resume ge by nursifa
TRANSCRIPT
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 1/17
TUTORIAL KLINIK
GEA DENGAN DEHIDRASI BERAT
OLEH :
MIRANDA ANASTASIA
06.55378.00321.09
PEMBIMBING :
Dr. INDRA TAMBOEN Sp.A
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK
FK UNMUL – RSUD A.W SYAHRANIE
SAMARINDA
2012
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 2/17
RESUME
Nama : By. N
Usia : 1 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Gunung Habang Tenggarong
MRS : Minggu, 1 April 2012
Anak : ke-2 dari 2 bersaudara
Anamnesis
BAB cair ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit. BAB cair sebanyak > 10 kali/hari.
Konsistensi cair lebih banyak dari ampas. Tidak ada lendir ataupun darah.
Muntah ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah sebanyak 5x. Muntah tidak
menyemprot.
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum : anak tampak rewel dan gelisah
Berat Badan 3200 gram
Panjang badan 51cm
Tanda Vital
Nadi : 144 kali/menit, reguler, isi cukup
Pernapasan : 48kali / menit, regular
Temperatur : 38,60C per axila
Kepala/Leher : mata cowong (+), Ubun-ubun cekung (+), mukosa bibir kering.
Abdomen : turgor kulit kembali lambat, Bising usus kesan meningkat.
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 3/17
Pemeriksaan penunjang
Darah rutin:
Hemoglobin : 11,2 gr/dL
Hematokrit : 31,4%
Leukosit : 14.600/mm3
Trombosit : 262.000/mm3
Pemeriksaan feses rutin :
Makroskopis : warna kuning, konsistensi cair, ampas sedikit, lendir(-), darah (-).
Mikroskopis : normal
Diagnosis Banding :
GE Akut et causa viral
GE Akut et causa bakteri
Diagnosis Kerja Sementara: GE Akut et causa viral
Diagnosa Komplikasi
Dehidrasi Berat
Penatalaksanaan
IVFD RL (Rehidrasi) 96 cc selama 1 jam dialnjutkan dengan 70cc/KgBB dihabiskan
selama 5 jam
Cefotaxim 3x125 mg
Colistin 3x 100.000 unit
Sanmol drop 3x0,4cc
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 4/17
PEMBAHASAN
Berdasarkan mekanisme terjadinya diare dapat digolongkan menjadi diare karena gangguan
absorbsi dan gangguan sekresi.
1. Gangguan absorbsi
Diare tipe ini disebabkan meningkatnya tekanan osmotik intralumen dari usus sehingga
menyebabkan pengeluaran air ke lumen mengikuti gradien osmotik. Diare ini dapat
dihilangkan dengan mempuasakan/menghentikan suplai zat yang menyebabkan
peningkatan tekanan osmotik. Etiologi diare osmotik dapat dibagi menjadi etiologi
eksogen dan endogen. Etiologi eksogen yaitu cairan aktif yang osmotik dan sulit
diabsorpsi seperti: laksatif/pencahar (misal MgSO4) dan antasida yang mengandung
garam magnesium. Laksatif merupakan obat yang digunakan untuk memperlancar buang
air besar (terutama pada konstipasi) dengan cara menarik air dari usus atau meningkatkan
aktivitas kontraksi, namun penggunaan laksatif yang terlalu banyak dapat menyebabkan
diare. Nutrien yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus seperti sorbitol (gula alkohol). Obat-
obatan seperti kolkisin, paraamino salicylic acid, antibiotik (neomycin dll), anti kanker,
anti depresan, anti konvulsan, anti hipertensi, obat penurun kolesterol, obat diabetes
melitus, diuretik, theofilin, dll. Dan etiologi endogen yaitu kongenital/bawaan lahir:
kelainan malabsorpsi glukosa-galaktosa, malabsorpsi ion Cl- akibat tidak adanya carrier
(pembawa), hipobetalipoproteinemia, defisiensi enterokinase, insufisiensi pankreas
(karena fibrosis kistik). Akuisita/didapat: defisiensi disakaridase pasca enteritis, defisiensi
enzim-enzim setelah penyakit mukosa, penyakit seliaka (enteropati gluten), insufisiensi
pankreas (akibat konsumsi alkohol), penyakit inflamasi (enteritis eosinofilik), sindrom
usus pendek, dll
2. Gangguan sekresi
Diare tipe ini disebabkan oleh peningkatan sekresi air dan elektrolit dari usus dan
penurunan absorpsi. Yang khas pada diare ini yaitu secara klinis ditemukan diare dengan
volume tinja yang banyak sekali, dan tidak mereda walaupun penderita dipuasakan. Diare
ini dapat bersifat infektif (misalnya infeksi V. cholera, E. coli) tapi dapat juga non-
infektif. Beberapa etiologi non-infektif antara lain:
a. Neoplasma/keganasan : Gastrinoma. Pada gastrinoma terjadi hiperplasia sel parietal
di daerah fundus lambung, sehingga terjadi pengeluaran asam yang berlebihan.
