formulasi tablet

80
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II Oleh : Pricella Aqwilla 111501124 Fillya Dina Sari 111501163 Lusia Alexandra A 111501164 Okta Fani Nidya 111501165 LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Upload: lusiaalexandraangelamunthe

Post on 12-Aug-2015

747 views

Category:

Documents


47 download

DESCRIPTION

TABLET - Praktikum Teknologi Sediaan Farmasi 2

TRANSCRIPT

Page 1: Formulasi Tablet

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II

Oleh :

Pricella Aqwilla 111501124

Fillya Dina Sari 111501163

Lusia Alexandra A 111501164

Okta Fani Nidya 111501165

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI II

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012

Page 2: Formulasi Tablet

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tablet

Pengertian sediaan tablet :

Sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dlm bentuk tabung pipih atau

sirkular, kedua permukaan rata cembung mengandung satu jenis bahan obat atau lebih

dengan atau tanpa zat tambahan (FI)

Bentuk sediaan padat yg mengandung bahan obat, dengan atau tanpa aditif yang

sesuai (USP dan NF)

Persyaratan tablet yang baik :

Memiliki kemampuan atau daya tahan terhadap pengaruh mekanis selama proses

produksi, pengemasan dan penggunaannya

Bebas dari kerusakan seperti pecah-pecah, rempal pada sisinya, warna yang memucat

dan kontaminan-kontaminan baik dari bahan obat ataupun dari pengotor lainnya

Dapat menjamin kestabilan fisik maupun kimia dari zat khasiat yang terkandung

didalamnya

Mampu membebaskan zat khasiat dengan baik sehingga memberikan efek biologis

seperti yang dikehendaki

1.2 Studi Preformulasi

Studi Preformulasi merupakan tahap pertama dalam mendesain atau memformula suatu

tablet.

Preformulasi merupakan proses untuk mengoptimasi suatu formula obat, dengan cara :

• Determinasi sifat-sifat fisika dan kimia yang diperlukan dalam formulasi

sediaan yang stabil, efektif dan aman

Page 3: Formulasi Tablet

• Interaksi dengan komponen lain (Incompatibility)

Tujuan utama preformulasi adalah untuk mendapatkan pendekatan formulasi yang rasional,

memaksimumkan usaha formulasi serta mendapatkan kualitas dan penampilan produk yang

optimal

1.3 Komponen Tablet

A. BAHAN PENGISI

Adalah zat inert yang ditambahkan dalam formula tablet yang ditujukan untuk membuat

bobot tablet sesuai dengan yang diharapkan Biasanya tablet yang mengandung zat aktif

dengan dosis kecil memerlukan zat pengisi yang banyak. Jika dosis besar maka pengisi

sedikit atau tidak sama sekali.

1.      Avicel (mikrokristalin selulosa)

-   Bentuk 103 memiliki keunggulan dibandingkan dengan 101, 102 karena volume

spesifiknya kecil, aliran lebih baik dan waktu hancur lebih singkat.

-    Insoluble, non-reaktif, aliran kurang baik, kapasitas pegang 50%.

-  Menghasilkan tablet yang keras dengan tekanan kecil (kompresibilitas baik) dan friabilitas

tablet rendah, waktu stabilitas panjang.

-  Menghasilkan pembasahan yang cepat dan rata sehingga mendistribusikan cairan

penggranul ke seluruh massa serbuk; menghasilkan distribusi warna dan obat yang merata.

-    Bertindak sebagai pembantu mengikat, menghasilkan granul yang keras dengan

sedikit fines.

-    Bisa bersifat pengikat kering, disintegran, lubrikan dan glidan.

-   Penggunaannya membutuhkan lubrikan; penggunaannya dapat dikombinasi dengan

laktosa, manitol, starch, kalsium sulfat.

-    Membantu mengatasi zat-zat yang jika overwetting (terlalu basah) menjadi seperti “clay”

yang sukar digranulasi dan ketika kering granulnya menjadi keras dan resisten terhadap

disintegrasi. Contoh: kaolin, kalsium karbonat.

Page 4: Formulasi Tablet

-    Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi cappingdan

friabilitas tablet.

-  Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air

2.      Kalsium sulfat trihidrat

-     Digunakan sebagai pengisi untuk granulasi dengan jumlah zat aktif 20-30%.

-     Sinonim: terra alba, snow white filler.

-     Insoluble, non-higroskopis.

-   Semakin tinggi grade-nya semakin putih, pengisi paling murah, bisa dipakai untuk zat aktif

asam, netral, basa; punya kapasitas abisaorbisai yang tinggi untuk minyak.

-     Pengikat yang disarankan: PVP, MC, starch paste.

3.      Kalsium fosfat dibasic

-    Digunakan sebagai pengisi dan pengikat untuk kempa langsung dengan memiliki ukuran

paling kecil, tidak mahal, tidak dapat digunakan bersama senyawa asam atau garam asam

-    Jika digunakan cairan pengikat yang terlalu banyak maka jadi lengket dan keras, tidak

dapat digranul sehingga solusinya dikombinasi dengan starch/Avicel.

4.      Laktosa

(Lachman Tablet)

-    Inkompatibel dengan: senyawa yang sangat basa, asam askorbat, salisilamid, pyrilamine

maleat, phenilephrine HCl

-    Granul laktosa hidrat mengandung kadar lembab 4-5%

-    Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin menghasilkan reaksi Maillard

Page 5: Formulasi Tablet

-    Isomer: α dan β (dalam campuran berada dalam kesetimbangan kedua bentuk)

(Lachman Industri)

-         Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat dan anhidrat

-    Jarang bereaksi dengan obat (hidrat dan anhidrat)

-   Untuk GB pakai laktosa HIDRAT; laktosa anhidrat tidak mengalami reaksi Maillard

(dengan zat aktif mengandung amina dengan adanya logam stearat), tetapi menyerap lembab.

-    Secara umum tablet menunjukkan release rate yang baik, granulnya cepat kering,

disintegrasi tablet tidak banyak dipengaruhi oleh kekerasan

-   Kapasitas pegang 20-25% terhadap zat aktif; punya aliran baik dan karakteristik

pengikatan yang lebih baik dibandingkan laktosa biasa

-   Kelemahan: dapat menghitam dengan adanya lembab, amin, atau senyawa lain yang

mengandung furaldehid

-    Gunakan lubrikan netral atau asam

5.      Sukrosa

-     Bisa berfungsi sebagai pengisi/pengikat

-   Jika digunakan sebagai pengikat tunggal, sukrosa membentuk granul yang keras dan tablet

lebih cenderung terdisolusi daripada terdisintegrasi. Oleh karena itu banyak dikombinasi

dengan pengisi insoluble lain

-  Jika digunakan sebagai pengisi kering, biasanya digranulasi dengan pengikat larut air atau

hidroalkohol. Kekerasan granul tergantung jumlah pengikat yang digunakan.

-   Sukrosa digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai pengikat

untuk memperbaiki kekerasan tablet

-   Kelemahan: tablet yang dibuat dengan komposisi sebagian besar sukrosa akan mengeras

pada penyimpanan. Sukrosa bukan gula pereduksi tetapi menjadi coklat pada penyimpanan

dan higroskopis

Page 6: Formulasi Tablet

7.      Manitol

- Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena rasanya enak, sedikit manis, halus,

dingin (negatif heat solution)

- Non-higroskopis, aliran jelek, membutuhkan lebih banyak cairan pengikat

- Dapat digunakan untuk formulasi vitamin, menghasilkan granul yang lebih halus

dari sukrosa atau dekstrosa

- Kadar lembab granul yang dibuat dari sukrosa, dekstrosa, dan manitol setelah

pengeringan semalam pada 140-150 °F adalah 0,2%

- Hanya sedikit yang terabisaorbisai di saluran cerna, jika digunakan banyak dapat

bersifat laksatif

8.      Emdex dan Celutab

-         Dapat bereaksi dengan amin pada suhu dan kelembaban tinggi

-    Bebas mengalir dan dapat dikempa langsung, mengandung 8-10% lembab,

kekerasan tablet dapat meningkat setelah pengempaan

-     Starch terhidrolisa mengandung 90-92% dekstrosa dan 3-5% maltosa

-     Dapat digunakan sebagai pengganti manitol pada talbet kunyah karena manis dan

berasa halus.

B. BAHAN PENGIKAT

Bahan Pengikat Tablet

Pengikat bisa berupa gula dan polimer.

-     Pengikat yang berupa polimer alam: starch, gum (acacia, tragacanth, gelatin)

-     Pengikat yang berupa polimer sintetik: PVP, metilselulosa, etilselulosa,

hidroksipropilselulosa

-     Bisa dengan cara kering/basah. Cara basah lebih sedikit membutuhkan bahan.

