hanjar dinas staf log

37
TERBATAS TERBATAS DINAS STAF LOGISTIK BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Berhasil atau tidaknya suatu operasi militer banyak dipengaruhi oleh kualitas bantuan logistik yang tersedia dan yang dapat diperoleh tepat pada waktunya. Dalam banyak hal faktor ini dapat menentukan tentang bagaimana suatu operasi harus dilaksanakan. Dalam perang modern sekarang ini, mobilitas pasukan sangat tinggi, maka persoalan logistik menjadi kompleks dan rumit, sehingga memerlukan perencanaan yang teliti dan pelaksanaannya yang cepat dan tepat waktunya. Oleh karena itu seorang Perwira Staf Logistik harus selalu membuat perencanaan dan saran yang diperlukan oleh seorang Komandan dalam melaksanakan suatu operasi taktis. b. Kegiatan Staf yang berimplikasi logistik adalah kegiatan pengangkutan, pembekalan, pemeliharaan, bantuan tembakan, barier dan rintangan, perlindungan taktis dan tipuan, pemindahan pasukan, latihan, pemeliharaan dan penggantian. c. Komandan dan Perwira Staf harus meyakini bahwa dukungan logistik dalam operasi yang sedang berjalan dan direncanakan harus mendapatkan perhatian penuh dan berlanjut. 2. Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Naskah ini dimaksudkan memberikan penjelasan secara rinci tentang Dinas Staf Logistik. b. Tujuan. Untuk dijadikan pedoman Dosen dan Perwira Siswa dalam proses belajar mengajar di Pendidikan Reguler Seskoad.

Upload: reyhan-thamayo

Post on 21-Jan-2016

551 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hanjar Dinas Staf Log

TERBATAS

TERBATAS

DINAS STAF LOGISTIK

BAB – I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Berhasil atau tidaknya suatu operasi militer banyak dipengaruhi oleh

kualitas bantuan logistik yang tersedia dan yang dapat diperoleh tepat pada

waktunya. Dalam banyak hal faktor ini dapat menentukan tentang bagaimana

suatu operasi harus dilaksanakan. Dalam perang modern sekarang ini,

mobilitas pasukan sangat tinggi, maka persoalan logistik menjadi kompleks dan

rumit, sehingga memerlukan perencanaan yang teliti dan pelaksanaannya yang

cepat dan tepat waktunya. Oleh karena itu seorang Perwira Staf Logistik harus

selalu membuat perencanaan dan saran yang diperlukan oleh seorang

Komandan dalam melaksanakan suatu operasi taktis.

b. Kegiatan Staf yang berimplikasi logistik adalah kegiatan pengangkutan,

pembekalan, pemeliharaan, bantuan tembakan, barier dan rintangan,

perlindungan taktis dan tipuan, pemindahan pasukan, latihan, pemeliharaan dan

penggantian.

c. Komandan dan Perwira Staf harus meyakini bahwa dukungan logistik

dalam operasi yang sedang berjalan dan direncanakan harus mendapatkan

perhatian penuh dan berlanjut.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini dimaksudkan memberikan penjelasan secara rinci

tentang Dinas Staf Logistik.

b. Tujuan. Untuk dijadikan pedoman Dosen dan Perwira Siswa dalam

proses belajar mengajar di Pendidikan Reguler Seskoad.

Page 2: Hanjar Dinas Staf Log

2 KLASIFIKASI

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup pembahasan Dinas Staf

Logistik meliputi Fungsi Staf Logistik, Perkiraan Logistik dan Pembuatan Perkiraan

Logistik, lampiran Banmin dan Oleat Banmin yang disusun dalam tata urut sebagai

berikut :

a. Pendahuluan.

b. Fungsi Staf Logistik.

c. Perkiraan Logistik.

d. Lampiran Banmin dan Oleat Banmin.

e. Evaluasi Akhir Pelajaran.

f. Penutup.

4. Dasar.

a. Bujuk Induk Komando dan Pengendalian NS 61–110 tanggal 23 Mei

1980.

b. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/314/V/1987 tanggal 23 Mei 1987,

tentang Bujuklap Dinas Staf Umum.

c. Keputusan Kasad Nomor Kep/18/XII/2001 tanggal 15 Desember 2001

tentang Pengesahan Berlakunya Doktrin TNI AD “Kartika Eka Paksi”.

d. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/309/IX/2002 tanggal 12 September

2002 tentang Bujukin Operasi.

e. Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/56/III/2004 tanggal 9 Maret 2004

tentang Bujukin Logistik

5. Pengertian.

a. Angkutan. Segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang meliputi

pemindahan pasukan dan atau materiil dengan menggunakan sarana fasilitas

angkutan dan tenaga yang ada.

b. Konstruksi. Segala usaha, pekerjaan dan kegiatan untuk

menyelenggarakan fungsi konstruksi guna memperlancar jalannya suatu operasi

pasukan.

Page 3: Hanjar Dinas Staf Log

3 KLASIFIKASI

c. Perbekalan. Segala usaha pekerjaan dan kegiatan meliputi penentuan

kebutuhan, pengadaan, distribusi barang yang diperlukan untuk pasukan

menurut sistem distribusi yang telah ditentukan.

d. Pengungsian dan Perawatan Kesehatan. Segala usaha, pekerjaan

dan kegiatan yang meliputi perawatan kesehatan dan evakuasi.

e. Pemeliharaan. Segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan

untuk memperpanjang usia pakai serta menjaga agar setiap saat alpal selalu

siap pakai atau memulihkan kembali kondisi alpal agar dapat digunakan kembali.

BAB – II

FUNGSI STAF LOGISTIK

6. Umum. Berhasil atau tidaknya suatu operasi militer banyak dipengaruhi oleh

kualitas bantuan logistik yang tersedia dan yang dapat diperoleh tepat pada waktunya.

Dalam banyak hal faktor ini menentukan bagaimana suatu operasi harus dilaksanakan.

Dalam perang modern saat ini mobilitas pasukan sangat tinggi sehingga persoalan

logistik menjadi kompleks dan rumit, sehingga memerlukan perencanaan yang teliti

dan pelaksanaan yang tepat pada waktunya lengkap dan benar.

7. Fungsi Staf Logistik. Fungsi dan prosedur staf logistik dalam komando taktis

berorientasi pada pasukan yang dibantu, yaitu menetapkan kebutuhan bantuan dan

prioritas serta alokasi. Fungsi dan prosedur staf logistik pada semua tingkat komando

biasanya meliputi bidang fungsional yang sama. Tetapi walaupun demikian, satuan

tingkat Kodam dan Brigade akan lebih banyak terlibat dalam kegiatan logistik dari

satuan tingkat Divisi. Biasanya kegiatan staf dibidang perencanaan, pengkoordinasian

dan pengawasan ditingkat Brigade dan Kodam lebih meningkat baik dalam ruang

lingkup maupun dalam jumlah. Fungsi Staf Logistik mempunyai fungsi utama yang

meliputi :

a. Pembekalan. Perwira Logistik menimbang sesuai dengan pengalaman

permintaan yang masuk, laporan status perbekalan yang ada ditangan

sipemakai serta operasi yang sedang berjalan dan direncanakan, menentukan

akan kebutuhan untuk operasi sekarang dan yang akan datang. Perwira Staf

Page 4: Hanjar Dinas Staf Log

4 KLASIFIKASI

lain dan Komandan merupakan sumber keterangan dan kebutuhan. Perwira

Logistik menyelenggarakan prosedur sehingga dapat memelihara keterangan

secara terus menerus tentang perubahan penting terhadap status yang berlaku.

Dalam melakukan koordinasi dengan Perwira Staf lain, ia menentukan

kebutuhan bagi operasi yang akan datang. Perwira Logistik menjamin

pertimbangan tentang kebutuhan perbekalan didalam perencanaan operasi dan

pemberian keterangan bagi operasi yang akan datang kepada Perwira Staf

lainnya.

1) Pengadaan. Dalam menentukan cara pengadaan, Perwira

Logistik mempertimbangkan saran Perwira Staf lain. Jika ia

mempertimbangkan akan melakukan pengadaan setempat, maka ia

meminta saran dari Aster atau Komando Kewilayahan.

