groupdecisionsupportsystem …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/flutter/files... · hڋh䂺 ht...

8
1 Beasiswa merupakan pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan meringankan beban biaya mahasiswa demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa maka secara otomatis akan meningkat juga jumlah beasiswa ataupun penerima beasiswa. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem pengambilan keputusan yang bisa mempermudah dalam penyeleksian penerimaan beasiswa itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah membangun aplikasi sistem pendukung keputusan kelompok seleksi penerima beasiswa dengan menggunakan metode Promethee sebagai sebagai metode yang digunakan untuk Decision Support System pada masing-masing pengambil keputusan, dan metode Hare quota sebagai model voting dari pengambil keputusan yang terlibat dalam penentuan penerima beasiswa. Para pengambil keputusan harus menentukan kriteria, subkriteria dan parameter, selanjutnya decision maker melekukan penilaian terhadap mahasiswa untuk mendapatkan rangking dari setiap decision maker dan selanjutnya sistem akan secara otomatis menghitung nilai hare dari setiap alternatif. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode promethee sebagai metode multi kriteria dan metode hare quota sebagai metode voting dapat membantu proses seleksi penerima beasiswa. Penentuan kriteria dan kuota untuk setiap kelompok beasiswa sangat berpengaruh pada proses pengambil keputusan. Kata-kata kunci : Promethee, Hare quota, Beasiswa 1. PENDAHULUAN Politeknik Negeri Lhokseumawe adalah lembaga pendidikan Negeri yang berada di Kota Lhokseumawe. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa maka secara otomatis akan meningkat juga jumlah beasiswa ataupun penerima beasiswa. Maka dari itu diperlukan sebuah sistem pengambilan keputusan yang bisa mempermudah dalam penyeleksian penerimaan beasiswa itu sendiri. Pemanfaatan sistem pendukung keputusan diperlukan dalam seleksi beasiswa. Metode Promethee digunakan dalam penelitian ini karena metode ini cukup baik dalam memperhitungkan karakteristik dari data. Karena suatu data tidak selamanya bersifat high better atau samller better, namun lebih ke optimal is better (bukan yang makin besar atau kecil yang terbagus). Pada metode promethee menyediakan banyak fungsi yang dapat mengakomudasi berbagai karakteristik data. Sedangkan metode hare digunakan pada pengambilan keputusan kelompok untuk melakukan perangkingan terhadap kandidat yang disusun berdasarkan pilihan masing-masing pengambil keputusan. 2.METODE PENELITIAN 2.1. Promethee Preference ranking organization method for enrichment evaluation (Promethee) adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, kestabilan. Dugaan dan dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai hubungan outranking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata [1]. 2.2. Hare Hare quota adalah kuota paling sederhana yang dapat digunakan dalam pemilihan yang diselenggarakan di bawah sistem Single Transferable Vote (STV). Dalam pemilihan STV calon yang mencapai kuota yang terpilih, sementara ada kandidat yang belum terpilih akan menerima suara dari kandidat lain yang ditransfer untuk memenuhi quota. Perhitungan hare quota adalah jumlah suara (v) dibagi jumlah kursi (s)[2]. 2.3. Perancangan sistem GDSS (Group Decision Support System) adalah “sebuah sistem berbasis komputer yang mendukung sekelompok orang yang tergabung dalam satu tugas atau sasaran yang sama dan memiliki satu sarana tertentu yang berfungsi saling menghubungkan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut[3] Sistem pendukung keputusan kelompok seleksi penerima beasiswa menggunakan metode promethee untuk perangkingan secara individu, dan metode hare quota untuk penentuan penerima beasiswa secara kelompok. Model Group Decision Support System untuk menentukan penerima beasiswa dapat dilihat pada Gambar 1. GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM METODE PROMETHE DAN METODE HARE SELEKSI PENERIMA BEASISWA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Mahdi, ST., M.Cs. Staf pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe-Aceh, (email: [email protected])

