gerakan organisasi filantropi pada praktik pemberian makan

1
Gerakan Organisasi Filantropi pada Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak saat Banjir Bandung Selatan Tahun 2014-2016 Nurlienda Hasanah 1 , Lintang Dwi Febridiani 2 1 Minat Gizi dan Kesehatan, Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM 2 Kidzsmile Foundation Kematian bayi akibat diare merupakan kasus tertinggi pada situasi bencana. Pemberian makan bayi dan anak (PMBA) berperan dalam mengatasi hal tersebut. Untuk menggambarkan gerakan organisasi filantropi dalam pemberian makan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan desain studi kasus Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi tahun 2015-2016. Koordinasi organisasi filantropi dan sektor pemerintah berperan penting untuk mempromosikan praktik pemberian makan bayi dan anak pada situasi bencana. REFERENSI Aitsi-Selmi, Amina and Virginia Murray. 2015. The Sendai Framework: Disaster Risk Reduction through a Health Lens. Bulletin of the World Health Organization 2015;93:362. doi: http://dx.doi.org/10.2471/BLT.15.157362 Hipgrave, David B et al. 2010. Donated Breast milk Substitutes and Incidence of Diarrhoea among Infants and Young Children after The May 2006 Earthquake in Yogyakarta and Central Java. Public Health Nutrition: 15(2), pp. 307315. IFE Core Group [WHO, UNICEF, UNHCR, WFP, IBFAN-GIFA, CARE USA, Foundation Terre des hommes and the Emergency Nutrition Network (ENN)]. 2007. Infant and young child feeding in emergencies (Version 2.1). Operational Guidance for Emergency Relief Staff and Policy-Makers. UNICEF. 2016. From the first hour of life, Making the Case for Improved Infant and Young Child Feeding Everywhere. New York, USA. Wuehler Sara E. and Djasndibye Nadjilem. 2011. Situational Analysis of Infant and Young Child Nutrition Policies and Programmatic Activities in Chad. Maternal and Child Nutrition (2011), 7 (Suppl. 1), pp. 6382. Salah satu organisasi (Kidzsmile Foundation) juga mengembangkan jaringan dan melakukan advokasi pada Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat (FPRB Jabar) terkait pemberian makan bayi dan anak saat banjir guna menghasilkan kebijakan PMBA bagi organisasi- organisasi filantropi. FPRB Jabar berperan penting dalam koordinasi dan distribusi pengganti ASI (breast-milk subtitutes) bagi penyintas saat terjadi bencana. PENDAHULUAN HASIL TUJUAN METODE KESIMPULAN Tabel 1. Aktivitas Organisasi Filantropi pada praktik PMBA saat Banjir Bandung Selatan Tahun 2014-2016 Gambar 1. Praktik PMBA saat Banjir Bandung Selatan Tahun 2014-2016 Tantangan yang dihadapi saat praktik PMBA pada situasi bencana banjir Bandung Selatan adalah ketidakpahaman stakeholder penanganan bencana terhadap kebutuhan bayi balita dan standar PMBA pada situasi bencana. Pedoman kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana belum optimal diaplikasikan. Sehingga keterlibatan sektor pemerintah terkait PMBA perlu mendapatkan perhatian serius. Edukasi dengan penyampaian yang aplikatif diperlukan saat berlangsungnya forum-forum koordinasi penanganan bencana, advokasi ke pemerintah daerah, BNPB dan FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Jawa Barat serta edukasi kepada kader-kader posyandu sekaligus relawan lokal yang bersentuhan langsung dan lebih mengenal penyintas. Pemahaman penyintas tentang menyusui dan makanan bayi menjadi tantangan dalam memberikan bantuan. Karena banyak penyintas yang sebelum terjadi bencana terbiasa memberikan susu formula, dan MPASI instan. DISKUSI

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gerakan Organisasi Filantropi pada Praktik Pemberian Makan

Gerakan Organisasi Filantropi pada Praktik Pemberian Makan Bayi dan Anak saat Banjir Bandung Selatan Tahun 2014-2016

Nurlienda Hasanah

1, Lintang Dwi Febridiani

2

1Minat Gizi dan Kesehatan, Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM

2Kidzsmile Foundation

Kematian bayi akibat diare merupakan kasus tertinggi pada situasi bencana. Pemberian makan bayi dan anak (PMBA) berperan dalam mengatasi hal tersebut.

Untuk menggambarkan gerakan organisasi filantropi dalam pemberian makan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan desain studi kasus

Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi tahun 2015-2016.

Koordinasi organisasi filantropi dan sektor pemerintah berperan penting untuk mempromosikan praktik pemberian makan bayi dan anak pada situasi bencana.

REFERENSI

Aitsi-Selmi, Amina and Virginia Murray. 2015. The Sendai Framework: Disaster Risk Reduction through a Health Lens. Bulletin of the World Health Organization 2015;93:362. doi: http://dx.doi.org/10.2471/BLT.15.157362 Hipgrave, David B et al. 2010. Donated Breast milk Substitutes and Incidence of Diarrhoea among Infants and Young Children after The May 2006 Earthquake in Yogyakarta and Central Java. Public Health Nutrition: 15(2), pp. 307–315. IFE Core Group [WHO, UNICEF, UNHCR, WFP, IBFAN-GIFA, CARE USA, Foundation Terre des hommes and the Emergency Nutrition Network (ENN)]. 2007. Infant and young child feeding in emergencies (Version 2.1). Operational Guidance for Emergency Relief Staff and Policy-Makers. UNICEF. 2016. From the first hour of life, Making the Case for Improved Infant and Young Child Feeding Everywhere. New York, USA. Wuehler Sara E. and Djasndibye Nadjilem. 2011. Situational Analysis of Infant and Young Child Nutrition Policies and Programmatic Activities in Chad. Maternal and Child Nutrition (2011), 7 (Suppl. 1), pp. 63–82.

Salah satu organisasi (Kidzsmile Foundation) juga mengembangkan jaringan dan melakukan advokasi pada Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat (FPRB Jabar) terkait pemberian makan bayi dan anak saat banjir guna menghasilkan kebijakan PMBA bagi organisasi-organisasi filantropi.

FPRB Jabar berperan penting dalam koordinasi dan distribusi pengganti ASI (breast-milk subtitutes) bagi penyintas saat terjadi bencana.

PENDAHULUAN

HASIL

TUJUAN

METODE

KESIMPULAN

Tabel 1. Aktivitas Organisasi Filantropi pada praktik PMBA saat Banjir Bandung Selatan Tahun 2014-2016

Gambar 1. Praktik PMBA saat Banjir Bandung Selatan Tahun 2014-2016

Tantangan yang dihadapi saat praktik PMBA pada situasi bencana banjir Bandung Selatan adalah ketidakpahaman stakeholder penanganan bencana terhadap kebutuhan bayi balita dan standar PMBA pada situasi bencana.

Pedoman kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana belum optimal diaplikasikan. Sehingga keterlibatan sektor pemerintah terkait PMBA perlu mendapatkan perhatian serius.

Edukasi dengan penyampaian yang aplikatif diperlukan saat berlangsungnya forum-forum koordinasi penanganan bencana, advokasi ke pemerintah daerah, BNPB dan FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Jawa Barat serta edukasi kepada kader-kader posyandu sekaligus relawan lokal yang bersentuhan langsung dan lebih mengenal penyintas.

Pemahaman penyintas tentang menyusui dan makanan bayi menjadi tantangan dalam memberikan bantuan. Karena banyak penyintas yang sebelum terjadi bencana terbiasa memberikan susu formula, dan MPASI instan.

DISKUSI