food poisoning syndrome 4 students
DESCRIPTION
mvngjfhtTRANSCRIPT
-
FOOD POISONING SYNDROMEAsih Rahayu,drh.,M.KesLaboratorium MikrobiologiFakultas KedokteranUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya
-
Food Poisoning Syndrome = sindroma keracunan makanan
= Food borne disease (WHO) penyakit bawaan makanan ; biasanya bersifat toxic maupun infeksius ; disebabkan oleh agen penyakit yang masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi ; mencakup lingkup penyakit yang etiologinya bersifat kimiawi maupun biologis ( bakteri, virus, fungi, parasit )
FPS yang dimaksud dan dibahas dalam perkuliahan ini adalah sindroma yang disebabkan toxin bakteri
-
FPS kumpulan gejala akibat konsumsi bahan makanan yang tercemar toxin bakteri
Biasanya bersifat outbreak / wabah
Gejala umumnya timbul < 24 jam setelah makan Durasi sindroma umumnya < 7 hari
-
Gastroenteritis oleh Bacillus cereus Etiologi : enterotoxin B.cereus
Karakteristik bakteri : Batang Gram positif berspora ; aerob ; mesofilik dan psikrofilik
Sumber / reservoir : di lingkungan ( tanah )
Cara penularan : konsumsi makanan yang disimpan pada suhu ruangan memungkinkan pertumbuhan spora B.cereus menjadi vegetatif bakteri dan menghasilkan enterotoxin
-
Gejala : GE
Diare : karena produksi enterotoxin heat labil di dalam usus penderita atau makanan tercemar ; masa inkubasi 8-16 jam ; sindroma diare acut, mual, nyeri abdomen ; durasi sakit 24 -36 jam
Emetik : karena produksi enterotoxin heat stabil di dalam makanan tercemar ; masa inkubasi 1-5 Jam ; sindroma mual acut , vomit, nyeri abdomen, kadang diare ; durasi sakit 24 36 jam
-
Contoh makanan yang berpotensi mudah tercemar : terutama berbagai produk yang mengandung pati / karbohidrat (nasi, mie ) , daging, saus
Pengendalian : penyimpanan makanan pada suhu > 60C atau dalam refrigerator < 10C
Note : enterotoxin yang berkaitan dengan sindroma emetik bersifat heat stabil pemanasan ulang termasuk penggorengan tidak dapat menghancurkan toxin ini
-
Botulism Etiologi : neurotoxin Clostridium botulinum
Karakteristik bakteri : Batang Gram positif pembentuk spora, obligate anaerob, motil, memproduksi 7 neurotoxin (A-G) yang heat labil
Neurotoxin yang potent : A, B, E dan F ; mematikan dalam dosis kecil ; bekerja melalui neuromuscular junction menghambat pelepasan Acetylcholine / transmisi syaraf paralisis flaccid
-
Strain proteolitic yang menghasilkan neurotoxin A,B,E,F mesofilik
Strain nonproteolitic yang menghasilkan neurotoxin A,B,E,F psikrofilik
Masa inkubasi : beberapa jam hingga 8 hari ( umumnya 12-36 jam)
Durasi sakit : beberapa hari sampai 8 bulan
-
Gejala : mual , nyeri abdomen, perasaan letih, kelemahan otot, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan ( kabur, dobel / ganda, dilatasi pupil, reaksi pupil negatif terhadap cahaya / midriasis, konstipasi , mulut kering, dysphagia / kesulitan mene-lan, dysphonia / kesulitan berbicara, para-lisis flaccid, gagal nafas, gagal jantung
Reservoir / sumber : Tanah, endapan air tawar / laut, GIT hewan
-
Cara penularan : konsumsi toxin yang terbentuk sebelumnya dalam makanan makanan mentah / kurang matang disimpan dalam kondisi atmosfir yang sesuai untuk berkembangnya bakteri ini. Kebanyakan karena kesalahan dalam proses pengawetan makanan misalnya proses pengalengan, fermentasi, pengasapan, pengasaman, pengawetan dalam minyak dll.
Makanan yang berpotensi tercemar : sayur, lada, ikan (jerohan), daging dan produknya, kentang panggang, bawang putih yang direndam minyak, madu
-
Pengendalian : pendidihan sterilisasi dengan pemanasan pemberian nitrit pada daging pasteurisasi memasak makanan kalenganmenyimpan makanan kemasan vakum dalam refrigeratorhindari pemberian madu pada bayitidak mengkonsumsi makanan kaleng yang menggembung atau pesok
-
Enteritis oleh Clostridium perfringensEtiologi : enterotoxin C.perfringens (C.welchii)
Karakteristik bakteri : batang Gram positif pembentuk spora, anaerob, mesofilik
Masa inkubasi : 8-24 jam
Durasi sakit : 1-2 hari
Reservoir / sumber : tanah, sampah, debu, feces hewan & manusia, bahan makanan asal hewan
-
Cara penularan : umumnya melalui konsumsi daging unggas / sapi matang yang mengalami time temperature abuse ( menyimpan makanan dalam kondisi waktu & suhu yang memungkinkan bakteri ini tumbuh; misalnya terlau lama pada suhu kamar sebelum disimpan atau proses pendinginan yang tidak memadai)
Pengendalian : penyimpanan & pendinginan makanan matang harus memadai, saus dengan bahan dasar daging atau potongan daging yang besar harus disimpan pada suhu < 10C dalam waktu 2-3jam
Pemanasan kembali makanan yang disimpan sebelum dikonsumsi
-
ETECEtiologi : enterotoxin Escherechia coli entero-toxigenic (ETEC)
Karakteristik bakteri : batang Gram negatif tanpa spora, enterobacteriaceace lactose fermen-ter, mesofilik, flora normal GIT hewan dan manusia
Masa inkubasi : 1-3 hari / 10 -12 jam
Durasi sakit : hingga 5 hari
-
Gejala : diare dari diare ringan sampai berat mirip cholera tetapi tanpa darah dan mucous, kram abdominal, vomit, dapat terjadi dehidrasi & shock
Reservoir / sumber : feces manusia
Cara penularan : konsumsi minum / makanan yang terkontaminasi feces
Penyebab utama travelers diare
-
Intoxicasi oleh Staphylococcus aureusEtiologi : enterotoxin S.aureus
Karakteristik bakteri : coccus Gram positif, mesofilik, fakultatif anaerob, katalase positif, coagulase positif, fermentasi manitol positifIntoxicasi terjadi karena toxin terbentuk dalam makanan enterotoxin heat stabil
-
Masa inkubasi : 2-6 jam
Durasi sakit : 2 hari
Reservoir / sumber : manusia ( pada kulit, hidung, tenggorokan)
Cara penularan : konsumsi makanan yang tercemar enterotoxin bakteri ini ( umumnya melalui penyiapan / penyajian makanan / food handling)
Gejala : mendadak dan intensif, mual berat, kram perut, vomit, kadang diare