ge (anak sakit)
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
1/14
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BALITA W USIA 13 BULAN
DENGAN GASTROENTRITIS
DI PUSKESMAS TLANAKAN - PAMEKASAN
DISUSUN OLEH:
WIPKA YULIANA
NIM. P. 27824307.075
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANGKALAN
2008-2009
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
2/14
BAB I
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Gastroentritis (GE)
1. Pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair.
(Hipocrates)
2. Buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang cair dengan
frekuensi lebih banyak dari biasanya.
(Bagian Ilmu Anak, FKUI)
3. Bayi dikatakan diare sudah lebih dari 3x buang air besar sedangkan pada
neonatus lebih dari 4x buang air besar.
(Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Depkes RI : 1993)
B. ETIOLOGI
Penyebab GE dibagi dalam beberapa faktor yaitu:
1. Faktor infeksi
a) Infeksi internal (dalam saluran pencernaan)
Infeksi pada saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
diare pada anak meliputi:
Infeksi bakteri : Vibrio, E. Coli, salmonela, shigella.
Infeksi virus : adenovirus, rotavirus, astrovirus.
Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang
terdapat pada tinja ib atau infeksi terjadi setelah lahir akibat
penyebaran organisme yang berasal dari bayi lain yang etrinfeksi.
b) Infeksi parenteral (diluar saluran pencernaan). Infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan seperti OMA
(Otitis Media Akut), ensefalitis, bronkopneumeni, ensefalitis,
tonsilofaringitis, atau tonsilitis.
Umumnya terjadi pada bayi dan anak yang berusia dibawah 2
tahun.
Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan asam basa, Gangguan gizi karena kelaparan.
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
3/14
Hipoglikemia
Gangguan sirkulasi darah.
2. Faktor malabsorbsi.
3. Faktor makanan.
4. Faktor psikologi : rasa takut dan cemas.
C. GEJALA
1. Gejala khusus
Tinja banyak, konsistensi cair, berwarna hijau/kuning.
2. Gejala umum
Anak cengeng, rewel, dan gelisah.
Nafsu makan menurun (anoreksia), muntah.
Badan panas.
3. Gejala menurut penyebab.
Penyebab faktor infeksi bakteri (Vibrio Cholerae)
Diare hebat.
Muntah
Turgor cepat berkurang
Terjadi renjatan (syok) nadi kecil dan cepat.
Masa inkubasi 8-48 jam.
Penyebab faktor infeksi virus (E. Coli)
Keadaan umum lemas.
Anoreksia.
Berat badan turun.
Muntah.
Tinja banyak. Cairan berwarna hijau agak kuning.
Baunya khas seperti sperma.
Dehidrasi.
Renjatan inkubasi beberapa jam saja.
Penyebab faktor malabsorbsi (Kh, Lemak, Protein)
Cengeng, gelisah.
Suhu tubuh naik. Anoreksi baru timbul diare.
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
4/14
Tinja cair disertai lendir darah.
Warna kehijauan karena campur empedu.
Anus lecet
Muntah karena radang pada lambung.
Tampak ubun-ubun besar cekung.
D. DIAGNOSA
1. Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan laboratorium
Biakan murni dari tinja encer mengandung kuman vibrio cholerae yang
bisa dikenali dengan tingkat keyakinan dengan pemeriksaan lapangan
gelap terhadap sedian basah. Identifikasi bisa dikonfirmasikan dengan
menambah anti serum spesifik dengan segera menghentikan gerak
kuman.
pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet clinites
bila diduga terdapat intoleransi gula.
Pemeriksaan biakan keseimbanagn asam basa dalam darah menentukan
pH dan cadangan alkali.
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam, basa dalam darah menentukan pH
dan cadangan alkali.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kretinum, kalium, kalsium, fosfor dan serum.
4. Pemeriksaan inkubasi duedenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau
parasit, kualitatif, dan kuantitatif.
E. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi ringan ( 5 % dari BB).Dehidrasi sedang (5 % - 10 % dari BB).
Dehidrasi berat (10 % - 15 %).
2. Renjatan hypovolemik (volume darah yang menurun, bial 15 23 % dari BB
akan menyebabkan TD menurun).
3. Hipoglikemia.
4. Kejang.
5. Malnutrisi.
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
5/14
F. PANATALAKSANAAN
Prinsip perawatan diare adalah:
1. Pemberian cairan (rehidrasi awal).
Jenis cairan (rehidrasi oral)
Formula lengkap : mengandung NaCl, NaHCO3, KCl, dan glukosa.
Formula sederhana : mengandung NaCl, Sukrosa, atau Kh,
Misal : LGG/Oralit, larutan air tajin.
Jumlah cairan diberikan tanpa dehidrasi adalah 100 ml/Kg BB/Hari
sebanyak 1 X tiap jam. Diberikan 50 % dalam 4 jam sekali dan sisianya
diberikan setiap kali diare.
Umur 2 tahun diberikan gelas.
Umur 2-6 tahun diberikan 1 gelas.
Anak besar diberikan 400 cc (2 gelas).
Pada dehidrasi ringan dan diarenya 4 X sehari, maka diberikan cairan 25-
100 ml/Kg BB dalam sehari atu tiap 2 X/jam.
2. Pengobatan deuretik (pemberian makanan).
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan BB < 7 Kg
Susu (ASI atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan
asam lemak tak jenuh).
Makanan setengah padat (bubur susu).
Makanan padat (nasi tim).
Untuk anak diatas 1 tahun dengan BB > 7 Kg.
Makanan padat atau makanan cair atau susu sesuai dengan kebutuhan atau
kebiasaan dirumah.
BAB II
ASKEB TEORI
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
6/14
I.PENGKAJIAN
Hari/tanggal :
Pukul :
Tempat:
A. DATA SUBYEKTIF
1.BIODATA
a) Anak/balita
Tanggal lahir/Umur : Digunakan sebagai pedoman dalam pemberian terapi
dosis obat.
Jumlah saudara : Jumlah saudara (anak) pada keluarga jika ada yang
menderita diare kemungkinan besar terjangkit diare juga
karena salah satu cara penularanya melalui makanan.
b) Orang tua
Umur : Untuk mengetahui usia orang tua, dan sejauh mana ketelitian
dalam penanganan diare.
Pendidikan : Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap prilaku kesehatan
seseorang dan cara perawatan terhadap suatu penyakit.
Pekerjaan : Untuk mengetahui taraf hidup sosial ekonomi keluarga.
Alamat : Tempat tinggal yang kumuh sangat rentan terhadap port de
entry kuman serta keadaan kuman yang kotor.
2. Keluhan Utama
Pada balita dengan gastroentritis keluhan utamanya :
- mencret
3. Riwayat kesehatan sekarang
Mencret/BAB biasanya pada balita dengan fgrekuensi > 4 X, dengan konsistensicair, berwarna kuning kehijauan.
Anak selalu cengeng, lemas, rewel serta selalu gelisah.
4. Riwayat penyakit keluarga
Jika dalam keluarga ada yang menderita penyakit diare kemungkinan terpapar
sangat besar. Apalagi disertai dengan lingkungan yang kotor.
5. Riwayat tumbuh kembang
a) Reflek untuk mengamati respon anak terhadap rangsangan.b) Tengkurap umur berapa
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
7/14
c) Dapat merangkak umur berapa.
d) Dapat duduk umur berapa.
e) Bisa berdiri umur berapa.
f) Dapat berjalan umur berapa.
g) Dapat berbicara umur berapa.
Untuk mengetahui tingkat perkembangan fisik anak apakah sesuai dengan usia
baik motorik kasar, halus, emosi,. Sexual, dan prilaku bicara.
6. ADL
a) Nutrisi
Pada anak dengan diare, nutrisi sangat kurang. Hal ini dapat terjadi karena
biasanya pada anak dengan diare nafsu makan berkurang, muntah, lemas,
perut kembung dan terasa mules.
Nutrisi penting dikaji karena salah satu penyebab diare karena faktor
makanan.
b) Personal higiene
Salah satu gejala yang muncul pada anak dengan diare yaitu terdapat lecet
pada sekitar anus karena ferkuensi BAB yang terlalu sering, dan didukung
oleh kebersihan yang kurang pada daerah sekitar anal.
c) Eliminasi
Anak dengan diare akan mengalami BAB yang sering > 4X, serta
konsistensi cair, berwarna hijau/kuning, dengan volume yang banyak,
baunya khas seperti sperma.
d) Istirahat tidur
Pada anak diare, dimana istirahat tidur akan terganggu, anak mulai cengeng,
malas, dan slalu ingin ditemani atau digendong denagn orang terdekatnya.
7. Riwayat psikososialAnak dengan gastroentritis biasanya cengeng, dan mengurangi kontak sosial.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksan Umum
a) Keadaan umum : Lemah.
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV :
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
8/14
Nadi : Pada anak dengan diare nadi teraba cepat,
kecil, lemah, dan dalam. Normalnya nadi 90
120 x/menit.
Suhu : Suhu tubuh normal 36 37 8C. Sednag pada
anak dengan diare sering terkena infeksi
sehingga suhu meningkat yaitu > 37 8C.
RR : Normalnya pada anak usia 1 2 tahun yaitu
2550 x/menit.
TD : Pada anak dengan diare tekanan darah turun,
disebabkan oleh pembuluh darah yang
menyempit untuk mempertahankan cairan
didalam tubuh serta jantung memompa secara
cepat. Normal TD umur 1 5 tahun yaitu 95/65
mmHg.
d) Antropometri :
BB : BB akan menurun pada kasus diare karena nafsu
makan yang menurun. Selain itu indikator dalam
pemberian terapi dosis obat dan gizi.
PB : merupakan indikator dalam pertumbuhan.
2. Pemeriksaan Fisik
Pada kasus diare sering ditemukan:
Kepala : Ubun-ubun tampak cekung.
Mata : Cowong
Mulut : Mucosa bibir kering
Perut : Adanya nyeri tekan, perut kembung, dan bising usus
meningkat. Kulit : Kering dan turgor kulit berkurang.
Anus : Terdapat lecet atau luka.
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Balita dengan gastroentritis
Ds :
Keluhan BAB > 4 X, cair. Disertai panas
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
9/14
Do :
Keadaan umum : Lemah
TTV :
Nadi : nadi cepat dan dalam, normalnya 90
120 x/menit.
RR : Normalnya 25 50 x/menit.
Suhu : Tubuhnya panas, normalnya 36 37 8C
Pemeriksaan fisik :
Kepala : Ubun-ubun tampak cekung.
Mata : Cowong
Mulut : Mucosa bibir kering
Perut : Adanya nyeri tekan, perut
kembung, dan bising usus meningkat.
Kulit : Kering dan turgor kulit
berkurang.
Anus : Terdapat lecet atau luka.
Masalah : Dehidrasi ringan dan personal higiene
Kebutuhan : Rehidrasi.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Dehidrasi berat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Apabila ada dehidrasi berat, maka perlu dilakukan kolaborasi dengan tim medis
yang lain dengan sistem rujukan.
V. INTERVENSI
1. Dehidrasi ringan
Jelaskan hasil pemeriksaan.
Anjurkan tetap memberikan ASI.
Jelaskan cara pembuatan larutan gula garam (oralit).
Jelaskan cara menghitung input dan output cairan. Berikan terapi.
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
10/14
Anjuran kontrol ulang.
2. Personal higiene.
Jelaskan hasil pemeriksaan.
Beri HE tentang kebersihan diri (balita).
HE tentang personal higiene.
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan perkembangan rencana yang telah disusun tindakan yang dilakukan
berdasarkan proses yang telah dilakukan.
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal :
Pukul :
S : Data yang didapat dari anamnesa/keluhan klien.
O : Data yang didapat dari hasil pemeriksaan.
A : Diagnosa
P : Rencana untuk menangani diagnosa.
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BALITA W USIA 13 BULAN
DENGAN GASTROENTRITIS
DI PUSKESMAS TLANAKAN PAMEKASAN
Hari/Tanggal : Senin, 05 Januari 2009.
Pukul : 08.00 WIB
Tempat: Puskesmas Tlanalan
I. PENGKAJIAN
BIODATA
1. Identitas balita.
Nama : Balita W
Tanggal lahir/Umur : 13 bulan
Jumlah Saudara : Anak pertama.2. Identitas Orang Tua
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
11/14
Nama ibu : Ny R Nama Ayah : Tn Z
Umur : 20 thn Umur : 25 thn
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tlanakan Alamat : Tlanakan
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Mencret/BAB > 4 X, Konsistensi cair disertai panas.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Mencret/BAB > 4 X, dengan konsistensi cair, berwarna kuning kehijauan, mulai
kemaren. Anak lemas, cengeng, rewel, dan selalu gelisah. Pada malam hari sulit
tidur, nafsu makan berkurang serta badan panas.
3. Riwayat keluarga.
Didalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit mencret,
muntah, atau sakit perut.
4. Riwayat tumbuh kembang
Pengliatan : Baik
Mengontrol anggota tubuh : Baik
Usia 13 bulan sudah dapat berjalan tapi masih dibantu.
5. ADL
a) Nutrisi
Selama sakit minum ASI berkurang/sedikit dan sulit untuk makan-makanan
PASI (Pendamping ASI).
b) Personal higiene
Selama sakit (mencret) anak hanya diseko, baju dan celana diganti setiap kaliseko.
c) Eliminasi
BAB 4 5 X/hari,cair
BAK 5 6 X/Hari, sedikit-sedikit.
d) Istirahat tidur
Selama sakit (mencret) anak susah untuk tidur.
6. Riwayat psikososialHubungan anak dengan ibunya sangat dekat.
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
12/14
Hubungan anak dengan keluarganya baik.
Pengasuh anak dirumah adalah ibunya sendiri.
Anak rewel dan selalu ingin digendong.
B. DATA OBYEKTIF
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Suhu : 38 0C
Nadi : 100 x/menit
RR : 30 x/menit
Antropometri :
BB : 10 Kg
PB : 90 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Ubun-ubun tampak cekung, tidak kotor.
Mata : Simetris, cowong, sklera tidak ikterus.
Mulut : Mucosa bibir kering, tidak sianosis, pucat.
Perut : Kembung, ada nyeri tekan, bising usus meningkat.
Kulit : Kering, turgor kulit berkurang.
Anus : Terdapat luka lecet dan kemerahan.
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Balita dengan gastroentritis
Ds : Keluhan BAB/Mencret > 4 X, konsistensi cair disertai cair disertai
demam/panas.Do :
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Suhu : 38 0C
Nadi : 100 x/menit
RR : 30 x/menitAntropometri :
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
13/14
BB : 10 Kg
PB : 90 cm
Pemeriksaan fisik :
Pada mata tampak cowong, mucosa bibir kering, bising usus
meningkat, perut kembung, turgor kulit berkurang, anus lecet
dan merah.
Masalah : Dehidrasi ringan
Kebutuhan : Rehidrasi
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Dehidrasi berat
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan.
2. HE tentang rehidrasi:
Tetap memberikan ASI
Pembuatan oralit (laruran gula garam)
Cara hitung input dan output.
3. Berikan terapi.
4. Kontrol ulang.
VI. IMPLEMENTASI
1. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan.Bahwa saat ini anaknya mengalami diare dimana anak ibu kekurangan cairan
(dehidrasi ringan), karena sering BAB/mencret yang terus menerus yang dapat
menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga penyakit mudah masuk.
2. Memberikan HE tentang rehidrasi.
Bahwa rehidrasi itu pengembalian cairan dan elektrolit yang hilang dari dalam
tubuh. Atau pemenuhan cairan dalam tubuh.
- Tetap memberikan ASI:
-
7/27/2019 Ge (Anak Sakit)
14/14
ASI dan PASI untuk menambah cairan dan elektrolit yang ada didalam
tubuh supaya bayi tidak lemas.
- pembuatan larutan gula garam.
Siapkan air masak 200 ml, lalu 1 sendok gula, dan 1 sendok garam. Lalu
dicampurkan, diaduk hingga rata, maka jadilah oralit.
3. Memberikan terapi.
Parasetamol untuk menurunkan panas tubuh anak.
Antibiotik untuk membasmi kuman/bakteri dari diare.
Oralit untuk mengganti cairan tubuh.
Metronidazol untuk obat mencret.
4. Menganjurakn untuk kontrol ualng atau apabila masalah tidak dapat teratasi.
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal : Senin, 05 Januari 2009
Pukul : 08.20 WIB
S : Mencret > 4X
O : Keadaan umum : Lemah
TTV : Nadi : 100 x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 38 C.
Pemeriksaan fisik : Mata tampak cowong, mucosa bibir kering
Bising usus meningkat, perut kembung.
Turgor kulit menurun, anus lecet & merah.
A : Balita dengan gastroentritis.
P : HE tentang rehidrasiPemberian terapi
Kontrol ulang apabila keluhan bertambah.