2) Penggudangan dan distribusi. Penggudangan dan distribusi

perbekalan yang sempurna membutuhkan pertimbangan tentang keadaan

medan operasi, keterangan yang mutakhir (up to date) tentang keadaan

kawan dan musuh, pengetahuan tentang rencana yang akan datang serta

catatan yang teliti tentang perbekalan yang dimiliki. Perwira Logisitik

harus menjamin bahwa rencana bantuan logistik sesuai dengan

pertimbangan tersebut di atas. Perwira Logistik harus memberikan saran

tentang penggunaan sistem distribusi satuan atau distribusi titik bekal,

jadwal waktu distribusi satuan, alat angkutan untuk melaksanakan

distribusi dan rute yang akan digunakan untuk menjamin bahwa satuan

memperoleh perbekalan yang memadai.

3) Alokasi, prioritas, daya muat dan jatah bekal sedia.

a) Meskipun penentuan alokasi, prioritas, daya muat dan jatah

bekal sedia yang diperlukan mungkin merupakan hal yang utama

bagi anggota staf lainnya, Perwira Logistik menyampaikan saran

dari hasil pertimbangannya mengenai aspek logistik. Kemampuan

pemeliharaan dari satuan harus dipertimbangkan dalam

menentukan alokasi dan prioritas untuk pengiriman perlengkapan,

pertimbangan yang berhubungan dengan daya muat, harus

Page 5: Hanjar Dinas Staf Log

5 KLASIFIKASI

disesuaikan dengan kemampuan angkut satuan dan kemampuan

pembekalan dan pembekalan ulang dari satuan Log/Banmin.

b) Jumlah perbekalan yang tersedia dan kemampuan angkut

serta kemampuan penyaluran perbekalan berpengaruh langsung

terhadap jatah bekal sedia. Perwira Logistik memberikan

keterangan yang definitive pada perwira operasi tentang faktor

tersebut untuk menjamin pertimbangan yang sehat didalam

penentuan jatah bekal sedia.

c) Apabila Perwira Operasi telah menentukan prioritas, daya

muat dan jatah bekal sedia, Perwira Logistik bertanggung jawab

atas pengawasan kegiatan pembekalan yang diperlukan.

b. Pemeliharaan. Perwira Logistik melakukan kegiatan untuk

memperpanjang usia pakai serta menjaga agar setiap saat alpal yang ada selalu

siap pakai atau mengusahakan untuk memulihkan kembali kondisi materiil agar

dapat digunakan kembali. Perwira Logistik mempunyai tanggung jawab dalam

koordinasi staf untuk pemeliharaan organik, bantuan langsung dan bantuan

umum, termasuk program bantuan pemeliharaan serta pemberian bantuan

secukupnya bagi pemeliharaan lapangan di luar kemampuan satuan organik.

1) Menentukan jenis dan jumlah satuan pemeliharaan yang

dibutuhkan dan meneliti kembali kedudukan satuan untuk menjamin

bahwa pembagian kemampuan bantuan pemeliharaan sesuai dengan

kebutuhan operasional dan rencana perlindungan daerah belakang.

2) Menyarankan kebijaksanaan pengambilan dan penyingkiran serta

perbaikan.

3) Menetapkan jadwal waktu inspeksi.

4) Menyelenggarakan inspeksi dan kunjungan staf, meminta laporan

status pemeliharaan dan memelihara catatan status pemeliharaan sesuai

kebijaksanaan.

Page 6: Hanjar Dinas Staf Log

6 KLASIFIKASI

5) Memberikan penilaian tentang kondisi pemeliharaan sebagai aspek

kesiapan material dan apabila perlu dilengkapi perkiraan tentang

pengaruhnya terhadap jalannya operasi dan mengajukan saran-saran

untuk perbaikan dan pemantapan kondisi yang ada.

6) Tugas Perwira Logistik. Dalam hal ini Perwira Logistik

mempunyai tugas memonitor latihan pemeliharaan dalam lingkungan

Komandonya untuk menjamin bahwa hal itu dapat membantu semua

kebutuhan komando. Ia memberikan saran tentang rencana latihan,

standar peragaan, kebijaksanaan, program, alokasi waktu, dan jatah

sekolah. Sebagai hasil dari kunjungan staf dan inspeksi, Perwira logistik

memberikan saran tentang semua kebutuhan perubahan semua

kebutuhan perubahan dan kebijaksanaan di bidang latihan pemeliharaan.

7) Anggota Staf. Para anggota staf lain bertugas memberikan saran

dan membantu program pemeliharaan dengan melakukan peninjauan

operasi pemeliharaan selama kunjungan staf, dengan sarannya kepada

Perwira Logistik tentang kemungkinan dibutuhkannya bantuan

pemeliharaan khusus untuk operasi yang akan datang, dengan

memberikan pertimbangan tentang pengaruh operasi dan perintah yang

akan dimasukkan sebagai bagian dari program pemeliharaan.

c. Pengungsian dan Perawatan Rumah Sakit. Meskipun Perwira

Personel mempunyai tanggung jawab koordinasi staf untuk fungsi pelayanan

kesehatan, akan tetapi Perwira Logistik juga berkepentingan didalam kegiatan

integral untuk pelayanan kesehatan maupun bantuan pelayanan kesehatan.

1) Tanggung jawab Perwira Logistik. Perwira Logistik meninjau

rencana untuk pembekalan kesehatan dan pemeliharaan agar dapat

menjamin adanya pengintegrasian rencana dengan keseluruhan

pembekalan dan operasi pemeliharaan bila dibutuhkan, dalam rencana

pelayanan kesehatan tersebut telah menggambarkan/pengalokasiannya

sesuai prioritas yang telah disetujui oleh Komandan. Ia juga meninjau

kembali pelayanan kesehatan sebagai arahan pertimbangan logistik.

Sesuai dengan kebutuhan ia memberikan petunjuk dan koordinasi

Page 7: Hanjar Dinas Staf Log

7 KLASIFIKASI

dengan Perwira Kesehatan, Perwira Personel, sesuai dengan

kebutuhan pertimbangan logistik. Keterlibatannya didalam hal ini

terutama dibidang :

a) Pemberian bantuan logistik kepada rencana pelayanan

kesehatan.

b) Koordinasi tentang kedudukan yang diusulkan dari satuan

dan instansi kesehatan dengan kedudukan satuan logistik.

c) Koordinasi antara rencana pengungsian kesehatan dengan

rencana pengangkutan, terutama tentang penggunaan jalan raya,

jalan kereta api dan penggunaan alat pengangkutan, termasuk

gerakan mundur dalam pengungsian kesehatan.

d) Pemberian tambahan angkutan bagi pengungsian

kesehatan harus memungkinkan dan sejalan dengan kebutuhan

pengangkutan yang lainnya.

2) Saran dan Pertimbangan Perwira Logistik. Perwira Logistik

memberikan saran dan pertimbangan yang berhubungan dengan bidang

logistik dari kebijaksanaan pengungsian Komando. Ruang lingkup

utama yang menjadi perhatian, adalah pengaruh terhadap kebutuhan

pengangkutan untuk pengungsian dan kebutuhan untuk bantuan logistik,

instalasi kesehatan dan orang sakit, apabila orang sakit tersebut tidak

diungsikan.

d. Angkutan. Yang dimaksud Perwira Logistik didalam pasal ini adalah

Asisten Logistik, atau Perwira Angkutan, tergantung pada tingkat Komando yang

bersangkutan, adapun tanggung jawab Perwira Logistik.

1) Perwira logistik bertanggung jawab untuk menentukan kebutuhan

menyeluruh dari Komando tentang angkutan, baik untuk sekarang dan

yang akan datang, bagi kelancaran gerakan satuan dan perbekalan, baik

anggota staf ataupun satuan itu sendiri mengajukan kebutuhan untuk

gerakan satuan.

Page 8: Hanjar Dinas Staf Log

8 KLASIFIKASI

2) Perwira Logistik bertanggung jawab mengkoordinasikan

penggunaan semua jenis pengangkutan untuk menjamin penggunaan

secara maksimum kemampuan angkut yang ada sesuai situasi taktis.

Apabila kebutuhan angkutan lebih, ia memperoleh dari pengalokasian dan

prioritas, yang kemudian diberikannya kepada unsur bersangkutan yang

beroperasi.

e. Konstruksi. Yang dimaksud Perwira Logistik dalam pasal ini adalah

Aslog atau Perwira Konstruksi tergantung pada tingkat Komando yang

bersangkutan, adapun tanggung jawab Perwira Logistik.