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 5/17
Pengeluaran asam ini merangsang pelepasan sekretin, yang pada akhirnya akan
menarik air dan bikarbonat dari sel pankreas dan usus halus sehingga terjadi diare.
b. Hormon dan neurotransmitter : sekretin, prostaglandin E (menstimulasi kerja
adenilat siklase dan cAMP sehingga terjadi pengeluaran air dan elektrolit),
kolesistokinin, gastrin, kolinergik, dll.
c. Laksatif : hidroksi asam empedu (asam dioksilat dan kenodioksilat) dan hidroksiz
asam lemak (resinoleat kastroli).
BAB cair yang dialami oleh pasien disebut sebagai diare akut. Diare akut adalah buang
air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah, dengan atau tanpa muntah, dan berlangsung
selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan oleh virus yaitu virus yang menyebabkan
diare pada manusia secara selektif menginfeksi dan menghancurkan sl-sel ujung-ujung vilus
pada usus halus. Virus akan menginfeksi lapisan epithelium di usus halus dan menyerang
villus di usus halus. Hal ini menyebabkan fungsi absorbs usus halus terganggu. Sel-sel epitel
usus halus yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, berbentuk kuboid yang belum matang
sehingga fungsinya belum baik. Vilus mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan
dan makanan dengan baik. Selanjutnya, cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna
akan meningkatkan tekanan koloid osmotic usus dan terjadi hiperperistaltik usus sehingga
cairan beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus, menimbulkan
diare osmotik dari penyerapan air dan nutrient yang tidak sempurna.
Patogenesis diare karena bakteri terjadi melalui salah satu mekanisme yang
berhubungan dengan pengaturan transport ion dalam sel-sel usus cAMP, cGMP, dan Ca
dependen. Pada dasarnya mekanisme terjadinya diare akibat kuman enteropatogen meliputi
penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa, dan
produksi enterotoksin atau sitotoksin. Satu bakteri dapat menggunakan satu atau lebih
mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi pertahanan mukosa usus.
Muntah
Muntah adalah proses reflex yang sangat terkoordinasi, yang mungkin didahului oleh
peningkatan air liur dan dimulai dengan muntah-muntah secara tidak sengaja. Penurunan
diafragma yang hebat dan konstriksi otot-otot perut dengan relaksasi bagian kardia lambung,
secara aktif mendesak isi lambung kembali ke esophagus. Proses ini dikoordinasi oleh pusat
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 6/17
muntah di medulla, yang dipengaruhi langsung oleh inervasi serabut aferen dan secara tak
langsung oleh daerah picu kemoreseptor dan pusat-pusat SSP yang lebih tinggi.Muntah
terjadi dalam 3 tahap :
a) Nausea : berkeringat, pucat, panas, vasokonstriksi
b) Retching : lambung berkontraksi, sfingter esofagus bawah terbuka dan yang atas
tertutup, diafragma kontraksi, relaksasi dinding perut
c) Ekspulsi : inspirasi dalam, diafragma kontraksi, dinding abdomen kontraksi, glotis
menutup, sfingter atas terbuka.
Muntah diawali dengan rangsangan pada pusat muntah (Vomiting Centre), suatu pusat
kendali di medulla berdekatan dengan pusat pernapasan atau Chemoreceptor Trigger Zone
(CTZ) di area postrema pada lantai ventrikel keempat Susunan Saraf. Koordinasi pusat
muntah dapat diransang melalui berbagai jaras.
Muntah terjadi karena tekanan psikologis melalui jaras yang kortek serebri dan sistem
limbik menuju pusat muntah (VC).