Upload: others

Post on 13-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

1

Beasiswa merupakan pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan meringankanbeban biaya mahasiswa demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan jumlahmahasiswa maka secara otomatis akan meningkat juga jumlah beasiswa ataupun penerima beasiswa. Maka dari itu diperlukansebuah sistem pengambilan keputusan yang bisa mempermudah dalam penyeleksian penerimaan beasiswa itu sendiri. Tujuanpenelitian ini adalah membangun aplikasi sistem pendukung keputusan kelompok seleksi penerima beasiswa denganmenggunakan metode Promethee sebagai sebagai metode yang digunakan untuk Decision Support System pada masing-masingpengambil keputusan, dan metode Hare quota sebagai model voting dari pengambil keputusan yang terlibat dalam penentuanpenerima beasiswa. Para pengambil keputusan harus menentukan kriteria, subkriteria dan parameter, selanjutnya decision makermelekukan penilaian terhadap mahasiswa untuk mendapatkan rangking dari setiap decision maker dan selanjutnya sistem akansecara otomatis menghitung nilai hare dari setiap alternatif. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa sistem pendukungkeputusan dengan menggunakan metode promethee sebagai metode multi kriteria dan metode hare quota sebagai metode votingdapat membantu proses seleksi penerima beasiswa. Penentuan kriteria dan kuota untuk setiap kelompok beasiswa sangatberpengaruh pada proses pengambil keputusan.

Kata-kata kunci : Promethee, Hare quota, Beasiswa

1. PENDAHULUANPoliteknik Negeri Lhokseumawe adalah lembaga

pendidikan Negeri yang berada di Kota Lhokseumawe. Dengansemakin meningkatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa makasecara otomatis akan meningkat juga jumlah beasiswa ataupunpenerima beasiswa. Maka dari itu diperlukan sebuah sistempengambilan keputusan yang bisa mempermudah dalampenyeleksian penerimaan beasiswa itu sendiri.

Pemanfaatan sistem pendukung keputusan diperlukandalam seleksi beasiswa. Metode Promethee digunakan dalampenelitian ini karena metode ini cukup baik dalammemperhitungkan karakteristik dari data. Karena suatu datatidak selamanya bersifat high better atau samller better, namunlebih ke optimal is better (bukan yang makin besar atau kecilyang terbagus). Pada metode promethee menyediakan banyakfungsi yang dapat mengakomudasi berbagai karakteristik data.Sedangkan metode hare digunakan pada pengambilankeputusan kelompok untuk melakukan perangkingan terhadapkandidat yang disusun berdasarkan pilihan masing-masingpengambil keputusan.

2.METODE PENELITIAN2.1. Promethee

Preference ranking organization method for enrichmentevaluation (Promethee) adalah suatu metode penentuan urutan(prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknyaadalah kesederhanaan, kejelasan, kestabilan. Dugaan dandominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah

penggunaan nilai hubungan outranking. Semua parameter yangdinyatakan mempunyai pengaruh nyata [1].

2.2. HareHare quota adalah kuota paling sederhana yang dapat

digunakan dalam pemilihan yang diselenggarakan di bawahsistem Single Transferable Vote (STV). Dalam pemilihan STVcalon yang mencapai kuota yang terpilih, sementara adakandidat yang belum terpilih akan menerima suara darikandidat lain yang ditransfer untuk memenuhi quota.Perhitungan hare quota adalah jumlah suara (v) dibagi jumlahkursi (s)[2].

2.3. Perancangan sistemGDSS (Group Decision Support System) adalah “sebuah

sistem berbasis komputer yang mendukung sekelompok orangyang tergabung dalam satu tugas atau sasaran yang sama danmemiliki satu sarana tertentu yang berfungsi salingmenghubungkan orang-orang yang ada dalam kelompoktersebut[3]

Sistem pendukung keputusan kelompok seleksipenerima beasiswa menggunakan metode promethee untukperangkingan secara individu, dan metode hare quota untukpenentuan penerima beasiswa secara kelompok. Model GroupDecision Support System untuk menentukan penerima beasiswadapat dilihat pada Gambar 1.

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMMETODE PROMETHE DAN METODE HARE

SELEKSI PENERIMA BEASISWAPOLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

Mahdi, ST., M.Cs.Staf pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe-Aceh, (email: [email protected])

Page 2: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

2

Gambar 1 Tahapan GDSS Seleksi Penerima Beasiswa

3.Tahapan GDSS Seleksi Penerima Beasiswa3.1Menentukan alternatif

Alternatif yang digunakan penelitian ini adalahmahasiswa Politeknik Negeri LhokseumaweAbdillah/TIK/TI(A1), Bebby Najrie/TN/ab (A2), danYunaisi/TIK/TI (A3).

