proses pembuatan perundang-undangan indonesia

17

Upload: abrar-bilisanimar

Post on 12-Jul-2015

193 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia
Page 2: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Berdasarkan Pasal 3 Ayat (1) UUD 1945 ditegaskan bahwaproses pembuatan dan perubahan UUD 1945 dilakukan olehMPR.menurut Keputusan MPR RI No. 7/MPR/2004 tentangPeraturan Tata Tertib MPR adalah mengubah danmenetapkan UUD.

• Dengan demikian, jika MPR akan menggunakan haknyamengubah UUD 1945 maka ketentuan Pasal 37

1. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

Page 3: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Ayat (1): Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapatdiagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabiladiajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MajelisPermusyawaratan Rakyat.

• Ayat (2): Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasardiajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

• Ayat (3): Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, SidangMajelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

• Ayat (4): Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasardilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persenditambah satu dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

• Ayat (5): Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.

ISI PASAL 37

1. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

Page 4: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

Tata cara perubahan UUD 1945 diatur dalam Pasal 78 Keputusan MPR No. 7/MPR/2004 sebagai berikut.

• Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis.

• Setiap usul perubahan diajukan secara tertulis dan ditunjukkan denganjelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

• Usul diajukan kepada pimpinan Majelis dan pimpinan Majelismengadakan rapat pimpinan Majelis untuk membahas usul tersebutpaling lambat sembilan puluh hari sejak diterimanya usul.

• Apabila rapat pimpinan Majelis menilai usul perubahan telahmemenuhi persyaratan, pimpinan Majelis mengundang anggota untukmelaksanakan sidang Majelis.

1. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

Page 5: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Selanjutnya, proses yang harus dipenuhi jika MPR akan mengubahUUD 1945 adalah:

1. 1) Dilakukan dalam sidang Majelis;

2. 2) Diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah MPR;

3. 3) Usul diajukan secara tertulis;

4. 4) Sidang dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 anggota Majelis;

5. 5) Putusan untuk mengubah harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 50 orang;

6. 6) Khusus bentuk negara tidak dapat dilakukan perubahan.

1. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

Page 6: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Tingkat I adalah pembahasan oleh rapat paripurna Majelis yang didahului oleh penjelasan pimpinan dan dilanjutkan pemandanganumum fraksi-fraksi dan kelompok anggota.

• Tingkat II adalah pembahasan oleh Panitia Ad Hoc Majelis terhadapsemua hasil pembicaraan tingkat I. Hasil pembahasan pada tingkat II inimerupakan rancangan putusan Majelis.

• Tingkat III adalah pengambilan putusan oleh rapat paripurna Majelissetelah mendengar laporan dari pimpinan PanitiaAd Hoc Majelis danbila mana perlu dengan kata akhir dari fraksi-fraksi dan kelompokanggota.

1. UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945

Page 7: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Pembuatan keputusan majelis dilaksanakan empat tingkatpenbicaraan,kecuali untuklaporan pertanggung jawaban presiden dan hal-halyang dianggap perlu oleh majelis

• Tingkat I: Pembahasan oleh badan pekerja Majelis(BP MPR) menghasilkanRancangan Ketetapan/keputusan majelis sbg bahan pembicaraan Tingkat II.Tingkat II:pembahasan o/Rapat paripurna majelis yg didahului o/penjelasanpimpinan dan dilanjutkan dgn pemandangan umun fraksi-fraksi.Tingkat III:Pembahasan oleh komisi/panitia Ad Hoc Majelis thd semua hasilpembicaraan Tingkat I & II,pembahasan tingkat III merupakan RancananKetetapan /keputusan Majelis.Tingkat III:Pengambilan putusan oleh rapat paripurna Majelis setelahmendengar Laporan Pimpinan Komisi/Panitia Ad Hoc Majelis dan bilamanaperlu dgn kata terakhir dari fraksi.

•KETETAPAN MPR

Page 8: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• 1. RUU dapat berasal dari DPR atau Presiden.

• 2. RUU dari DPR diajukan oleh anggota DPR, komisi, gabungan komisi, atau alat kelengkapan DPR yang khusus menangani bidang legislasiatau Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

• 3. RUU yang diajukan oleh Presiden disiapkan oleh menteri ataupimpinan lembaga pemerintah non-kementerian sesuai denganlingkup tugas dan tanggung jawabnya

• 4. RUU tersebut kemudian disusun dalam Program Legislasi Nasional(prolegnas) oleh Badan Legislasi DPR untuk jangka waktu 5 tahun sertadibuat pula dalam jangka waktu tahunan yang berisi RUU yang telahdiurutkan prioritas pembahasannya.

• 5. Setiap RUU yang diajukan harus dilengkapi dengan NaskahAkademik kecuali untuk RUU Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara (APBN), RUU penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang (Perpu) menjadi UU, serta RUU pencabutan UU ataupencabutan Perpu.