Muntah terjadi jika pusat muntah terangsang melalui vestibular atau sistim
vestibuloserebella dari labirint di dalam telinga.
Nervus vagal dan visceral merupakan jaras keempat yang dapat menstimulasi muntah
melalui iritasi saluran cerna disertai saluran cerna dan pengosongan lambung yang
lambat.
Muntah pada diare merupakan indikasi terhadap peradangan gastrointestinal akibat dari
sinyal aferan vagal ke central pattern generator yang dipicu oleh pelepasan lokal mediator
inflamasi dari mukosa yang rusak dengan pelepasan sekunder neurotransmitters eksitasi yang
paling penting adalah serotonin dari sel entrochromaffin mukosa.
Muntah pada diare adalah simptom yang non spesifik akan tetapi muntah mungkin
disebabkan oleh organisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas seperti enterik virus,
bakteri yang memproduksi enterotoksin, giardia, dan Crystosporidium. Muntah juga sering
terjadi pada noninflamatory diare. Biasanya penderita tidak panas, hanya subfebris, nyeri
perut periumbilikal tidak berat, watery diare, menunjukkan bahwa saluran cerna bagian atas
yang terkena.
Demam
Demam sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di area preoptik hipotalamus anterior
yang dipengaruhi oleh pirogen. Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 7/17
2 jenis pirogen yaitu pirogen eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar
tubuh yaitu pirogen mikrobial dan pirogen non-mikrobial. Pirogen mikrobial diantaranya
seperti bakteri gram positif, bakteri gram negatif, virus maupun jamur; sedangkan pirogen
non-mikrobial antara lain proses fagositosis, kompleks antigen-antibodi, steroid dan sistem
monosit-makrofag; yang keseluruhannya tersebut mempunyai kemampuan untuk merangsang
pelepasan pirogen endogen yang disebut dengan sitokin yang diantaranya yaitu interleukin-1
(IL-1), Tumor Necrosis Factor (TNF), limfosit yang teraktivasi, interferon (INF), interleukin-
2 (IL-2) dan Granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF). Sebagian besar
sitokin ini dihasilkan oleh makrofag yang merupakan akibat reaksi terhadap pirogen eksogen.
Dimana sitokin-sitokin ini merangsang hipotalamus untuk meningkatkan sekresi
prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Demam pada
diare dapat dimungkinkan karena proses peradangan atau sebagai akibat dari dehidrasi.
Gejala Khas Diare akut oleh berbagai penyebab
Gejala
Klinik
Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Masa
Tunas
17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual
muntah
Sering Jarang Sering + - Sering
Nyeri Perut Tenesmus Tenesmus
kramp
Tenesmus
kolik
- Tenesmus
kramp
kramp
Nyeri
kepala
- + + - - -
Lamanya
sakit
5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari Variasi 3 hari
Sifat Tinja
Volume Sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hr >10x/hr Sering sering sering terusmenerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek cair lembek cair
Darah - ± Kadang - + -
Bau - Busuk amis
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 8/17
Warna Kuning-
hijau
Merah-
hijau
kehijauan Tak
berwarna
Merah-
hijau
Seperti air
cucian beras
Leukosit - + + - - -
Lain-lain anorexia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksisistemik
Tingkat beratnya / derajat dehidrasi dapat ditentukan dengan cara :
Obyektif : membandingkan BB sebelum dan sesudah
Subyektif : menggunakan kriteria WHO, skor Maurice King, Kriteria P2 diare,
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit.).
Penentuan Derajat Dehidrasi Menurut WHO 1995
Penilaian A B C
Keadaan Umum Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai, tidak
sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat Kering
Rasa haus Minum biasa tidak
haus
Haus, ingin minum
banyak
Malas minum atau
tidak bisa minum
Turgor kulit kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan-
sedang
Dehidrasi berat
Penentuan Derajat Dehidrasi Menurut Sistem Pengangkaan-Maurice King
Penilaian Skor untuk gejala yang ditemukan
0 1 2
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 9/17
Keadaan
umum
Sehat Gelisah,
cengeng,
apatis,
ngantuk
Mengigau,
koma,
sjok
Kekenyalan
kulit
Normal Sedikit
kurang
Sangat
kurang
Mata Normal Sedikit
cekung
Sangat
cekung
Ubun-ubun
besar
Normal Sedikit
cekung
Sangat
cekung
Mulut Normal Kering
Kering
dan
sianosis
Denyut
nadi / menit
Kuat <
120 x /
menit
Sedang
(120-140)
x / menit
Lemah >
140 x /
menit
Derajat dehidrasi berdasarkan skor : 0 – 2 : dehidrasi ringan
3 – 6 : dehidrasi sedang
7 – 12 : dehidrasi berat
Laboraturium
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan elektrolit darah
Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan makroskopis
Perlu dilakukan untuk semua kasus diare meskipun pemeriksaan laboraturium lain tidak
dilakukan. Tinja yang watery dan tanpa mukus atau darah biasanya disebabkan oleh
enterotoksin virus, protozoa atau disebabkan infeksi diluar saluran gastointestinal.