3.2 Menentukan kriteriaKriteria yang digunakan di masukan oleh decision

maker(DM). Pada penelitian ini menggunnakan 3 orang DMyaitu Pihak Jurusan, Akademik dan Pembantu Direktur III.Adapun kriteria yang digunakan oleh masing-masing decisionmaker sebagai berikut:

1. Kriteria pihak JurusanDecision maker Jurusan menggunakan kriteria, kaidah,

dan bobot kriteria yang di gunakan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Model kriteria decision maker JurusanKriteria Kaidah Bobot

���赀ڋ: Rangking Kelas Max 20%���赀ڋ: Pengahasilan Orang Tua Min 20%���赀ڋ: Jumlah Tanggungan Keluarga Max 20%���赀ڋ: Status Tempat Tinggal Min 15%���赀ڋ: Kondisi Rumah Min 15%���赀ڋ: Sumber Air Min 10%

a. Rangking KelasTabel 2 Parameter Rangking Kelas

Sub kriteria Parameter Skor

Rangking KelasRangking 1-2 100Rangking 3-4 80Rangking 4-5 60Rangking 5-6 40Rangking >6 20

b. Penghasilan Orang TuaTabel 3 Parameter Kriteria Penghasilan Orang Tua

Sub kriteria Parameter Skor

Penghasilan OrangTua/Bulan

Kurang 500000 100Rangking 500000-1000000 80Rangking 1000000-2000000 60Rangking 2000000-5000000 40Rangking >5000000 20

c. Tanggungan KeluargaTabel 4 Parameter Kriteria Tanggungan Keluarga

Sub kriteria Parameter Skor

Jumlah TanggunganKeluarga

> 7 orang 1006-7 orang 803-5 orang 602-3 orang 401 orang 20

d. Status Tempat TinggalTabel 5 Parameter Kriteria Status Tempat Tinggal

Sub kriteria Parameter Skor

RumahNumpang 100Rumah sewa 50Rumah sendiri 0

e. Kondisi RumahTabel 6 Parameter Kriteria Kondisi RumahSub kriteria Parameter Skor

Rumah

Tepas 100Kayu 75Semi Permanen 50Permanen 25Permanen Bertingkat 0

LuasBangunan

<20 meter 10020 - 36 meter 7537- 70 meter 5071 – 100 meter 25>100 meter 0

Lantai

Tanah 100Kayu 75Semen 50Keramik 25Geranite 0

f. Sumber AirTabel 7 Parameter Kriteria Sumber Air

Sub kriteria Parameter Skor

Sumber airSungai 100Sumur 75PDAM 25

2. Kriteria pihak AkademikDecision maker Akademik menggunakan kriteria,

kaidah, dan bobot kriteria yang di gunakan disajikan padaTabel 8.

Tabel 8 Model kriteria decision maker AkademikKriteria Kaidah Bobot

���赀ڋ: Rangking Kelas Max 20%���赀ڋ: Pekerjaann Orang Tua Min 20%���赀ڋ: Penghasilan Orang Tua Max 20%���赀ڋ: Tanggungan Keluarga Min 15%���赀ڋ: Kondisi Rumah Min 15%���赀ڋ: Pernah Menerima BOS Min 10%

Page 3: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

3

a. Rangking KelasTabel 9 Parameter Rangking Kelas

Sub kriteria Parameter Skor

Rangking KelasRangking 1 100Rangking 2 75Rangking 3 50Rangking 4 25Rangking >4 0

b. Pekerjaan Orang TuaTabel 10 Parameter Kriteria Pekerjaan Orang Tua

Sub kriteria Parameter SkorPekerjaan Ayah Tidak Bekerja 100

Petani/Nelayan 75Swasta 50PNS 25

Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga 100Petani/Nelayan 75Swasta 50PNS 25

c. Penghasilan Orang TuaTabel 11 Parameter Kriteria Penghasilan Orang Tua

Sub kriteria Parameter Skor

Penghasilan AyahKurang 500000 100Rangking 500000-1000000 80Rangking 1000000-2000000 60Rangking 2000000-5000000 40Rangking >5000000 20

Penghasilan IbuKurang 500000 100Rangking 500000-1000000 80Rangking 1000000-2000000 60Rangking 2000000-5000000 40Rangking >5000000 20

d. Tanggungan KeluargaTabel 12 Parameter Kriteria Tanggungan Keluarga

Sub kriteria Parameter Skor

Jumlah Tanggungan> 7 orang 1006-7 orang 803-5 orang 602-3 orang 401 orang 20

e. Kondisi RumahTabel 13 Parameter Kriteria Kondisi RumahSub kriteria Parameter Skor

