gangguan kognitif dan gangguan terkait penuaan

Upload: ayupuspitasari

Post on 14-Oct-2015

292 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

menjelaskan tentang berbagai macam gangguan kognitif dan berbagai gangguan terkait dengan penuaan

TRANSCRIPT

PSYCHOLOGY OF PERSONALITY

Gangguan Kognitif dan Gangguan yang Terkait dengan PenuaanPresented By :

Ayu P. SariCitra P.Candra K.

Dalam The Man Who Mistook His Wife for a Hat, neurolog Oliver Sacks menceritakan tentang Dr. P., seorang musisi dan guru yang disegani, yang kehilangan kemampuan untuk mengenali objek secara visual. Ahli matanya menemukan bahwa meskipun mata Dr. P. sehat ia memiliki masalah dalam mengartikan stimulasi visual. Namun, kemampuan musikal Dr. P. dan keterampilan verbalnya tetap utuh. Dia dapat berfungsi memakai pakaian sendiri, mandi, dan memakan makanannya dengan menyanyikan berbagai macam lagu untuk dirinya sendiri. Kasus ini mengilustrasikan ketergantungan universal dari fungsi psikologis terhadap otak yang utuh. Pada presentasi kali ini kami akan membahas gangguan kognitif, yaitu gangguan psikologis yang barasal dari luka-luka atau penyakit-penyakit yang mempengaruhi otak.Introduction

Gangguan kognitifDalam APA, (2000) Gangguan kognitif meliputi gangguan dalam pikiran atau ingatan yang menggambarkan perubahan nyata dari tingkat fungsi individu yang sebelumnya. Gangguan kognitif tidak memiliki dasar psikologis, gangguan ini disebabkan oleh kondisi fisik atau medis, atau penggunaan obat atau putus zat, yang mempengaruhi fungsi otak. Derajat dan lokasi kerusakan otak banyak menentukan tingkat dan keparahan hendaya.

Tiga jenis utama gangguan kognitifDelirium >>Keadaan kebingungan mental yang ekstrem yang mengganggu konsentrasi dan kemampuan untuk berbicara secara masuk akal.Demensia >> Deteriorasi yang mendalam dari fungsi mental yang ditandai oleh masalah yang berat pada ingatan dan satu atau lebih defisit kognitif.Gangguan Amnestik >>Defisit mendalam pada ingatan yang tidak berkaitan dengan delirium atau demensia

Kriteria Delirium dalam DSM IV-TRGangguan kesadaran (berkurangnya kesadaran thdp lingkungan dan sulit memusatkan perhatian)Perubahan dlm kognisi, gangguan bicara / gangguan persepsiBerkembang dgn cepat, dlm bbrp jam / hari & fluktuasi dlm 1 hariBukti adanya kondisi medis yg menyebabkannya seperti malnutrisiPenyebab Delirium bisa disebabkan karena intoksikasi obat/putus obat, ketidakseimbangan metabolisme & nutrisi, infeksi/demam, gangguan neurologis dan stres serta operasi tulang pinggul.Penanganan Diberi intervensi diberbagai protokol yg distandarisasi spt krg tidur, imobilitas, dehidrasi, kelemahan pnglihatan & pndengaran, dan kelemahan kognitif.Gangguan psikologis yang terkait dengan penuaanBanyak perubahan psikologis yang terjadi sejalan dengan penuaan. Orang lanjut usia butuh waktu lebih lama (yang disebut waktu reaksi) untuk berespon terhadap stimulus, baik ketika mereka mengemudi maupun ketika melakukan tes inteligensi. Perubahan kognitif terjadi sejalan dengan usia. Sangatlah normal bagi orang-orang usia tua mengalami beberapa penurunan dalam fungsi memori dan kemampuan kognitif umum. Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, demensia bukan merupakan hasil dari proses penuaan yang normal. Ini merupakan tanda dari penyakit otak yang degeneratif.Sekarang kami akan menjelaskan tentang hubungan antara berbagai jenis gangguan psikologis dan penuaan, dimulai dengan gangguan kecemasan.

