geometrik jalan

32
Oleh : KELOMPOK 2 I Made Chandra Hardinata (0704105004) Putu Suryadi (0704105024) Putu Sartika (0704105032) I Gede Raka Natha Bayu Prima (0704105078)

Upload: anonymous-291pwog

Post on 17-Feb-2016

383 views

Category:

Documents


93 download

DESCRIPTION

Geometrik Jalan bab 1

TRANSCRIPT

Page 1: Geometrik Jalan

Oleh :

KELOMPOK 2 I Made Chandra Hardinata

(0704105004) Putu Suryadi

(0704105024) Putu Sartika (0704105032)

I Gede Raka Natha Bayu Prima (0704105078)

Page 2: Geometrik Jalan

PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1. Kendaraan Rencana2. Macam-macam Kecepatan3. Kecepatan Rencana Jalan 4. Volume Lalu Lintas5. Tingkat Pelayanan Jalan6. Kelas Jalan7. Jarak Pandang

Page 3: Geometrik Jalan

Kendaraan rencana adalah wakil dari kendaraan yang digunakan untuk perencanaan geometrik jalan, ukuran lebar jalan, perencanaan tikungan serta akan mempengaruhi tingkat kelandaian jalan yang sesuai dengan daya dari kendaraan rencana yang dipilih. Di samping itu, tinggi tempat duduk pengemudi akan mempengaruhi jarak pandang pengemudi.

Kendaraan rencana yang akan dipilih sebagai dasar perencanaan geometrik jalan ditentukan oleh fungsi jalan dan jenis kendaraan dominan yang akan memakai jalan tersebut.

KENDARAAN RENCANA

Page 4: Geometrik Jalan

Jenis-jenis kendaraan rencana1.Kendaraan ringan/kecil (LV)

adalah kendaraan bermotor dengan ber - as dua dengan empat roda dan jarak as 2 – 3 meter (meliputi: mobil penumpang, oplet, micro bus, pick up dan truk kecil sesuai klasifikasi bina marga

2.Kendaraan sedang (MHV)adalah kendaraan bermotor dengan dua gandar, dengan jarak 3,5 – 5 m (termasuk bus kecil,truck dua as dengan enam roda, sesuai klasifikasi bina marga)

Page 5: Geometrik Jalan

3. Kendaraan berat/besar (LB-LT)a. Bus besar (LB)Bus dengan dua atau tiga gandar dengan jarak as 5-6 m.b. Truck Besar(LT)Truck tiga gandar atau truck kombinasi tiga, jarak gandar <3,5 m (sesuai klasifikasi bina marga)

4. Sepeda Motor (MC)adalah kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda

5. Kendaraan tak bermotor (UM)adalah kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh orang atau hewan (meliputi: sepeda,becak,kereta kuda, dan kereta dorong sesuai klasifikasi bina marga) kendaraan tak bermotor dianggap sebagai hambatan samping.

Page 6: Geometrik Jalan

Ukuran kendaraan rencana masing – masing kelompok diambil ukuran yang terbesar / paling signifikan untuk mewakili kelompoknya. Seperti:

1.Truk -> merancang derajat kemiringan tanjakan

2.Mobil sedan -> jarak pandang henti3.Kontainer -> merancang jari – jari tikungan

Page 7: Geometrik Jalan

Macam-macam KecepatanKecepatan adalah besaran yang menunjukan jarak yang ditempuh kendaraan dibagi waktu tempuh (km/jam).Macam-macam kecepatan:1.Kecepatan titikKecepatan titik digunakan untuk :Pedoman merancang panjang kemiringan jalan.Pedoman merancang adanya tikungan yang menanjak atau menurun.Sebagai acuan menentukan batas kecepatan di jalan.Sebagai acuan penempatan-penempatan lampu lalu lintas. Sebagai acuan jarak penempatan rambu dari objek yang dimaksud.

Page 8: Geometrik Jalan

2. Kecepatan ruangKecepatan ruang digunakan untuk : Menetukan besar kapasitas jalan. Memperkirakan tingkat kepadatan jalan. Memperkirakan arus yang terjadi pada jalan.

3. Kecepatan perjalananKecepatan perjalanan digunakan untuk: Memperkirakan hambatan yang ada. Memperhitungkan rute yang lebih efektif

dan optimal.

Page 9: Geometrik Jalan
Page 10: Geometrik Jalan

Kecepatan Rencana Jalan(VR) Pengertian :

Adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan perencanaan setiap bagian jalan raya seperti tikungan, kemiringan jalan, jarak pandang dan lain-lain.

Kecepatan yang dipilih tersebut adalah kecepatan tertinggi menerus dimana kendaraan dapat berjalan dengan aman dan keamanan itu sepenuhnya tergantung dari bentuk jalan.

Page 11: Geometrik Jalan

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kecepatan rencana adalah:

1.Keadaan terrain (medan) Bina Marga membagi jenis medan menjadi :

Jenis Medan Kemiringan

Datar 0 – 9,9 %

Perbukitan 10 – 24,9 %

Pegunungan ≥25 %

Page 12: Geometrik Jalan

2. Sifat dan Penggunaan Daerah kecepatan rencana yang diambil akan lebih besar di jalan luar kota daripada jalan dalam kota.

3. Fungsi JalanJalan arteri memilki VR lebih besar dari jalan koletor dan VR jalan kolektor lebih besar dari VR jalan lokal.NB : VR(kecepatan rencana)

Page 13: Geometrik Jalan

VR Datar > VR Perbukitan > VR Pegunungan

Fungsi Jalan

Kecepatan Rencana (Vr) _ Km/jam

Datar Perbukitan Pegunungan

Arteri 70 – 120 60 – 80 40 – 70

Kolektor 60 – 90 50 – 60 30 – 50

Lokal 40 – 70 30- 50 20 - 30

Page 14: Geometrik Jalan

Volume Lalu LintasVolume lalu lintas menunjukkan jumlah lalu

lintas (dalam SMP) yang melintasi satu titik pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit).

Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur adalah :

Lalu lintas harian rata-rataVolume jam perencanaanKapasitas

Page 15: Geometrik Jalan

Lalu lintas harian rata-rata

Adalah volume lalu lintas rata-rata dalam satu hari dan diperoleh dari data selama satu tahun penuh/jangka waktu tertentu.

LHRT dinyatakan dalam SMP/hari/2 arah atau kendaraan/hari/arah untuk jalan 2 jalur 2 arah, SMP/hari/1 arah atau kendaraan /hari/1 arah untuk jalan berlajur banyak dengan median.

Page 16: Geometrik Jalan

Karena lalu lintas di jalan raya terdiri dari berbagai jenis kendaraan maka dalam perhitungan dinyatakan dalam SMP.Satuan Mobil Penumpang(SMP)

satuan arus lalu lintas, dimana arus dari berbagai jenis kendaran telah diubah menjadi kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan EMP.EMP (Ekivalensi Mobil Penumpang) adalah faktor konversi berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dgn dampaknya pada perilaku lalu lintas (untuk mobil penumpang emp = 1.0)

Page 17: Geometrik Jalan

Jenis Kendaraan Faktor konversi(emp)

Sepeda motor 0.5

Mobil penumpang/roda tiga 1.0

Truk ringan/mikro bus 2.0

Truk sedang 2.5

Bis 3.0

Truk berat 3.0

Page 18: Geometrik Jalan

Volume jam perencanaan (VJP)Adalah Volume arus lalu lintas dalam 1 jam yang

dipakai untuk perencanaan.

Syarat-syarat:1. Volume tersebut tidak boleh terlalu sering

terdapat pada distribusi arus lalu lintas setiap jam untuk periode satu tahun.

2. Volume arus lalu lintas per-jam tidak boleh terlalu besar melebihi volume jam perencanaan.

3. Volume tersebut tidak boleh mempunyai nilai yang sangat besar, sehingga akan mengakibatkan jalan akan menjadi lenggang dan biayanya pun mahal.

Page 19: Geometrik Jalan

VJP =k.LHRk = faktor VJP yang dipengaruhi oleh pemilihan

jam sibuk dan jalan dalam / antar kota.Nilai K dapat bervariasi antara 10 - 15 %

untuk jalan antar kota, sedangkan untuk jalan diluar kota nilai k akan semakin kecil.

KapasitasAdalah jumlah kendaraan maksimum yang

dapat melewati suatu penampang jalan pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu

Page 20: Geometrik Jalan

Tingkat Pelayanan Jalanadalah tingkat kenyamanan atau pelayanan jalan

yang dapat ditentukan dari nilai V/C dan kecepatan.

Tingkat Pelayanan A, ciri - ciri :1. Arus lalu – lintas bebas tanpa hambatan2. Volume dan kepadatan lalu – lintas rendah3. Kecepatan kendaraan merupakan pilihan

pengemudi Tingkat Pelayanan B, ciri - ciri :

1. Arus lalu lintas stabil2. Kecepatan mulai dipengaruhi oleh keadaan lalu –

lintas, tetapi tetap dapat dipilih sesuai kehendak pengemudi

Page 21: Geometrik Jalan

Tingkat Pelayanan C, ciri - ciri :1. Arus lalu – lintas masih stabil2. Kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak

sudah dipengaruhi oleh besarnya volume lalu – lintas sehingga pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatan yang diinginkannya.

Tingkat Pelayanan D, ciri - ciri :1. Arus lalu – lintas sudah mulai tidak stabil2. Perubahan volume lalu – lintas sangat

mempengaruhi besarnya kecepatan perjalanan• Tingkat Pelayanan E, ciri - ciri :

1. Arus lalu – lintas sudah tidak stabil2. Volume kira – kira sama degan kapasitas3. Sering terjadi kemacetan

Page 22: Geometrik Jalan

• Tingkat Pelayanan F, ciri - ciri :1. Arus lalu – lintas tertahan pada kecepatan

rendah2. Sering kali terjadi kemacetan3. Arus lalu – lintas rendah

Page 23: Geometrik Jalan

KELAS JALANKELA

S JALAN

UKURAN KENDARAAN

MUATAN SUMBU TERBER

AT

KRITERIA JALAN

I P ≤ 18000 mm

L ≤ 2500 mm

> 10 ton

Melayani lalin cepat dan berat, konstuksi perkerasan baik, tingkat

pelayanan tinggi

II P ≤ 18000 mm

L ≤ 2500 mm

≤ 10 ton

Untuk kendaraan lambat terdapat jalur sendiri, konstruksi aspal beton, ada

kendaraan lambat

IIIA P ≤ 18000 mm

L ≤ 2500 mm

≤ 8 ton Dua jalur atau lebih dengan permukaan aspal beton atau setaraf, terdapat

kendaraan lambat tanpa kendaraan tak bermotor

IIIB P ≤ 12000 mm

L ≤ 2500 mm

≤ 8 ton dua jalur dengan konstruksi penetrasi berganda atau yang setaraf, terdapat

kendaraan lambat tanpa kendaraan tak bermotor

IIIC P ≤ 9000 mm

L ≤ 2100 mm

≤ 8 ton Dua jalur dengan konstruksi penetrasi tunggal, terdapat kendaraan lambat dan

tak bermotor

Page 24: Geometrik Jalan

Klasifikasi LRH dalam SMPFungsi KelasUtama I >20.000

Sekunder IIA 6.000 – 20.000IIB 1.500 – 2.000IIC <2.000

Penghubung III --

Page 25: Geometrik Jalan

Jarak PandangAdalah panjang bagian jalan di depan

pengemudi yang dapat dilihat dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan mata pengemudi.

Jarak pandang terdiri dari :1.Jarak Pandang Henti (Jh)

Jarak minimal yang ditempuh atau panjang bagian jalan yang dapat dilihat oleh pengemudi untuk menghentikan kendaraannya.

Page 26: Geometrik Jalan

Menghitung jarak pandang henti :I. Untuk jalan datar

II. Untuk jalan tanjakan+ : untuk jalan mendaki- : untuk jalan menurun

f : koefisien gesekan ban dengan muka jalan dalam arah memanjang jalan

Page 27: Geometrik Jalan

2. Jarak Pandang Menyiap (Jh)Jarak pandangan untuk melakukan gerakan menyiap dan kendaraan yang menyiap harus lebih cepat serta gerakan menyiap terjadi sebelum berhadapan dengan kendaraan yang datang (halangan).

D1 = jarak tempuh selama pengamatanD2 = jarak tempuh selama penyiapanD3 = jarak antara kendaraan menyiap dan datangD4 = jarak tempuh kendaraan yang mendatang

Page 28: Geometrik Jalan

t1=waktu reaksi, t1=2,12+0,026Vm=perbedaan kecepatan antara kendaraan

menyiap dg yang disiap (datang)a=percepatan rerata , a=2,052+0,0036Vt2=waktu dimana kendaraan yang menyiap

berada pada lajur kanan, t2=6,56+0,048V

Page 29: Geometrik Jalan

Ketentuan mengukur jarak pandang:I.Untuk jarak pandang hentia. Tinggi mata 100 cmb. Tinggi objek 10 cmII.Untuk jarak pandang menyiapa. Tinggi mata 100 cmb. Tinggi objek 100 cm

Page 30: Geometrik Jalan

Untuk menentukan jarak pandang henti yang aman maka dipakai fleksibelitas dari kendaraan rencana yang dipilih.

Contoh:Untuk menentukan jarak pandang henti

biasanya dipakai mobil sedan sebagai kendaraan rencananya karena pengemudi memiliki elevasi mata melihat paling rendah.

Penggunaan jarak pandang henti seperti:1.Pemasangan rambu2.Merancang gunungan jalan3.Tikungan

Page 31: Geometrik Jalan

Daftar PustakaSuryadharma,Hendra; Benidiktus S. . 1999.

Rekayasa Jalan Raya. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Sukiman, Silvia. 1999. Dasar – Dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.

Alamsyah, A. A. . 2003. Rekayasa Jalan Raya. Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah.

Hendarsin, Shirley L. . 2000. Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya. Bandung: Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Bandung.

PU. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).

Page 32: Geometrik Jalan

TERIMA KASIH