•UU DAN PERPU

Page 9: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• 6. Pimpinan DPR memberitahukan adanya RUU dan membagikanRUU kepada seluruh anggota DPR dalam rapat paripurna

• 7. DPR dalam rapat paripurna berikutnya memutuskan RUU tersebutberupa persetujuan, persetujuan dengan perubahan, atau penolakan

• 8. Selanjutnya RUU ditindaklanjuti dengan dua tingkat pembicaraan.

• 9. Pembicaraan tingkat I dilakukan dalam rapat komisi, rapatgabungan komisi, rapat Badan Legislasi, rapat Badan Anggaran, ataurapat panitia khusus

• 10.Kegiatan dalam pembicaraan tingkat I dilakukan dengan pengantarmusyawarah, pembahasan daftar inventarisasi masalah, danpenyampaian pendapat mini fraksi

•UU DAN PERPU

Page 10: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• 1.Pembicaraan tingkat II dilakukan dalam rapat paripurna. Dalam rapatparipurna berisi:

• a. penyampaian laporan yang berisi proses, pendapat mini fraksi, pendapat

mini DPD, dan hasil Pembicaraan Tingkat I;

• b. pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap-tiap fraksi dan anggota

secara lisan yang diminta oleh pimpinan rapat paripurna; dan

• c. pendapat akhir Presiden yang disampaikan oleh menteri yang mewakilinya.

• 12.Bila tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah mufakat, keputusan diambil dengan suara terbanyak

• 13.RUU yang membahas tentang otonomi daerah; hubungan pusatdan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan wilayah; pengelolaan sumber daya alam atau sumber daya lainnya; danperimbangan keuangan pusat dan daerah, dilakukan denganmelibatkan DPD tetapi hanya pada pembicaraan tingkat I saja.

•UU DAN PERPU

Page 11: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Dalam penyiapan dan pembahasan RUU, termasuk pembahasan RUU tentang APBN, masyarakat berhak memberikan masukan secara lisandan/atau tertulis kepada DPR melalui pimpinan DPR dan/atau alatkelengkapan DPR lainnya.

• RUU yang telah mendapat persetujuan bersama DPR dengan Presidendiserahkan kepada Presiden untuk dibubuhkan tanda tangan, ditambahkan kalimat pengesahan, serta diundangkan dalam lembaranNegara Republik Indonesia

•UU DAN PERPU

Page 12: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

Tata cara pembentukan perpu dalam Pasal 25 disebutkan sebagaiberikut :

a) Peraturan pemerintah pengganti undang-undang harus diajukanpengajuan ke DPR dalam persidangan berikut.

b) Pengajuan peraturan pemerintah pengganti undang-undangdilakukan dalam bentuk pengajuan rancangan undang-undang tentangpenetapan perpu menjai undang-undang.

c) Dalam hal perpu ditolak DPR maka perpu tersebut tidak berlaku.

d) Dalam hal perpu ditolak DPR maka Presiden mengajukan RUU tentang pencabutan perpu.

•UU DAN PERPU

Page 13: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Berdasarkan pasal 11 UU no.10/ 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerundang – undangan, materi muatan Peraturan Presiden berisimateri yang dipergunakan oleh UU atau materi untuk melaksanakanperaturan pemerintah

1.Penyiapan materi yang dilakukan panitia khusus yang bertugaSmerumuskan semua persoalan.2. Penyusunan materi yang telah disiapkan.3. PenanDatanganan peraturan yang dilakukan oleh Presiden.

•PERATURAN PRESIDEN

Page 14: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• Proses penyiapan rancangan Perda yang merupakan prosespenyusunan dan perancangan dilingkungan DPRD atau dilingkunganPemda (dalam hal ini Raperda usul inisiatif). Proses ini termasukpenyusunan naskah inisiatif (initiatives draft), naskah akademik(academic draft) dan naskah rancangan Perda (legal draft).

• Proses mendapatkan persetujuan, yang merupakan pembahasan diDPRD.

• Proses pengesahan oleh Kepala Daerah dan pengundangan olehsekretaris Daerah

•PERDA PROVINSI

Page 15: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• DAFTAR RANCANGAN PERDA KABUPATEN

• 1. Perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi

• 2. Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten

• 3. Penyelenggaraan otonomi daerah Kabupaten dan tugas perbantuan

• 4. Aspirasi Masyarakat

•PERDA PROVINSI

Page 16: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

• PROGRAM PENYUSUNAN PERDA KABUPATEN

• Program penyusunan Perda Kabupatendilakukan dalam satu Program Legislasi Daerah Kabupaten , sehingga diharapkan tidak terjadi tumpangtindih dalam penyiapan satu materi Perda Kabupaten . Ada berbagai jenisPerda yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kota antara lain:

• a. Pajak Daerah;

• b. Retribusi Daerah;

• c. Tata Ruang Wilayah Daerah;

• d. APBD;

• e. Rencana Program Jangka Menengah Daerah;

• f. Perangkat Daerah;

• g. Pemerintahan Desa;

• h. Pengaturan umum lainnya.

•PERDA PROVINSI

Page 17: proses pembuatan perundang-undangan Indonesia

•PERDA KABUPATEN