Page 7: Formulasi Tablet

1.      Starch (amylum)

(Lachman Tablet)

-         Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur

-     Dalam bentuk musilago amili 5-10%

-  Cara: suspensikan starch 1:1/2-1 dalam air dingin, tambahkan 2-4 kali air mendidih dengan

pengadukan konstan sampai starch mengembang menjadi transparan yang dapat diencerkan

-     Cara lain: suspensi starch dalam air dipanaskan

Sebagai disintegran:

-       Pemakaian: 1-20%, merupakan disintegran yang paling umum digunakan

-   Mekanisme kerja dengan membentuk ikatan hidrogen saat pengempaan dan pecah atau

mengembang saat air masuk mell pori (kapiler)

-   Pemakaiannya disesuaikan dengan jenis starch, tekanan pengempaan, dan kandungan air

massa cetak

-   Perhatian: sebelum digunakan, starch harus dikeringkan pada suhu 80-90 °C untuk

menghilangkan air yang terabisaorpsi

2.      Starch 1500

-         Dapat digunakan sebagai pengikat basah, kering, dan disintegran

-    Starch 1500 maksimal mengandung 20% fraksi larut air yang berfungsi sebagai

pengikat sedangkan sisanya bersifat sebagai disintegran

-    Starch 1500 dibutuhkan ± 3-4 kali lebih banyak daripada musilago amili untuk

menghasilkan tablet dengan kekerasan yang sama

-   Sebaiknya tidak digunakan sebagai pengisi pada GB karena akan menghasilkan gel

yang berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat

-     Sebagai disintegran dapat ditambahkan kering, pada fasa luar.

Page 8: Formulasi Tablet

3.   Gelatin

-     Digunakan pada konsentrasi 5-10% sebanyak 1-5% dari formula

-   Sudah jarang digunakan, digantikan PVP, MC. Cenderung menghasilkan tablet yang keras

dan memerlukan disintegran yang aktif

-     Dapat digunakan untuk senyawa yang sulit diikat

-     Kelemahan: rentan bakteri dan jamur

-    Jika masih diperlukan pengikat yang lebih kuat, dapat digunakan larutan gelatin dalam air

2-10%, yang dibuat dengan menghidrasi gelatin dalam air dingin selama beberapa

jam/semalam kemudian dipanaskan sampai mendidih, larutan gelatin harus dipertahankan

hangat sampai digunakan karena akan menjadi gel pada pendinginan

BAHAN PENGEMBANG

BAHAN PELICIN

BAHAN PENGIKAT

1.4 Metode Pembuatan Tablet

Cara Granulasi Dasar

Page 9: Formulasi Tablet

Cara granulasi dasar hampir sama dengn cara granulasi basah. Perbedaannya hanya

terletak pada penambahan zat aktif ( bahan obat ), dimana zat aktif ditambahkan pada fase

luar. Cara ini digunakan untuk bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau tidak stabil

karena adanya air atau air panas.

Bahan pengikat yang digunakan pada granulasi dasar sama dengan bahan pengikat

yang digunakan pada granulasi dasar. Pada granulasi dasar, bahan pengembang dibagi

menjadi dua bagian masing-masing bagian setengah dari jumlahnya. Cara penambahannya

setengah bagian ditambahkan sebelum proses granulasi sedangkan setengah bagian lagi

ditambahkan pada granulat kering bersama-sama dengan bahan pelicin dan zat aktif sebelum

dicetak.

Cara Granulasi Basah

Cara ini paling banyak digunakan karena menghasilkan granul-granul yang

mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk pencetakan tablet dan tablet yang dihasilkan

biasanya lebih kompak. Pada awal, pengerjaan campuran serbuk diubah menjadi bentuk

granula yang bebas mengalir ke dalam cetakan yang disebut granulasi. Hal ini dapat

dilakukan dengan baik dengan cara menambahkan bahan pengikat dalam bentuk larutan ke

dalam campuran serbuk.

Bahan pengikat yang biasa dipakai misalnya mucilago amyli, larutan gelatin,

pengikat dari CMC. Jumlah bahan pengikat yang dipakai tergantung pada bahan yang akan di

granulasi aoakah bersifat hidrofob atau hidrofil. Untuk bahan yang bersifat hidrofob maka

bahan pengikatnya 30% dari berat tablet, sedangkan bahan yang bersifat hidrofil maka bahan

pengikatnya 10 - 20% dari berat tablet. Pada penambahan bahan pengikat harus hati-hati

tidak boleh terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering. Bila dibasahi secara berlebihan akan

menghasilkan granul yang terlalu keras untuk dibuat menjadi tablet. Bila pembasahan yang

kurang biasanya menghasilkan tablet yang terlalu lunak dan cenderung cepat pecah.

Cara pembuatan bahan pengikat antara lain:

Cara membuat bahan pengikat dari mucilago amyli

Biasanya dipakai dengan konsentrasi 5 – 20%. Bahan pengikat ini harus dibuat baru,

dengan menambahkan air dingin pada amylum lalu dipanaskan di atas penangas air atau api

Page 10: Formulasi Tablet

kecil sambil diaduk-aduk menjadi massa yang kental dan transparan atau disuspensikan

dengan sedikit air dingin kemudian ditambah air panas lalu diaduk-aduk menjadi massa yang

kental dan transparan. Kekurangan berat dicukupkan dengan air panas.

Cara membuat bahan pengikat dari gelatin

Biasanya dipakai dengan konsentrasi 1 – 4%. Serbuk gelatin ditaburkan dalam air

dingin, biarkan mengembang lalu dipanaskan di penangas air sampai larut, kekurangan berat

dapat ditambah dengan air panas. Larutan gelatin juga harus dibuat baru dan digunakan selagi

panas (± 40oC) karena bila dingin akan terbentuk gel.

Cara membuat bahan pengikat dari CMC

CMC ditaburkan dalam air panas dimana banyaknya air panas adalah 20 kali jumlah

CMC yang ditimbang. Dibiarkan CMC sampai mengembang. Jika telah mengembang aduk

sampai diperoleh massa yang kental dan transparan.

Pada granulasi basah, bahan pengembang dibagi menjadi dua bagian masing-masing

bagian setengah dari jumlahnya. Cara penambahannya setengah bagian ditambahkan sebelum

proses granulasi sedangkan setengah bagian lagi ditambahkan pada granulat kering bersama-

sama dengan bahan pelicin sebelum dicetak.

Cara granulasi basah paling banyak digunakan karena menghasilkan granul-granul yang

mempuntai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk pencetakan tablet dan tablet yang dihasilkan

biasanya lebih kompak. Pada awal pengerjaan campuran serbuk diubah menjadi bentuk

granul yang bebas mengalir ke dalam cetakan yang disebut granulasi. Hal ini dapat dilakukan

dengan baik dengan cara menambahkan bahan pengikat dalam bentuk larutan ke dalam

campuran serbuk.

Bahan pengikat yang biasa dipakai biasanya mucillago amyli, larutan gelatin,

pengikat dari CMC. Jumlah bahan pengikat yang dipakai tergantung pada bahan yang akan

digranulasi apakah berdifat hidrofob atau hidrofil. Untuk bahan yang bersifat hidrofob maka

bahan pengikatnya 30% dari berat tablet sedangkan bahan yang bersifat hidrofil maka bahan

pengikatnya 10-20% dari berat tablet. Pada penambahan bahan pengikat harus hati – hati

tidak boleh terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering. Bila dibasahi secara berlebihan akan

menghasilkan granul yang terlalu keras untuk dibuat menjadi tablet. Bila pembasahan yang

kurang biasanya menghasilkan tablet yang terlalu lunak dan cenderung cepat pecah.

Page 11: Formulasi Tablet

Parasetamol adalah derivat asetanilida merupakan metabolit dari fenasetin yang dahulu

banyak digunakan sebagai analgeticum,tetapi pada tahun 1978telah ditarik dari peredaran

karena efek sampingnya (nefrotoksisitas dan karsinogen). Khasiat dari parasetamol yaitu

analgetis dan antipiretis, tetapi tidak antiradang. Dewasa ini pada umunya dianggap sebagai

zat antinyeri yang paling aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Efek

analgetisnya diperkuat oleh kodein dan kofein dengan kira-kira 50%. Resorpsinya dari usus

cepat dan praktis tuntas, secara rektal lebih lambat.  Antara kadar plasma dan efeknya tidak

ada hubungan. Dalam hati zat ini diuraikan menjadi metabolit-metabolit toksis yang diekresi

dengan kemih sebagai konjugat-glukunorida dan sulfat (Tjay & Kirana, 2002; hal. 318)

Cara pembuatan bahan pengikat antara lain :

Cara membuat bahan pengikat dari mucilago amyli

Biasanya dipakai dengan konsentrasi 5-20%. Bahan pengikat ini harus dibuat baru,

dengan menambahkan air dingin pada amylum lalu dipanaskan di atas penangas air atau api

kecil sambil diaduk-asuk menjadi massa yang kental dan transparan atau disuspensikan

dedmeeefcvcvxv dengan sedikit air dingin kemudian ditambahakan

dengan sedikit air dingin kemudian ditambahkan air panas lalu diaduk-aduk menjadi

massa yang kental dan transparan. Kekurangan berat dicukupkan dengan air panas.

Cara membuat bahan pengikat dari gelatin

Biasanya dipakai dengan konsentrasi 1-4%. Serbuk gelatin ditaburkan didalam air

dingin, biarkan mengembang lalu dipanaskan dipenangas air sampai larut, biarkan

mengembang lalu dipanaskan dipenangas air sampai larut, kekurangan berat dapat ditambah

dengan air panas. Larutan gelatin juga harus dibuat baru dan digunakan selagi panas karena

bila dingin akan terbentuk gel

Cara membuat bahan pengikat dari CMC

CMC ditaburkan dalam air panas dimana banyaknya air panas adalah 20 kali dari

jumlah CMC yang ditimbang. Dibiarkan CMC sampai mengembang. Jika telah mengembang

aduk sampai diperoleh massa yang kental dan transparan.

