farmakologi praktis

31
FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI PRAKTIS PRAKTIS dr. HUSAIN dr. HUSAIN BAGIAN FARMAKOLOGI BAGIAN FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UMI FAKULTAS KEDOKTERAN UMI DIBAWAKAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ANGGOTA I ANGKATAN X TBM 110 FK UMI Makassar, 1 Juni – 8 Juli 2008

Upload: muh-fadhil-septiawan

Post on 08-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

jgg

TRANSCRIPT

Page 1: farmakologi praktis

FARMAKOLOGIFARMAKOLOGIPRAKTISPRAKTIS

dr. HUSAINdr. HUSAIN

BAGIAN FARMAKOLOGIBAGIAN FARMAKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UMIFAKULTAS KEDOKTERAN UMI

DIBAWAKAN DALAM RANGKA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ANGGOTA IANGKATAN X TBM 110 FK UMIMakassar, 1 Juni – 8 Juli 2008

Page 2: farmakologi praktis

Farmakologi Farmakologi →→ ilmu yang mempelajari ilmu yang mempelajari pengetahuan obat dengan seluruh pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisiknya, kegiatan fisiologi, resorpsi, fisiknya, kegiatan fisiologi, resorpsi, dan nasibnya dalam organisme hidup.dan nasibnya dalam organisme hidup.

Farmakoterapi Farmakoterapi → penggunaan obat → penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau untuk mengobati penyakit atau gejalanya.gejalanya.

Farmakokinetika → perjalanan obat, Farmakokinetika → perjalanan obat, mulai dari saat pemberiannya, mulai dari saat pemberiannya, absorpsi, transpor, distribusi, absorpsi, transpor, distribusi, biotransformasibiotransformasi dan ekskresi. dan ekskresi.

Page 3: farmakologi praktis

Farmakodinamika Farmakodinamika → kegiatan obat → kegiatan obat terhadap organisme hidup, terutama terhadap organisme hidup, terutama mekenisme kerja, reaksi fisiologi mekenisme kerja, reaksi fisiologi serta efek terapeutis.serta efek terapeutis.

Toksikologi →pengetahuan tentang Toksikologi →pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh.efek racun dari obat terhadap tubuh.

Farmakognosis → pengetahuan dan Farmakognosis → pengetahuan dan pengenalan obat yg berasal dari pengenalan obat yg berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu pula dari mineral dan hewan.pula dari mineral dan hewan.

Page 4: farmakologi praktis

Obat Obat → semua zat baik kimiai, → semua zat baik kimiai, hewani, maupun nabati yang dalam hewani, maupun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah meringankan, atau mencegah penyakit berikut gejalanya.penyakit berikut gejalanya.

Cara Pemberian ObatCara Pemberian Obata. Efek Sistemika. Efek Sistemik

1. Oral1. Oral2. Sublingual2. Sublingual3. Injeksi 3. Injeksi → Subkutan, → Subkutan, Intrakutan,IM, Intrakutan,IM, IV, IV, Intraarteri, Intralumbal, Intraarteri, Intralumbal, Intraperitoneal, Intrapleural, Intraperitoneal, Intrapleural,

Intracardial, intra-artikuler. Intracardial, intra-artikuler.

Page 5: farmakologi praktis

4. Implantasi subkutan4. Implantasi subkutan

5. Rektal5. Rektal

b. Efek Lokalb. Efek Lokal

1. Intranasal1. Intranasal

2. Intra-Okuler2. Intra-Okuler

3. Intra-aurikuler3. Intra-aurikuler

4. Intrapulmonal (inhalasi)4. Intrapulmonal (inhalasi)

5. Intravaginal5. Intravaginal

6. Kulit (topikal)6. Kulit (topikal)

Page 6: farmakologi praktis

Efek Obat Yang Tidak Diinginkan :Efek Obat Yang Tidak Diinginkan :a. Efek Samping a. Efek Samping → segala sesuatu → segala sesuatu

khasiat yang tidak dinginkan untuk khasiat yang tidak dinginkan untuk tujuan terapi yg dimaksudkan pada tujuan terapi yg dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan.dosis yang dianjurkan.

b. Indiosinkrasi → peristiwa, padamana b. Indiosinkrasi → peristiwa, padamana suatu obat memberikan efek yang suatu obat memberikan efek yang secara kualitatif total berlainan dari secara kualitatif total berlainan dari efek normalnya.efek normalnya.

c. Alergic. Alergid. Fotosensitasi → kepekaan berlebihan d. Fotosensitasi → kepekaan berlebihan

untuk cahaya akibat penggunaan untuk cahaya akibat penggunaan obat, terutama secara lokal. obat, terutama secara lokal.