1) Perwira Logistik menyarankan kebijaksanaan yang berhubungan

dengan prioritas bangunan dan alokasi peralatan dan personel, termasuk

personel sipil yang tersedia bagi fungsi bantuan logistik. Dalam batas

kebijaksanaan Komando, ia menentukan prioritas dan alokasi peralatan

dan bantuan personel untuk pembangunan fasilitas dan instalasi.

2) Perwira Logistik menyarankan kebijaksanaan Komando dan

melaksanakan pengawasan staf yang dikoordinasikan terhadap kegiatan

pemeliharaan dan perbaikan, pemberian dan penggunaan fasilitas dan

instalasi serta pemilihan, alokasi, administrasi, disposisi dan koordinasi

terpusat terhadap izin perumahan serta menentukan prioritas serta

alokasi, setelah mengadakan koordinasi secukupnya dengan unsur staf

yang bersangkutan.

3) Perwira Logistik menyarankan kebijaksanaan yang berhubungan

dengan tanggung jawab terhadap pemilikan dan keuangan. Ia

menyarankan tidak atau disetujuinya laporan kwartal tentang kerugian dan

laporan penelitian. Ia menyarankan tentang cara pembekalan,

penyelenggaraan inspeksi dan memberi saran tentang status dan

prosedur pembayaran.

f. Kegiatan yang Lainnya. Kegiatan ini bukan merupakan kegiatan

fungsi organik staf logistik, tetapi kegiatan ini akan dapat berpengaruh terhadap

kelancaran dan keamanan dalam penyaluran/distribusi logistik.

Page 9: Hanjar Dinas Staf Log

9 KLASIFIKASI

1) Batas Belakang.

a) Setelah koordinasi Staf Komando atau Satuan Log/Banmin,

Perwira logistik memberikan saran kepada Perwira Operasi tentang

letak batas belakang, untuk menjamin pertimbangan daerah yang

baik bagi penempatan instansi bantuan logistik.

b) Dalam komando taktis Aslog meninjau kembali kedudukan

batas belakang yang disarankan oleh satuan bawahan untuk

menjamin adanya ruang yang cukup bagi operasi Banmin. Ia

membuat saran tentang batas ini kepada Pa Operasi.

2) Daerah Pembekalan dan Penempatan Satuan. Perwira Logistik

menyarankan penentuan daerah pembekalan, meninjau kembali

kedudukan umum satuan Log/Banmin yang memberikan bantuan logistik,

untuk menjamin disposisi satuan yang baik dan mengetahui waktu

gerakan satuan. Koordinasi dilakukan dengan Komandan Komando

atau satuan Log/Banmin dan perwira staf lainnya yang kegiatannya

terlibat.

3) Route Perbekalan. Perwira Logistik pada Satuan Log/Banmin

bertanggung jawab untuk memilih route perbekalan utama. Biasanya,

perwira angkutan, Polisi Militer, Zeni dan Komando Log/Banmin

berkoordinasi dengan perwira operasi menyarankan route perbekalan.

4) Keamanan Daerah Belakang. Perwira logistik mengajukan saran

kepada perwira operasi tentang tindakan pengamanan yang cukup dan

pengarahan pasukan Log/Banmin untuk memberikan bantuan logistik di

dalam rencana keamanan daerah belakang yang diintegrasikan.

5) Pengendalian Kerusakan Daerah. Pada komando taktis perwira

logistik mensinkronisasikan kegiatan pengendalian kerusakan daerah

dengan kegiatan bantuan logistik. Pada Komando Log/Banmin, perwira

logistik mengajukan saran pada Perwira Intelijen, Operasi dan Teritorial.

Page 10: Hanjar Dinas Staf Log

10 KLASIFIKASI

6). Bantuan kepada Tawanan Perang dan Tahanan Sipil. Bersama

dengan Asintel, Aster dan Polisi Militer, Perwira Logistik

mempertimbangkan kebutuhan tawanan perang dan tahanan sipil yang

ada di Komandonya, termasuk mereka yang diperlukan bagi keperluan

operasi yang akan datang.

8. Pencatatan dan Laporan.

a. Pencatatan. Pencatatan merupakan suatu alat kendali Perwira

Logistik dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas. Pencatatan mencakup

tentang perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan, pengendalian.

1) Jurnal. Semua peristiwa harian mengenai logistik dicatat untuk

membantu mengingat hal yang perlu penyelesaian cepat dan untuk bahan

laporan harian.

2) Buku Kerja. Buku kerja logistik akan membantu dalam penyiapan

laporan logistik berkala.

3) Peta Situasi. Peta situasi logistik menunjukkan pembagian satuan

dan fasilitas Log/Banmin baik organik maupun bantuan langsung ; route

perbekalan, kedudukan yang diusulkan ; daerah pelayanan komando

satuan bawahan/atas. Markas Komando Atasan dan bawahan dari

Komando atau Satuan Log/Banmin apabila diorganisasikan.

4) File. Jumlah file yang diperlukan tergantung dari tingkat

Komando. Biasanya semua tingkat Komando, memelihara file harian dan

file informasi.

a) File harian berisi baik asli atau salinan semua perintah dan

dokumen dalam journal logistik.

b) File informasi adalah file yang berindex dan berreferensi

tentang keterangan yang mungkin bernilai pada waktu yang akan

datang.

Page 11: Hanjar Dinas Staf Log

11 KLASIFIKASI

b. Laporan. Semua laporan logistik berhubungan dengan kesiapan

materiil dan sifatnya teknis. Laporan berisi keterangan tentang jumlah

perbekalan yang ada di tangan, dispensasi, dan yang dibutuhkan ; dan lain-lain

sarana statistik penilaian. Laporan dibuat untuk memenuhi kebutuhan minimum

bagi pelaksanaan pengawasan staf terhadap bantuan logistik dan untuk

penyiapan kebutuhan laporan yang lain.

1) Laporan Logistik Berkala. Brigade dan satuan tingkat lebih atau

yang mempunyai skala yang berisi intisari operasi bantuan logistik untuk

jangka waktu tertentu. Laporan digunakan untuk menemukan

kekacauan, kelemahan dan kecenderungan dalam operasi logistik.

Juga laporan logistik berkala berupa dokumen historis utama dan sebagai

alat pengembangan bantuan logistik dalam perencanaan operasi

berikutnya.

2) Pertimbangan Organisasi. Aslog bertanggung jawab melengkapi

keperluan staf perencanaan dan pengawasan staf koordinasi terhadap

bantuan logistik, Satuan Log/Banmin adalah pelaksanaan operasi logistik.

9. Koordinasi dan Pengawasan. Koordinasi dan pengawasan merupakan faktor

penting dalam perencanaan, penyiapan serta distribusi logistik. Hal ini dikarenakan

permasalahan yang dihadapi cukup rumit dan harus teliti, karena dalam distribusi

logistik ini harus memenuhi tepat waktu, jenis, jumlah dan sasaran untuk pasukan yang

dibantu.

a. Koordinasi.

1) Bantuan logistik merupakan bagian dari keseluruhan operasi dan

selalu dicantumkan dalam cheklist kegiatan setiap Komandan dan Perwira

Staf lainnya sering melakukan koordinasi dengan Perwira Logistik untuk

memperoleh informasi yang terakhir tentang keadaan perbekalan,

pemeliharaan dan pelayanan.

2) Operasi logistik membutuhkan penggunaan kemampuan komando

seperti yang dibutuhkan oleh operasi lain. Perwira Logistik melakukan

Page 12: Hanjar Dinas Staf Log

12 KLASIFIKASI

koordinasi dengan Perwira Staf lainnya untuk menjamin agar prioritas dan

alokasi usaha diberikan kepada pemenuhan operasi bantuan logistik.

3) Penentuan alokasi dan prioritas merupakan kebutuhan harian

dalam operasi bantuan logistik. Walaupun Perwira Logistik biasanya

menentukan kebutuhan untuk menetapkan prioritas dan alokasi, dia juga

mengadakan koordinasi dengan Perwira Staf lain yang bersangkutan

(minimal) dengan Pa Operasi untuk memperoleh alokasi dan prioritas

yang digunakan.

b. Pengawasan. Perwira logistik mengadakan pengawasan terhadap

Perwira pembekalan, peralatan, angkutan dan konstruksi, agar operasi bantuan

logistik berjalan sebagaimana yang telah ditentukan oleh Komandan Taktis. Ia

bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan distribusi, pengamanan

perbekalan dan alat peralatan yang berada dibawah pengawasan Komando.