Pada granulasi basah, bahan pengembang dibagi menjadi dua bagian masing-masing

bagian setengah dari jumlahnya. Cara penambahannya setengah bagian ditambahkan sebelum

Page 12: Formulasi Tablet

proses granulasi sedangkan setengah bagian lagi ditambahkan pada granulat kering bersama-

sama dengan bahan pelicin sebelum disetak.

Pembuatan Tablet secara Cetak Langsung

Cara ini hanya digunakan untuk bahan-bahan tertentu saja , yang berbentuk kristal/butir-butir

granul yang mempunyai sifat-sifat yang diperlukan untuk membuat tablet yang baik , dan

dapat mengalami peristiwa deformasi plastis pada saat pencetakan.

Bahan bahan yang dapat dicetak ;angsung antara lain NaCl , garam ammonium kwartener ,

acetosal , hexamine, Ca laktat, kalium klorida, kalium iodida. Bahan bahan ini mempunyai

sifat free flowing, mudah larut dalam air, sehingga memungkinkan untuk dicetak langsung

dicetak, tetapi bila jumlah bahan obat yang cukup banyak dapat langsung dicetak, tetapi bila

jumlah bahan obat sedikit maka perlu ditambahkan bahan pengisi yang sesuai untuk

mendapatkan bobot yang diinginkan. Bahan pengisi yang dipakai haruslah juga berbentuk

granul-granul / kristal dan mudah larut dalam air , inert , dan dapat sebagai pengikat dalam

bentuk kering. Adapun bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengisi yaitu

avicel, encompress , Sta-RX

Tablet yang dibuat dengan cara langsung mempunyai waktu hancur atau waktu larut yang

lebih cepat karena tidak adanya oloida pelindung dari bahan pengikat.

Pembuatan tablet secara cetak langsung dapat dilakukan sebagai berikut :

- Bahan obat , bahan pengisi dan bahan pengembang ditimbang

- Bahan obat ditambhakan bahan pengisi dan bahan pengembang dengan jumlah yang

sama sedikit demi sedikit sampai habis dan homogenkan

- Dilakukan uji preformulasi : Indeks Tap, Waktu alir , Sudut diam

- Maasa dicetak menjadi tablet.

-

1.2 Tujuan :

Untuk mengetahui cara pembuatan tablet baik secra metode granulasi basah,

metode cetak langsung, atau metode granulasi dasar

Untuk mengetahui cara uji preformulasi tablet

Untuk mengetahui cara uji evalusi dalam pembuatan tablet

Page 13: Formulasi Tablet

1.3 Manfaat

Agar mahasiswa atau praktikan mengetahui bagaimana cara pembuatan tablet

dengan berbagai mtode sperti: granulasi basah, granulasi dasar, dan metode

cetak langsung.

Agar mahasiswa atau praktikan mengetahui bahan-bahan apa sajakah yang

terkandung dalam pembuatan tablet, yang memenuhi persyaratan dalam

membuat tablet yang baik.

Agar mahasiswa atau praktikan tidak hanya tau cara pembuatan tablet tetapi

juga mengetahui bagaimana cara menguji tablet yang dibuat, sebelum

pencetakan (preformulasi) dan setelah pencetakan tablet (uji evaluasi)

LEMBAR KERJA

RESEP I

R/ Vitamin C 100 mg

m.f.dtd tab No.C

Page 14: Formulasi Tablet

Formula Lengkap

R/ Vitamin C 100mg

Amilum Manihot 5%

Mucilago anili 20%

Talkum 1%

Mg. Stearat 1%

Natrium Metabisulfit 0,5%

Sacch. Lactis q.s.

m.f. dtd tab No. C

Rencana Kerja

Metode : Granulasi Dasar

Diameter : 11 mm

Bobot Tablet : 400 mg

JumlahTablet : 100 tablet

Perhitungan Bahan

Berat seluruh tablet : 100 x 400 mg = 40 g

Zat Berkhasiat :

Vit. C = 100 x 100mg = 10 g

Pengembang :

Amilum Manihot = 5% x 40 g = 2 g

Pengembang Dalam = 1 g

Pengembang Luar = 1 g

Pengikat :

Mucilago Anili = 10% x 40 g = 4 g

Amilum = 10% x 4 g = 0,4 g

Pelicin :

Talkum = 1% x 40 g = 0,4 g

Mg. Stearat = 1% x 40 g = 0,4 g

Antioksidan

Natrium Metabisulfit : 0,5% x 40g = 0,2 g

Pengisi

Page 15: Formulasi Tablet

Sacch. Lactis = 40 g - (10g + 1g + 0,4g + 1g + 0,8g + 0,2g)

= 40g - 13,4g = 26,6 g

Bahan pengikat yang terpakai = 4,5 g

Presentase bahan pengikat yang dipakai = (4,5/8) x 100% = 56,25%

Bahan pengikat yang sisa = 3,5 g

Berat granukat basah = 26,1gBerat granulat kering = 24,75 g

Berat teoritis = 10 + 1 + 0,4 + 26,6 = 38g

Presentase berat = berat teoritis/berat seluruhnya x 100%

= 38/40 x 100%

= 95%

Massa seluruh tablet = (100% / X%) x berat kering

= (100% x 95%) x 24,75 = 26,05

Berat bahan eksternal setelah dikoreksi :

Bahan obat : 100 x 100mg = 10 g

Pengembang luar : 1/2 x 5% x 40 g = 1 g

Pelicin : (1% x 40g) + (1% x 40g) = 0,8 g

Pengikat : bahan pengikat yang digunakan = 10%

pada pembuatan bahan pengikat yang digunakan = 20%

Prosedur

1. Ditara batang pengaduk dan cawan penguap

Page 16: Formulasi Tablet

2. Dibuat Mucilago anil dengan cara melarutkan 0,8 g amilum di daam 7,2 g air.

Kemudian dipanaskan dengan api kecil, aduk hingga menjadi massa yang transparan.

(Kekurangan berat mucilago ditambahkan dengan air panas hingga 8gram)

3. Kedalam lumpang dimasukkan amilum manihot sebanyak 1 g, kemudian ditambahkan

sacch lactis sebanyak jumlah amilum manihot (secara visual) sambil digerus hingga

homogen. Ditambahkan kembaii sacch lactis sejumlah serbuk aimlum san sacch lactis

yang di dalam lumpang, gerus kembai hingga homogen, tambahkan sacch lactis

dengan cara yang sama hingga semuanya tercampur homogen.

4. Setelah homogen, tambahkan mucilago anili secara perlahan hingga diperoleh massa

yang kompak dan cukup menyatu (dengan cara dioleskan ke stamfer lalu digerus)

5. Setelah diperoleh massa yang kompak, massa tersebut diayak menggunakan ayakan

mess 12 hingga terbentuk granul.

6. Timbang granul basah, didapatkan massa 26,1 gram, diratakan di atas loyang.

7. Dikeringkan di dalam lemari pengering.

8. Timbang granul yang telah dikeringkan, di dapatkan massa 24,75 gram

9. Ayak granul menggunakan ayakan mesh 14

10. Timbang bahan pelicin dan pengembang dan zat berkhasiat

11. Kedalam granul kering ditambahkan setengah dari massa vit. C, lalu tambahkan Na.

Metabisulfit, Mg. Stearat dan amilum manihot secara perlahan, dan diaduk hingga

homogen, ditambahkan sisa vit. C dan talkum, homogenkan.

12. Dilakukan uji preformulasi

13. Tablet dicetak.

Uji preformulasi

1. indeks Tap

granul dimasukkan ke dalam gelas ukur sebanyak 25ml

kemudian di tapping sebanyak 20kali

dilihat penurunan volume

Data:

NO Vo Vtap I rata-rata

1 25ml 23ml 8 %

2 25ml 22ml 12%

Page 17: Formulasi Tablet

3 25ml 23ml 8%

9,33%

I.1 = Vo−VtapVo

x 100 % = 25−23

25 x 100%

= 2

25 X 100%

I.2 = V 0−VtapVo

x 100% = 25-22/ 25 X 100%

= 3/25 X 100%

I.3 = V 0−VtapVo

X 100% = 25-23/25 X 100%

= 2/25 X 100%

Rata-rata = I .1+ I .2+ I .3

3 =

8+12+83

= 9,33%

Kesimpulan: memenuhi syarat (Io ≤ 20%)

2. Waktu alir

Kedalam corong alir dimasukkan granul yang akan di cetak

Dialirkan hingga seluruh granul mengalir

Ditentukan waktu alirnya

Data:

No Waktu alir

1 2,05

2 1,96

3 1,86

Rata-rata= 1,956

t rata-rata = t 1+t 2+t 3

3 =

2,05+1,96+1,863

Page 18: Formulasi Tablet

= 5,87/3

= 1,956

Kesimpulan : memenuhi syarat ( t alir < 10detik )

