fisiologi bu eka

8
BAB.I SPIROMETRI A. Definisi Spirometri Spirometri adalah metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru. Spirometri ini terdiri dari sebuah drun yang dibalikkan di atas bak air, dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar. Alat untuk mengukur ventilasi yaitu mengukur volume statik dan volume dinamik paru. Tujuan dari spirometri adalah menilai status faal paru (normal, restriksi, obstruksi, campuran), menilai manfaat pengobatan, memantau perjalanan penyakit, menentukan prognosis, menentukan toleransi tindakan bedah B. Indikasi dan Kontraindikasi C. Manfaat Spirometri D. Interpretasi Hasil E. Penyakit Paru Obstruktif dan Penyakit Paru Restriktif 1

Upload: ochink

Post on 09-Jul-2016

3 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fisiologi Bu Eka

BAB.I

SPIROMETRI

A. Definisi Spirometri

Spirometri adalah metode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru. Spirometri ini terdiri dari sebuah drun yang dibalikkan di atas bak air, dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar.

Alat untuk mengukur ventilasi yaitu mengukur volume statik dan volume dinamik paru. Tujuan dari spirometri adalah menilai status faal paru (normal, restriksi, obstruksi, campuran), menilai manfaat pengobatan, memantau perjalanan penyakit, menentukan prognosis, menentukan toleransi tindakan bedah

B. Indikasi dan Kontraindikasi

C. Manfaat Spirometri

D. Interpretasi Hasil

E. Penyakit Paru Obstruktif dan Penyakit Paru Restriktif

1

Page 2: Fisiologi Bu Eka

BAB.II

Berat Jenis Urine

A. Mekanisme Pembentukan Urine

Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.

Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan.

Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)

Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.

Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

2

Page 3: Fisiologi Bu Eka

Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra.

Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain,

misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.

Darah difiltrasi menjadi Filtrat Glomerulus (Urine Primer) reabsorbsi di Tubulus Kontortus Proksimal menjadi Filtrat Tubulus (Urine Sekunder) menjadi augmentasi di Tubulus Kontortus Distal menjadi U R I N E.

BJU ad pengukuran berat jenis urine untuk evaluasi umum terhadap sistem eropoetik maupun stasus kesehatan.Urine merupakan hasil metabolisme yang dikeluarkan tubuh melalui ginjal

Rumus BJU :

BJU = BJ terbaca + (suhu kamar – suhu tera) x 0,001

Ket :BJU Normal = 1,005 – 1,030Suhu Kamar = 27 o CSuhu Tera di Urinometer = 20 o C

3

Page 4: Fisiologi Bu Eka

B. BJU Berdasarkan Aktifitas

C. Penyakit Diabetes Insipidus

Diabetes Insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri). Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik (vasopresin), yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak.

Hormon ini unik, karena dibuat di hipotalamus lalu disimpan dan dilepaskan ke dalam aliran darah oleh hipofisa posterior. Diabetes insipidus juga bisa terjadi jika kadar hormon antidiuretik normal tetapi ginjal tidak memberikan respon yang normal terhadap hormon ini (keadaan ini disebut diabetes insipidus nefrogenik).

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan, penyakit ini diakibatkan oleh berbagai penyebab yang dapat menganggu mekanisme neurohypophyseal – renal reflex sehingga mengakibatkan kegagalan tubuh dalam mengkoversi air.

Diabetes insipidus dapat disebabkan oleh beberapa hal:

Hipotalamus mengalami kelainan fungsi dan menghasilkan terlalu sedikit hormon antidiuretik .

Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak) Tumor Sarkoidosis atau tuberkulosis Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis Histiositosis X (penyakit Hand-Schiller-Christian).

4

Page 5: Fisiologi Bu Eka

BAB.III

KESIMPULAN DAN SARAN

5

Page 6: Fisiologi Bu Eka

DAFTAR PUTAKA

Anonim.2008.Compotition in Urine. Diakses dari :

http://www.ivy-rose.co.uk/Topics/Urinary_System_Composition_Urine.htm. Pada

Tanggal : 01 Juli 2009

Frandson R.D. 2003. Anatomy and Physiology of Farm Animals 6th ed. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia

Cunningham.J.G, 2002. Teksbook of Veterinary Physilogy. Philadelpia. WB Saunders

Ganong. W.F., editor Widjajakusumah D.H.M., 2001., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran., edisi Bahasa Indonesia., Jakarta., EGC

Guyton.A.C, 1996.Teksbook of Medical Physiology, philadelpia. Elsevier saunders.

Sherwood, Lauree. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Taslim,arnaldi,dr. Sp.PD.2009. Kesehatan Ginjal. Diakses dari : http://www.sekbertal.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=1901. Pada Tanggal : 01 juli 2009

Virgiawa, Daril, S.Sc. Mekanisme Dasar Ginjal. Diakses dari : http://www.darryltanod.blogspot.com/2008/04/mekanisme-proses-dasar-ginjal-darryl.html. Pada Tanggal : 01 Juli 2009

Wikipedia.2008.Homeostasis. Diakses dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis. Pada Tanggal : 01 Juli 2009

6