10. Prosedur Operasi Tetap. Prosedur Operasi Tetap merupakan ketentuan

yang harus dianut pada saat tidak terdapat instruksi khusus dengan tujuan :

a. Untuk menyederhanakan persiapan dan pengiriman perintah-perintah

operasi.

b. Untuk menyederhanakan, menyempurnakan dan memudahkan latihan

pasukan.

c. Untuk mempertinggi saling pengertian timbal balik dan kerjasama antara

komandan, staf dan pasukan.

d. Untuk mempermudah dan mempercepat jalannya operasi-operasi taktis

dan administrasi, serta untuk menghindari dan mengurangi kebingungan atau

kesalahan.

e. Tanggung jawab Perwira Logistik. Menyiapkan bagiannya didalam

Protap Staf dan bagian bantuan logistik pada Protap Satuan. Juga didalam

komando taktis Perwira Logistik menyiapkan lampiran pengendalian kerusakan

daerah pada Protap Komandan atau Protap tentang pengendalian kerusakan

daerah dan Kamrahkang apabila hal tersebut ditentukan.

Page 13: Hanjar Dinas Staf Log

13 KLASIFIKASI

11. Perencanaan dan Persiapan Pengeluaran Prinmin. Perwira Logistik

bertanggung jawab mempersiapkan perencanaan bantuan logistik dan perintah

administrasi dari komando.

a. Untuk menyelenggarakan perencanaan bantuan logistik komandan

membuat perkiraan yang secara sistematis dan logis meneliti pengaruh bantuan

logistik terhadap jalannya operasi Perkiraan ini merupakan dasar bagi pemberian

keterangan yang berguna bagi rencana bantuan administrasi.

b. Pada tingkat Brigade perkiraan biasanya merupakan suatu proses yang

menganalisis secara berlanjut tentang keterangan bantuan logistik serta

pertimbangan pengaruhnya terhadap pelaksanaan tugas pokok taktis. Pada

operasi yang lebih kompleks biasanya dibutuhkan perkiraan yang lebih terperinci

dan tertulis. Pada tingkat Divisi dan Kodam yang berdiri sendiri, ruang lingkup

operasi bantuan logistik begitu terperinci sehingga satu kesimpulan tentang

dapat atau tidaknya dilaksanakan bantuan logistik pada suatu operasi.

c. Asisten Logistik bertanggung jawab menyiapkan rencana bantuan logistik

serta bagian logistik dari perintah administrasi/logistik dan Perintah Operasi. Ia

memberikan petunjuk kepada pada perwira staf khusus, mengkoordinasikan

rencana dan mengesahkan lampiran yang menjadi tanggung jawab pada perwira

staf yang dibawah koordinasinya.

d. Asisten Logistik bertanggung jawab untuk menyusun mengesahkan dan

membagikan perintah administrasi/logistik. Sekalipun demikian Aspers

melengkapi pengisian pasal–5 dan 6. Disamping itu Aspers dapat melengkapi

pasal 3, 4 dan 7.

12. Evaluasi.

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Fungsi Staf Logistik pada Markas

Komando Lapangan

b. Kegiatan apa saja yang menjadi lingkup fungsi utama logistik.

c. Apa yang menjadi pertimbangan dalam penyiapan penggudangan dan

distribusi bekal, jelaskan.

Page 14: Hanjar Dinas Staf Log

14 KLASIFIKASI

d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Perbekalan TNI AD.

e. Apa saja yang menjadi tanggung jawab Perwira Logistik yang

berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan, jelaskan.

f. Jelaskan manfaat dan kegunaan pemeliharaan satuan.

g. Dalam hal apa saja Perwira Logistik memberi petunjuk dan koodinasi

dengan Perwira Kesehatan dan Perwira Personel, jelaskan.

BAB – III

PERKIRAAN LOGISTIK

13. Umum. Perkiraan adalah suatu penelitian yang logis dan teratur serta terus

menerus tentang semua faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Tupok, untuk sampai

kepada suatu keputusan yang sehat, jumlah dan sifat keterangan yang harus

dipertimbangkan dalam perkiraan akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat dan jenis

komando, fungsi badan yang membuat dan keadaan lain. Setiap perubahan keadaan,

mengakibatkan perkiraan yang telah dibuat harus ditinjau kembali dan cara bertindak

yang sudah dipilih harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang baru. Perkiraan

ditulis secara lengkap dengan menggunakan bentuk tertentu, terutama digunakan pada

komando tingkat atas.

14. Pengertian Perkiraan Logistik. Perkiraan suatu telaahan tentang pengaruh

faktor logistik terhadap pelaksanaan tugas pokok atau terhadap cara bertindak yang

direncanakan dan pengaruh operasi yang akan dilaksanakan terhadap logistik.

Perkiraan ini berupa suatu analisa yang memberikan suatu cara penyelesaian yang

disarankan mengenai tugas yang termasuk dalam bidang pengawasan Perwira staf

Logistik.

15. Tujuan Pembuatan Perkiraan Logistik.

a. Memberikan suatu ikhtisar aspek yang penting dari keadaan, dengan

demikian akan membantu komandan dalam mengambil keputusan yang sehat.

b. Menilai dan menentukan cara yang terbaik untuk dapat menggunakan

sarana yang tersedia guna mendukung Cara Bertindak yang sedang

dikembangkan.

Page 15: Hanjar Dinas Staf Log

15 KLASIFIKASI

16. Format Perkiraan Logistik.

KLASIFIKASI

Seksi dan Markas yang mengeluarkan.

Tempat.

Tanggal Waktu.

PERKIRAAN LOGISTIK No …

Penujukan : Peta : + + +

Kedar : + + +

Tahun : + + +

Lembaran : + + +

1. TUGAS POKOK (SI–A–BI–DI–ME)

(Tugas pokok yang dinyatakan kembali)

2. KEADAAN DAN PERTIMBANGAN.

a. Keadaan Intelijen.

1) Ciri daerah operasi.

+ + + + + + +

2) Kekuatan dan disposisi musuh.

+ + + + + + +

3) Kemampuan musuh.

+ + + + + + +

b. Keadaan Taktis.

1) Disposisi sekarang.

+ + + + + + +

2) Kemungkinan CB.

+ + + + + + +

3) Operasi yang direncanakan.

+ + + + + + +

c. Keadaan Personel.

1) Disposisi instalasi administrasi selain logistik.

+ + + + + + +

Page 16: Hanjar Dinas Staf Log

16 KLASIFIKASI

2) Kekuatan yang harus dibantu

+ + + + + + +

3) Persoalan personel yang diperkirakan akan timbul yang dapat

mempengaruhi bidang logistik dalam membantu operasi.

+ + + + + + +

d. Keadaan Teritorial.

1) Disposisi sekarang satuan dan instansi teritorial.

+ + + + + + +

2) Persoalan teritorial yang diperkirakan akan timbul yang dapat

mempengaruhi bidang logistik dalam membantu operasi.

+ + + + + + +

e. Keadaan Logistik.

1) Materiil dan pelayanan.

a) Perbekalan.

+ + + + + + +

b) Angkutan.

+ + + + + + +

c) Pelayanan

+ + + + + + +

2) Evakuasi dan hospitalisasi.

+ + + + + + +

3) Lain-lain

+ + + + + + +

f. Faktor Khusus.

+ + + + + + +

g. Praanggapan.

+ + + + + + +

Page 17: Hanjar Dinas Staf Log

17 KLASIFIKASI

3. ANALISA.

a. Materi dan Pelayanan.

1) Perbekalan.

+ + + + + + +

2) Angkutan.

+ + + + + + +

3) Pelayanan.

+ + + + + + +

b. Evakuasi dan Hospitalisasi.

+ + + + + + +

c. Lain-lain.

+ + + + + + +

4. PERBANDINGAN.

a. Persoalan Logistik.

+ + + + + + +

b. Perbandingan CB.

