ht preskas

Upload: syurliaputri

Post on 06-Mar-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

preskas HT emergency

TRANSCRIPT

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER Risa Indarahmani 1102011236 Pembimbing dr. Didiet Pratignyo Sp.PD FINASIM

Hipertensi Emergency

Syurlia Putri1102011273

Pembimbingdr. Didiet Pratignyo Sp.PD FINASIM

Presentasi Kasus

Identitas pasienNama: Ny. KUsia: 50 tahunPekerjaan: Ibu Rumah TanggaJenis kelamin: PerempuanAgama: IslamNo. RM: 30****Ruang rawat inap: Nusa Indah RSUD CilegonTanggal masuk: 30 Oktober 2015

Anamnesa

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit pasienPemeriksaan status GeneralisKesadaran: Compos MentisKeadaan umum: Sakit sedangTekanan darah: 210/110mmHgNadi: 70 x/menitSuhu: 36,5o CPernafasan: 28x/menitBB/TB: tidak ditanyakan

Status generalisKepala : NormochepalMata: Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)Jantung : Bunyi Jantung I-II Reguler, Murmur (-) Gallop (-)Paru: Rhonki (+/+), Wheezing (-).Abdomen: supel, BU(+) NT epigastrium (-) hepatosplenomegaly (-)Ekstremitas: Akral hangat, tidak ditemukan edema

PEMERIKSAAN Hematologi30 OktoberNORMALGDS100180 mmHg atau Diastolik > 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut. Pendarahan intracranial, trombotik atau pendarahan subarakhnoid. Hipertensi ensefalopati. Aorta diseksi akut. Oedema paru akut. Eklampsi. Feokhromositoma. Funduskopi KW III atau IV. Insufisiensi ginjal akut. Infark miokard akut, angina unstable. Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain : Sindrome withdrawal obat anti hipertensi. Cedera kepala. Luka bakar. Interaksi obat. Hipertensi berat dengan TD sistolik >180 mmHg atau Diastolik > 120 mmHg, tetapi dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I. KW I atau II pada funduskopi. Hipertensi post operasi. Hipertensi tak terkontrol / tanpa diobati pada perioperatif. Bagaimana cara menentukan target penurunan tekanan darah sebagai tindakan awal?Target penurunantekanan darah pada terapi awal hipertensi emergensi adalah untuk menurunkanMAP tidak melebihi 25% dari tekanan darah awal( penurunan dapat dilakukan dalam jangka waktu beberapa menit sampai dengan 2 jam ). Selanjutnya tekanan darah dapat diturunkan sampai dengan160/100 mmHg selama 2-6 jam.Setelah tekanan darah yang diharapkan tercapai pertahankan tekanan darah selama 24-48 jam. Hindari penurunan tekanan darah yang berlebihan karena dapat menimbulkan iskemia pada organ (jantung, otak, serta ginjal ).

Bagaimana Cara menghitung MAP pada pasien?

Berdasarkan rumus Mean Arterial pressure:MAP = Diastole + 1/3 (Sistole - Diastole)MAP= 110+ 1/3(210-110)MAP= 143 mmHg

Apakah Tatalaksana yang dilakukan sudah sesuai dengan keadaan pasien ?

Sudah tepat dalam terapi, namum pasien seharusnya dirawat di ICU. Rawat di ICUAnamnesis singkat dan pemeriksaan fisik. Kemudian menurunkan tekanan darah - Penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, TD sistolik tidak kurang dari 160 mmHg, ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama 48 jam pertama. Penurunan TD tidak lebih dari 25% dari MAP ataupun TD yang didapat. TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua minggu. 25% MAP: 35,7Target penurunan TD awal: 210 35,7 = 174,3 (sistol)

DEFINISI KRISIS HIPERTENSI

TD sistolik >180 mmHg atau Diastolik > 120 mmHg

EpidemiologiAngka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 7% dari populasi HT, terutama pada usia 40 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 10 tahunPATOFISIOLOGI

Autoregulasi tekanan darah

DIAGNOSIS

AnamnesaRiwayat hipertensi : lama dan beratnya. Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya. Usia : sering pada usia 40 60 tahun. Gejala sistem syaraf ( sakit kepala, pusing, perubahan mental, ansietas ). Gejala sistem ginjal ( gross hematuri, jumlah urine berkurang ). Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung, kongestif dan oedem paru, nyeri dada ).

Pemeriksaan fisik : Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD mencari kerusakan organ sasaran(retinopati, gangguan neurologi, gagal jantung kongestif).Pemeriksaan yang segera seperti : a. darah : rutin, BUN, creatinine, elektrolit. b. urine: Urinalisac. EKGd. Foto dada : apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana ).

Penanggulangan Hipertensi EmergensiBila diagnosa hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera diturunkan.Rawat di ICUAnamnesis singkat dan pemeriksaan fisik. - tentukan penyebab krisis hipertensi - singkirkan penyakit lain- tentukan adanya kerusakan organ sasaranPenurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, TD sistolik tidak kurang dari 160 mmHg, ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama 48 jam pertama

obat-obat untuk krisis hipertensiSodium Nitroprusside vasodilator kuat Nitroglycerini vasodilator vena pada dosis rendah. Onset: 2 5 menit, duration: 3 5 menit. Diazolxide vasodilator arteri yang kuat. Onset:1 2 menit, efek puncak: 3 5 menit, duration: 4 12 jamHydralazine vasodilator arteri. Onset: oral 0,5 1 jam, IV :10 20 menit. duration: 6 12 jamEnalapriat vasodilator golongan ACE inhibitor. Onset:15 60 menit.

Phentolamine ( regitine ) : termasuk golongan alpha andrenergic blockers. Onset:11 2 menit, duration: 3 10 menit. Trimethaphan camsylate menginhibisi sistem simpatis dan parasimpatis. Onset: 1 5 menit. Duration: 10 menit. Labetalol golongan beta dan alpha blocking agen. Onset: 5 10 menit Methyldopa golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem syaraf simpatis. Onset: 30 60 menit, duration: kira-kira 12 jam. Clonidine golongan alpha agonist sentral. Onset: 5 10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau beberapa jam.

Prognosis dan komplikasiKematian sebabkan oleh uremia (19%), gagal jantung kongestif (13%), cerebro vascular accident (20%), gagal jantung kongestif disertai uremia (48%), infrak Miokard (1%), diseksi aorta (1%).

prognosisPrognosis menjadi lebih baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penanggulangan penderita gagal ginjal dengan analisis dan transplantasi ginjal