filesdg

1
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Sistem informasi intelijen di Polres Metropolitan Jakarta Pusat Baron John Senjaya Putra Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=96044&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------ Abstrak Satuan Intelkam ditingkat Pokes merupakan salah satu fungsi pendukung pelaksanaan tugas operasional satuan Salah satu tugasnya adalah deteksi sumber-sumber kerawanan sehingga dapat memberikan informasi pada unsur pimpinan tentang situasi dan kondisi kerawanan pada tahap awal kejadian sebagai bahan masukan, evaluasi dan saran, serta pedoman dalam pengambilan keputusan untuk menentukan arah kebijakan pimpinan secara teknis maupun strategis operasional kepolisian. Namun perkembangan lebih lanjut menuntut fungsi dan peranannya tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, masukan dan saran kepada pimpinan saja, namun juga menawarkan suatu alternatif solusi.Permasaiahan dalam penelitian ini adalah : a. Pemahaman personel intelijen dalam proses penyajian dan pelaporan informasi intelijen kepada pimpinan dan satuan lain. b. Kemampuan personel intelijen dalam pelaksanaan tugas mentransformasikan informasi intelijen. c. Pola sistem informasi intelijen dapat berjalan secara efektif, efisien dan bermanfaat dengan mengacu pada pola investigasi berbasis Ipoleksosbudhankam dibandingkan dengan pola unit kasus per kasus di Polres Metropolitan Jakarta Pusat. Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui pemahaman personel dalam proses penyajian dan pelaporan informasi intelijen kepada pimpinan dan satuan lain. b. Mengetahui kemampuan personel intelijen dalam pelaksanaan tugas mentransformasikan informasi. c. Mengetahui, membandingkan dan mengevaluasi pola sistem informasi yang mengacu pada gala investigasi berbasis Ipoleksosbudhankam dan pola unit kasus per kasus. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode diskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan (partisipan observation); instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi dan pendapat wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis domain, analisis taksonomi. Oleh sebab itu penulis mengusulkan suatu sistem informasi intelijen yang dire-apkan mampu meminimalisasi ketidakmampuan personel satuan Intelkam dalam transformasi informasi ke satuan lain Basil penelitian bahwa kebijakan pemberdayaan anggota Intelkam dalam upaya deteksi sumber-sumber kerawanan di Polres Metropolitan Jakarta Pusat belum berjalan secara optimal dan cenderung masih bersifat formalitas bagi oganisasi. Walaupun demikian pelaksanaan secara informal dengan cara lisan sudah berlangsung. Beberapa kendala yang diidentifikasi sebagai masalah antara lain kurangnya bobot I kualitas informasi intelijen, kurangnya dukungan dan Satuan Operasional Kepolisian, masih adanya pembiasan informasi dilingkungan internal Organisasi Polri akibat kurang efektifaya komunikasi serta perbedaan persepsi, arus pelaporan informasi yang kurang tepat sasaran, serta sifat informasi yang formal untuk disampaikan dalam bentuk tertulis.

Upload: tmmy-wilmark

Post on 08-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

forces

TRANSCRIPT

  • Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

    Sistem informasi intelijen di Polres Metropolitan Jakarta PusatBaron John Senjaya PutraDeskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=96044&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------

    Abstrak

    Satuan Intelkam ditingkat Pokes merupakan salah satu fungsi pendukung pelaksanaan tugas operasionalsatuan Salah satu tugasnya adalah deteksi sumber-sumber kerawanan sehingga dapat memberikan informasipada unsur pimpinan tentang situasi dan kondisi kerawanan pada tahap awal kejadian sebagai bahanmasukan, evaluasi dan saran, serta pedoman dalam pengambilan keputusan untuk menentukan arahkebijakan pimpinan secara teknis maupun strategis operasional kepolisian.Namun perkembangan lebih lanjut menuntut fungsi dan peranannya tidak hanya sekedar menyampaikaninformasi, masukan dan saran kepada pimpinan saja, namun juga menawarkan suatu alternatifsolusi.Permasaiahan dalam penelitian ini adalah : a. Pemahaman personel intelijen dalam proses penyajiandan pelaporan informasi intelijen kepada pimpinan dan satuan lain. b. Kemampuan personel intelijen dalampelaksanaan tugas mentransformasikan informasi intelijen. c. Pola sistem informasi intelijen dapat berjalansecara efektif, efisien dan bermanfaat dengan mengacu pada pola investigasi berbasis Ipoleksosbudhankamdibandingkan dengan pola unit kasus per kasus di Polres Metropolitan Jakarta Pusat.Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui pemahaman personel dalam proses penyajian danpelaporan informasi intelijen kepada pimpinan dan satuan lain. b. Mengetahui kemampuan personel intelijendalam pelaksanaan tugas mentransformasikan informasi. c. Mengetahui, membandingkan dan mengevaluasipola sistem informasi yang mengacu pada gala investigasi berbasis Ipoleksosbudhankam dan pola unit kasusper kasus.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode diskriptif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan (partisipan observation); instrumenpengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi dan pendapat wawancara. Sedangkan teknikanalisis data menggunakan analisis domain, analisis taksonomi.

    Oleh sebab itu penulis mengusulkan suatu sistem informasi intelijen yang dire-apkan mampumeminimalisasi ketidakmampuan personel satuan Intelkam dalam transformasi informasi ke satuan lainBasil penelitian bahwa kebijakan pemberdayaan anggota Intelkam dalam upaya deteksi sumber-sumberkerawanan di Polres Metropolitan Jakarta Pusat belum berjalan secara optimal dan cenderung masih bersifatformalitas bagi oganisasi. Walaupun demikian pelaksanaan secara informal dengan cara lisan sudahberlangsung. Beberapa kendala yang diidentifikasi sebagai masalah antara lain kurangnya bobot I kualitasinformasi intelijen, kurangnya dukungan dan Satuan Operasional Kepolisian, masih adanya pembiasaninformasi dilingkungan internal Organisasi Polri akibat kurang efektifaya komunikasi serta perbedaanpersepsi, arus pelaporan informasi yang kurang tepat sasaran, serta sifat informasi yang formal untukdisampaikan dalam bentuk tertulis.