerintah, dikenal jugainvestasi yang berasal dari pihak swasta dalam negeri daninvestasi dari luar negeri atau lebih populer disebut investasiasing.

Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut, tentusaja harus diimbangi dengan pembangunan di bidangekonomi.Pembangunan ekonomi di suatu negara tidak hanyadapat dilaksanakan atas partisipasi pihak pemerintah dan swastanasional saja, tetapi juga oleh pihak asing. Pihak asing biasanya

8 Kementerian ESDM, “Pasokan Mineral dan Batubara”,http:/www.bgl.esdm.go.id#, diakses pada tanggal 2 Januari 2016.

9 Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, (Jakarta:Prenada Media, 2006), hlm. 20.

10 Dewi Ernita, dkk, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, danKonsumsi di Indonesia, Jurnal kajian Ekonomi Tidak Diterbitkan, FakultasEkonomi Universitas Padjajaran, 2013.

Page 11: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

325

enggan untuk berinvestasi atau melakukan transaksi ekonomi dinegara tertentu apabila di negara tersebut terdapat hukumekonomi yang tidak menunjang, menghambat ataumenimbulkan resiko dan ketidakpastian yang besar terhadapinvestasi, misalnya : apabila ada kelemahan dalam pengaturantentang penanaman modal asing, pemilikan hak-hak atas tanah,penyelesaian sengketa bisnis, dan berbagai ketentuan perizinan.Akibatnya investasi asing yang seyogyanya masuk tersebutberalih ke negara lain yang dirasa lebih menunjang dalamhukum ekonominya.11

Kontrak Karya PT. Freeport Indonesia yang akan berakhirpada tahun 2021selama ini telah menjadi sesuatu yang sangatmenarik untuk diperbincangkan baik oleh masyarakat,pemerintah, maupun pihak terkait. Politik tidak akan bisadipisahkan dalam kegiatan investasi asing.Banyak kepentinganekonomi yang bermain disini, semua demi kepentingan masing-masing pihak.

Penjelasan UU Minerba pasal 169 huruf b menyebutkanbahwa semua pasal yang terkandung dalam kontrak karya danperjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara harusdisesuaikan dengan undang-undang, dalam hal ini disesuaikandengan Undang-undang Minerba yang terbaru yaitu UU No.4Tahun 2009.Banyak sekali point dalam kontrak karya yangharus disesuaikan dengan isi UU Minerba, hal ini untukmenjamin tercapainya tujuan diterbitkannya UU Minerbaterbaru, yaitu manfaat hasil tambang khususnya hasil tambangmineral yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatIndonesia.

Point dalam naskah kontrak karya memuat ketentuan-ketentuan yang mengatur soal-soal yang mencakup; aspekhukum, teknis, kewajiban di bidang keuangan dan perpajakan,ketenagakerjaan, perlindungan dan pengolahan lingkungan, hak-hak khusus pemerintah, penyelesaian sengketa, pengakhirankontrak, soal-soal umum ( antara lain; promosi, kepentingannasional, pengembangan wilayah) dan ketentuan-ketentuan lain.

11Sanusi Bintang dan Dahlan, Pokok-pokok Hukum Ekonomi danBisnis,Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), hlm. 5-6.

Page 12: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

326

Semua ketentuan-ketentuan itu diberlakukan selama jangkawaktu kontrak.12

Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakanpemerintah bisa memperpanjang kontrak Freeport Indonesia,asalkan perusahaan tambang berinduk di Amerika Serikat itumemenuhi sejumlah permintaan.Diantaranya peningkatanroyalti, perbaikan penanganan limbah, divestasi saham, danpembangunan smelter.“Saya katakan di masa lalu setiap kaliFreeport mau perpanjangan kontrak terjadi yang aneh-aneh.Kami ingin Indonesia diberlakukan secara adil dantransparan. Saya yakin kalau dilakukan, itu akan bagus buatperusahaan asing yang ada di Indonesia,”katanya saat Asean-USBusiness Council, Jakarta, Kamis (12/11/2015).13

Ini membuktikan bahwa kontrak karya antara pemerintahRepublik Indonesia dengan PT. Freeport Indonesia adalah halyang sangat penting dan menarik banyak pihak untuk bisaterlibat di dalamnya, semua pasti karena motif ekonomi yangbesar. Puncak dari gesekan-gesekan antara beberapakepentingan dari pihak yang berbeda itu terjadi saat mencuatnyakasus “Papa Minta Saham” yang terjadi pada tahun 2015.Buntut dari kasus ini bahkan menyebabkan seorang SetyaNovanto secara resmi mengundurkan diri dari jabatannyasebagai ketua DPR RI periode 2014-2019. Keputusan itu diambildikala Mahkamah Kehormatan dewan (MKD)akan memberikansanksi kepadanya terkait dugaan permintaan saham PT.Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden JokoWidodo. Pengunduran diri Setya Novanto disampaikan melaluisurat resmi dan dibacakan secara terbuka di sidang Mahkamahkehormatan Dewan (MKD). Sebelum mengundurkan diri, tejadisederet penggalan drama sidang MKD mulai dari menteri ESDMSudirman Said melaporkan dugaan pelanggaran etik oleh SetyaNovanto, pemutaran rekaman, pemeriksaan saksi-saksi hinggabermuara pada pengunduran diri politisi golkar darijabatannya.14

12 Abrar Saleng, Hukum Pertambangan..., hlm. 30.13Rizal Ramli : “Saban Freeport mau perpanjang kontrak, terjadi

keanehan”, http:/Merdeka.com/read/news, 12 November 2015, diakses pada2 Januari 2016.

14 “Kronologi Lengkap Kasus Papa Minta Saham”,http:/Merdeka.com/read/news/2015, diakses pada 1 Juni 2016.

Page 13: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

327

Setelah mengundurkan diri, Setya menduduki jabatansebagai Dewan Penasehat Partai Golkar.Posisinya sebagai ketuaDPR RI digantikan oleh Ade Komaruddin, sama-sama kaderGolkar.Dalam pemeriksaan oleh Mahkamah Kehormatan Dewanselanjutnya, Setya Novanto diputuskan tidak melanggar kodeetik, hal ini tentu saja menggelitik rasakeadilanmasyarakat.Apakah benar demikian?Hal ini membuktikanbahwa dunia politik memang ibarat panggung sandiwara bagipihak-pihak yang berkepentingan, masyarakat yang seringmenjadi korban.

Perkembangan terbaru, pada tanggal 30 November 2016,Setya Novanto resmi kembali menjabat menjadi Ketua DPRRI.Seluruh fraksi di DPR menyatakan setuju dengan keputusanGolkar mencopot Ade Komaruddin dalam rapat paripurna padaRabu, 30 November 2016. Wakil ketua DPR, Fadli Zon, yangmemimpin rapat, menyatakan pimpinan Dewan telah menerimasurat dari DPP Partai Golkar perihal pergantian ini pekansebelumnya.15

Hal itu menunjukkan bahwa Freeport sangat menarik bagibanyak pihak, untuk ikut terlibat didalamnya.Carut marut duniaperpolitikan di Indonesia, pasti akan berpengaruh kepadaregulasi yang dikeluarkan, karena yang berperan besar dalampembuatan peraturan perundang-undangan adalah lembagalegislatif dalam hal ini DPR. Walaupun dalam pengesahanproduk perundang-undangan tetap harus disahkan olehPresiden.Pemerintah yang dikomandani oleh Presiden, tentuberperan besar di sini, karena kebijakan yang diambil akansangat berpengaruh kepada produk legislatif yang akandikeluarkan oleh DPR.

Dinamika perpanjangan kontrak karya terutama yangdilakukan oleh Pemerintah RI dan PT. Freeport Indonesia selaluterkait dengan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah RI.Pemerintah menginginkan mendapat kompensasi yang lebihbanyak daripada kontrak sebelumnya, hal ini tercermin dalamUU N0.4 tahun 2009 Mineral dan Batubara yang memintakepada seluruh perusahaan tambang untuk membangun pabrikpengolahan dan pemurnian konsentrat atau smelter. Saat inibanyak perusahaan tambang yang masih enggan membangun

15 Dhemas Reviyanto ,”Setya Novanto Resmi Jadi Ketua DPR Lagi”,http:/m.tempo.co/read/news/2016, diakses pada Rabu, 30 November 2016.

Page 14: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

328

smelter, salah satunya adalah PT. FreeportIndonesia.Perusahaan asal Amerika Serikat ini terkesan engganmembangun smelter lantaran belum mendapatkan kepastiamperpanjangan kontrak paska 2021.“ Pembangunan smelter,divestasi saham dan sebagainya itu sangat penting, tapi kalaukontrak perpanjangan kita tidak bisa beroperasi lagi pada 2021buat apa kita bangun smelter ?” ujar Vice President CorporateCommunication PT. Freeport Indonesia Riza Pratama di RestoDua Nyonya, Jakarta, Minggu. Riza menegaskan bahwa Freeportsudah terlebih dahulu membangun smelter sebelumpembangunan smelter menjadi kewajiban perusahaantambang.Smelter tersebut dibangun pada tahun 1997 di Gresik,Jawa Timur. Smelter tersebut memiliki kapasitas menyerap 40persen dari seluruh konsentrat yang dihasilkan Freeport. Angkatersebut akan dinaikkan sesuai tuntutan pemerintah melaluiundang-undang minerba yang meminta konsentrat dimurnikandi dalam negeri sebesar 100 persen. “Kita sekarang sedangdalam fase membangun untuk ekspansi smelter yang sudah adaini dari 1 juta ton yang diserap menjadi 3 juta ton nanti pada saatberoperasi”, jelas Riza.Namun, rencana ekspansi ini terancamgagal apabila Kontrak Karya (KK) Freeport tidak diperpanjang.“artinya kita tidak akan beroperasi lagi, tentunya untuk apa kitabikin smelter kalau konsentrat sudah gak ada”, jelas dia.16

Oleh karena itulah, betapa pentingnya pengaturan dalampenanaman modal asing, terutama kaitannya dengan pengaturanpertambangan mineral, supaya dalam regulasi danpelaksanaannya bisa memberikan rasa keadilan bagi pihak-pihakyang terkait. Regulasi yang baik, mengadopsi prinsip-prinsipkeadilan sosial dan keadilan hukumakan menjamin kepastianhukum dan memberikan keuntungan maksimal bagi semuapihak. Maka penelitian mengenai Aktualisasi PengaturanPenanaman Modal Asing dalam Pertambangan Mineral danBatubaraBerdasarkan Asas Keadilan (Studi Kontrak KaryaPemerintah RI dengan PT. Freeport Indonesia) ini amat pentingdilakukan.