Rumah

Tepas 100Kayu 75Semi Permanen 50Permanen 25Permanen Bertingkat 0

Luas

<20 meter 10020 - 36 meter 7537- 70 meter 50

Bangunan 71 – 100 meter 25>100 meter 0

Lantai

Tanah 100Kayu 75Semen 50Keramik 25Geranite 0

f. Pernah menerima BOSTabel 14 Parameter KriteriaMenerima BOS

Sub kriteria Parameter Skor

Menerima BOSPernah 100Tidak Pernah 50

3. Kriteria pihak Pudir IIIDecision maker Pembantu Direktur III menggunakan

kriteria, kaidah, dan bobot kriteria yang di gunakan disajikanpada Tabel 15.

Tabel 15 Model kriteria decision maker Pudir IIIKriteria Kaidah Bobot

���赀ڋ: Rangking Kelas Max 20%���赀ڋ: Pekerjaann Orang Tua Min 10%���赀ڋ: Penghasilan Orang Tua Min 10%���赀ڋ: Tanggungan Keluarga Max 15%���赀ڋ: Nilai Ujian Masuk PNL Max 25%���赀ڋ: Pernah Menerima BOS Max 20%

a. Rangking KelasTabel 16 Parameter Rangking Kelas

Sub kriteria Parameter Skor

Rangking KelasRangking 1 100Rangking 2 75Rangking 3 50Rangking 4 25Rangking >4 0

b. Pekerjaan Orang TuaTabel 17 Parameter Kriteria Pekerjaan Orang Tua

Sub kriteria Parameter SkorPekerjaan Ayah Tidak Bekerja 100

Petani/Nelayan 75Swasta 50PNS 25

Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga 100Petani/Nelayan 100

75Swasta 50PNS 25

c. Penghasilan Orang TuaTabel 18 Parameter Kriteria Penghasilan Orang Tua

Sub kriteria Parameter Skor

Penghasilan AyahKurang 500000 100Rangking 500000-1000000 80Rangking 1000000-2000000 60Rangking 2000000-5000000 40

Page 4: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

4

Rangking >5000000 20

Penghasilan IbuKurang 500000 100Rangking 500000-1000000 80Rangking 1000000-2000000 60Rangking 2000000-5000000 40Rangking >5000000 20

d. Tanggungan KeluargaTabel 19 Parameter Kriteria Tanggungan Keluarga

Sub kriteria Parameter Skor

Jumlah Tanggungan> 7 orang 1006-7 orang 803-5 orang 602-3 orang 401 orang 20

e. NilaiTabel 20 Parameter Kriteria NilaiSub kriteria Parameter Skor

Ujian masukPNL

351-400 100301-350 75251-300 50200-250 25<200 0

Wawancara

91-100 10081-90 7571-80 5061-70 25<=60 0

f. Pernah menerima BOSTabel 21 Parameter Kriteria Menerima BOS

Sub kriteria Parameter Skor

Menerima BOSPernah 100Tidak Pernah 50

3.3 Memberikan nilai kriteria atau skor untukmasing-masing alternatif.

Proses penilaian mahasiswa dilakukan olehmasing-masing decision maker sesuai dengan alternatif yangtelah ditentukan dan sesuai dengan kriteria yang dimiliki olehpara decision maker. Adapun Nilai kriteria diperoleh disajikanpada Tabel 22.

Tabel 22 Nilai kriteria Jurusan

Kriteria MinMax

Alternatif TipePreferensi ParameterA1 A2 A3

���赀ڋ Max 16 12 16 II q=2���赀ڋ Min 20 12 16 I -���赀ڋ Max 20 20 16 II q=2���赀ڋ Min 15 0 7,5 I -���赀ڋ Min 37,5 30 26,25 I -���赀ڋ Min 7,5 7,5 7,5 I -

3.4 Hitung preferen indekIndeks preferensi multikriteria ditentukan berdasarkan

rata-rata bobot dari fungsi preferensi Pi. Perhitungan preferensiindek menggunakan persamaan:

� �th � ��h� ���� �th ���th � �

��o�toڋ�= 1/6(0+1+0+1+1+0) = 0,500��o�toڋ�= 1/6(1+1+1+1+1+0) = 0,833��o�toڋ�= 1/6(0+1+1+1+1+0) = 0,667��o�toڋ�= 1/6(1+1+1+1+1+0) = 0,833��o�toڋ�= 1/6(0+1+1+1+1+0) = 0, 667��o�toڋ�= 1/6(1+1+1+1+1+0) = 0, 833

Tabel 23 Indek preferensiAlternatif A1 A2 A3

A1 - 0,500 0,667A2 0,833 - 0,667A3 0,833 0,833 -

3.5 Perangkingan PrometheeNilai leaving flow merupakan jumlah dari tiap sel pada

baris, sedangkan entering flow adalah jumlahan tiap sel padakolom dalam matrik atau tabel preferen indeks.

Leaving flow : ڋ���� �h

� t h���

���tڋ��

����hڋ � h䂺�� �ht�� � ��ht�৹ڋ)����hڋ � h䂺�� �th�� � ��tʴʴ৹ڋ)�� �h � �th�৹ڋ����� � h䂺�� ��t�h � ��t�৹ ڋڋ����� � h䂺�� �t�৹৹ � ��tʴʴ৹ڋ)�� �� � �t 750����৹ڋ � h䂺�� �৹t�h � �৹t�� ڋ����৹ڋ � h䂺�� �t�৹৹ � ��t�৹৹))�� �৹ � �t�৹৹

Entering flow :�tڋ�� �

h� t h

���

���tڋ��

�t��hڋ � h䂺�� ��t�h � �৹t�h ڋ�t��hڋ � h䂺�� �t�৹৹ � ��t�৹৹ڋ)�t �h � �t�৹৹�tڋ��� � h䂺�� �ht�� � ��৹tڋ��)�tڋ��� � h䂺�� �th�� � ��t�৹৹ڋ)�t �� � �tʴʴ৹�t��৹ڋ � h䂺�� �ht�৹ � ���t�৹ڋ)�t��৹ڋ � h䂺�� �tʴʴ৹ � ��tʴʴ৹ڋ)�t �৹ � �tʴʴ৹

Selanjutnya hitung nilai net flow yang merupakan selisihdari nilai leaving flow dan entering flow. Adapun rangkingdisajikan pada Tabel 24. Perhitungan net flow menggunakanpersamaan:

� � � ڋ���� t �tڋ��

� � � ڋ���� t �tڋ��� �h � ����hڋ t �t��hڋ� �h � �th�৹ t �t�৹৹� �h �t �t�h�� �� � ڋ����� t �tڋ���

Page 5: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

5

� �� � �t৹h�t �tʴʴ৹� �� �t �t��৹� �৹ � ڋ����� t �tڋ���� �৹ � �t�৹৹t �tʴʴ৹� �৹ � �thʴ৹

Tabel 24 Rangking mahasiswaAlternatif LF Ran

k EF Rank NF Rank

A1 0,583 3 0,833 1 -0,250 3A2 0,750 2 0,667 2 0,083 2A3 0,833 1 0,667 3 0,167 1

Dari hasil proses perhitungan promethee nilai net flowdijadikan acuan untuk menentukan peringkat dan diperolehurutan prioritas seperti pada Tabel 25.

Tabel 25 Rangking prioritas decision maker satu

Alternatif Netflow Rank

A3: Yunaisi/TIK/TI 0,167 1A2: Bebby Najrie/TN/ab 0,083 2A1: Abdillah/TIK/TI -0,167 3

Setelah mendapatkan urutan rangking dari satu decisionmaker maka selanjutnya akan menghitung proses prometheeuntuk decision maker berikutnya, sehingga di peroleh hasilseperti disajikan pada Tabel 26 dan Tabel 27.

Tabel 26 Rangkin prioritas decision maker duaAlternatif Net flow Rank

A2: Bebby Najrie/TN/ab 0,083 1A3: Yunaisi/TIK/TI 0, 000 2A1: Abdillah/TIK/TI -0,083 3

Tabel 27 Rangkin prioritas decision maker tigaAlternatif Net flow Rank

A2: Bebby Najrie/TN/ab 0,250 1A1: Abdillah/TIK/TI -0,167 2A3: Yunaisi/TIK/TI -0, 083 3

3.6 Menentukan penerima beasiswa secara kelompokdengan menggunakan metode hare quota.Untuk mendapatkan hasil akhir dari proses penerima

beasiswa, dengan melakukan proses dengan fungsi hare quotadari nilai hasil proses promethee dari masing-masing decisionmaker, hasil rangking mahasiswa dari para decision makerdisajikan pada Gambar 28.Pada perhitungan penerimabeasiswa ini ada 3 alternatif yang diuji dengan beasiswabidikmisi kuota(s)= 1, beasiswa supersmar=1.

