evaluasi peraturan bupati serang nomor 20 tahun …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/masdi...

188
EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA, BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH, DAN DANA DESA TAHUN 2017 (Studi Kasus: Evaluasi Penggunaan Dana Desa (Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat) di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017) PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Publik Pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Publik Oleh : Masdi NIM. 6661131561 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2018

Upload: phamxuyen

Post on 25-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAGIAN DAN

PENETAPAN RINCIAN ALOKASI DANA DESA, BAGI HASILPAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH, DAN DANA

DESA TAHUN 2017(Studi Kasus: Evaluasi Penggunaan Dana Desa (Pembangunan Desa dan

Pemberdayaan Masyarakat) di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Ilmu Administrasi Publik Pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Oleh :

Masdi

NIM. 6661131561

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2018

Page 2: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,
Page 3: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,
Page 4: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

“Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasasetelah lelah berjuang. Jika engkau taktahan lelahnya belajar. Engkau akan

menanggung perihnya kebodohan”(Imam Asy-Syafi’i)

Skripsi dan kelulusan ini ku persembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta

Abah H. Akmad dan Ema Hj. Maswah

Page 5: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

pencarian tak berkesudahan akan sebuahperubahan sosial tanpa memutuskan sama sekali

ikatan dengan masa lampau.(K.H. Abdurrahman Wahid)

Page 6: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

ABSTRAK

Masdi. NIM. 6661131561. Skripsi . Evaluasi Peraturan Bupati Serang Nomor 20 Tahun 2017Tentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil PajakDaerah dan Retribusi Daerah dan Dana Desa Tahun 2017 (Studi Kasus: Evaluasi PenggunaanDana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017). Program Studi IlmuAdministrasi Pubik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dosen pembimbing I: Dr.Ayuning Budiarti dan Dosen pembimbing II: Rahmawati., S.Sos., M.Si

Kata Kunci: Evaluasi Kebijakan , Penggunaan, Dana Desa.

Fokus dalam penelitian ini adalah Evalusi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan TanaraTahun 2017. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar hasil Evaluasi dariPenggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017. Dengan rumusan masalah:seberapa besar hasil Evaluasi Penggunaan Dana Desa Di Kecamatan Tanara Tahun 2017.Teori yang digunakan adalah teori William Dunn. Metode penelitian yang digunakan adalahkuantitatif deskriptif. Pengumpulan data secara Acciden Sampling pada data primer yangterdiri 100 responden. Menggunakan kuesioner dengan 30 pertanyaan yang disi olehresponden. Analisis data dilakukan adalah analisis deskriptif, uji t, dan uji hipotesis. Hasilpenelitian menunjukan Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamaan Tanara Tahun 2017dengan hasil baik. Hasil perhitungan menyatakan bahwa t-hitung < t-tabel = (-6.2<1.98) dandidukung hasil sebesar 56.47%. Hal ini di sebabkan kurangnya peran pemerintah desa danmasyarakat desa dalam pembangunan desa, pelaksanaan kegiatan belum memecahkanmasalah masyarakat, Serta ketepatan pemilihan kegiatan yang sesuai karakteristik, potensidan harapan masyarakat. Disarankan perencanaan penggunaan dana desa lebihdimaksimalkan lagi dengan cara menyerap seluruh masukan dan usulan seluruh lapisanmasyarakat, menghidupkan kembali jiwa gotong-royong masyarakat yang sudah hilang dikalangan masyarakat desa, dan menemukan, menggali dan memutuskan karakteristik danpotensi milik desa.

Page 7: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

ABSTRACT

Masdi. Student ID Numner. 6661131561. Bachelor Thesis. Evaluation of Serang RegentRegulation Number 20 of 2017 Regarding How to Share and Determine Details of VillageFund Allocation, Regional Tax Revenue Sharing and Regional Retribution and Village Fundsin 2017 (Case Study: Evaluation of Village Fund Use in Tanara District, Serang Regency,2017). Public Administration Science Program. Faculty of Social Science and PoliticalScience. 1st Advisor: Dr. Ayuning Budiarti and 2nd Advisor: Rahmawati., S. Sos., M.Si.

Keywords: Policy Evaluation, Village Funds.

The focus of this study is the Validity of the Use of Village Funds in Tanara District in 2017.The aim of the study was to find out the results of the Evaluation of Village Funds in TanaraDistrict in 2017. The formulation of the problem: how much the Evaluation of Village FundUse in Tanara District 2017. The theory used is the theory of William Dunn. The researchmethod used is quantitative descriptive. Acciden data collection Sampling in primary dataconsisting of 100 respondents. This reseach used questionnaire with 30 questions answeredby the respondent. Data analysis used descriptive text, t test, and hypothesis test. The resultsof the study showed an evaluation of the use of village funds in the district of Tanara in 2017with good results. The calculation results state that t-count <t-table = (-6.2 <1.98) andsupported by results of 56.47%. This research is caused by the lack of the role of the villagegovernment and the village community in village development, the implementation ofactivities has not solved community problems, as well as the accuracy of the selection ofactivities that are in accordance with the characteristics, potentials and expectations of thecommunity. This research recommended that the use of village funds planning be maximizedagain by absorbing all input and proposals from all levels of society, reviving the spirit ofcommunity mutual cooperation that has been lost among the village community, and finding,exploring and deciding the characteristics and potential of village ownership.

Page 8: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini yang berjudul

Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang.

Proposal Penelitian skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat tugas akhir Studi

Strata Satu (S1) untuk mendapat gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penulis meyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan dan kesempurnaan pada

penyusunan proposal penelitian skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam memberikan motivasi

dan masukan untuk menambah wawasan terkait bidang yang diteliti oleh penulis.

Oleh sebab itu, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. H. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus sebagai

Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan bimbingan dan

Page 9: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

ii

arahan dalam mengembangkan pemikiran kepada penulis dalam

menyelesaikan proposal penelitian ini..

4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

6. Ibu Listyaningsih, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Ibu Dr. Arenawati, M.Si., Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

8. Bapak Deden M Haris, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing kuliah saya dari semester awal sampai

semester akhir ini.

9. Ibu Dr. Ayuning Budiarti, Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah memberikan waktu, tenaga, arahan dan motivasi dalam

menyelesaikan proposal penelitian ini.

10. Kepada seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa yang tidak bisa Saya sebutkan satu persatu, yang telah

Page 10: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

iii

membekali ilmu selama perkuliahan dan membantu dalam

memberikan informasi selama proses perkuliahan.

11. Kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten

Serang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

12. Kepada Kepala Kecamatan (Camat) yang telah memberikan izin untuk

melakukan penelitian.

13. Kepada seluruh Kepala Desa dan jajarannya di Kecamatan Tanara

Kabupaten Serang yang telah memberikan izin dan informasi untuk

melakukan penelitian.

14. Kepada seluruh saudara dan keluarga yang telah mendoakan, memberi

semangat dan motivasi.

15. Teman-teman Angkatan 2013 Ilmu Administrasi Publik selama

menuntut ilmu. Terima kasih atas semua kenangan selama empat tahun

perkuliahan kalian luar biasa.

16. Kepada para sahabatku yang selalu memberikan kebahagiaan,

semangat dan doa yaitu Fachri Ardiansyah, Talita Fitrianti, Nurul

Fazriah Ramadhan, Gita Fauziah, Sony Atmaja, Hanif Rivaldi, Ester

Magdalena, Prasetyo Budiutomo, Najmudin dan Iqlima Rahmawati.

17. Kepada para sahabat seperjuanganku yang menjadi partner dalam

memperoleh Gelar S1 yang selalu ada disaat suka maupun duka yaitu

Aji Dewantoro, Nucky Nugraha, Pindo Prayogi, Eko Nurcahyo,

Ahmad Hidayat, Randi Alifio Yori, Luqman Abdul Ghoni, Agung

Sudrajat, Ahmad Muqimul Haq, Jaka Maulana dan Jaka Permana.

Page 11: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

iv

18. Kepada teman-temen kelas C Administrasi Publik 2013 yang telah

menjadi sumber kebahagiaan dan selalu ada disaat duka selama

menjalani perkuliahan yaitu Pindo Prayogi, Aji Dewantoro, Eko

Nurcahyo, Ahmad Hidayat, Ahmad Muqimul Haq, Maulana Aditya

Wilman, Ferdy Ardiansyah, Ali Ulumudin, Akhmad Rohayudin, Jaka

Maulana, serta teman-teman lainnya.

19. Serta semua pihak yang terlibat dalam membantu penulis untuk

memberikan arahan, bimbingan, semangat, dan doa yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia yang tak luput dari

kesempurnaan yang tentunya memiliki keterbatasan yang terdapat kekurangan

dalam penyusunannya. Oleh sebab itu, penulis meminta maaf apabila ada

kesalahan dan kekurangan dalam penelitian skripsi ini. Penulis mengharapkan

segala masukan baik kritik maupun saran dari pembaca yang dapat membangun

demi penyempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Tangerang, 17 Desember 2018

Penulis

Masdi

Page 12: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................. 27

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 28

1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 28

1.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 28

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................... 29

Page 13: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

vi

1.6.1 Manfaat Teoritis............................................................................... 29

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 29

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori.......................................................................................... 33

2.1.1 Kebijakan Publik ............................................................................. 33

2.1.2 Evaluasi Kebijakan .......................................................................... 38

2.1.3 Pengelolaan Keuangan Desa ........................................................... 43

2.1.4 Dana Desa........................................................................................ 46

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 55

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian.................................................................. 56

2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................... 58

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................................... 59

3.2 Fokus Penelitian........................................................................................ 59

3.3 Lokasi Penelitian....................................................................................... 60

3.4 Variabel Penelitian.................................................................................... 60

3.4.1 Definisi Konsep ............................................................................... 60

3.4.2 Definisi Operasional ........................................................................ 61

3.5 Instrumen Penelitian.................................................................................. 62

3.6 Populasi dan Sampel ................................................................................. 65

3.6.1 Populasi ............................................................................................ 65

Page 14: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

vii

3.6.2 Sampel.............................................................................................. 65

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 68

3.7.1 Uji Validitas ..................................................................................... 69

3.7.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 70

3.7.3 Uji T-test .......................................................................................... 71

3.8 Lokasi dan Jadual Penelitian..................................................................... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian......................................................................... 74

4.1.1 Desripsi Wilayah Kabupaten Serang ............................................... 74

4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 78

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik .................................................................. 81

4.2.1 Uji Validitas Instrumen.................................................................... 81

4.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 83

4.3 Deskripsi Data............................................................................................ 85

4.3.1 Deskripsi Responden........................................................................ 85

4.3.2 Tanggapan Responden ..................................................................... 89

4.4 Pengujian Hipotesis.................................................................................... 134

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian...................................................................... 138

4.6 Pembahasan................................................................................................ 140

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 149

5.2 Saran .......................................................................................................... 15

Page 15: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

viii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 16: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Desa di Indonesia Tahun 2017 ............................................ 1

Tabel 1.2 Realisasi Hasil Dana Desa per Tahun 2016..................................... 8

Tabel 1.3 Rincian Dana Desa Kabupaten Serang Tahun 2017 ........................ 10

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Miskin di 4 (empat) Kecamatan Pantura

Kabupaten Serang ............................................................................................ 13

Tabel 1.5 Rincian Dana Desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 ................... 14

Tabel 1.6 Realisasi Dana Desa di Desa Tanara Kecamatan Tanara Tahun

2017.................................................................................................................. 15

Tabel 1.7 Realisasi Dana Desa di Desa Pedaleman Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 16

Tabel 1.8 Realisasi Dana Desa di Desa Sukamanah Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 17

Tabel 1.9 Realisasi Dana Desa di Desa Lempuyang Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 17

Tabel 1.10 Realisasi Dana Desa di Desa Tenjoayu Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 18

Tabel 1.11 Realisasi Dana Desa di Desa Bendung Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 19

Tabel 1.12 Realisasi Dana Desa di Desa Cerukcuk Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 20

Page 17: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

x

Tabel 1.13 Realisasi Dana Desa di Desa Cibodas Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 20

Tabel 1.14 Realisasi Dana Desa di Desa Siremen Kecamatan Tanara

Tahun 2017 ...................................................................................................... 21

Tabel 1.15 Jumlah Operator (Siskeudes) di Kecamatan Tanara ...................... 24

Tabel 1.16 Tingkat Pendidikan Aparatur Desa di Kecamatan Tanara............. 25

Tabel 2.1 Kriteria Evaluasi Kebijakan ............................................................. 41

Tabel 3.1 Skoring Item Instrumen ................................................................... 63

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ........................................................................ 63

Tabel 3.3 Perhitungan Sampel ......................................................................... 67

Tabel 3.9 Jadwal Penelitian.............................................................................. 73

Tabel 4.1 HasilUji Validitas............................................................................. 82

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................... 84

Page 18: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Kerangka Penelitian ............................................................. 46

Gambar 4.1 peta kecamatan tanara .................................................................. 79

Gambar 4.2 Bagan Struktur Pemerintahan Desa di Kabupaten Serang ........... 80

Gambar 4.3 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji Pihak Kanan.... 137

Gambar 4.4 Katagorisasi Indikator Efektifitas ................................................ 141

Gambar 4.5 Katagorisasi Indikator Efisiensi ................................................... 142

Gambar 4.6 Katagorisasi Indikator Kecukupan ............................................... 143

Gambar 4.7 Katagorisasi Indikator Perataan ................................................... 145