16 “Freeport ogah bangun smelter jika kontrak tak diperpanjang”,http:/Merdeka.com/news/reads, 25 Oktober 2015, diakses pada 3 Januari2016.

Page 15: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

329

B. Landasan TeoriPada bagian ini akan dikemukakan beberapa

pembahasan, yaitu : konsep tentang penanaman modal asing,kontrak karya, dan keadilan.1. Konsep Penanaman Modal Asing

Negara Indonesia adalah negara yang sedangberkembang.Salah satu ciri dari negara berkembang adalahpembangunan di segala bidang.Dewasa ini sejak reformasitahun 2007, arah dan kebijaksanaan pembangunan yangditempuh oleh pemerintah sudah jauh berubah. Jika dulu diera Orde baru pemerintah bertumpu pada TrilogiPembangunan, dengan penekanan pada segi pemerataanpembangunan dan hasil-hasilnya, di samping usahamencapai laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggiserta stabilitas nasional yang mantap, setelah era reformasidewasa ini kriteria sebagaimana disebutkan dalam TrilogiPembangunan di era Orde baru tidak kelihatan lagi, karenapemerintah disibukkan dengan bagaimana menjaga danmeningkatkan pertumbuhan ekonomi, agar Indonesia segeradapat keluar dari himpitan krisis ekonomi sejak tahun 1997yang lalu, bahkan akan terulang di tahun 2008 yang lalu.17

Investasi dari luar negeri atau yang popular disebut denganinvestasi asing ini, di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal.Dalam Undang-undang ini yang dimaksud denganPenanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modaluntuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yangdilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakanmodal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan denganpenanam modal dalam negeri ( Pasal 1 Undang-UndangNomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal).Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai

kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyakmemberikan andil dalam alih teknologi, alih keterampilanmanagemen, dan membuka lapangan kerja baru.Lapangankerja ini, sangat penting bagi negara yang sedang berkembangmengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untukmenyediakan lapangan kerja.

17 Nindyo Pramono, Hukum PT. Go Public dan Pasar Modal,(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013), hlm. 1.

Page 16: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

330

Untuk mengundang sebanyak-banyaknya investor asingmasuk ke Indonesia, maka pemerintah harus menciptakaniklim investasi yang baik. Penanaman modal merupakaninstrument yang penting bagi pembangunan nasional, danregulasi yang ada di bidang penanaman modal, diharapkanmenjamin kepastian hukum bagi para investor yang akanmenjalankan usahanya di Indonesia.

Untuk menjamin kepastian hukum bagi para penanammodal asing, maka pemerintah mengeluarkan regulasi yangmenjadi rujukan bagi kedua belah pihak, yaitu antarapemerintah dan penanam modal asing.

Kepastian bagi para penanam modal tidak lepas dariadanya kepastian hukum.Kontrak yang ditandatanganibermula dari perjanjian.Syarat dasar pertama untukperjanjian yang mengikat ialah bahwa para pihak harusmeniatkan perjanjian mereka dilaksanakan danmengharapkan konsekuensi hukum apabila perjanjian merekatidak terlaksana.Hal dasar yang kedua ialah perjanjian itusendiri.18

Landasan hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia:1. Undang-undang Nomor 78 Tahun 19582. Undang-undang Nomor 44/Prp tahun 1960 tentang

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi3. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 15

Prp. Tahun 1960 tentang Perubahan Undang-undang(Perpu) Nomor 78 Tahun 1958 tentang Penanaman ModalAsing

4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 37Prp tahun 1960 tentang Pertambangan

5. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1965 tentang PencabutanUndang-undang Nomor 78 Tahun 1958 tentang PenanamanModal Asing yang telah diubah dan ditambah denganUndang-undang Nomor 15 Prp tahun 1960

6. Undang-undang Nomor 1 tahun 1967 tentang PenanamanModal Asing

7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahandan Tambahan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967tentang Penanaman Modal Asing

18 Arthur Lewis, Dasar-Dasar Hukum Bisnis, Introduction to BusinessLaw, (Bandung : Nusa Media, 1998), hlm. 81.

Page 17: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

331

8. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan

9. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang PenanamanModal Dalam Negeri

10. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahandan Tambahan Undang-undang Nomor 6 tahun 1968tentang Penanaman Modal Dalam Negeri

11. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahandan Tambahan Undang-undang Nomor 1 tahun 1967 tentangPenanaman Modal asing

12. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yangDidirikan dalam Rangka Penanaman Modal asing

13. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang PenanamanModal

14. Undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral danBatubara

Pasal 1 ayat (3) UUPM disebutkan bahwa PenanamanModal Asing (PMA) adalah segala bentuk kegiatan menanammodal untuk melakukan usaha di wilayah Negara RepublikIndonesia yang dilakukan oleh penanam modal asingsepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanammodal dalam negeri. Sementara ayat (8) pasal yangbersangkutan menyatakan bahwa modal asing adalah modalyang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negaraasing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/ataubadan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruhnyadimiliki oleh pihak asing. Sedangkan ayat (9) pasal yang samamenyebutkan bahwa modal dalam negeri adalah modal yangdimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warganegara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badanhukum atau tidak berbadan hukum.

Pada umumnya dalam kegiatan PMA di Indonesia dapatdilakukan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu :19

a. Oleh pihak asing (perorangan atau badan hukum), kedalam suatu perusahaan yang 100 % (seratus persen)diusahakan oleh pihak asing, atau

19RT Suntantya, et.al., Pengertian Pokok Hukum Perusahaan, (Jakarta:Rajawali Pres, 1990), hlm. 203.

Page 18: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

332

b. Dengan menggabungkan modal asing tersebut denganmodal nasional.

Pada bentuk yang pertama, telah nyata bahwa kepadainvestor asing diberikan kesempatan yang luas untuk secaramandiri menanamkan modalnya di Indonesia hingga 100%(seratus persen).Demikian pula dalam hal kekuasaan danpengambilan keputusan dapat dilakukan sepenuhnya olehinvestor asing, selama kebijaksanaan dan keputusan tersebuttidak melanggar hukum dan ketertiban umum yang berlaku diIndonesia. Pada bentuk kedua, akan ditemukan berbagaibentuk kerjasama antara modal asing dengan modal nasional,tergantung kepada variasi antara pembagian modal dankekuasaan (management) yang sesungguhnya, sehingga harusbenar-benar memperhatikan keadaan perusahaan. Dalambentuk yang kedua ini akan melibatkan beberapa peserta yangdapat dibedakan antara lain:

a. Peserta modal swasta nasional dengan modal asingb. Peserta pemerintah dalam kapasitas perusahaan (milik

pemerintah) dengan modal asing, danc. Peserta pemerintah yang bertindak selaku pemberi izin

dan konsesi-konsesi pada modal asing sebagai peserta,seperti pada bidang ekstraktif, minyak, tambang, dankehutanan.20

Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967, adatiga macam bentuk kerjasama antara modal asing denganmodal nasional, yaitu :

1. Joint VentureMenurut Soedjono Dirdjosisworo, Joint Venture adalah :Kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilikmodal nasional berdasarkan suatu perjanjian. Kerjasamaini tidak membentuk suatu badan hokum baru sehinggakerjasama ini bersifat contraktuil atau cooperative.Dalambekerja tidak mencari untung belaka, melainkan jugauntuk memberikan pengalaman kerja bagi pihaknasional.21

20Sumantoro, Kerjasama Patungan Dengan Modal Asing, (Bandung:Alumni, 1984), hlm. 26.

21Soedjono Dirdjosisworo, Hukum Perusahaan Mengenai PenanamanModal di Indonesia, (Bandung: Mandar Maju, 1999), hlm. 229.

Page 19: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

333

Selain itu, dikenal pula bentuk-bentuk kerjasamaantara modal nasional dengan modal asing yang dikenaldengan nama “technical assistance”, atau “technicalservice contract”, “franchise and brand use agreement”,dan management contract “.22

Di Indonesia, berhubungan masih lemahnya modalnasional biasanya kontrak-kontrak semacam itu dikaitkandengan kontrak penanaman modal asing misalnyaproduction sharing, kontrak karya, dan pembentukanjoint enterprise.

Menurut Sunaryati Hartono, untuk menarik manfaatsosial ekonomi yang sebesar-besarnya daripada jointventure kiranya harus dibedakan antara tiga sektor usahayang besar menurut tujuan usaha-usaha penanamanmodal yang bersangkutan. Ketiga sektor itu adalah :a. Sektor usaha pengumpulan devisa bagi Indonesia, yang

biasanya diperoleh oleh bidang-bidang usaha yangpadat modal (minyak bumi, mineral dan lain-lain).

b. Sektor penggantian barang-barang impor, yangterutama tertuju pada usaha memenuhi kebutuhandalam negeri.

c. Sektor industri pertanian, yang perlu diintensifikasikan/ diperluas dan ditingkatkan untuk meningkatkanproduksi dan daya beli masyarakat Indonesia, tetapijuga untuk meningkatkan teknologi dan tingkatpendidikan kaum tani dan masyarakat desa.23

2. Joint EnterpriseJoint Enterprise merupakan penanaman modal

asing yang berbentuk kerjasama, yaitu antara modal asingdengan modal nasional, yang kemudian dibentuk suatuperusahaan baru yang berbentuk badan hukum(Perseroan Terbatas).

Permodalan dalam joint enterprise dapat berupamodal dalam nilai rupiah dan modal yang dinyatakandalam valuta asing, sehingga cukup menguntungkan bagipihak asing dalam hal ingin menambah penyertaanmodalnya dari keuntungan yang diperoleh dan tidak

22Sunaryati Hartono, Masalah-masalah dalam Joint Venture AntaraModal Asing dan Modal Indonesia, (Bandung: Alumni, 1974), hlm. 129.

23 Ibid., hlm. 67-68.

Page 20: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

334

menghendaki keuntungan tersebut ditransfer kenegaranya.