+ + + + + + +

5. KESIMPULAN.

a. Nyatakan apakah tugas pokok yang dicantumkan dalam pasal–1 dapat

dibantu dari segi logistik.

b. Nyatakan cara bertindak yang mana yang paling baik dapat dibantu dari

segi logistik.

c. Pembatasan dan Saran. ( Nyatakan pembatasan yang terdapat dalam

bidang logistik untuk cara bertindak I dan II yang belum dicantumkan dalam sub

pasal diatas (sub pasal–5b) dan sarankan persoalan logistik utama dan

penonjolan yang membatasi untuk menjadi perhatian komandan).

KASI – 4/LOG

N A M A Lampiran : PANGKAT KORPS NRP Distribusi :

Page 18: Hanjar Dinas Staf Log

18 KLASIFIKASI

17. Penjelasan Format Perkiraan Logistik.

KLASIFIKASI

SEKSI–4/LOG BRIGIF 78

UJUNG LAMURU (+++)

032000 JULI 19 …

PERKIRAAN LOGISTIK No. 05

Penunjukkan : Peta : NUSA TIMUR

Kedar : 1 : 50.000

Tahun : 1943

Lembaran : NO 44/XLI-A, B, C, D (TAMBUO)

1. TUGAS POKOK.

(Tugas pokok yang dinyatakan kembali)

2. KEADAAN DAN PERTIMBANGAN.

a. Keadaan Intelijen.

1) Ciri daerah operasi.

2) Kekuatan dan disposisi musuh.

3) Kemampuan musuh.

b. Keadaan Taktis.

1) Disposisi sekarang.

2) Kemungkinan CB.

3) Operasi yang direncanakan.

c. Keadaan Personel.

1) Disposisi instalasi administrasi selain logistik.

2) Kekuatan yang harus dibantu

3) Persoalan personel yang diperkirakan akan timbul yang dapat

mempengaruhi bidang logistik dalam membantu operasi.

d. Keadaan Teritorial.

1) Disposisi sekarang dari satuan dan instalasi territorial.

Page 19: Hanjar Dinas Staf Log

19 KLASIFIKASI

2) Persoalan territorial yang diperkirakan akan timbul yang dapat

mempengaruhi bidang logistic dalam membantu operasi.

e. Keadaan Logistik.

1) Materiil dan pelayanan.

a) Perbekalan.

(1) Bekal Kelas I. ( Makanan )

(a) Tersedia 10 HB dengan perincian sebagai berikut :

- 1 HB di BRIGIF.

- 2 HB di titik bekal KODAM.

- 6 HB depot umum/gudang.

(b) Ransum Tempur didukung 2 HB dengan index sebagai

berikut :

- T2 ABC = 700 Unit.

- T2 FD = 700 Unit.

- TB1 = 835 Unit.

- FD-3 = 679 Unit.

(c) Mobilitas dapur lapangan sama atau mendahului pada

mobilitas satuan yang dibantu.

(d) Pasukan menerima makanan panas paling sedikit 1 kali

dalam sehari.

(2) Bekal Kelas II ( Kaporsatlap )

(a) “Spare parts” kendaraan ¾ dan 2½ ton tersedia paling

lambat pada 040800 JULI.

(b) Kekurangan SMR pada YONIF–403 sebanyak 10%.

(c) Kekurangan kendaraan.

(i) BRIGIF–11/ANOA (tidak termasuk YONIF) 15%

kendaraan truk 2½ ton, 11% kendaraan truk ¾ ton.

(ii) YONIF-403 20% 2½ ton, 15% kendaraan truk ¾

ton

Page 20: Hanjar Dinas Staf Log

20 KLASIFIKASI

(d) Penggantian atau penambahan perlengkapan organik

YONIF tidak tersedia di KODAM.

(3) Bekal Kelas III. ( BMP )

a) Menyiapkan sarana dan prasarana, tempat

penimbunan di KV . . . . . . . .

b) Didukung sesuai Ranjen Operasi untuk kebutuhan

sebagai berikut : kendaraan angkut personel, angkut logistik,

truck penarik meriam, Ranpur Tank, Alberzi dan kendaraan

evakuasi.

(4) Bekal Kelas IV ( Alsatri / ATK )

a) Menyiapkan ruang penerimaan dan ruang penimbunan

sesuai dengan jenis dan volume bekal yang akan ditimbun.

b) Kebutuhan satuan terdukung 100 %

(5) Bekal Kelas V ( Munisi / Bahan Peledak )

(a) Bekal pokok munisi lengkap, kecuali untuk Artileri 80%

dan senjata ringan sebanyak 70% akan dilengkapi sebelum

042000 JUL 19..

(b) Jatah bekal sedia peluru ledak cepat untuk ME 76 MM

115 butir dan MORBE 50 butir.

b) Angkutan.

(1) 15 truk 2½ ton untuk memindahkan MA BRIG dan PASBRIG

selama malam 04–05 JULI.

(2) 10 truk 2½ ton untuk membantu pelayanan pembekalan

BRIG guna mengangkut bekal pokok operasi.

(3) 1 Ton dari KI ANGMOR–A/701 akan datang pada 042000

JULI.

(4) Tidak ada satuan angkutan KODAM yang tersedia untuk di

BP kan pada BRIGIF–11/ANOA, kecuali selama memindahkan

SATBRIG ke daerah operasi.

(5) Kemampuan angkutan kendaraan truk 2½ ton melalui jalan

raya 2 RU dan lintas medan 1 RU setiap truk.

Page 21: Hanjar Dinas Staf Log

21 KLASIFIKASI

c) Pelayanan

(1) Tenaga montir kendaraan dan radio tersedia 70% dan 60%.

(2) KODAM menyelenggarakan pelayanan daerah selama

BRIGIF–11/ANOA melaksanakan operasi.

(3) Titik bekal KODAM berada di KV. . . . dan KV . . . . . .

(4) Distribusi satuan untuk bekal kelas–I, II, IV.

(5) Distribusi titik bekal atau satuan untuk bekal kelas–III.

(6) Distribusi titik bekal untuk bekal–V.

2) Evakuasi dan Hospitalisasi.

a) Evakuasi.

(1) Evakuasi korban tempur dari titik kumpul korban di daerah

pertempuran sampai ke rumkit rujukan/komparteman maupun

pusat sesuai ketentuan serta perawatan korban/penderita di

lapangan.

(2) KODAM menyelenggarakan pengungsian lewat darat,

(3) Pengungsian lewat udara diselenggarakan sesudah 5 JULI.

b) Hospitalisasi.

(1) RUMKITLAP KODAM ditempatkan di daerah BRIGIF mulai

041800 JUL.

(2) Kemampuan PATOBRIG 180 orang.

(3) Keadaan tersebut di atas adalah untuk operasi non nuklir.

3) Lain – lain.

a) Tambahan tenaga masyarakat / Wanra dalam penyiapan bahan

makan pasukan, dalsakrah dan pengemudi.

b) Perlunya tambahan kendaraan dan obat – obatan.

c) RPU menggunakan jalan yang menghubungkan . . . . .

f. Faktor Khusus. Kendaraan ambulan yang tersedia prioritas untuk

mengevakuasi korban luka tempur.

g. Praanggapan. Logisik satuan selama operasi terpenuhi sesuai rencana

dan terdukung dengan lancar dari Komando Atas.

Page 22: Hanjar Dinas Staf Log

22 KLASIFIKASI

3 ANALISA.

a. Materiil dan Pelayanan.

1) Perbekalan.

a) Bekal Kelas I yang tersedia 3 HB di BRIGIF, 4 HB di

Kompartemen Strategis dan 6 HB di Depo Logistik / Gudang di

hadapkan pada kebutuhan prajurit selama operasi dapat terpenuhi baik

CB-1 atau CB-2.

b) Bekal Kelas–II. Kekurangan “spare parts” kendaraan ¾ dan 2½

ton tidak akan berpengaruh, karena kekurangan tersebut akan dapat

dipenuhi sebelum serangan dimulai. Kekurangan kendaraan organik

BRIGIF, SMR dan perlengkapan organik YONIF ditinjau dari semua

CB yang ada akan mempengaruhi pelaksanaan tugas satuan. Ditinjau

dari dukungan logistik terhadap operasi ada kekurangan pada bekal

kelas–II.

c) Bekal kelas III yang terdukung sesuai kebutuhan maka kebutuhan

Bekal Kelas III tidak mengalami permasalahan selama operasi baik

untuk CB – 1 maupun CB – 2.

d) Bekal Kelas IV. Terdukung sepenuhnya,

e) Bekal Kelas–V. Bekal pokok munisi lengkap, kecuali untuk

Artileri 80% dan senjata ringan sebanyak 70%. Kekurangan ini tidak

mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan operasi, sebab sebelum

operasi dimulai kekurangan tersebut akan sudah dipenuhi.

