gingivitis ulseratif nekrotik

Upload: ferdinan-pasaribu

Post on 11-Feb-2018

297 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    1/41

    GINGIVITIS ULSERATIF NEKROTIK ( GUN )

    FERDINAN PASARIBU

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    2/41

    GINGIVITIS ULSERATF NEKROTIK

    Adalah suatu penyakit mikrobial pada gingiva akibat

    adanya gangguan pada respon pejamu.

    Karakteristiknya :

    Kematian dan pengelupasan jaringan gingiva Hadirnya tanda dan gejala khas.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    3/41

    Gambaran Klinis

    GUN biasanya teridentifikasi sebagai suatu penyakit

    akut.

    Walaupun demikian, istilah akut pada kasus ini suatu

    penjelasan secara klinis dan seharusnya tidak

    digunakan sebagai suatu diagnosis karena tidak ada

    bentuk kronis dari penyakit ini.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    4/41

    Singkatan GUNA, meskipun sering digunakan, adalah

    misnomer.

    GUN seringkali mengalami penurunan keparahan tanpa

    pengobatan

    Perubahan ke tahap subakut dengan gejala klinis

    ringan.

    Dengan demikian pasien mungkin memiliki riwayat

    remisi dan eksaserbasi berulang

    Kondisi ini juga dapat kambuh pada pasien yang telah

    dirawat sebelumnya.

    Kemungkinan keterlibatan hanya terbatas pada satu

    gigi atau sekelompok gigi (Gambar

    1, A dan B) atau mungkin meluas di seluruh mulut .

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    5/41

    A B

    Gambar 1. Gingivitis Ulseratif Nekrotik .

    A, Typical punched-out papilla diantara gigi C dan I lateral mandibula

    , ditutupi oleh pseudomembran putih keabu-abuan

    B, Pada kasus yang lebih lanjut menunjukkan kerusakan papila yang

    menghasilkan kontur marginal yang tidak teratur

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    6/41

    GUN dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang

    melibatkan bagian perlekatan periodontal terutama pada

    pasien dengan penyakit yang sudah lama atau dengan

    immunosuppresi yang berat .

    Ketika terjadi kehilangan tulang , kondisi ini disebut

    dengan periodon ti t is ulserat i f nekrot ik (NUP)

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    7/41

    Riwayat

    GUN ditandai dengan onset mendadak,

    Kadang-kadang setelah sebuah episode dari penyakit

    yang melemahkan atau infeksi saluran pernapasan akut.

    Sebuah perubahan dalam kebiasaan hidup,

    Pekerjaan berlarut-larut tanpa istirahat yang memadai

    Gizi buruk

    Penggunaan tembakau,

    Stres psikologis

    Gambaran yang paling sering pada riwayat pasien.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    8/41

    Tanda Tanda di Rongga Mulut

    punch out, depresi seperti kawah pada puncak papilla

    interdental, sesudahnya memperpanjang ke marginalgingival dan jarang menempel pada gingival dan mukosa

    oral.

    Permukaan kawah gingival ditutupi oleh pseudomembrankeabuan, dibatasi oleh linear eritema ( Gambar 1, A )

    Pada beberapa kasus

    tersingkapnya permukaan pseudomembran ,margin gingiva yang terbuka

    Berwarna merah,

    berkilat dan mudah berdarah

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    9/41

    Karakteristik lesi ini mungkin karena kerusakan yang

    progresif pada gingiva dan jaringan periodontal dibawahnya

    (Gambar 1, B)

    Lesi sangat sensitif jika dipegang, rasa sakit diperparah olehmakanan panas atau pedas dan ketika mengunyah

    Ada rasa metalik dan hipersalivasi

    GUN dapat terjadi pada mulut yang bebas penyakit

    Dapat berupa superimpos ( menumpang ) pada gingivitis

    kronis atau poket periodontal

    Tidak menyebabkan pembentukan poket periodontal karena

    perubahan nekrotik melibatkan epitel junctional

    Jarang pada edentulous

    Lesi berbentuk sperikal ( bulat ) biasanya terjadi pada

    palatum lunak

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    10/41

    Gejala-gejala pada Rongga Mulut

    Lesi sangat sensitif terhadap sentuhan dan pasien

    sering mengeluh rasa sakit yang memancar konstan

    Rasa sakit diperparah oleh makanan panas atau pedasdan ketika mengunyah

    Ada rasa metalik dan hipersalivasi

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    11/41

    Tanda dan Simptom Ekstraoral dan Sistemik

    Lokal lymphadenopati dan kenaikan

    temperatur

    demam tinggi, kenaikan denyut jantung,

    leukositosis, kehilangan nafsu makan,

    kelemahan umum

    Insomnia, konstipasi, gangguan GI, sakit

    kepala, dan depresi mental terkadang

    mengikuti

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    12/41

    Tindakan klinis

    dapat bervariasi.