3. Kontrak KaryaMenurut Ismail Suny dan Rudioro Rochmat :Kontrak karya adalah kerjasama modal asing denganmodal asing nasional dalam bentuk kontrak karya(contract of work), hal ini terjadi apabila penanam modalasing membentuk suatu badan hukum Indonesia, danbadan hukum ini mengadakan perjanjian kerjasamadengan suatu badan hukum yang mempergunakan modalnasional.24

Dalam kerjasama ini terdapat persatuan modal antaramodal asing dengan modal nasional dalam batas waktutertentu untuk beberapa tahun.Biasanya, bentuk-bentukkontrak karya hanya terdapat dalam rangka kerjasamaantara perusahaan negara dengan PMA dan bagi swastanasional bentuk kontrak karya ini tidakdiperbolehkan.Contohnya, Pertamina dengan PT. CaltexPacific Indonesia dan antara PN.Timah dengan PT. KobaTin.25

Disamping untuk bentuk kerjasama tersebut di atas,masih ditemukan pula beberapa bentuk kerjasama antaralain :a. Production Sharing

Production Sharing yaitu merupakan kerjasama dengansistem bagi hasil antara perusahaan negara denganperusahaan asing yang bersifat kontrak, apabila kontraktelah habis maka berbagai peralatan yang dibwa pihakasing tetap berada di Indonesia.Ismail Sunny dan Rudioro Rochmat mengemukakanpengertian production sharing ini sebagai berikut :1) Suatu kredit luar negeri yng dibayar kembali dengansebagian dari hasil produksi atau hasil tambahan produksiatau hasil/meninggikan mutu produksi suatu proyek;

24Ismail Suny dan Rudioro Rochmat, Tinjauan dan PembahasanUndang-undang Penanaman Modal Asing dan Kredit luar Negeri, (Jakarta:Pradnya Paramitha, 1972), hlm. 108.

25 Sunaryati Hartono, Masalah-masalah..., hlm. 138.

Page 21: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

335

2) Pemilikan atau manajemen perusahaan atau kesatuanproduksi dari semula adalah di tangan Indonesia.26

Pada umumnya production sharing dipergunakan dalamberbagai bidang usaha yang berkaitan dengan pengelolaansumber daya alam yang mempunyai pasaran luas di luarnegeri maupun di dalam negeri, sedangkan kemampuanteknologi dan permodalan yang dimiliki Indonesia masihsangat terbatas.Oleh sebab itu, investasi yang diberikandalam production sharing ini dapat berupa barang-barangmodal maupun peralatan (equipment) dan juga dalambentuk bantuan teknik. Kerjasama dalam bentuk seperti inimerupakan suatu kredit luar negeri, dimana pembayarannyadilakukan dengan cara bagi hasil terhadap produksi yangtelah dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

Untuk meningkatkan jumlah dan nilai investasi secarasignifikan perlu dilakukan berbagai upaya perbaikan, baikdari aspek hukum maupun dari aspek birokrasi.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam rangkauntuk meningkatkan investasi :

a. Menyempurnakan perangkat hukum yang lebih kondusifterhadap peningkatan investasi antara lain deregulasiperaturan penanaman modal, termasuk penyempurnaansistem insentif, desentralisasi kewenangan perizinaninvestasi, dan penyempurnaan Undang-Undang PenanamanModal.

b. Melakukan peninjauan daftar negatif investasi secara berkalasesuai dengan perkembangan keadaan.

c. Menguatkan kelembagaan dan profesionalisme aparatnya baikdi pusat maupun daerah agar menjamin pelayanan yangefisien kepada penanaman modal, termasuk membentuksistem pemantauan untuk mengidentifiksi praktik-praktikyang menghambat investasi dan meningkatkan kepekaanterhadap berbagai keluhan masyarakat.

d. Meningkatkan promosi investasi di dalam dan di luar negerie. Meningkatkan aliansi strategis dengan berbagai mitraekonomi secara saling menguntungkanf. Meningkatkan negosiasi dan kerjasama ekonomi bilateral dan

multilateral.27

26Ismail Suny dan Rudioro Rochmat, Tinjauan..., hlm. 129.27Undang-undang RI No. 25 Tahun 2000, hlm. 129.

Page 22: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

336

Kebijakan pemerintah mengundang penanaman modalasing untuk melakukan kegiatan di Indonesia disertaipertimbangan agar dalam melakukan pembangunan ekonomisumber-sumber dari luar negeri dapat dimanfaatkan untukmenutupi kekurangan modal dari dalam negeri.Dengan hadirnyamodal, teknologi dan keahlian manajemen luar negeri tersebutdiharapkan dapat membantu mempercepat pembangunannasional dalam bentuk pemberian lapangan kerja, pengalihanteknologi dan peningkatan produksi pada umumnya.

Model apapun yang dipilih baik oleh investor maupun tuanrumah dalam melaksanakan investasi dimaksud, membutuhkanaturan hukum yang jelas agar kedua belah pihak dapatmengetahui apa hak dan kewajibannya. Hal ini penting,mengingat investasi yang akan dilaksanakan tersebut padaumumnya mempunyai jangka waktu yang cukup panjang. Untukitu bagi investor khususnya, sebelum melakukan investasi, iaakan melakukan analisis yang cukup mendalam tidak hanya darisegi bisnis semata apa untung dan ruginya (cost and benefit),akan tetapi juga menyangkut masalah kepastian hukum, apakahdi negara di mana ia akan melakukan investasi peraturanperundang-undangannya yang berkaitan dengan investasi sudahcukup memadai? Jika sudah memadai, maka ia akan melakukaninvestasi.28

Oleh karena itu, investor membutuhkan adanya kepastianhukum, agar aktifitas investasinya dapat berjalan sesuai denganpersyaratan yang telah dipenuhinya.Sebagaimana dikemukakanoleh salim SH dan Budi Sutrisno, hubungan antara investordengan penerima modal sangat erat karena investor sebagaipemilik modal akan bersedia menanamlan investasinya dinegara penerima modal, sepanjang negara penerima modaldapat memberikan kepastian hukum, perlindungan hukum danrasa aman bagi investor dalam berusaha. Tanpa adanya rasaaman, perlindungan hukum dan kepastian hukum mustahilpenanam modal mau menanamkan modalnya.29

Dalam kenyataan dapat dilihat bahwa perusahaan modalasing ini telah melakukan kegiatan usahanya di Indonesia danberkembang dari waktu ke waktu.Akan tetapi dalam

28Sentosa Sembiring, Hukum Investasi, (Bandung: Nuansa Aulia,2010), hlm. 5.

29Salim HS dan Budi Sutrisno, Hukum Pertambangan..., hlm. 12

Page 23: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

337

kenyataannya peraturan-peraturan yang mengatur penanamanmodal asing ini belum mencukupi karena banyak aspek yangbelum diakomodasi oleh peraturan-peraturan tersebut.Banyakhal yang ternyata belum dapat ditampung didalam peraturanperundang-undangan tersebut, seperti tentang pengalihanteknologi, kontrak manajemen, kerjasama ekonomiregional/sektoral, lingkungan dan sebagainya.30

Sejak sebelum penanaman modal asing itu menanamkanmodalnya, tentu pihak penanam modal asing ini telah menyadariatas adanya pengaturan perundang-undangan mengenaipenanaman modal asing.sehingga kehadirannya secara implisitmengandung arti bahwa motif perusahaaan modal asing mencarikeuntungan harus dipertemukan dengan harapan negarapenerima modal dalam usaha mencapai tujuan pembangunanekonominya dengan memanfaatkan modal asing. Dari segiperusahaan modal asing motif mencari untung akan selaludiutamakan dengan tidak/sedikit memperdulikan apakahprogram operasinya selaras dengan rencana pembangunan darinegara penerima asing tersebut.

Selain itu dari negara penerima modal kegiatan perusahaanmodal asing tersbeut dianggapnya suatu perluasan daripadapolitik negaranya serta sebagai suplemen untuk mendapatkanperkembangan perekonomian dalam negara mereka. Dengandemikian maka proses penanaman modal tersebut dapatdipertemukan antara policy pemerintah dengan interest pihakpenanam modal asing, sehingga gerak penanam modal demikianbersangkutan dengan campuran antara sosial politik ekonomitermasuk efek dari hubungan internasional.31

Sebagai konseptual dari konsepsi di atas, maka pemerintahperlu menyelenggarakan perencanaan yang teratur dan mantap,termasuk menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan danpengawasan yang efektif untuk mencapai tujuan pembangunanserta menyelenggarakan sarana dan fasilitas agar pelaksanaankegiatan usaha perusahaan-perusahaan modal asingberlangsung dengan baik.Dengan pendekatan demikian, perananpenanaman modal asing dapat diarahkan sesuai dengan prioritas

30Sumantoro, Hukum Ekonomi, (Jakarta: UI Press, 1986), hlm. 181.31Suhendro, Hukum Investasi di Era otonomi Daerah, (Jakarta: Gita

Nagari, t.t.), hlm. 26.

Page 24: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

338

pembangunan dan dalam motifnya untuk mencarikeuntungan.Kegiatan perusahaan modal asing tersebut dapatdiselenggarakan menurut kebijaksanaan pengarahan, peraturandan ketentuan-ketentuan pelaksanaan yang ada. Walaupundemikian dalam hal ini Indonesia tidak boleh menutup mata danfakta pertentangan kepentingan dan bahaya ketergantunganyang akan timbul jika pemerintah tidak dapat mengelolakerjasama tersebut secara efektif.

Ketentuan secara teori maupun praktek yang menyatakanbahwa dengan kekuatan modal, teknologi dan keahlianmanajemen yang dimiliki perusahaan modal asing dapatberperan menunjang pelaksanaan pembangunan, telah menjadikenyataan yang harus diakui.Karena seperti diketahuiperusahaan modal asing mempunyai kemampuan dalampermodalan, teknologi, keahlian manajemen dan pemasaranyang sangat besar. Penanaman modal asing bahkan dapatmembawa proses internasionalisasi modal, terutamamanajemen, tenaga kerja, serta berbagai kegiatan afiliasinya.Proses internasionalisasi ini juga sekaligus dapat membawa alammodernisasi secara efektif dan mantap, dapat menghubungkannegara sedang berkembang dengan ekonomi dunia yang sedangmemasuki era globalisasi dan dapat menyatukan berbagaikeahlian teknik dan manajemen di berbagai belahan dunia.Namun bagi negara yang menerima penanaman modal asingperlu mempertimbangkan bahwa kekuatan perusahaan modalasing tersebut dapat menguasai sektor-sektor ekonomi penting,menyaingi dan mematikan usaha ekonomi nasional sertamengakibatkan ketidakseimbangan antara kemanfaatanekonomi dan sosial.Dan jika hal tersebut terjadi berarti perananpenanaman modal asing dalam pembangunan menjadikabur.Maka oleh karena itu perlulah diusahakan pemikiran-pemikiran untuk mengarahkan sesuai dengan prioritaspembangunan.32

Oleh karena itu, sekalipun secara teoritis dapat dipilahantara penanaman modal secara langsung dan tidak langsung,namun jika dilihat dari manfaat yang bisa diambil oleh negarapenerima modal, maka kehadiran jenis investasi secara langsunglebih menguntungkan bagi negara penerima modal, sebab

32Suhendro, Hukum Investasi ..., hlm. 27-28.

