insentif perpajakan untuk filantropi indonesia: keseimbangan efektivitas pull factor dan peran...

16
INSENTIF PERPAJAKAN UNTUK FILANTROPI INDONESIA : KESEIMBANGAN EFEKTIVITAS PULL FACTOR DAN PERAN NEGARA Philanthropy Learning Forum 2 Oleh: Prof. Dr. Dra. Haula Rosdiana, M.Si Guru Besar Ilmu Kebijakan Pajak Universitas Indonesia Ketua Kluster Riset UI “Politik Perpajakan, Kesejahteraan dan Ketahanan Nasional” Ratu Plaza Office Tower, 15 Desember 2015

Upload: f-w

Post on 20-Jan-2017

318 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

INSENTIF PERPAJAKAN UNTUK

FILANTROPI INDONESIA :

KESEIMBANGAN EFEKTIVITAS PULL

FACTOR DAN PERAN NEGARA

Philanthropy Learning Forum 2

Oleh:

Prof. Dr. Dra. Haula Rosdiana, M.Si

Guru Besar Ilmu Kebijakan Pajak Universitas Indonesia

Ketua Kluster Riset UI

“Politik Perpajakan, Kesejahteraan dan Ketahanan Nasional”

Ratu Plaza Office Tower,

15 Desember 2015

Page 2: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

A. Conceptual/Theoritical Background

1. Fungsi Pajak :

a. Pajak sebagai satu satunya sumber penerimaan

negara yang paling aman, murah, ajeg dan

berkesinambungan;

b. Pajak sebagai economic, politic, and social

engineering

2. Fungsi Negara / Pemerintah

a. Bentuk-bentuk peran/intervensi negara

b. Peran Negara dalam sistem perekonomian

Page 3: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

PERAN NEGARA

1. Fungsi Alokasi

2. Fungsi RedistribusiPenghasilan

3. Fungsi Stabilisasi

4. Fungsi Regulasi :

a. Menciptakan iklimmakroekonomi yang kondusif

b. Mendorong ketahanannasional di segalasektor (pangan, energi, dll)

c. Mengatasieksternalitas negatif

BENTUK INTERVENSI

1. Informasi dan/atauPersuasi

2. Regulasi (termasukmenetapkan Standar)

3. Mandat

4. Penyediaan Barang & Jasa

5. Pembiayaan

6. Pajak

7. Subsidi

Page 4: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

C. MENGAPA INSENTIF PAJAK ?

TAX INCENTIVES

• Market pull

• Industry decides

where to invest

• Avoid picking winners

• Market friendly

• Predictable for companies

• Relatively cheap to

administer

• Transparent and

accessible to business

GRANTS

• Can be targeted to

strategic areas of

innovation

• Better budget control

for government

Tax incentives versus grants (Source: van Pottelsberghe de la Potterie et al., 2003; SwedenBIO analysis) sebagaimana dikutip

dalam Promoting Innovation By Tax Incentives : A Review Of Strategies And Their Importance To Biotech Growth

Page 5: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

B. Empirical Background

1. Kearifan lokal bangsa Indonesia

2. Kendala birokrasi pemerintah

C. Evaluasi Implementasi

1. Pemetaan Masalah

2. Kendala-kendala

3. Analisis dampak

Page 6: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

EVALUASIKEBIJAKAN

S U D A H K A N I N S E N T I F PA J A K U N T U K K E G I ATA NF I L A N T R O P I M E N C A PA I T U J U A N D A N S A S A R A N

S E R TA M E M B E R I K A N D A M PA K S E P E R T I YA N G D I H A R A P K A N ?

Page 7: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

ENVIRONMENTENVIRONMENT

The Systems Framework

INPUTS

OUTPUTS

APOLITICALSYSTEM

SUPPORT

DEMANDS

DECISIONSOR POLICIES

FEEDBACK

Source: David Easton. 1979. A Framework for Political Analysis . Chicago: The University of Chicago Press. p. 112

PROSES ANALISIS DAN EVALUASI

KEBIJAKAN

Page 8: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

STAGE I :AGENDA SETTING

STAGE II :POLICY

FORMULATION

STAGE III :POLICY IMPLEMENTATION

STAGE VI :POLICY TERMINATION

STAGE V :POLICY SETTING

STAGE IV :POLICY EVALUATION

A PROBLEM FOR GOVERNMENT

Source : Stewart, Joseph and James P. Lester. Public Policy: an Evolutionary Approach 1996. United States of America: West Publishing Company. P. 6

Page 9: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

Skeletal Flow Diagram of The Variables involvedin The Implementation Process

STAGES (DEPENDENT VARIABLES) IN THE IMPLEMENTATION PROCESS

Source: Daniel H. Mazmanian and Paul A Sabatiar. Implementation and Public Policy. 1983. New York: HarperCollins College Publisher. p.22