Gangguan kecemasan dan penuaanMeskipun gangguan kecemasan dapat berkembang di usia berapa pun, prevalensinya cenderung lebih sedikit pada orang lanjut usia dibandingkan pada orang-orang yang lebih muda. Tapi tetap saja, gangguan kecemasan merupakan jenis gangguan mental yang paling umum menyerang orang tua dan sekitar dua kali lebih umum dibandingkan dengan mood, seperti depresi.Gangguan kecemasan menyeluruh mungkin timbul dari persepsi bahwa orang tersebut kehilangan kendali atas kehidupannya, yang mungkin berkembang pada masa kehidupan lanjut ketika orang itu berusaha melawan penyakitnya, kehilangan teman-teman dan orang yang dicintai, serta mengalami penurunan kesempatan dalam hal ekonomi.

Penenang ringan seperti benzodiazepine dan intervensi psikologis seperti terapi kognitif behavioral biasanya digunakan untuk mengatasi kecemasan pada lansiaDepresi dan penuaanDepresi pada usia tua dihubungkan dengan tingkat penurunan fisik yang lebih cepat dan tingkat mortalitas yang lebih tinggi. Depresi mungkin dikaitkan dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi karena kondisi medis yang menyertai atau mungkin karena hilangnya kepatuhan untuk mengonsumsi obat-obatan yang dibutuhkan. Orang yang lanjut usia mungkin sangat rentan terhadap depresi yang disebabkan oleh stres dalam menghadapi perubahan-perubahan kehidupan yang berhubungan dengan apa yang dahulu disebut sebagai tahun emas pensiun; penyakit atau ketidakmampuan fisik; penempatan dalam rumah-rumah jompo; kematian pasangan; saudara kandung; teman baik; dan kenalan-kenalan; atau kebutuhan untuk merawat pasangan yang kesehatannya menurun.

Penanganan dapat berupa: Penggunaan obat antidepresan, Terapi kognitif, IPT (Psikoterapi interpesonal), Terapi elektrokonvulsif

Gangguan tidur dan penuaanGangguan tidur, terutama insomnia, umum terjadi pada orang lanjut usia. Masalah tidur dapat merupakan ciri dari gangguan psikologis lainnya, seperti depresi, demensia, dan gangguan kecemasan, sebagaimana penyakit medis. Faktor-faktor psikososial, seperti kesepian dan kesulitan yang terkait dengan tidur sendiri, persepsi keputusasaan serta ketidakberdayaan dalam mengendalikan tidur, dapat memainkan peran dalam memunculkan insomnia pada lansiaPenenang ringan sering digunakan untuk merawat insomnia, pendekatan behavioral juga terbukti efektif menangani insomnia pada lansia

DemensiaHilangnya neuron, sinaps, celah rongga otak semakin lebar, timbunan protein seperti lilin terserak diseluruh korteks serat protein abnormal menumpuk di dalam tubuh sel neuron dan diseluruh hipokampus dan serebral cortex.Penyakit infeksi atau peradangan otak

Kriteria dimensia dalam DSM-IV-TRBerbagai kelemahan kognitif dalam bentuk A dan B :Hendaya memoriSalah satu atau lebih dr satu gejala : afasia, apraksia, agnosia & gangguan dlm fungsi pelaksanaanHendaya signifikan dlm fungsi sosialOnset bertahap & penurunan kognitifKelemahan kognitif di atas tidak disebabkan oleh salah 1 hal berikut :1. Kondisi sistem saraf2. Kondisi sistemik3. Kondisi yg disebabkan oleh konsumsi suatu zatKelemahan kognitf di atas tdk hny trjd slma suatu episode deliriumKelemahan kognitif di ats tdk memenuhi kriteria gangguan aksis I

1.TIPE ALZHEIMERDemensia Frontal-Temporal

Terjadi perubahan perilaku dan kepribadian yang ekstreem. disebabkan kehilangan neuron serotonin. Dan genetik (tdk sekuat alzheimer)

Demensia Frontal Subkortikal

Menyerang kognisi, dan aktivitas motorik (cth:parkinson), kemunduran sirkuit dalam otak subkortikal sebagai pengendali motorik.

4 tipe Demensia Frontal SubkortikalKorea Huntington : adanya gerakan meliuk karena gen dominan tunggal berlokasi di kromosom 4Parkinson : tremor otot, kekakuan otot dan akinesia (tdk mampu melakukan gerakan)Hidrosefalus tekanan normal : air dalam otakDemensia vaskular : kelemahan satu lengan atau refleks2 abnormal / stroke

Biologis:

Tetrahidroaminoakridin memperlambat kemunduran kognitif

Psikososial:

Suportif treatmen bagi penderita (kasih sayang) dan memberikan dukungan juga kepada si perawat penderita agar terhindar dari stres.

GANGGUAN DELUSIONAL / PARANOIDPENYEBABKelanjutan dr penyakit terdahulu spt delirium dan demensiaMenyebabkan kerusakan sensori, khususnya kerusakan pendengaranPenyesuaian sosial yg burukMenerima berbagai perlakuan yg tdk sepantasnyaPENANGANANPendekatan suportifTerapi kognitifPenguatan positifPemberian fenotiazinPerawatan di rumah sakit

skizofreniaBila skizofrenia trjd utk pertama kali pd usia lanjut disebut parafreniaSimtom-simtomnya : halusinasi, dan delusi paranoidPasien cenderung org yg tdk menikah, hidup dlm kesendirian, hny memiliki sedikit kerabat yg msh hidup, kerusakan pendengaran, memiliki riwayat skizofrenia dlm keluarga, berasal dr kelas sosialekonomi rendah.Penanganan : obat antipsikotik & intervensi terapi perilaku kognitif (CBT)

A. Penyalahgunaan dan Ketergntungan AlkoholAngka prevalensi penyalahgunaan dan ketergantingan alkohol berdasarkan definisi DSM ada 3,1% pada laki-laki berusia lanjut dan 0,46% pada perempuan berusia lanjut.Simtom-simtom : koordinasi motorik yg buruk, melemahnya memori pd masalah kesehatan / depresi di usia tuaGangguan penggunaan zat B. Penyalahgunaan Obat-obat terlarangStudi yg dilakukan oleh Pascarelli thn 1985 menemukan bahw aorg yg berusia 60thn lebih hny mencakup 0,005% dr konsumen program metadon pd thn 1974, namun pd thn 1985 mencakup 2% dr konsumen program metadon sebuah kenaikan sebesar 400% dlm waktu 11thn.Data yg ada dewasa ini penggunaan kokain & kanabis akan meningkat ketika tahun 1960-1970 periode dimana penggunaan obat terlarang sangat meluas terutama mariyuana.C. Penyalahgunaan PengobatanPenyalahgunaan obat yg diresepkan dan yg dijual bebas merupakan masalah yg jauh lbh besar drpd penyalahgunaan alkohol/obat terlarang. Tingkat pengomsumsi mencapai 13% dr populasi. Orang lansia sering menyalahgunakan obat penenang, antidepresan, atau obt tidur yg diresepkan bertahun-tahun yg lalu. Obat tersebut menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Faktor-faktor yang membuat seseorang sangat tinggi utk bunuh diri :Penyakit fisik yg serius & kelemahan fungsionalPenyakit psikiatrisRasa putus asa & isolasi sosialKehilangan org yg dicintaiKondisi uang yg buruk & depresiBunuh diri

Seksualitas dan penuaanOrg cenderung beranggapan bhwa laki-laki dan perempuan akan kehilangan gairah dan kapasitas utk berhubungan seksual ktika mereka memasuki usia lanjut. Ada sbgian org yg meyakini bahwa org-org lanjut usia tdk mampu menikmati hubungan lebih dari sekedar pelukan sayang dan ciuman pipi, kontras ketika masih muda.

Masalah yg berhubungan dengan orang LansiaPenyakit fisik dapat menghambat hubungan seksual pada org lanjut usia seperti halnya pd org yg berusia lebih muda, potensi hambatan yg bersumber dari penyakit dan obat-obatan lebih besar.Kalau laki-laki setiap penyakit dpt menggangu keseimbangan hormon jalur saraf turun ke daerah panggul atau pasokan darah dpt menganggu ereksi, sedangan perempuan karena penyakit diabetes Obat-obatan penenang dan antihipertensi dpt menyebabkan disfungsi seksual, seperti juga fatik dan minuman beralkohol serta makan secara berlebihan.

Penanganan Disfungsi SeksualPada org lanjut usia perhatian yg diarahkan pd kondisi fisik, termasuk dng cara diskusi kreatif dan terbuka mengenai berbagai macam teknik.Jika pasien berusia lanjut dianggap memiliki kemungkinan yg terbatas untuk memperoleh perbaikan kondisi, biasanya diletakkan di berbagai rumah sakit mental pemerintahan dan wilayah atau tempat tinggal alternatif.Penanganan dan perawatan orang lanjut usiaProses TerapiTerapi individual, kelompok, keluarga dan pasangan sangat efektif bagi org lanjut usia, terapi bagi pasien lanjut usia harus lebih aktif dan direktif, memberikan informasi dan mengambil inisiatif dalam layanan yg diperlukan.