field study

14
SISTEM PEMBIAYAAN PUSKESMAS Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab puskesmas, perlu ditunjang dengan tersedianya pembiayaan yang cukup. Pada saat ini ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas yaitu: 1. Pemerintah Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah terutama adalah pemerintah kab/kota. Disamping itu puskesmas masih menerima dana yang berasal dari pemerintah provinsi dean pemerintah pusat. Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam yaitu: Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasional Setiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk seterusnya dibahas bersama DPRD Kab/Kota. Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas kesehatan Kab/Kota. Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima oleh puskesmas adalah kepala puskesmas, sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang keuangan puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas KesehatanKab/Kota atas usulan kepala puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Pendapatan Puskesmas

Upload: linna-asni-zalukhu

Post on 17-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

knknk

TRANSCRIPT

SISTEM PEMBIAYAAN PUSKESMASUntuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab puskesmas, perlu ditunjang dengan tersedianya pembiayaan yang cukup. Pada saat ini ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas yaitu:1.PemerintahSesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah terutama adalah pemerintah kab/kota. Disamping itu puskesmas masih menerima dana yang berasal dari pemerintah provinsi dean pemerintah pusat. Dana yang disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam yaitu: Dana anggaran pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan peralatan serta pengadaan obat Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai serta biaya operasionalSetiap tahun kedua anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk seterusnya dibahas bersama DPRD Kab/Kota. Puskesmas diberikan kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui Dinas kesehatan Kab/Kota. Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima oleh puskesmas adalah kepala puskesmas, sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh pemegang keuangan puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas KesehatanKab/Kota atas usulan kepala puskesmas. Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.2.Pendapatan PuskesmasSesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan kewajiban membiayai upaya kesehatan perorangan yang dimanfaatkannya, yang besarnya ditentukan oleh Peraturan Daerah masing-masing (retribusi). Pada saat ini ada beberapa kebujakan yang terkait dengan pemnfaatan dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan ini yakni: Seluruhnya disetor ke kas daerah Untuk ini secara berkala puskesmas menyetor seluruh dana retribusi yang diterima ke kas daerah melalui Dinas Kesehatan Kab/Kota Sebagian dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmas.Beberapa daerah tertentu membenarkan puskesmas menggunakan sebagian dari dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan, yang lazimnya berkisar antara 25 50% dari total dana retribusi yang diterima. Penggunaan dana hanya dibenarkan untuk membiayai kegiatan operasional puskesmas. Penggunaan dana tersebut secara berkala dipertanggungjawabkan oleh puskesmas cke pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kab/Kota Seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh puskesmasBeberapa daerah tertentu lainnya membenarkan puskesmas menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan untuk membiayai kegiatan operasional puskesmas. Dahulu puskesmas yang menerapkan model pemanfaatan dana seperti ini disebut puskesmas swadana. Pada saat ini sesuai dengan kebijakan dasar puskesmas yang juga harus menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang dananya ditanggung oleh pemerintah diubah menjadi puskesmas swakelola. Dengan perkataan lain puskesmas tidak mungkin sepenuhnya menjadi swadana. Pemerintah tetap berkewajiban menyediakan dana yakni untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat yang memang menjadi tanggungjawab pemerintah.3.Sumber LainPada saat ini puskesmas juga menerima dana dari beberapa sumber lain seperti: PT ASKES yang peruntukannya sebagai imbal jasa pelayanan yang diberikan kepada para peserta ASKES. Dana tersebut dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. PT Jamsostek yang peruntukannya juga sebagai imbal jasa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta jamsostek. Dana tersebut juga dibagikan kepada para pelaksana sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jamkesmas/Jamkesda Untuk membantu masyarakat miskin, pemerintah menyalurkan dana secara langsung ke puskesmas. Pengelolaan dana ini mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan.Apabila sistem Jaminan Kesehatan Nasional telah berlaku akan terjadi perubahan pada sistem pembiayaan kesehatan. Sesuai dengan konsep yang telah disusun direncanakan pada masa yang akan datang pemerintah hanya bertanggungjawab untuk membiayai upaya kesehatan masyarakat, sedangkan untuk upaya kesehatan perorangan dibiayai melalui Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, kecuali untuk penduduk miskin yang tetap ditanggung oleh pemerintah dalam bentuk pembayaran premi. Dalam keadaan seperti ini apabila puskesmas tetap diberikan kesempatan menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, maka puskesmas akan menerima pembayaran dalam bentuk kapitasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional.Untuk itu puskesmas harus dapat mengelola dana kapitasi tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga disatu pihak dapat memenuhi kebutuhan peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan pihak lain tetap memberikan keuntungan bagi puskesmas. Tetapi apabila puskesmas hanya bertanggungjawab menye;lenggarakan upaya kesehatan masyarakat, maka puskesmas hanya akan menerima dan mengelola dana yang berasal dari pemerintah

