farmakologi integumen.doc
TRANSCRIPT
7/17/2019 farmakologi integumen.doc
http://slidepdf.com/reader/full/farmakologi-integumendoc 1/5
1. Pengertian
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat dalam tubuh. Obat
adalah setiap substansi yang dapat mempengaruhi fungsi normal tubuh pada tingkat sel.
Farmakologi adalah mempelajari interaksi obat dengan organisme hidup
melalui proses kimia, khususnya ikatan dengan molekul pengatur dan aktivitas atau
penghambatan proses normal tubuh (Katung ! "ertram, #$$%&.
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari obat dan aksi obat dalam
organisme hidup ('oach ally, #$$%&.
Farmakologi merupakan )ilmu khasiat obat*merupakan ilmu yang
mempelajari pengetahuan obat dalam seluruh aspek baik sifat fisikakimia, kegiatan
fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup.
Peran Perawat
Karena obat dapat menyembuhkan atau merugikan pasien, maka pemberian
obat menjadi salah satu tugas pera+at yang paling penting. Pera+at adalah mata rantai
terakhir dalam proses pemberian obat kepada pasien. Pera+at yang bertanggung ja+ab
bah+a obat itu diberikan dan memastikan bah+a obat itu benar diminum.
"ila ada bobat yang diberikan kepada pasien, hal ini harus menjadi bagian
inegral dari rencana kepera+atan. Pera+at yang paling tahu tentang kebutuhan dan
respons pasien terhadap pengobatan. isalnya, pasien yang sukar menelan, muntah
atau tidak dapat minum obat tertentu (bentuk kapsul&, pasien ini harus diperhatikan.
Faktor gangguan visual, pendengaran, intelektual, atau motorik, yang mungkin
membuat pasien sukar makan obat, harus dipertimbangkan.
'encana pera+atan harus mencakup rencana pemberian obat, bergantung
pada hasil pengkajian, pengetahuan tentang kerja dan interaksi obat, efek samping,
lama kerja, dan program dokter. -arus diperhatikan, prinsip lima benarm
1. Pasien yang benar
#. Obat yang benar
/. 0osis yang benar
. 2ara3rute pemberuian yang benar
4. 5aktu yang benar
6. Pendokumentasi
7/17/2019 farmakologi integumen.doc
http://slidepdf.com/reader/full/farmakologi-integumendoc 2/5
Pasien Yang Benar
ebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (gelang identitas
pasien, papan identitas ditempat tidur& atau ditanyakan. 7ika pasien tidak sanggup
berespons secara verbal, respon non8verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. 7ika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental
atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi lain sesuai ketentuan rumah skit. "ayi
selalu harus diidentifikasi dari gelang identitasnya.
Obat Yang Benar
Obat mempunyai nama dagang dan nama generik. etiap obat dengan nama
dagang yang asing harus diperiksa nama generiknya, dan jikka masih ragu hubungi
apotekernya.
ebelum memberi obat, label pada botolnya harus diperiksa tiga kali9 pertama,
saat membaca permintaan obatnya dan botolnya diambil dari rak9 kedua, label botol
dibandingkan dengan obat yang diminta9 dan ketiga, saat dikembalikan ke rak. 7ika
labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian
farmasi. "ila isinya tidak uniform, sekali lagi harus dikembalikan ke farmasi.
7ika pasien meragukan oabtnya, harus diperiksa lagi. aat memberi obat,
per+at harus ingat untuk apa obat itu diberikan. :ni membantu mengingat nama obat
dan kerjanya.
Dosis Yang Benar
ebelum memberi obat, pera+at harus memeriksa dosisnya. 7ika ragu, pera+at
harus berkonsultasi dengan apoteker atau penulis resep tersebut dilanjutkan. 7ika pasien
meragukan dosisnya, harus diperiksa lagi. 7iak setelah menanyakan kepada apoteker
atau penulis resepnya, pera+at masih tetap ragu, ia tidak boleh melanjutkan pemberian
obat itu dan memberitahu penanggung ja+ab unit atau ruangan dan penulis resepnya
serta alasannya.
ecara khusus perhatikan titik desimalnya dalam dosis dan beda antara
singkatan mg dan mcg bila ditulis tangan. ;da obat dalam bentuk tablet lepas8berkala
(ada yang berlapis8lapis, ada pula yang matriksnya khusus&9 tablet demikian tidak boleh
dibelah atau digerus karena ciri lepas8berkalanya hilang. ;da tablet besalut8enterik
7/17/2019 farmakologi integumen.doc
http://slidepdf.com/reader/full/farmakologi-integumendoc 3/5
untuk melindunginya terhadap asam lambung. ;spirin terdapat dalam bentuk ini bila
diberi dalam dosis tinggi untuk +aktu lama.
Ketentuan umum bentuk dosis asli jangan diubah
Cara/Rute Pemberian Yang Benar
Obat diberikan melalui sejumlah rute berbeda. Faktor yang menentukan rute
pemberian terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respons yang
diinginka, sifat kimia+i dan fisik obat, dan tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberi per oral, parenteral, topika, rektal atau melalui inhalasi.
Oral , ini adalah rute pemberian obat yang paling umum dan paling banyak
dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat juga dapat diabsorpsi melalui
rongga mulut (sublingual atau bukal&, misalnya tablet gliserin trinitrat.
Parenteral , kata ini berasal dari bahasa <unani. Para berarti di amping, enteron
berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna.
Topikal . =ermasuk disini adalah krim, salep, losion, liniment, sprei, dan dapat
dipakai untuk melumasi., melindungi, atau menyampaikan obat kedaerah tertentu, pada
kulita tau membran mukosa.