Dinyatakan bekal sedia munisi ledak cepat untuk ME 75 MM 115 butir

dan MORBE 50 butir akan sangat mempengaruhi pelaksanaan tugas,

sehingga dengan demikian untuk semua CB terdapat kekurangan bekal

kelas–V.

2) Angkutan. Truk 2½ ton yang ada sejumlah 119 kendaraan masih

kurang untuk dukungan operasi. Meningkatnya kegiatan pembekalan pada

042040 JULI dan meningkatnya kegiatan jarak pembekalan pulang pergi

sampai 160 KM pada 051200 JUL dari titik bekal BRIGIF serta

Page 23: Hanjar Dinas Staf Log

23 KLASIFIKASI

penyelenggaraan titik bekal oleh KODAM selama operasi, maka BRIGIF

membutuhkan dukungan angkutan 2½ ton sebagai berikut :

Waktu Pembekalan gerakan taktis jumlah

03 JULI 27 35 62

04 JULI 25 161 186

05 JULI 23 65 88

06 JULI 23 65 88

Dengan demikian terdapat kekurangan di bidang angkutan. Khusus untuk

CB–2 angkutan pembekalan dengan menggunakan kendaraan akan sulit

dilaksanakan diakibatkan medan yang tidak dapat dilalui kendaraan.

3) Pelayanan. Tenaga montir kendaraan dan radio tersedia 70%

dan 60%. Kekurangan tenaga montir ini akan mempengaruhi pelaksanaan

tugas, bila tidak mendapat tambahan personel, apalagi bila kebutuhan

penggunaan angkutan mulai meningkat, serta kebutuhan perbaikan radio

yang rusak menjadi bertambah. Berarti terdapat kekurangan di bidang

pelayanan dalam mendukung operasi.

4) Evakuasi dan Hospitalisasi.

a) Sarana evakuasi darat yang dimiliki satuan masih kurang 2 unit

Ambulance. Dihadapkan dengan proses evakuasi kekurangan tersebut

dapat dieliminir dengan penggunaan kendaraan yang mendukung

logistik satuan dan apabila terjadi korban dapat meminta dukungan dari

Kodam. Evakuasi di sektor kiri lebih lancar.

b) Bila musuh menggunakan senjata nuklir, diperkirakan akan jatuh

banyak korban. Dalam hal ini banyak digunakan truk, tenaga

perawatan kesehatan, serta obat-obatan, maka fasilitas BRIGIF yang

ada dibidang evakuasi dan hospitalisasi tidak mampu untuk mengatasi

keadaan yang ada. Bila CB–2 diambil maka evakuasi dan

hospitalisasi akan lebih sulit dilaksanakan.

Page 24: Hanjar Dinas Staf Log

24 KLASIFIKASI

5) Lain-lain.

a) Karena cukup luasnya daerah DENBANMIN, maka disamping 1

TONIF dan WANRA yang diterima mulai 041700 JUL, masih perlu

tambahan tenaga dari penduduk untuk DALSAKRAH.

b) Guna keperluan para pengungsi di KV. . . . . . . dibutuhkan

tambahan kendaraan, ransum dan pengobatan.

c) Jaring jalan kelas I yang menghubungkan Kampung …. KV……

digunakan sebagai RPU sedangkan jaring jalan kelas II dari Kampung .

. . . KV. . . . digunakan sebagai RPC. Mengingat aktivitas musuh

maka perlu pengamanan RPU dan RPC pada tempat/daerah tertentu

untuk mengamankan kelancaran kegiatan administrasi dan logistik.

4. PERBANDINGAN.

a. Persoalan Logistik.

1) Waspadai penggunaan MKB.

2) Penggunaan tenaga ahli montir senjata dan Rantis.

3) Kurangnya kendaraan untuk evakuasi dan Sukucadang

4) Berjangkitnya wabah penyakit Disentri dan Muntaber.

b. Perbandingan Cara Bertindak.

1) CB – 1

a) Keuntungan

(1) Penggunaan Materiil cadangan lebih banyak.

(2) Pelayanan lebih sulit

(3) Penggunaan angkutan lebih sulit.

(4) Penggunaan tenaga ahli lebih banyak.

(5) Evakuasi sulit.

b) Kerugian.

- Penggunaan Munisi lebih sedikit.

2) CB - 2

a) Keuntungan

(1) Penggunaan Materiil cadangan lebih sedikit.

(2) Pelayanan lebih mudah.

Page 25: Hanjar Dinas Staf Log

25 KLASIFIKASI

(3) Penggunaan angkutan lebih mudah

(4) Penggunaan tenaga ahli lebih sedikit.

(5) Evakuasi mudah.

b) Kerugian.

- Penggunaan Munisi lebih banyak.

c. Diskusi.

Ditinjau dari penyelesaian tugas pokok dihadapkan pada faktor medan dan

pendistribusian bekal I dan Bekal III maka CB-2 lebih baik dari CB-1

5. KESIMPULAN.

a. Tugas pokok dapat di dukung dari segi logistik.

b. CB–2 lebih baik dari pada CB–1.

c. Pembatasan dan saran.

1) Pembatasan. Pembatasan terhadap CB yang tidak dipilih oleh Kasi–

4/Log.

2) Saran. Saran terhadap CB yang tidak dipilih oleh Kasi–4/Log

KASI–4/LOG

GLADY PRATAMA Lampiran : MAYOR INF NRP 50000 A. (Kebutuhan yang harus dibantu). B. (Perbekalan) C. (Angkutan) Distribusi :

KLASIFIKASI

18. Evaluasi.

a. Dalam Pasal–5 Perkiraan Logistik terdapat pembatasan dan saran, jelaskan.

b. Jelaskan apabila cara bertindak yang terbaik dari segi logistik tidak diterima

oleh komandan.

Page 26: Hanjar Dinas Staf Log

26 KLASIFIKASI

BAB – IV

LAMPIRAN BANMIN DAN OLEAT BANMIN

19. Umum. Guna melengkapi keinginan dan memperjelas isi Perintah Operasi

dalam Perintah Operasi lengkap dilampiri dengan lampiran Perintah Operasi dari

masing-masing bidang maupun staf khusus yang terdiri dari para Dansat yang

membantu, untuk staf Logistik membuat lampiran Banmin dan Oleat Banmin.

20. Pengertian Lampiran Banmin dan Oleat Banmin.

a. Lampiran Banmin. Lampiran dari PO berisikan tentang bantuan

administrasi, guna memperjelas PO yang dikeluarkan khususnya bantuan

administrasi.

b. Oleat Banmin. Yaitu berupa lokasi atau kedudukan pos-pos Banmin

baik yang ada maupun yang direncanakan digambarkan pada kertas bening

untuk memperjelas isi dari PO yang diberikan Komandan khususnya kedudukan

pos Banmin.

21. Tujuan pembuatan Lampiran Banmin dan Oleat Banmin

a. Lampiran Banmin.

1) Untuk mempermudah bagi yang menerima PO dalam mempelajari

tentang bantuan administrasi dalam pelaksanaan Operasi.

2) Agar isi dari PO yang belum ada tentang bantuan administrasi

dapat dijelaskan pada lampiran Banmin secra lebih rinci.

b. Oleat Banmin.

1) Oleat Banmin dibuat tersendiri pada sub lampiran Banmin untuk

mempermudah dalam mempelajari kedudukan awal maupun kedudukan

selanjutnya dari masing-masing pos Banmin.

2) Dibuatnya Oleat Banmin pada sub lampiran Banmin untuk

mempermudah dalam menentukan koordinat kedudukanya di peta

sehingga mudah diaplikasikan di lapangan.

Page 27: Hanjar Dinas Staf Log

27 KLASIFIKASI

22. Format Lampiran Banmin dan Oleat Banmin

a. Format Lampiran Banmin

KLASIFIKASI

Lembar No ... dari ... lembaran

Satuan

Tempat ( KV .. . . . )

Tanggal Waktu

Juk Bra

LAMPIRAN–F (BANMIN) pada

PERINTAH OPERASI No ........

