fisdas rlab

Upload: rahayu-situmorang

Post on 05-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    1/15

    LAPORAN PRAKTIKUM

    Nama/NPM : Rahayu P.J.A Situmorang/1106068711

    Fak/Program Studi : Teknik/Teknik Lingkungan

    No & Nama Percobaan : KR02- Calori Work

    Minggu Percobaan : II

    Tanggal Percobaan : 8 Maret 2012

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP IPD

    Universitas Indonesia

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    2/15

    TUJUAN PERCOBAAN

    1. Menghitung nilai kepastian kalor suatu kawat konduktorALAT

    1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan2. Kawat konduktor (2 gr)3. Termometer4. Voltmeter dan Amperemeter5. Adjustable Power Supply6. Camcorder7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    TEORI

    Hukum Kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan

    atau diciptakan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada

    percobaan kali dilakukan dengan menghubungkan sumber energi ke sebuah kawat

    konduktor yang memiliki tahanan (resistansi).

    Daya yang dihasilkan catu daya (sumber energi) dapat dinotasikan seperti

    berikut:

    Dimana:

    W : usaha/energy (Joule)

    v : voltage (Volt)

    I : electric current (Ampere)

    t : time (second)

    W = v.i.t

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    3/15

    Tegangan dan arus listrik yang dialirkan melalui kawat konduktor tidak sepenuhnya

    dialirkan karena kawat memiliki resistensi yaitu jenis kawat memiliki ketahanan

    terhadap arus listrik sehingga menghambat aliran arus listrik . Dengan adanya

    resistensi, sebagian energi listrik diubah menjadi energi panas, yaitu energi yang

    didisipasikan oleh penghantar.

    Energi yang didisipasikan oleh penghantar dinyatakan dalam kenaikan

    temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat dinyatakan

    dengan persamaan:

    Dimana:

    kalor yang didisipasikan melalui kawat penghantar ()

    m = massa zat ()

    = kalor jenis zat ()

    Ta=suhu awal

    Tb=suhu akhir

    Kalor merupakan energi panas yang terdiri dari dua jenis, yaitu kalor yang

    menaikkan suhu zat dan kalor laten yang mengubah wujud zat. Misalnya es yang

    menerima kalor akan mengalami perubahan pada suhu dan wujud. Seberapa besar

    kalor yang mengubah suhu dan wujud suatu zat ditentukan oleh kalor jenisnya.

    Kalor jenis atau didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan

    untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebanyak 1derajat Celcius/Kelvin. Dengan adanya

    jenis kalor, kapasitas kalor dapat diketahui. Kapasitas kalor didefinisikan sebagai

    banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 derajat

    Celcius.

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    4/15

    Sebuah kawat akan dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut

    akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan kalor. Perubahan kalor yang terjadi

    akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang

    diberikan ke kawat dapat diubah sehingga perubahan temperature dapat bervariasi

    sesuai dengan tegangan yang diberikan.

    Hubungan kalor dan usaha dinyatakan dalam

    dimana energi listrik diubah menjadi eneri panas atau kalor. Dari persamaan tersebut

    diketahui bahwa usaha yang dilakukan bergantung pada besar massa zat yang diberi

    kalor.

    Tabel kalor jenis beberapa logam

    No Zat Panas jenis

    (kJ/kg.K)

    Panas jenis

    (Kkal/kg.K)

    Kapasitas panas

    molar (J/ml.K)

    1. Aliminium 0.9 0.215 24.3

    2. Bismuth 0.123 0.0294 25.7

    3. Tembaga 0.386 0.0923 24.5

    4. Emas 0.126 0.0301 25.6

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    5/15

    5. Es (-100C) 2.05 0.49 36.9

    6. Timah hitam 0.128 0.0305 26.4

    7. Perak 0.233 0.0558 24.9

    8. Tungsen 0.134 0.0321 24.8

    9. Seng 0.387 0.0925 25.2

    10. Alkohol (Ethyl) 2.4 0.58 111

    11. Raksa 0.14 0.033 28.3

    12. Air 4.18 1 75.2

    CARA KERJA

    Eksperimen rLab dapat dilakukan melalui rLab

    1. Mengaktifan web cam (mengklik ikon videopada halaman rLab).2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button di sebelahnya.4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan arus listrik pada kawat

    konduktor tiap 1 detik dengan cara mengkllik ikon ukur.

    5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hinggamendekati temperatur awal saat diberikan V0.

    6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3.TUGAS DAN EVALUASI

    1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkanhubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan

    ke kawat konduktor.

    2. Untuk tegangan V1, V2, dan V3, hitunglah nilai kapasitas panas (c) darikawat konduktor yang digunakan.

    3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, tentukan jenis kawat konduktor yangdigunakan.

