ulama fiqh

31
LOGO TOKOH-TOKOH FIQH INDONESIA ِ مْ لِ عْ ل اِ رْ شَ نْ يِ فَ ّ لاِ اَ رْ يَ خَ ا لDisusun Oleh: Ahmad Musthofa ْ ُ دُ هْ ل واُ جْ رَ ن امَ مِ تْ هِ لاْ ل اَ

Upload: topmusbis

Post on 29-Jul-2015

179 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ulama fiqh

LOGO TOKOH-TOKOH FIQH INDONESIA

ر�ال�ع�ل�م� ن�ش� ف�ي� �أ�ال ي�ر� ال�خ�

Disusun Oleh:Ahmad Musthofa

د"ؤ� وال�ه" ج" ن�ر�ت�م�ام ال�ال�ه� و�

Page 2: Ulama fiqh

1. Mbah Ma’shum Lasem

Beliau adalah seorang ulama, salah satu diantara para ulama yang mendirikan organisasi Islam

besar di Indonesia (NU)

Beliau orangnya berperawa-kan tinggi, berjenggot tipis,Berdahi luas, berkulit putih,Jika berjalan tenang dan ber-Wibawa, rajin berdzikir dan bertahajjud, selalu ber-amar

ma’ruf nahi munkar, serta sen-

ang silaturrahmi.

(Terjemahan tulisan Abu Sulayman Asy-Syafi’i dalam buku Tasyniful-

Asma’ Bi-Syuyukhi al-Ijazah wa as-Sima’)

Page 3: Ulama fiqh

* Denys Lombard, dalam Le Carrefour Javanais: Essai d’Histoire Globale.

Biografi Singkat Beliau

Lahir di Lasem Kabupaten Rembang Tahun Kelahiran. “Naliko udan awu, aku iseh joko cilik...”

(diperkirakan beliau lahir tahun 1870 M) Nama asli: Muhammadun bin Ahmad bin Abdul Karim Beliau kurang dikenal pada tingkat nasional, namun

kematianya pada 1972 menimbulkan goncangan hebat dari ujung jaringan satu ke jaringan yang lain*.

Sebelum menjadi seorang guru (kiai) mata pencaharian beliau sebagai pedagang.

Pengembaraan Ilmiah, sejak kecil hingga masa-masa demasa beliau menimba ilmu dari berbagai kiai, baik di Lasem maupun di luar Lasem, seperti Jepara, Kajen, Kudus, Sarang, Solo, Semarang, Jombang, Madura (Sebelum ke Makah 1235-1923H /1923M), hingga ke Makah (1338 H/1919M).

Semua para gurunya mutabahhir (ilmunya sedalam lautan). Putra pertama beliau yaitu Kiai Ali Ma’shum seorang

pengasuh pesantren besar di Krapyak Yogyakarta.

Page 4: Ulama fiqh

Guru-Guru Mbah Ma’shum

* Tidak ada informasi yang dapat memberikan data guru Mbah Ma’shum secara berurutan sesuai dengan rentang waktu semasa beliau belajar. Draft ini adalah perkiraan belaka, yang penulis (M. Luthfi Thomafi)urutkan melalui kesimpulan-kesimpulan dari berbagai sumber

Guru-Guru Mbah Ma’shum(sesuai urutan abjad)*

o Kiai Abdullah (Kajen)o Kiai Abdussalam (Kajen)

o Kiai Ahmad bin Abdul Karim (ayah)o Kiai Dimyati at-Turmusi (Termas)o Kiai Hasyim Asy’ari (Tebu Ireng)

o Kiai Idris (Jamsaren, solo)o Kiai Kholil Abdul-Latif (Bangkalan)o Kiai Mahfudz at-Turmusi (di Makah)o Kiai Ma’shum (Damaran Kudus)

o Kiai Nawawi (Jepara)o Kiai Ridwan (Semarang)

o Kiai Siroj (Kajen)o Kiai Syarofuddin (Kudus)

o Kiai Umar bin Harun (Sarang)

Page 5: Ulama fiqh

Beliau Pernah Dawuh…

Bahwa Fiqh itu telah ada dalam dadanya. Jadi,

kalau beliau mengatakan sesuatu yang

berhubungan dengan fiqh, beliau sudah merasa

kesulitan untuk menyebutkan sumbernya

karena terlalu banyak kitab Fiqh yang beliau

baca.