Page 7: farmakologi praktis

Obat-obat yang Digunakan dalam Obat-obat yang Digunakan dalam Penyakit Saluran PencernaanPenyakit Saluran Pencernaan

1.1. Obat-obat yang digunakan dalam Obat-obat yang digunakan dalam Penyakit Asam-SeptikPenyakit Asam-Septik

☺ ☺ Penyakit Asam-Septik : ulkus Penyakit Asam-Septik : ulkus peptikum, refluks peptikum, refluks

gastroesofageal, dll gastroesofageal, dll

AntasidaAntasida Basa lemah yang beraksi dengan asam HCl Basa lemah yang beraksi dengan asam HCl

lambung → garam + airlambung → garam + air .. Diberikan 1 dan 3 jam setelah makan dan Diberikan 1 dan 3 jam setelah makan dan

pada waktu tidur.pada waktu tidur.

Page 8: farmakologi praktis

Efek samping Efek samping → perubahan dalam → perubahan dalam kebiasaan usus besar. kebiasaan usus besar.

Garam magnesium → pencaharGaram magnesium → pencahar

Aluminium hidroksid → konstipasiAluminium hidroksid → konstipasi

Obat-Obat Antisekresi LambungObat-Obat Antisekresi Lambung

a. Antagonis Reseptor H2a. Antagonis Reseptor H2 Simetidin : 400-600 mg 2 x sehari Simetidin : 400-600 mg 2 x sehari

atau 800 mg pada waktu tidur, atau 800 mg pada waktu tidur, Ranitidin : 150 mg 2 x sehari atau Ranitidin : 150 mg 2 x sehari atau

300 mg pada waktu tidur, 300 mg pada waktu tidur, famotidin : 20 mg 2 x sehari atau famotidin : 20 mg 2 x sehari atau

40 mg pada waktu tidur.40 mg pada waktu tidur.

Page 9: farmakologi praktis

b. Penghambat Pompa Protonb. Penghambat Pompa Proton Omeprazol : Omeprazol :

Dosis awal 60 mg sekali Dosis awal 60 mg sekali sehari.sehari.

Obat Protektif MukosaObat Protektif Mukosa Sukralfat : bekarja sebagai sawar Sukralfat : bekarja sebagai sawar

terhadap asam, terhadap asam, pepsin, pepsin, dan empedu. dan empedu.

Dosis : 1 gr 4 kali sehari 1 jam Dosis : 1 gr 4 kali sehari 1 jam sebelum makan. sebelum makan.

Page 10: farmakologi praktis

Senyawa Bismut KoloidSenyawa Bismut Koloid Bekarja secara selektif Bekarja secara selektif

berikatan berikatan dengan ulkus, melapisi dengan ulkus, melapisi dan melindungi dan melindungi ulkus dari ulkus dari asam dan pepsin.asam dan pepsin.

MisoprostolMisoprostol Analog metil dari prostaglandin E1 Analog metil dari prostaglandin E1

→ → mencegah ulkus akibat mencegah ulkus akibat pemakaian pemakaian obat AINS.obat AINS.

Page 11: farmakologi praktis

2. Obat-Obat Antiemetik2. Obat-Obat Antiemetik Mual & muntah Mual & muntah → kehamilan, mabuk → kehamilan, mabuk

perjalanan, obstruksi saluran pencernaan, perjalanan, obstruksi saluran pencernaan, ulkus peptikum, toksisitas obat, infark ulkus peptikum, toksisitas obat, infark miokard, gagal ginjal dan hepatitis.miokard, gagal ginjal dan hepatitis.

Antiemetika → berkhasiat menekan rasa Antiemetika → berkhasiat menekan rasa mual dan muntah → berdasar mekanisme mual dan muntah → berdasar mekanisme kerja → 6 kelompok :kerja → 6 kelompok :

1. Antikolinergik → skopolamin & 1. Antikolinergik → skopolamin & antihistaminin (siklizin, antihistaminin (siklizin,

dimenhidramin/)dimenhidramin/)

→ → Antimo :1 jam sebelum Antimo :1 jam sebelum berangkat 50-berangkat 50- 100 mg. 100 mg.