Gambar 4.8 Katagorisasi Indikator Responsivitas ........................................... 146

Gambar 4.9 Katagorisasi Indikator Ketepatan ................................................. 147

Page 19: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

xii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Anggaran Dana Desa Tahun 2015 – 2017...................................... 7

Grafik 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Usia ........................................... 86

Grafik 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................ 87

Grafik 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 88

Grafik 4.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan................................... 89

Page 20: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Tanggapan responden mengenai partisipasi masyarakat dalam

musyawarah perencanaan pembangunan (kegiatan pembangunan

infrstruktur, kegiatan pelatihan dan pembinaan masyarakat) desa ................. 91

Diagram 4.2 Tanggapan responden mengenai kegiatan pembangunan

infrastruktur, sesuai hasil musyawarah desa .................................................... 93

Diagram 4.3 Tanggapan responden mengenai kegiatan pelatihan dan

pembinaan masyarakat desa, sesuai hasil musyawarah desa ........................... 94

Diagram 4.4 Tanggapan responden mengenai pelaksanaan kegiatan

pembangunan infrastruktur .............................................................................. 95

Diagram 4.5 Tanggapan responden mengenai pelaksanaan kegiatan

pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa............................................... 96

Diagram 4.6 Tanggapan Responden Mengenai biaya yang dianggarkan oleh

pemerintah desa di kegiatan pembangunan desa telah sesuai dengan

harapan masyarakat .......................................................................................... 97

Diagram 4.7 Tanggapan responden mengenai volume (lebar dan panjang)

pembangunan infrastruktur desa yang di putuskan oleh pihak desa sesuai

harapan masyarakat desa.................................................................................. 99

Diagram 4.8 Tanggapan responden mengenai sosialisasi dan promosi yang

dilakukan oleh pihak pemerintah desa dalam menarik minat masyarakat

desa untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan

bagi masyarakat desa........................................................................................ 100

Page 21: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

xiv

Diagram 4.9 Tanggapan responden mengenai dukungan masyarakat dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur ........................................... 102

Diagram 4.10 Tanggapan responden mengenai dukungan masyarakat dalam

penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan pembianaan ..................................... 103

Diagram 4.11 Tanggapan responden mengenai kesesuaian kegiatan

pembangunan infrastruktur dengan masalah (yang benar-benar dibutuhkan)

di masyarakat .................................................................................................. 105

Diagram 4.12 Tanggapan responden mengenai kegiatan pembangunan

infrastruktur mampu memecahkan masalah di masyarakat desa .................... 106

Diagram 3.28 Tanggapan responden mengenai pertanyaan Apakah

pembinaan dan pelatihan sesuai karakteristik desa.......................................... 130

Diagram 3.29 Tanggapan responden mengenai kegiatan pembinaan dan

pelatihan sesuai potensi desa............................................................................ 131

Diagram 4.30 Tanggapan responden mengenai kegiatan pembinaan dan

pelatihan yang diharapankan oleh masyarakat desa......................................... 132

Page 22: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Desa merupakan representasi dari kesatuan masyarakat hukum terkecil

yang telah ada dan tumbuh berkembang seiring dengan sejarah kehidupan

masyarakat Indonesia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan

kehidupan Bangsa Indonesia hingga sekarang. Keberadaan desa di seluruh

Indonesia pada Tahun 2017 berjumlah sebagai beikut.

Tabel 1.1

Jumlah Desa di Indonesia Tahun 2017

No KodeProvinsi

Provinsi JumlahDesa

1 11 Aceh 6.497

2 12 Sumatra Utara 5.418

3 13 Sumatra Barat 928

4 14 Riau 1.592

5 15 Jambi 1.399

6 16 Sumatra Selatan 2.859

7 17 Bengkulu 1.341

8 18 Lampung 2.435

9 19 Kepulauan Bangka Belitung 309

10 21 Kepulauan Riau 275

11 32 Jawa Barat 5.321

Page 23: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

2

12 33 Jawa Tengah 7.809

13 34 D.I Yogyakarta 392

14 35 Jawa Timur 7.724

15 36 Banten 1.238

16 51 Bali 636

17 52 Nusa Tenggara Barat 995

18 53 Nusa Tenggara Timur 2.996

19 61 Kalimantan Barat 2.031

20 62 Kalimantan Tengah 1.434

21 63 Kalimantan Selatan 1.865

22 64 Kalimantan Timur 841

23 65 Kalimantan Utara 447

24 71 Sulawesi Utara 1.508

25 72 Sulawesi Tengah 1.842

26 73 Selawesi Selatan 2.257

27 74 Selawesi Tenggara 1.917

28 75 Gorontalo 657

29 76 Sulawesi Barat 575

30 81 Maluku 1.198

31 82 Maluku Utara 1.064

32 91 Papua Barat 1.743

33 94 Papua 5.420

Total 74.954

Sumber: http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-ALOKASI-DANA-DESA-TA-2017-UPLOAD.pdf diakses hari Kamis tanggal26 Juli 2018 Pukul 04:34 WIB

Page 24: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

3

Dari tabel 1.1 dapat diartikan bahwa keberadaan desa di Indonesia pada

Tahun 2017 berjumlah 74.954 desa yang tersebar di 33 Provinsi menjadikan desa

sebagai potensi pembangunan nasional guna membangun Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) untuk mencapai cita-cita bangsa. Potensi tersebut

adalah dari banyak jumlah desa yang tersebar di seluruh Provinsi dan

Kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Dengan keanekaragaman sumberdaya

alam dan budaya miliki desa yang merupakan potensi yang dapat di kembangkan

sebagai modal pembangunan desa membangun Indonesia. Indonesia merupakan

negara tropis dan kepulauan, Indonesia memiliki keanekaragaman sumberdaya

alam dan budaya yang begitu indah merupakan ciri khas yang dimiliki masing-

masing desa.

Potensi desa-desa di Indonesia dibagi menjadi 2 (dua) macam potensi

(Ulumudin, 2018: 4), potensi pertama adalah potensi yang meliputi, tanah air,

iklim/cuaca, flora dan fauna. Sedangkan potensi yang kedua ialah yang meliputi

masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa dan aparatur desa di seluruh

Indonesia yang dimiliki sangat berbeda-beda karena perbedaan letak geografis dan

keadaan penduduknya yang tidak sama. Oleh karena itu wujud pengakuan negara

terhadap desa, khususnya dalam rangka memperjelas fungsi dan kewenangan

desa, serta memperkuat kedudukan desa dan masyarakat desa sebagai subyek

pembangunan, untuk itu diperlukan kebijakan penataan dan pengaturan mengenai

desa yang diwujudkan oleh Pemerintahan Pusat dengan lahirnya Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Page 25: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

4

Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa,

memberikan banyak keistimewaan kepada desa. Dalam Undang-Undang Desa,

desa di definisikan sebagai desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,

dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa, pasal 1 ayat 1).

Otonomi desa merupakan otonomi asli, bulat dan utuh, menurut Undang-

Undang Desa, pasal 18 kewenangan desa meliputi kewenangan dibidang

penyelegaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa

masyarakat hak asal usul, dan adat istiadat desa. Begitu juga selaras dengan

Undang-Undang Pemerintah Daerah Nomor 23 Tahun 2014 pada pasal 371 dan

372 menyatakan bahwa desa di Kabupaten/Kota memiliki kewenangan-

kewenangan, yang diatur oleh perundang-undangan mengenai desa yang di

maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Desa yang otonom akan memberikan ruang gerak yang luas pada

perencanaan pembangunan yang merupakan kebutuhan nyata masyarakat dan

tidak banyak dibebani oleh program-program kerja dari berbagai instansi dan

pemerintah. Apabila otomomi desa benar-benar terwujud, maka tidak akan terjadi

urbanisasi dan migrasi tenaga kerja potensial keluar meningalkan desa. Untuk

Page 26: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

5

melakukan otonomi desa, maka segenap potensi desa baik berupa kelembagaan,

sumberdaya alam, manusia dan finansial harus dapat dioptimalkan. Agar

memberikan peluang untuk berkembang secara ekonomi dan pembangunan desa

sesuai dengan potensi yang dimiliki diantaranya adalah memberikan kesempatan

kepada desa untuk mandiri terhadap desanya. Akan tetapi kemandirian desa tidak

terbentuk dengan sedirinya, kemandirian desa harus mempertimbangkan

kemampuan desa dalam hal mencari sumber keuangan desa guna membiayai

penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan desa.

Keuangan desa (Widjaja, 2005 : 280) adalah semua hak dan kewajiban

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dinilai dengan uang,

termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban desa. Sumber pendapatan desa (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa, Pasal 71 ayat 2) bahwa: a. pendapatan asli desa terdiri atas hasil

usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain

pendapatan asli desa; b. alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN); c. bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota; d.

alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima

Kabupaten/Kota; e. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

f. hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan g. lain-lain

pendapatan desa yang sah.

Page 27: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

6

Salah satu sumber pendapatan desa di seluruh desa-desa Indonesia ialah

Dana Desa (DD). Dana Desa (DD) adalah dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer

melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan

kegiatan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat. (Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa

yang Bersumber dari APBN). Dengan danya Dana Desa (DD) diharapkan desa

dapat berkembang secara lebih optimal dan mampu membangun wilayahnya

sesuai kebutuhan yang ada di wilayah desanya.

Prioritas penggunaan Dana Desa (DD) Tahun 2017 untuk membiayai

pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pembangunan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa, diutamakan untuk membiayai pelaksanaan

program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang terutama bidang kegiatan

BUMDes, BUMDes bersama, embug dan sarana olahraga. (Peraturan Mentri

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 2017 Tentang perubahan atas Peraturan Mentri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22

Tahun 2016 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017, Pasal 4).

Dengan tujuan umum dana desa (Kementrian keuangan Republik Indonesia, 2017:

14) yaitu: 1. Meningkatkan pelayanan publik di desa, 2. mengentaskan

kemiskinan, 3. memajukan perekonomian desa, 4. mengatasi kesenjangan

pembangunan antar desa, serta 5. memperkuat masyarakat desa sebagai subjek

Page 28: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

7

dari pembangunan. Besaran anggaran dana desa untuk desa-desa di Indonesia

Tahun 2015-2017 dapat dilihat sebagai berikut:

Grafik 1.1Anggaran Dana Desa Tahun 2015-2017

Sumber: http://databoks.katadata.co.id di akses pada hari kamis 26 Juli 2018pukul 0:29 WIB

Dari diagram 1.1 diatas dapat digambarkan bahwa pada Tahun 2015, Dana

Desa (DD) dianggarkan sebesar Rp. 20,7 Triliun, dengan rata-rata setiap desa

mendapatkan alokasi sebesar Rp. 280 Juta. Pada Tahun 2016, Dana Desa (DD)

dianggarkan meningkat menjadi Rp 46,98 Triliun dengan rata-rata setiap desa

sebesar Rp 628 Juta dan di Tahun 2017 kembali meningkat menjadi Rp 60 Triliun

dengan rata-rata setiap desa sebesar Rp 800 Juta, artinya desa-desa di seluruh

Indonesia berubah setelah lahirnya Undang-Undang Desa yang terwujud dengan

diberikannya keistimewaan berupa stimulan dana dari APBN dengan nilai yang

fantastik guna kemandirian desa.

0

10

20

30

40

50

60

2015 2016 2017

20.8

46.98

60

Page 29: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

8

Sejak digulirkannya Dana Desa (DD) kepada desa-desa di seluruh

Indonesia tercatat telah mewujudkan pembangunan infrastruktur di desa hingga

akhir Tahun 2016 dalam skala nasional sebagai berikut:

Tabel 1.2Realisasi Hasil Dana Dana Desa Per2016

No Dimensi Bentuk Bangunan Volume(Unit/Km)

1 Infrastruktur Jalan Desa 66.884 Km

Jembatan 511,9 Km

Irigasi 12.596 Unit

Drainase 56.998 Km

Pasar Desa 1.819 Unit

Tambatan Perahu 1.373 Unit

Penahan Tanah 38.184 Unit

2 Mck Air Bersih 16.295 Unit

Sumur 14.034 Unit

Mck 37.368 Unit

3 Kesehatan Posyandu 7.254 Unit

Polindes 3.133 Unit

4 Pendidikan Paud 11.296 Unit

Sumber: https://www.detik.com/finance Diakses pada hari kamis tanggal 26Juli 2018 pukul 02:28 WIB

Page 30: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

9

Dana Desa (DD) yang diterima desa diharapkan mampu mengatasi

permasalahan-permasalahan desa di Indonesia dan mampu menunjang fasilitaas

umum untuk masyarakat dan mengembangkan potensi-potensi yang ada maupun

yang belum ada di desa. Masalah pelaksanaan kebijakan Dana Desa (DD) pasti

kerap muncul mulai dari kurangnya sosialisasi kepada aparatur desa, sumberdaya

manusia belum siap, waktu pencairan dana dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota atau dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ke desa

mengalami keterlambatan, penggunanaan dana diluar bidang prioritas,

pengeluaran Dana Desa (DD) tidak didukung dengan bukti yang memdai,

kurangnya pengawasan terhadap uang desa, regulasi tentang Dana Desa (DD)

yang berubah-ubah, transparansi yang kurang, dan kurangnya keikutsertaan

masyarakat terhadap pembangunan desa. (Ulumudin, 2018: 6)

Permasalahan pelaksanaan Dana Desa (DD) yang ada harus segera

dicarikan solusinya agar di tahun anggaran mendatang tidak terulang kembali,

masalah yang menjadi temuan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

terhadap desa, pentingnya koordinasi diberbagai lini agar Dana Desa (DD) yang

sudah di terima desa dapat berjalan secara optimal. Dan para aparatur pemerintah

desa dapat secara persuasif mengajak masyarakat untuk ikut serta terhadap semua

proses pembangunan desa, agar Dana Desa (DD) terserap dan pembangunan yang

merata.

