gangguan

Upload: fauzyah-fahma-jumhadi

Post on 03-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gangguan

TRANSCRIPT

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS MENYELURUH (F 41.1)

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn. U

Jenis Kelamin

: laki-laki

Umur

: 44 tahun

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Menikah

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: jl.Bayam Lr.6 No.71LAPORAN PSIKIATRIK

I. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan utama

Cemas

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien merasakan keluhan ini 10 bulan yang lalu,tidak sepanjang hari tapi hampir setiap hari.Awalnya pasien sering mengeluh lemas,berdebar-debar, kaki dan tangan dingin.Keika mendengar berita buruk,mendengar bunyi ambulans,melihat ataupun mendengar berita kejahatan maupun buruk di televisi,pasien juga akan merasa cemas. Pasien merasa seperti ingin meninggal. Namun dalam 5 bulan terakhir sakit dirasakan semakin bertambah. Pasien merasa sesak dan gemetar. Pasien pernah berobat 3 kalike dokter. Awalnya pasien berobat dengan gejala gangguan lambung dan gejala cemas sudah ada.Pasien diberikan obat Sanmag, Dokter kemudian menyarankan pasien untuk berobat ke Makassar.Pada bulan 5,pasien ke dokter karena gejala cemas pasien makin bertambah dan serasa ingin meninggal,namun pasien lupa obat yang diberikan waktu itu.Pada bulan 8,gejala cemas muncul lagi dan semakin parah, pasien juga sempat tidak bisa berdiri sehingga pasien dibawa ke RS.Stella Maris,namun pulih kembali. Hendaya Disfungsi

Hendaya Sosial

(+)

Hendaya Pekerjaan

(+)

Hendaya Penggunaan Waktu Senggang (-)

Faktor Stressor Psikososial

Pasien sempat mengatakan ada seseorang yang menelpon pasien, namun psien tidak ingin menceritakan hal tersebut Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit sebelumnya.

Pasien pernah berobat 3 kali kedokter dengan gejala yang berbedaC. Riwayat Gangguan Sebelumnya.

Tidak ada riwayat kejang , infeksi berat , trauma , penggunaan NAPZA , merokok dan alkohol.D. Riwayat Kehidupan Peribadi

Riwayat Prenatal dan PerinatalPasien lahir normal, cukup bulan, di Rumah, dan di bantu oleh dukun . Ibu pasien tidak pernah sakit berat selama kehamilan.Pasien anakpertama dari delapan bersaudara (L,P,P,P,P,P,P,P)

Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)Pasien mendapatkan ASI dari ibunya hingga 2 tahun , pertumbuhan danperkembangan sesuai umur , tidak ada riwayat trauma dan infeksi pada masa ini . Pasien mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pertumbuhan dan perkembangan baik. Pasien masuk sekolah dasar di kampungnya pada umur 6 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan anak seusianya..

Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja. ( 12-18 tahun)

Pasien melanjutkan pendidikan ke SMP.Di waktu SMP,pasien sering di hukum karena kedapatan merokok. Pasien juga dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dan mempunyai banyak teman. Tidak mempunyai masalah dalam keluarga. Riwayat Masa Dewasa

Riwayat PerkerjaanPasien sempat mendaftar jadi tentara dan mengikuti pelatihan, tapi pasien berhenti karena alasan kaki pasien yang kecil sehingga tidak ada sepatu tentara yang cocok dengan kakinya.Pasien kemudian bolak balik NTT untuk membawa sayur, biasanya balik ke Makassar setelah 10 hari di NTT.Namun berhenti sejak 1 tahun terakhir setelah pasien sakit. Riwayat PernikahanPasien sudah menikah dengan perempuan pilihannya sendiri selama 20 tahun namun belum memiliki anak Pasien sebelumnya tidak direstui menikah oleh keluarga istrinya karena alasan suku mereka berbeda. Namun,hubungan pasien dengan keluarga istri sekarang sudah membaikE. Riwayat Kehidupan Keluarga

Pasien anakpertama dari delapan bersaudara (L,P,P,P,P,P,P,P). Hubungan dengan keluaga baik. Hubungan dengan saudara baik .Tidak ada riwayat menderita penyakit yang sama dalam keluarga .F. Situasi SekarangPasien tinggal bersama istri G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupan.

Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan seorang dokter.AUTOANAMNESIS

( DM : dokter muda , P : pasien )

DM: Selamat siang pak.

P: Iye , selamat siang dok

DM:Perkenalkan pak,saya Sukuria dokter muda disini.apa boleh saya bicara dengan bapak?

P: Bisaji dok

DM: Iya pak, makasih sebelumnya. bisa tahu nama bapak siapa?

P: Dengan udinDM: bapak udin tinggal dimana?

P: jl bayam dok lorong 6 no 7

DM: apa suku bapak?

P: MakassarDM: bapak sudah menikah?

P: iye

DM: bapak sudah mempunyai anak?

P: belumpi ada dok,sudah 20 tahun saya menikah tapi belum punya anak

DM: Iya pak,boleh saya tahu kenapa bapak datang kesini?

P: Nda enak perasaanku kurasa dok.

DM: Maksudnya pak?

P: Sepertinya ada penyakitku dok .

DM: Penyakit apa itu pak?

P : Begini dok , sudah hampir 10 bulan terakhir ini saya sering kayak cemas perasaan ku dok,terus kalau adami cemas ku dok,langsung kurasa lemas badan ku,berdebar-debar jantungku dok,terkadang juga sampai kaki sama tangan ku dingin begitu dok, tapi akhir-akhir ini sepertinya tambah berat.

DM : Bisa bapak ceritakan lagi apa yang bapak rasa?

P : Begitumi dok , kalau saya pikir lagi penyakitku , kayak sesak kurasa ,biasa juga sampai gemetar ka dok,baru kalau muncul dok,,langsung perasaan mauka mati.Takut sekali ka dokDM: Sebelumnya sudah pernah periksa ke dokter?

P : Sudah dok , saya sudah periksa ke dokter penyakit dalam ,pernah ma juga ke Stella Maris. Tiga kali ka pergi dokter dokDM: Terus , apa yang dokter katakan?

P: begini dok,waktu pertama itu kira-kira 1 tahun yang lalu mi dok ,sakit kayaknya uluhati ku dok,tapi cemas ma juga dok,berdebar-debar kurasa.Nakasi ma dokter obat Sanmag dok,na bilangi ka dokter untuk pergi berobat ke Makassar tapi saya lupa apalagi na bilang dokter.DM : Kalau menurut bapak sendiri , sebenarnya sakit apa?

P: Ada kayaknya penyakit jantungku dok .

DM: Kenapa bisa bilang begitu?

P: Itumi dok , sering berdebar-debar jantungku .

DM: Kemudian , apa lagi yang bapak rasakan?

P: Begitumi dok , tanganku dingin baru gemetaranka. Baru susahka tidur.Baru yang kedua itu dok,bulan 5 tambah cemas ka saya rasa,baru mauka meninggal,ke dokter ma lagi ,ada obat nakasi ka tapi tidak cocok ka kurasaDM:obat apa itu?

P:saya lupami

DM:terus yang terakhir ke dokter bagaimana?

P:itu hari pas malam takbiran,,tiba-tiba tidak bias ka berdiri, terus cemas lagi perasaan ku,di bawa ma ke Rumah sakit Stella Maris,dikasi ma obat

DM:bapak lupa juga obatnya?

P:Ie,pokoknya semenjak itu, selalu ma cemas,takut ka juga,biar suara ambulans,atau kalau ada berita buruk atau saya lihat di televise,langsung ka takut.DM: Ada yang bapak khawatirkan?

P: Iya dok,takutka kalau betul-betul parah penyakitku , takutka tidur baru nda bangun

lagi , takutka mati dok .

DM: bapak sekarang tinggal sama siapa?