Page 12: farmakologi praktis

2. Antagonis Dopamin 2. Antagonis Dopamin → → metoklopramida, dosis : 5-10 metoklopramida, dosis : 5-10

mg 3-mg 3- 4 kali sehari. 4 kali sehari.

3. Antagonis serotonim → 3. Antagonis serotonim → ondansetron,dosis : 1-2 ondansetron,dosis : 1-2

jam jam sebelum kemoterapi 8 mg. sebelum kemoterapi 8 mg.

4. Kortikosteroida → 4. Kortikosteroida → deksametason.deksametason.

5. Benzodiazepin → lorazepam5. Benzodiazepin → lorazepam

6. Kanabionida → 6. Kanabionida → marihuana marihuana (Narkotika) (Narkotika)

Page 13: farmakologi praktis

3. Obat-Obat Diare3. Obat-Obat DiareKelompok obat yg sering digunakan pada diare Kelompok obat yg sering digunakan pada diare

::

1. Kemoterapeutika 1. Kemoterapeutika → terapi kausal→ terapi kausal

2. Obstipansia → terapi simtomatis :2. Obstipansia → terapi simtomatis :

a. zat penekan peristaltika. zat penekan peristaltik

- loperamida, dosis : permulaan 2 - loperamida, dosis : permulaan 2 tablet, lalu tablet, lalu setiap 2 jam 1 tablet setiap 2 jam 1 tablet maksimal 8 tablet maksimal 8 tablet sehari. sehari.

- antikolinergika : atropin, ekstrak - antikolinergika : atropin, ekstrak belladonnabelladonna

b. adstringensia → menciutkan selaput lendir b. adstringensia → menciutkan selaput lendir usus. Tanin (asam samak), usus. Tanin (asam samak),

garam-garam garam-garam bismut . bismut .

Page 14: farmakologi praktis

c. adsorbensia c. adsorbensia → carbo adsorben → carbo adsorben (norit), dosis : 0,5-1 gr (norit), dosis : 0,5-1 gr

3-4 kali sehari.3-4 kali sehari.

3. Spasmolitika → zat yg dapat 3. Spasmolitika → zat yg dapat melepaskan melepaskan kejang-kejang otot yang kejang-kejang otot yang sering sering mengakibatkan nyeri perut mengakibatkan nyeri perut pada diare pada diare → papaverin. → papaverin.

Page 15: farmakologi praktis

OBAT SALURAN PERNAPASANOBAT SALURAN PERNAPASAN

Obat-Obat BatukObat-Obat Batuk Batuk Batuk → → Merupakan suatu Merupakan suatu

mekaniseme fisiologi yang mekaniseme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan sal. Pernapasan dari membersihkan sal. Pernapasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, dan dahak, zat-zat perangsang asing, dan unsur infeksi.unsur infeksi.

Page 16: farmakologi praktis

Refleks batuk Refleks batuk → → radang (infeksi sal. Pernapasan), radang (infeksi sal. Pernapasan), alergi (asma), alergi (asma), sebab-sebab mekanis (asap rokok, sebab-sebab mekanis (asap rokok,

debu, tumor paru-paru),debu, tumor paru-paru), Perubahan suhu yg mendadak,Perubahan suhu yg mendadak, Rangsangan kimiawi (gas, bau)Rangsangan kimiawi (gas, bau)

Page 17: farmakologi praktis

Pengobatan batuk Pengobatan batuk → penyebabnya→ penyebabnya Jenis Batuk :Jenis Batuk :

1. Batuk produktif → mekanisme 1. Batuk produktif → mekanisme perlindungan dgn fungsi perlindungan dgn fungsi mengeluarkan mengeluarkan zat-zat asing zat-zat asing (kuman, debu, dll) dan (kuman, debu, dll) dan dahak.dahak.

Ekspektoransia → Ekspektoransia → Gliserilguaiakolat Gliserilguaiakolat

(GG)(GG)Mukolitika → bromheksin, Mukolitika → bromheksin, ambroksolambroksol

Page 18: farmakologi praktis

2.Batuk non-produktif 2.Batuk non-produktif → bersifat → bersifat kering kering tanpa adanya dahaktanpa adanya dahak

Zat-zat pereda : Zat-zat pereda : kodein, kodein, dextrometorfan dextrometorfan

(DMP)(DMP) Antihistaminika : prometazin, Antihistaminika : prometazin,

difenhidramin.difenhidramin.