Page 6: Ulama fiqh

Kontekstualitas Pemikiran Mbah Ma’shum

Ditinjau dari satu perspektif tertentu, Pemikiran beliau tidak berbeda dengan pemikiran para kiai pada umumnya: sangat teguh memegang syari’at dan secara spesifik fiqh syafi’i. Beliau bisa saja mempraktikan fiqh Hanafi, misalnya, karena beliau juga menguasainya. Akan tetapi, hal itu tidak dilakukan dan lebih tertarik untuk mengembangkan fiqh Syafi’i. Hal itu terjadi pada kasus mahrommiyah, yang mana beliau sering menikahkan seseorang dengan kerabatnya supaya menjadi mahrom dengan beliau. Gagasan ini muncul seiring kebiasaan atau bertemunya laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Memperhatikan hal ini beliau tidak menggunakan fiqh Hanafi yang membolehkanya.

Page 7: Ulama fiqh

Perubahan-Perubahan Pandangan Fiqh

Dalam berdialog dengan fenomena-fenomena yang terjadi pada

masyarakat pun beliau mempunyai pandangan yang moderat (realistis). Beliau, misalnya, hukum pemakaian

dasi, hukum mendengarkan radio, dan pemakaian sepatu.

Page 8: Ulama fiqh

Kenapa Mbah Ma’shum sepertinya terlalu mengubah pandangan fiqhnya?

Disini kita bisa memahami bahwa Mbah Ma’shum selama itu menggunakan kaidah ushul al-fiqh yang menyatakan:

ل�ت�ه� ع� ع� م� ي�د"و�ر" ك�م" �ل�ح" ا k و�ع�د�ما دkا و� و"ج"

Bahwa hukum yang diputuskan senantiasa harus mengikuti alasan-alasan yang mendasarinya.

Page 9: Ulama fiqh

PERAN KEBANGSAAN & NASIONALISME

“… Engkau jangan sekali-kali membenci NU. Sebab, membenci NU sama dengan membenci padaku. Karena NU itu saya yang mendirikan bersama-sama ulama yang lain. Tetapi engkau pun jangan membenci Muhammadiyah. Jangan pula membenci PNI dan partai-partai yang lain lain. Sebagai seorang Mentri Agama, engkau harus dapat berdiri di tengah-tengah dan berbuat adil terhadap mereka. Dan negara harus kau junjung tinggi…” (nasehat yang diberikan kepada prof. Dr. KH. Mukti Ali pada saat menjadi Mentri Agama).

Page 10: Ulama fiqh

Warisan Mbah Ma’shum

Surah Ad-Dhuha .....p ال qا ض� د�ك� د�ىو�و�ج� ه� ف�

Mbah Ma’shum dawuh: Dengan membaca ayat itu (khusus fa-hada dibaca 8 kali), insya Allah barang

yang hilang akan kembali. Potongan Syair dalam Qashidatul Burdah

karangan Imam al-Bushiri. و�ال� # ا�أل�ه� م�ن� xو�ل ه� yل�ك"ل فا�ع�ت"ه" ش� ج�ى ت"ر� الqذ�ي� ب�ي�ب" ال�ح� و� ه"

م� ت�ح� ق� م"(Potongan tersebut, pesan beliau kepada santrinya supaya dibaca setiap hari 1000 kali dan

tidak terikat oleh waktu yang penting dalam satu hari berjumlah seribu kali)

الحا�د�ث� # ل"و�ل� ح" ن�د� ع� و�اك� س� ب�ه� �ل"وذ" أ م�ن� ل�ي ما� ل�ق� ا�لخ� م� أ�ك�ر� � يا

ال�ع�م�م�Syair al-burdah tersebut dibacanya sebanyak (lebih kurang ) 80 kali dan dilanjutkan dengan

berdo’a. Menurut Bapak Zulkifli, wirid istighosah itu jika diamalkan sangat manjur Bi-masyiatillah*.