Page 25: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

339

kehadiran investasi dapat menggerakkan roda perekonomiannegara tersebut. Selain itu, dengan kehadiran investor asingdapat menciptakan efek berganda (multiplier effect) yangdiharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi pemerintahmaupun masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan olehGunarto Suhardi : “Investasi langsung lebih baik jikadibandingkan dengan investasi portfolio, karena : Investasilangsung lebih permanen. Selain itu investasi langsung : 1.Memberikan kesempatan kerja bagi penduduk; 2. Mempunyaikekuatan penggandaan dalam ekonomi lokal; 3. Memberikanrisidu baik berupa peralatan maupun alih teknologi; 4. Bilaproduksi direekspor memberikan jalan atau jalur pemasaranyang dapat dirunut oleh pengusaha lokal disamping seketikamemberikan tambahan devisa dan pajak bagi negara; 5. Lebihtahan terhadap fluktuasi bunga dan valuta asing; 6. Memberikanperlindungan politik dan keamanan wilayah karena bila investorberasal dari negara kuat niscaya bantuan keamanan juga akandiberikan”.33

Dalam konsiderans UU No. 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara bagian menimbang huruf adinyatakan bahwa mineral dan batubara yang tekandung dalamwilayah hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaanalam tebarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha esa yangmempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hiduporang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai olehNegara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagiperekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dankesejahteraan rakyat secara berkeadilan.

Selanjutnya dalam pasal 2 ditegaskan bahwa pertambanganmineral dan/atau batubara dikelola berasaskan :

a. Manfaat, keadilan, dan keseimbangan;b. Keberpihakan kepada kepentingan bangsa;c. Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas;d. Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Dalam pasal 4 juga ditegaskan bahwa :

33Gunarto Suhardi, Beberapa Elemen Penting dalam HukumPerdagangan Internasional, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya, 2004), hlm.45.

Page 26: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

340

(1) Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yangtak terbarukan merupakan kekayaan nasional yangdikuasai oleh negara untuk sebesar-besarkemakmuran rakyat.

(2) Penguasaan mineral dan batubara oleh negarasebagaimanadimaksud pada ayat (1) diselenggarakanoleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

2. Konsep Kontrak karyaKontrak karya merupakan salah satu jenis perjanjian

tertulis dengan syarat dan ketentuan tertentu yang terdapatdi Indonesia.Untuk memahami kontrak karya, terlebihdahulu harus dipahami hukum perjanjian sebagai salah satusumber perikatan disamping Undang-undang.Berbagaiperjanjian dilakukan oleh individu-individu sebagai anggotamasyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, denganmengadakan hubungan satu sama lain, terutama denganmelakukan hubungan dalam pertukaran barang dan jasadalam lalu lintas ekonomi.34

Berdasarkan ketentuan pasal 1233 KUH Perdata,perikatan dapat bersumber dari undang-undang danperjanjian.Perikatan-perikatan yang dilahirkan dari Undang-undang, dapat timbul dari undang-undang saja atau dariundang-undang sebagai akibat perbuatan manusiasebagaimana dinyatakan dalam pasal 1352 KUH Perdata.

Perikatan yang bersumber dari undang-undangsemata-mata adalah perikatan yang dengan terjadinyaperistiwa-peristiwa tertentu ditetapkan melahirkan suatuhubungan hukum (perikatan) diantara pihak-pihak yangbersangkutan, terlepas dari kemauan pihak-pihak tersebut,sedangkan perikatan yang bersumber dari undang-undangsebagai akibat perbuatan manusia adalah bahwa dengandilakukannya serangkaian tingkah laku seseorang, makaundang-undang melekatkan akibat hukum berupa perikatanterhadap orang tersebut.Tingkah laku seseorang mungkinmerupakan perbuatan yang menurut hukum (diperbolehkanundang-undang) atau mungkin pula merupakan perbuatan-

34Nanik Tri Hastuti, Hukum Kontrak Karya, Pola KerjasamaPengusahaan Pertambangan di Indonesia, (Malang: Setara Press, 2013),hlm. 15.

Page 27: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

341

perbuatan yang tidak diperbolehkan undang-undang(melawan hukum).35Untuk perikatan yang lahir dariperjanjian, diatur dalam pasal 1313 KUH Perdata, yaitu“suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebihmengikatkan dirinya terhadap satu orang yang lain ataulebih”.36Rumusan dari pasal 1313 KUH Perdata tersebuttidak lengkap dan sangat luas.Dikatakan tidak lengkapkarena hanya menyebutkan persetujuan sepihak saja dandikatakan sangat luas karena dengan dipergunakannya kata“perbuatan” tercakup pula perwakilan sukarela danperbuatan melawan hukum. Definisi yang tepat adalah :

1. Perbuatan harus diartikan sebagai perbuatan hukum,yaitu perbuatan yang bertujuan untuk menimbulkanakibat hukum

2. Menambahkan perkataan “atau saling mengikatkandirinya : dalam pasal 1313 KUH Perdata, sehinggarumusannya menjadi : “persetujuan adalah sesuatuperbuatan hukum, dimana satu orang atau lebihmengikatkan dirinya atau saling mengikatkan dirinyaterhadap satu orang atau lebih“.

Subekti memberikan definisi dari perikatan sebagaisuatu hubungan antara dua orang atau dua pihakberdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatuhal dari pihak yang lain dan pihak yang lainnyaberkewajiban untuk memenuhi prestasi tersebut.37

Prestasi merupakan obyek dari perjanjian. Tanpaprestasi, hubungan hukum yang dilakukan berdasartindakan hukum, tidak akan memiliki arti apapun bagihukum perjanjian. Sesuai dengan ketentuan pasal 1234 KUHPerdata, maka prestasi yang diperjanjikan itu adalah untuk“menyerahkan”, “menyerahkan sesuatu”, “melakukansesuatu” atau “untuk tidak melakukan sesuatu”. Buku IIIKUH Perdata tidak memberikan suatu rumusan dariperikatan, akan tetapi menurut ilmu pengetahuan hukum,

35Mariam Darus Badrulzaman, KUH Perdata Buku III: HukumPerikatan dengan Penjelasan, (Bandung: Alumni, 1996), edisi kedua, cetakanI, hlm. 8-9.

36R. Setiawan, Pokok-pokok Hukum Perikatan, (Bandung: PT. CitraAditya Bakti, 2000), hlm. 49.

37Hardijan Rusli, Hukum Perjanjian Indonesia dan Common Law,(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), hlm. 26.

Page 28: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

342

dianut rumus bahwa perikatan adalah hubungan yang tejadidiantara dua orang atau lebih, yang terletak di dalamlapangan harta kekayaan, dimana pihak yang satu berhakatas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasitersebut.38

Berdasarkan rumusan tersebut, dapatdilihat bahwaperikatan mengandung 4 unsur, yaitu :1. Hubungan hukum, ialah hubungan yang terhadapnya

hukum melekatkan “hak” pada 1 (satu) pihak danmelekatkan “kewajiban” pada pihak lainnya.

2. Kekayaan, yang dimaksud dengan kriteria perikatanadalah ukuran-ukuran yang dipergunakan terhadapsesuatu hubungan hukum, sehingga hubungan hukum itudapat disebut suatu perikatan. Untukmenentukan apakahsuatu hubungan hukum itu merupakan suatu perikatan,sekalipun hubungan itu tidak dapat dinilai dengan uang,akan tetapi masyarakat atau rasa keadilan menghendakiagarsuatu hubungan hukum itu diberi akibat hukumpada hubungan tadi sebagai suatu perikatan.

3. Pihak-pihak atau disebut sebagai subyek perikatan adalahbahwa hubungan hukum harus terjadi antara dua orangatau lebih. Pihak yang berhak atas prestasi atau pihakyang aktif adalah pihak kreditur atau yang berpiutang,sedangkan pihak yang wajib memenuhi prestasi adalahpihak pasif yaitu debitur atau yang berutang.

4. Prestasi atau dapat juga kontra prestasi (tergantung darisudut pandang pelaksanaan prestasi tersebut) adalahmacam-macam pelaksanaan dari perikatan dan menurutketentuan pasal 1234 KUH Perdata, dibedakan atasmemberikan sesuatu, berbuat sesuatu dan tidak berbuatsesuatu.

Untuk dapat dikatakan sah, menurut pasal 1320KUH Perdata, perjanjian harus memenuhi syarat-syaratsebagai berikut :1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya2. Cakap untuk membuat suatu perikatan3. Suatu hal tertentu4. Suatu sebab yang halal

38 Mariam Darus Badrulzaman, KUH Perdata..., hlm. 1.

Page 29: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

343

Syarat pertama dan kedua disebut sebagai syarat subyektif,karena kedua syarat tersebut mengenai subyek perjanjian,sedangkan syarat ketiga dan keempat merupakan syaratobyektif karena mengenai obyek perjanjian.Hubungan hukum diantara dua pihak yang berwujudhubungan kontraktual, hakekatnya tidak bisa dilepaskandengan masalah keadilan.Kontrak sebagai wadah yangmempertemukan kepentingan satu pihak dengan pihaklainnya menuntut adanya pertukaran yang adil.39

Latar belakang upaya mengundang modal asing masukke Indonesia terkait dengan kepentingan dan kebutuhanakan modal untuk pembangunan ekonomi khususnyamelalui sektor industri. Namun patut disadari bahwasemangat mengundang masuknya modal asing tersebutmasih diliputi suasana yang dualistik dan terkesankontradiktif antara faktor kebutuhan/kepentingan masuknyamodal asing dengan kecurigaan terhadap masuknya modalasing yang dianggap kapitalistik.