Page 31: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

10

Kabupaten Serang merupakan salah satu dari Kabupaten di Provinsi

Banten, Kabupaten Serang berada di ujung barat Laut Jawa, berbatasan dengan

Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur, Kabupaten

Lebak di selatan, dan Kota Cilegon di barat. Dengan wilayah yang luas diperlukan

pembiayaan yang angat besar untuk memajukan dan mengembangkan wilayah

Kabupaten Serang. Dengan adanya Dana Desa (DD) yang tersebar di 326 desa se-

Kabupaten Serang diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian

masyarakat Kabupaten Serang. Pada Tahun 2017 desa di seluruh Kabupaten

Serang mendapatkan tranfer Dana Desa (DD) dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.3

Rincian Dana Desa (DD) Kabupaten Serang Tahun 2017

No Kecamatan Jumlah Desa Pagu Desa Per-Kecamatan T.A

2017 (Rp)

1 Anyar 12 9.246.722.000

2 Bandung 8 6.458.110.000

3 Baros 14 11.149.011.000

4 Binuang 7 5.589.242.000

5 Bojonegara 11 8.471.312.000

6 Carenang 8 6.337.076.000

7 Cikande 13 10.537.290.000

8 Cikesal 17 13.251.215.000

9 Cinangka 14 10.893.362.000

10 Ciomas 11 8.595.715.000

11 Ciruas 15 11.709.448.000

Page 32: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

11

12 Gunung Sari 7 5.498.645.000

13 Jawilan 9 7.342.971.000

14 Kibin 9 7.024.922.000

15 Kopo 11 9.406.883.000

16 Kragilan 12 9.368.471.000

17 Kramatwatu 15 11.801.478.000

18 Lebak Wangi 10 7.907.277.000

19 Mancak 14 11.015.246.000

20 Pabuaran 8 6.422.397.000

21 Padarincang 14 11.012.409.000

22 Pamarayan 11 9.045.399.000

23 Petir 15 11.644.785.000

24 Pontang 11 8.562.311.000

25 Pulo Ampel 9 6.939.940.000

26 Tanara 9 7.330.054.000

27 Tirtayasa 14 10.845.705.000

28 Tunjung Teja 9 7.265.844.000

29 WaringinKurung

11 8.576.129.000

Total 326 257.166.094.000

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)Kabupaten Serang, 2017

Dari tabel 1.3 di atas dapat digambarkan bahwa 326 desa di Kabupaten

Serang mendapatkan transfer dana desa sebesar Rp. 257.166.094.000, kecamatan

yang paling banyak mendapatkan transfer dana desa yakni Kecamatan Cikesal

sebesar Rp. 13.251.215.000 dengan jumlah desa adalah 17 desa. sedangkan

kecamatan yang paling sedikit mendapatkan tranfer dana desa yakni Kecamatan

Page 33: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

12

Gunung Sari sebesar Rp. 5.498.645.000 dengan jumlah desa adalah 7 desa saja.

Alokasi dasar dana desa Tahun 2017 di seluruh desa se-Kabupaten Serang adalah

Rp. 720.442.000 jadi dana desa yang diterima desa-desa di Kabupaten Serang

tidak akan kurang dari jumlah tersebut, selain besaran alokasi dasar di setiap

Kabupaten/Kota dana desa juga mempertimbangkan jumlah penduduk, jumlah

penduduk miskin, luas wilayah, dan Indeks Kesulitan Geografis (IKG) di masing-

masing desa.

Kabupaten Serang terdiri dari 29 Kecamatan salah satunya adalah

Kecamatan Tanara. Kecamatan Tanara sangat terkenal daerahnya lantaran

menjadi tanah kelahiran atau kampung halaman Ulama Besar, guru bagi para

Ulama Indonesia, dan guru besar di Kota Makkah, Saudi Arabia ialah Syaikh

Nawawi Al-Bantani. Lokasi tanah kelahiran Syaikh Nawawi Al-Bantani tepatnya

di Desa Tanara dan masih ramai sampai sekarang dikunjungi penjiarah

(wisatawan religi) dari berbagai wilayah, baik dari wilayah sekitar Banten dan

bahkan dari luar wilayah Banten.

Kecamatan Tanara adalah Kecamatan yang letaknya berada diujung

sebelah timur Kabupaten Serang yaitu wilayahnya berbatasan langsung dengan

wilayah Kabupaten Tangerang. Karakteristik wilayah Kecamatan Tanara tidak

jauh berbeda dengan karakteristik wilayah Kecamatan tetangga yaitu Kecamatan

Cirenang, Kecamatan Tirtayasa, dan Kecamatan Pontang sebagai Wilayah Pesisir

Pantai Utara Kabupaten Serang. Berikut ini jumlah penduduk miskin di 4 (empat)

kecamatan di Pantai Utara Kabupaten Serang yaitu Kecamatan Tanara,

Kecamatan Cirenang, Kecamatan Tirtayasa, dan Kecamatan Pontang.

Page 34: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

13

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk Miskin di 4 (empat) Kecamatan Pantai UtaraKabupaten Serang

No Kecamatan Jumlah Desa JumlahPenduduk

JumlahPenduduk

Miskin1 Tanara 9 39.767 4341

2 Pontang 11 45.245 1538

3 Tirtayasa 14 45.202 1767

4 Carenang 8 34.043 2215

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017

Dari tabel 1.4 di atas dapat digambarkan bahwa Kecamatan Tanara dengan

jumlah penduduk 39.767 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 4.341 jiwa yang

tersebar di 9 (sembilan) desa, Kecamatan Pontang dengan jumlah penduduk

45.245 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 1.538 jiwa yang tersebar di 11

(sebelas) desa, Kecamatan Tirtayasa dengan jumlah penduduk 45.202 jiwa dengan

jumlah penduduk miskin 1.767 jiwa yang tersebar di 14 (empat belas) desa, dan

Kecamatan Cirenang dengan jumlah penduduk 34.043 jiwa dengan jumlah

penduduk miskin 2.215 jiwa. Artinya Kecamatan Tanara adalah kecamatan

dengan jumlah penduduk miskin terbanyak jika dibandingkan dengan jumlah

penduduk miskin 3 (tiga) kecamatan lainnya yang berada di Pantai Utara

Kabupaten Serang. Oleh karena itu, peneliti memilih lokus penelitian di

Kecamatan Tanara.

Desa-desa di Kecamatan Tanara merupakan desa otonom berdasarkan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, sebagai desa yang otonom,

Page 35: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

14

desa-desa tersebut mempunyai wewenangan mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri sesuai kebutuhan dan prioritas desa. Kecamatan Tanara

mempunyai 9 (sembilan) desa, yaitu Desa Tanara, Desa Pedaleman, Desa

Sukamanah, Desa Cerukcuk, Desa Lempuyang, Desa Tenjoayu, Desa Bendung,

Desa Cibodas dan Desa Siremen. Berikut ini rincian besaran dana desa yang di

terima desa-desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 sebagai berikut:

Tabel 1.5

Rinciana Dana Desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017

Dari tabel 1.5 diatas dapat digambarkan bahwa desa-desa di Kecamatan

Tanara mendapat transfer dana desa sebesar Rp. 7.330.054.000, desa yang paling

banyak mendapat transfer dana desa yakni Desa Siremen yakni sebesar

Desa Pagu Dana Desa TahunT.A 2017

1. Tanara 775.989.000

2. Pedaleman 820.313.000

3. Sukamanah 782.080.000

4. Lempuyang 838.561.000

5. Tenjoayu 806.934.000

6. Bendung 842.721.000

7. Cerukcuk 800.792.000

8. Cibodas 812.553.000

9. Siremen 850.111.000

Total 7.330.054.000

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD)Kabupaten Serang, 2017

Page 36: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

15

Rp.850.111.000 dan desa yang paling sedikit mendapat tranfer dana desa yakni

Desa Tanara yaitu Rp. 775.989.000. artinya bahwa desa-desa di Kecamatan

Tanara rata-rata perolehan dana desanya terbilang besar sekitar Rp. 800 jutaan,

menurut hemat Peneliti, penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara cukup

mampu mendongrak pembangunan desa di wilayah Kecamatan Tanara, baik

pembangunan desa (infrastruktur) dan pemberdayaan masyarakat (pelatihan dan

pembinaan) sebagai berikut.

Tabel 1.6Realisasi Dana Desa di Desa Tanara Kecamatan Tanara Tahun 2017

No Bidang Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

732.830.500 94

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

13.160.000 2

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

29.998.500 4

Total 775.989.000 100

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1.6 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Tanara Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya yaitu 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan

usaha/peningkatan ekonomi bagi masyarakat dan pelatihan kelompok tani dan

Page 37: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

16

nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan kerukunan

umat beragama.

Tabel 1.7Realisasi Dana Desa di Desa Pedaleman Kecamatan Tanara Th. 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

783.563.000 96

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

5.850.000 1

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

30.900.000 3

Total 820.313.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1.7 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Pedaleman Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan kelompok

tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan

kerukunan umat beragama, pembinaan pemuda dan olah raga, dan pembinaan

keamanan dan ketertiban.

Page 38: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

17

Tabel 1.8Realisasi Dana Desa di Desa Sukamanah Kecamatan Tanara Th. 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

760.039.500 97

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

8.335.500 1

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

13.705.000 2

Total 782.080.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1. 8 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Sukamanah Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan kelompok

tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan

kerukunan umat beragama.

Tabel 1.9Realisasi Dana Desa di Desa Lempuyang Kecamatan Tanara Th. 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

803.937.000 96.0

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

11.544.000 1.2

Page 39: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

18

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

23.080.000 2.8

Total 838.561.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1. 9 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Lempuyang Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan kelompok

tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan

kerukunan umat beragama.

Tabel 1.10Realisasi Dana Desa di Desa Tenjoayu Kecamatan Tanara Th. 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

785.889.000 97

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

5.445.000 0.6

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

15.600.000 2.4

Total 806.934.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1.10 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Tenjoayu Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

Page 40: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

19

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan kelompok

tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan

kerukunan umat beragama.

Tabel 1.11Realisasi Dana Desa di Desa Bendung Kecamatan Tanara Tahun 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

816.899.000 97

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

13.572.000 1.6

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

12.250.000 1.7

Total 842.721.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1. diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Bendung Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa, pembangunan gapura dan pembangunan SPAL (saluran

pembuangan air limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi:

pelatihan kelompok tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan

meliputi: pembinaan kerukunan umat beragama.

Page 41: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

20

Tabel 1.12Realisasi Dana Desa di Desa Cerukcuk Kecamatan Tanara Th. 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

770.072.000 96

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

4.913.000 0.6

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

25.807.000 3.4

Total 800.792.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1. 12 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Cerukcuk Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan kelompok

tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan

kerukunan umat beragama.

Tabel 1.13Realisasi Dana Desa di Desa Cibodas Kecamatan Tanara Tahun 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

796.703.000 98.0

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

5.925.000 0.7

Page 42: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

21

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

9.925.000 1.3

Total 812.553.000 100%

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1.12 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Cibodas Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan kelompok

tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan kemasyarakatan meliputi: pembinaan

ketertiban dan keamanaan.

Tabel 1.14Realisasi Dana Desa di Desa Siremen Kecamatan Tanara Tahun 2017

No Keterangan Besaran Dana (Rp) Presentase (%)

1 Kegiatan pembangunaninfrastruktur desa

774.140.000 91.0

2 Kegiatan pelatihan bagimasyarakat desa

29.500.000 3.4

3 Kegiatan pembinaankemasyarakatan

46.201.000 5.6

Total 850.111.000 100

Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KabupatenSerang, 2017.

Dari tabel 1. 14 diatas dapat digambarkan bahwa penggunaan dana desa di

Desa Siremen Kecamatan Tanara Tahun 2017 telah merealisasikan 3 bidang

Page 43: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

22

kegiatan diantaranya: 1) kegiatan pembangunan infrastruktur meliputi:

pembangunan jalan desa dan pembangunan SPAL (saluran pembuangan air

limbah). 2) kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa meliputi: pelatihan teknologi

tepat guna dan pelatihan kelompok tani dan nelayan. 3) kegiatan pembinaan

kemasyarakatan meliputi: pembinaan kerukunan umat beragama, pembinaan

keamanaan dan ketertiban dan pembinaan pemuda dan olahraga.

Pedoman pelaksanaan Dana Desa Tahun 2017 pada desa-desa di

Kecamatan Tenara Kabupaten Serang adalah Peraturan Bupati (PERBUP) Serang

Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian

Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Dana

Desa Tahun 2017. Dengan tambahan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Permendes) Nomor 4

Tahun 2017 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017. Namun dalam

pelaksanaannya tidak begitu saja terlepas dari permasalahan-permasalahan. Dalam

obsevasi awal penelitian, peneliti menemukan beberapa permasalahan

pelaksanaan dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara sebagai berikut.