* Naskah cerita diriwayatkan dari Bapak Zulkifli.

Page 11: Ulama fiqh

Prinsip Mbah Ma’shum

Bahwa beliau pernah menyatakan: “… selama bekerja

bersama manusia, saya merasa tidak pernah berhasil. Lain saat saya

bekerja bersama Allah swt…”

Page 12: Ulama fiqh

Company Logo

2. Kiai Sahal Mahfudh

www.themegallery.com

Page 13: Ulama fiqh

Riwayat Hidup Beliau

Nama lengkapnya Muhammad Ahmad Sahal bin Mahfudh al-Hafidz bin Abd Salam Al-Hajaini.

Lahir di Kajen, Margoyoso Kabupaten Pati, pada tanggal 17 Desember 1937.

Pendidikan formal sahal dimulai sejak usia 6 tahun (1943).1) Di Perguruan Islam Mathali’ul Falah selama 9 tahun.2) Di PONPES Bendo Kediri. (pasanan di Pondok Lirboyo dan Kedunglo),

Selama 4 tahun. Kiai Muhajjir3) Di PONPES Al-Anwar Sarang Rembang. Kiai Zubair4) Di Makkah al-Mukarromah Syeh Yasin bin Isah al-Fadani Salah satu kunci sukses Gus Sahal dalam belajar adalah adanya target Selama di Mathaliul Falah, PONPES Bendo dan di Sarang, hal istimewa

yang dirasakan Gus Sahal terhadap guru-gurunya adalah semangatnya mendorong para murid untuk bertanya.

Mengasuh para santri di PONPES Maslakul Huda Polgarut Utara, direktur Perguruan Islam Mathali’ul Falah, Dosen, di NU dan melayani ummat adalah kesibukan beliau.

Pernah mendapatkan Gelar Doktor Honoric Causa (Dr. HC.) dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam keteguhan fiqh sosial Indonesia.

Page 14: Ulama fiqh

Suka Memotivasi Adalah cara lain Beliau Dalam mendidik Santrinya

Dalam suatu kesempatan beliau berkata “Dengan memahami kitab kuning, kita mempunyai kemampuan yang luar biasa. Tadi aku baru baca tulisan Cak Nur tentang teologi, itu khan pelajaran kelas 4-5, cuman, dia pintar membahasakan saja”. Artinya dengan menguasai kitab kuning para santri akan menjadi seseorang ilmuwan besar, tinggal bagaimana cara membahasakan secara sistematis, kritis, ilmiah, dan kontekstual. Itu nanti, yang penting saat ini adalah kitab kuning harus dikuasai dulu.

Ketika ada muridnya berpuasa sehingga malas belajar, Kiai Sahal berseloroh “Anggetmu ilmu teko dewe mbok pasani, ora tau sinahu”. Kiai Sahal ingin menanamkan watak otodidak, belajar keras, menggali ilmu setinggi-tingginya, karena ilmu tidak akan habis dikaji manusia sepanjang masa.

ه" ص" ن�ق� ب�د� ر" �م� ا�أل� �ت�م �ذ� ا

Page 15: Ulama fiqh

Landasan Pemikiran Filosofi Shahibul Fikrah

Yang dijadikan pijakan, antara lain:1. Definisi Syari’ah/din. Kiai Sahal selalu menekankan kajian

mendalam tentang pengertian din, yaitu:

ل�ح" ما�ي"ص� أ�لى� ود� م" ح� ال�م� ت�يا�ر�ه�م� با�خ� و�ل� الع"ق" ل�ذ�و�ي� ائ�ق� س� �ل�ه�ي� ا ع" و�ض�م� عا�د�ه" و�م� م� ه" عا�ش� م�

“Ketentuan Ketuhanan yang mendorong orang yang berakal sehat untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan dunia dan akhirat” . Dari definisi ini Kiai Sahal menyimpulkan, bahwa syariat/agama tidak hanya berkutat dalam masalah hubungan hablum minallah, tapi juga mengembang dalam wilayah hablum minannas.

