farmasi industri ppic
DESCRIPTION
farmasiTRANSCRIPT
PERENCANAAN PRODUKSI DAN
PENGAWASAN PERSEDIAAN
SISTEM PPPP (PPIC)
• Perencanaan agregat• Perencanaan terinci• Implementasi dan pengawasan
PERENCANAAN AGREGAT
Pesananlangganan
Peramalanpermintaan
Permintaan bagian pelayanan
RencanaProduksi
Induk
1Umpan balik &tindakan korektif
PERENCANAAN AGREGAT
PESANAN LANGGANAN• Pesanan untuk langganan tertentu• Sebagai produksi untuk pesanan
PERAMALAN PERMINTAAN• Produksi untuk mengantisipasi permintaan, dan tidak
hanya untuk pesanan pelanggan tertentu saja• Sebagai produksi untuk persediaan
PERMINTAAN BAGIAN PELAYANAN• Produksi komponen pengganti untuk produk-produk
bila ada komponen yang rusak• Sebagai produksi untuk pelayanan
PERENCANAAN AGREGAT
RENCANA PRODUKSI INDUK
• Rencana induk perusahaan
• Suatu rencana terinci tentang apa & berapa banyak perencanaan produksi selama periode tertentu
• Hasil kompromi konflik antara produksi, pemasaran, keuangan, teknik dan personalia
• Masih dapat diubah secara periodik yang mencerminkan pesanan/ramalan baru dengan berjalannya waktu
PERENCANAAN TERINCI
1
Perencanaan kebutuhan
bahan
Bills of materials
Jadwal terinci
- Machinehour- Manhour- Routing
Perencanaan kebutuhan kapasitas
Persediaan:- Dlm transaksi
- Pengaman- Sedang dipesan
Kapasitas imbang?
Umpan balik &tindakan korektif
2
T
PERENCANAAN TERINCI
BILLS OF MATERIALS
• Daftar semua komponen yang diperlukan untuk membuat suatu produk
• Formula• Juga, merumuskan urutan-urutan operasi
yang harus dilakukan untuk menyusun
komponen-komponen
PERENCANAAN TERINCI
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN
• Dihitung menggunakan sistem MRP (Material Requirement Planning)
• MRP menentukan berapa banyak bahan diperlukan atas dasar persediaan, data pemesanan, dan BOM
• Output MRPa. Perintah-perintah pengerjaan dan pesanan yang
direncanakan untuk setiap komponen dan bahan untuk masa mendatang
b. Menjadi basis bagi penjadwalan mesin dan tenaga kerja secara terinci; serta pemberitahuan kepada bagian purchasing apa yang akan dibeli dan kapan membelinya
PERENCANAAN TERINCI
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS
• Pembebanan: Tanpa batas (infinite loading) dan Terbatas (finite loading)
• Memerlukan pengetahuan: Routing mesin, jam standar, dan kapasitas mesin
• Bila kapasitas bermasalaha. Lemburb. Shift tambahanc. Subkontrak (contract manufacturing)d. Revisi rencana produksi induk
PERENCANAAN TERINCI
JADWAL TERINCI
• Meliputi: Routing mesin
Waktu penyelesaian pesanan
Prioritas-prioritas lain
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN
2
Perintah pelaksanaanorder (Dispatching)
Tindak lanjut(Follow-up)
Umpan balik &tindakan korektif
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN
DISPATCHING• Perintah pelaksanaan order untuk proses produksi (work orders)• Ada problem dalam penyelesaian order? Lakukan penetapan
prioritas
FOLLOW-UP• Sistem memonitor kemajuan order dari proses ke proses,
termasuk proses pengadaan
UMPAN BALIK DAN TINDAKAN KOREKTIF• Untuk merevisi rencana produksi induk• MRP juga menghitung kembali kebutuhan secara periodik dan
kontinyu• Sistem diperbarui karena perubahan BOM, routing mesin, dan
lain-lain
PEDOMAN PENENTUAN PILIHAN ORDER(PRIORITY DISPATCH RULES)
1. FIRST COME FIRST SERVED
Datang pertama, diproses pertama
2. SHORTEST PROCESSING TIME
Berdasarkan waktu proses tercepat
3. LONGEST PROCESSING TIME
Berdasarkan waktu proses terlama
4. EARLIEST DUE DATE
Berdasarkan tanggal penyelesaian paling awal
PEDOMAN PENENTUAN PILIHAN ORDER(PRIORITY DISPATCH RULES)
5. LEAST SLACK
Berdasarkan waktu longar terkecil
6. PREFERRED CUSTOMER ORDER
Berdasarkan pentingnya langganan
7. RANDOM SELECTION
Berdasarkan acak
8. HIGHEST EXPECTED PROFITABILITY
Berdasarkan tingkat keuntungan yang tertinggi
INDEKS PRIORITAS (IP)
Waktu tersisa sampaitgl penyelesaian
Wkt proses ygmsh diperlukan
Wkt tersisa menurutjadwal produksi
+_
Jumlah operasi yang masih harus dikerjakan
IP Semakin kecil, prioritas semakin tingiIP < 0 Pekerjaan kecil kemungkinan selesai sesuai jadwal
TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
• Merupakan kegiatan pengawasan produksi yang memonitor pengerjaan order produksi
• Bagian terakhir fungsi PPIC yang memberikan umpan balik dan menetapkan tindakan korektif bagi sistem
• Jenis pengawasan produksi
Order control Flow control Load control Block control
TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
ORDER CONTROL
• Untuk proses produksi yang intermiten• Tujuan: Pengerjaan dan penyelesaian order
sesuai yang diinginkan atau jadwal produksi induk agar operasi tetap terkendali
FLOW CONTROL
• Untuk proses produksi yang kontinyu• Tujuan: Menghentikan tingkat-tingkat aliran
berbagai bagian rakitan, dan perakitan akhir
TINDAK LANJUT (FOLLOW-UP)
LOAD CONTROL
• Untuk pengaturan mesin-mesin penting yang multifungsidalam hal pembebanannya
BLOCK CONTROL
• Bentuk lain dari Order control• Contoh: Industri pakaian jadi• Order dikelompokkan menurut model, ukuran, dan gaya
yang kemudian digabung jadi BLOCK