Penunjukan : Peta : + + +

Kedar : + + + Tahun : + + + Lembaran : + + +

Daerah Waktu : + + +

1. UMUM. + + + + + + +

2. MATERIAL DAN PELAYANAN.

a. Perbekalan

1) Bekal kelas–I. + + + + + + +

2) Bekal kelas–II. + + + + + + +

3) Bekal kelas–III. + + + + + + +

4) Bekal kelas–IV. + + + + + + +

5) Bekal kelas– V. + + + + + + +

6) Peta. + + + + + + +

7) Air. + + + + + + +

8) Khusus. + + + + + + +

9) Barang lebih semua kelas. + + + + + + +

10) Pungutan. + + + + + + +

11) Barang Rampasan. + + + + + + +

Page 28: Hanjar Dinas Staf Log

28 KLASIFIKASI

b. Angkutan. + + + + + + +

c. Pelayanan. + + + + + + +

1) Organisasi. + + + + + + +

2) Pelayanan teknis. + + + + + + +

a) Kimia. + + + + + + +

b) Zeni. + + + + + + +

c) Kesehatan. + + + + + + +

d) Peralatan. + + + + + + +

e) Intendan. ( Perbekalan ). + + + + + + +

f) Perhubungan. + + + + + + +

g) Angkutan. + + + + + + +

d. Buruh. + + + + + + +

3. EVAKUASI DAN HOSPITALISASI.

a. Evakuasi. + + + + + + +

b. Hospitalisasi. + + + + + + +

4. PERSONEL.

a. Pemeliharaan kekuatan satuan.

1) Laporan kekuatan. + + + + + + +

2) Penggantian. + + + + + + + +

b. Pembinaan personel.

1) Prosedur personel. + + + + + + +

2) Personel sipil. + + + + + + +

3) Tawanan perang. + + + + + + +

c. Pengembangan dan pemeliharaan moril.

1) Pelayanan moril dan personel. + + + + + + +

2) Urusan pemakaman. + + + + + + +

d. Pemeliharaan disiplin hukum dan tata tertib. + + + + + + +

e. Pembinaan markas. + + + + + + +

Page 29: Hanjar Dinas Staf Log

29 KLASIFIKASI

5. LAIN-LAIN.

a. Garis Batas. + + + + + + +

b. Markas Komando. + + + + + + +

c. Kamrahkang. + + + + + + +

d. Dalsakrah. + + + + + + +

NYATAKAN MENGERTI SAH KASI–4/LOG KOMANDAN N A M A N A M A MAYOR INF NRP 32333 KOLONEL INF NRP . . ..

Sub Lampiran : + + + Distribusi : + + +

KLASIFIKASI

Page 30: Hanjar Dinas Staf Log

30 KLASIFIKASI

b. Oleat Banmin.

KLASIFIKASI Lembar No ... dari ... lembaran BRIGIF–15 CIMAHI (2030) 070800 APR 200A JW–1 SUB LAMPIRAN–1 (OLEAT BANMIN) pada LAMPIRAN–F (BANMIN) pada PERINTAH OPERASI No ........

Penunjukan : Peta : NUSA TIMUR

Kedar : 1 : 50.000 Tahun : 1945 Lembaran : NO. 44/XL-A,B,C,D ( TAMBUO ) Daerah Waktu :

20 28

Ω

X

X

A

M x

BK BP

J

T

X

BP

A

M

RPC

RPC

BK

J

T

GA pada 090530 APR 200A

X SATGAS 082

SATGAS 082

X 15

Ω

RPU

ANMIN

BANMIN

ANMIN

BANMIN

x

X

NYATAKAN MENGERTI SAH KASI–4/LOG KOMANDAN GINANJAR SAPUTRA BASKORO MAYOR INF NRP 32333 KLASIFIKASI KOLONEL INF NRP 12345

15

35 25

GA pada 090530 APR 200A

Page 31: Hanjar Dinas Staf Log

31 KLASIFIKASI

23. Penjelasan Format Lampiran Banmin.

KLASIFIKASI

Lembar No ... dari ... lembaran

BRIGIF–15

CIMAHI (2030)

070800 MEI 200A

JW–1

LAMPIRAN–F (BANMIN) pada

PERINTAH OPERASI No ........

Penunjukan : Peta : NUSA TIMUR

Kedar : 1 : 50.000 Tahun : 1945 Lembaran : NO. 44/XL-A,B,C,D (TAMBUO)

Daerah Waktu : Wita

1. Umum. (Didalam pasal ini agar diterangkan secara garis besar dan umum

rencana administrasi serta tujuannya. Cantumkan pula perintah serta aspek lain yang

tidak dicantumkan dalam pasal berikutnya, umpamanya tentang lokasi daerah

administrasi, ketentuan lokasi badan koordinasi, instruksi umum pemindahan instalasi

administrasi dan sebagainya.)

2. Materiil Dan Pelayanan.

a. Perbekalan. (Sub pasal ini dapat terdiri atas sub-sub pasal untuk tiap kelas

perbekalan, peta, air, alat khusus, barang lebih, pungutan serta rampasan atau

terdiri menurut tiap dinas dan jawatan pelayanan. Apabila digunakan sub-sub

pasal menurut dinas dan jawatan pelayanan, sebutkan berdasarkan urutan

alfabet, dan terperinci selanjutnya menurut kelas perbekalan, air, alat khusus,

barang lebih, pungutan serta rampasan, sesuai sub-sub pasal yang bersangkutan.

Cara menyebut berdasarkan kelas perbekalan adalah yang paling baik untuk

organisasi tempur pada tingkat dibawah Kopur, cara menyebut berdasarkan dinas

dan jawatan pelayanan adalah paling sesuai untuk organisasi pelayanan serta

organisasi tempur pada tingkat Kopur keatas. Apabila dapat, tiap sub-sub pasal

memuat tempat kedudukan dari instalasi yang bersangkutan dengan pelayanan,

Page 32: Hanjar Dinas Staf Log

32 KLASIFIKASI

perbekalan serta alat perlengkapan bagi satuan yang dibantu, waktu buka dan

tutup, satuan pelaksana, satuan yang dibantu, tingkat perbekalan, cara dan jadwal

distribusi, instruksi tentang pengajuan laporan rutin mengenai perbekalan khusus

yang ditentukan serta instruksi penting lainnya atau keterangan yang diperlakukan

oleh satuan yang dibantu).

1) Bekal kelas–I. (Bekal – bekal makanan yang dipergunakan termasuk

Ransum tertentu).

2) Bekal kelas–II (Barang-barang Organik Perorangan Kesatuan yg

pemberiannya berdsrkan Top/Dspp dlm jml minimum tetapi sdh dapat utk

melaks Pertempuran)

3) Bekal kelas–III. (Sebutkan lokasi tingkat tingkat distribusi yang

dioperasikan oleh eselon yang lebih atas dari satuan yang mengeluarkan

perintah. Hal ini perlu mengingat beberapa satuan akan dapat langsung

menuju ketingkat distribusi eselon yang lebih atas dari satuan yang

mengeluarkan perintah. Hal ini perlu mengingat beberapa satuan akan dapat

langsung menuju ketingkat distribusi tersebut untuk pengisian kembali

perbekalannya).

4) Bekal Kelas – IV (Bekal-bekal yg merupakan Perlengkapan/ Inventaris

Kesatuan & Alat-alat Tulis Kantor).

5) Bekal kelas–V. (Masukan keterangan tentang lokasi dan ketentuan

badan yang ditunjuk untuk memberikan persetujuan tentang permintaan

munisi, lokasi bekal munisi, tingkat bekal atau ketentuan jatah bekal yang

tersedia).

6) Peta. (Membuat lokasi depot serta satuan yang harus dibantu

pendistribusian peta, instruksi permintaan peta. Sub pasal jarang diperlukan

untuk tingkat kopur kebawah).

7) Air. ( Instruksi tentang penggunaan air setempat yang tersedia).

8) Khusus. ( Instruksi tentang beka l yang tidak tercantum dalam sub

pasal sebelumnya)

9) Barang lebih. Semua kelas.

10) Pungutan. Semua kelas.

11) Barang rampasan. ( Instruksi tentang penyimpanan pengumpulan,

penempatan, dan laporan mengenai barang rampasan).