2. Definisi fiqh. Kiai Sahal selalu menjelaskan secara detail definisi fiqh untuk dijadikan entry point gagasan fiqh sosialnya. Defini fiqh adalah:

ي�ل�ي�ة� ص� الت�ف� �د�ل�ت�ه� أ م�ن� ب� ك�ت�س� ال�م" ل�ي�ة� ال�ع�م� ي�ة� ع� ر� �الش ك�ام� �ح� ب�األ� ل�م" ع�Definisi ini mengandung tiga substansi dasar yang sangat krusial. Pertama, ilmu fiqh adalah ilmu yang paling dinamis karena ia menjadi petunjuk moral bagi dinamika sosial yang selalu berubah dan kompetitif. Kedua, ilmu fiqh sangat rasional, mengingat ia adalah ilmu iktisabi. Ketiga, fiqh adalah ilmu yang menekankan pada aktualisasi, real action, atau bisa dikatakan amaliyah, bersifat praktis sehari-hari.

Page 16: Ulama fiqh

Lanjutan...

3. Aplikasi qawa’id ushuliyyah dan fiqhiyyah. Kaidah fiqhiyyah yang sering dipakai Kiai Sa hal adalah:

ة� ل�ح� �ال�م�ص� با ن"وط� م� ي�ت�ه� ع� �الر ع�ل�ى �ما�م� األ� ف" ر� ت�ص� ر� اص� ا�لق� م�ن� ل" أ�ف�ض� ت�ع�دyي� �ل�م" ا ع� ف� �الر م�ن� ل�ى و�

أ� ع" ا�لد�ف� أ�كي�د��الت م�ن� و�لى�

أ� ي�س" الت�أ�س� ل�ه�� ا�ه�ما م�ن� و�لى�

أ� م� ال�ك�ال� ا�ع�ما�ل" "ل�ه ج" ك" ال�ي"ت�ر� ك"ل�ه" ك" ما�ال�ي"د�ر� ة� ل�ح� ال�م�ص� ل�ب� ج� ع�ل�ى د�م� م"ق� د�ة� س� ال�م�ف� ع" د�ف� ات� ال�م�ح�ظ"و�ر� ت"ب�ي�ح" و�را�ت" ر" �الض � ما ه� �ف ا�خ� ت�كا�ب� ابا�ر� kر ر� ض� ما� أ�ع�ظ�م"ه" و�ع�ي� ر" د�تا�ن� س� م�ف� ض� ت�ع�ار� �ذ�ا إ

“Apabila dua kerusakan bertentangan, maka dijaga bahaya yang paling besar dengan memilih bahaya yang paling sedikit.

... ذلك نحو و

Page 17: Ulama fiqh

Istimroorun...

4. Pengembangan teori ة���لع�ل ا م�سا�ل�ك" Masalik illah adalah cara/metode untuk menemukan illat/alasan penetapan

hukum.

5. Maslahah ammah Secara etimologi adalah setiap sesuatu yang menimbulkan suatu perbuatan,

berupa hal-hal baik

6. Tradisi masyarakat (‘adah ijtimaiyyah) Ada kaidah populer al adah muhakkamah, tradisi yang berkembang pada

suatu masyarakat duijadikan sebagai sumber hukum

7. Ijtihad jama’i

Page 18: Ulama fiqh

Kitab Karangan Kiai SahalKitab yang sudah terbit1. Thoriqul Husul ila Ghayah al-Wushul2. Al-Bayan al-Mulamma’ ‘an Alafazh al-Luma’3. Al-Tsamaratul al-Hajeniah4. Al-Faraid al-Ajibah5. Faidh al-Hija6. Intifah al-Wadajaian fi Munazharati Ulama Hajein7. Luma’ah al-Himmah ila Musalsalat al-Muhimmah8. Enslikopedia Ijma’, Terjemahan bersama KH.A. Mustofa Bisri9. Nuansa Fiqh Sosial10. Pesantren Mencari Makna11. Telaah Fiqh Sosial, Dialog dengan KH. M. Sahal12. Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh, Solusi Problematika Umat 13. Wajah Baru Fiqh Pesantren14. dll*Kitab yang belum terbitTa’liqat (komentar) Kiai Sahal kepada kitab Asyobah wa al-Nazhair,