Tinja yang mengandung darah atau mukus bisa disebabkan oleh infeksi bakteri yang
mengandung sitotoksin, bakteri enteroinvasif yang menyebabkan peradangan mukosa
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 10/17
atau parasit usus seperti: E. Histolytica, B. Coli dan T. Trichiura. Tinja yang berbau
busuk didapatkan pada infeksi dengan Salmonella, Giardia dan Cryptosporodium
Pemerikssan mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis untuk mencari adanya lekosit dapat memberikan informasitentang penyebab diare, letak anatomis serta adanya proses peradangan pada mukosa.
Lekosit pada tinja menujnjukkan adanya kuman invasif atau kuman yang memproduksi
sitotoksin seperti Shigella, Salmonella, C.jejuni, EIEC , C.difficile dan Y.enterolitica.
Penatalaksanaan
Departemen Kesehatan menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare bagi semua kasus diare
yang diderita anak balita baik yang dirawat dirumah maupun sedang dirawat di rumah sakit
yaitu:
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit formula baru
2. Zink diberikan selama 10 hari berturut-turut
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 11/17
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan
pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar
ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak
dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak
tetap sehat.
Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian Zinc mampu
menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat
penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat
mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Kemampuan zinc untuk mencegah diare terkait dengan kemampuannya meningkatkan
sistim kekebalan tubuh. Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih 300 enzim
dalam tubuh yang bergantung pada zinc. Zinc juga dibutuhkan oleh berbagai organ
tubuh, seperti kulit dan mukosa saluran cerna. Semua yang berperan dalam fungsi
imun, membutuhkan zinc. Jika zinc diberikan pada anak yang sistim kekebalannya
belum berkembang baik, dapat meningkatkan sistim kekebalan dan melindungi anak
dari penyakit infeksi. Itulah sebabnya mengapa anak yang diberi zinc (diberikan sesuai
dosis) selama 10 hari berturut - turut berisiko lebih kecil untuk terkena penyakit infeksi,
diare dan pneumonia.
Obat Zinc merupakan tablet dispersible yang larut dalam waktu sekitar 30 detik. Zinc
diberikan selama 10 hari berturut-turut dengan dosis sebagai berikut:
a. Balita umur < 6 bulan: 1/2 tablet (10 mg)/ hari
b. Balita umur ≥ 6 bulan: 1 tablet (20 mg)/ hari
Pemberian zinc selama 10 hari terbukti membantu memperbaiki mucosa usus yang
rusak dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan. Ketika
memberikan konseling pada ibu, petugas kesehatan harus menekankan pentingnya
pemberian dosis penuh selama 10 hari dengan menyampaikan pada ibu tentang manfaat
jangka pendek dan panjang zinc, termasuk mengurangi lamanya diare, menurunkan
keparahan diare, membantu anak melawan episode diare dalam 2-3 bulan selanjutnya
setelah perawatan. Selama itu juga zinc dapat membantu pertumbuhan anak lebih baik
dan meningkatkan nafsu makan.
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
Pada anak dengan diare, maka ASI dan makanan tetap dilanjutkan. ASI bukan
penyebab diare. ASI justru dapat mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan sebaiknya
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 12/17
hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan meningkatkan sistim imunitas tubuh
bayi. Apabila anak sedang diare maka ASI tetap dilanjutkan sebanyak yang anak mau
semakin banyak akan menjadi lebih baik.
Anak yang menderita diare tetap diberi makan dengan frekuensi yang lebih sering.
