gambaran kekinian dan masa depan sistem kebijakan dan peraturan perundang-undangan nasional

29
Gambaran Gambaran Gambaran Gambaran Kekinian Kekinian Kekinian Kekinian & Masa & Masa & Masa & Masa Depan Depan Depan Depan Sistem Sistem Sistem Sistem Kebijakan Kebijakan Kebijakan Kebijakan & PUU & PUU & PUU & PUU Nasional Nasional Nasional Nasional Ceramah CeramahIssu IssuAktual Aktualuntuk untuk Diklat DiklatTeknis TeknisBagi BagiAnggota AnggotaDPRD DPRD serta sertaDiklat DiklatKepemimpinan KepemimpinanTingkat TingkatIII dan IV III dan IV 2013 2013 Tri TriWidodo WidodoW. W. Utomo Utomo

Upload: tri-widodo-w-utomo

Post on 04-Jul-2015

334 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ceramah Issu Aktual untuk Diklat Teknis Bagi Anggota DPRD serta Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan IV 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Gambaran Gambaran Gambaran Gambaran KekinianKekinianKekinianKekinian& Masa & Masa & Masa & Masa DepanDepanDepanDepan

SistemSistemSistemSistemKebijakanKebijakanKebijakanKebijakan& PUU & PUU & PUU & PUU NasionalNasionalNasionalNasional

CeramahCeramah IssuIssu AktualAktual untukuntuk DiklatDiklat TeknisTeknis BagiBagi AnggotaAnggota DPRD DPRD sertaserta DiklatDiklat KepemimpinanKepemimpinan TingkatTingkat III dan IVIII dan IV

20132013

TriTri WidodoWidodo W. W. UtomoUtomo

Page 2: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Data Data Data Data Data Data Data Data PribadiPribadiPribadiPribadiPribadiPribadiPribadiPribadi

NamaNama : Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA: Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA

TTLTTL : Yogyakarta, 15: Yogyakarta, 15--0707--19681968

NIPNIP : 19680715 199401 1 001: 19680715 199401 1 001

JabatanJabatan : Kepala Pusat Kajian Hukum Adm. Negara/: Kepala Pusat Kajian Hukum Adm. Negara/Ahli Ahli Peneliti Utama Bidang Administrasi PublikPeneliti Utama Bidang Administrasi Publik

Gol/PangkatGol/Pangkat : IV: IV--d / Pembina Utama Madyad / Pembina Utama Madya

Alamat KtrAlamat Ktr : Jl. Veteran No. 10 Jakarta: Jl. Veteran No. 10 Jakarta

Alamt RmhAlamt Rmh : Villa Melati Mas Blok M6/12A, Serpong: Villa Melati Mas Blok M6/12A, SerpongTangerang Selatan, HP. 0813Tangerang Selatan, HP. 0813--17861786--99369936

EmailEmail : : [email protected]@yahoo.com

BlogBlog :: http://triwidodowutomo.blogspot.com/http://triwidodowutomo.blogspot.com/http://www.slideshare.net/tiwidodowutomo/http://www.slideshare.net/tiwidodowutomo/

Page 3: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

PrologProlog: : KebijakanKebijakan NasionalNasionalDalamDalam KonteksKonteks GlobalGlobal

Page 4: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

4

PrologProlog

EHM

Tugas:• Menyebarkan cerita bohong tentang pertumbuhanekonomi, GNP, dll. negara target;

• Membuat laporan fiktif untuk IMF & WB agar mengucurkan hutang;

• “Memancing” KKN di negara target;• Membangkrutkan negara penerima hutang danmenciptakan ketergantungan (debt trap, debt web);

• Menekan negara pengutang mendukung AS (pangkalan militer, voting, dll);

• Memaksa negara pengutang menjual kekayaan alam;• Mempromosikan kepentingan Korporatokrasi (koalisipemerintah, bank, korporat AS).

Metode:• Penipuan, pemerasan & penyuapan;• Pembunuhan;• Penggermoan;• Merusak ekosistem;• Mengingkari Deklarasi Kemerdekaan.

Hasil Kerja:• Kejatuhan Shah Iran;• Pembunuhan Presiden Panama;• Invasi ke Irak;• Kejatuhan Bung Karno;• Ketergantungan ekonominegara berkembang (inc. RI).