P: Sama istrikujiDM: Bagaimana dengan pekerjaan bapak?P: semenjak sakit dilarang ma kerja ma strikuDM: Kalau bapak nantinya tidak merasa sakit lagi , apa yang akan bapak lakukan?

P: Mauka kasih bahagia keluargaku , terus mauka bekerja seperti biasa lagi. DM: terus apa yang bapak khawatirkan lagi? P: pernah ada juga orang telponka dok,ada dia bilangi,semenjak itu sering ma cemas sama takut jugaDM: boleh saya tahu itu pak?

P:tidak bisa ka cerita dok..

DM:kenapa?

P:tidak bisa ka dok

DM:iya pak,tidak apa-apa,bisa bapak ceritakan masa kecilnya ,lahir bagaimana?lahir normal tidak dan lahir dimana?

P:lahir normal ja dulu di rumah sakit ji dok

DM:bagaimana masa kecilnya?P:tidak ada ji yang menarik dok,orang tua kasi ji saya kebebasan.Dulu seringka dihukum ji sama guru gara-gara kedapatan ka merokok waktu SMPDM:apa pendidikan terakhir bapak?

P:SMP ji,tapi pernahka tinggal kelas dokDM:bapak bekerja atau bagaimana?

P:sempatka mendaftar jadi tentara dan ikuti pelatihan,tapi 1 bulanja, berhentika karena kecil kakiku tidak ada sepatu yang cocok

DM:bapak memang ingin menjadi tentara?

P:tidak dok,kebetulan bapak yang suruh jadi tentara,karena bapak tentara.terus tahun 1990 saya berdagang kaki lima di pasar terong saya putuskan mau jualan saja sayur di NTT,jadi sayabawa mi sayur dari Makassarke NTT,DM:jadi bapak sekarang tinggal di NTT?

P:tidak,,biasa 10 hari baru pulang ka lagi ke Makassar sejak tahun 2008,tapi sekarang tidak keja ma gara-gara istri larang ka karena sakit

DM:iya pak,apa pernah ada hal-hal lain yang tidak bisa bapak lupa sampai sekarang?

P:pernah ji memamg ad aka di kapal dok yang mau tenggelam pada saat saya mau ke NTT bawa sayur,,tapi itu hari tidak takut ja,biasa-biasa ji dok,tidak pernah mi jg ku ingat itu,tapi sekarang takut ka juga sama air,kalau kenaka air langsung ka kedinginan ,sampai-sampai jarang ka mandi.pergi ja ini ketemu dokter jadi mauka mandi karena malu-maluki kalau busuk.DM:oh bgtu pak,,oh iya pak,bapak sudah berapa lama menikah?

P:20 tahun mi pakDM:bapak sudah mempunyai anak?

P:iya,tapi pernah sama istriku mau ambil anak

DM:bapak tidak pernah berusaha mencari cari istri lagi?

P:tidak dok,karena takut ka pisah sama istriku karena perjuangan nya dulu dok berat

DM:berat bagaimana?

P:dulu saya tidak direstui sama keluarganya istriku,karena saya orang Makasar,baru istriku orang bugis.

DM:jadi sekarang masih tidak baik hubungan bapak sama kelurganya istri bapak?sama keluagata bagaimana?P:baik mi sekarang dok,terkadang mereka yang biasa bantu-bantu biayai ka berobat .Tapi sebenarnya dok,saya pernah tinggal ma perempuan lain selama 3 tahun

DM:maksudnya bapak menikah lagi?

P:tidak,

DM:jadi bagaimana maksudnya perempuan itu?sempat punya anak dari itu perempuan?

P:tinggal begitu ji dok,kadang pulang ke rumah istriku,,kadang ke rumahnya itu perempuan,tidak ada juga anak ku dari dia,kayak perempuan-perempuan kafe-kafe itu dok,mungkin dia bagaimana toh supaya tidak hamilDM:jadi istri tidak tidak tahu?

P:dulu dia tidak tahu,tapi sekarang dia tahu DM:oh begitu pak,bagaimana hubungan dengan tetangga?

