dosis farmasetika

12
DOSIS Adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram,miligram, mikrogram), atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit-unit lainnya atau sejumlah obat yang memberikan efekterapeutik pada penderita dewasa. : Disebut juga sebagai dosis lazim atau dosis terapeutik Dosis toksik Adalah dosis obat yang diberikan melebihi dosis terapeutik Dosis letalis Adalah dosis toksik yang dapat menimbulkan kematian Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obat A. Faktor obat B. Cara pemberian obat kepada penderita C. Faktor penderita 1

Upload: khoirilliana12

Post on 17-Aug-2015

102 views

Category:

Health & Medicine


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dosis farmasetika

DOSISAdalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram,miligram, mikrogram), atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit-unit lainnya atau sejumlah obat yang memberikan efekterapeutik pada penderita dewasa. :Disebut juga sebagai dosis lazim atau dosis terapeutik

Dosis toksikAdalah dosis obat yang diberikan melebihi dosis terapeutik

Dosis letalisAdalah dosis toksik yang dapat menimbulkan kematian

Faktor-faktor yang mempengaruhi dosis obatA. Faktor obatB. Cara pemberian obat kepada penderitaC. Faktor penderita

1

Page 2: Dosis farmasetika

2

FAKTOR OBATSifat fisika: daya larut obat dalam air/lemak, kristal amorf dsb. Sifat kimiawi: asam, basa, garam, ester, garam komplek, ph. Pka. Toksisitas: dosis obat berbanding terbalik dengan toksisitasnya

Cara pemberian obat kepada penderitaOral : dimakan atau diminumParenteral: subkutan, instramuskular, intravena. Dan sebagainya rektal, vaginal, uretral lokal. Topikal lain-lain: implantasi sublingual, intrabukal, dan sebagainya

FAKTOR PENDERITAUmur: neoonatus, bayi, anak, dewasa, geriatikBerat badan : biarpun sama-sama dewasa berat badan dapat berbeda besar jenis kelamin: terutama untuk obat golongan mormon ras: “slow & fast acetylators” toleranceObesitas: untuk obat-obat tertentu faktor ini harus diperhitungkan sensitivitas individualKeadaan patofisiologi: kelainan pada saluran cerna mempengaruhi absorpsi obat, penyakit hati mempengaruhi metabolisme obat, kelainan pada ginjal mempengaruhi ekskresi obat

Page 3: Dosis farmasetika

3

DOSIS MAKSIMUM OBATObat beracun umumnya mempunyai dosis maksimumDosis maksimum (dm)Adalah dosis maksimum untuk dewasa untuk.Pemakaian melalui mulut. Injeksi subkutan dan rektal

Dosis tertinggi yang masih dapat diberikan kepada penderita dewasaDokter yang menulis resep tidak terikat akan dm

Pada lampiran farmakope indonesia tercantum daftar dosis maksimum dari sebagian besar obat

Bilamana perlu dokter boleh melebihi d.M., Maka di belakang angka/jumlah obat yang dituliskan di resep diberitanda seru (!) dengan disertai parafContoh : R/Atropin sulfas 2 mg (!) (paraf) 2 mg untuk antidotum keracunan pesticida Cholinesterase inhibitor Cara menghitung dosis maksimum untuk oral

Page 4: Dosis farmasetika

4

DOSIS OBAT UNTUK ANAK Dalam menentukan dosis untuk: anak prematur anak baru lahir mengalami kesulitan-kesulitan bayi alasannya :Organ-organnya belum sempurna distribusi cairan tubuh berbeda contoh: anak yang baru lahirFungsi hepar belum sebagaimana mestinya, maka konjugasi dengan asam glukoronat hampir tidak terjadi

Fungsi ginjal belum sempurna, dibebaskan jaringan ginjal masih mengalami deferens1asi yang mengakibatkan berkurangnya filtrasi glomerulus

Susunan saraf pusat belum sempurna koordinasi dengan susunan saraf autonomik belum sempurnaCairan tubuh total 29,7 % lebih tinggi dari cairan tubuh orang dewasa

Page 5: Dosis farmasetika

5

Parameter-parameter perbedaan anak dengan dewasa adalah sebagai berikut:Pola ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Ekskresi)