Negara Target:Indonesia, Panama, Ekuador, Kolombia, Arab Saudi, Iran, dll.

Dampak:• Kesenjangan & ketidakadilan global;• Kebencian thd AS;• Peristiwa 9-11.

Membangun

Imperium

Membiayaikampanyepolitik

S

S

Page 5: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

5

INDONESIA

PANPANAMAAMA

EKUADOR

IRAN

• Hutang LN membuat ketergantungan tinggi(30% APBN untuk bayar hutang);

• Tambang strategis dikuasai AS;• Pergantian rezim Orla – Orba – Reformasi.

• Invasi militer;• Terbunuhnya Presiden Omar

Torrijos (1981)

• 50% APBN untuk bayarhutang;

• Terbunuhnya Presiden Jaime Roldos (1981)

Penggulingan rezim Shah (1953) Pintu masuk untukmenguasai seluruh Afrika

PresidenPresiden Richard Nixon Richard Nixon menginginkanmenginginkan kekayaankekayaan Indonesia Indonesia diperasdiperas sampaisampai keringkering. Di . Di matamata

Nixon, Indonesia Nixon, Indonesia ibaratibarat real estate real estate terbesarterbesar didi duniadunia ygyg taktak bolehboleh jatuhjatuh

keke tangantangan Soviet Soviet atauatau China.China.

MESIRIRAN

Page 6: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

6

�� DemokrasiDemokrasi tanpatanpa penguatanpenguatan kemampuankemampuannegaranegara akanakan menghasilkanmenghasilkan defisitdefisit demokrasidemokrasi..

�� InvolusiInvolusi kebijakankebijakan, , yakniyakni suatusuatu kebijakankebijakan ygyg baikbaiksecarasecara prosesproses dandan rumusannyarumusannya namunnamun tidaktidakmemberikanmemberikan kebaikankebaikan bagibagi publikpublik..

�� SaatSaat iniini sedangsedang terjaditerjadi ““PerangPerang KebijakanKebijakan Global”;Global”;

�� KeunggulanKeunggulan negaranegara bangsabangsa ditentukanditentukan oleholeh oleholehkemampuankemampuan negaranegara tsbtsb mengembangkanmengembangkan kebijakankebijakanpublikpublik ygyg unggulunggul..

�� 2 2 JenisJenis KegagalanKegagalan MembangunMembangun KebijakanKebijakan UnggulUnggul::•• TTidak mengerti makna dan substansi kebijakan publik.idak mengerti makna dan substansi kebijakan publik.

•• TidakTidak adaada analis kebijakananalis kebijakan;; ada tetapi tidak bekerja dengan ada tetapi tidak bekerja dengan baikbaik;; sudah bekerja dengan baik tidak mampu sudah bekerja dengan baik tidak mampu menghasilkan kebijakan yang hebat.menghasilkan kebijakan yang hebat.

Page 7: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

ProblematikaProblematika SistemSistem KebijakanKebijakandandan PeraturanPeraturan PUU PUU NasionalNasional

Page 8: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Rich Picture Kondisi Sistem KebijakanNasional

Page 9: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Sengketa di MK

Dari Dari sejumlahsejumlah permohonanpermohonan yang yang diajukandiajukan keke MK MK sejaksejak 2003 2003 hinggahingga 2012, 2012, tercatattercatat 1.166 1.166 perkaraperkarayang yang telahtelah ditanganiditangani MKMK. .

–– 532 532 perkaraperkara (45%) (45%) PengujianPengujian UndangUndang--UndangUndang(PUU), (PUU),

–– 21 21 perkaraperkara (2%) (2%) SengketaSengketa KewenanganKewenangan antarantarLembagaLembaga Negara, Negara,

–– 116 116 perkaraperkara (10%) (10%) PerselisihanPerselisihan HasilHasil PemilihanPemilihanUmumUmum (PHPU) (PHPU) LegislatifLegislatif dandan PresidenPresiden//WakilWakilPresidenPresiden, ,

–– 497 497 perkaraperkara (43%) PHPU (43%) PHPU KepalaKepala Daerah Daerah dandan WakilWakilKepalaKepala DaerahDaerah

Sumber: Laporan Tahunan 2012 Mahkamah Konstitusi (diolah)

Page 10: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Pengujian Undang-Undang