PROGRAM PELAKSANAAN KB-KIAUntuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak, dengan melakukan Pemantauan Warga Setempat (PWS) yaitu Alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat.Kegiatan PWS KIA terdiri dari : Pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi kepenyelenggara program dan pihak/instansi terkait untuk tindak lanjut.a) Tujuan Umum :Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIAsecara terus menerus disetiap wilayah kerja b) Tujuan Khusus :1. Memantau pelayanan KIA secara individu melalui kohort 2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus menerus 3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA terhadap standar pelayanan KIA4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap target yang ditetapkan 5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan 6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk digunakan

Pelayanan Dalam gedung Pemeriksaan Kehamilan (Rabu & Jumat) Imunisasi (Selasa & Kamis) KB (Senin & Sabtu) Luar gedung Posyandu Kelas Ibu

1. Pemeriksaan Kehamilanterdapat Buku KIA, kartu ibu, lembar persetujuan tindakan medis & standar 10 T

Timbang BB dan Ukur TB Ukur TD Nilai status Gizi (Ukur LILA) Ukur TFU Tentukan presentasi janin dan DJJ Skrining status imunisasi TT dan berikan imunisasi TT bila diperlukan Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan Test laboratorium (rutin & khusus) Tatalaksana kasus Temu wicara (konseling), termasuk P4K serta KB pasca persalinan

2. ImunisasiTerdapat buku KIA ,Kartu bayi,lembar persetujuan tindakan medis. Jenis Imunisasi yang diberikan : HB 0 BCG Polio Pentabio (DPT, Hep B, HIB) Campak Kontrol bayi baru lahir (1 minggu PP)Sasaran imunisasi rutin : Bayi Anak sekolah dasar Wanita usia subur ( 15 39 thn ) a) Imunisasi pada bayiJENIS IMUNISASIUSIA PEMBERIAN JUMLAH PEMBERIAN INTERVAL MINIMAL

Hepatitis B 0 - 7 1 kali -

BCG 1 bulan 1 kali -

Polio 1, 2, 3, 4 bulan 4 kali 4 minggu

DPT-HB-Hib 2, 3, 4 bulan 3 kali 4 minggu

CAMPAK 9 bulan 1 kali -

b) Imunisasi balitaJenis Imunisasi Usia Pemberian Jumlah Pemberian

DPT HB - Hib 18 bulan 1 kali

Campak 24 bulan 1 kali

c) Imunisasi anak sekolah dasarJenis Imunisasi Kelas Waktu PelaksanaanKeterangan

Campak I Bulan Agustus BIAS

DT (Difteri Tetanus) I Bulan November BIAS

Td II dan III Bulan November BIAS

d) Imunisasi wanita suburStatus Imunisasi Interval Pemberian Masa Perlindungan

TT 1 - -

TT 2 1 Bulan setelah TT 1 3 Tahun

TT 3 6 Bulan setelah TT 2 5 Tahun

TT 4 12 Bulan setelah TT 3 10 Tahun

TT 5 12 Bulan setelah TT 4 25 Tahun

3. KBPelayanan KB sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik) serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.

K/I/KB (Kartu Peserta KB) K/IV/KB (Kartu Status Peserta KB) Lembar persetujuan tindakan medis Form IMS (jika ada indikasi) Konseling Jenis pelayanan yang diberikan : Suntik , Pil , Kondom , Implant & IUD

Dalam pelayanan luar gedung terdapat a) posyandu Penimbangan Pemeriksaan kehamilan Imunisasi Konseling Pencatatan & pelaporan b) kelas ibuPenyuluhan kehamilan, persalinan, Nifas, KB, Bayi Baru Lahir & ASI Ekslusif . c) Kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan KIA Pelatihan Senam Hamil Pembentukan Kelas Ibu Hamil Penjaringan Kesehatan Ibu, Bayi & Balita Pemantauan Bumil Beresiko Pemantauan Bufas Beresiko Pemantauan KN Beresiko Pemantauan KN Lengkap Pelacakan Kasus Kematian Ibu & Bayi Pertemuan Dengan Bidan Praktek Swasta (BIKOR) Pertemuan Dengan Petugas Pengelola KIA & Pembina Kelurahan Puskesmas (BIKOR)

Dari kegiatan diatas dilakukan pencatatan & pelaporan Setiap akhir bulan Petugas Pengelola KIA merekap hasil pelayanan KIA dari : Kohort ibu Kohort bayi Kohort KB Register KB Laporan dari BPS/RB/KLINIK/RS Laporan dari Pembina kelurahan Setiap tanggal 5 hasil rekapan tersebut dilaporkan ke Dinas kesehatan Kota Depok Seksi Kesga & Gizi Program KIA (FORM LB3 KIA) & email Untuk Kematian Ibu & Bayi, dilaporkan 1 x 24 jam ke Dinas Kesehatan. Kronologis kematian dilaporkan ke Dinas Kesehatan setelah dilakukan pelacakan kematian oleh petugas DATA TERKAIT PROGRAM KB-KIA- Terlampir di excel insidensi & prevalensi AKI & AKB1. Cakupan pelayanan KIA

2. Cakupan peserta KB

3. Cakupan pelayanan bayi

4. Cakupan imunisasi