Pertama, dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa realisasi penggunaan

dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 diprioritaskan pada kegiatan dan

program pembangunan infrastruktur desa dan kegiatan pelatihan dan pembinaan

masyarakat desa, yang seharusnya dalam Permendes Nomor 4 Tahun 2017

Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 pasal 4 yang berbunyi

bahwa selain penggunaan diprioritaskan membiayai program dan kegiatan

pembangunan desa (infrastruktur) dan pemberdayaan masyarakat (pelatihan dan

Page 44: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

23

pembinaan), diprioritaskan juga untuk pembiayaan dalam pelaksanaan program

dan kegitan yang bersifat lintas bidang (BUMDes, BUMDes bersama, embug,

produk unggulan desa atau kawasan desa dan sarana olahraga desa). Akan tetapi

desa-desa di Kecamatan Tanara belum ada yang melaksanakan program dan

kegiatan yang bersifat lintas bidang atau belum mempunyai BUMDes, produk

unggulan desa dan lain-lainnya karena desa- desa di Kecamatan Tanara masih

bingung menetukan potensi yang akan di kelola menjadi program dan kegiatan

yang bersifat lintas bidang (Badan Usaha Milik Desa dan lain-lain). (Hasil

wawancara tidak langsung dengan perwakilan aparatur desa di 4 (empat) desa di

Kecamatan Tanara).

Kedua, lambatnya penyusunan laporan realisasi penggunaan dana desa

berdampak terhadap telatnya tranfer dana desa ke kas desa. Apabila terlambat

menyapaikan laporan realisasi penggunaan dana desa berdampak terlambatnya

tranfer dana desa. Keterlambatan tranfer/pencairan dana desa di Kecamatan

Tanara dikarenakan desa-desa belum memenuhi syarat pencairan dana desa.

Belum terpenuhinya syarat-syarat tersebut karena hanya ada satu operator

(siskeudes) di setiap desa di Kecamatan Tanara. (Hasil wawancara tidak langsung

dengan perwakilan aparatur desa di 4 (empat) desa di Kecamatan Tanara).

Page 45: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

24

Tabel 1.15

Jumlah Operator (Siskeudes) di Kecamatan Tanara

Nama Desa Jumlah Operator DanaDesa

1. Tanara 1

2. Pedaleman 1

3. Cerukcuk 1

4. Sukamanah 1

5. Cibodas 1

6. Tenjoayu 1

7. Bendung 1

8. Lempuyang 1

9. Siremen 1

Sumber: Struktur Oraganisasi Desa di KecamatanTanara, 2017

Ketiga, meskipun dalam pengelolaan dana desa pada desa-desa di

Kecamatan Tanara diserahkan luas kepada desa, namun masih ada beberapa

hambatan dan tantangan dari perangkat desa yaitu kesiapan perangkat desa untuk

mengelola dana desa. bahwasanya masih banyak perangkat desa di Kecamatan

Tanara belum paham dengan pengelolan APBDes (Hasil wawancara tidak

langsung dengan perwakilan aparatur desa di 4 (empat) desa di Kecamatan

Page 46: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

25

Tanara). Hemat peneliti terkait hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh

pengetahuan atau daya tangkap pemahaman secara mendalam tentang menggali

informasi suatu masalah, itu di dapat saat masa pendidikan (sekolah atau kuliah)

atau tingkat pendidikan perangkat desa sebagai berikut.

Tabel 1.16

Tingkat Pendidikan Aparatur Desa di Kecamatan Tanara

Nama Desa Tingkat Pendidikan

SMA Sarjana

1. Tanara 8 1

2. Pedaleman 9 -

3. Cerukcuk 9 -

4. Sukamanah 8 1

5. Cibodas 9 -

6. Tenjoayu 7 2

7. Bendung 9 -

8. Lempuyang 9 -

9. Siremen 9 -

Sumber: Profil Desa di Kecamatan Tanara, 2017

Berdasarkan tabel 1.16 dapat diketahui bahwa pendidikan yang dimiliki

perangkat desa khususnya bagian operator (siskeudes) dana desa di Desa Tanara,

Desa Pedaleman, Desa Cerukcuk, Desa Bendung, Desa Lempuyang, dan Desa

Siremen yaitu rata-rata hanya lulusan SMA. Kemudia jumlah desa yang memiliki

(siskuedes) dana desa dengan latar belakang pendidikan sarjana yaitu Desa

Tenjoayu dan Desa Sukamanah. Sedangkan Kepala Desa dengan berlatar

belakang pendidikan S-1 (sarjana) tidak ada, semua Kepala Desa berlatar

Page 47: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

26

belakang pendidikan SMA. pendidikan perangkat desa (yang rata-rata SMA)

itulah yang menjadi salah satu penyebab masih banyaknya perangkat desa yg

tidak paham pengelolaan APBDes.

Keempat, penggunaan dana desa dipergunakan untuk membiayai program

dan kegiatan pembangunan desa (infrastruktur) dan pemberdayaan masyarakat

desa. realisasi program dan kegiatan berdasarkan usulan warga saat musyawarah

di tingkat dusun/ RW dan musyawarah desa. Namun dalam kegiatan perencanaan

dan pelaksanaannya kerap terkendala dengan tidak adanya dukungan langsung

oleh masyarakat seperti antusias masyarakat hadir dalam musyawarah

pembangunan desa, kegiatan pelatihan dan pembinaan, dan lain-lain. disebabkan

oleh hilangnya sifat-sifat gotong-royong maupun kebersamaan diantara warga

desa yang digantikan oleh amplop/upah atau uang. (Hasil wawancara tidak

langsung dengan perwakilan aparatur desa di 4 (empat) desa di Kecamatan

Tanara). Berdasarkan permasalahan diatas maka judul penelitian ini adalah

“Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun

2017”

Page 48: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

27

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian ini perlunya adanya

identifikasi masalah, dari hasil studi pendahulu penlitian-penelitian

mengidentifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Penggunaan Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017

belum sesuai dengan Permendes Nomor: 4 Tahun 2017 Tentang Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

2. Telatnya tranfer Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Tahun

Anggaran 2017 tidak sesuai dengan (Perbup Serang No. 20 Tahun 2017

Tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Dana Desa Tahun

2017).

3. Kurang pahamnya perangkat desa dalam pengelolaan Dana Desa pada

desa-desa di Kecamatan Tanara yang disebabkan oleh rata-rata tingkat

pendidikan perangkat desa di dominasi lulusan SMA dan sedikit yang

lulusan S-1 berpengaruh dalam mengelola keuangan desa yang saat ini

dinilai rumit.

4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam hal memberikan dukungan

langsung pada kegiatan perencanaan pembangunan desadisebabkan oleh

hilangnya nilai gotong-royong sesama warga desa yang digantikan dengan

amplop/upah atau uang.

Page 49: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

28

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini dilakukan agar lebih fokus dalam hal

ini peneliti membatasi pada ruang lingkup permasalahan yang difokuskan kepada

“Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun

2017”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah Seberapa besar hasil Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan

Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten

Serang Tahun 2017.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ilmu

pengetahuan pada Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa terkait

penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan

Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017.

Page 50: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

29

2. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang

memiliki kesamaan fokus penelitian.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

Pimpinan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa

(DPMPD) Kabupaten Serang dan Kecamatan Tanara sebagai

kepanjangan tangan Kabupaten Serang untuk dapat mengevaluasi

Penggunaan Dana Desa (DD) di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

demi kemandirian desa-desa di Kecamatan Tanara.

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara

Kabupaten Serang Tahun 2017.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah :

BAB I: PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, dimana mengemukakan hal-hal yang

menjadi alasan keterkaitan peneliti terhadap topik atau judul penelitian dan

pentingnya dilakukan penelitian terhadap topik tersebut. Identifikasi masalah

dan pembatasan masalah berisikan aspek permasalahan yang muncul dan

berkaitan.

Page 51: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

30

BAB II: DESKRIPSI TEORI

Pada bab ini terdiri ari deskripsi teori, kerangka dan asumsi dasar penelitian.

Deskripsi teori merupakan pendapat ali tentang teori yang berkaitan dengan

Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

Tahun 2017. Selanjutnya kerangka berpikir menggambarkan alur pemeikiran

penelitian dalam penelitian ini, yang kemudian coba disimpulkan oleh

penelitian tersebut dalam asumsi dasar penelitian.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menggambarkan tentang metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini, kemudian instrumen penelitian, jelas dan

sumber data, informan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan data dan analisis data, pengujian data serta lokasi dan jadwal

penelitian

BAB IV: HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, penelti menguraikan tentang hasil penelitian yang terdiri dari

deskripsi objek penelitian, deskripsi data, kemudian dilakukan

penganalisiskan dan pembahasan mengenai Evaluasi Penggunaan Dana Desa

di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017.

BAB V: PENUTUP

Bab ini memaparkan kesimpulan yang menyimpulkan hasil penelitian secara

singkat, jelas serta sesuai dengan permasalahan dan asumsi dasar penelitian.

Page 52: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

31

Secara saran yang berisi masukan dari peneliti terhadap bidang yang diteliti

baik secara teoritis maupun praktis

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 53: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

32

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN

DAN HIPOTESIS

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian

sistematis tentang teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis

buku) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang

diteliti. Beberapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau

dideskripsikan, akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila

dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu

dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat

kelompok teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga

variabel independen dan satu dependen. Oleh karena itu, semakin

banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang

perlu dikemukakan (Sugiyono, 2009:58).

2.1.1 Kebijakan Publik

Definisi kebijakan publik menurut Eystone (1971:18) dalam

Wahab (2012:13) ialah “the relationship of governmental unit to its

environment” (antar hubungan yang berlangsung di antara unit/satuan

pemerintahan dengan lingkungannya). Demikian pula definisi menurut

Wilson (2006:154) dalam Wahab (2012:13) yang merumuskan kebijakan

32

Page 54: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

33

publik sebagai berikut:

“The actions, objectives and pronouncements of governments onparticular matters, the steps they take (or fail to take) toimplement them,and the explanations they give for what happens(or does not happen)” (tindakan-tindakan, tujuan-tujuan danpernyataan-pernyataan pemerintah mengenai masalah-masalahtertentu, langkah-langkah yang telah/sedang diambil (atau gagaldiambil) untuk diimplementasikan dan penjelasan-penjelasanyang diberikan oleh mereka mengenai apa yang telah terjadi (atautidak terjadi).

Definisi lain, yang tak kalah luasnya, dikemukakan oleh Dye

dalam Wahab (2012:14) yang menyatakan bahwa kebijakan publik ialah

“whatever governments choose to do or not to do” (pilihan tindakan apa

pun yang dilakukan atau tidak ingin dilakukan oleh pemerintah).

Sedangkan, pakar Inggris, W.I. Jenkins (1978:15) dalam Wahab

(2012:15) merumuskan kebijakan publik adalah sebagai berikut:

“A set of interrelated decisions taken by a political actor orgroup of actors concerning the selection of goals and the meansof achieving them within a specified situation where thesedecisions should, in principle, be within the power of these actorsto achieve” (serangkaian keputusan yang saling berkaitan yangdiambil oleh seorang aktor politik atau sekelompok aktor,berkenaan dengan tujuan yang telah dipilih beserta cara-carauntuk mencapainya dalam suatu situasi. Keputusan-keputusan itupada prinsipnya masih berada dalam batas-batas kewenangankekuasaan dari para aktor tersebut).

Chief J. O. Udoji, seorang pakar dari Nigeria (1981) dalam

Wahab (2012:15), telah mendefinisikan kebijakan publik sebagai “an

santioned course of action addressed to a particular problem or group

of related problems that affect society at large” (suatu tindakan

bersanksi yang mengarah pada suatu tujuan tertentu yang saling

Page 55: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

35

berkaitan dan memengaruhi sebagian besar warga masyarakat).

Pakar Perancis, Lemieux dalam Wahab (2012:15) merumuskan

kebijakan publik sebagai berikut:

“The product of activities aimed at the resolution of publicproblems in the environment by political actors whoserelationship are structured. The entire process evolves overtime” (produk aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan untukmemecahkan masalah-masalah publik yang terjadi di lingkungantertentu yang dilakukan oleh aktor-aktor politik yanghubungannya terstruktur. Keseluruhan proses aktivitas ituberlangsung sepanjang waktu).

Definisi lain mengenai kebijakan publik menurut Friedrich

(1969:79) dalam Agustino (2008:7) adalah sebagai berikut:

“Serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan oleh seseorang,kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentudimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dankemungkinan-kemungkinan (kesempatan-kesempatan) dimanakebijakan tersebut diusulkan agar berguna dalam mengatasinyauntuk mencapai tujuan yang dimaksud”.

Sedangkan, Anderson (1984:3) dalam Agustino (2008:7)

memberikan pengertian atas definisi kebijakan publik, dalam bukunya

Public Policy Making, adalah serangkaian tindakan yang mempunyai

maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor

atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan

atau suatu hal yang diperhatikan.

Laswell dan Kaplan dalam Subarsono (2011:3) berpendapat

bahwa kebijakan publik hendaknya berisi tujuan, nilai-nilai, dan

Page 56: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

36

praktika-praktika sosial yang ada dalam masyarakat.

Menurut Agustino (2008:8) beberapa karakteristik utama dari

suatu kebijakan publik adalah sebagai berikut:

1) Pada umumnya kebijakan public perhatiannya ditujukan

pada tindakan yang mempunyai maksud atau tujuan

tertentu daripada perilaku yang berubah atau acak.

