farmakologi i

23
FARMAKOLOGI Setiap zat kimia yg dapat mempengaruhi proses hidup Sejarah, sumber, efek, mekanisme kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi. Pencegahan, diagnosa, pengobatan Farmakognosi: Tumbuhan dan bahan lain sumber obat Farmasi:membuat,memformulasi,menyimpandan menyediakan obat Farmakologi Klinik: Mempelajari efek obat pd manusia Farmakologi eksperimental: Mempelajari efek obat pada hewan Farmakoterapi: Pencegahan dan pengobatan penyakit

Upload: satria-arceus-dewantara

Post on 25-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

farmakologi 1

TRANSCRIPT

Page 1: Farmakologi i

FARMAKOLOGI• Setiap zat kimia yg dapat mempengaruhi proses

hidup• Sejarah, sumber, efek, mekanisme kerja,

absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi.

Pencegahan, diagnosa, pengobatan

Farmakognosi: Tumbuhan dan bahan lain sumber obat

Farmasi:membuat,memformulasi,menyimpandan menyediakan obat

Farmakologi Klinik: Mempelajari efek obat pd manusia

Farmakologi eksperimental: Mempelajari efek obat pada hewan

Farmakoterapi: Pencegahan dan pengobatan penyakit

Page 2: Farmakologi i

Farmakologi

Farmakokinetik : Nasib obat dalam tubuh (Absorpsi, Distribusi, metabolisme dan ekskresi

Farmakodinamik : Efek fisiologi dan biokimia pd berbagai organ tubuh serta mekanisme kerjanya

Mampu menggunakan obat secara rasional

Terapi : arti luas, termasuk pembedahanPengobatan : terapi obat

Page 3: Farmakologi i

Farmakokinetik

TEMPAT KERJA(RESEPTOR)

Terikat Bebas

DEPOT JARINGAN

Bebas Terikat

SIRKULASI SISTEMIK

Obat Bebas

Obat Terikat Metabolit

EKSKRESIABSORPSI

BIOTRANSFORMASI

Page 4: Farmakologi i

Sawar Sel

transport lintas membran difusi pasif

transport aktifcelah endotel

(kapiler)kecualiCNSpinositosisdifusi terfasilitasi

Pemberian oralabsorpsi : - kelengkapan (%) & Kecepatan

- metabolisme atau eliminasi lintas pertama/prasistemik

bioavailabilitas : jumlah obat(%) yg mencapai sirkulasi sistemik dlm bentuk utuh atau aktif

Page 5: Farmakologi i

Faktor-faktor yg mempengaruhi bioavailabilitas :1. Faktor obat

a. sifat fisikokimia obat : - stabilitas obat terhadap saluran

pencernaan- kelarutan- derajat ionisasi- stabilitas terhadap enzim hati dan dinding

sal. Pencernaanb. formulasi obat :

- keadaan fisik obat- eksipien

2. Faktor penderita3. Interaksi dlm absorpsi di saluran pencernaan

Page 6: Farmakologi i

AKIBAT : jumlah obat yg tersedia untuk di absorspi kecepatan absorpsi obat yg mencapai sirkulasi sistemik kecepatan diintegrasi dan disolusi obatAbsorpsi obat di usus jauh lebih cepat dp lambung :

- permukaan usus jauh lebih luas- epitel lambung tertutup lapisan mukus yg tebal dan tahanan listriknya tinggi kecepatan pengosongan lambung akan meningkatkan kecepatan absorpsi ttp umumnya tdk mempengaruhi jumlah obat yg di absorpsi, kecuali :- obat dengan absorpsi lambat (sukar larut dlm cairan usus)- obat lepas lambat- obat yg mengalami metabolisme di saluran cerna

Page 7: Farmakologi i

Sediaan lepas lambat (sustained-release) : untuk memperpanjang interval pemberian

Salut enterik (enteric-coated) : dirusak oleh as. Lambung atau mengiritasi lambung

CARA PEMBERIAN OBAT1. Per Oral

paling umum : mudah, aman dan murahtetapi : - banyak faktor yg mempengaruhi

bioavailabilitas - mengiritasi sal. Cerna - pasien harus kooperatif - pasien msh bs menelan

Page 8: Farmakologi i

2. Parenteral (suntikan) Keuntungan : - efek cepat dan teratur

- bs untuk pasien yg tdk kooperatif/tdk bs menelan

- dlm kondisi darurat Kerugian : aseptis, rasa nyeri, penularan px?, tdk

bs dilakukan sendiri, tdk ekonomisa. Intra vena (IV)

Keuntungan : kadar dlm darah cepat, tepat dan dpt disesuaikan dgn respon

penderitaKerugian : - efek toksik lbh cpt dicapai dan tdk dpt

ditarik kembali - obat dlm larutan minyak dpt

menyebabkan hemolisa perlahan sambil mengikuti respon penderita

Page 9: Farmakologi i

b. Sub kutan (SK/SC) - untuk obat yg tidak mengiritasi jar. - absorpsi lambat dan konstanefek bertahan

lama - bentuk suspensi lbh lambat dp larutan - pelet (bentuk padat) diserap selama

beberapa minggu/bulan

c. Intra muskuler (IM) - untuk obat yg secara sub kutan mengiritasi - obat yg sukar larut air akan mengendap di

tempat suntikan - bentuk suspensi diserap lbh lambat (depo)

Page 10: Farmakologi i

d. Intra tekal - langsung ke ruang sub araknoid spinale. Intra peritoneal - jarang dilakukan : bahaya infeksi dan adesi 3. melalui paru-paru (intubasi) - bentuk gas/cairan yg mudah menguap - absorpsi cepat - tdk mengalami eleminasi prasistemik - langsung kesasaranKerugian : - diperlukan alat dan metode khusus - sukar mengatur dosis - iritasi ephitel paru4. Topikal (Kulit, Mata &Telinga)