Page 19: farmakologi praktis

Obat Batuk menurut titik kerja Obat Batuk menurut titik kerja → 2 → 2 golongan golongan

A.A. Zat-zat sentral Zat-zat sentral → → Menekan Menekan rangsangan batuk di pusat batuk.rangsangan batuk di pusat batuk.

Zat adiktif : KodeinZat adiktif : Kodein Zat non-adiktif : noskapin, Zat non-adiktif : noskapin,

Dekstrometorfan (DMP) dosis : 10-Dekstrometorfan (DMP) dosis : 10-20 mg 3-4 kali sehari. 20 mg 3-4 kali sehari.

Page 20: farmakologi praktis

B. Zat-zat perifer B. Zat-zat perifer → bekerja di luar SSP :→ bekerja di luar SSP : Ekspektoransia : Ekspektoransia :

Gliserilguaiakolat Gliserilguaiakolat (GG), (GG), dosis : 100-200 mg 3-4 kali sehari.dosis : 100-200 mg 3-4 kali sehari.

Mukolitika : Mukolitika :

bromheksin, dosis : 8-16 mg 3-4 bromheksin, dosis : 8-16 mg 3-4 kali kali seharisehari

Page 21: farmakologi praktis

ANTIHIPERTENSIANTIHIPERTENSI Hipertensi Hipertensi → bukanlah suatu penyakit, → bukanlah suatu penyakit,

melainkan merupakan suatu kelainan, melainkan merupakan suatu kelainan, suatu gejala dari gangguan pada suatu gejala dari gangguan pada mekanisme regulasi tekanan darah.mekanisme regulasi tekanan darah.

Resiko hipertensi :Resiko hipertensi :

- Gagal jantung- Gagal jantung

- Stroke- Stroke

- Infark jantung- Infark jantung

Page 22: farmakologi praktis

Faktor yang dapat Faktor yang dapat ↑ TD↑ TD

- Garam → retensi air- Garam → retensi air

- Stress- Stress

- Merokok → Nikotin- Merokok → Nikotin

- Pil antihamil → estrogen → retensi air- Pil antihamil → estrogen → retensi air

- Hormon pria & kortikosteroid → - Hormon pria & kortikosteroid → retensi airretensi air

Page 23: farmakologi praktis

Tindikan-tindakan umum :Tindikan-tindakan umum :

- Menguruskan badan- Menguruskan badan

- Mengurangi garam dalam diet- Mengurangi garam dalam diet

- Membatasi kolesterol diet- Membatasi kolesterol diet

- Berhenti merokok- Berhenti merokok

- Membatasi minum kopi- Membatasi minum kopi

- Membatasi minum alkohol- Membatasi minum alkohol

- Cukup istirahat dan tidur- Cukup istirahat dan tidur

- Gerak badan- Gerak badan

Page 24: farmakologi praktis

Penggolongan Obat-obat Antihipertensi :Penggolongan Obat-obat Antihipertensi :

1. Diuretika 1. Diuretika → ↑ pengeluaran garam & air → ↑ pengeluaran garam & air oleh ginjal → volume darah & TD ↓.oleh ginjal → volume darah & TD ↓.

Thiazid (HCT) : 12,5 mg pagi.Thiazid (HCT) : 12,5 mg pagi.

2. Alfa-receptor blocker → memblok 2. Alfa-receptor blocker → memblok reseptor alfa adrenergik di otot reseptor alfa adrenergik di otot pembuluh darah → vasodilatasi → TD ↓.pembuluh darah → vasodilatasi → TD ↓.

Prazosin : 0,25-0,5 mg malam hari.Prazosin : 0,25-0,5 mg malam hari.

Page 25: farmakologi praktis

3. 3. Beta-receptor blocker → memblok Beta-receptor blocker → memblok reseptor beta adrenergik di jantung → reseptor beta adrenergik di jantung → ↓ volume-menit jantung → TD ↓.↓ volume-menit jantung → TD ↓.

Acebutolol : 400 mg 1 kaliAcebutolol : 400 mg 1 kali

4. Obat-obat SSP 4. Obat-obat SSP

Agonis Agonis αα2 adrenergik → 2 adrenergik → menstimulasi menstimulasi reseptor reseptor αα2 2 adrenergik yag terdapat di adrenergik yag terdapat di SSP → SSP → aktivitas saraf adrenergik aktivitas saraf adrenergik perifer ↓ → perifer ↓ → TD ↓.TD ↓.