Tabel 28 Hasil dari decision makerUrutan DM1 DM2 DM3

1 A3 A2 A22 A2 A3 A13 A1 A1 A3

Dari Tabel 28 menunjukkan nilai v= 3 (tiga orang decisionmaker).

Hare quota: � ���

� � ��� �t�

Setiap alternatif harus mendapatkan nilai 1,5 untukterpilih, A2 (Bebby Najrie/TN/AB) memperoleh nilai 2, danmendapatkan beasiswa, kelebihan nilai 0,5 akan ditranfer keA3. A3 (Yunaisi/TIK/TI ) memperoleh nilai 1, danmendapatkan nilai dari A2 sebanyak 0,5, maka jumlah nilainyamenjadi 1,5 dan terpilih unutuk mendapatkan beasiwa.Sedangkan A1 (Abdillah/TIK/TI ) tidak memperoleh nilai.Adapun hasil dari proses hare quota seperti pada Tabel29.

Tabel 29 Hasil dari hareAlternatif Nilai Rank

A2: Bebby Najrie/TN/ab 2 1A3: Yunaisi/TIK/TI 1 2A1: Abdillah/TIK/TI 0 3

3.7 Rancangan Basis DataRancangan basis data merupakan serangkaian

pertanyaan yang spesifik yang relevan dengan berbagaipemrosesan data, misalnya objek data yang akan diproses olehsistem, komposisi masing-masing objek data dan atribut yangmenggambarkannya serta bagaimana hubungan antaramasing-masing objek data tersebut [4].1. Entity relationship diagram (ERD)Beberapa aturan bisnis mengenai relasi antar entitas dalam

rangcangan basis data sistem pendukung keputusan ini dapatdijelaskan sebagai berikut:1. Setiap mahasiswa hanya mendapatkan satu beasiswa dan

beasiswa diberikan kepada beberapa mahasiwa.2. Setiap mahasiswa bisa memiliki beberapa kriteria dan satu

kriteria bisa dimiliki beberapa mahasiswa.3. Setiap kriteria bisa memiliki beberpa intensitas (sub

kriteria) dan setiap intensitas memiliki satu kriteria.4. Setiap pengambil keputusan dapat memiliki beberapa

kriteria dan satu kriteria bisa dimiliki oleh beberapapengambil keputusan.

5. Setiap pengambil keputusan dapat menilai beberapamahasiswa, dan setiap mahasiswa dapat dinilai olehbeberapa pengambil keputusan.

6. Setiap jurusan memiliki beberapa prodi. Setiap prodiberada dalam satu jurusan.Berdasarkan uraian aturan bisnis di atas. maka di

peroleh perancangan dari Entity Relationship Diagram (ERD)ditunjukkan pada gambar 2.

Page 6: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

6

Gambar 2 ERD Pada Sistem Pendukung KeputusanPenentuan Penerima Beasiswa

2. Rancangan Data Flow Diagram (DFD)DFD digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau

perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. DFD dapatdipartisi kedalam tingkat yang merepresentasikan aliraninformasi yang bertambah. DFD memberikan mekanisme bagipermodelan fungsional dan permodelan aliran informasi. DFDsistem pendukung keputusan penentuan penerima beasiswa ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3 DFD Konteks

Proses 1.0 penginputan data oleh admin, di mana proses1.0 penyimpanan input data, meliputi penyimpanan datajurusan, prodi dan data Mahasiswa. Proses 2.0 pengimputandata oleh para decision maker, pada proses 2.0 penyimpanandata yang meliputi data kriteria, sub kriteria dan data parameteryang digunaka oleh decision maker. Proses 3.0 adalah penilaianmahasiswa oleh decision maker untuk setiap allternatif yangmeliputi data kriteria, sub kriteria, parameter dan nilai. Proses4.0 merupakan proses perangkingan data dengan promethee

oleh masing-masing decision maker berdasarkan nilai leavingflow, entering flow dan netflow yang diperoleh masing-masingalternatif, selanjutnya proses 5.0 adalah proses dengan harequota untuk mendapatkan penerima beasiswa berdasarkanquota, pada proses ini sistem melakukan klasifikasi prosespenerima beasiswa dengan metode hare berdasarkan data daripara decision maker. Selanjutnya pelaporan rekomendasipenerima beasiswa kepada pihak Politeknik NegeriLhokseumawe lihat Gambar 4.