Page 33: Hanjar Dinas Staf Log

33 KLASIFIKASI

b. Angkutan. ( Berisikan tentang keterangan tentang titik akhir (terminal) dan

instalasi, seperti setasiun kereta api, landasan udara, pelabuhan laut serta pantai

serta satuan yang berlokasi; jadwal mars, seperti tabel perjalanan tabel waktu dan

tabel lainnya; pengendalian lalu lintas serta alat pengatur seperti peraturan,

pembatasan, alokasi prioritas, serta tingkat pengatur dan pengendali dan

penempatan RPU. Hal yang dimuat didalam sub pasal ini tidak mutlak terbatas

pada operasi angkutan darat saja, tetapi termasuk juga angkutan laut, perairan

darat, pantai, udara, pipa dan lain-lain)

c. Pelayanan. Memuat keterangan dan atau instruksi bagi satuan yang

dibantu, jenis pelayanan yang tersedia, penentuan serta tempat satuan atau

instalasi yang memberi pelayanan, penempatan kepada satuan yang dibantu serta

jadwal pelayanan apabila terdapat. Tugas pokok pelayanan khusus bagi satuan

pelayanan yang tidak tercantumdi dalam perintah yang lain, seperti prioritas

kegiatan zeni, dapat pula dicantumkan disini.

1) Organisasi. Perubahan komposisi kelompok pelayanan, tempat kafilah,

depot dan daerah untuk menginap (berkemah) serta pemindahan kafilah.

Cantumkan pula penempatan atau pem-Bp-an satuan pelayanan kepada

satuan atau komando bawahan yang diberikan sebagai keterangan. Perintah

tentang penempatan yang sebenarnya dicantumkan dalam perintah operasi.

2) Pelayanan teknis. Sebutkan pada sub pasal yang bersangkutan lokasi

satuan yang beroperasi serta penempatannya kepada satuan yang dibantu.

Sebagai tambahan, tugas khusus yang tidak dicantumkan dalam perintah

lain dapat pula diberikan kepada satuan pelayanan disini. Didalam keadaan

tertentu subyek pelayanan teknis dapat diperinci kedalam jenis

pemeliharaan, konstruksi, tugas serbaneka serta barang tetap.

a) Kimia. Dikontaminasi dan pemeliharan laboratoria.

b) Zeni. Kontruksi, pemadam kebakaran, pengadaan barang tetap,

reproduksi.

c) Kesehatan. Kesehatan umum, gigi, hewan, pelayanan laboratoria,

mata poliklinik pencegahan dan kebersihan.

d) Peralatan. Penyingkiran bom, inspeksi, pemeliharaan,

penyediaan, pembuatan tanah air.

Page 34: Hanjar Dinas Staf Log

34 KLASIFIKASI

e) Intendans. Mandi, Sterilisasi, pakaian serta alat perlengkapan,

tenaga buruh, suci, pemeliharaan, pelayanan perorangan, minyak,

makanan, penyediaan penggantian pakaian, penjualan, serta tanggung

jawab pungutan.

f) Perhubungan. Pelayanan perhubungan, foto, kontruksi,

pemeliharaan.

g) Angkutan. Penyediaan dan pemeliharaan angkutan.

d. Buruh. Berisi kebijaksanaan tentang penggunaan tenaga sipil dan

tawanan perang; pembatasan penggunaan tenaga sipil dan tawanan perang;

alokasi dan prioritas tenaga buruh yang tersedia serta penempatan dan lokasi

satuan buruh yang tersedia.

3. EVAKUASI DAN HOSPITALISASI.

a. Evakuasi. (Sebutkan tempat, waktu buka dan tutup rumah obat, pos

pertolongan dan penyingkiran, route, sarana dan yang bertanggung jawab dalam

evakuasi)

b. Hospitalisasi. ( Sebut rumah sakit evakuasi, lapangan dan tempat orang

pulih kembali, lokasi, waktu buka dan tutup).

4. PERSONEL.

a. Pemeliharaan kekuatan satuan.

1) Laporan kekuatan. (Instruksi untuk melaporkan kekuatan Satuan,

Laporan rutin, Laporan Khusus).

2) Penggantian. (Pengajuan permintaan personel, Instruksi cara

pengajuan, penyelesaian dan pengiriman GATI).

b. Pembinaan personel.

1) Prosedur personel. (Keterangan dan instruksi mengenai klasifikasi

penempatan, promosi, pemindahan, pensiun, pendidikan, keadaan

kesejahteraan personel).

Page 35: Hanjar Dinas Staf Log

35 KLASIFIKASI

2) Personel sipil. (Sumber tenaga buruh, prosedur penyediaan,

membatasan prosedur administrasi dan pengendalian).

3) Tawanan perang. ( Instruksi tentang pengumpulan, Pam, Olah, Singkir,

lokasi TWP)

c. Pengembangan dan pemeliharaan moril.

1) Pelayanan moril dan personel. (Instruksi mengenai cuti, istirahat,

fasilitas rekreaksi, tanda jasa, kesehatan, giat agama, keuangan)

2) Urusan pemakaman. (Tempat pemakaman, prosedur penyingkiran, tata

upacara, pemakaman masal, darurat)

d. Pemeliharaan disiplin hukum dan tata tertib. ( Masukan instruksi dan

keterangan tentang sikap serta tingkahlaku pasukan , pengendalian serta

penempatan anggota yang tertinggal serta instruksi khusus tambahan tentang

pengendalian anggota yang tersesat dan tertinggal ketika terjadi serangan

penghancuran massal instruksi tentang administrasi peradilan militer, keterangan

atau instruksi mengenai hubungan militer dan sipil, masalah pasar gelap, menjual

harta milik pemerintah serta ketentuan hukum setempat.).

e. Pembinaan markas. ( Sub pasal ini memuat instruksi mengenai

pemindahan, organisasi serta operasi markas komando, alokasi tempat

perlindungan didalam markas daerah komando ).

5. LAIN-LAIN.

a. Garis Batas. ( Lokasi garis batas belakang serta batas lainnya yang perlu

bagi administrasi )

b. Markas Komando. ( Lokasi eselon belakang ).

c. Keamanan Daerah Belakang . (Ketentuan tentang pengamanan satuan dan

atau instalasi administrasi. Biasanya dengan mencantumkan satuan taktis yang

memberikan pengamanan, satuan atau instalasi administrasi yang menerima

perlindungan serta faktor yang mempengaruhi. Keterangan bersifat penjelasan

bagi satuan administrasi dan bukan sebagai perintah kapada satuan taktis yang

bersangkutan. Instruksi penting mengenai rencana pengamanan daerah belakang

dapat menunjuk kepada suatu sub lampiran pada lampiran ini ).

Page 36: Hanjar Dinas Staf Log

36 KLASIFIKASI

d. Pengendalian Kerusakan Daerah. (Lazimnya sub pasal ini menunjuk

kepada lampiran tentang pengendalian kerusakan daerah, tetapi beberapa bagian

penting dapat diulangi disini untuk penekanan).

NYATAKAN MENGERTI SAH KASI–4/LOG KOMANDAN GINANJAR SAPUTRA BASKORO MAYOR INF NRP 32333 KOLONEL INF NRP 12345

Sub Lampiran : + + + Distribusi : + + +

KLASIFIKASI

24. Evaluasi

a. Jelaskan apa kegunaan Oleat Banmin ?

b. Jelaskan kapan Banmin diperlukan ?

BAB – V

EVALUASI AKHIR PELAJARAN

(Bukan Naskah Ujian)

25. Apa saja fungsi Staf Logistik dan Oleat Banmin, Jelaskan ?

26. Apa yang dimaksud dengan prosedur staf logistik berorientasi pada satuan yang

dibantu, jelaskan.?

27. Apa yang dimaksud dengan kegiatan logistik lainnya. Jelaskan ?

Page 37: Hanjar Dinas Staf Log

37 KLASIFIKASI

BAB – VI

P E N U T U P

28. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai pegangan Perwira Siswa

Pendidikan Reguler Seskoad dalam memahami MP. Dinas Staf Logistik. Demi

kesempurnaan naskah ini, maka masih diperlukan masukan berupa saran dan

tanggapan dari semua pihak. Naskah ini tentunya bersifat dinamis, masih dapat

dikembangkan seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

pembangunan TNI di masa datang.

--oo0oo--