P:dulu pernah ka bertengkar mulut ji ma tetangga ku gara-gara anaknya rebut jadi say bilangi itu anaknya.Mungkin anaknya melapor,jadi saya sama tetangga ku tidak baku bicara sampai sekarang

DM:tapi bapak tidak memukul tetangga bapak?

P:tidak ji dok

DM:terus,ada hal-hal lain yang mengganggu bapak lagi selama ini?

P:itu ji dok

DM:Ok , kalau begitu pak , istirahat yang cukup dan jangan lupa minum obatnya . Terima kasih sudah cerita sama saya . Semoga cepat sembuh .

P: Iye , terima kasih dok .II. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

Penampilan:Tampak seorang laki-laki memakai kaos abu-abu dan celana panjang hitam. Perawakan agak gemuk dan sedang, umur sesuai dengan wajah.Perawatan diri baik.

Kesadaran: Baik Perilaku dan aktivitas psikomotor : gemetaran Pembicaraan : Spontan, lancar dan intonasi biasa Sikap terhadap pemeriksa : KooperatifB. Keadaan afektif

Mood

: cemas Afek

: apropriate Empati

: dapat diraba rasakanC. Fungsi Intelektual (Kognitif)

Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan Pengetahuan dan kecerdasan sesuai taraf pendidikannya. Daya konsentrasi : baik Orientasi : Baik

Daya ingat

Jangka Pendek

: Baik

Jangka sedang

: Baik

Jangka Panjang: Baik

Pikiran abstrak : Baik

Bakat kreatif : Tidak ditemukan

Kemampuan menolong diri sendiri : Baik

D. Gangguan persepsi

Halusinasi

: Tidak ada Ilusi

: Tidak ada Depersonalisasi:Tidak ada Derealisasi

: Tidak adaE. Proses berpikir

Arus pikiran :A.produktivitas : CukupB. Kontinuitas

: Relevan-koherenC. Hendaya berbahasa: Tidak ada

Isi PikiranA. preokupasi

: Tidak adaB. Gangguan isi pikiran: Tidak adaF. Pengendalian impuls

BaikG. Daya nilai

Norma sosial

: Baik

Uji daya nilai

: Baik

Penilaian Realitas : BaikH. Tilikan (insight)

Derajat VI: Pasien menyadari dirinya sakit dan butuh pengobatan

Taraf dapat dipercaya

Dapat dipercaya

III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

Pemeriksaan fisik :

Status internus: T : 140/90 mmHg, N : 84x/menit, S: 36.5 C, P : 20 x/menit.GCS : E4M6V5, fungsi kortikal luhur dalam batas normal , pupil bundar isokor , reflex cahaya (+)/(+), kongjungtiva tidak pucat, sclera tidak icterus, jantung dan paru dalam batas normal,fungsi motorik dan sensorik ke empat ekstremitas dalam batas normal.IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Tn.U, 44 tahun dating dengan keluhan cemas. Keluhan dialami 10 bulan yang lalu,tidak sepanjang tapi hampir setiap hari. Awalnya pasien sering mengeluh lemas,berdebar-debar, kaki dan tangan dingin.Ketika mendengar berita buruk,mendengar bunyi ambulans,melihat ataupun mendengar berita kejahatan maupun buruk di televisi,pasien juga akan merasa cemas. Pasien merasa sangat takut mati. Namun dalam 5 bulan terakhir sakit dirasakan semakin bertambah. Pasien merasa sesak dan gemetar. Pasien pernah berobat 3 kalike dokter.Awalnya pasien berobat dengan gejala gangguan lambung dan gejala cemas sudah ada.Pasien diberikan obat Sanmag,.Pada pemeriksaan status mental, didapatkan tampak seorang laki-laki memakai kaos abu-abu dan celana panjang hitam. Perilaku dan aktivitas psikomotor gemetaran, mood cemas, afek appropriate dan kontinuitas relevan-koheren,V. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I

:

Berdasarkan Alloanamnesa dan autoanamnesa didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna berupa cemas, sesak, lemas, berdebar-debar, kaki dan tangan dingin, kadang serasa ingin meninggal. Keadaaan ini menimbulkan disstress bagipasien dan keluarganya dan menimbulkan disabilitas dalam sosial dan pekerjaan dalam menilai realita, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa.Pada pasien tidak ditemukan hendaya berat dalam menilai realita , tetapi melainkan hanya hendaya ringan berupa hendaya pekerjaan dan social, sehinggapasien didiagnosa sebagai Gangguan Jiwa Non Psikotik.Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status interna dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan yang mengindikasi gangguan medis umum yang menimbulkan gangguan fungsi otak serta dapat mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita pasien ini,sehingga diagnose Gangguan mental dapat disingkirkan dan didiagnosa Gangguan Jiwa Non Psikotik Non OrganikDari autoanamnesa dan pemeriksaan pada status mental ditemukan adanya gejala cemas berlebihan terhadap penyakit yang dideritanya. Sehingga apabila memikirkan penyakitnya pasien merasa sesak, lemas, berdebar-debar,kaki dan tangan dingin,kadang serasa ingin meninggal dan perasaan takut mati serta. Karena terdapat gejala ansietas dimana cemas yang dirasakan hamper setiap hari untuk beberapa bulan maka berdasarkan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) di diagnosa dengan Gangguan Anxietas Menyeluruh (F41.1). Aksis II

Pasien adalah orang yang mempunyai banyak teman walaupun agak pendiam

sehingga digolongkan dalam ciri kepribadian tidak khas . Aksis III

Tidak ditemukan diagnosis karena tidak ada ditemukan gangguan organik Aksis IV

Stressor psikososial tidak jelas Aksis V

GAF scale 70-61 ( beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)

VI. DAFTAR MASALAH

Organobiologik

Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga pasien memerlukan psikofarmaka.

Psikologik

Ditemukan adanya gejala cemas dan depresi sehingga pasien memerlukan psikoterapi

SosiologikDitemukan adanya hendaya ringan dalam social dan pekerjaan, sehingga pasien membutuhkan sosioterapi.VII. PROGNOSIS

Dubia et bonam

Faktor pendukung :

a . Keinginan yang jelas dari pasien untuk sembuh

b .Tidak ada kelainan organobiologik

c .Adanya dukungan dari keluarga

d..Pekerjaan,pasien digali potensi-potensi yang ada dan belum tampak,sehingga menunjang fungsi pekerjaannya kelak Faktor penghambat :

a. stressor psikososial tidak jelas

VIII. RENCANA TERAPI Farmakoterapi : Alprazolam 0,5 mg 1-1-1 Psikoterapi suportif

Ventilasi

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega

Konseling

Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang kondisi penyakitnya agar pasien dapat memahami kondisi dirinya,memahami cara menghadapinya serta memberikan motivasi agar pasien tetap mengkonsumsi obat secara teratur Sosioterapi

Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat pasien tentanggangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta dukungan sosial dalam lingkunganyang kondusif yang pada akhirnya akan membantu proses penyembuhan pasien.Juga memberikan kesempatan pada pasien untuk lebih banyak berbicara.IX. FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta menilai efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek samping obat yang diberikan.

X. PEMBAHASAN/ TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan Buku Ajar Psikiatri, gangguan cemas menyeluruh merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak realistic terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dialami hamper setiap hari,berlangsung sekurang-kurangnya 6 bulan.