Gambar 4 DFD Level 1

DFD level 2 merupakan pemecahan atau penjabarandari DFD Level 1 proses dilakukan oleh admin untukmengimput data Jurusan yang disimpan pada tabel jurusan,selanjutnya user membutuhkan data jurusan untukpengimputan data prodi yang di simpan pada tabel prodi,selanjutnya user membutuhkan data prodi untuk prosespenginputan data mahasiswa yang disimpan pada tabelmahasiswa dan admin juga menginput data jumlah kutabeasiswa yang disimpan pada tabel kuota dan menginput datauser yang disimpan pada tabel user.

Gambar 5 DFD level 2 proses input data

Page 7: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

7

DFD level 2 proses penyimpanan data model dilakukanoleh para decision maker (DM). Proses 2.1 untuk melakukaninput data kriteria yang disimpan pada tabel kriteria. Proses 2.2,selanjutnya decision maker membutuhkan data kriteria untukpengimputan data subkriteria yang di simpan pada tabelsubkriteria, proses 2.3 user membutuhkan data subkriteriauntuk proses penyimpanan data parameter yang disimpan padatabel parameter, selanjutnya data kriteria, subkriteria danparameter akan di gunakan oleh decision maker untuk penilaianmahasiswa, proses penyimpanan data model disajikan padaGambar 6.

Gambar 6 DFD level 2 proses penyimpanan data model

Proses 3.1 untuk melakukan penilaian terhadapmahasiswa, penilaian mahasiswa membutuhkan data user,mahasiswa, kriteria, sub kriteria, data parameter dan data nilai.Hasil penilain mahasiswa akan disimpan pada tabel nilai,selanjutnya nilai kriteria akan di gunakan untuk prosesperangkingan dengan promethee oleh masing-masing decisionmaker lihat Gambar 7.

Gambar 7 DFD level 2 proses penilaian mahasiswaProses 4.1 adalah proses perangkingan dengan

promethee untuk mendapatkan nilai leaving flow, entering flowdan net flow. Pada proses 4.1 membutuhkan data user,mahasiswa, kriteria, sub kriteria dan nilai, karena berdasarkannilai dari tabel nilai di hitung nilai promethee. Proses 4.1 tidakmelakukan simpan data karena hanya membaca data nilai,selanjutnya hasil proses promethee di gunakan untuk mendapatpenerima beasiswa dengan menggunakan metode hare quotalihat Gambar 8.

Gambar 8 DFD level 2 proses promethee

Proses 5.1 adalah proses perangkingan denganpromethee untuk mendapatkan nilai leaving flow, entering flowdan net flow. Pada proses 5.1 membutuhkan data user,mahasiswa, kriteria, sub kriteria dan nilai kritera, karenaberdasarkan nilai dari tabel nilai di hitung nilai promethee.Proses 5.1 tidak melakukan simpan data karena hanyamembaca data nilai, selanjutnya hasil proses promethee digunakan untuk mendapat penerima beasiswa denganmenggunakan metode hare quota yang merekomendasipenerima beasiswa sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan,hasil proses 5.2 akan disimpan ke dalam tabel mahasiswa.

Gambar 9 DFD level 2 proses Hare Quota

3.8 ImplementasiImplementasi Group Decision Support System metode

Promethee dan Metode Hare Seleksi Penerima Beasiswa PadaPoliteknik Negeri Lhokseumawe dibagi menjadi dua kategoriyaitu pemakai yang bertidak sebagai admin dan decision maker.Setiap kategori memiliki hak akses sistem yangberbeda-beda.User admin berfungsi sebagai administratorsistem, bertugas untuk mengatur pengguna yang berhakmengakses sistem. User decision maker terdiri dari tiga orangyaitu Jurusan, Akademik dan Pemnantu Direktur III.