Syarah Izhah al-Mubham, dll

* Dalam bentuk makalah hampir tidak terhitung

Page 19: Ulama fiqh

TANTANGAN SERIUS

SANTRI, MAMPUKAHMENERUSKAN ??????

Page 20: Ulama fiqh

Company Logo

3. KH. A. Mustofa Bisri (Gus Mus)

www.themegallery.com

Page 21: Ulama fiqh

Biografi Singkat

Nama lengkapnya Achmad Mustofa Bisri dilahirkan di Rembang pada 10 Agustus 1944. Gus Mus (panggilan populernya) memperdalam ilmu di Pesantren Lirboyo Kediri dibawah asuhan KH. Marzuki dan KH. Machrus Ali. Gus Mus juga suntuk di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta dibawah asuhan KH. Ali Maksum dan KH. Abdul Qodir. Puncaknya belajar di Universitas Al Azhar, Kairo. Di Al Azhar itulah, untuk pertama kali Gus Mus bertemu dan berkenalan dengan Gus Dur, yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia. Seperti pengakuannya sendiri, mereka kemudian tinggal di satu kamar. Gus Dur banyak membantu Gus Mus selama di perguruan tinggi tersebut. Bahkan sampai memperoleh beasiswa

Page 22: Ulama fiqh

Aktifitas & Perjuangan GUS MUS

Gus Mus adalah seorang kiai yang wawasannya luas dan serba bisa.

Di Indonesia jarang ditemukan kiai serba bisa seperti halnya Gus Mus, apalagi jika dibatasi lagi dalam konteks kiai Nahdlatul Ulama (NU).

Sebagai seorang intelektual dan cendekiawan, beliau termasuk produktif melansir pemikiran dan menerbitkan buku.

Page 23: Ulama fiqh

Diantara KARYA-KARYA GUS MUS

Ensiklopedi Ijmak (Terjemahan bersama KH.MA. Ahmad Sahal Mahfudz).

Fiqh Keseharian Gus Mus. Canda nabi & Tawa Sufi. Maha Kiai Hasyim Asy’ari. Membuka Pintu Langit. Kumpulan Cerpen Luksan Kaligrafi. Saleh Ritual Saleh Sosial, Esai-esai Moral. Koridor Renungan A. MUSTOFA BISRI. Pesan Islam Sehari-hari. Syi'iran Asmaul Husna. Sya’ir Asmal uHusna. dan lain-lain.

Page 24: Ulama fiqh

Kerangka Metodologis Pemikiran Hukum Islam KH. Mustofa Bisri

1) Beristidlal dengan Nash al-Qur'an dan al-Haditsh

2) Mempertimbangkan Maslahah.

3) Menggunakan Kaidah Fiqhiyyah.

4) Memperhatikan Tradisi Masyarakat (‘Adah Ijtimaiyyah).

5) Pola pikir konstektual, praktis, & tidak kaku.

6) Banyak menggunakan pola madhhab qawliy daripada madhhab manhajiy.

Page 25: Ulama fiqh

Komentar Buku Fiqh Keseharian GUS MUS*

Kapasitas sebagai pemberi fatwa dalam berbagai pendapatnya dapat digolongkan sebagai ulama yang berpegang pada akidah:

د" خ� ا�ال� و� ال�ح� �الص د�ي�م� ال�ق� ع�لى� ة" �ل�م"حا�ف�ض� ال�ح� اال�ص� د�ي�د� �ال�ج� با

sangat sedikit penggunaan kaidah-kaidah ushuliyah maupun kaidah-kaidah fiqhiyyah sebagai pendukung ketika beliau memberikan fatwanya.