Indonesia pada tahun 1967 telah memberi peluangadanya penanaman modal asing namun aturan-aturannyamasih banyak yang bersifat restriktif dan mengandung“kecurigaan” walaupun kehadirannya dibutuhkan tetapiruang geraknya dibatasi.40

Penanaman modal asing berasal dari bahasa Inggrisyaitu investment.Penanaman modal asing atau investasiseringkali dipergunakan dalam arti yang berbeda-beda.Perbedaan penggunaan istilah investasi terletak padacakupan makna yang dimaksudkan. Pandji Anoragamengutip pendapat Komaruddin, investasi dijelaskan dalam3 (tiga) pengertian, yaitu :a. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat

penyertaan lainnya.b. Suatu tindakan membeli barang modal.

39Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitasdalam Kontrak Komersial, (Jakarta :Wacana Prenada Media Group, t.t.),hlm. 47.

40Peter Mahmud Marzuki (selanjutnya disebut Peter Mahmud V),“Masalah-masalah Hukum dalam Perdagangan Internasional, kaitannyadengan Perlindungan Investasi dan Hak Milik intelektual Pasca PerjanjianMarrakesh”, Jurnal Hukum Ekonomi, Edisi Agustus, 1996.

Page 30: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

344

c. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi denganpendapatan di masa yang akan datang.41

Ismail Sunny dan Rudioro Rochmat berpendapatbahwa perumusan pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1967mengandung 3 unsur pokok, yaitu :a. Penanaman secara langsungb. Penggunaan modal untuk menjalankan perusahaanc. Resiko yang ditanggung pemilik modal.42

Menurut G. Kartasapoetra dkk, dari pengertian yangterdapat dalam pasal 1 Undang-undang Republik IndonesiaNo. 1 Tahun 1967 dapat ditarik beberapa hal yang menonjol,yaitu :a. Undang-undang ini jelas tidak mengatur perihal kredit

atau peminjaman modal melainkan mengatur tentangpenanaman modal (asing), dengan demikianhubungannya dengan kemungkinan pembangunan-pembangunan perusahaan di tanah air dalam rangkamenunjang pembangunan.

b. Dengan demikian memberi kemungkinan perusahaantersebut dijalankan dengan modal asing sepenuhnya(direct investment), joint venture, atau joint enterprise.

c. Direct investment, dalam hal ini bukan hanya modal,tetapi kekuasaan dan pengambilan keputusan dilakukanoleh pihak asing, sepanjang segala sesuatunyamemperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia dansejauhmana kebijaksanaannya tidak melanggar hukumdan ketertiban umum yang berlaku di Indonesia.

d. Joint Invesment, dalam hal ini bukan hanya modal asing,tetapi kekuasaan dan pengambilan keputusan dilakukanoleh pihak asing, sepanjang segala sesuatunyamemperoleh persetujuan dari pemerintah Indonesia dansejauhmana kebijaksanaannya tidak melanggar hukumdan ketertiban umum yang berlaku di Indonesia.

41Panji Anoraga, Perusahaan Multinasional Penanaman Modal Asing,(Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995), hlm. 47.

42Ismail Sunny dan Rudioro Rochmat, Tinjauan dan PembahasanUndang-undang Penanaman Modal Asing dan Kredit Luar Negeri, (Jakarta:Pradnya Paramitha, 1972), hlm. 35.

Page 31: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

345

e. Joint Enterprise, merupakan suatu kerjasama antaraperusahaan nasional dengan perusahaan asing (bentukkerjasama ini sangat disukai pemerintah maupun olehpemilik modal asing).

f. Berbeda dengan kredit yang resiko penggunaannyaditanggung oleh peminjam, sedangkan dalampenanaman modal asing resiko penggunaannya menjaditanggungan penanam.43

Berdasarkan argumen dari para pakar yang memusatkanperhatiannya pada berbagai faktor-faktor penentupertumbuhan ekonomi, penanaman modal asingnerupakan sesuatu yang sangat positif, karena dapatmengisi kekurangan tabungan yang dihimpun dari dalamnegeri, menambah cadangan devisa, memperbesarpenerimaan pemerintah dan mengembangkan keahlianmanajerial bagi perekonomian di negara penerimanya.44

Meskipun penanaman modal asing memiliki sisi-sisipositif, akan tetapi kehadiranperusahaan-perusahaan asingmelalui kegiatan penanaman modal ini juga telah memunculkansikap yang berlawanan, dengan adanya beberapa fakta, bahwa :45

1. Meskipun perusahaan-perusahaan multinasional memangmenyediakan sejumlah modal, akan tetapi dalamkenyataannnya mereka dapat menurunkan tingkat tabunganmaupun investasi domestik negara tuan rumah denganterciptanya berbagai macam bentuk persaingan tidak sehatyang bersumber dari perjanjian-perjanjian produksi ekslusifantara pihak perusahaan multinasional dengan pemerintahnegara tuan rumah.

2. Tidak terlaksananya reinvestasi atas keuntungan yangmereka dapatkan di negara tuan rumah; terpacunya tingkatkonsumsi domestik, sehingga justru menurunkan minatmasyarakat untuk menginvestasikan tambahanpendapatannya.

3. Terganggunya perkembangan perusahaan-perusahaandomestik yang seharusnya dapat menjadi pemasok barang

43G. Kartasapoetra, et.al, Manajemen Penanaman Modal Asing, Cet I,(Medan : Bina Aksara, 1985), hlm. 90.

44Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, EdisiKetujuh, (Jakarta: Erlangga, 2000), hlm. 163.

45 Ibid., hlm. 165-167.

Page 32: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

346

sejenis atau barang-barang setengah jadi apabilaperusahaan-perusahaan multinasional tersebut tidakmembuat sendiri atau mengimpornya dari cabang-cabangnya di luar negeri atau membuat sendiri.

4. Pada awalnya, penanaman modal ini dapat memperbaikiposisi devisa negara tuan rumah, akan tetapi dalam jangkapanjang justru dapat menimbulkan dampak yang negatif.Hal ini disebabkan bahwa dengan adanya impor besar-besaran atas barang-barang setengah jadi dan barang modaloleh perusahaan penanaman modal asing, serta pengirimankembali keuntungan hasil bunga, royalti, biaya-biaya jasamanajemen ke negara asalnya, justru akan menyebabkannegara tuan rumah tidak memperoleh keuntungan yangwajar dan adil.

5. Perusahaan multinasional memang dapat memberikankontribusi bagi penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak,namun dengan adanya pemberian fasilitas penanamanmodal yang berlebihan akan menyebabkan nilai kontribusilebih kecil dari yang seharusnya.

6. Ketrampilan dan pengalaman manajemen, semangatkewirausahaan serta teknologi dan jaringan hubungandagang luar negeri yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan multinasional tidak memberikan manfaat nyatabagi pengembangan sumber daya dan ketrampilan kerjayang sangat dibutuhkan oleh negara tuan rumah.

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapankegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan danpengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikanumum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, sertakegiatan pasca tambang.Usaha pertambangan adalah kegiatandalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputitahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studikelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan danpemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalahizin untuk melaksanakan kegiatan pertambangan.

Kontrak karya yang sudah ditandatangani sebelum lahirnyaIzin Usaha Pertambangan, tetap berlaku sampai jangka waktukontraknya habis.Kontrak karya yang berkeadilan

Page 33: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

347

mengedepankan asas-asas yang terkandung dalam konstitusinegara khususnya terkait dengan pengelolaan sumber dayaalam. Asas-asas tersebut adalah :

a. Asas manfaatAsas manfaat merupakan asas, di mana di dalampenguasahaan pertambangan dapat dimanfaatkan untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia.

b. Asas partisipatif dan keadilanAsas partisipatif dan keadilan merupakan asas, di manasetiap warga negara baik badan hukum swasta maupunperorangan diberikan kesempatan yang sama sesuaikemampuannya untuk mengusahakan bahan galian yangterdapat dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia.Dan di dalam pemberian ijin usaha hilir dan kontrakkerjasama harus dicegah terjadinya praktik monopoli,monopsoni, oligopoli, dan oligopsoni.

c. Asas keseimbanganAsas keseimbangan merupakan asas, di mana para pihakmempunyai kedudukan yang setara atau sejajar dalammenentukan bentuk dan substansi kontrak kerjasamadalam usaha pertambangan.

d. Asas pemerataanAsas pemerataan merupakan asas, dimana hasil usahapertambangan dapat dinikmati secara merata olehseluruh rakyat Indonesia.

e. Asas keamanan dan keselamatanAsas keamanan dan keselamatan merupakan asas, dimana dijamin adanya rasa aman dan tenteram, tidak adagangguan bagi para pihak yang mengadakan kontrakkerjasama dalam usaha pertambangan.

f. Asas kepastian hukumAsas kepastian hukum merupakan asas, di mana dijaminadanya kepastian hak dan kewajiban para pihak yangmengadakan kontrak kerjasama dalam usaha jasapertambangan.

g. Asas berwawasan lingkunganAsas berwawasan lingkungan merupakan asas, di manadalam usaha pertambangan harus memperhatikankelestarian lingkungan hidup agar tidak terjadikerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

Page 34: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

348

h. Asas musyawarah dan mufakatAsas musyawarah dan mufakat merupakan asas, dimana

pemegang kuasa pertambangan, yang menggunakan hak atastanah milik harus membayar ganti rugi kepada pemilik hak atastanah, yang besarnya dan tata cara pembayarannya berdasarkanmusyawarah dan dimufakati oleh para pihak.

Salim HS mengatakan bahwa pengertain kontrak karyaadalah suatu perjanjian yang dibuat antara pemerintahIndonesia/pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)dengan kontraktor asing semata-mata dan/atau meerupakanpatungan antara badan hukum asing dengan badan hukumdomestik untuk melakukan kegiatan eksplorasi maupuneksploitasi dalam bidang pertambangan umum, sesuai denganjangka waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak.46

Kontrak karya yang berkeadilan harus mengedepankanunsur-unsur yang melekat pada kontrak karya tersebut, yaitu :1. Adanya kontraktual, yaitu perjanjian yang dibuat oleh para

pihak;2. Adanya subyek hukum, yaitu pemerintah

Indonesia/pemerintah daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota)dengan kontraktor asing semata-mata dan/atau gabunganantara pihak asing dengan pihak Indonesia;

3. Adanya obyek, yaitu eksplorasi dan eksploitasi;4. Dalam bidang pertambangan umum;5. Adanya jangka waktu di dalam kontrak.47

Dalam UU Minerba pasal 169 mengenai ketentuanperalihan huruf (a) mengamanatkan bahwa kontrak karya danperjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara yangtelah ada sebelum berlakunya Undang-undang ini tetapdiberlakukan sampai jangka waktu berakhirnyakontrak/perjanjian.