3. sudut diam

Kedalam corong alir yang ditutup bawahnya, dialirkan granul kering yang akan

dicetak

Lalu dibuka dan granul dibiarkan mengalir

Dihitung diameter dan tingginya

Data:

No Tinggi (h=cm) Diameter (d=cm)

1 2,7 cm 11,8 cm

2 2,6 cm 11,8 cm

3 2,6 cm 11,9 cm

Rata-rata 2,63 cm 11,83 cm

Tg θ = 2hd

= 2(2,63)11,83

= 5,2611,83

=0,444

Tg θ = 0,444

θ = 23,74

Kesimpulan : memenuhi syarat (20° < θ < 40°)

HASIL :

Granul dicetak menjadi tablet, didapatkan tablet dengan data berikut:

Jumlah tablet yang d hasilkan : 102 tablet

Berat rata-rata tablet yang dihaasilkan :

Diambil 3 tablet , dihitung , massanya dirata-rata :

Page 19: Formulasi Tablet

= 0,32+0,390+0,370

3

Jumlah tablet yang seharusnya = berat granul

berat tablet yangdi hasilakn =

36,750,360

Persen ralat = 102−102,8

102,8 x 100%

= 0,0077 x 100%

= 0,7%

Uji Evaluasi Tablet

I.    Cara Kerja

1. Uji Keseragaman Bobot

Cara :

Tablet yang mau ditimbang dibersihkan dahulu lalu diambil 20 tablet

Hitung rata-rata bobot tablet , lalu ditimbang satu persatu

Dihitung deviasi dan diambil 3 berat tablet yang berdeviasi tertinggi

Syarat :

Jika ditimbang satu per satu , tidak boleh lebih dari 2 tablet menyimpang lebih

besar dari kolom A

Tidak boleh satu tablet pun lebih dari kolom B

 

Tabel keseragaman Bobot

Bobot Rata-Rata

A B

25 mg atau kurang 15% 30%

26 mg s/d 150 mg 10% 20%

Page 20: Formulasi Tablet

151 mg s/d 300 mg 7,5% 15%

Lebih dari 300 mg 5% 10%

 

Berat  rata-rata =  berat seluruhnya =  7750 = 387,5 mg

                                  20 tablet              20

No. Bobot (mg) Deviasi No. Bobot (mg) Deviasi

1 360 2,5 11 390 2,5

2 380 7,5 12 380 7,5

3 370 17,5 13 420 32,5

4 400 12,5 14 380 7,5

5 380 7,5 15 400 12,5

6 380 7,5 16 410 12,5

7 370 77,5 17 380 7,5

8 410 12,5 18 410 12,5

9 390 2,5 19 370 17,5

10 380 7,5 20 390 2,5

 

A1           =  32,5        x 100% =          8,3%

                   387,5

A2           = 12,5       x 100% =           3,2%

                  387,5

B              = 32,5     x 100% =            8,3%

                    387,5

 

KESIMPULAN : Keseragaman bobot memenuhi syarat yakni hanya 1 tablet menyimpang

dari kolom A dan tidak satupun meyimpang dari kolom B

 

2. Waktu Hancur

Cara :

6 tablet dimasukkan pada masing-masing keranjang , dan diletakkan ke

cakaram penuntun dan dijalankan alat

Page 21: Formulasi Tablet

Dicelupkan pada air pada suhu 37o  tinggi air, tidak boleh kurang dari 15 cm

dan tinggi air dapat dinaikkan dan diturunkan secara teratur 30 kali permenit

Pada kedudukan tertinggi , bagian bawah keranjang masih berada pada

permukaan air dan pada kedudukan terendah , bagian atas keranjang berada di

dalam air

Tablet dikatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada kawat

kasa

Lalu dicatat waktu setiap tablet hancur

Dengan data sebagai berikut :

Syarat :

Kecuali dinyatakan lain dalam monografi wajtu yang dibutuhkan untuk

menghancurkan 6 tablet biasa tidak boleh lebih dari 15 menit dan bersalut

tidak boleh lebih dari 60 menit

Bila tidak hancur dengan 12 tablet , syarat di penuhi bila =  18 tablet tidak

lebih dari 2 tablet yang tidak hancur

Data :

No. Dengan

Cakram

Tanpa Cakram

1 04’ 41” 01’ 09”

2 03’ 25” 00’ 53”

3 02’ 38” 00’ 55”

Rata-Rata 03’ 38” 00’ 59”

 

KESIMPULAN :             

 Dari data yang didapat yaitu memenuhi syarat tablet tidak boleh hancur lebih dari 15 menit

 

3. Uji kekerasan Tablet

Cara :

Tablet dimasukkan diantara anvil & punch

Lalu dijepit dengan sekrup hingga lampu menyala

Page 22: Formulasi Tablet

Tekan tombol, sampai tablet yang duiji retak atau pecah

Pada saat tablet retak/pecah maka muncullah angka dari kekerasan tablet

Setelah selesai melakukan perhitungan uji kekerasan tablet bersih alat dengan

kuas

Syarat Kekerasan Tablet  : 4-8 kg

Data :

No. Kekerasan (kg)

1 4,75

2 4,25

3 4,75

4 4,5

5 3,75

Rata-rata 4,4

 

KESIMPULAN    : Memenuhi syarat yakni : 4,4 kg

 

4. Uji Friabilitas

Cara :

Bersihkan 2 tablet dari debu , lalu ditimbang yang merupakan berat awal 

Tablet dimasukkan ke dalam alat putaran 100 kaki selama 4 menit

Dikeluarkan tablet tadi, dibersihkan dari debu dan timbang berat akhirnya

Syarat :

Kehilangan berat tidak boleh lebih dari 0,8%

Rumus :

A-B/A x 100%

 

Data yang didapat :

A : 7750

B : 6950

Maka friabilitas tablet    : A-B/A x 100%

                                                : 7750-6920/7750 x 100%

                                                : 10,7%

Page 23: Formulasi Tablet

KESIMPULAN : 

Tidak memenuhi syarat , karena syarat:

Tidak boleh lebih dari 0,8% (data yang didapat = 10,7%)

PEMBAHASAN :

 

RESEP II

  Resep Paracetamol 1

Page 24: Formulasi Tablet

A.Formula Lengkap

R/ Paracetamol 500 mg

Amilum Manihot 5%

Mucilago Amyli 30%

Talcum 1%

Mg Stearat 1%

Sach. Lactis q.s

B.Rencana Kerja

Metode : Granulasi Basah

Diameter : 13 mm

Bobot tablet : 700 mg

Jumlah tablet : 100 buah tablet

C.Perhitungan Bahan

Berat seluruh tablet = 700 mg X 100 = 70 g

Zat Berkhasiat : Paracetamol 500 mg X 100 = 50

Pengembang : Amylum Manihot

-Pengembang Dalam 2,5 % = 2,5 X 70 = 1,75 g

100

-Pengembang Luar 2,5 % = 2,5 X 70 = 1,75 g

100

Page 25: Formulasi Tablet

Pengikat : Mucilago Amyli 30% = 30 X 70 = 21 g

100

Amylumnya 10% dari 21 = 2,1 g

Pelicin : Talcum 1% = 1 X 70 = 0,7 g

100

Mg stearat 1% = 1 X 70 = 0,7 g

100

Pengisi : Sach. Lactis = 70-(50 + 1,7 + 1,7 + 2,1 + 0,7 + 0,7)

= 14,4 g

Bahan pengikat yang terpakai (mucilago amyli) = 9,66 g

Persentase bahan pengikat yang terpakai = 46%

Bahan pengikat yang sisa = 11,34 g

Berat granul basah = 68,38 g

Berat granul kering = 61,66 g

Berat teoritis = bahan obat + pengembang dalam + pengikat + pengisi

= 50 + 1,75 + 0,966 +14,4

= 65,716 g

Persentase berat = Berat teoritis X 100 % = 65,716 X 100 % = 93,88 %

Berat seluruhnya 70

Massa tablet seluruhnya = 100 % X berat kering

X %

= 100 % X 58,94 = 65,67%

93,88 %

Berat bahan eksternal setelah di koreksi :

Page 26: Formulasi Tablet

Pengembang luar : Amylum Manihot = 1,64 g

Pelicin : Talcum = 1% x 65,57 = 0,656 g

Mg Stearat = 1% x 65,67 = 0,656 g

Prosedur :

1. Ditimbang seluruh bahan

2. Ditara cawan penguap dan batang pengaduk

3. Dibuat mucilago anili, dengan melarutkan 2,1 gram amilum di dalam 18,9 gram

akuades, kemudian dipanaskan dengan api kecil, aduk hingga menjadi masssan yang

kental dan transparan.

4. Kedalam lumpang masukkan sacch lactis, gerus kemudian tambahkan dengan

pengembang dalam kemudian gerus hingga homogen, lalu tambahkan zat berkhasiat

ke dalam lumpang, gerus hingga terbentuk massa yang homogen

5. Setelah homogen, tambahkan mucilago anili secara perlahan-lahan, sampai terbentuk

massa yang kompak dan cukup menyatu.

6. Setelah diperoleh massa yang kompak, massa tersebut diayak menggunakan ayakan

mess 12 hingga terbentuk granul.

