formulasi strategi pengembangan bisnis model mikro bank...

2
RINGKASAN MAULANA SENO AJI. Formulasi Strategi Pengembangan Bisnis Model Mikro Bank X. Di bimbing oleh LUKMAN M. BAGA dan IMAM TEGUH SAPTONO. Persaingan perbankan yang semakin kompetitif membuat bank menargetkan segmen yang memiliki pangsa pasar yang besar, berdasarkan jumlah nasabah dan jumlah dana yang dikelola. Segmen UMKM (mikro) merupakan salah satu segmen yang dapat bertahan dalam gelombang krisis yang pernah terjadi di Indonesia. Pengalaman Bank X dalam menyalurkan kredit segmen UMKM (mikro) yang tidak baik dimasa lalu, menjadi dasar perbaikan yang dilakukan dimasa depannya. Perencanaan strategik yang tepat dengan membandingkan bisnis model yang telah berjalan selama ini akan dapat memberikan masukkan kepada manajemen sehingga kedepannya dapat tumbuh dan bertahan. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis kompetensi inti lembaga saat ini dan kompetensi apa yang sebaiknya dikembangkan oleh Bank X di masa yang akan datang dalam upaya mengembangkan bisnis mikro berdasarkan perspektif VRIO, 2) Mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan bisnis mikro berdasarkan analisis PEST dan lingkungan eksternal makro berdasarkan analisis Five Forces’s Porter, 3) Merekomendasikan bisnis model kanvas yang telah disempurnakan untuk formulasi strategi Bank X dalam upaya pengembangan dan peningkatan bisnis mikro dengan membandingkan model bisnis kanvas yang terdahulu dengan model bisnis kanvas yang baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, melalui pendekatan studi kasus diawali dengan Focus Group Discussion (FGD). Data yang dipergunkan adalah data primer dan data sekunder bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dari interview mempergunakan kuesioner kepada karyawan Bank X serta network groups. Data sekunder didapat dari laporan keuangan Bank X, literatur. Sampling dilakukan secara sengaja (purpose sampling dengan judgement sampling). Responden terdiri dari 10 orang yang memiliki kemampuan dari tataran kepala bagian sampai dengan direksi. Analisis internal Bank X berdasarkan VRIO (Value, Rarity, Imitability, Organization) framework memperlihatkan bahwa Bank X memiliki beberapa keunggulan yang berkelanjutan (sustain competitive advantage) dan keunggulan yang berimbang dengan pesaingnya (competitive parity), faktor kekuatan yang dimiliki adalah product R & D, sinergi network groups, SDM yang cukup besar, IT yang terus dilakukan pengembangan, aset yang di miliki, tingkat kesehatan bank. Adapun kelemahan yang di miliki aalah modal investasi, reputasi, jumlah cabang dan net interest margin (NIM). Analisis lingkungan eksternal berdasarkan politik, ekonomi, sosial dan budaya serta teknologi, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap Bank. Faktor peluang terdiri dari potensi UMKM (mikro) yang masih sangat besar, kebijakan regulator dalam sektor UMKM (mikro), segmen yang tahan krisis, pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, kebijakan fiskal kepada sektor UMKM (mikro), e-commerce yang meningkat, kebanggaan masyarakat mempergunakan produk lokal, merupakan peluang dalam pengembangan pembiayaan sektor UMKM. Adapun ancaman yang timbul adalah

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Formulasi strategi pengembangan bisnis model mikro bank xrepository.sb.ipb.ac.id/2956/4/E54-02-Aji-Ringkasan.pdf · 2018. 2. 12. · RINGKASAN MAULANA SENO AJI. Formulasi Strategi

RINGKASAN

MAULANA SENO AJI. Formulasi Strategi Pengembangan Bisnis Model Mikro

Bank X. Di bimbing oleh LUKMAN M. BAGA dan IMAM TEGUH SAPTONO.

Persaingan perbankan yang semakin kompetitif membuat bank menargetkan

segmen yang memiliki pangsa pasar yang besar, berdasarkan jumlah nasabah dan

jumlah dana yang dikelola. Segmen UMKM (mikro) merupakan salah satu

segmen yang dapat bertahan dalam gelombang krisis yang pernah terjadi di

Indonesia. Pengalaman Bank X dalam menyalurkan kredit segmen UMKM

(mikro) yang tidak baik dimasa lalu, menjadi dasar perbaikan yang dilakukan

dimasa depannya. Perencanaan strategik yang tepat dengan membandingkan

bisnis model yang telah berjalan selama ini akan dapat memberikan masukkan

kepada manajemen sehingga kedepannya dapat tumbuh dan bertahan.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis kompetensi inti lembaga saat

ini dan kompetensi apa yang sebaiknya dikembangkan oleh Bank X di masa yang

akan datang dalam upaya mengembangkan bisnis mikro berdasarkan perspektif

VRIO, 2) Mengidentifikasi dan mengkaji faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi pengembangan bisnis mikro berdasarkan analisis PEST dan

lingkungan eksternal makro berdasarkan analisis Five Forces’s Porter, 3)