Perbedaan absorpso (penyerapan) oleh karena perbedaan relatif dari “kepadatan “ sel

Perbedaan distribusi oleh karena persentase cairan ekstraselular dan cairan- tubuh-total relatif lebih tinggiPerbedaan metabolisme oleh karena proses enzimatik yang belum sempurna.Perbedaan ekskresi oleh karena glomerulus dan atau tubuh belum berkembang

Sensitivitas intrinsik yang berlainan terhadap bahan obat redistribusi dari zat-zat endogen

Page 6: Dosis farmasetika

6

CARA MENGHITUNG DOSIS OBAT UNTUK ANAK

Didasarkan perbandingan dengan dosis obat untuk orang dewasa Menurut perbandingan umum (dibandingkan dengan umur orang dewasa 20 - 24 tahun) seringkali kurang tepat.Menurut perbandingan berat badan (dibandingkan dengan berat badan orang dewasa 70 kg) menurut perbandingan luas permukaan tubuh (LPT) (dibandingkan dengan lpt dewasa 1.73 m2)

Didasarkan atas ukuran fisik anak secara individual sesuai dengan berat badan anak dalam kg sesuai dengan lpt anak dalam M2 (lpt anak dapat diperhitungkan dari tinqoi dan berat badan anak menurut rumus du bois & du bois atau dapat dilihat pada nomogram dubois dan dubois.

Page 7: Dosis farmasetika
Page 8: Dosis farmasetika
Page 9: Dosis farmasetika
Page 10: Dosis farmasetika

10

Dosis obat untuk penderita geriatrik.Dengan me ↑ nya umur terjadi perubahan2 fisiologis dan patoloois,Perubahan2 konsentrasi obat dapat dijelaskan dengan ladme :• Perubahan pembebasan obat dr bentuk sediaan• Absorpsi atau penyerapan• Distribusi • Metabolisme• Ekskresi

Orang lanjut usia kecepatan absorbsi > lamban dr orang muda karena:- Ber 0 sekresi getah lambung me ↓ nya kec. Disolusi bso tablet , kapsul dan kadar ionisasi obat- Perubahan mukosa gastrointestinal memperlambat transpor aktif obat kebutuhan dosis besar- Perubahan kecepatan pengosongan lambung, motilitas usus dan me ↓ nya aliran darah mesenterikDistribusi Semakin tua seseorang maka•Perfusi sistemik total dan cardiac out me ↓•Cairan tubuh total me ↓ secara berarti•Volume distribusi me ↓ secara proporsional

Page 11: Dosis farmasetika

11

• Sedikit penurunan albumin obat yang terikat protein akan berakibat konsentrasi obat bebas dlm plasma me Metabolisme

Walaupun fungsi hepar tdk bnyk berubah, ttp diketahui bhw obat2 ttt pd manula mengalami

perubahan dlm kec. Metabolisme

EkskresiKec. Filtrasi glomerulus me ↓ 0,66 %transpor maks. Unt. Sekresi me ↓ dengan 0,62 % untuk tiap tahun

tambahan umur dosis obat manula harus kurang dari dewasa

Pada fungsi ginjal tidak normal, maka :dosis obat perlu dikurangi. Interval waktu antara dua dosis diperpanjang

Page 12: Dosis farmasetika

Dosis rangkap = dosis kombinasiApabila dalam resep terdapat 2 atau lebih obat yang sama maka dosis dihitung sbb: Dosis A + Dosis B + dan seterusnya >1

DM A DM BDan dihitung dosis rangkap sekali dan dosis rangkap sehari. Sebagai contoh:R/ Atropini sulf 0,6 mg Beladon. Extr10mg M.F.Pulv.Da tales doses no. X S.4.D.D.Pulv.I Dosis sekali : Atropini sulfas - 0,6/1 Belladon, extract = 10/20 Dosis rangkap sekali = 0,6 + 0,5 = 1,1 > 1 (kelewat dosis)Dosis sehari : Atropini sulfas = 2,4/3 Belladon, extract = 40/80 Dosis rangkap sekali = 0, 81 + 0,5 = 1,3 > 1 (kelewat dosis) Baik dosis rangkap sekali maupun sehari adalah kelewat dosis. Resep ini tidak dibuat, dan segera kontak dan memberitahu dokternya untuk diubah.