7. Timbang granul basah, didapatkan massa 68,38 gram, diratakan di atas loyang.

8. Dikeringkan di dalam lemari pengering selama 24 jam.

9. Timbang sisa mucilago lalu hitung berapa mucilago yang digunakan

10. Timbang granul yang telah dikeringkan, di dapatkan massa 61,66 gram

11. Ayak granul menggunakan ayakan mesh 14

12. Timbang bahan pelicin dan pengembang luar

13. Kedalam granul kering ditambahkan Mg. Stearat dan amilum manihot secara

perlahan, dan diaduk hingga homogen.

14. Dilakukan uji preformulasi

15. Tablet dicetak

Uji Preformulasi

Dilakukan uji preformulasi

A.Sudut diam

Page 27: Formulasi Tablet

Kedalam corong alir yang ditutup bagian bawahnya, dialirkan granul kering

yang akan dicetak

Lalu dbuka dan granul dibiarkan mengalir

Dihitung sudut diamnya

Rumus: Tg θ ¿2h0

Syarat: (20° < θ < 40°)

Data:

No Tinggi (h=cm) Diameter (d=cm)

1 3,8 11,6

2 3,9 11,7

3 4,0 11,8

Rata-rata: 3,9 11,7

Tg θ = 2hd

= 2(3,9)11,7

= 0,66

θ = 33,7

Kesimpulan ; memenuhi syarat : (20° < θ < 40°) yaitu : θ =33,7

B. waktu alir

Kedalam corong alir dimasukkan granul yang akan dicetak

Dialirkan hingga seluruh granul mengalir

Ditentukan waktu alir mulai dari granul mengalir sampai seluruh granul mengalir

keluar

Syarat : t alir < 10 detik

Data;

Page 28: Formulasi Tablet

No Waktu alir (detik)

1 4,40

2 4,42

3 4,28

Rata-rata 4,36

Kesimpulan: memenuhi syrat (t alir < 10 detik ) , yaitu: 4,36 detik

C. Indeks tap

Sejumlah granul dimasukkan kedalam gelas ukurkemudian di tapping sebanyak 20

kali

Di tentukan penurunan volume

Dilakukan tapping sampai hasil penurunan granul stabil

Rumus :

I = Vo−VtapVo

x 100%

Syarat :

I ≤ 20%

Data:

No V0 Vtap I rata-rata

1 25 ml 23 ml 8 %

2 25 ml 22 ml 12 %

3 25 ml 21 ml !6 %

Rata-rata: 12 %

Rumus : Vo−VtapVo

x 100% = 25−23

25 x 100% = 8%

I.2 =Vo−VtapVo

x 100% = 25−22

25 x 100% = 12%

Page 29: Formulasi Tablet

I.3 = Vo−VtapVo

x 100% = 25−21

25 x 100% = 16%

Rata-rata = I .1+ I .2+ I .3

3 =

8+12+163

= 12%

Kesimpulan : memenuhi syrat ( I ≤ 20% ) , yaitu : 12%

Uji Evaluasi Tablet

II.    Cara Kerja   

1. Uji Keseragaman Bobot

Cara :

Tablet yang mau ditimbang dibersihkan dahulu lalu diambil 20 tablet

Hitung rata-rata bobot tablet , lalu ditimbang satu persatu

Dihitung deviasi dan diambil 3 berat tablet yang berdeviasi tertinggi

Syarat :

Jika ditimbang satu per satu , tidak boleh lebih dari 2 tablet menyimpang lebih

besar dari kolom A

Tidak boleh satu tablet pun lebih dari kolom B

 

Tabel Keseragaman Bobot

Bobot Rata-Rata A B

25 mg atau kurang 15% 30%

26 mg s/d 150 mg 10% 20%

151 mg s/d 300 mg 7,5% 15%

Lebih dari 300 mg 5% 10%

 

 

Berat  rata-rata = berat seluruhnya = 13470 = 673 mg

                                                         20 tablet                20

 

No. Bobot (mg) Deviasi No. Bobot (mg) Deviasi

1 650 20 11 670 0

Page 30: Formulasi Tablet

2 700 30 12 690 20

3 630 40 13 710 40

4 620 50 14 700 30

5 680 10 15 670 0

6 650 20 16 700 30

7 660 10 17 700 30

8 650 20 18 700 30

9 730 60 19 720 50

10 630 40 20 670 0

 

A1           = 60        x 100% =              8,9%

                  670

A2           = 50       x 100% =               7,4%

                  670

B              = 60     x 100% =                8,9%

                    670

 

KESIMPULAN :                  Keseragaman bobot tidak memenuhi syarat , karena ada

bobot yang menyimpang dari kolom A

2. Waktu Hancur

Cara :

6 tablet dimasukkan pada masing-masing keranjang , dan diletakkan ke cakaram

penuntun dan dijalankan alat

Dicelupkan pada air pada suhu 37o  tinggi air, tidak boleh kurang dari 15 cm dan

tinggi air dapat dinaikkan dan diturunkan secara teratur 30 kali permenit

Pada kedudukan tertinggi , bagian bawah keranjang masih berada pada

permukaan air dan pada kedudukan terendah , bagian atas keranjang berada di

dalam air

Tablet dikatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada kawat kasa

Lalu dicatat waktu setiap tablet hancur

 

Syarat :

Page 31: Formulasi Tablet

Kecuali dinyatakan lain dalam monografi wajtu yang dibutuhkan untuk

menghancurkan 6 tablet biasa tidak boleh lebih dari 15 menit dan bersalut

tidak boleh lebih dari 60 menit

Bila tidak hancur dengan 12 tablet , syarat di penuhi bila =  18 tablet tidak

lebih dari 2 tablet yang tidak hancur

Dengan data sebagai berikut:

Data :

No. Dengan

Cakram

Tanpa Cakram

1 01’ 55” 02’ 30”

2 02’ 12” 02’ 31”

3 02’ 23” 02’ 41”

Rata-Rata 02’ 15” 02’ 12”

 

KESIMPULAN : dari data yang didapat yaitu memenuhi syarat Yaitu 02’ 15” menit

 

3. Uji kekerasan Tablet

Cara :

Tablet dimasukkan diantara anvil & punch

Lalu dijepit dengan sekrup hingga lampu menyala

Tekan tombol, sampai tablet yang duiji retak atau pecah

Pada saat tablet retak/pecah maka muncullah angka dari kekerasan tablet

Setelah selesai melakukan perhitungan uji kekerasan tablet bersih alat dengan

kuas

Syarat Kekerasan Tablet           : 4-8 kg

Data :

No. Kekerasa

n (kg)

1 2,75

2 2,21

3 2,89

4 2,46

Page 32: Formulasi Tablet

5 2,22

Rata-rata 2,5

 

KESIMPULAN    : tidak Memenuhi syarat, yakni : 2,5 kg

4. Uji Friabilitas

Cara :

Bersihkan 2 tablet dari debu , lalu ditimbang yang merupakan berat awal 

Tablet dimasukkan ke dalam alat putaran 100 kaki selama 4 menit

Dikeluarkan tablet tadi, dibersihkan dari debu dan timbang berat akhirnya

Syarat :

Kehilangan berat tidak boleh lebih dari 0,8%

Rumus :

A-B/A x 100%

Data yang didapat :

A : 13,47 g

B : 2,47 g

Maka friabilitas tablet    : A-B/A x 100%

                                             : 13,47-2,47/13,47 x 100%

                                                : 81,66%

KESIMPULAN : 

Tidak memenuhi syarat , karena syarat:

            Tidak boleh lebih dari 0,8% (data yang didapat = 10,7%)

 

2.Resep Paracetamol 2

A. Formula Lengkap

R/ Paracetamol 500mg

Amilum manihot 5%

Mucilago amyli 10% 50%

Talcum 1%

Mg Stearat 1%

Page 33: Formulasi Tablet

Sacc. Lactis q.s

m.f. dtd Tab No. C

B.Rencana Kerja

Metode : Granulasi Basah

Diameter : 13 mm

Bobot Tablet : 700 mg

Jumlah Tablet : 100 buah

C.Perhitungan Bahan

Zat Berkhasiat (Paracetamol) :

500 mg X 100 = 50.000 mg = 50 g

Pengembang (Amilum Manihot) :

5/100 X 70 g = 3,5 g, dimana P. Dalam : 1,75 g

P. Luar : 1,75 g

Pengikat (Mucilago Amyli) :

50/100 X 70 g = 35 g, dimana Amyle 10% = 10/100 X 35 g = 3,5 g

Air = 35 – 3,5 = 31,5 ml

Pelicin :

Talcum : 1/100 X 70 g = 0,7 g

Mg Stearat : 1/100 X 70 g = 0,7 g

Pengisi (Sacc. Lactis) :

70 g – (50 + 3,5 + 3,5 +0,7 + 0,7) g = 11,6 g

Bahan pengikat yang terpakai (mucilago amyli) = 12,41 g

Persentase bahan pengikat yang terpakai = 12,41/35 X 100% = 35,45%

Bahan pengikat yang sisa = 22,59 g

Page 34: Formulasi Tablet

Berat granulat basah = 72,70 g

Berat granulat kering = 60,55 g

Berat teoritis = bahan obat + pengembang dalam + pengikat + pengisi

= 50 + 1,75 + 1,24 + 11,6

= 64,59 g

Persentase berat = Berat teoritis X 100%

Berat seluruhnya

= 64,59 / 70 X 100%

= 92,27%

Massa tablet seluruhnya = 100% X berat kering

X%

= 100% / 92,27% X 60,55

= 65,62 g

Berat bahan eksternal setelah dikoreksi :

Pengembang luar : 2,5 / 100 X 65,62 = 1,64 g

Pelicin : Talcum : 1 / 100 X 65,62 = 0,66 g

Mg Stearat : 1 / 100 X 65,62 = 0,66 g

D. UJI PREFORMULASI

1. Sudut Diam

Kedalam corong alir yang ditutup bagian bawahnya, dialirkan granul kering yang

akan dicetak.