    Jika tidak diobati GUN dapat menyebabkan kerusakan progresif pada periodonsium resesi gingiva

    disertai dengan peningkatan keparahan komplikasi

    sistemik

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    13/41

    Histopatologi

    Mikroskopis lesi GUN adalah radang akut nekrotik margin gingivanonspesifik,melibatkan epitel skuamosa berlapis dan jaringan ikat dibawahnya

    Epitel permukaan hancur dan digantikan oleh meshwork fibrin, sel-

    sel epitel nekrotik, polimorfonuklear leukosit (PMN, neutrofil), dan

    berbagai jenis mikroorganisme (Gambar 2).

    Ini adalah zona yang muncul secara klinis sebagai permukaanpseudomembrane.

    Di perbatasan langsung dari pseudomembrane nekrotik, epitel

    oedematous, dan sel-sel individual menunjukkan berbagai derajat

    degenerasi hidropik.

    Selain itu, ada infiltrasi dari PMN dalam ruang interselular.

    Jaringan ikat dibawahnya jelas hiperemik, banyak kapiler membesar

    dan infiltrasi PMN yang padat

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    14/41

    Zona inflamasi akut ini muncul secara klinis sebagai

    eritema linear dibawah permukaan pseudomembran

    Banyak sekali sel plasma muncul di pinggiran infiltrat;

    ini ditafsirkan sebagai daerah gingivitis kronis dimanalesi akut menjadi superimposed.

    Perubahan pada epitel dan jaringan ikat berkurang

    karena kenaikan jarak dari marjin gingiva nekrotik,

    pencampuran secara bertahap dengan gingiva yangtidak terlibat.

    Perlu dicatat bahwa gambaran mikroskopis GUN adalah

    non spesifik.

    Sebanding perubahan hasil dari trauma, iritasi kimia,atau aplikasi obat kaustik.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    15/41

    Gambar 2. Irisan Survei papilla interdental pada GUN . Bagian atas tersebut menunjukkan

    jaringan nekrotik yang membentu pseudomembran marjinal abu-abu. Di bagian

    bawah, ulserasi dan akumulasi leukosit dan fibrin.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    16/41

    Hubungan Bakteri dengan

    Lesi Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    Mikroskop cahaya dan elektron telah digunakan untuk

    mempelajari hubungan bakteri pada lesi karakteristik

    GUN.

    Mikroskop cahaya menunjukkan bahwa eksudat padapermukaan lesi nekrotik mengandung mikroorganisme

    yang secara morfologis mirip cocci, fusiform basil, dan

    spirochetes

    Lapisan antara jaringan nekrotik dan jaringan hidupmengandung basil fusiform dan spirochetes dalam

    jumlah besar, selain leukosit dan fibrin. Spiroketa dan

    bakteri lainnya menyerang jaringan hidup dibawahnya

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    17/41

    Spirochetes telah ditemukan sedalam 300 m daripermukaan. Mayoritas spirochetes pada zona yang lebih

    dalam secara morfologis berbeda dari strain Treponema

    microdentium yang dikultur.Mereka dijumpai dalam jaringan non nekrotik sebelum

    jenis bakteri lain hadir dalam konsentrasi tinggi secara

    interseluler dalam epitel yang berdekatan dengan lesi

    ulserasi dan pada jaringan ikat

    Apusan ( smear ) dari lesi (Gambar 3) menunjukkan

    penyebaran bakteri, terutama spirochetes dan basil

    fusiform, deskuamasi sel epitel, dan leukosit

    polimorfonuklear (PMN).

    Spirochetes dan bakteri fusiform biasanya terlihat

    dengan spirochetes oral lainnya, vibrio, dan filamen.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    18/41

    Gambar 3. Smear bakteri dari lesi gingivitis ulceratif nekrotik

    . A. spiroketa, B, fusiformis Bacillus, C, organisme filamen

    (Actinomyces atau Leptotrichia), D, Streptococcus, E, Vibrio, F, Treponema

    microdentium.