Page 11: Farmakologi i

DISTRIBUSI

Tergantung:Aliran darahFisikokimia obat

Ditribusi fase IJar. Dengan perfusi sangat baikJantung, hati, ginjal dan otak

Distribusi fase IIJauh lebih luas dan lebih lambatOtot, viscera, kulit dan jar. lemak

Page 12: Farmakologi i

Akumulasi obatCairan ekstraseluler ( tdk larut lemak )Untuk yang larut lemak:

Protein plasma ( afinitas, kadar obat, kadar prot.)Asam > albumin plasmaBasa > as. a glikoprotein

Sel jar. ( protein, fosfalipid, nukleoprotein )

Tulang ( logam berat )Saluran cerna ( absorpsi lambat )Cairan transeluler ( as. Lambung )

Page 13: Farmakologi i

REDISTRIBUSI

Obat sangat larut lemakDari tempat kerja ke jar. Lain

Sawar darah otakTdk ada celah endotel dan vesikel

pinositotikSel2 glia

Sawar uriEndotel sel epitel villiEndotel kapiler janinKeseimbangan ( janin-fetus )

Page 14: Farmakologi i

BIOTRANSFORMASI

Proses perubahan struktur kimia obat dalam tubuh yang dikatlisis oleh enzim.

Lebih polar ( mudah larut air ) > mudah diekskresikan Inaktif, kadang sama aktif bahkan lebih aktif/toksikInaktif > aktif ( prodrug )

Fase Ioksidasi, reduksi, hidrolisismenjadi lebih polar

Fase IIreaksi sintetikkonjugasi (as. Glukoronat, sulfat, as.Asetat, as.amino)

Page 15: Farmakologi i

Variasi bisa 6 kali lipat/lebihAktivitas enzim metabolisme dipengaruhi

faktor genetikPolimorfisme genetik > distribusi bimodal

> tinggi (cepat), rendah (lambat) atau extensive metabolizer dan poor metabolize

Terganggu oleh zat hepatotoksik atau pd serosis hepatis

Pada neonatalAktivitas enzim metabolisme rendahFungsi ekskresi belum sempurnaSawar darah otak belum sempurna

Page 16: Farmakologi i

EKSKRESI

Ginjal: merupakan resultanteFiltrasi glomeruliSekresi aktif dari tubulus proksimalisReabsorpsi pasif di tubuli proks. dan

distalis

Empedu (feses)

Keringat, liur, air mata, air susu dan rambut

Page 17: Farmakologi i

FARMAKODINAMIK

Mempelajari efek biokimiawi dan fisiologi obat serta mekenisme kerjanya.

Mekanisma kerja:Interaksi obat dng reseptor (komponen

makromolekul yang fungsional)>mengubah kecepatan kegiatan faal>memodulasi fungsi yg sudah ada

Page 18: Farmakologi i

Reseptor ligand endogen> Agonis: substansi yg efeknya

menyerupai senyawa endogen> Antagonis: tdk mempunyai aktivitas

intrinsik, ttp menghambat secara kompetitif pd tempat ikatan agonis

INTERAKSI OBAT DNG RESEPTOR

Hubungan dosis dengan intensitas efek k1

D + R DR efek k2

Page 19: Farmakologi i

Michaelis menten

E max [D] E= intensitas efek obatE = E max E max = efek

maksimalKD + [D] [D] = kadar obat bebas KD2

KD = konstanta ORBila KD = [ D ] KD1

Emax. [D]

E = = ½ Emax

[D] + [D]

Page 20: Farmakologi i

Log [D] [D]

50

16

84

100

Log KDKD

50

100

E(% Emax)E(% Emax)

DEC

Log DEC

Log DEC lebih sering digunakan karena mencakup rentang dosis yg lebih luas dan mempunyai bagian linier pd besarnya efek = 16-84% (50% ± 1 SD)

Page 21: Farmakologi i

Variabel hubungan dosis-intensitas efek obat

potensi

Efek maksimal

slope

variabilitas

Log Dosis

Intensitas Efek

Potensi: rentang dosis obat yg menimbulkan efek

Efek maksimal: respon max. yg ditimbulkan obat bila diberikan pd dosis yg tinggi

Slope: variabel yg penting karena menunjukan batas keamanan obat

Variabilitas: variasi antar individu dlm besarnya respon terhadap dosis yg sama dr suatu obat

Page 22: Farmakologi i

HUBUNGAN DOSIS OBAT-PERSEN RESPONDER

kematianhipnosis

0

50

100

ED50 ED99

LD50LD1

Log Dosis

% responsif

Indek terapi = TD50 atau LD50 ED50 ED50

Untuk obat ideal TD1 ≥ 1 ED99

Page 23: Farmakologi i

KERJA OBAT YG TIDAK DIPERANTARAI RESEPTOR1. Efek nonspesifik dan gangguan pd membran

- Perubahan sifat osmotik- perubahan sifat asam-basa- kerusakan nonspesifik- gangguan fungsi membran

2. Interaksi dgn molekul kecil atau ion3. Masuk ke dlm komponen sel

TERMINOLOGISpesifisitas: bila kerjanya terbatas pd satu jenis

reseptorSelektivitas: bila menghasilkan satu efek pd dosis

rendah dan efek lain baru timbul pd dosis yg lbh besar

Hubungan dosis terapi dan dosis obat yg menimbulkan efek toksik disebut indeks terapi atau batas keamanan obat(margin of safety)