farmasetika

3
1. Sejarah Farmasi, obat-obatan jaman dulu tokoh- tokoh pelopor Farmasi 2. Isi Farmakope Indonesia secara umum meliputi Ketentuan umum, Monografi dan lampiran 2 1. Definisi resep 2. Persyaratan administrasi resep 3. Bahasa latin yang digunakan dalam resep, singkatan dan artinya 4. Hal penting yang berkaitan dengan resep mengandung narkotika 5. Definisi copy resep 6. Kelengkapan copy resep 7. Penggunaan Etiket 8. Sinonim bahan farmasi 2 1. Definisi Dosis 2. Jenis-jenis dosis 3. Kurva dosis versus respon 4. Perhitungan dosis maksimal untuk obat tunggal 5. Perhitungan dosis maksimal untuk obat berkhasiat ganda 6. Perhitungan kesesuaian dosis pemakaian dengan dosis maksimal untuk dewasa 7. Perhitungan dosis maksimal untuk anak-anak berdasar umur 8. Perhitungan dosis maksimal untuk anak-anak berdasar berat badan 9. Perhitungan dosis maksimal untuk sediaan cair 2 1. Macam-macam bentuk sediaan padat 2. Pengertian pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet 3. Syarat-syarat pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet 4. Keuntungan dan kelemahan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet 5. Jenis-jenis kapsul, pil dan tablet 6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet beserta contohnya 2

Upload: nurhayatinasridboba

Post on 15-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Daftar materi

TRANSCRIPT

Page 1: Farmasetika

1. Sejarah Farmasi, obat-obatan jaman dulu tokoh-tokoh pelopor Farmasi2. Isi Farmakope Indonesia secara umum meliputi Ketentuan umum,

Monografi dan lampiran

2

1. Definisi resep2. Persyaratan administrasi resep3. Bahasa latin yang digunakan dalam resep, singkatan dan artinya4. Hal penting yang berkaitan dengan resep mengandung narkotika5. Definisi copy resep6. Kelengkapan copy resep7. Penggunaan Etiket8. Sinonim bahan farmasi

2

1. Definisi Dosis2. Jenis-jenis dosis3. Kurva dosis versus respon4. Perhitungan dosis maksimal untuk obat tunggal5. Perhitungan dosis maksimal untuk obat berkhasiat ganda6. Perhitungan kesesuaian dosis pemakaian dengan dosis maksimal untuk

dewasa 7. Perhitungan dosis maksimal untuk anak-anak berdasar umur8. Perhitungan dosis maksimal untuk anak-anak berdasar berat badan9. Perhitungan dosis maksimal untuk sediaan cair

2

1. Macam-macam bentuk sediaan padat2. Pengertian pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet3. Syarat-syarat pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet4. Keuntungan dan kelemahan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet5. Jenis-jenis kapsul, pil dan tablet6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan pulvis, pulveres,

kapsul, pil dan tablet beserta contohnya7. Gambaran umum cara pembuatan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet 8. Cara penyimpanan pulvis, pulveres, kapsul, pil dan tablet

2

1. Macam-macam bentuk sediaan semi padat2. Pengertian salep dan suppositoria3. Syarat-syarat salep dan suppositoria4. Keuntungan dan kelemahan salep dan suppositoria 5. Jenis-jenis salep dan suppositoria 6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan salep dan

suppositoria beserta contohnya7. Cara pembuatan salep dan suppositoria8. Cara penyimpanan salep dan suppositoria

3

1. Macam-macam bentuk sediaan cair2. Pengertian larutan, suspensi, dan emulsi 3. Syarat-syarat larutan, suspensi, dan emulsi4. Keuntungan dan kelemahan larutan, suspensi, dan emulsi

3

Page 2: Farmasetika

5. Jenis-jenis larutan, suspensi, dan emulsi6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan larutan, suspensi,

dan emulsi beserta contohnya7. Gambaran umum cara pembuatan larutan, suspensi, dan emulsi8. Cara penyimpanan larutan, suspensi, dan emulsi

1. Macam-macam bentuk sediaan biologi dan injeksi2. Pengertian vaksin, immunoserum, dan injeksi 3. Syarat-syarat vaksin, immunoserum, dan injeksi 4. Keuntungan dan kelemahan vaksin, immunoserum, dan injeksi5. Jenis-jenis vaksin, immunoserum, dan injeksi6. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan vaksin,

immunoserum, dan injeksi beserta contohnya7. Gambaran umum cara pembuatan vaksin, immunoserum, dan injeksi8. Cara penyimpanan vaksin, immunoserum, dan injeksi

1

1. Macam-macam bentuk sediaan obat tetes2. Pengertian tetes mata, telinga dan hidung3. Syarat-syarat tetes mata, telinga dan hidung4. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan tetes mata, telinga

dan hidung beserta contohnya1. Gambaran umum cara pembuatan tetes mata, telinga dan hidung 2. Cara penyimpanan tetes mata, telinga dan hidung

1

1. Macam-macam bentuk sediaan galenik2. Pengertian tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika3. Jenis-jenis tingtur dan ekstrak4. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan tingtur, ekstrak,

sirup, spiritus dan aqua aromatika beserta contohnya5. Metode pembuatan tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika6. Cara penggunaan bahan galenik dalam sediaan farmasi7. Cara penyimpanan tingtur, ekstrak, sirup, spiritus dan aqua aromatika

1

1. Pengertian aerosol2. Syarat-syarat aerosol 3. Keuntungan dan kelemahan aerosol4. Bagian penting dalam pembuatan aerosol(wadah, propelan, zat

berkhasiat, katup dan aktuator)5. Bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan aerosol beserta

contohnya6. Cara pembuatan aerosol7. Cara penyimpanan aerosol

1

8.