2) Kebijakan publik pada dasarnya mengandung bagian atau

pola kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah

daripada keputusan yang terpisah-pisah.

3) Kebijakan publik merupakan apa yang sesungguhnya

dikerjakan oleh pemerintah dalam mengatur perdagangan,

mengontrol inflasi, atau menawarkan perumahan rakyat.

4) Kebijakan publik dapat berbentuk positif maupun negatif.

Secara positif, kebijakan melibatkan beberapa tindakan

pemerintah yang jelas dalam menangani suatu

permasalahan; secara negatif, kebijakan publik dapat

melibatkan suatu keputusan pejabat pemerintah untuk

tidak melakukan suatu tindakan atau tidak mengerjakan

apapun, padahal dalam konteks tersebut keterlibatan

pemerintah amat diperlukan.

5) Kebijakan publik, paling tidak secara positif didasarkan

pada hukum dan merupakan tindakan yang bersifat

memerintah.

Page 57: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

37

Michael Howlet dan M. Ramesh (1995:11) dalam Subarsono

(2011:13) menyatakan bahwa proses kebijakan publik terdiri dari lima

tahapan sebagai berikut:

a. Penyusunan Agenda (Agenda Setting)

Penyusunan agenda yakni suatu proses agar suatu masalah

bias mendapat perhatian dari pemerintah.

b. Formulasi Kebijakan (Policy Formulation)

Formulasi kebijakan yakni proses perumusan pilihan-pilihan

kebijakan oleh pemerintah.

c. Pembuatan Kebijakan (Decision Making)

Pembuatan kebijakan yakni proses ketika pemerintah memilih

untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan sesuatu

tindakan.

d. Implementasi Kebijakan (Policy Implementation)

Implementasi kebijakan yaitu proses untuk melaksanakan

kebijakan supaya mencapai hasil.

e. Penilaian/Evaluasi Kebijakan (Policy Evalution)

Evaluasi kebijakan yakni proses untuk memonitor dan menilai

hasil atau kinerja kebijakan.dipandang sebagai suatu kegiatan

fungsional, artinya evaluasi kebijakan.

Page 58: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

38

2.1.2 Evaluasi Kebijakan

Menurut Lester dan Stewart dalam Agustino (2008:185) evaluasi

ditujukan untuk melihat sebagian-sebagian kegagalan suatu kebijakan

dan untuk mengetahui apakah kebijakan dan untuk mengetahui apakah

kebijakan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan

dampak yang diinginkan.

Evaluasi kebijakan menurut Dye dalam Parsons (2006:547)

adalah pemeriksaan yang objektif, sistematis dan empiris terhadap efek

dari kebijakan dan program publik terhadap tergetnya dari segi tujuan

yang ingin dicapai.

Berbeda dengan evaluasi kebijakan dalam arti yang lebih spesifik

menurut Dunn (2003:608) yaitu:

“Berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai ataumanfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan padakenyataannya mempunyai nilai, hal ini karena hasil tersebutmemberi sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam hal ini,dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapaitingkat kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan dibuat jelas atau diatasi”.

Menurut Agustino (2008:188-189), fungsi evaluasi kebijakan

adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi kebijakan harus memberi informasi yang valid dan

dipercaya mengenai kinerja kebijakan. kinerja kebijakan yang

dinilai dalam evaluasi kebijakan melingkupi:

Page 59: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

39

a. Seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat

dicapai melalui tindakan kebijakan/program. Dalam hal ini

evaluasi kebijakan mengungkapkan seberapa jauh tujuan-

tujuan tertentu telah dicapai.

b. Apakah tindakan yang ditempuh oleh implementing

agencies sudah benar-benar efektif, responsif, akuntabel,

dan adil. Dalam bagian ini evaluasi kebijakan harus juga

memerhatikan persoalan-persoalan hak azasi manusia

ketika kebijakan itu dilaksanakan. Hal ini diperlukan oleh

para evaluator kebijakan karena jangan sampai tujuan dan

sasaran dalam kebijakan publik terlaksana, tetapi ketika itu

diimplementasikan banyak melanggar perikehidupan

warga.

c. Bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri.

Dalam bagian ini evaluator kebijakan harus dapat

memberdayakan output dan outcome yang dihasilkan dari

suatu implementasi kebijakan. ketajaman penglihatan ini

yang diperlukan oleh publik ketika melihat hasil evaluasi

kebijakan, sehingga fungsinya untuk memberi informasi

yang valid dan dapat dipercaya menjadi realisasi dari

perwujudan right to know bagi warga masyarakat.

Page 60: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

40

2. Evaluasi kebijakan berfungsi memberi sumbangan pada

klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari

pemilihan tujuan dan target.

3. Evaluasi kebijakan berfungsi juga untuk memberi sumbangan

pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya,

termasuk bagi perumusan masalah maupun pada rekomendasi

kebijakan.

Pendekatan-pendekatan evaluasi kebijakan menurut Dunn

(2003:613) adalah sebagai berikut:

a. Evaluasi Semu

Evaluasi semu adalah pendekatan yang menggunakan metode-

metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid

dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan, tanpa berusaha

untuk menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil

tersebut terhadap individu, kelompok, atau masyarakat secara

keseluruhan. Asumsi utama dari evaluasi semu adalah bahwa

ukuran tentang manfaat atau nilai merupakan sesuatu yang

dapat terbukti sendiri atau tidak kontroversial.

b. Evaluasi Formal

Evaluasi formal merupakan pendekatan yang menggunakan

metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid dan

cepat dipercaya mengenai hasil-hasil kebijakan tetapi

mengevaluasi hasil tersebut atas dasar tujuan program kebijakan

Page 61: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

41

yang telah diumumkan secara formal oleh pembuat kebijakan dan

administrator program. Asumsi utama dari evaluasi formal adalah

bahwa tujuan dan target diumumkan secara formal adalah

merupakan ukuran yang tepat untuk manfaat atau nilai kebijakan .

c. Evaluasi Keputusan Teoritis

Evaluasi keputusan teoritis adalah pendekatan yang

menggunakan metode-metode deskriptif untuk mengahasilkan

informasi yang dapat dipertanggungjwabkan dan valid mengenai

hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai

macam pelaku kebijakan.

Dunn menggambarkan kriteria-kriteria evaluasi kebijakan sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Kriteria Evaluasi Kebijakan

Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi

Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah

dicapai?

Unit Pelayanan

Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan

untuk mencapai hasil yang

diinginkan?

Unit biaya

Manfaat bersih

Rasio cost-benefit

Page 62: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

42

Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang

diinginkan memecahkan masalah?

Biaya tetap

Efektivitas tetap

Perataan Apakah biaya manfaat didistribusikan

dengan merata kepada kelompok-

kelompok yang berbeda?

Kriteria Pareto Kriteria

Kaldor-Hicks Kriteria

Rawls

Responsivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan

kebutuhan, preferensi, atau nilai

kelompok-kelompok tertentu?

Konsistensi dengan

survei warga negara

Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan

benar-benar berguna atau bernilai?

Program publik harus

merata dan efisien

Sumber : Dunn, 2003:610

Sedangkan, Suchman dalam Winarno (2007:230) mengemukakan enam

langkah dalam evaluasi kebijakan, yakni:

a. Mengidentifikasi tujuan program yang akan dievaluasi

b. Analisis terhadap masalah

c. Deskripsi dan standarisasi

d. Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi

e. Menentukan perubahan yang diamati merupakan akibat dari

kegiatan tersebut atau karena penyebab yang lain

f. Beberapa indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.

Berdasarkan pemaparan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa

Evaluasi Kebijakan adalah pemeriksaan yang objektif, sistematis dan empiris

terhadap efek dari kebijakan dan program publik terhadap targetnya dari segi

Page 63: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

43

tujuan yang ingin dicapai. Dengan kriteria efektifitas, efisiensi, kecukupan,

pemerataan, resvonsivitas, dan ketepatan.

2.1.3 Pengelolaan Keuangan Desa

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang, serta barang/uang yang dijadikan millik desa terkait dengan

pelaksanaan hak dan kewajiban. Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanan, penganggaran, penata-usahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan desa. Gambaran rincian proses

siklus pengelolaan keuangan desa adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2

Siklus Pengelolaan Keuangan Desa

Sumber: Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, 2015

Perencanaan

Penganggaran

Pelaksanaan

Penatasusahaan

Pelaporan

Pertanggung

jawaban

SiklusPengelolaan

keuangan desa

Page 64: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

44

1. Perencanaan

Secara umum, perncanaan keuangan adalah kegiatan untuk

memperkirakan pendepatan dan belanja dalam kurun waktu

tertentu dimasa yang akan datang. Perencanaan keuangan desa

dilakaukan setelah tersusun RPJM Desa dan RKP Desa yang

menjadi dasar unntuk menyusun APBDesa yang merupakan

hasil dari perncanaan keuangan desa.

2. Penganggaran

Setelah RKP Desa ditetapkan maka dilanjut proses penyusunann

APBDesa. Rencana Kegiatan dan Rencana Anggarana Biaya

yang telah ditetapkan dalam RKP Desa dijadikan pedoman

dalam proses penganggaran keuangan tahunan pemerintahan

desa, yang ditetapkan untuk menyelenggarakan program dan

kegiatan yang menjadi kewenangan desa.

3. Pelaksanaan

Pelksanaan dalam pengelolaan keuangan desa merupakan

implementasi atau eksekusi dari anggaran pendapatan dan

belanja desa, termasuk dalam pelaksanaan diantaranya adalah

proses pengadaan barang dan jasa serta proses pembayaran.

Tahap pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan untuk

melaksanakan APBDesa dalam satu tahun anggaran yang

dimulai dari 1 januari hingga 31 Desember. Atas dasar

APBDesa dimaksud disusunlah Rencana Anggaran Biaya

Page 65: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

45

(RAB) untu setiap kegiatan yang menjadi dasar pengajuan Surat

Permintaan Pembayaran (SPP). Pengadaan barang dan jasa,

penyusunan buku kas pembantu kegiatan dan perubahan

APBDesa adalah kegiatan yang berlangsung pada tahap

pelaksanaan.

4. Penatausahaan

Penatausahaan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakuakan

secara sistematis (teratur dan masuk akal/logis) dalam bidang

keuangan berdasarkan prinsip, standar, serta prosedur tertentu

sehingga informasi aktual (informasi yang sesungguhnya)

berkenaan dengan keuangan dapatsegera diperoleh. Tahapan ini

merupakan proses pencatatan seluruh transksi keuangan yang

terjadi dalam satu tahun anggaran. Lebih lanjut, kegiatan

penatausahaan APBDesa. Hasil dari penatausahaan adalah

laporan yang dapat digunakan untuk pertanggungjawaban

pengelolaan keuangan itu sendiri.

5. Pelaporan

Pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan

hal-hal yang berhubungan denganhasil pekerjaan yang telah

dilakukan selama satu periode tertentu sebagai bentuk

pelaksanaan tanggungjawab atas tugas dan wewenang yang

diberikan laporan merupakan suatu bentuk penyajian data dan

informasi mengenai suatu kegiatan ataupun keadaan yang

Page 66: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

46

berkenaan dengan adanya suatu tanggungjawab yang

ditugaskan. Pada tahap ini, pemerintah desa menyusun laporan

realisasipelaksanaan APBDesa setiap semester yang

disampaikan pada Bupati/Walikota.

6. Pertanggungjawaban

Pertanggungjaawaban pengelolaan keuangan desa dilakuan

setiap akhir tahun anggaran disampaikan kepada

Bupati/Walikota dan di dalam Forum Musyawarah Des

2.1.4 Dana Desa

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan

belanja negara yang diperuntukan bagi desa yang ditranfer melalui anggaran

pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pemberdayaan

masyarakat.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang dana desa terdapat

sebagai berikut:

Pertama adalah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pada pasal 71 ayat (1), yang

berbunyi:

“Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajibanDesa yang dapat dinilai dengan uang serta segalasesuatu berupa uang dan barang yang berhubungandengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa”.

Page 67: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

47

Dapat dijabarkan isi kandungan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

Desa Pada pasal 71 ayat (1) mengenai keuangan desa bahwa semua hak dan

kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta sesuatu berupa uang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. kandungan “hak dan

kewajiban desa” adalah sesuatu yang menimbulkan pendapatan, belanja dan lain-

lain pendapatan desa.

Penjabaran “pendapatan desa” di pertegas dalam undang-undang Nomor 6

Tahun 2014 Tentang Desa pasal 72 ayat 1 yang berbunyi:

a pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset,swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lainpendapatan asli Desa;

b alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negarac bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah

Kabupaten/Kotad alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana

perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota;

e bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten/Kota;

f hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihakketiga; dan

g lain-lain pendapatan Desa yang sah.

Dapat dijabarkan isi kandungan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang

Desa Pada pasal 72 ayat 1 mengenai pendapatan desa bahwa dari 7 (tujuh) poin

tersebut dalah sumber pendapatan desa guna penyelenggaraan pemerintahan desa.

Pada poin huruf (b) yaitu “alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara”

artinya bahwa alokasi bersumber dari APBN langsung ke desa dengan

mengektifkan program yang berbasis desa secara merata.