Etiologi dari penyakit ini menurut Buku Ajar Psikiatri :

Teori Biologi ; Area otak yang diduga terlibat pada timbulnya Gangguan Cemas Menyeluruh adalah lobus oksipitalis yang mempunyai reseptor benzodiasepin tertingi di otak.Basal ganglia, system limbelik dan korteks frontal juga dihipotesiskan terlibat pada etiologi gangguan ini.Pada pasien dengan gangguan ini ditemukan system serotonergic yang abnormal. Neurotransmitter yang berkaitan dengan gangguan ini adalah GABA, serotonin, norepinefrin, glutanat, dan kolesistokinin

Penurunan PET (Positron Emision Tomography) pada pasien ini ditemukan penurunan metabolism di ganglia baslis dan massa putih otak

Teori Genetik ; Pada sebuah penelitian didapatkan hubungan genetic pada pasien dengan gangguan cemas menyeluruh dan gangguan depresi mayor pada pasien wanita. Sekitar 25% dari keluarga tingkat pertama penderita Gangguan Cemas Menyeluruh juga menderita gangguan yang sama. Teori Psikoanalitik menghipotesiskan bahwa anxietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak terselesaikan.Pada tingkat yang paling primitive,anxietas dihubungkan dengan perpisahan dengan objek cinta.Pada tingkat yang lebih matang lagi anxietas dihubungkan dengan kehilangan cinta dari objel yang penting

Teori Kognitif-perilaku ; Penderita ini berespon secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman, disebabkan oleh perhatian yang selektif terhadap hal- hal yang negative pada lingkungan, adanya distorsi pada pemprosesan informasi dan pandangan yang sangatnegatif terhadap kemampuan diri untuk mengahadapi ancaman.

Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis pasien dengan Gangguan Anxietas Menyeluruh (F41.1) adalah memenuhi kriteria umum sebagai berikut Penderita harus menunjukkan enxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya free foating atau mengambang) Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut : Kecemasan (khawatir akan nasib buruk,merasa seperti diujung tanduk,sulit berkonsentrasi dan sebagainya.

Ketegangan motoric(gelisah,sakit kepala,gemetaran,tidak dapat santai)dan

Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan,berkeringat,jantung berdeba-debar,sesak napas,keluhan lambung,pusing kepala,mulut kering dsb.)

.

Pasien merasakan tidak enak perasaan/cemas sejak 10 bulan terakhir. Awalnya pasien sering mengeluh lemas,berdebar-debar, kaki dan tangan dingin. Ketika mendengar berita buruk, mendengar bunyi ambulans, melihat ataupun mendengar berita kejahatan maupun buruk di televisi,pasien juga akan merasa cemas. Pasien merasa sangat takut mati,merasa sesak dan sering gemetaran .Dalam golongan ini pasien termasuk gangguan anxietas menyeluruh karena adanya ansietas berat (F41.1).

Pasien diberikan alprazolam, karena alprazolam efektif untuk anxietas karena onset of actionnya lebih cepat dan mempunyai efek anti depresi . Alprazolam adalah salah satu golongan benzodiazepine mempunyai rasio terapeutik lebih tinggi dan lebih kurang menimbulkan addiksi dengan toksisitas yang rendah, dibandingkan dengan mepromabate atau Phenobarbital . Golongan benzodiazepin merupakan drug of choice dari semua obat yang mempunyai efek anti anxietas disebabkan spesifisitas , potensi dan keamanannya . Untuk anti depressi, pasien diberikan fluoxetin karena fluoxetin adalah golongan SSRI yang efek sampingnya sangat minimal, spektrum efek anti depresi lebih luas, dan gejla putus obat sangat minimal serta lethal dose yang tinggi (>6000 mg) sehingga relatif aman.Ia sesuai diberikan pada pasien usia dewasa dan lanjut.

Terapi kognitif-perilaku yaitu melakukan pendekatan kognitif dengan mengajak pasien secara langsung mengenali distorsi kognitif dan pendekatan perilaku mengenali gejala somatic secara langsung.Teknik utama yang digunakan pada pendekatan behavioral adalah relaksasi dan biofeedback.

Terapi suportif biasanya diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potensi yang ada dan belum tampak,agar lebih bisa beradaptasi optimal dalam fungsi social dan pekerjannya.

Prognosis dari Gangguan Cemas Menyeluruh merupakan suatu keadaan kronis yang mungkin berlangsung seumur hidup. Sebanyak 25 % penderita akhirnya mengalami gangguan panic, juga dapat mengalami depresi mayor