Jelas bahwa kontrak karya yang sudah ada sebelumperjanjian ini diberlakukan, masih tetap berlaku sampai jangkawaktu berakhirnya, dengan penyesuaian-penyesuaian yangdilakukan berdasarkan UUMinerba yang terbaru.Kedua belah

46Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 129.

47 Ibid., hlm. 129-130.

Page 35: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

349

pihak harus menghormati dan menjalankan ketentuan-ketentuan.48

Peraturan-peraturan tentang Izin Usaha Pertambangan diIndonesia, yaitu :

a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentangWilayah Pertambangan;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentangPelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral danBatubara, sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perubahanatas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010tentang pelaksanaan Kegiatan usaha PertambanganMineral dan Batubara, sebagaimana telah diubah kembalidengan Peraturan pemerintah Nomor 1 Tahun 2014tentang Perubahan Kedua atas Peraturan PemerintahNomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan KegiatanUsaha Pertambangan Mineral dan Batubara;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentangPembinaan dan Pengawasan PenyelenggaraanPengolahan Usaha Mineral dan Batubara;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentangReklamasi dan Pasca Tambang;

f. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya MineralNomor 2 Tahun 2013 tentang Pengawasan TerhadapPenyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan yangdilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupaten/Kota.

Dalam UU Minerba, rezim kontrak sudah diperbaruidengan rezim izin. Pada era otonomi daerah, sebagaimana diaturdalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentangPemerintah Daerah, menyatakan bahwa urusan pemerintahanmengenai pengelolaan energi dan sumber daya mineralmerupakan urusan pemerintahan konkruen (pilihan) yangkewenangannya dipegang oleh pemerintah pusat dan daerah.Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk dapat mengurussendiri urusan pemerintahan demi memajukanperekonomiannya.Penerbitan izin usaha pertambangan (IUP)

48Pasal 169 UU Minerba.

Page 36: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

350

merupakan bentuk pengendalian dan pengawasan pemerintahterhadap pengelolaan dan pengusahaan pertambangan.Negarasebagai entitas tertinggi memberikan izin kepada badan usaha,koperasi dan perseorangan untuk dapat berperan dalampengusahaan dan pengelolaan pertambangan mineral danbatubara melalui penerbitan IUP yang diterbitkan olehpemerintah pusat maupun daerah.

Izin merupakan suatu tindakan pengecualian yangdiperkenankan terhadap suatu larangan dari suatu Undang-undang.Pengecualian tersebut dapat diteliti dengan memberibatasan-batasan tertentu bagi pemberian izin tertentu.Dengandemikian dapat terjadi penolakan izin karena kriteria yangditetapkan oleh pemerintah tidak dipenuhi atau bila karenasuatu alasan tidak mungkin memberi izin kepada semua orangyang memenuhi kriteria, karena ada keterbatasan dari benda-benda tertentu.49

Sebagaimana izin usaha pertambangan tidak serta mertadiberikan kepada koperasi ataupun seseorang (pelaku) usahapertambangan, selain karena barang tambang memiliki nilaiekonomi tinggi, usaha pertambangan juga memberikan resikoyang tinggi tehadap lingkungan maupun kehidupan masyarakatsekitar tambang, sehingga penambangan mineral dan batubarahanya dapat dilakukan oleh pelaku pengusahaan tambang yangtelah memiliki IUP. Izin usaha pertambangan atau yangselanjutnya disebut dengan IUP, adalah izin untukmelaksanakan usaha pertambangan.50

IUP dalam UU Minerba terdiri atas dua tahap yakni IUPEksplorasi dan IUP Operasi Produksi.IUP Eksplorasi meliputikegiatan penyidikan umum, eksplorasi dan studikelayakan.Sedangkan IUP Operasi Produksi meliputi kegiatankonstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, sertapengangkutan dan penjualan.Pemegang IUP Eksplorasi maupunIUP Operasi Produksi memiliki hak untuk dapat melakukanseluruh atau sebagian kegiatan tambang karena telah memenuhi

49Tri Hayati, Era Baru Hukum Pertambangan, cet I, (Jakarta: BukuObor, 2015), hlm.135.

50Pasal 1 angka 7 Undang-undang N0. 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara.

Page 37: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

351

ketentuan wajib yang dipersyaratkan di dalam peraturanperundang-undangan.51

3. Konsep KeadilanDalam rangka menganalisis tentang prinsip keadilan dalampengaturan investasi asingkhususnya dalam bentuk kontrakkarya, akan lebih tepat jika dimulai dengan menganalisisaspek filosofis asas keadilan dalam kontrak pada umumnya.Pada umumnya, kontrak bisnis justru berawal dariperbedaan kepentingan yang dicoba dipertemukan melaluikontrak.Melalui kontrak perbedaan tersebut diakomodir danselanjutnya dibingkai dengan perangkat hukum sehinggamengikat para pihak. Dalam kontrak bisnis pertanyaanmengenai sisi kepastian dan keadilan justru akan tercapaiapabila perbedaan yang ada diantara para pihak terakomodirmelalui mekanisme hubungan kontraktual yang bekerjasecara proporsional.52

Dalam “Etika” Aristoteles menggambarkan kontrak sebagaibentuk keadilan.Menurut Aristoteles, “keadilan” merupakangagasan mendua (ambigu), sebab dari satu sisi, konsep inimengacu pada keseluruhan kebajikan sosial (termasukdidalamnya kebajikan dalam hubungan dengansesama/tetangga), dan dari sisi yang lain, juga mengacukepada salah satu kebajikan sosial yang khusus.Yangpertama disebut sebagai keadilan universal (umum), danyang kedua disebut sebagai “keadilan partikular”.Keadilanuniversal adalah keadilan yang terbentuk bersamaan dalamperumusan hukum, sedangkan keadilan partikular adalahjenis keadilan yang oleh Aristoteles diidentikkan dengan“kejujuran” (fairness atau equity).Keadilan partikular terdiridari dua jenis, yakni keadilan distributif dan keadilanrektifikatoris (korektif).53

Menurut Aristoteles keadilan partikulatif sebagai keadilanmoral khusus, yang menentukan sikap manusia pada bidang

51Pasal 36 ayat (1) Undang-undang no. 4 Tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara.

52 Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian..., hlm. 4.53E. Sumaryono, Etika Hukum Relevansi Teori Hukum Kodrat Thomas

Aquinas, (Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm. 256.

Page 38: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

352

tertentu.sebagai keutamaan khusus keadilan ini ditandaioleh sifat sebagai berikut :54

a. Keadilan menentukan bagaimanakah hubungan yang baikantara orang yang satu dengan yang lain.

b. Keadilan berada ditengah dua ekstrem, yaitu diusahakansupaya dalam mengejar keuntungan terciptalahkeseimbangan antara dua pihak, jangan orangmengutamakan pihaknya sendiri dan jangan pulamengutamakan pihak lain.

c. Untuk menentukan dimanakah terletak keseimbanganyang tepat antara orang-orang digunakan ukurankesamaan, kesamaan ini dihitung secara aritmetis ataugeometris.

Dalam kegiatan bisnis, keadilan komutatif berlaku sebagaikeadilan tukar, yaitu keadilan yang menyangkut pertukaran yangfair antara pihak-pihak yang terlibat. Pada keadilan komutatifmenuntut agar semua orang menepati apa yang telahdijanjikannya, mengembalikan pinjaman, memberi ganti rugiyang seimbang, memberi imbalan atau gaji yang pantas, danmenjual barang dengan mutu dan harga yang seimbang, dan lainsebagainya. Keadilan komutatif menuntut agar biaya dankeuntungan yang muncul dalam kegiatan ekonomi harusditanggung/dipikul secara seimbang oleh semua pihak yangterlibat. Adalah adil jika segala yang diperoleh seseorangsebanding dengan apa yang telah diberikan dandisumbangkannya.55

Sudikno Mertokusumo berpendapat bahwa hakekatkeadilan adalah penilaian terhadap suatu perlakuan atautindakan berdasarkan norma tertentu. 56Beberapa rumusantentang pengertian keadilan juga dikemukakan oleh SatjiptoRahardjo sebagaimana uraian berikut ini : a) Kemauan yangbersifat tetap dan terus-menerus untuk memberikan kepadasetiap orang yang menjadi bagiannya; b) Kebijakan politik yangmenjadi dasar peraturan negara untuk menentukan ukuran

54Theo Huijbers, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah,(Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm. 29.

55Sony Keraf, “Ketidaksamaan yang Adil, Etika politik Aristoteles”,Atma nan Jaya, No. 1 April 1993, hlm 142.

56 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum..., hlm. 71.

Page 39: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

353

tentang hak; c) Kebajikan yang memberikan hasil berupa setiaporang mendapatkan apa yang menjadi bagiannya; d) Kebebasansetiap orang untuk melakukan sesuatu tanpa melanggarkebebasan orang lain; e) Pemuasan kebutuhan manusiasebanyak-banyaknya dengan perngorbanan yang sekecil-kecilnya; f) Persamaan pribadi; g) Kemerdekaan individu dalammengejar kemakmurannya; h) Suatu tertib sosial untukmelindungi upaya pencarian kebenaran; i) Kedudukan yangsama. 57Masih menurut Satjipto Rahardjo, pada hakekatnyakeadilan berkaitan dengan pendistribusian sumber daya yangada dalam masyarakat.58

Hukum mengatur pendistribusian sumber daya sehinggadapat dinilai adil jika mengacu pada aliran pemikiran moral yangdijadikan landasannya. Menurut Nurhasan Ismail 59, ada duaaliran utama yang dapat dijadikan acuan untuk menyatakansesuatu itu adil, yaitu Utilitarianisme dan Deontologikalisme.Aliran Utilitarianisme menekankan pada hasil yang dicapai daripendistribusian sumber daya.Artinya pendistribusian sumberdaya dapat dinyatakan adil jika hasil yang dicapai adalah thegreatest good for the greatest number atau kebaikan yangterbesar bagi jumlah yang terbanyak. Dalam prinsip initerkandung dua makna sebagai berikut :

1) Dilihat dari perbandingan antara dampak positif dannegative bagi masyarakat atau individu. Jikapendistribusian sumber daya dimaksudkan untukmendatangkan dampak positif secara sama kepada setiaporang,maka pendistribusian demikian mengarah padaterciptanya keadilan komutatif. Disini yang diutamakanadalah kesamaan bagi setiap orang untuk mendapatkansumber daya yang didistribusikan. Jika pendistribusiandimaksudkan untuk mendatangkan dampak positif bagikelompok masyarakat yang secara social ekonomi lemahatau kurang diuntungkan, maka arah yang dituju adalahterciptanya keadilan korektif. Prinsip yang dijadikanlandasan adalah ketidaksamaan diantara kelompok

57 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum..., hlm. 163-164.58 Ibid., hlm. 160.59 Nurhasan Ismail, Perkembangan Hukum Pertanahan Pendekatan

Ekonomi Politik: Perubahan Pilihan Kepentingan, Nilai Sosial, danKelompok Diuntungkan, Kerjasama, (Jakarta: HuMa dan Yogyakarta:Magister Hukum UGM, 2007), hlm. 26-30.