Dari Dari 532 532 perkaraperkara PUU PUU ygyg ditanganiditangani sejaksejak 20032003--20122012, , MK MK telahtelah menyelesaikanmenyelesaikan 460 460 perkaraperkara, , terdiriterdiri daridari::

•• 414 414 (90%) (90%) putusanputusan dandan 46 46 (10%) (10%) perkaraperkara melaluimelaluiKetetapanKetetapan::–– 127 127 perkaraperkara (31%) (31%) dikabulkandikabulkan, , –– 154 154 perkaraperkara (37%) (37%) ditolakditolak, , dandan–– 133 133 perkaraperkara (32%) (32%) tidaktidak dapatdapat diterimaditerima. .

•• SelebihnyaSelebihnya, , melaluimelalui ketetapanketetapan: : –– 45 45 perkaraperkara (98%) (98%) ditarikditarik kembalikembali dandan–– 1 1 perkaraperkara (2%) (2%) tidaktidak berwenangberwenang..

Sumber: Laporan Tahunan 2012 Mahkamah Konstitusi (diolah)

Page 11: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Pengujian Undang-Undang

SejakSejak 20032003--20122012, , tercatattercatat 182 UU 182 UU ygyg diujidiuji keke MKMK

•• AdaAda 2 2 UU UU ygyg paling paling banyakbanyak diujidiuji, , yakniyakni UU No. UU No. 32/2004 32/2004 tentangtentang PemerintahanPemerintahan Daerah Daerah dengandenganfrekuensifrekuensi ujiuji 36 kali36 kali, , sertaserta UU No. UU No. 8/1981 8/1981 tentangtentangKUHAP KUHAP dengandengan jumlahjumlah ujiuji 27 kali27 kali. .

•• BerdasarkanBerdasarkan tahuntahun pembuatanpembuatan UUUU--nyanya, , produkproduklegislasilegislasi tahuntahun 2004 2004 paling paling banyakbanyak diujidiuji keke MK. MK. TercatatTercatat 22 UU 22 UU ygyg dibuatdibuat tahuntahun iniini telahtelah diujidiuji keke MK MK sejaksejak 20032003--2012.2012.

–– 2009 (19 UU); 2008 (18 UU); 2003 (17 UU); 2007 2009 (19 UU); 2008 (18 UU); 2003 (17 UU); 2007 dandan2011 (12 UU); 1999 2011 (12 UU); 1999 dandan 2002 (11 UU).2002 (11 UU).

Sumber: Laporan Tahunan 2012 Mahkamah Konstitusi (diolah)

Page 12: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Frekuensi Pengujian UU

•• 25 kali = 25 kali = UU UU No. 10/2008 No. 10/2008 tentangtentang PemilihanPemilihan UmumUmum AnggotaAnggota DPR, DPR, DPD, DPD, dandan DPRD; DPRD;

•• 19 kali = 19 kali = UU UU No. 12/2008 No. 12/2008 tentangtentang PerubahanPerubahan KeduaKedua UU No. 32/2004 UU No. 32/2004 tentangtentang PemerintahanPemerintahan Daerah; Daerah;

•• 16 kali 16 kali = = UU UU No. 30/2002 No. 30/2002 tentangtentang KomisiKomisi PemberantasanPemberantasan TindakTindakPidanaPidana KorupsiKorupsi; ;

•• 15 kali 15 kali = = UU UU No. 42/2008 No. 42/2008 tentangtentang PemiluPemilu PresidenPresiden dandan WakilWakil PresidenPresiden, , dandan UU No. 27/2009 UU No. 27/2009 tentangtentang MD3; MD3;

•• 12 kali 12 kali = = UU UU No. 37/2004 No. 37/2004 tentangtentang KepailitanKepailitan dandan PenundaanPenundaanKewajibanKewajiban PembayaranPembayaran UtangUtang; ;

•• 11 kali = 11 kali = UU UU No. 20/2003 No. 20/2003 tentangtentang TentangTentang SistemSistem PendidikanPendidikanNasionalNasional, , dandan UU No. 24/2003 UU No. 24/2003 tentangtentang MahkamahMahkamah KonstitusiKonstitusi; ;

•• 10 kali = 10 kali = UU UU No. 36/2009 No. 36/2009 tentangtentang KesehatanKesehatan, , dandan UU No. 8/2012 UU No. 8/2012 tentangtentang PemilihanPemilihan UmumUmum AnggotaAnggota DPR, DPD, DPR, DPD, dandan DPRD.DPRD.