    D

    E

    AC

    B

    F

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    19/41

    Diagnosis

    Hasil Pemerikaan Klinis Nyeri Gingiva

    Ulserasi

    Perdarahan Uji bakterial DD thdp infeksi spesifik

    Pemeriksaan Mikroskopik DD thdp

    TB, Neoplastik

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    20/41

    Diagnosis Banding

    Streptococcal gingivostomatitis

    Gonococcal stomatitis

    Agranulositsis

    Vincents Angina

    akut herpetik gingivostomatitis, kronikperiodontal poket, desquamatif gingivitis,

    streptococcal gingivostomatitis, aphtous

    stomatitis, gonococcal gingivostomatitis,

    difteri dan lesi sifilis, lesi gingival

    tuberkulosa, candidiasis, agranulositosis,

    dermatosa (pemfigus, eritema multiforme,

    dan lichen planus), dan stomatitis venenata

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    21/41

    Etiologi

    Peran bakteri :Bacillus fusiform dan organisme spirochetal ( Plaut,

    1894, Vincent, 1896 )

    Pendapat masih berbeda mengenai apakah bakteri

    sebagai faktor penyebab primer GUN

    Beberapa pengamatan mendukung konsep, termasuk

    bahwa organisme spirochetal dan basil fusiform selalu

    ditemukan pada penyakit, dengan organisme lain juga

    terlibat.

    Rosebury et al menggambarkan sebuah kompleks

    fusospirochetal yang terdiri dari T. microdentium,

    spirochetes intemediate, vibrio, fusiform bacilli dan

    organisme berfilamen, selain beberapa spesies Borrelia.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    22/41

    Loesche et al menjelaskan flora yang tetap dominandan variabel flora yang berkaitan dengan GUN.

    Flora konstan terdiri dari Prevotella intermedia, selain

    Fusobacterium, Treponema dan spesies Selenomonas.Variabel flora terdiri dari berbagai jenis bakteri heterogen

    Pengobatan dengan metronidazol memberikan hasil

    penurunan yang signifikan pada spesies Treponema,

    Prevotella intermedia, dan Fusobacterium, denganresolusi gejala klinis. Spektrum antibakteri dari obat ini

    memberikan bukti bagi jenis anaerobik dari flora sebagai

    agen etiologi.

    Temuan bakteriologis telah didukung oleh dataimunologi yang melaporkan peningkatan titer antibodi

    imunoglobulin (IgG dan IgM) untuk spirochetes

    berukuran menengah dan P. intermedia pada pasien GUN

    dibandingkan dengan titer pada pasien gingivitis kronis

    dan kontrol yang sehat.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    23/41

    Peran Respon Pejamu

    Terlepas dari apakah Bakteri spesifik yang terlibat dalam etiologi GUN,

    kehadiran organisme ini tampaknya tidak cukup untuk menyebabkan

    penyakit.

    Di tempat pertama, flora fusiform-spirochete sering ditemukan pada

    pasien yang tidak memiliki GUN

    Eksudat dari Lesi GUN menghasilkan abses fusospirochetal menjadi

    ciri khas GUN, bila diinokulasi subkutan di hewan coba

    injeksi intrakutan lokal dari hyaluronidase-dan chondroitinase yang

    mengandung filtrat bebas sel dari basil diphtheroid mikroaerofilik oral

    memperparah lesi spirochetal yang diproduksi oleh treponemes oral

    Telah dilaporkan hanya dalam satu hewan coba yang memiliki

    transmisi lesi yang dapat dibandingkan dengan yang terlihat pada

    manusia

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    24/41

    Peran dari gangguan respon pejamu pada GUN telah

    lama diakui.

    Bahkan dalam deskripsi awal penyakit ini, GUN telahdikaitkan dengan fisik dan stress emosional dan

    penurunan resistensi terhadap infeksi.

    GUN belum diproduksi secara eksperimental pada

    manusia atau hewan dengan hanya inokulasi eksudat

    bakteri dari lesi.

    Dalam model hewan, imunosupresi lokal atau sistemik

    dengan glukokortikoid (misalnya, ketoconazole)

    menghasilkan lesi GUN yang lebih khas pada hewan

    yang terinfeksi. Selanjutnya, GUN tidak ditemukandalam individu yang bergizi baik dengan sistem

    kekebalan tubuh berfungsi penuh

    Semua faktor predisposisi untuk GUN terkait dengan

    imunosupresi.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    25/41

    Cogen et al menggambarkan depresi dalam mekanisme

    pertahanan pejamu, khususnya pada chemotaxis dan

    fagositosis PMN pada pasien GUN

    Hal ini penting bagi dokter untuk menentukan faktorpredisposisi yang menyebabkan Imunodefisiensi dalam

    GUN dalam rangka mengatasi kerentanan lanjutan dari

    pasien dan untuk menentukan apakah ada penyakit

    sistemik yang mendasari Imunodefisiensi mungkin berhubungan dengan berbagai

    tingkat kekurangan gizi, kelelahan akibat kurang tidur

    kronis, kebiasaan kesehatan lainnya (Misalnya,

    penyalahgunaan alkohol atau narkoba), faktor

    psikososial, atau penyakit sistemik

    Yang penting, GUN bisa menyajikan gejala untuk pasien

    dengan imunosupresi yang terkait dengan infeksi human

    immunodef ic iency Virus(HIV).