ABILITY OF STATUTE TO STRUCTURE IMPLEMENTATION

1. Clear and consistent objectives2. Incorporation of adequate casual theory3. Financial Resources4. Hierarical integration with the among

implementing institutions5. Decision rules of implementing agencies6. Recruitment of Implementing agencies7. Formal Access by outsiders

NONSTATUTORY VARIABLES AFFECTING IMPLEMENTATION

1. Socioeconomic condition and technology 2. Media attention to the problem3. Public support4. Attitudes and resources of constituency

groups5. Support from sovereign6. Commitment and leadership skill of

implementing officials

TRACTABILITY OF THE PROBLEM

1. Availability of valid technical theory and technology

2. Diversity of Target-Group behavior3. Extent of behavioral change required

Actual impact policy outputs

Policy outpuutsof implementing

agencies

Compliance with policy outputs by

target outputs

Perceived impacts of policy

outputs

Major revision in statute

Page 10: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara
Page 11: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

TUJUAN INSENTIF PPh UNTUK

KEGIATAN FILANTROPI

1. Dalam rangka membantu program pemerintah serta

2. memberi kesempatan kepada Wajib Pajak untuk

turut berperan serta dalam

a) penanggulangan bencana nasional,

b) pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Indonesia, pengembangan pendidikan di

Indonesia,

c) pembinaan olahraga Indonesia dan

d) turut serta membantu pemerintah dalam

pembiayaan pembangunan infrastruktur sosial di

IndonesiaPP 93 Tahun 2010

Page 12: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

Das Sollen…

Page 13: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

KESIAPAN REGULASI PELAKSANAAN

INSENTIF PPh UNTUK KEGIATAN FILANTROPI1. UU No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang

NOMOR 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 23 September 2008

berlaku pada tanggal 1 Januari 2009

2. Peraturan Pemerintah No. 93 Tahun 2010 tentang Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian dan Pengembangan, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olah Raga, dan Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial yang dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto,

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 30 Desember 2010,

Berlaku sejak Tahun Pajak 2010.

3. Peraturan Menteri Keuangan No.76/PMK.3/2011 tentang Tata Cara Pencatatan dan Pelaporan Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian dan Pengembangan, Sumbangan Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olah Raga, dan Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto tanggal

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 April 2011

Berlaku sejak Tahun Pajak 2010.

Das Sein…

Page 14: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

KETENTUAN PELAKSANA

a. Wajib Pajak mempunyai penghasilanneto fiskal berdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan Tahun Pajak sebelumnya;

b. pemberian sumbangan dan/ataubiaya tidak menyebabkan rugi padaTahun Pajak sumbangan diberikan;

c. didukung oleh bukti yang sah; dan

d. lembaga yang menerima sumbangandan/atau biaya memiliki NomorPokok Wajib Pajak, kecuali badanyang dikecualikan sebagai subjekpajak PPh

e. Besarnya nilai sumbangan dan/ataubiaya pembangunan infrastruktursosial yang dapat dikurangkan daripenghasilan bruto untuk 1 (satu) tahundibatasi tidak melebihi 5% (lima persen) dari penghasilan neto fiskalTahun Pajak sebelumnya.

Bukti penerimaan sumbangan dan/atau biaya

wajib dilampirkan oleh Wajib Pajak pemberi

sumbangan pada Surat Pemberitahuan Tahunan

Pajak Penghasilan Tahun Pajak dengan

menggunakan formulir penerimaan sumbangan

sesuai contoh format Lampiran II PMK 76/2011

Badan penanggulangan bencana dan/atau

lembaga atau pihak yang menerima sumbangan

harus menyampaikan laporan penerimaan dan

penyaluran sumbangan kepada Direktur Jenderal

Pajak setiap triwulan.

Lembaga penerima sumbangan dan/atau biaya

wajib menyampaikan laporan penerimaan

sumbangan kepada Direktur Jenderal Pajak

paling lambat pada akhir Tahun Pajak

diterimanya sumbangan dan/atau biaya.

Laporan penerimaan dan penyaluran sumbangan

menggunakan formulir laporan penerimaan

sumbangan sesuai contoh format Lampiran III PMK

76/2011

KETENTUAN MATERIAL KETENTUAN FORMAL

Page 15: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

POLICY OPTION

1

POLICY OPTION

2

POLICY OPTION

3

POLICY OPTION

4

TINGGI

TINGGIRENDAH

RENDAH

Page 16: Insentif Perpajakan Untuk Filantropi Indonesia: Keseimbangan Efektivitas Pull Factor dan Peran Negara

SEKIAN

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Prof. Dr. Dra. Haula Rosdiana, M.Si