Lakukan ini sampai dua minggu setelah anak berhenti diare. Jangan batasi makan anak
karena lebih banyak makan akan mempercepat proses penyembuhan.
4. Antibiotik selektif
Tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan jika ada
indikasi, seperti diare berdarah atau diare karena kolera, atau diare dengan disertai
penyakit lain. Ini sangat penting karena seringkali ketika diare, masyarakat langsung
membeli antibiotik seperti Tetrasiklin atau Ampicillin. Selain tidak efektif, tindakan ini
berbahaya, karena jika antibiotik tidak dihabiskan sesuai dosis akan menimbulkan
resistensi kuman terhadap antibiotik.
Selain bahaya resistensi kuman, pemberian antibiotik yang tidak tepat bisa membunuh
flora normal yang justru dibutuhkan tubuh. Efek samping dari penggunaan antibiotik
yang tidak rasional adalah timbulnya gangguan fungsi ginjal, hati dan diare yang
disebabkan oleh antibiotik. Hal ini juga akan mengeluarkan biaya pengobatan yang
seharusnya tidak diperlukan.
5. Nasihat pada orang tua
Berikan nasihat dan cek pemahaman ibu/pengasuh tentang cara pemberian Oralit, Zinc,
ASI/makanan dan tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas kesehatan
jika anak:
- Buang air besar cair lebih sering
- Muntah berulang-ulang
- Mengalami rasa haus yang nyata
- Makan atau minum sedikit
- Demam
- Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 13/17
Pembahasan kasus
Anamnesa
Pada pasien anak perempuan usia 1 bulan didapatkan adanya BAB cair ± 1 hari. Konsistensi
cair (air lebih banyak dari ampas). Tidak ada lendir ataupun darah. BAB cair sebanyak > 10
kali. Muntah ± 1 hari. Muntah sebanyak 5 kali dan tidak menyemprot. Dari hasil anamnesa
yang didapat menunjukkan pasien menderita Gastroenteritis Akut
Pemeriksaan Fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak rewel dan gelisah, tanda vital Nadi: 144
kali/menit, Pernapasan: 48kali/ menit, Temperatur: 38,60C. Didapatkan adanya mata cowong,
ubun-ubun cekung, mulut kering, air mata (-) dan turgor kulit kembali lambat
Berdasarkan penentuan derajat dehidrasi menurut pengankaan Maurice King
Penilaian Skor untuk gejala yang ditemukan
0 1 2
Keadaan
umum
Sehat Gelisah,
cengeng,
apatis,
ngantuk
Mengigau,
koma,
sjok
Kekenyalan
kulit
Normal Sedikit
kurang
Sangat
kurang
Mata Normal Sedikit
cekung
Sangat
cekung
Ubun-ubun
besar
Normal Sedikit
cekung
Sangat
cekung
Mulut Normal Kering
Kering
dan
sianosis
Denyut Kuat < Sedang Lemah >
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 14/17
nadi / menit 120 x /
menit
(120-140)
x / menit
140 x /
menit
Derajat dehidrasi berdasarkan skor : 0 – 2 : dehidrasi ringan
3 – 6 : dehidrasi sedang
7 – 12 : dehidrasi berat
Pada pasien ini skor Dehidrasi sebesar 10 dehidrasi berat
Penentuan Derajat Dehidrasi Menurut WHO 1995
Penilaian A B C
Keadaan Umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu, lunglai, tidak
sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung dan
kering
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat Kering
Rasa haus Minum biasa tidak haus
*Haus, ingin minumbanyak
*Malas minum atautidak bisa minum
Turgor kulit kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan-
sedang
Bila ada 1 tanda *
ditambah 1 atau lebih
tanda lain
Dehidrasi berat
Bila ada 1 tanda *
ditambah 1 atau lebih
tanda lain
Apabila menggunkan kriteria WHO maka ukur derajat dehidrasi sesuai gejala yang
didapatkan pada penderita. Pada kasus pasien datang dalam keadaan lemah, lesu, mata sangat
cekung, turgor kulit sangat lambat kembali dan ketika diberi minum terlihat tidak mau
minum. Sehingga pada pasien masuk dalam keadaan dehidrasi berat. Pengukuran derajat
dehidrasi ini dicocokkan mulai dari keadaan terberat dahulu, jika gejala pada pasien tidak
termasuk dalam kriteria berat maka dilihat kembali pada kriteria sedang sampai ke kriteria
ringan.