    Faktor - Faktor Predisposisi Lokal

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    26/41

    Faktor - Faktor Predisposisi Lokal

    Gingivitis yang sudah ada sebelumnya

    Walaupun GUN dapat terjadi pada rongga mulut tanpa penyakit kadangkala terjadi akibat

    superimpos pada penyakit gingiva kronis yang suda ada sebelumnya dan poket

    periodontal.

    Poket periodontal yang dalam dan flep pericoronal adalah daerah yang rentan karena

    menjadi lingkungan mneyenangkan untuk perkembangan bacilli fusiform and spiroketa

    anaerob.

    Injuri pada gingiva,

    Area gingiva yang mengalami trauma oleh gigi yang berlawanan pada maloklusi,

    misalnya permukaan palatal dibelakang gigi I atas dan permukaan labial gingiva dari gigi Imandibular menjadi predisposisi terhadap GUN

    Merokok .

    Hubungan antara GUN dan merokok Pindborg melaporkan bahwa 98% pasiennya

    dengan GUN adalah perokok dan frekuensi penyakit ini meningkat dengan peningkatan

    paparan merokok tembakau

    Merokok dianggap sebagai suatu faktor resiko tinggi pada penyakit

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    27/41

    FaktorFaktor Predisposisi Sistemik

    NUG tidak ditemukan pada individu bergizi baik dengan sistem kekebalan

    yang berfungsi penuh.

    Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk menentukan faktorpredisposisiyang menyebabkan imunodefisiensi.

    imunodefisiensi mungkin terkait dengan berbagai tingkat kekurangan gizi;

    kelelahan disebabkan oleh kekurangan tidur kronis, kebiasaan kesehatan

    lainnya (misalnya, alkohol atau penyalahgunaan narkoba), dan penyakit

    sistemik melemahkan (misalnya, diabetes, infeksi).

    Kekurangan.Gizi

    Gingivitis Nekrotik telah dicoba dengan memberikan hewan diet

    kekurangan gizi

    Beberapa peneliti menemukan peningkatan flora fusospirochetal dalam

    mulut hewan percobaan, tetapi bakteri dianggap sebagai oportunis,

    berkembang biak hanya ketika jaringan itu diubah oleh kekurangan.

    Sebuah pola makan yang buruk telah dikutip sebagai predisposisi

    faktor dalam NUG dan gejala sisa di negara-negara Afrika berkembang,

    meskipun efek muncul terutama untuk mengurangi efektivitas

    dari response.19 kekebalan tubuh, 20,35

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    28/41

    FaktorFaktor Predisposisi Sistemik

    Dalam sebuah studi terkontrol anak-anak kurang gizi

    dengan Nigeria

    dan tanpa NUG, mereka dengan NUG mengalami

    peningkatan 38% dalam kortisol

    tingkat dan tingkat yang lebih tinggi dari sitokin pro

    inflamasi (interleukin

    [IL] -6, IL-8, IL-10, IL-18, dan IL1 ) dibandingkan dengan

    kontrol

    nilai-nilai yang dekat dengan normal.20

    Kekurangan gizi (misalnya, vitamin C, vitamin B2)

    menekankan

    keparahan perubahan patologis disebabkan ketika

    fusospirochetal

    kompleks bakteri disuntikkan ke animals.72

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    29/41

    Penyakit melemahkan

    Melemahkan penyakit sistemik dapat mempengaruhi

    pasien untuk perkembangan NUG. Seperti gangguan sistemik

    termasuk penyakit kronis (misalnya, sifilis, kanker), parah

    gangguan saluran cerna (misalnya, ulcerative colitis), diskrasia

    darah (Misalnya, leukemia, anemia), dan diperoleh immunodeficiency

    sindroma

    (AIDS). Gizi kekurangan akibat melemahkan

    Penyakit mungkin merupakan faktor predisposisi tambahan.