Page 68: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

48

Kedua adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara, PP No. 8 Tahun 2016 tentang dana desa yang bersumber dari APBN

pasal 1 ayat (2) berbunyi:

Dapat dijabarkan bahwa dana desa merupakan dana stimulan dari pemerintah

pusat yang diperuntukan bagi desa yang ditranfer melalui APBD kabupaten/kota

dan digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan guna melayani masyarakat

desa dalam urusan di kantor desa seperti pengurusan administrasi kependudukan

dan lain-lain, kemudian pelaksanan pembangunan desa guna mempermudah akses

kebutuhan dasar masyarkat seperti jalan desa, MCK dan lain-lain, kemudian

pembinaan kemasyarakatan guna mengembalikan jiwa atau kesadaran budaya

berdesanya yang telah lama hilang seperti gotongroyong, riungan dan lain-lain.

Kemudian yang terakhir adalah pemberdayaan masyarakat guna mengembangkan

potensi yang sudah ada dan belum ada. Potensi sumberdaya: potensi sumberdaya

alam, potensi sumberdaya manusia dan lain-lainnya.

Ketiga Pedoman Pelaksanaan Dana Desa di Kabupaten Serang Tahun

2017 adalah Peraturan Bupati Serang Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Tata Cara

Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak Daerah

“dana desa adalah dana yang bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara yang diperuntukan bagidesa yang ditranfer melalui anggaran pendapatan danbelanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untukmembiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaanpembangunan, pembinaan kemasyarakatan, danpemberdayaan masyarakat”.

Page 69: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

49

dan Retribusi Daerah dan Dana Desa Tahun 2017, pedoman teknis ini berisi 12

bab dan 25 pasal didalamnya. Pada bab 1(satu) menjelaskan ketentuan umum

Perbup, pada bab 2 (dua ) menjelaskan pasal 2 (dua) mengenai ruang lingkup

perbup, pada bab 2 (dua) pasal 3 (tiga) menjelaskan informasi berkaitan dengan

pelaksanaan tranfer dana ke desa, berbunyi:

Pasal 3

(1) Bupati menginformasikan Rincian ADD, BHPRDdan DD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2kepada Kepala Desa.

(2) Rincian ADD, BHPRD dan DD diinformasikandalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelahKebijakan Umum Anggaran dan Prioritas PlafonAnggaran Sementara disepakati Bupati bersamaDPRD.

(3) Informasi dari Bupati sebagaimana dimaksudpada ayat (1) menjadi bahan penyusunanRancangan APB Desa.

(4) Kepala Desa wajib menginformasikan kegiatan-kegiatan yang bersumber dari ADD, BHPRD danDD pada media papan pengumuman yang ada dikantor pemerintah desa, untuk diaksesmasyarakat dan lembaga masyarakat desasetempat.

(5) Tim Pelaksana Kegiatan Desa dalammelaksanakan kegiatan berupa fisik yangbersumber dari ADD, BHPRD dan DD wajibmembuat papan kegiatan dan/atau prasastisederhana sebagai bahan informasi kepadamasyarakat yang paling sedikit memuat namakegiatan, jumlah dana, sumber dana dan waktupelaksanaan.

Dapat dijabarkan dari pasal 3 Perbup Serang Nomor: 20 Tahun 2017 dari 5 (lima)

ayat tersebut menjelaskan keberadaan dana transfer (ADD, BHPRD dan DD) di

APBD kabupaten dan siap ditranfer ke desa langsung dan menjelaskan apa yang

harus dilakukan desa mengenai penyusunan RAPBDes, soasialisi penggunaan dan

Page 70: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

50

transfaransi penggunaan dana trasfer kepada masyarakat.

Pada Bab 3 (tiga ) pasal 3 (tiga) menjelaskan pengalokasian dana desa.

pengalokasian dana desa adalah bedasarkan alokasi dasar dan alokasi formula.

Alokasi dasar artinya pemberian dana dari pemerintah secara merata kepada desa

di seluruh Indonesia sedangkan aloaksi formula artinya di hitung berdasarkan:

jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan

geografis (IKG). Kemudian pada Bab 5 (lima) menjelaskan mekanisme

penyaluran, syarat dan waktu penyaluran dana desa. penyaluran secara bertahap:

tahap I pada bulan Maret sebesar 60% (enam puluh per seratus); dan tahap II pada

bulan November sebesar 40% (empat puluh per seratus). Dengan syarat dan

waktu penyaluran rincian dana desa tahap I dilakukan setelah Kepala Desa

menyampaikan:

A Peraturan Desa tentang APBDesa;B Peraturan Desa tentang Pertanggungjawaban

APBDesa;C Laporan Realisasi Anggaran DD atas penggunaan Sisa

Dana BHPRD dengan realisasi penggunaan palingsedikit 70% (tujuh puluh per seratus);

D Laporan Realisasi Anggaran APBDesa triwulan IV;dan

E Laporan penggunaan DD tidak termasuk SiLPA DDtahun sebelumnya

Batas waktu Kepala Desa dalam hal menyampaikan syarat penyaluran dana desa

tahap I adalah paling lambat mingggu ketiga bulan Maret tahun anggaran

berikutnya. Dan kemudian Penyaluran dana desa tahap II dilakukan setelah

Kepala Desa menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran Dana Desa Tahap I

dengan realisasi penggunaan paling sedikit 50 % (lima puluh per seratus) yang

disampaikan paling lambat Minggu ketiga bulan Agustus.

Page 71: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

51

Keempat yaitu Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi

Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa

Tahun 2017, Prioritas penggunaan dana desa Tahun 2017 adalah:“untuk

membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pembangunan desa dan

pemberdayaan masyarakat”. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan

kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat

Desa, sedangkan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,

sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan

sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan

yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

penjelasan lebih lengkap mengenai penggunaan dana desa adalah pasal 5 dan

pasal 7 (Permendes Nomor: 4 Tahun 2017). Pasal 5 (Permendes Nomor: 4 Tahun

2017) adalah penejelasan penggunaan dana desa tahun 2017 di bidang

pembangunan desa yang berbunyi:

Pasal 5

Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan Desayang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatDesa, peningkatan kualitas hidup manusia sertapenanggulangan kemiskinan dengan prioritas penggunaan DanaDesa diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatanPembangunan Desa, yang meliputi antara lain:

a Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaansarana prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan:

1 lingkungan pemukiman

2 transportasi;

Page 72: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

52

3 energi; dan

4 informasi dan komunikasi

b Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaansarana prasarana pelayanan sosial dasar untuk pemenuhankebutuhan:

1 kesehatan masyarakat; dan

2 pendidikan dan kebudayaan.

c Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaansarana prasarana ekonomi untuk mewujudkan LumbungEkonomi Desa yang meliputi

1 usaha ekonomi pertanian berskala produktif untukketahanan pangan;

2 usaha ekonomi pertanian berskala produktif yangdifokuskan pada kebijakan satu Desa satu produkunggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi danpemasaran; dan usaha ekonomi berskala produktiflainnya yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satuproduk unggulan yang meliputi aspek produksi,distribusi dan pemasaran.

d Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaansarana prasarana lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan:

1 kesiapsiagaan menghadapi bencana alam;

2 penanganan bencana alam;

3 penanganan kejadian luar biasa lainnya; dan

4 pelestarian lingkungan hidup.

d Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaansarana prasarana lainnya yang sesuai dengan kebutuhan Desadan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.

Sedangkan pasal 7 (Permendes Nomor: 4 Tahun 2017) menjelasan

penggunaan dana desa tahun 2017 di bidang pemberdayaan masyarakat yang

berbunyi:

Page 73: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

53

Pasal 7

Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatanbidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untukmeningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat Desadengan mendayagunakan potensi dan sumberdayanya sendirisehingga Desa dapat menghidupi dirinya secara mandiri.Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa yang diprioritaskanmeliputi antara lain:

a peningkatan partisipasi masyarakat dalam prosesperencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunanDesa;

b pengembangan kapasitas masyarakat Desa;

c pengembangan ketahanan masyarakat Desa;

d pengembangan sistem informasi Desa;

e dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar dibidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dananak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggotamasyarakat Desa penyandang disabilitas;

f dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkunganhidup;

g dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,penanganan bencana alam serta penanganan kejadian luarbiasa lainnya;

h dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomiproduktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesaBersama;

i dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompokmasyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakatDesa lainnya;

j pengembangan kerjasama antar Desa dan kerjasama Desadengan pihak ketiga; dan

k bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnyayang sesuai dengan analisa kebutuhan Desa dan ditetapkandalam Musyawarah Desa

Page 74: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

54

Kelima adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 113

Tentang Pengelolaan Keuangan Desa tedapat mekanisme proses penyusunan

APBDesa. Mekanisme penyusunan APBDesa sebagai berikut.

Gambar 2.3 Mekanisme Penyusunan APBDesa

Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 113Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Page 75: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

55

Dengan tujuan umum Dana Desa (Kementiran Keuangan Republik Indonesia,

2017:19): Meningkatkan pelayanan publik di desa, mengentaskan kemiskinan,

memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa,

serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh Peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik

Skripsi, Tesis, penelitian terdahulu bisa dijadikan referensi peneliti untuk

menganalisis bagaimana penelitian yang yang peneliti lakukan, adapun penelitian

ini mendapatkan sumber penelitian terdahulu sebagai berikut: pertama, penelitian

menurut Ali Ulumudin, S.AP (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2018) dalam

Skripsinya dengan judul Evaluasi Pengelolaan Dana Desa di Desa Puser

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Tahun 2016 menyebutkan bahwa hasil

penelitian menunjukan bahwa Evaluasi Pengelolaan Dana Desa di Desa Puser

Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Tahun 2016 berjalan dengan baik yakni

tepat sasaran dan tepat penggunaanya.

Sedangkan penelitian menurut Rospiah, S.Sos (Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa, 2014) dalam Skripsinya dengan judul Evaluasi Alokasi Dana

Desa di Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang menyebutkan bahwa hasil

penelitian menunjukan bahwa Evaluasi Alokasi Dana Desa di Kecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 berjalan dengan baik yaitu dengan mencapai

angka 62,66% dari hipotesis awal yang dibuat peneliti yaitu minimal 65%.

Page 76: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

56

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Kerangka berpikir dalam penelitian ini menggambarkan alur

pemikiran peneliti mengenai fokus penelitian yaitu Evaluasi Penggunaan

Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017, dalam

pelaksanaan dana desa terdapat beberapa masalah, yaitu: Penggunaan

Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 belum sesuai

dengan Permendes Nomor: 4 Tahun 2017 Tentang Prioritas Penggunaan

Dana Desa Tahun 2017. Telatnya tranfer Dana Desa pada desa-desa di

Kecamatan Tanara Tahun Anggaran 2017 tidak sesuai dengan (Perbup

Serang No. 20 Tahun 2017). Kurang pahamnya perangkat desa dalam

pengelolaan Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara yang

disebabkan oleh rata-rata tingkat pendidikan perangkat desa di dominasi

lulusan SMA dan sedikit yang lulusan S-1 berpengaruh dalam mengelola

keuangan desa yang saat ini dinilai rumit. Kurangnya partisipasi

masyarakat dalam hal memberikan dukungan langsung pada kegiatan

perencanaan pembangunan desadisebabkan oleh hilangnya nilai gotong-

royong sesama warga desa yang digantikan dengan amplop/upah atau

uang.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori evaluasi

kebijakan menurut William N. Dunn. Dunn (2003:610) menggambarkan

kriteria-kriteria evaluasi kebijakan diantaranya yaitu efektivitas, efisiensi,

kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Berdasarkan teori Dunn

tersebut, dapat diketahui bagaimana Evaluasi Penggunaan Dana Desa (DD) di

Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017. Untuk mempermudah

Page 77: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

57

memahami alur berpikir, peneliti menggambarkan kerangka berpikir sebagai

berikut:

Gambar 2.3Alur Kerangka Berpikir

Identifikasi masalah :1. Penggunaan Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017

belum sesuai dengan Permendes Nomor: 4 Tahun 2017 Tentang PrioritasPenggunaan Dana Desa Tahun 2017.

2. Telatnya tranfer Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara TahunAnggaran 2017 tidak sesuai dengan (Perbup Serang No. 20 Tahun 2017).

3. Kurang pahamnya perangkat desa dalam pengelolaan Dana Desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara yang disebabkan oleh rata-rata tingkat pendidikanperangkat desa di dominasi lulusan SMA dan sedikit yang lulusan S-1berpengaruh dalam mengelola keuangan desa yang saat ini dinilai rumit.

4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam hal memberikan dukungan langsungpada kegiatan perencanaan pembangunan desadisebabkan oleh hilangnya nilaigotong-royong sesama warga desa yang digantikan dengan amplop/upah atauuang.

Pedoman Dana Desa Tahun 2017:1. Peraturan Bupati Serang Nomor 20 Tahun 2017 Tentang Tata

Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dan Dana DesaTahun 2017.

2. Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal DanTransmigrasi Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Tentang PenetapanPrioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

Penggunan Dana Desa di Kecamatan Tanara KabupatenSerang Tahun 2017 sudah dilaksanakan sesuai kebutuhan dankeinginan masyarakat.

Teori evaluasi kebijakan Dunn (2003:601) :

EfektifitasEfisiensiKecukupanPerataanResponsivitasKetepatan

Sumber: Peneliti, 2018

Page 78: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

58

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:64), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara,

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan

masalah penelitian, belum menjadi jawaban yang empiris.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hipotesis deskriptif.

Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

deskriptif. Adapun, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Ha : Evaluasi Penggunaan Dana Desa (DD) di Kecamatan

Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 > 65% dari nilai

ideal 100%

Sedangkan, pernyataan hipotesis dalam penelitian ini secara lebih jelas

dirumuskan sebagai berikut:

1 Ho : µ ≤ 65%.

Hipotesis Nol : Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan

Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 kurang dari

atau sama dengan 65% dari nilai ideal 100%.

2 Ha : µ > 65%

Hipotesis Alternatif : Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan

Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 lebih

dari 65% dari nilai ideal 100%

Page 79: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

59

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian Evaluasi Penggunaan Dana Desa (DD) di

Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017, peneliti

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Penelitian deksriptif adalah penelitian yang bertujuan

mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya

(Irawan, 2006:4.9). Menurut Sugiyono (2009:8), metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian Evaluasi

Kebijakan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang. Dengan

demikian landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

teori Kebijakan Publik, teori Evaluasi Kebijakan, teori Kebijakan Dana

Desa (DD) dan lain-lainnya guna menguatkan dasar pemikiran dalam

penelitian ini.

Page 80: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

60

3.3 Lokasi Penelitian

Dalam peneitian “Evaluasi Penggunaan Dana Desa (DD) di Kecamatan

Tanara Kabupaten Serang” ini, penetapan lokasi terdapat di daerah

Kecamatan Tanara Kabupaten Serang, dengan membandingkan jumlah

penduduk miskin dengan 4 (empat) kecamatan di wilayah Pantai Utara

Kabupaten Serang (lihat Tabel 1.4). Jumlah penduduk Kecamatan Tanara

39.767 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 4.341 jiwa yang tersebar di 9

(sembilan) desa, kemudian Kecamatan Pontang dengan jumlah penduduk

45.245 jiwa dengan jumlah penduduk miskin 1.538 jiwa yang tersebar di 11

(sebelas) desa, Kecamatan Tirtayasa dengan jumlah penduduk 45.202 jiwa

dengan jumlah penduduk miskin 1.767 jiwa yang tersebar di 14 (empat

belas) desa, dan Kecamatan Cirenang dengan jumlah penduduk 34.043 jiwa

dengan jumlah penduduk miskin 2.215 jiwa. Artinya Kecamatan Tanara

adalah kecamatan dengan jumlah penduduk miskin terbanyak jika

dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin 3 (tiga) Kecamatan lainnya

yang berada di Pantai Utara Kabupaten Serang.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Variabel dalam penelitian ini adalah evaluasi kebijakan publik,

kebijakan publik yang dimaksud adalah kebijakan Dana Desa (DD)

dengan lokus penelitian pada desa-desa di Kecamatan Tanara Kabupaten

Serang. Sehingga peneliti menetukan teori yang dapat menguji kebijakan

Page 81: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

61

Dana Desa (DD) berdasarkan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti

pada tahap observasi lapangan. Bedasarkan permasalahan di lapangan

maka peneliti memutuskan untuk menggunakan teori kriteria evaluasi

kebijakan menurut William. N Dunn, untuk mengetahui pelaksanaan

kebijakan Dana Desa (DD) di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang.

Kriteria evaluasi (Dunn, 2003: 610) yaitu:

1. Efektifitas,

2. Efisiensi,

3. Kecukupan,

4. Perataan,

5. Responsivitas

6. Ketepatan.

Dari enam indikator tersebut dapat dijabarkan kedalam sub indikator yang

kemudian dijadikan pertanyaan-pertanyaan pada instrumen penelitian

untuk mengukur pelaksanaan Dana Desa (DD) di Kecamatan Tanara

Kabupaten Serang.

3.4.2 Definisi Oprasional

Adapun pada penelitian Evaluasi Penggunaan Kebijakan Dana

Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang yang menjadi variabel

adalah evaluasi kebijakan dana desa teori yang digunakan adalah indikator

evaluasi kebijakan menurut Dunn. Seperti yang dijelaskan sebelumnya

maka setiap indikator yang kemudian dijabarkan menjadi sub indikator

yang kemudian dijadikan pertanyaan pada instrumen penelitian.

Page 82: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

62

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan Dana Desa dan mengukur mana saja

yang indikator yang tidak berhasil mendominasi Dana Desa. Secara

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono,

2009:102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk

kuesioner, dengan jumlah variabel sebanyak satu variabel atau variabel

mandiri. Sedangkan, skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap

item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2009:93). Jawaban dari

setiap item instrumen diberi skor sebagai berikut:

Page 83: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

63

Tabel 3.1

Skoring Item Instrumen

Pilihan

Jawaban

Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2009:94).

Berikut ini, instrumen penelitian Evaluasi Dana Desa di

Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 :

Tabel 3.2

Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Sub Indikator No. Item

Evaluasi

Kebijakan

1. Efektifitas 1. Perencanaan penggunaan

dana desa

2. Pencapaian pelaksanaan

pembangunan

1,2,3,4,5

2. Efisiensi 1. Usaha yang dilakukan

pemerintah desa.

2. Usaha yang dilakukan

masyarakat desa

6,7,8,9,10

3.Kecukupan

1. Kecukupan di kegiatan

pembangunan

infrastruktur desa

11,12,13,14,15

Page 84: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

64

2. Kecukupan di kegiatan

pelatihan dan pembinaan

4. Perataan 1. Perataan biaya dan

manfaat dalam

pembangunan

infrastruktur

2. Perataan biaya dan

manfaat dalam

pelatihan dan

pembinaan

masyarakat

16,17,18,19,20

5.Responsivitas 1. Responsivitas

masyarakat dalam

kegiatan pembangunan

infrastruktur desa

2. Responsivitas

masyarakat dalam

kegiatan pelatihan dan

pembinaan

21,22,23, 24

6. Ketepatan 1. Ketepatan di bidang

pembangunan desa

2. Ketepatan di bidang

pemberdayaan

masyarakat

25,26,27,28,29,30

Sumber : Analisis Konsep Peneliti, 2018.

Page 85: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

65

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian datarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2009:80). Berdasarkan penelitian yang

dilakukan, maka peneliti mengambil populasi yaitu masyarakat pada 9

(sembilan) desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 yang berjumlah

39.767 jiwa.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel

itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

(Sugiyono, 2009:81). Oleh karena itu, Untuk menetukan ukuran sampel

dalam penelitian ini maka digunakan rumus ”Slovin” (Sugiyono, 2006:

57). Dengan jumlah populasi (N) sebanyak 39.767 jiwa dari 9 (desa) di

Kecamatan Tanara dan menetapkan taraf kesalahan (e) sebesar 10%.

Berikut ini rumus menentukan ukuran sampel menurut Slovin:

Page 86: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

66

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran atau ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir misalnya, 2%, 5%, 10%

Diketahui:

N = 39.767

e = 10%

Ditanya: n?

Jawab:

n > N > 39.767

1+ Ne2 1 + (39.767)(0,1)

2

> 39.767

1 + 397,67

> 39.767

397,67

> 99,9

≈ 100

Page 87: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

67

Adapun teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel dari jumlah

populasi ini adalah teknik Acidental Sampling. Menurut Nanang Martono (2010:

70) Acidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber

data.

Tabel 3.3

Perhitungan Sampel

No. Populasi Desa Jumlah Perhitungan Hasil

Akhir

1. Tanara 2.576 2.576 x 100% = 0,07 x 100 39.767

7

2. Pedaleman 5.415

5.415 x 100% = 0,14 x 100 39.767

14

3. Sukamanah 2.840 2.840 x 100% = 0,07 x 100 39.767

7

4. Tenjo ayu 4.467 4.467 x 100% = 0,11 x 100 39.767

11

5. Bendung 4.909

4.909 x 100% = 0,12 x 100 39.767

12

6. Lempuyang 7.411

7.411 x 100% = 0,19 x 100 39.767

19

7. Cibodas 4.104 4.104 x 100% = 0,10 x 100 39.767

10

8. Siremen 3.980 3.980 x 100% = 0,10 x 100

39.767

10

9. Cerukcuk 4.065 4.065 x 100% = 0,10 x 100 39.767

10

Jumlah ∑ 39.767 100

Sumber: Analis Peneliti, 2018

Page 88: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

68

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Bungin (2009:164-168), pengolahan data adalah kegiatan

lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian

kuantitatif pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui

tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses

pembeberan (tabulating).

1. Editing, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti

selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi

penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun

kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, ada

diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,

berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan

tersebut harus diperbaiki melalui editing ini.

2. Coding, setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan

berikutnya adalah mengklasifikasi data-data tersebut melalui

tahapan coding. Maksudnya bahwa data yang telah diedit

tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada

saat dianlisis.

3. Tabulasi (Proses Pembeberan), adalah bagian terakhir dari

pengolahan data. Maksud tabulasi adalah memasukan data

pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta

menghitungnya.

Page 89: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

69

Setelah pengolahan data selesai dilakukan, maka tahap

selanjutnya yaitu analisis data. Dalam penelitian kuantitatif, maka

kegiatan dalam analisis data adalah megelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti serta

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

3.7.1 Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data

yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2009:121). Untuk menguji validitas instrumen, peneliti

menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

Page 90: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

70

Keterangan:

R = Koefisien korelasi product moment

N = Jumlah sampel

∑xy = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑x = Jumlah skor dalam sebaran X

∑y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑x2

= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑y2

= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009:121), instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Adapun, pengujian

reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha

Cronbach, yaitu perhitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-

rata interkorelasi diantara butir-butir pertanyaan dalam kuesioner.

Variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0.30

(Purwanto, 2007:181). Dengan dilakukan uji reliabilitas, maka akan

menghasilkan suatu instrumen yang benar-benar tepat atau akurat dan

mantap. Apabila koefisien reliabilitas instrumen yang dihasilkan lebih

besar, berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik.

Rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

Page 91: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

71

(

)(

)

Keterangan:

N = Jumlah butir

= Variasi butir

= Variasi total

3.7.3 Uji T-test

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dalam

penelitian ini menggunakan uji T karena variabel penelitian dalam

penelitian ini bersifat tunggal. Untuk melakukan pengujian hipotesis

deskriptif menggunakan t-test satu sampel dan menggunakan uji pihak

kanan. Menurut Sugiyono (2009:164-165), uji pihak kanan digunakan

apabila hipotesis nol (Ho) berbunyai “lebih kecil atau sama dengan (≤)”

dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>)”. Pengujian

hipotesis deskriptif ini menggunakan rumus t-test sebagai berikut:

Page 92: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

72

Keterangan:

t = Nilai t yang dihitung

= Nilai rata-rata

= Nilai yang dihipotesiskan

S = Simpangan baku

N = Jumlah anggota sampel

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi yang diambil oleh peneliti yang juga tempat dilakukannya

penelitian adalah di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang, yang terdiri

dari 9 (sembilan) desa: Desa Tanara, Desa Pedaleman, Desa Tenjoayu,

Desa Sukamanah, Desa Lempuyang, Desa Cerukcuk, Desa Bendung,

Desa Cibodas dan Desa Siremen. Sedangkan waktu yang digunakan

selama penelitian ini adalah bulan Juli 2018 sampai bulan Desember

2018, lebih jelasnya urutan waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4

berikut:

Page 93: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

73

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

Sumber: Peneliti, 2019

No Kegiatan

Tahun

2017 -2018 2019

Des- April Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Januari

1 Observasi Awal

2 Pengurusan

Perizinan

3 Tahap

Penyusunan

Proposal

Penelitian

4 Seminar Proposal

5 Revisi Proposal

6 Pengolahan Dan

Analisis Data

7 Penyusunan

Laporan Akhir

8 Sidang Skripsi

9 Revisi Laporan

Page 94: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan deskripsi wilayah

Kabupaten Serang dan deskripsi wilayah Kecamatan Tanara. Hal tersebut

dipaparkan di bawah ini.

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Serang

Kabupaten Serang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Banten.

Ibukotanya adalah Ciruas namun saat ini pusat pemerintahannya masih berada di

wilayah Kota Serang. Kabupaten ini berda diujung Barat Laut Pulau Jawa,

berbatasan dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di Utara, Kabupaten Tangerang di

Timur, Kabupaten Lebak di Selatan dan Kota Cilegon di Barat.

Secara geografis Kabupaten Serang mempunyai kedudukan yang sangat

strategis karena berada dijalur utama penghubung Lintas Jawa-Sumatra,

Kabupaten Serang juga dilintasi Jalan Negara Lintas Jakarta-Merak, serta dilintasi

Jalur Kereta Api Lintas Jakarta-Merak dan Kabupaten Serang merupakan wilayah

transit perhubungan darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Page 95: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

75

Luas wilayah Kabupaten Serang adalah 1.467, 35 km2

secara geografis

terletak posisi koordinat antara 10507’ - 105

022’ Bujur Timur dan 5

050’ – 6

021’

Lintang Selatan. Sebelah Utara: berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Serang,

Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Secara Topografi,

Kabupaten Serang merupakan wilayah daratan rendah dan pegunungan dengan

ketinggian antara 0 sampai 1.778 meter diatas permukaan laut. Fisiografi

Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri wilayah rawa pasang surut,

rawa musiman, daatan, perbukitan dan pegunungan. Bagian Utara merupakan

wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung

Sawi, Gunung Terbang, dan Gunung Batusipat. Di bagian Selatan sampai Barat,

Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar Gunung Kencana,

Gunung Karang, dan Gunung Gede. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang

merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh tanah

endapan Alluvial dan Batu Vulkanis Kuarter. Potensi tersebut ditambah banyak

terdapat pula sungai-sungai yang besar yaitu Sungai Ciujung, Cidurian, Cibanten,

Cipaseuran, Cipasang dan Anyar, yang mendukung kesuburan daerah-daerah

pertanian di Kabupaten Serang.