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 15/17
Pemeriksaan penunjang
Pada pasien dilakukan pemeriksaan darah rutin, elektrolit dan feses untuk mengetahui adanya
tanda-tanda infeksi berupa leukositosis. Pada pasien hasil darah rutin diperoleh hemoglobin:
11,2gr/dL; hematokrit: 31,4% ; leukosit: 14.600/mm3 dan trombosit : 262.000/mm3. Pada
pemeriksaan feses didapatkan feses warna kuning, konsistensi cair, air lebih banyak dari
ampas, lendir (-), darah (-). Pada pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan adanya eritrosit
dan leukosit.
Diagnosis Banding
GEA Virus GEA Bakteri
Diare akut tanpa disertai lendir dan darah
Demam naik secara tiba-tiba
Nyeri perut
Tanda dehidrasi
Diare yang disertai lendir dan darah
Keluhan abdominal seperti mulas samapi
nyeri seperto kolik abdomen, tenesmus
Tanda dehidrasi
Diagnosis Kerja Sementara GE Akut et causa Virus.
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang diagnosis pasien
mengarah pada GE Akut et causa Virus.
Penatalaksanaan
Prinsip penanganan GEA dengan dehidrasi berat adalah dengan terapi rehidrasi
parenteral. Untuk rehidrasi parenteral digunakan cairan ringer laktat dengan mengganti
kehilangan cairan sebesar 10% dari berat badan.
Karena pada pasien berat badan 3200 gram maka kebutuhan cairan rehidrasi adalah3200 x 10% = 320 cc dihabiskan dalam waktu 4 jam maka diberikan 80cc/jam atau
setara dengan 80 tpm (60 tetes= 1cc)
Apabila pasien tidak dehidrasi lagi dilakukan terapi rumatan dengan menggunakan cairan
KAEN 1B.
(3,2 kg x 100)= 320 cc/24 jam
= 13,3cc/jam= 13 tpm (mikro)
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 16/17
Cefotaxim 3x125 mg
Pemberian antibiotik pada umumnya untuk diare akut tidak perlu diberikan oleh karena
sebagian besar kasus diare akut disebabkan oleh rotavirus yang sifatnya self limited
dissease dan tidak dapat dibunuh dengan antibiotika. Pemberian antibiotika apabila
didapatkan adanya BAB berdarah. Pemberian antibiotik yang tidak rasional justru akan
memperpanjang lamanya diare karena akan mengganggu keseimbangan flora usus.
Pemberian antibiotik yang tidak rasional akan mempercepat resistensi kuman terhadap
antibiotik. Pemberian cefotaxim untuk kasus ini dirasakan tidak perlu.
Sanmol drop 3x0,4cc
Indikasi pemberian parasetamol pada pasien karena demam yang dialami pasien.
Parasetamol merupakan golongan obat analgetik dan antipiretik. Bekerja dengan cara
menghambat prostaglandin di hipotalamus.
Dosis: 10-15 mg/KgBB/kali, 3x/hari sediaan drop 60mg=0,6cc
Pada kasus pasien BB 3200gr = (10x3,2 – 15x3,2)
= 32-48 = 40mg=0,4cc
Pemberian paracetamol dihentikan apabila demam sudah tidak ada lagi
Usulan penatalaksaanaan
Zink Tablet
Komposisi : tiap tablet mengandung zinc sulfat 64,9 mg setara dengan dengan zinc 20 mg
Dasar penggunaan zink dalam pengobatan diare akut adalah didasarkan pada efek terhadap
fungsi imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap perbaikan epitel
saluran cerna selama diare. Pemberian zink dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit
oleh usus halus, meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus dan meningkatkan respon
imun yang mempercepat pembersihan pathogen dari usus.
Dosis pemberian pada anak
Anak usia < 6 bulan : ½ tablet (10mg)
Anak usia ≥ 6 bulan: 1 tablet (20 mg)/ hari
5/17/2018 Resume Ge by Nursifa - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/resume-ge-by-nursifa-55b07a7ed5ba5 17/17
Zink dapat dilarutkan dengan sedikit air dan diberikan bersama dengan ASI perah atau
larutan oralit. Untuk anak yang lebih besar dapat dikunyah. Pemberian tablet zink selama 10
hari penuh walaupun diare telah berhenti.