    Experimentallyinduced

    leukopenia pada hewan dapat menghasilkan gangren ulseratif

    stomatitis.47, 75,76 lesi Ulceronecrotic muncul dalam gingiva

    margin hamster terkena total tubuh irradiation42; ini

    Lesi dapat dicegah dengan antibiotics.43 sistemik

    F kt P ik tik

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    30/41

    Faktor Psikosomatik Faktor psikologis tampaknya

    penting dalam etiologi NUG. Penyakit ini sering terjadi pada

    asosiasi dengan situasi stres (misalnya, induksi ke bersenjata

    kekuatan, ujian sekolah) .25 gangguan psikologi, 26 serta

    sebagai sekresi adrenokortikal meningkat, 64 yang umum pada pasien

    dengan penyakit.

    Signifikan korelasi antara kejadian penyakit dan dua kepribadian

    sifat, dominasi dan kehinaan, menunjukkan adanya

    sebuah NUG rawan personality.23

    Mekanisme dimana faktor psikologis membuat atau mempengaruhi

    kerusakan gingiva belum ditetapkan, namun perubahan

    respon kapiler digital dan gingiva menunjukkan peningkatan

    aktivitas saraf otonom telah dibuktikan pada pasien dengan NUG.24

    F kt P ik tik

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    31/41

    Faktor Psikosomatik Cohen-Cole et AL10 menyarankan bahwa gangguan kejiwaan

    (Misalnya, sifat kecemasan, depresi, atau penyimpangan psikopat)

    dan dampak peristiwa hidup yang negatif (stres) dapat menyebabkan

    aktivasi

    hipotalamus-hipofisis-adrenal axis. Hal ini menyebabkan elevasi

    serum dan urin kadar kortisol, yang berhubungan dengan depresi

    fungsi limfosit dan PMN yang mungkin predisposisi

    NUG.

    Hal ini dapat disimpulkan bahwa bakteri oportunistik adalah utama

    etiologi agen NUG pada pasien yang menunjukkan imunosupresi.

    Stres, merokok, dan sudah ada sebelumnya gingivitis umum faktor predisposisi.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    32/41

    Epidemiologi dan Prevalensi

    insedensi yang banyak

    dilaporkan pada usia 20-30

    tahun dan 15-20 tahun

    ditemukan pada kelompok anak

    dengan sosial-ekonomi yang

    lemah di Negara yang masih

    terbelakang lebih banyak terjadi pada anak-

    anak dengan Down Syndrome.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    33/41

    Terapi

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    34/41

    Perawatan Lokal

    Identifikasi faktor-faktor

    predisposisi

    Menghilangkan faktor-faktor

    iritasi lokal seperti plak dan

    kalkulus serta pembersihan

    jaringan nekrotik

    48 jam

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    35/41

    Perawatan Sistemik

    Penicilline atau tetracyline 250 sampai

    500mg diberikan 4 kali sehari selama 5

    hari.

    Metronidazole tablet 200 mg diberikan

    pada pasien yang alergi terhadappenicilline dengan dosis 3 kli sehari untuk

    3 5 hari.

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    36/41

    Perawatan

    Darurat

    GUN

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    37/41

    Ozonated Vegetable Oils.

    1. Perhatingan jaringan yang mengalamiulserasi, peradangan , perdarahan, dan

    sebagainya

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    38/41

    2. Ozonated oils O3DC ditempatkan dengan

    menggunakan Instrumen Kedokteran

    seperti yang diilustrasikan di bawah ini

    3 O t d il O3DC d i tib kt i t ik l

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    39/41

    3. Ozonated oils O3DCdari agen antibakteri topikal

    menghentikan rasa sakit pada daerah ulserasi dan

    menciptakan psuedomembrane diatas ulser, mengenai jaringan

    ikat

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    40/41

    4. Perubahan warna yang kebiruan menunjukkan dimana

    Ozonated oils membekukan jaringan ikat, plak dan darah.

    Daerah yang mengalami ulserasi tidak lagi terasa sakit. Hal ini

    memungkinkan untuk debridement5. Instrumen scaling dicelupkan dalam wadah berisi

    Ozonated oils dan kapas pledgets

  • 7/23/2019 Gingivitis Ulseratif Nekrotik

    41/41

    6. Seluruh rongga mulut bebas rasa sakit ini

    dicapai pada keadaan darurat. Pasien

    dijadwal ulang untuk pengujian yang lebihlengkap

    7. Prosedur ini juga dapat dilakukan

    pada nyeri periocoronitis.

    Ozonated oils dari O3DCtersedia dalam 5 atau 10 ml

    perbotol .