Page 40: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

354

dalam masyarakat dengan tekanan kelompok yang lemahatau kurang diuntungkan secara social ekonomi yangharus diprioritaskan untuk memperoleh sumber dayatersebut. Jika pendistribusian sumber daya dimaksudkanuntuk memberikan dampak positif bagi kelompok orangyang mengalami kerugian karena tindakan pihak ataukelompok lain, maka pendistribusian diarahkan untukmemperoleh keadilan kompensatoris. Kelompok yangdirugikan berhak mendapatkan penggantian ataskeuntungan atau kenikmatan yang hilang akibatperbuatan orang lain;

2) Dilihat dari perbandingan antara hasil yang diperolehdengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil.Hasil yang diperoleh diupayakan semaksimal mungkinnamun di lain pihak biaya yang diperlukan ditekanserendah mungkin. Pendistribusian sumber daya dapatdinyatakan adil jika sumber daya yang terdistribusidimanfaatkan denganmemberikan hasil yang maksimaldan menekan biaya seminimal mungkin. Dengandemikian, hasilnya dapat dinikmati oleh sebanyakmungkin warga masyarakat. Pendistribusian sumberdaya disesuaikan dengan kemampuan bertindak efisiendari orang atau kelompok. Semakin mampu bertindakefisien semakin besar sumber daya yang dapatdiperolehnya sehingga dapat mewujudkan keadilandistributif.Sebaliknya aliran deontologikalisme tidak menaruhperhatian pada hasil pendistribusian, namun lebihberkomitmen pada cara atau mekanisme untukmewujudkan keadilan. Pendistribusian sumber dayadapat dinyatakan adil jika pelaksanaannya didasarkanpada mekanisme atau prosedur yang baik atau yangstandar. Cara atau prosedur dinyatakan adil jika dalamprosedur memenuhi tiga unsur, yaitu : kelayakan,kebebasan, dan persamaan kedudukan. Prosedur yanglebih penting dibandingkan dengan hasil telahmelahirkan keadilan formal. Keadilan sudah dinyatakanterwujud jika prosedur yang ditempuh dalampendistribusian sumber daya telah sesuai dengan yangditetapkan dalam norma hukumnya.

Page 41: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

355

C. PembahasanPembahasan tentang hubungan hukum antara para pihak

yang berwujud hubungan kontraktual, pada hakekatnya tidakdapat dilepaskan dalam hubungannya dengan masalahkeadilan.Kontrak sebagai wadah yang mempertemukankepentingan satu pihak dengan pihak lainnya menuntut adanyapertukaran yang adil.60

Terselenggaranya pengelolaan dan pengusahaanpertambangan mineral dan batubara secara optimal danberkelanjutan merupakan suatu kebermaksudan. Pengelolaanminerba dimaksudkan agar dapat memberikan kesejahteraanbagi masyarakat dan dapat digunakan bagi generasi yang akandatang. Keadilan menurut pandangan Islam adalah persamaankemanusiaan yang memperhatikan semua nilai yang mencakupsegi-segi ekonomi yang luas.61

Walaupun pada saat ini pada kenyataannya tidak dapatdipungkiri bahwa campur tangan atau intervensinegara/pemerintah terhadap kebijakan ekonomi tetapberlangsung walaupun negara tersebut menganut sistemekonomi pasar sebagaimana yang dilakukan oleh amerikaserikat. Sementara itu, untuk sistem ekonomi Indonesia menurutSri Mulyani dkk disebut sebagai “sistem mekanisme pasarterkendali (regulated market mechanism)” dengan catatan yangsangat penting bahwa unsur demokratisasi, keadilan, danpemerataan menjadi pengendali utama dari sistem pasartersebut.62

Perspektif UU Minerba menetapkan bahwa mineral danbatubara dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang selanjutnya ditetapkanbahwa negara atau pemerintah dalam hal ini adalah menteriESDM, berhak untuk mengelola seluruh barang tambang yangmerupakan kekayaan negara dengan memberikan kesempatan

60Agus Yudha Hernoko, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitasdalam Kontrak Komersial, (Jakarta: Wacana Prenada Media Group, 2008),hlm. 47.

61Sayyid Quthb, Keadilan Sosial dalam Islam, (Bandung: Pustaka,1994), cet II, hlm. 37.

62Sri Mulyani dkk, “Sistem Mekanisme Pasar Terkendali : AlternatifEkonomi Indonesia Masa Depan ? “, Diponegoro 74, November 1998, hlm. 6-7.

Page 42: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

356

pengelolaan dan pengusahaan barang tambang kepada badanusaha swasta, perseorangan, masyarakat dan/atau koperasi yangkesemuanya harus berbadan hukum Indonesia. Kesempatantersebut diatur melalui IUP, IPR dan IUPK.Sesuai dengantujuannya izin tersebut diberikan untuk memberikan nilaitambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional danpembangunan daerah secara berkelanjutan.

Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga negara yangberfungsi sebagai The Guardian of Constitution dan berwenanguntuk menguji undang-undang terhadap Undang-undang Dasarsesuai dengan pasal 24 C ayat (1) UUD 1945, telah memberikantafsiran secara konsisten mengenai hak menguasai negaraterhadap cabang-cabang utama produksi. KonsistensiMahkamah Konstitusi terbukti dengan adanya penafsiran yangsama pada pengujian Undang-undang No. 22 Tahun 2001tentang Minyak dan Gas Bumi, Undang-undang No. 7 tahun2004 tentang Sumberdaya Air, dan Undang-undang No. 30tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan terhadap Undang-undangDasar 1945. Ketiga undang-undang tersebut telah mengaturcabang produksi utama (Migas, SDA, ketenagalistrikan) yangharus dikuasai oleh negara. Adapun pengertian hak menguasainegara ditafsirkan sebagai berikut:63

Negara mengadakan kebijkan (beleid) dan tindakanpengurusan (bestuurdaad).a. Fungsi pengaturan (regelendaad) oleh negara dilakukan

melalui kewenangan legislasi oleh DPR bersama pemerintahdan regulasi oleh pemerintah.

b. Fungsi pengelolaan (beheersdaad) dilakukan melaluimekanisme pemilikan saham (share-holding) dan atausebagai instrument kelembagaan oleh pemerintah.

c. Fungsi pengawasan (toezichthoudensdaad) oleh negaradilakukan pemerintah dalam rangka mengawasi danmengendalikan agar pelaksanaan penguasaan oleh negaraatas sumber-sumber kekayaan yang dimaksud benar-benardilakukan untuk sebesar-besarnya kemakmuran seluruhrakyat.

63Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 149/PUU-VII/2009, hlm. 90.Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 36/PUU-X/2012, hlm. 99-100.Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 85/PUU-XI/2013, hlm. 132.

Page 43: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

357

Imbal hasil yang didapat oleh pemerintah RI sebagai hakdari kontrak karya dengan PT. Freeport Indonesia tersebutmerupakan bagian dari sumber pendapatan negara. Pendapatannegara ini akan menjadi sumber dari keuangan negara.

Pasal 1 angka (1) UU No. 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara menyebutkan bahwa Keuangan negara adalah adalahsemua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai denganuang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupabarang yang dapat dijadikan milik negara berhubung denganpelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.64

Sumber keuangan negara yang berasal dari penanamanmodal asing ini sudah seyogyanya diatur regulasinya sedemikianrupa, berdasarkan prinsip keadilan antara pihak yang terkait,sehingga menghasilkan manfaat yang besar terutama bagi negaradan masyarakat terdampak dari kegiatan penanaman modalasing tersebut.

Yang dimaksud dengan keadilan dalam penelitian iniadalah regulasi peraturan perundang-undangan mengenaipertambangan mineral apakah sudah mengadopsi asaskeadilan.Setelah regulasi disahkan, kemudian bagaimanaimplementasinya.Untuk mewujudkan regulasi yangadil,makapenulis akan mengasah regulasi yang sudah ada selamaini dengan teori keadilan menurut Aristoteles. Aristotelesmengemukakan keadilan universal dan keadilanpartikular.Keadilan universal adalah keadilan yang terbentukbersamaan dalam perumusan hukum, sedangkan keadilanpartikular adalah jenis keadilan yang oleh Aristotelesdiidentikkan dengan “kejujuran” (fairness atau equity).Keadilanpartikular terdiri dari dua jenis, yakni keadilan distributif dankeadilan rektifikatoris (korektif).Perbedaan mendasar Konrak Karya (KK) dan Ijin Usaha

Pertambangan Khusus (IUPK) :a. Status perjanjianb. Dalam KK, FI dan pemerintah Indonesia adalah 2 pihak

yang berkontrak, kedudukannya sejajar. Sedangkan dalam

64 Nindyo Pramono, Kekayaan Negara yang Dipisahkan menurut UUNo. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, dalam Permasalahan Seputar HukumBisnis, “Persembahan Kepada Sang Maha Guru”, (Jakarta: Gitama Jaya,2007), hlm. 137.