Sumber: Laporan Tahunan 2012 Mahkamah Konstitusi (diolah)

Page 13: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Evaluasi & Klarifikasi Perda

PermendagriPermendagri No. 53/2007 No. 53/2007 tentangtentang PengawasanPengawasan PerdaPerdadandan PeraturanPeraturan KDHKDH

((telahtelah dicabutdicabut dengandengan PermendagriPermendagri No. 53/2011 No. 53/2011 tentangtentangPembentukanPembentukan ProdukProduk HukumHukum Daerah)Daerah)

•• KlarifikasiKlarifikasi = = pengkajianpengkajian dandan penilaianpenilaian terhadapterhadap PerdaPerda & & PeraturanPeraturan KDH KDH gunaguna mengetahuimengetahui apakahapakah bertentanganbertentangandengandengan kepentingankepentingan umumumum dandan//atauatau peraturanperaturan perper--UUUU--an an ygyg lebihlebih tinggitinggi. .

•• EvaluasiEvaluasi = = pengkajianpengkajian dandan penilaianpenilaian terhadapterhadaprancanganrancangan PerdaPerda & & PeraturanPeraturan KDH KDH untukuntuk mengetahuimengetahuiapakahapakah bertentanganbertentangan dengandengan kepentingankepentingan umumumumdandan//atauatau peraturanperaturan perper--UUUU--an an ygyg lebihlebih tinggitinggi..

Page 14: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Klarifikasi yg Membatalkan Perda

TahunTahun PDRDPDRD MIHOLMIHOL SP3SP3 LAINLAIN22 JmlJml

20022002 1717 -- 22 -- 1919

20032003 9595 33 11 66 105105

20042004 220220 22 1313 11 236236

20052005 118118 11 44 33 126126

20062006 114114 -- -- -- 114114

20072007 161161 11 44 77 173173

20082008 223223 44 -- 22 229229

20092009 831831 1111 55 2929 876876

JmlJml 17791779 2222 2929 4848 18781878

KeteranganKeterangan::

PDRDPDRD : : PajakPajak Daerah Daerah dandan

RetribusiRetribusi DaerahDaerah

MiholMihol : : MinumanMinuman BeralkoholBeralkohol

SP3 SP3 : : SumbanganSumbangan PihakPihak

KetigaKetiga

LainLain--lain: lain: PerijinanPerijinan, Air Tanah, , Air Tanah,

PelayananPelayanan TerpaduTerpadu, ,

SyariahSyariah, , dsbdsb..

Sumber: Laporan Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri (2012, diolah)

Page 15: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Klarifikasi yg Tidak Membatalkan Perda

KeteranganKeterangan::

PDRDPDRD : : PajakPajak Daerah Daerah dandan RetribusiRetribusi DaerahDaerah

MiholMihol : : MinumanMinuman BeralkoholBeralkohol

SP3 SP3 : : SumbanganSumbangan PihakPihak KetigaKetiga

LainLain--lain: lain: PerijinanPerijinan, Air Tanah, , Air Tanah, PelayananPelayanan TerpaduTerpadu, , SyariahSyariah, , dsbdsb..

Sumber: Laporan Biro Hukum Kementerian Dalam Negeri (2012, diolah)

TahunTahun PDRDPDRD MIHOLMIHOL SP3SP3 LAINLAIN22 JmlJml

20102010 324324 77 22 7474 407407

20112011 265265 1212 6969 55 351351

20122012 6161 44 2424 8484 173173

JumlahJumlah 650650 2323 9595 163163 931931

Page 16: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Sengketa TUN

Sumber: Website Mahkamah Agung (2012)

Dari Dari periodeperiode 2004 2004 hinggahingga2012, 2012, terdapatterdapat 32723272 putusanputusan

atasatas sengketasengketa Tata Usaha Tata Usaha Negara (TUN)Negara (TUN)

Page 17: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

PenggambaranPenggambaran MasaMasa DepanDepanSistemSistem KebijakanKebijakan & PUU & PUU

MenggunakanMenggunakan Scenario PlanningScenario Planning

Page 18: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Focal Concern & Driving Forces