Untuk khalayak umum cukup memadai, akan tetapi untuk setingkat perguruan tinggi masih diperlukan penyempurnaan-penyempurnaan. Soalnya beliau tidak menuliskan referensinya secara jelas..

*Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada penulis. Ringkasan disertasi Sutrisno RS

Page 26: Ulama fiqh

Kontribusi KH. A. Mustofa Bisri tarhadap pengembangan hukum islam.

Sikapnya dalam berfatwa yang tidak terikat oleh suatu madhhab tertentu. Sikap ini

menjadi penting di tengah digalakkannya pengembangan pemikiran hukum Islam yang

mensharatkan adanya kebebasan berpikir dan tidak terikat pada suatu madhhab tertentu.

Tentu saja kebebasan berpikir versi KH. Mustofa Bisri adalah kebebasan yang terukur

dan terbingkai dalam maqasid as-shari'ah yang menjadi tujuan diturunkannya shari'ah

Islam

Page 27: Ulama fiqh

Company Logo

4. Prof. DR. KH. Said Aqiel Siradj MA

PENAKLUK MUSHADEQ

Page 28: Ulama fiqh

Riwayat Hidup dan Pendidikan Lahir di Cirebon, 3 Juli 1953 Panggilan akrab beliau Kang Said Pendidikanya diawali ngaji dipesantren ayahnya, sambil

Sekolah Rakyat, Kemudian melanjutkan studi ke Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo Kediri, sambil menyelesaikan SMA & UIT, selepas itu beliau mengayunkah langkah ke kota gudeg Yogyakarta utk menimba ilmu dari KH. Ali Ma’shum (Al-maghfurlah) di PONPES Krapyak, sambil studi sarjana di Kulliyatul Adab IAIN SUKA. Merasa belum puas di kota Yogyakarta beliau melanjutkan studi lagi di Makkah selama lebih 14 tahun, hingga menyabet gelar doktor pada universitas Ummul Qura pada tahun 1994 dengan predikat caumlaude .

Dalam mengisi pengajian beliau mampu menyebutkan 32 mata rantai keilmuwan para ulama yang terus menyambung sampai Nabi Muhammad SAW.

Saat ini menjadi Professor dan Direktur pasca sarjana Unisma Malang, dosen pasca sarjana IAIN Sahid Jakarta dan Rais ‘Am PBNU dlsb.

Page 29: Ulama fiqh

Fatwa-Fatwa Kang Said*

* Dalam bukunya Islam Kebangsaan Fiqih Demokratik Kaum Santri

1) PRESIDEN WANITA

Menurut Kang Said, wanita memiliki kesempatan yang sama dengan pria dalam menggapai hak untuk dipilih sebagai presiden. Pemahaman yang menghalangi tempilnya kaum hawa’ sebagai pemimpin (presiden), hanya didasarkan pada pemahaman nash secara tekstual-interpertatif. Jika nash yang dianggap sebagai landasan larangan itu dipahami dengan memberikan interpretasi secara kontekstual, akan diperolah hukum sebaliknya, jawaz (boleh). Alangkah baiknya, jika wacana ini dipahami?

Page 30: Ulama fiqh

Istimrorun...

2. Golput dalam Prespektif IslamMenurut Kang Said, sebagai upaya untuk menegakkan kedaulatan rakyat, Pemilu merupakan suatu keharusan bagi kontinuitas pemerintahan yang konstitusional sebagai pengatur urusan kaum muslimin (rakyat). Disamping sebagai usaha mengaplikasikan kaidah ‘maa la yatimmu al-wajib illa bihi fahuwa wajib’ Artinya: Sesuatu yang tanpa kehadiranya, suatu kewajiban (dalam syari’at Islam) tidak sempurna, maka perkara tersebut hukumnya wajib.

Page 31: Ulama fiqh

LOGO

Matur Suwun