Page 44: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

358

IUPK, negara adalah pemberi izin, yang berada di atasperusahaan pemegang izin.

a. Pasal-pasal penting yang mengedepankan prinsipkeadilan dalam UU Mineral dan Batubara :

c. Pasal 103a. Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib

melakukan pengolahan dan pemurnian hasilpenambangan di dalam negeri.

b. Pemegang IUP dan JUPK sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat mengolah dan memurnikanhasil penambangan dari pemegang IUP dan IUPKlainya.

d. Pasal 112a. Setelah 5 (lima) tahun berproduksi, badan usaha

pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dirnilikioleh asing wajib melakukan djvestasi saham padaPemerintah,pemerintah daerah, badan usaha miliknegara, badan usaha milik daerah, atau badanusaha swasta nasio~al.

b. Ketentuan ini sudah diatur pelaksanaannya dalamPasal 97 PP No.1/2017

e. Berdasarkan butir-butir kesepakatan amandemen KKantar pemerintah dengan Freeport yang tertuang dalamMoU tanggal 25 Juli 2014, Freeport hanya diwajibkanmelakukan divestasi saham sebesar 30 % sampai 2019kepada pihak Indonesia

f. Pasal 128a. Pemegang IUP atau IUPK wajib membayar

pendapatan negara dan pendapatan daerah.g. Pasal 131

a. Ketentuan perpajakan prevailing, menyesuaikanperaturan perundang-undangn yang berlaku (naikturun).

h. Pasal 145Ketentuan mengenai perlindungan masyarakat.Masyarakat yang terkena dampak negatif langsung darikegiatan usaha pertambangan berhak:a. memperoleh ganti rugi yang layak akibat kesalahan

dalam pengusahaan kegiatan pertambangan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 45: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

359

b. mengajukan gugatan kepada pengadjlan terhadapkerugian akibat pengusahaan pertambangan yangmenyalahi ketentuan

a) Pasal 170Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalampasal 169 yang sudah berproduksi wajib melakukanpemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat(1) selambat lambatnya 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

D. KesimpulanDari paparan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pertama, regulasi peraturan perundang-undangan yangmengatur mengenai penanaman modal asing, sebelum lahirnyaUU No.4 Tahun 2009, belum mencerminkan prinsipkeadilan,karena masih menguntungkan pihak investor, di sisilain pemerintah RI dan masyarakat setempat banyak merasakandampak negatif. UU Minerba yang terbaru, yang lahir di eraPresiden Susilo Bambang Yudoyono, sudah mencerminkanprinsip keadilan.

Kedua, implementasi peraturan penanaman modal asingyang mengedepankan prinsip keadilan, masih belum terlaksana.Hal ini dibuktikan dengan ketentuan pokok yang belumdilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan, diantaranyapemenuhan pembangunan smelter dan divestasi saham.

Daftar Pustaka

Anoraga, Panji, Perusahaan Multinasional Penanaman ModalAsing, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995.

Badrulzaman, Mariam Darus, KUH Perdata Buku III : HukumPerikatan dengan Penjelasan, edisi kedua, cetakan I,Bandung: Alumni, 1996.

Bintang, Sanusi dan Dahlan, Pokok-pokok Hukum ekonomi danBisnis, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.

Dirdjosisworo, Soedjono, Hukum Perusahaan MengenaiPenanaman Modal di Indonesia, Bandung: Mandar Maju,1999.

Page 46: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

360

Hartono, Sunaryati, Masalah-masalah dalam Joint Ventureantara Modal Asing dan Modal Indonesia, Bandung:Alumni, 1974.

Hastuti, Nanik Tri, Hukum Kontrak Karya, pola KerjasamaPengusahaan Pertambangan di Indonesia, Malang : SetaraPress, 2013.

Hayati, Tri, Era Baru Hukum Pertambangan, cet I, Jakarta:Buku Obor, 2015.

Hernoko, Agus Yudha, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitasdalam Kontrak Komersial,Jakarta: Wacana Prenada MediaGroup.

Huijbers, Theo, Filsafat Hukum dalam Lintasan Sejarah,Yogyakarta: Kanisius, 1995.

Ilmar, Aminuddin, Hukum Penanaman Modal di Indonesia,Jakarta: Prenada Media, 2006.

Ismail, Nurhasan, Perkembangan Hukum PertanahanPendekatan Ekonomi politik: Perubahan PilihanKepentingan, Nilai Sosial, dan Kelompok Diuntungkan,Kerjasama Jakarta: HuMa dan Yogyakarta: MagisterHukum UGM, 2007,.

Kartasapoetra, G, et.al, Manajemen Penanaman Modal Asing,cet I, Medan: Bina Aksara, 1985.

Lewis, Arthur, Dasar-Dasar Hukum Bisnis, Introduction toBusiness Law, Bandung: Nusa Media, 1998.

Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum: Suatu Pengantar,Yogyakarta: Liberty, 1999.

Pramono, Nindyo, et. all, Permasalahan Seputar Hukum Bisnis“Persembahan Kepada Sang Maha Guru”, Jakarta: GitamaJaya, 2007.

Pramono, Nindyo, Hukum PT. Go Public dan Pasar Modal,Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2013.

Quthb, Sayyid, Keadilan Sosial dalam Islam, cetakan II,Bandung: Pustaka, 1994.

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti,2006.

Rochmat, Rudioro dan Ismail Sunny, Tinjauan dan PembahasanUndang-undang Penanaman Modal asing dan KreditLuar Negeri, Jakarta: Pradnya Paramitha, 1972.

Rusli, Hardijan, Hukum Perjanjian Indonesia dan CommonLaw, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.

Page 47: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

361

Saleng, Abrar, Hukum Pertambangan Indonesia, Yogyakarta:UII Press, 2004.

Sembiring, Sentosa, Hukum Investasi, Bandung: Nuansa Aulia,2010.

Setiawan, R, Pokok-pokok Hukum Perikatan, Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 2000.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian HukumNormatif, cetakan ke-13, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2011.

Suhendro, Hukum Investasi di era Otonomi Daerah, Jakarta:Gita Nagari

Sukandaarrumidi, Memahami Pengelolaan Tambang diIndonesia, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Sumantoro, Kerjasama Patungan Dengan Modal Asing,Bandung: Alumni, 1984.

Sumantoro, Hukum Ekonomi, Jakarta: UI Press, 1986.Sumaryono, E, Etika Hukum Relevansi Teori Hukum Kodrat

Thomas Aquinas, Yogyakarta: KanisiusSuhardi, Gunarto, Beberapa Elemen Penting dalam Hukum

Perdagangan Internasional, Yogyakarta: UniversitasAtmajaya, 2004.

Suntantya, RT, et.al, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan,Jakarta: Rajawali Press, 1990.

Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.

Salim HS dan Budi Sutrisno, Seluk Beluk Hukum Pertambangandi Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Todaro, Michael P, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga,edisi ketujuh, Jakarta: Erlangga, 2000.

Peraturan Perundang-UndanganUUD 1945 (hasil amandemen ke IV)Kitab Undang-Undang Hukum Perdata;Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Pertambangan;Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program

Pembangunan Nasional (Propenas) tahun 2000-2004;Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

Page 48: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

362

Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang PenanamanModal

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang PertambanganMineral dan Batubara;

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang WilayahPertambangan;

Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentangPelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral danBatubara, sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Perubahan atasPeraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentangpelaksanaan Kegiatan usaha Pertambangan Mineral danBatubara, sebagaimana telah diubah kembali denganPeraturan pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentangPerubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 23Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral dan Batubara;

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentangPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PengolahanUsaha Mineral dan Batubara;

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasidan Pasca Tambang;

Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2012 tentang Perubahanatas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentangpelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral danBatubara;

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2Tahun 2013 tentang Pengawasan TerhadapPenyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan yangdilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupaten/Kota.

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahankedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha PertambanganMineral dan Batubara;

Makalah dan Jurnal

Page 49: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

363

Dewi Ernita, dkk, “Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Investasi,dan Konsumsi di Indonesia”, Jurnal Kajian Ekonomi tidakDiterbitkan, Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran,Bandung, 2013.

Peter Mahmud Marzuki, “Masalah-masalah Hukum dalamPerdagangan Internasional, kaitannya denganPerlindungan Investasi dan Hak Milik Intelektual PascaPerjanjian Marrakesh”, Jurnal Hukum Ekonomi, edisiAgustus, 1996.

Sony Keraf, “Ketidaksamaan Yang Adil, Etika Politik Aristoteles”,Atma nan Jaya, No. 1, April 1993

Sri Mulyani, dkk, “Sistem mekanisme Pasar Terkendali :Alternatif Ekonomi Indonesia Masa Depan ?”, Diponegoro74, November 1998.

InternetCarolyn Marr, “Down To Earth, Eksploitasi Sumber Daya Alam

di Papua selama 22 tahun dengan Pendekatan dari Atas keBawah”, 2011.

Dhemas Reviyanto ,”Setya Novanto Resmi Jadi Ketua DPR Lagi”,http:/m.tempo.co/read/news/2016, diakses pada Rabu, 30November 2016.

Indikator kesejahteraan Rakyat (Welfare Indocators 2015)terbitan BPS.

Rizal Ramli, Saban Freeport mau Perpanjang Kontrak, tejadikeanehan, http:/Merdeka.com, 12 November 2015, diaksespada tanggal 2 Januari 2016.

Kementerian ESDM, “Pasokan Mineral dan Batubara”,http:/www.bgl.esdm.go.id/#, diakses pada tanggal 2Januari 2016.

Kronologi Lengkap Kasus Papa Minta Saham,http:/Merdeka.com, 17 Desember 2015, diakses pada 1 Juni2016.

Freeport Ogah Bangun Smelter Jika Kontrak Tak Diperpanjang,http:/Merdeka.com, 25 Oktober 2015, diakses pada 3Januari 2016.

Berita Kita, 2014, Dari Hulu Hingga ke Hilir, edisi khusus,Jakarta : Corporate Communications Departement PT.Freeport Indonesia, hlm. 7.

Page 50: Harmonisasi Peraturan Penanaman Modal Asing dalam Bidang ... · Hijau Nusa Tenggara Barat. Banyaknya pemberitaan tentang aktifitas pembuangan limbah tailing ke teluk Senunu, pencemaran

Ratnasari Fajariya Abidin: Harmonisasi Peraturan Penanaman …

Az Zarqa’, Vol. 9, No. 2, Desember 2017

364

Yudi Sufiadi, “Ada Apa dengan PT. Newmont NusaTenggara?”,http/:Kompasiana, diakses tanggal 3 Februari2016.