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    6/15

    4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

    DATA PERCOBAAN

    a) Data Percobaan V0Waktu I V Temp

    3 23.84 0.00 21.3

    6 23.84 0.00 21.3

    9 23.84 0.00 21.3

    12 23.84 0.00 21.3

    15 23.84 0.00 21.2

    18 23.84 0.00 21.2

    21 23.84 0.00 21.2

    24 23.84 0.00 21.2

    27 23.84 0.00 21.2

    30 23.84 0.00 21.1

    b) Data Percobaan V1Waktu I V Temp

    3 34.56 0.62 20.5

    6 34.56 0.61 20.69 34.56 0.61 20.8

    12 34.56 0.61 21.0

    15 34.56 0.61 21.1

    18 34.56 0.61 21.3

    21 34.45 0.62 21.4

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    7/15

    24 34.56 0.61 21.5

    27 34.56 0.61 21.6

    30 34.56 0.61 21.7

    c) Data Percobaan dengan V2Waktu I V Temp

    3 49.39 1.47 21.3

    6 49.39 1.47 21.7

    9 49.39 1.47 22.4

    12 49.28 1.48 23.3

    15 49.28 1.48 24.1

    18 49.28 1.48 24.921 49.28 1.48 25.6

    24 49.28 1.48 26.2

    27 49.39 1.48 26.8

    30 49.39 1.48 27.3

    d) Data Percobaan V3Waktu I V Temp

    3 40.95 0.99 21.5

    6 40.95 0.99 21.6

    9 40.95 0.99 22.0

    12 40.95 0.99 22.4

    15 40.95 0.99 22.8

    18 40.95 0.99 23.1

    21 40.95 0.99 23.4

    24 40.95 0.99 23.6

    27 40.95 0.99 23.9

    30 40.95 0.99 24.1

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    8/15

    TUGAS DAN EVALUASI

    1.Grafik hubungan perubahan temperature dan waktu

    Hubungan antara waktu temperatur pada masing-masing tegangan diperoleh dengan

    mencari gradien, yaitu kemiringan garis kenaikan suhu terhadap waktu. Persamaan

    dapat dinyatakan dengan :

    Y = mx + b

    Maka didapatkan:

    Untuk V0,

    Untuk V1,

    Untuk V2,

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    9/15

    Untuk V3, 4

    2.Kalor jenis penghantar

    Dalam praktikum KR-02 ini, energi listrik yang dialirkan melalui

    penghantar diubah menjadi energi disipasi. Kalor jenis penghantar dapat dihitung

    dengan:

    y = -0.0067x + 21.34

    R = 0.8049

    y = 0.0459x + 20.393

    R = 0.9852

    y = 0.2352x + 20.48

    R = 0.9945

    y = 0.1026x + 21.147

    R = 0.9894

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    0 5 10 15 20 25 30 35

    temperatur

    waktu

    Grafik Hubungan Waktu dan Temperatur

    T0

    T1

    T2

    T3

    Linear (T0)

    Linear (T1)

    Linear (T2)

    Linear (T3)

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    10/15

    dimana y merepresentasikan nilai usaha (w), nilai m mewakili nilai c (kapasitas kalor)

    dan massa dikali perubahan waktu oleh nilai x.

    a) V1x y x2 y2 xy

    0.06 64.2816 0.0036 4132.124 3.856896

    0.06 126.4896 0.0036 15999.62 7.589376

    0.06 189.7344 0.0036 35999.14 11.38406

    0.06 252.9792 0.0036 63998.48 15.17875

    0.06 316.224 0.0036 99997.62 18.97344

    0.06 379.4688 0.0036 143996.6 22.76813

    0.06 448.539 0.0036 201187.2 26.91234

    0.06 505.9584 0.0036 255993.9 30.3575

    0.06 569.2032 0.0036 323992.3 34.15219

    0.06 632.448 0.0036 399990.5 37.94688

    0.6 3485.32

    0.036

    1545287

    209.12

    Joule/grC= 0.243 Joule/kgC

    Maka nilai kapasitas panas untuk V1

    b) V2= 1.60

    X Y Xy x2 Y

    1.4 246.96 345.744 1.96 60989.24

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    11/15

    2.2 494.98 1088.956 4.84 245005.20

    4 743.76 2975.04 16 553178.94

    6 991.68 5950.08 36 983429.22

    8 1239.6 9916.8 64 1536608.16

    9.6 1487.52 14280.19 92.16 2212715.75

    11.4 1735.44 19784.02 129.96 3011751.99

    12.8 1983.36 25387.01 163.84 3933716.89

    14 2231.28 31237.92 196 4978610.44

    15.2 2479.2 37683.84 231.04 6146432.64

    84.6 13633.78 148649.6 935.8 23662438.47

    Joule/grC= 0.151 Joule/kgC

    Maka nilai kapasitas kalor untuk V2:

    c) V3 = 1.07

    X Y xy x2 y2

    8 135.85 1086.8 64 18455.22

    7.8 271.69 2119.182 60.84 73815.46

    8 407.54 3260.32 64 166088.85

    8.6 543.39 4673.154 73.96 295272.69

    9 679.24 6113.16 81 461366.98

    9.4 815.08 7661.752 88.36 664355.41

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    12/15

    9.8 950.93 9319.114 96.04 904267.86

    10.2 1086.78 11085.16 104.04 1181090.77

    10.6 1222.62 12959.77 112.36 1494799.66

    11 1358.47 14943.17 121 1845440.74

    92.4 7471.59 73221.58 865.6 7104953.64

    = 353.86 Joule/grC = 0.354 J/kgC

    Maka nilai kapasitas kalor

    3. Nilai kalor jenis untuk tegangan V1, V2 dan V3

    Diketahui bahwa

    C1

    C2

    C3

    Maka diperoleh nilai rata-rata kalor jenis adalah

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    13/15

    Dari hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa jenis kawat penghantar yang dipakai

    pada praktikum kali ini adalah penghantar yang terbuat dari logam perak, karena nilai

    yang diperoleh mendekati nilai kalor jenis perak (Si) yang bernilai

    .

    ANALISA

    Praktikum KR-02 ini bertujuan untuk mengetahui kalor jenis dari kawat

    penghantar yang mengkonversikan energi listrik menjadi energi panas. Konversi

    energi panas dapat kita hitung melalui perubahan temperatur pada kawat. Dalam

    praktikum ini, percobaan terhadap kawat penghantar dilakukan dengan variasi

    tegangan yang tujuannya untuk mendapatkan data yang berbeda, dan bagaimana

    caranya menganalisis data untuk menghasilkan nilai yang valid.

    Hubungan waktu dan perubahan temperatur kita dapatkan dengan

    menghitung gradien yang mewakili kenaikan suhu terhadap waktu, artinya laju

    kenaikan suhu konstan, sementara dari data yazng kita dapatkan dihasilkan garis yang

    menghubungkan titik-titik temperature dalazm grafik ternyata tidak lurus. Disinilah

    analisis kesalahan diperlukan, akaan tetapi dengan mengetahui gradien laju kenaikan

    suhu, kita dapat meminimalisasi kesalahan pengukuran temperatur. Gradien

    menyatakan fungsi dari waktu dan suhu. Melalui pengukuranLeast

    Square,didapaatkan:

    Untuk V1= 0.66 Volt,

    Untuk V2= 1.60 Volt,

    Untuk V3=1.07 Volt, 2

    Dari persamaan tersebut dapat diketahu bahwa semakin besar usaha yang dilakukanmaka semakin besar pula temperature (kalor) yang dihasilkan.

    Begitu pula dengan mencari kalor jenis penghantar dimana:

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    14/15

    Dengan rumus tersebut, nilai c bisa kita dapatkan sebagai gradien ,

    selanjutnya nilai kalor jenis yang didapat dirata-ratakan sehingga menghasilkan nilai

    sebesar

    . Nilai ini jika dibandingkan dengan referensi nilai literatur akan

    mendekati nilai kalor jenis perak. Dengan begitu analisis kesalahan dapat kita

    nyatakan dengan:

    Penyimpangan sebesar 0.073% ini bisa diakibatkan karena instrumen

    praktikum yang digunakan memiliki sensibilitas yang tinggi sehingga alat ukur

    mencatat setiap perubahan suhu dengan sangat cepat. Kesalahan yang timbul pada

    praktikum dapat juga dikarenakan pengukuran yang teburu-buru, bisa juga

    dikarenakan konversi energi listrik ke energy panas tidak sepenuhnya terkonversi,

    atau dikarenakan terganggunya koneksi PC dengan rLab dan pembulatan yang

    berulang mengakibatkan selisih yang tinggi.

    Kesimpulan

    a. Energi listrik dikonversi menjadi energi panas yang diakibatkanadanya hambatan arus listrik pada kawat penghantar, sehingga arus

    yang lewat didisipasikan ke lingkungan dalam bentuk panas.

  • 8/2/2019 Fisdas rLab

    15/15

    b. Jenis kawat penghantar (konduktor) yang dipakai adalah jenis logamperak yang memiliki kalor jenis

    c. Usaha yang dilakukan bergantung pada massa, kalor jenis, danperubahan suhu suatu zat.

    d. Kapasitas kalor dapat diketahui melalui besar kalor jenis dan massazat yang menerima kalor.