Lalu dibuka dan granul dibiarkan mengalir.

Dihitung sudut diam.

Rumus: Tg θ = 2h

D

Page 35: Formulasi Tablet

Syarat: 20o < θ < 40o

Data:

No Tinggi (h = cm) Diameter (d = cm)

1 3,7 12,2

2 3,7 10,9

3 3,6 11,7

Rata - rata 3,66 11,6

Tg θ = 2h

D

= 2 . 3,66 = 0,63

11,6

θ = 32,21o

Kesimpulan:

Granul memenuhi persyaratan sudut diam yaitu 20o < θ < 40o dengan hasil yang

diperoleh adalah θ = 32,21o.

2. Waktu Alir

Kedalam corong alir dimasukkan granul yang akan dicetak.

Dialirkan hingga seluruh granul mengalir.

Ditentukan waktu alir mulai dari granul mengalir sampai seluruh granul mengalir ke

luar.

Syarat: talir < 10 detik

Data:

Page 36: Formulasi Tablet

No Waktu Alir (detik)

1 4,63

2 4,08

3 4,16

Rata - rata 4,29

Kesimpulan:

Granul memenuhi persyaratan waktu alir yaitu talir < 10 detik dengan hasil yang

diperoleh adalah talir = 4,29 detik.

3. Indeks Tap

Sejumlah granul dimasukkan ke dalam gelas ukur, kemudian di tapping sebanyak 20

kali.

Ditentukan penurunan volume.

Dilakukan tapping sampai hasil penurunan granul stabil.

Rumus: I = Vo – Vtap X 100%

Vtap

Syarat: I ≤ 20%

Data:

I.1 = Vo – Vtap X 100% = 25 – 22,5 X 100% = 10%

No Vo Vtap Irata-rata

1 25 22,5 10%

2 25 22,25 11%

3 25 22,5 10%

Rata - rata 10,33%

Page 37: Formulasi Tablet

Vtap 22,5

I.2 = Vo – Vtap X 100% = 25 – 22,25 X 100% = 11%

Vtap 22,25

I.3 = Vo – Vtap X 100% = 25 – 22,5 X 100% = 10%

Vtap 22,5

Rata-rata: I.1 + I.2 + I.3 = 10% + 11% + 10% = 10,33%

3 3

Kesimpulan: Granul memenuhi persyaratan indeks tap yaitu I ≤ 20% dengan hasil

yang diperoleh adalah I = 10,33%.

E. UJI EVALUASI TABLET

1. Keseragaman Bobot

Cara:

Dibersihkan tablet, diambil 20 tablet kemudian ditimbang.

Tentukan bobot rata-rata kemudian ditimbang satu-persatu , hitung deviasi dan diambil

3 berat tablet yang berdeviasi tertinggi.

Syarat:

Jika ditimbang satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang lebih

besar dari kolom A.

Tidak boleh satu tablet pun lebih dari kolom B.

Tabel Keseragaman Bobot

Bobot Rata-Rata

Penyimpangan

A B

25 mg atau kurang 15% 30%

26 mg s/d 150 mg 10% 20%

151 mg s/d 300 mg 7,5% 15%

Page 38: Formulasi Tablet

Lebih dari 300 mg 5% 10%

Data:

Berat 20 tablet = 14,4 gram

Berat rata-rata = berat seluruhnya = 14.400 = 720 mg

20 tablet 20

No Bobot (mg) Deviasi No Bobot (mg) Deviasi

1 740 20 11 710 10

2 720 0 12 670 50

3 720 0 13 690 30

4 690 30 14 760 40

5 740 20 15 730 10

6 700 20 16 680 40

7 710 10 17 690 30

8 720 0 18 780 60

9 700 20 19 720 0

10 760 40 20 690 30

A1 = 780 – 720 X 100% = 7,6%

720

A2 = 670 – 720 X 100% = 7,4%

720

B = 780 – 720 X 100% = 7,6%

720

Page 39: Formulasi Tablet

Kesimpulan : Tablet tidak memenuhi persyaratan uji keseragaman bobot yaitu tidak

lebih dari 5% dari kolom A dan tidak lebih dari 10% dari kolom B, dengan hasil yang

diperoleh adalah 7,6% dan 7,4% dari kolom A dan 7,6% dari kolom B.

2. Waktu Hancur

Cara:

Dimasukkan 6 tablet pada masing-masing tabung di keranjang. Lalu letakkan 6 tablet di

atas cakram penuntun dan dijalankan alat.

Dicelupkan pada air dengan suhu 37oC (lebih kurang 1oC) dengan tinggi air tidak boleh

kurang dari 15 cm, sehingga tabung dapat dinaik turunkan secara teratur 30 kali per

menit.

Pada kedudukan tertinggi, bagian bawah keranjang masih berada pada permukaan air

dan pada kedudukan terendah bagian atas keranjang berada di dalam air.

Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada kawat kasa.

Dicatat waktu setiap tablet hancur.

Syarat:

Kecuali dinyatakan lain dalam monografi waktu yang dibutuhkan untuk

menghancurkan 6 tablet biasa tidak boleh lebih dari 15 menit dan bersalut tidak

boleh lebih dari 60 menit.

Bila tidak hancur, ulangi dengan 12 tablet. Syarat dipenuhi jika dari 18 tablet tidak

lebih dari 2 tablet yang tidak hancur.

Data:

No Dengan cakram Dengan cakram

1 1’ 33” 4’ 30”

2 1’ 34” 6’ 42”

3 3’ 22” 6’ 33”

Page 40: Formulasi Tablet

Rata – Rata 3’ 82”

Kesimpulan: Tablet memenuhi persyaratan uji waktu hancur yaitu tidak boleh lebih

dari 15 menit, dengan hasil yang diperoleh adalah 3’ 82”.

3. Uji Kekerasan Tablet

Cara:

1. Sebuah tablet dimasukkan di antara avil dan punch.

2. Tablet dijepit dengan cara memutar sekrup sampai lampu stop menyala.

3. Tekan tombol sampai tablet retak atau pecah.

4. Pada saat tersebut, angka yang ditunjukkan pada skala adalah harga dari kekerasan

tablet, lalu dicatat.

5. Percobaan dilakukan untuk 5 tablet dengan mengembalikan jarum ke angka nol dan

alat dibersihkan.

Syarat:

Kekerasan tablet = 4-8 Kg

Data:

No Kekerasan (Kg)

1 1,28

2 1,27

3 1,61

4 1,71

5 1,54

Rata - rata 1,48

Page 41: Formulasi Tablet

Kesimpulan: Tablet tidak memenuhi persyaratan uji kekerasan tablet yaitu kekerasan

tablet = 4-8 Kg, dengan hasil yang diperoleh adalah 1,48 Kg.

4. Uji Friabilitas

Cara:

1. Bersihkan 20 tablet dari debu dan ditimbang yang merupakan berat awal, misalnya A

gram.

2. Tablet dimasukkan ke dalam alat dengan putaran 100 kali selama 4 menit.

3. Dikeluarkan 20 tablet tadi, dibersihkan dari debu dan ditimbang berat akhirnya,

misalnya B gram.

Syarat:

Kehilangan berat tidak boleh lebih dari 0,8%.

Rumus : A– B X 100%

A

Data:

A = 14,4 gram

B = 0 gram

Maka friabilitas tablet = A – B X 100%

A

= 14,4 – 0 X 100%

14,4

= 100%

Kesimpulan:

Tablet tidak memenuhi persyaratan uji Friabilitas yaitu kehilangan berat tidak boleh lebih dari

0,8%, dengan hasil yang diperoleh adalah 100%.