Decision maker harus melakukan input nilaimasing-masing mahasiswa sesuai dengan kriteria yang telahditetapkan. Gambar 10 merupakan implementasi penilaianmahasiswa

Page 8: GROUPDECISIONSUPPORTSYSTEM …jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files... · hڋh䂺 ht ht৹ڋ) h ڋ h䂺 th tʴʴ৹ڋ) h th৹ ڋh䂺 th t৹ڋ ڋ h䂺 t৹৹ tʴʴ৹ڋ)

8

Gambar 10 Pemasukan data nilai mahaiswa

Setelah masing-masing Decision maker melakukaninput data penilaian terhadap mahasiswa, maka sistem akanmelakukan proses perhitungan menggunakan metodepromethee untuk masing-masing decision maker. Selanjutnyasistem akan secara otomatis menghitung nilai hare quota untukmerekomendasi penerima beasiswa. Tampilan hasil akhir yangdiperoleh masing-masing Decision maker dapat dilihat padaGambar 11.

Gambar 11 Hasil

4. HASIL DAN PEMBAHASANBeberapa test case yang telah dilakukan adalah test case

perangkingan mahasiswa, test case untuk penentuan penerimabeasiswa dan test case untuk penambahan kuota. Setelahdilakukan test case, hasil test case yang akan memperlihatkankemampuan sistem dalam memberikan dukungan keputusanbagi para decison maker.

Setelah dilakukan bebrapa test case, adanya perbedaanjumlah kuota untuk tiap beasiswa akan menyebabkanperbedaan hasil, Sebagai contoh pada hasil test penentuanpenerima beasiswa dengan jumlah alternatif 6 mahasiswa,dengan jumlah kuota beasiswa bidikmisi=1, beasiswasupersmar=1, beaiswa pemda=1 maka hanya tiga mahasiwa

yang memperoleh rekomendasi beasiswa. Jika jumlahkuotabeasiswa bidikmisi=3, beasiswa supersmar=2, beaiswapemda=1, maka semua alternatif akan mendapatkanrekomendasi beasiswa.Perbedaan hasil disebabkan karena jumlah kuota tiap beasiswaberbeda jumlahnya. Hal ini berarti jumlah kuota sangatberpengaruh terhadap hasil akhir penentuan penerimabeasiswa.

5. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengujian Group Decision Support

System Metode Promethee dan Metode Hare Seleksi PenerimaBeasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe, maka beberapakesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalahsebagai berikut:1. Metode promethee dapat menghasilkan urutan rangking

dari alternatif yang telah diinputkan dan di hitungsebelumnya.

2. Metode hare quota dapat menghasilkan rekomendasipenerima beasiswa dari alternatif yang telah di inputkan dandi hitung sebelumnya.

3. Metode Promethee dan metode Hare quota dapat diterapkandan manpu berfungsi sebagai sistem pendukung keputusanseleksi penerima beasiswa secara kelompok.

4. Kriteria, subkriteria, parameter dan dominasi prioritaskriteria dan bobot nilai bersifat fleksibel dengan maksuduntuk memudahkan para decision maker dalam mengelolakriteria, subkriteria dan parameter yang digunakan.

5. Setiap decision maker dapat menghasilkan urutan prioritasrangking penerima beasiswa secara individu.

6. Jumlah kuota sumber beasiswa sangat mempengaruhi hasilrekomendasi penerima beasiswa.

6. SARANPenulis menyadari bahwa hasil penelitian ini banyak

terdapat kelamahan dalam pembuatan prototype sistempendukung keputusan ini. Hal ini disebabkan karenaketerbatasan kemampuan dan keterbatasan waktu, oleh karenaitu untuk pengembangan selanjutnya, penulis menyarankanuntuk mengembangkan penelitian ini, baik dari bentuktampilan maupun sistemnya.

DAFTAR PUSTAKA[1] Brans, J. P., Vincke, P. H. and Mareschal, B, 1986, How to

select and how to rank projects: the PROMETHEE method,European Journal of Operational Research, 24, 228-238.

[2] Parsons, F.D., 2009, Thomas Hare And PoliticalRepresentation In Victorian Britain, Palgrave Macmillanin the US is a division of St Martin’s Press LLC,175 FifthAvenue, New York.

[3] McLeod, R., Jr., Schell, G., P., Arthur I. Stonehill danMichael H. Moffet, 2008, Management InformationSystem, 10th Edition, Prentice Hall Inc. Upper SaddleRiver, New Jersey.

[4] Pressman, R.S., 2001, Software Engineering, APractitioner’s Approach, 5thEdition, McGraw-Hill, Inc.New York.