Page 19: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Keterkaitan Antar Driving Forces

Tingkat

K emampuan/K apasitasLegislasi

Tingkat Egoisme

Sektoral

EfektivitasK oordinasi/K omunikasi

K ebijakan Antar Lembaga

Efektivitas Harmonisasidalam Perumusan

Peraturan/K ebijakan

K etepatanPersepsi/O rientasi terhadap

Peraturan/ K ebijakan

K adar Budaya AkademikDalam Siklus K ebijakan/

Pengambilan K eputusan

Tingkat Dukungan

K ajian/Litbang K ebijakan

Efektivitas Lembaga

K ajian/Litbang K ebijakan

K eluasan N etworking &

K erjasama Antar LembagaK ajian/Litbang K ebijakan

Efektivitas Partisipasi Masyarakatdalam Perumusan hingga

Implementasi Peraturan/K ebijakan

K etersediaan dan TingkatDukungan Sumber Daya

K ajian/Litbang K ebijakan

S

S

S

S

S

S

S

S

SS

SS

S

S

S

SS

O

S

R1

B1

S

O

B2

S

SR2

S

S

R3

R5

S

R4

SS R7

S

S

O

O

R6

S

R8

S

S

O

B3

Page 20: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Analisis Leverage

Page 21: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Matriks Skenario

Page 22: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Ciri-Ciri Kutub

NihilNihil (+)(+)• Jumlah aturan tidak banyak,

cukup yg memiliki keterkaitanantar instansi atau ygdibutuhkan masyarakat;

• Perumusan kebijakan dilakukandalam forum kebijakan secarainklusif;

• Dalam pembahasan racanganperaturan, setiap instansi atautokoh individual lebihmengedepankan kepentingannasional;

• Produk hukum yg dihasilkancenderung tidak ada penolakan / perlawanan dari stakeholders ygterkena regulasi tersebut.

1. 1. EgoismeEgoisme SektoralSektoral

SangatSangat KuatKuat ((––))• Banyak instansi berlomba membuat

produk hukum di berbagai level;

• Tidak pernah dilakukan komunikasikebijakan dengan stakeholders;

• Kepentingan rakyat banyak cenderungdiabaikan;

• Rawan terhadap munculnya konflikkewenangan antar lembaga, danbenturan substansi antar peraturan;

• Pembahasan suatu aturan selalu menyitawaktu yg panjang;

• Ketiadaan strong leadership yg mampumengakomodasi perbedaan kepentingankedalam kepentingan nasional;

• Energi nasional terbuang sia-sia tanpamenghasilkan manfaat yang signifikan.

Page 23: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Ciri-Ciri Kutub

Optimal (+)Optimal (+)• Pertimbangan politis dalam

perumusan kebijakan relatifkecil, pertimbangan akademik/ teknokratik lebih menonjol;

• Kualitas peraturan jauh lebihbaik sehingga mengurangikemungkinan diuji materi;

• Kebutuhan sosialisasi dan ujipublik terhadap (rancangan) peraturan/kebijakan tidak perludilakukan tersendiri, sehinggabisa menghemat sumber daya(anggaran);

• Para policy makers lebihconfidence karena kebijakanyang diambil berdasarkan padabukti-bukti yg obyektif.

2. 2. DukunganDukungan KajianKajian TerhadapTerhadap KebijakanKebijakan

TanpaTanpa DukunganDukungan ((––))• Peraturan/kebijakan sangat lemah baik

secara filosofis, historis, sosiologis, maupun teoretis;

• Kemungkinan gagalnya peraturan lebihbesar yg melahirkan symbolic policy atauinvolusi kebijakan;

• Inefisiensi program dan anggaran cukupbesar karena perumusan kebijakan danpengkajian kebijakan memerlukananggaran secara terpisah dan tidakreinforcing;

• Masyarakat tidak mendapatkan manfaatlangsung dari fungsi pengaturan olehpemerintah;

• Kemungkinan uji materi dan revisiperaturan/kebijakan secara terusmenerus sangat besar.