3.Resep Paracetamol 3

A.FORMULA

Formula Lengkap

Page 42: Formulasi Tablet

R/Paracetamol 500mg

Laktosa q.s

amylum manihot 5%

Mucilago amili 10% 30%

Mg Stearat 2%

Talkum 2%

m.f.tab.dtd.No.C

B.RENCANA KERJA

Metode : Granulasi Basah

Berat : 700 mg

Diameter : 13mm

Jumlah tablet : 100 tablet

C.PERHITUNGAN BAHAN

Zat berkhasiat : paracetamol : 100 x 500 = 50.000mg = 50 g

Pengembang : Amilum manihot : 5% x 70 g = 3,5 g

Pengembang dalam = 1,75 g

Pengembang luar = 1,75 g

Pengikat : mucilago amili = 30% x 70 g = 21 g

Amilum = 10% x 21 g = 2,1 g

Air = 21 g – 2,1 g = 18,9 g

Pelicin : Mg stearat = 2% x 70 g =1,4 g

Talkum = 2% x 70 g = 1,4 g

Pengisi : Lactosa = 70 g – (50+3,5+1,4+1,4+2,1)g

= 11,6 g

Bahan pengikat yang terpakai (mucilage amyli/ mucilage gelatin) = 9,6 g

Presentase bahan pengikat yang terpakai = 9,6/21 x 100% = 45,71 %

Page 43: Formulasi Tablet

Bahan pengikat yang sisa = 11,4 g

Berat granul basah = 70,7 g

Berat granul kering = 63,48 g

Berat teorits = Bahan obat + pengembang dalam + pengikat + pengisi

= 50 + 1,75 +0,96 +11,6

= 64,31 g

Presentase berat = Berat teoritis/Berat seluruhnya x 100%

= 64,31/70 x 100%

= 91,87 %

Massa tablet seluruhnya = 100% / X% x Berat kering

= 100% / 91,87% x 63,48

= 69,09 g

Berat bahan eksternal setelah dikoreksi :

Pengembang luar = 2,5% x massa tablet selurunhya

= 2,5% x 69,09

= 1,72 g

Pelicin : Mg Stearat = 2% x massa tablet seluruhnya

= 2% x 69,09

= 1,38 g

Talcum = 2% x massa tablet seluruhnya

= 2% x 69,09

= 1,38 g

D.UJI PREFORMULASI

Page 44: Formulasi Tablet

a) Sudut diam

Data :

No Tinggi (h = cm) Diameter (d = cm)

1 3,4 12,4

2 3,5 13,4

3 3,4 12,3

Rata-rata 3,43 12,7

Tg Ө = 2h

d

= 2 (3,43)

12,7

Ө = 28,36º

Kesimpulan : Memenuhi syarat karena 20º < Ө < 40º

b) Waktu Alir (t alir)

Data :

No Waktu alir (detik)

1 4,02

2 4,17

3 4,17

t rata-rata 4,12

Kesimpulan : memenuhi syarat karena t alir < 10 detik

c) Indeks Tap

Data :

Page 45: Formulasi Tablet

No V0 Vtap Irata-rata

1 25 22 12

2 25 23 8

3 25 22 12

Rata-rata 10,67

V0 - Vtap 25-22

I.1 = ( ) x 100% = ( ) x 100% = 12 %

V0 25

V0 - Vtap 25-23

I.1 = ( ) x 100% = ( ) x 100% = 8 %

V0 25

V0 - Vtap 25-22

I.1 = ( ) x 100% = ( ) x 100% = 12 %

V0 25

Rata-rata = I.1 + I.2 + I.3 = 12 + 8 + 12 = 8 %

3 3

Kesimpulan : memenuhi syarat karena ≤ 20 %

D. EVALUASI TABLET

1.Keseragaman bobot

Data :

Page 46: Formulasi Tablet

Berat 20 tablet = 14,74 gram

Berat rata-rata = berat seluruhnya = 1474 = 737 mg

20 tablet 20

A1 = 127 x 100% = 17,23 %

737

A1 = 87 x 100% = 11,80 %

737

No Bobot (mg) Deviasi No Bobot (mg) Deviasi

1 710 27 11 740 3

2 780 43 12 780 43

3 760 23 13 780 43

4 760 23 14 750 13

5 710 27 15 730 7

6 740 3 16 800 63

7 650 87 17 790 53

8 780 43 18 610 127

9 770 33 19 740 3

10 730 7 20 760 23

Page 47: Formulasi Tablet

B = 127 x 100% = 17,23 %

737

Kesimpulan :

Tidak memenuhi syarat karena >2 tablet menyimpang dari 5%(kolom A) dan satu tablet pun

menyimpang dari 10%(kolom B).

2.Waktu hancur

Data :

No Waktu hancur(t)

1 4 menit 48 detik

2 7 menit 55 detik

3 8 menit 25 detik

4 8 menit 48 detik

5 9 menit 12 detik

6 11 menit 43 detik

Rata-rata 8 menit 21 detik

Kesimpulan : memenuhi syarat karena waktu hancur dengan cakram < 15 menit

3.Uji kekerasan

Data :

No Kekerasan (Kg)

1 2,5

Page 48: Formulasi Tablet

2 2,25

3 2

4 2,25

5 2,25

Rata-rata 2,25

Kesimpulan :Tidak memenuhi syarat karena kekerasan tidak berada pada rentang

4–8 kg.

4.Uji friabilitas

A = 14960 mg

B = 80 mg

Maka friabilitas tablet = A - B x 100%

A

= 14960 - 80 x 100%

14960

= 99,46 %

Kesimpulan : tidak memenuhi karena kehilangan berat > 0,8%

PEMBAHASAN :

Page 49: Formulasi Tablet

Resep III

R/ Kalsium Laktat 500mg

m.f. dtd tab No C

Formulasi Lengkap

Page 50: Formulasi Tablet

R/ Ca Laktat 500 mg

Laktosa q.s

Amilum mannihot 10%

Talcum 1%

Mg Stearat 1%

m.f dtd tab No C

Rencana Kerja

Metode : Cetak Langsung

Diameter : 13 mm

Bobot tablet : 600 mg

Jumlah tablet : 100 tablet

Perhitungan Bahan :

Berat seluruh tablet : 600 mg x 100 tab = 60 gram

Zat berkhasiat : Ca laktat : 500mg x 100 tab = 50 gram

Pengembang :

Amilum Mannihot : 10/100 x 60 = 6 gram

Pelicin :

Talcum : 1/100 x 60 = 0,6 gram

Mg Stearat : 1/100 x 60 = 0,6 gram

Pengisi :

Laktosa : 60 – (50 + 6 +0,6 +0,6) = 2,8 gram

Page 51: Formulasi Tablet

Prosedur :

1. Kalsium Laktat, laktosa, dan amilum manihot ditimbang

2. Selanjutnya, kalsium laktat ditambahkan laktosa dan amilum manihot dengan jumlah

yang sama sedikit demi sedikit sampai habis dan homogenkan

3. Dilakukan Uji Preformulasi :

a. Indeks Tap

b. Waktu Alir

c. Sudut Diam

4. Massa dicetak menjadi tablet

Uji Preformulasi Tablet

Uji preformulasi :

A. sudut diam

Kedalam corong alir yang ditutup bawahnya, dialirkan granul kering yang akan

dicetak

Lalu dibuka dan granul dibiarkan mengalir

Dihitung diameter dan tingginya

Syarat : 20 < θ < 40°

Data:

No Tinggi ( h= cm) Diameter ( d =cm)

1 2 cm 11 cm

2 1,9 cm 10,9 cm

3 2,1 cm 10,7 cm

Rata-rata 2,00 cm 10,87 cm

Page 52: Formulasi Tablet

Tg θ = 2hd

= 2(2,00)10,87

= 0,367

θ = 20,20 °

Kesimpulan :

Memenuhi syarat 20° < θ < 40 ° Yaitu: 20,20 °

B. Waktu Alir

Kedalam corong alir dimasukkan granul yang akan di cetak

Dialirkan hingga seluruh granul mengalir

Ditentukan waktu alirnya

Syarat: t alir < 10 detik

Data :

No Waktu alir (detik)

1 02,54

2 02,73

3 02,77

Rata-rata : 02,68

Kesimpulan: memenuhi syarat t alir < 10 detik yaitu : 2,68 detik

C. Indeks tap

granul dimasukkan ke dalam gelas ukur sebanyak 25ml

kemudian di tapping sebanyak 20kali

dilihat penurunan volume

Data:

NO Vo V tap I rata-rata

1 25ml 22ml 12 %

Page 53: Formulasi Tablet

2 25ml 23ml 8 %

3 25ml 23ml 8%

Rata-rata: 9,33%

I.1 = Vo−VtapVo

x 100 % = 25−23

25 x 100%

= 2

25 X 100%

i.2 = V 0−VtapVo

x 100% = 25-22/ 25 X 100%

= 3/25 X 100%

i.3 = V 0−VtapVo

X 100% = 25-23/25 X 100%

= 2/25 X 100%

Rata-rata = I .1+ I .2+ I .3

3 =

8+12+83

= 9,33%

Kesimpulan:

Memenuhi syarat karena indeks Tap yang di dapat memnuhi syrat :(Io ≤ 20%) yaitu: 9,33

%

Uji Evaluasi Tablet

III.                Cara Kerja

1. Uji Keseragaman Bobot

Cara :

Tablet yang mau ditimbang dibersuhkan dahulu lalu diambil 20 tablet

Hitung rata-rata bobot tablet , lalu ditimbang satu persatu

Dihitung deviasi dan diambil 3 berat tablet yang berdeviasi tertinggi

Page 54: Formulasi Tablet

Syarat :

Jika ditimbang satu per satu , tidak boleh lebih dari 2 tablet menyimpang lebih

besar dari kolom A

Tidak boleh satu tablet pun lebih dari kolom B

 

Tabel keseragaman Bobot

Bobot Rata-Rata A B

25 mg atau kurang 15% 30%

26 mg s/d 150 mg 10% 20%

151 mg s/d 300 mg 7,5% 15%

Lebih dari 300 mg 5% 10%

 

Berat  rata-rata = berat seluruhnya = 10200 = 510 mg

                                            20 tablet               20

 

No. Bobot

(mg)

Deviasi No

.

