fiqh lughah.doc
TRANSCRIPT
AL-ISYTIQOQ
Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Fiqh Lughah
Dosen Pembimbing: Bpk. Hasan Saiful Rizal, M.Pd
Disusun oleh:
Khalifah
Wiwik Kurniawati
M. Rouf
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
November 2013
AL-ISYTIQOQ
PENGERTIAN
Adalah pengambilan lafadz dari lafadz yang lain disertai dengan kecocokan keduanya
dalam huruf-huruf yang asli dalam segi susunannya, agar menunjukkan lafadz yang
kedua atas makna lafadz yang pertama, dan tambahan yang berfaedah untuk keduanya,
tetapi berbeda bentuk dalam jumlah huruf dan keadaannya, atau keadaannya saja.
Contoh: ل�� �ق�ت �ل� م�ن� ال �ق�ات ك
�ح�ذ�ر� و�ح�ذ�ر� م�ن� ال
Al-Isytiqoq datang dengan makna-makna yang diketahui dari masdarnya, untuk
menunjukkkan suatu kejadian yang menerima perubahan dan perpindahan dari suatu
keadaan kepada keadaan lainnya karena mengikuti perbedaan mausufnya, zaman
kejadiannya atau tempatnya.
Maka masdar adalah isim yang menunjukkkan kejadian,
Apabila diambil dari kataالح��دث maka dapat difahami tujuan masdar adalah
menunjukkan kejadian failnya pada waktu yang lalu (madhi), dan apabila kita
mengambil suatu kejadian maka difahami bahwa adanya masdar tersebut menunjukkan
kejadian fil khadzir aw mustaqbal.
Begitu juga dengan musytaq-musytaq lainnya yang ditambahkan dengan makna yang
berbeda yang disebut العام atau (Isytiqoq yang umum) اإلشتقاق اإلشتقاق
yaitu األصغر Al-isytiqaq yang khusus, tetapi kebanyakan orang Arab membatasi
kaidah-kaidah ini dengan pengambilan isim-isim makan (masdar) dan kadang-kadang
juga mereka mengambil dari isim-isim A’yan dan dzat-dzat. Maka mereka berkata:
�ن� �ج�ر� الط"ي ت �س� إ
�غ�اث� �ب ر� ال �س� تن �س� إ
ج�ل� د� الر+ س�� �أ ت و�اس�
Dan semuanya itu bukan isim ma’na tetapi isim-isim dzat dan isim-isim A’yan, yang
tidak menjelaskan hal yang lebih rinci, hanya sekedar kebutuhan. Para Ulama’
menganjurkan untuk membahas serta mencocokkan kumpulan bahasa Arab dalam
penggunaannya dan qiyas pada isim ini.
Ada 2 macam isytiqoq, keduanya tidak qiyas, yaitu:
1. ISYTIQOQ KABIR
Adalah pengambilam kalimat dari kalimat lain disertai dengan kecocokan keduanya
dalam susunannya, dengan menunjukkan lafadz-lafadz yang terbentuk dari huruf-
huruf diatas makna-makna umum yang berserikat diantara keduanya, selagi berbeda
peletakan hurufnya. Sebagian ulama’ lughah tidak menamakan ini isytiqoq tetapi
menyebutnya sebagai bertemunya makna-makna bina’ yang satu selagi berbeda
peletakan huruf-hurufnya. Contoh:
�ج�س ع�ق�ل�ت� الناقة إذا حبستها ع�ن�دة عقلما اك� و�ال �م�س� اال
�م �ق�ي ال
dari contoh diatas memiliki arti:
menahan/ mencegah, dengan mengikatnya dengan tali atau lainnya. Oleh
karena itu tali ini dinamakan ع�ق�ل�� �ال dan diambil makna ب �ع�ق�ل� karena ال
sesungguhnya akal mencegah seseorang terjatuh dalam dosa dan tunduk
kepada hawa nafsu dan syahwatnya.
apabila mendahulukan ق atas ع maka berarti dengan (kami melihat) ق�ع�ل>
wazan <ه�م maknanya kayu yang terdiri dari batang dan ranting kurma , س�
sehingga tidak terkotori debu. Oleh sebab itu dicegah untuk dikotori debu
dan menahannya jatuh kebawah.
Apabila mendahulukan maka akan terbentuk lafadz ق dan ع atas ل� �عن� ل
dari bab م�ع� �ح�س� maknanya adalah س� yang artinya menjilat dan didalam ل
menjilat menahan untuk terjilat seperti madu.
Apabila mendahulukan atasع dan ل فيmenjadi ق الصيد علق
.maknanya mencegah dan menahan الشراك
Apabila dan ل� sebelum ق maka ع menjadi ة> ج�ر� �ع� الش�+ dengan ق�ل
makna mencabut yaitu menghilangkan penahan bumi pada pohon.
Apabila didahulukan atas ل� dan ق maka menjadi ع ( فالن فالنالقع
artinya menempelkan, melempar atau menuduh. Dapat (بشر اى رماه
juga:
لقع الذباب العسل اي اخذه بطرق انفه ا
artinya menahan dan mencegah.
2. ISYTIQOQUL AKBAR
Adalah cocoknya kedua lafadz dalam sebagian huruf dan huruf sebagiannya saling
berdekatan makhrojnya atau semua hurufnya sama dan saling berdekatan
makhrojnya, serta dengan menjaga susunannya dalam hal kemiripan makna-
maknanya. Isytiqoqul Akbar terbagi menjadi 3:
a. Ada huruf-huruf yang saling berdekatan asalnya (makhrojnya) disertai dengan
sisa huruf-huruf yang lain.
Contoh: ه�ز+ dan +ز� ا
Hurufه danأ adalah huruf khalqi dan makna keduanya saling berdekatan
(mutaqarribain).
ا (األية) Wز� ه�م� أ Xؤ�ز� �ن� ت �اف�ر�ي �ك �ن� ع�ل�ى ال �ا ط�ي ي �ا الش+ �ن ل س� ر�� +ا أ �ن �ر� إ �م� ت �ل ا
�م�ع�اص�ي� �ل�ى ال �م� إ ك Xح�ر� اي ت
Artinya menggerakkan mereka kepada kemaksiatan
�ه� �ي ك �ة� اي ح�ر" ل +خ� �ج�ذ�ع� الن �ك� ب �ي �ل ي� إ و�ه�ز"
Artinya gerakkanlah wanita
b. Salah satu dari dua hurufnya ada yang saling berdekatan maknanya (dalam dua
kalimat).
ح�ل� = وص�ه�ل� س�
سحل البغل سحيال وسحاال
وصهل الفرس صهيال
keduanya bermakna mengeluarkan suara, makna keduanya memiliki kemiripan,
karena kedua huruf tersebut letaknya saling berdekatan, dikarenakan س dan
�ر� termasuk dari huruf ص �ق� termasuk huruf ه dan ح sedangkan ,الص+ف�ي ل ح�
(tenggorokan).
c. Ada yang saling berdekatan dalam 3 hurufnya:
�ل� و�غ�د�ر� ت ر� و�ص�ه�ل� و�خ�� أ ز�
sesungguhnya setiap huruf itu saling mendekati tempat keluarnya huruf
(mahrojnya), yaitu:
ر, ه dengan ,أص dengan ز dengan ل (dalam 2 fi’il yang awal).
ت, غ dengan خ dengan ل, د dengan ر
dalam 2 huruf yang akhir dan makhroj yang saling berdekatan dalam 2
perbandingan, sedangkan kedua maknanya saling mendekati dalam 2
kalimat.