Merekomendasikan bisnis model kanvas yang telah disempurnakan untuk

formulasi strategi Bank X dalam upaya pengembangan dan peningkatan bisnis

mikro dengan membandingkan model bisnis kanvas yang terdahulu dengan model

bisnis kanvas yang baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kuantitatif, melalui pendekatan studi kasus diawali dengan Focus Group

Discussion (FGD). Data yang dipergunkan adalah data primer dan data sekunder

bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data primer diperoleh dari interview

mempergunakan kuesioner kepada karyawan Bank X serta network groups. Data

sekunder didapat dari laporan keuangan Bank X, literatur. Sampling dilakukan

secara sengaja (purpose sampling dengan judgement sampling). Responden terdiri

dari 10 orang yang memiliki kemampuan dari tataran kepala bagian sampai

dengan direksi.

Analisis internal Bank X berdasarkan VRIO (Value, Rarity, Imitability,

Organization) framework memperlihatkan bahwa Bank X memiliki beberapa

keunggulan yang berkelanjutan (sustain competitive advantage) dan keunggulan

yang berimbang dengan pesaingnya (competitive parity), faktor kekuatan yang

dimiliki adalah product R & D, sinergi network groups, SDM yang cukup besar,

IT yang terus dilakukan pengembangan, aset yang di miliki, tingkat kesehatan

bank. Adapun kelemahan yang di miliki aalah modal investasi, reputasi, jumlah

cabang dan net interest margin (NIM).

Analisis lingkungan eksternal berdasarkan politik, ekonomi, sosial dan

budaya serta teknologi, mengidentifikasi peluang dan ancaman terhadap Bank.

Faktor peluang terdiri dari potensi UMKM (mikro) yang masih sangat besar,

kebijakan regulator dalam sektor UMKM (mikro), segmen yang tahan krisis,

pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, kebijakan

fiskal kepada sektor UMKM (mikro), e-commerce yang meningkat, kebanggaan

masyarakat mempergunakan produk lokal, merupakan peluang dalam

pengembangan pembiayaan sektor UMKM. Adapun ancaman yang timbul adalah

Page 2: Formulasi strategi pengembangan bisnis model mikro bank xrepository.sb.ipb.ac.id/2956/4/E54-02-Aji-Ringkasan.pdf · 2018. 2. 12. · RINGKASAN MAULANA SENO AJI. Formulasi Strategi

flutuatif nilai mata uang dan berlakunya masyarakat ekonomi asean (MEA).

Intensitas persaingan industri segmen UMKM (mikro) dalam kategori tinggi.

Posisi tertinggi ditempati oleh ancaman pendatang baru segmen UMKM, disusul

oleh kekuatan tawar menawar nasabah perbankan terhadap segmen UMKM

(mikro), persaingan antara perbankan di segmen UMKM (mikro), kekuatan tawar

menawar pemasok, dan yang terakhir adalah tekanan produk pengganti. Total skor

IFE (evaluasi faktor internal) sebesar 2.22 EFE (evaluasi faktor eksternal) sebesar

3.11, berarti Bank X merespon dengan baik perubahan yang terjadi, strategi yang

sesuai dengan dan dapat diterapkan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar

dan pengembangan produk.

Bisnis model kanvas yang diperbaharui berdasarkan hasil analisis internal

dan eksternal adalah penambahan customer segments pembiayaan kepada tenaga

kerja indonesia menjadi salah satu segmen pembiayaan, value preposition

ditambahkan dengan produk yang dapat disesuaikan kebutuhan nasabah.

Perbaikan terhadap key partners, fokus kepada network groups, lembaga linkage,

agen laku pandai, PPTKI, BPR, koperasi dan LKM. Bapak angkat tidak menjadi

bagian key activities dalam perbaikan model kanvas yang terbaru, begitu juga

didalam channel, hal ini diganti dengan lembaga linkage, network groups, e-

commerce dan outlet laku pandai.

Tujuan dan program 3 semester kedepan adalah 1) Mengembangkan produk

inovatif dan mengembangkan infrastruktur penunjang, 2) Meningkatkan

pengenalan reputasi dan monitoring kesehatan, 3) Meningkatkan skala bisnis.

Kata kunci : bisnis model kanvas, perencanaan strategik, UMKM