Bobot (mg) Deviasi

1 510 0 11 500 10

2 510 0 12 520 10

3 510 10 13 510 0

4 520 10 14 520 10

5 500 10 15 520 10

6 510 0 16 500 10

7 550 40 17 500 10

8 530 20 18 530 20

9 490 20 19 520 10

10 500 10 20 520 10

 

A1           = 40        x 100% =              7,84%

                  510

A2           = 20       x 100% =               3,92%

                  510

Page 55: Formulasi Tablet

B              = 40     x 100% =                7,84%

                    510

KESIMPULAN :               

Keseragaman bobot memenuhi syarat,  karena tdk lebih dari dua tablet menyimpang

kolom A dan tidak satupun lebih dari kolom B

 

2. Waktu Hancur

Cara :

6 tablet dimasukkan pada masing-masing keranjang , dan diletakkan ke cakaram

penuntun dan dijalankan alat

Dicelupkan pada air pada suhu 37o  tinggi air, tidak boleh kurang dari 15 cm dan

tinggi air dapat dinaikkan dan diturunkan secara teratur 30 kali permenit

Pada kedudukan tertinggi , bagian bawah keranjang masih berada pada

permukaan air dan pada kedudukan terendah , bagian atas keranjang berada di

dalam air

Tablet dikatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada kawat kasa

Lalu dicatat waktu setiap tablet hancur

Dengan data sebagai berikut :

 

Syarat :

Kecuali dinyatakan lain dalam monografi wajtu yang dibutuhkan untuk

menghancurkan 6 tablet biasa tidak boleh lebih dari 15 menit dan bersalut

tidak boleh lebih dari 60 menit

Bila tidak hancur dengan 12 tablet , syarat di penuhi bila =  18 tablet tidak

lebih dari 2 tablet yang tidak hancur

 

Data :

No. Dengan

Cakram

Tanpa Cakram

Page 56: Formulasi Tablet

1 02’ 34” 03’ 48”

2 03’ 15” 04’ 12”

3 04’ 20” 04’ 44”

Rata-Rata 03’ 23” 04’ 01”

 

KESIMPULAN :                  dari data yang didapat , waktu hancur memenuhi syarat

yaitu, 03’ 23”, karena tidak lebih dari 15 menit

 

3. Uji kekerasan Tablet

Cara :

Tablet dimasukkan diantara anvil & punch

Lalu dijepit dengan sekrup hingga lampu menyala

Tekan tombol, sampai tablet yang duiji retak atau pecah

Pada saat tablet retak/pecah maka muncullah angka dari kekerasan tablet

Setelah selesai melakukan perhitungan uji kekerasan tablet bersih alat dengan

kuas

Syarat Kekerasan Tablet                               : 4-8 kg

Data :

No. Kekerasan (kg)

1 8,3

2 8,1

3 7,9

4 8,4

5 8,6

Rata

-rata

8,26

 

KESIMPULAN                     :

Tidak memenuhi syarat kekerasan tablet 4-8 kg dan didapat hasil rata-rata kekerasan

tablet yaitu, 8,26

4. Uji Friabilitas

Page 57: Formulasi Tablet

Cara :

Bersihkan 2 tablet dari debu , lalu ditimbang yang merupakan berat awal 

Tablet dimasukkan ke dalam alat putaran 100 kaki selama 4 menit

Dikeluarkan tablet tadi, dibersihkan dari debu dan timbang berat akhirnya

Syarat :

Kehilangan berat tidak boleh lebih dari 0,8%

Rumus :

A-B/A x 100%

 

Data yang didapat :

A : 10,20

B : 10,07

Maka friabilitas tablet    : A-B/A x 100%

                                       : 10,20-10,07/10,20 x 100%

                                       : 1,27%

KESIMPULAN : 

Tidak memenuhi syarat , karena syarat:

            Tidak boleh lebih dari 0,8% (data yang didapat = 1,27%)

 

PEMBAHASAN :

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN:

1. Cara pembuatan tablet berdasarkan metode granulasi basah yakni:

Page 58: Formulasi Tablet

Bhan obat, bahan pengembang dalam, dan bahan pengisi di timbang

Bahan-bahan yang telah ditimbang dimasukkan kedalam lumpang kemudian

dihomogenkan

Ditambah bhan pengikat sedikit demi sedikit sampai diperoleh massa yang

kompak kemudian dicatat beberapa bahan pengikat yang dipakai dan yang

sisa

Massa diayak, dengan ayakan mesh 12 lalu dicatat berat granul basah

Keringkan d lemari pengering selama 1 hari

Granul kering diayak dengan ayakan mesh 14

Dicatat berat granul kering

Dicampur dan di homogenkan massa granul kering dengan bahan

pengembang luar dan bahan pelicin

Dilakukan uji preformulasi

Di cetak massa tablet

Cara pembuatan tabet berdasarkan metode cetak langsung:

Bahan obat, bahan pengisi dan bahan pengembang ditimbang

Bahan obat ditambahkan bahan pengisi dan bahan pengembang dengan jumlah

yang sama sedikit demi sedikit sampai habis dan homogenkan

Dilakukan uji preformulasi

Massa di cerak menjadi tablet

Cara pembuatan tablet berdasarkan metode granulasi dasar:

Ditara cawan dan batang pengaduk

Dibuat mucilagi amili yaitu amilum manihot 0,8 gram dan air 7,2 ml lalu

dipanaskan sampai terbentuk massa yang kental dan transparan

Ditimbang bahan pengisi , dan pengembang

Didalam lumpang gerus bahan pengembang dalam (amilum manihot ) dan

bahan pengisi ( sach.lactis ) sampai homogen

Ditambah bahan pengikat ( mucilago) sedikit demi sedikit ke dalam lumpang

hingga terbentuk massa yang kompak

Diayak pada mess 12 , kemudian granul basah yang terbentuk ditimbang

Ditimbang sisa mucilago yang ada

Page 59: Formulasi Tablet

Diratakan granul dalam loyang kemudian dikeringkan pada lemari pengering

pada temperatur 60 c selama 24 jam

Ditimbang granul yang sudah kering

Diayak dengan mess 14 , lalu granul kering ditimbang

Ditimbang vitamin C , mg.stearat, Talcum, Amilum dan natrium metabisulfit

Dihomogenkan seluruh yang ditimbang dalam lumpang lalu di uji

preformulasi tablet

Dilakukan pencetakan tablet

Diuji evaluasi tablet

2. Cara menguji preformulasi tablet :

Sudut diam

Kedalam corong alir yang ditutup bagian bawahnya dialirkan granul yang

akan dicetak

Lalu dibuka dan granul dibiarkan mengalir

Dihitung sudut diamnya

1. Waktu alir

Kedalam corong alir dimasukkan granul yang mau dicetak

Dialirkan hingga seluruh granul mengalir

Ditentukan waktu alir mulai dari granul mengalir sampai seluruh granul

mengalir keluar

2. Indeks Tap

Sejumlah granul dimasukkan ke dalam gelas ukur kemudian di tapping

sebanyak 20 kali

Ditentukan penurunan volume

Dilakukan tapping sampai penurunan granul stabil

3. Cara uji evaluasi tablet

1. Keseragaman bobot :

Dtimbang 20 tablet

Ditentukan bobot rata-rata kemudian ditimbang satu per satu, hitung

deviasi dan diambil 3 berat tablet yang berdeviasi tinggi.

Page 60: Formulasi Tablet

2. Uji Kekerasan Tablet :

Dimasukkan tablet satu persatu ke dalam anvil and punch

Dipaskan tabletnya

Diputar hingga ujung tabletmengenai ujung alat anvil and punch hingga

lampu stop menyala

Ditekan tombol hingga tablet pecah , pada saat tersebut angka yang

ditunjukkan pada skala adalah harga dari kekerasan tablet lalu dicatat .

( percobaan dilakukan untuk 5 tablet ).

3. Uji Friabilitas

Dimasukkan 20 tablet ke dalam friabilator

Diatur waktu 100 rpm selama 4 menit

Dikeluarkan 20 tablet tadi, dibersihkan debunya dan ditimbang tablet yang

utuh.

4. Uji waktu hancur

Dimasukkan 6 tablet ke masing-masing keranjang dan 3 tablet diberi

cakram dan 3 tablet tanpa cakram

Dicelupkan pada air dengan 37 0 C dengan tinggi air tidak lebih dari 15 cm

sehingga tabung dapat dinaik turunkan secara teratur 30 kali permenit

Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada lagi tablet yang tertinggal pada

kawat kasa

Dicatat waktu setiap tablet hancur.

Saran :

Sebaiknya praktikan sudah memahami prosedur praktikum yang akan

dilakukan .

Sebaiknya pada saat penambahan bahan pengikat lebih banyak agar kerapuhan

tablet tidak terlalu rapuh.

Sebaiknya granul laktosa saat pencetakan lansung tidak diayak kembali , agar

tablet tidak terlalu rapuh.

Page 61: Formulasi Tablet