Klonidin : 3 x 0,075 mgKlonidin : 3 x 0,075 mg

Page 26: farmakologi praktis

5. Antagonis Kalsium 5. Antagonis Kalsium → menghambat → menghambat pemasukan ion Ca ekstra sel ke pemasukan ion Ca ekstra sel ke

dalam dalam sel → vasodilatasi → TD ↓.sel → vasodilatasi → TD ↓.

Nifedipin : 3 x 10-20 mgNifedipin : 3 x 10-20 mg

6. Penghambat RAS (Renin 6. Penghambat RAS (Renin Angiotensin) Angiotensin) → vasodilatasi → TD ↓.→ vasodilatasi → TD ↓.

Kaptopril : 1-2 kali 25 mg.Kaptopril : 1-2 kali 25 mg.

7. Vasodilator → vasodilatasi → TD ↓.7. Vasodilator → vasodilatasi → TD ↓.

Hidralazin : 3 x 12,5 mgHidralazin : 3 x 12,5 mg

Page 27: farmakologi praktis

ANALGETIKA PERIFERANALGETIKA PERIFER Analgetika Analgetika → zat-zat yang mengurangi → zat-zat yang mengurangi

atau menghalau rasa nyeri tanpa atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.menghilangkan kesadaran.

Nyeri Nyeri → perasaan sensoris dan → perasaan sensoris dan emosional yang tidak enak dan yang emosional yang tidak enak dan yang berkaitan dengan (ancaman) kerusakan berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan.jaringan.

Analgetika berdasar kerja farmakologis Analgetika berdasar kerja farmakologis → 2 kelompok besar :→ 2 kelompok besar :

1. Analgetika perifer (non-narkotik)1. Analgetika perifer (non-narkotik)

2. Analgetika narkotik2. Analgetika narkotik

Page 28: farmakologi praktis

Berdasarkan prose terjadinya, rasa Berdasarkan prose terjadinya, rasa nyeri dapat dilawan dgn beberapa nyeri dapat dilawan dgn beberapa cara :cara :

a. Merintangi terbentuknya rangsangan a. Merintangi terbentuknya rangsangan pada reseptor nyeri perifer pada reseptor nyeri perifer → →

Analgetika Analgetika perifer.perifer.

b. Merintangi penyaluran rangsangan b. Merintangi penyaluran rangsangan di di saraf sensoris → Anastetika lokal.saraf sensoris → Anastetika lokal.

c. Blokade pusat nyeri di SSP → c. Blokade pusat nyeri di SSP → Analgetika Analgetika sentral (narkotik) atau sentral (narkotik) atau dgn Anastetika dgn Anastetika umum.umum.

Page 29: farmakologi praktis

ANTIBIOTIKAANTIBIOTIKA

Adalah zat-zat kimia yang dihasilkan Adalah zat-zat kimia yang dihasilkan fungi atau bakteri, yang memiliki fungi atau bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.manusia relatif kecil.

Cara kerja terpenting Cara kerja terpenting → perintangan → perintangan sintesa protein → kuman ≠ berkembang.sintesa protein → kuman ≠ berkembang.

Page 30: farmakologi praktis

Antibiotika digunakan untuk mengobati Antibiotika digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi akibat kuman berbagai jenis infeksi akibat kuman atau juga prevensi infeksi.atau juga prevensi infeksi.

Kelompok Antibiotik :Kelompok Antibiotik :1. Penisilin 1. Penisilin → Amoksisilin→ Amoksisilin2. Sefalosporin 2. Sefalosporin → Sefadroksil→ Sefadroksil3. Aminoglikosida 3. Aminoglikosida → Streptomisin→ Streptomisin4. Tetrasiklin 4. Tetrasiklin →Tetrasiklin→Tetrasiklin5. Makrolida & Linkomisin 5. Makrolida & Linkomisin → Eritromisin→ Eritromisin6. Polipetida 6. Polipetida → Polimiksin B→ Polimiksin B7. Antibiotik lainnya 7. Antibiotik lainnya →→ Kloramfenikol Kloramfenikol

Page 31: farmakologi praktis

TERIMA KASIHTERIMA KASIH