Page 24: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

MetaforaMetaforaMetaforaMetaforaMetaforaMetaforaMetaforaMetafora SkenarioSkenarioSkenarioSkenarioSkenarioSkenarioSkenarioSkenario

Page 25: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Narasi Skenario (1)

Metafora Sistem Peraturan Berkarakter Wibisana – “Membela Kebenaran” (Skenario 1)

Metafora ini melambangkan bahwa sistem peraturan perundang-undangan/kebijakan di Indonesia sudah sangat berkualitas, baik dari sisi prosedural (proses perumusannya) maupun materi atau substansi yang diaturnya. Peraturan/kebijakan lahir semata-mata untuk memenuhi kebutuhan publik (by needs), bukan karena dorongan egoisme yang sempit. Dengan adanya peraturan/kebijakan yang berkualitas tinggi ini, maka akan tercipta hubungan antar instansi pemerintah, antara pemerintah dan masyarakat, serta antar kelompok masyarakat secara tertib, yang mengedepankan kepentingan kolektif diatas kepentingan individual, serta menjaga keseimbangan hak dan kewajiban secara selaras dan harmonis. Harmoni dalam hubungan bernegara dan bermasyarakat ini pada gilirannya akan menjadi faktor yang mempercepat pencapaian tujuan nasional sebagaimana amanat UUD 1945.

Page 26: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Narasi Skenario (2)

Metafora Sistem Peraturan Berkarakter Laksmana – “Membela Pemimpin” (Skenario 2)

Metafora ini melambangkan bahwa sistem peraturan perundang-undangan/kebijakan di Indonesia akan semakin terfragmentasi karena hanya memperhatikan kepentingan pimpinannya semata, tanpa melihat kepentingan yang lebih luas dan strategis. Para pengambil keputusan dan perumus kebijakan hanya bekerja berdasarkan “petunjuk” pimpinan (by order), bukan untuk menjalankan visi misi organisasi. Dalam hal ini, sepanjang pimpinan insitusi tadi diisi oleh orang-orang baik, maka masih dapat diharapkan akan lahir peratuan/kebijakan yang berkualitas. Namun bila institusi dipimpin oleh orang yang berpikir picik, hanya mementingkan diri sendiri dengan mengorbankan orang banyak, maka masa depan sistem peraturan/kebijakan berada pada bahaya yang serius. Loyalitas adalah hal yang sangat baik, namun jika hanya dipersembahkan kepada segelintir orang, maka terlalu banyak orang yang tidak bisa mendapat manfaat dari kebijakan yang ada.

Page 27: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Narasi Skenario (3)

Metafora Sistem Peraturan Berkarakter Kumbakarna – “Membela Institusi Meski Harus Melawan Kebenaran” (Skenario 3)

Metafora ini melambangkan para pengambil keputusan dan perumus kebijakan yang hanya bisa melihat kedalam (inward looking). Prinsip hidupnya yang penting berhasil menjalankan tugas tanpa peduli dengan pihak/orang lain. Bagi mereka, adalah hal yang lumrah bahwa untuk mencapai keberhasilan sendiri tadi, seringkali dibarengi dengan pengorbanan kepentingan instansi lain.

Benturan kewenangan, tumpang tindih aturan, dan pertentangan kebijakan dianggap hal yang biasa asal memberikan keuntungan bagi institusinya.

Page 28: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Narasi Skenario (4)

Metafora Sistem Peraturan Berkarakter Rahwana –“Mengkhianati Kebenaran” (Skenario 4)

Metafora ini melambangkan peraturan/kebijakan disusun tanpa ada pertimbangan rasional sama sekali. Tidak ada analisis cost-benefit atau resiko resiko dari sebuah peraturan/kebijakan. Sesuatu yang seharusnya diatur justru tidak dibuat aturannya, sementara sesuatu yang tidak perlu diatur justru dibahas secara serius. Kesepakatan antar pihak dalam perumusan kebijakan juga sering dikhianati oleh pihak tertentu. Kualitas kebijakan/peraturan menjadi sangat rendah, sehingga hanya menguntungkan sedikit orang namun mengakibatkan protes banyak orang lainnya. Kemungkinan terjadinya policy failuresangat tinggi, sehingga kebijakan/peraturan juga dengan sendirinya gagal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan tujuan-tujuan lain yang dimandatkan oleh Konstitusi.

Page 29: Gambaran Kekinian dan Masa Depan Sistem Kebijakan dan Peraturan Perundang-Undangan Nasional

Terima KasihSemogaSemoga BermanfaatBermanfaat ……