Rektal . Obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria.
Pemberian rektal mungkin dilakukan untuk memperoleh efek lokal, seperti pada
konstipasi atau homoroid9 untuk memberi obat yang mempunyai efek sistemik pada
mual bila lambung tidak dapat menahan obat itu9 bila obat itu berbau atau terasa tidak
enak9 bila pasien tidak sadar9 atau untuk menghindari iritasi dari saluran cerna.
>mumnya supositoria lebih unggul dari enema sebagai cara memberi obat karena
retensinya lebih mudah.
Inbalasi. aluran napas memiliki luas epitel untuk absorpsi yang sangat luas
dan dengan demikian berguna untuk memberi obat secara lokal pada salurannya,
misalnya salbutamol (?entolin& atau sprei beklometason ("ecotide, ;ldecin& untuk
asma, atau dalam keadaan darurat, misalnya terapi oksigen.
Waktu Yang Benar
angat penting, khususnya bagi oabat yang efektivitasnya tergantung untuk
mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai, bah+a obat itu diberi pada
+aktu yang tepat. 7ika obat itu harus diminum sebelum makan (ante cimun atau a.c.&
untuk memperoleh kadar yang diperluka, harus diberi satu jam sebelum makan. -al ini
berlaku untuk antibiotik. isanya, tetrasiklin dikhelasi (yaitu terbentuk senya+a yang
tidak larut& jika diberi bersama susu atau makanan tertentu, yang mengikat sebagian
7/17/2019 farmakologi integumen.doc
http://slidepdf.com/reader/full/farmakologi-integumendoc 4/5
besar obat itu sebelum dapat diserap. ebaliknya, ada obat yang harus diminum setelah
makan, untuk menghindari iritasi berlebihan pada lambung (misalnya, indometosin&
atau agar diperoleh kadar darah yang lebih tinggi (misalnya, griseofulvin bila diberi
bersama makanan berlemak&.
etelah obat itu diberikan, harus dicatat dosis, rute, +aktu dan oleh siapa obat
itu diberikan. "ila pasien menolak minum obatnya, atau obat itu tidak sampai
terminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
Cara Pemberian Obat
@ 2ara pemberian obat bergantung pada keadaan umum pasien, kecepatan respons
yang diinginkan, sifat obat, dan temapt kerja obat yang diinginkan.
1. "entuk Obat
8 "entuk Padat
Obat kelompok ini dapat diberikan memlaui empat rute, yaitu oral, topikal, rektal
atau vaginal.
8 "entuk oral
8 "entuk oral adalah obat yang masuk melalui mulut. Pada umumnya cara ini lebih
disukai karena paling murah dan paling nyaman untuk diberikan. "entuk oral ini
adalah bentuk tablet, kapsul dan loenges (obat isap&.
Implikasi Keperawatan
Konseling dasar untuk pasien yang akan pulang mencakup penyuluhan hal
berikut ini
1. aat alkohol dikontraindikasi bila sedang minum obat tertentu
#. Pantangan makanan tertentu ( misalnya, hindari ekstrak daging, keju lunak,
buncis tertentu saat sedang minum ;O:&
/. Obat non A resep yang dikontraindikasi (misalnya aspirin dan analgesik
pengandung aspirin pada terapi antikougulan oral&
. 7angan mengoperasikan mesin rumit atau mengendarai mobil pada terapi obat
tertentu (misalnya, sedatif, antihistamin&
4. Bfek samping apa yang diperkirakan, dan bagaimana mengatasinya
6. emperbaiki kondisi penyimpanan obat yang dipakai.
%. -indari sinar panas dalam menaruh obat8obatan ( khususnya cream, salep, jell,
minyak, spray &
2.7 Peran Kolaborasi Perawat alam Pelaksanaan !armakologi
7/17/2019 farmakologi integumen.doc
http://slidepdf.com/reader/full/farmakologi-integumendoc 5/5
Farmakologi dalam prospek pengorganisasian tindakan kolaboratif hendaknya
terlebih dahulu dapat dipahami pengertian farmakologi itu sendiri oleh seorang
pera+at.
=ujuan pengorganisasian farmakologi adalah agar dokter dan pera+at dapat
memiliki dan menggunakan obat secara rasional dengan memperhatikan kemanjuran
dan keamanannya.
Pera+at bertanggung ja+ab dalam pemberian obat8obatan yang aman. Pera+at
harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan
perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan diluar
batas yang direkomendasikan. ecara hukum pera+at bertanggung ja+ab jika mereka
memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut
merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien sekali obat telah diberikan,
pera+at bertanggung ja+ab pada efek obat yang di duga bakal terjadi. "uku A buku
referensi obat seperti 9 0aftar Obat :ndonesia (0O:&, Physicians, 0esk reference (P0'&,
dan sumber daya manusia, seperti ahli farmasi, harus dimanfaatkan pera+at jika mersa
tidak jelas mengenai reaksi terapeutik yang diharapkan, kontraindikasi, dosis, efek
samping yang mungkin terjadi, atau reaksi yang merugikan dari pengobatan, (Kee and
-ayes, 1CC6&. Pemberian obat menjadi salah satu tugas kolaboratif pera+at yang paling
penting, karena
a. Pera+at merupakan mata rantai terkhir dalam proses pemberian obat pada pasien.
b. Pera+at bertanggung ja+ab bah+a obat sudah diberikan dan memastikan bah+a
obat itu benar di minum oleh pasien.
c. Pera+at yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien terhadap pengobatan.
isalnya pasien sukar menelan, muntah atau tidak dapat minum obat tertentu.
Pera+at hampir # jam +aktunya disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien.