fatofis ayah.doc
TRANSCRIPT
B
Bagan 2.1Patofisiologis BPH setelah tindakanopen prostatektomySumber : C.Long ( 1996 ) & Doeges (2000) Aksis hypofise testis dan reduksi
Dehidrotestosteron ( DHT )
Sel prostat menetrasi DHT ke dalam inti sel
Inskripsi RNA
Terjadinya sintesa protein pada sel
Pembesaran kelenjar prostat , otot destrusor menebal dan
Tindakan prostatectomy
Terputusnya Terpasangnya peristaltik usus pengaruh anastesi Situasi krisis
kontinuitas system drain tidak stabil / ( inkontinentia)
jaringan dan kateter immobilitas lidah yg refleks kebocoran urine
pada faring pengangkatan kateter
infasi kuman obtruksi mekanik trachea keterlibatan alat genetal
( bekuan darah,
oedema , prosedur
bedah )
Pelepasan bradikinin
Perdarahan pada system
Histamine dan prostaglandin drain dan kehilangan
cairan dan elektrolit
merangsang reseptor
nyeri ( neuro reseptor )
Thalamus
Cortex cerebri
Nyeri dinterpretasikan
Kebanyakan klien menganggap
Sebagai komplikasi bedah Merangsang susunan
otonom
Takut untuk Mengaktifkan norpineprin Ketidaknyamanan Kecemasan
Perubahan posisi
Memacu RAS
Mengaktifkan kerja Organ tubuh
Ketidak mampuan klien REM menurun
merawat diri
Gambar 3
Patofisiologis BPH setelah tindakanopen prostatektomySumber : C.Long ( 1996 ) & Doeges (2000)
Konstipasi
Resiko terjadinya infeksi
Disfungsi seksual
Obstruksi saluran nafas
Terjadi perubahan eliminasi BAK
Terjadi syok hipovolemik
Nyeri Acut
Kerusak mobilitas fisik
Klien terjaga
Defisit perawatan diri