Kabupaten Serang terdiri atas 29 Kecamatan yaitu Kecamatan Anyer,

Bandung, Baros, Bojonegara, Carenang, Cikande, Cikeusal, Cinangka, Ciomas,

Ciruas, Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan, Kramatwatu, Lebak Wangi,

Mancak, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo Ampel, Tanara,

Tirtayasa, Tanjung Teja, Dan Waringin Kurung, yang dibagi lagi atas sejumlah

Page 96: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

76

desa, Pusat Pemerintahan berada di Kecamatan Ciruas. Pada tanggal 17 Juli 2007

Kabupaten Serang dimekarkan menjadi Kota Serang dan Kabupaten Serang.

Kondisi lahan di Kabupaten Serang terbagi menjadi dua baian yaitu

kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan budidaya sebagian besar

penggunaan lahanya terdiri atas persawahan yaitu seluas 54.145,40 Ha yang

terdiri sawah tadah hujan seluas 31.079 Ha, sawah irigasi seluas 23.066,40 Ha

yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Serang bagian Utara yang

membentang mulai dari Kecamatan Kramatwatu bagian Utara, Kasemen,

Pontang, Lebak Wangi, Tirtayasa dan Tanara. Tegalan seluas 39.912,35 Ha

tersebar di seluruh Kabupaten Serang, perkebunan campuran seluas 39.159,10 Ha

yang sebagian besar berada di daerah Kabupaten Serang bagian selatan

diantaranya Kecamatan Petir, Tanjung Teja, Baros, Curug, Pabuaran,

Padarincang, Ciomas, Gunungsari, Mancak dan Cinangka, perkampungan seluas

20.121,97 Ha yang tersebar di seluruh Kabupaten Serang, perumahan seluas 8.680

Ha, dan jasa seluas 3.305,26 Ha sebagian besar terkosentrasi di wilayah ibukota

Kabupaten Serang dan Kramatwatu, sehingga luas lahan budidaya secara

keseluruhan sejumlah 106.043,01 Ha.

Kawasan lindung di Kabupaten Serang tersebar di seluruh wilayah yang

meliputi Sempadan Sungai dan Sempadan Pantai, sedangkan kawasan lindung

selain Sempadan Sungai dan Pantai, terdapat wilayah Serang Selatan dan Utara di

wilayah Ciomas, Padarincang, Mancak dan Kramatwatu, sedangkan di wilayah

Utara terdapat di Kecamatan Bojonegara dan Puloampel. Perkembangan yang

terjadi terhadap keberadaan hutan lindung ini mengalami penurunan, sehingga

Page 97: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

77

diperkirakan telah terjadi penyusutan luas hutan lindung 4.361,79 Ha dari

17.906,61 Ha menjadi tinggal 13.544,82 Ha.

Kabupaten Serang memiliki lahan pertanian yang sangat luas yang

dikelola oleh masyarakat, memberikan hasil pertanian yang beragam seperti buah-

buahan: pisang, mangga, ramutan dan durian untuk konsumsi lokal dan memasok

kebutuhan buah di Kota Jakarta. Kabupaten Serang juga memeiliki perkebunan

rakyat yang menghasilkan kelapa, kacang tanah, melinjo, kopi, cengkeh, lada,

karet, vanili, kakao dan jenis rempah-repah yang lain untuk kebutuhan lokal serta

lebih banyak untuk memasok kebutuhan Kota Jakarta.

Disektor industri, terdapat dua Zona Industri, yaitu Zona Industri Serang

Barat dan Zona Industri Serang Timur. Zona Indusri Serang Barat terletak di

Kecamatan Bojonegara, Puloampel dan Kramatwatu dengan luas total 4.000 Ha

berda di sepanjang Pantai Teluk Banten untuk pengembangan industri mesin,

logam dasar, kimia, maritim dan pelabuhan. Sedangakan Zona Industri Serang

Timur terletak di Kecamatan Cikande, Kibin, Kragilan, dan Jawilan dengan luas

kawasan industri 1.115 Ha. Terdapat beberapa kawasan industri seperti Nikomas

Gemilang, Indah Kiat dan Cikande Modern.

Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Kabupaten Serang memiliki

sumberdaya yang sangat potensial, kekayaan dan sumberdaya laut lainya memiliki

nilai ekonomis dan strategi dalam perekonomian Lokal, Regional, Nasional Dan

Internasional, di bagian Serang Utara terdapat Pulau Tunda, Pantai Lontar dan di

bagian Serang Selatan terdapat Pantai Anyer.

Page 98: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

78

4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

Kecamatan Tanara memiliki luas 53,19 Km2

dari luas Kabupaten Serang

dengan batas-batas Kecamatan sebagai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa.

Sebelah Selatan : Kecamatan Carenang.

Sebelah Barat : Kecamatan Mekar Baru (Kabupaten Tangerang).

Sebelah Timur : Kecamatan Tirtayasa.

Kecamatan Tanara terletak pada jarak 30 km dari Ibukota Kabupaten

Serang dan Kota Provinsi Banten. Bentuk Topografi Wilayah Kecamatan Tanara

sebagian besar merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata kurang dari

4 meter dari permukaan laut. Secara adminirasi wilayah Kecamatan Tanara terdiri

dari 9 desa yaitu Desa Tanara, Pedaleman , Tenjoayu, Sukamanah, Bendung,

Lemuyang, Cerukcuk, Siremen, dan Cibodas yang terdiri dari 45 Dusun, 30

Rukun Warga (RW) dan 107 Rukun Warga (RT) dengan jumlah penduduk 40.014

jiwa, yang terdiri dari penduduk dengan jenis laki-laki sebanyak 20.758 jiwa dan

penduduk dengan jenis wanita sebanyak 19.256 jiwa.

Page 99: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

79

Gambar 4.1

Peta Kecamatan Tanara

4.1.3 Deskripsi Desa-Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

Desa-desa di Kecamatan Tanara merupakan desa otonom berdasarkan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, sebagai desa yang otonom,

desa-desa tersebut mempunyai wewenangan mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri sesuai kebutuhan dan prioritas desa. Kecamatan Tanara

merupakan salah satu dari kecamatan yang berada di daerah Kabupaten Serang

yang mempunyai 9 (sembilan) desa, yaitu Desa Tanara, Desa Pedaleman, Desa

Sukamanah, Desa Cerukcuk, Desa Lempuyang, Desa Tenjoayu, Desa Bendung,

Page 100: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

80

Desa Cibodas dan Desa Siremen. Berikut ini gambar bagan struktur pemerintah

desa di Kabupaten Serang.

Gambar 4. 2

Bagan Struktur Pemerintahan Desa di Kabupaten Serang

Sumber: Struktur Pemerintahan Desa Tanara Kecamatan Tanara, 2018

Sekertaris Desa

Bendahara

Kaur Keuangan

Kaur Perencanaan & Pelaporan

Kaur Umum

Kepala Desa

Ketua RW

dan RT

Kasi. Pemb & PMD

Kasie Pemerintahan

Kasi Kemasyarakatan

Page 101: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

81

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

4.2.1 Uji Validitas Instrumen

Dalam penelitian ini, hal yang dilakukan pertamakali adalah melakukan uji

validitas instrumen, karena hal tersebut dimaksudkan untuk kecermatan dan

ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan suatu fungsi alat ukurnya serta

digunakan untuk valid tidaknya suatu kuisioner. Ke-valid-an instrumen dapat

menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar mampu mengukur variabel

yang akan diukur dalam peneltian serta mampu menunjukan kesesuaian antar

konsep dengan hasil pengukuran, adapun rumus yang digunakan adalah

menggunakan statistik korelasi Product Moment dengan bantuan SPSS Statistic

versi 16.0 dengan hasil sebagai berikut:

Keterangan:

R = Koefisien korelasi product moment

N = Jumlah sampel

∑xy = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑x = Jumlah skor dalam sebaran X

∑y = Jumlah skor dalam sebaran Y

∑x2

= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑y2

= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

Page 102: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

82

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen

No Pernyataan Nilai r R tabel Kesimpulan

1 Q1 0.272 0.195 Valid

2 Q2 0.539 0.195 Valid

3 Q3 0.803 0.195 Valid

4 Q4 0.342 0.195 Valid

5 Q5 0.850 0.195 Valid

6 Q6 0.417 0.195 Valid

7 Q7 0.566 0.195 Valid

8 Q8 0.861 0.195 Valid

9 Q9 0.849 0.195 Valid

10 Q10 0.798 0.195 Valid

11 Q11 0.626 0.195 Valid

12 Q12 0.489 0.195 Valid

13 Q13 0.885 0.195 Valid

14 Q14 0.846 0.195 Valid

15 Q15 0.869 0.195 Valid

16 Q16 0.889 0.195 Valid

17 Q17 0.684 0.195 Valid

18 Q18 0.459 0.195 Valid

19 Q19 0.238 0.195 Valid

Page 103: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

83

20 Q20 0.684 0.195 Valid

21 Q21 0.591 0.195 Valid

22 Q22 0.622 0.195 Valid

23 Q23 0.626 0.195 Valid

24 Q24 0.489 0.195 Valid

25 Q25 0.846 0.195 Valid

26 Q26 0.801 0.195 Valid

27 Q27 0.869 0.195 Valid

28 Q28 0.877 0.195 Valid

29 Q29 0.527 0.195 Valid

30 Q30 0.280 0.195 Valid

Sumber: Data Primer Diolah, 2018

Adapun dari kriteria item butir instrumen yang digunakan adalah

apabila r hitung r tabel, maka item atau butir instrumen dinyatakan valid,

dan jika r hitung < r tabel, maka item atau butir instrumen dinyatakan tidak

valid. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua instrumen adalah

valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menjaga kehandalan dari sebuah instrumen atau alat ukur, maka

peneliti melakukan uji reliabilitas dimana instrumen yang dilakukan uji

reliabilitas adalah intrumen yang dinyatakan valid sedangkan instrumen yang

tidak valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabuliltas menggunakan rumus

Page 104: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

84

alpha cronbach sebesar 0.956. Jika kita mengacu pada Siegel yang

menggunakan pedoman reliability instrumen adalah sebesar 0.30 artinya 0.956

dari 0.30 sehingga instrumen yang diuji dapat reliabel.

Rumus alpha cronbach

(

)(

)

Keterangan:

N = Jumlah butir

= Variasi butir

= Variasi total

Tabel 4.2

Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.956 30

Sumber: Data primer diolah, 2018

Dari hasil reliabilitas pada penelitian ini diperoleh hasil menyatakan

Reliabel, karena memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0.956 yang artinya

lebih besar dari pada 0.30. Nilai tersebut diambil dari jumlah hitung 30

instrumen yang menjadi hasil hitungan penelitian.

Page 105: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

85

4.3 Deskripsi Data

4.3.1 Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat desa di Kecamatan

Tanara. Dimana berjumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini sebanyak

100 orang. Dalam mengisi kuiseoner, responden diminta memberikan identitas

diri sebagai penunjang data.

Demografi responden dibagi kedalam: 1) Usia, 2) Jenis kelamin, 3)

Pendidikan, dan 4) Pekerjaan. Masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1) Usia

Hasil perhitungan umur responden menunjukan bahwa umur responden

didominasi usia 31 s/d 45 Tahun yaitu sebanyak 60 responden (60%). Adapun

rincian sebaran responden berdasarkan umur secara lengkap disajikan pada grafik

4.1 di bawah ini.

Page 106: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

86

Grafik 4.1

Sebaran Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data diolah peneliti, 2018

2) Jenis Kelamin

Hasil penghitungan terhadap jenis kelamin responden menunjukan ada

sebanyak 91 orang responden laki-laki (91%) dan 9 orang responden perempuan

(9%). Rincian sebaran responden berdasarkan jenis kelamin secara lengkap

disajikan pada grafik 4.2 dibawah ini.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2 2

1

0

1

3

1

2

0

3

10

5

8

4

10

5

7

8

2 2

1

3

7

6

4

1

2

Usia 20 s/d 30 Th.

Usia 31 s/d 45 Th.

Usia lebih dari 45 Th.

Page 107: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

87

Grafik 4.2

Sebaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: data diolah tahun 2018.

3) Pendidikan

Hasil penghitungan terhadap pendidikan responden menunjukan bahwa

pendidikan responden didominasi oleh tingkat pendidikan SD/Sederajat yaitu

sebanyak 44 responden (44%). Adapun rincian sebaran responden berdasarkan

pendidikan secara lengkap disajikan grafik 4.3 di bawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

14

7

11 11

7

11

10

14

10 10

0

3

0 0

1

0

5

0 0

Laki-laki

Perempuan

Page 108: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

88

Grafik 4.3

Sebaran Responden Tingkat Pendidikan

Sumber: data primer yang diolah peneliti, 2018

4) Pekerjaan

Hasil penghitungan terhadap pekerjaan responden menunjukan bahwa

pekerjaan lain-lain (seperti: buruh, nelayan, petani, dan wiraswasta dan lain-lain)

pekerjaan petani mendominasi jumlah responden yaitu sebanyak 57 atau 57%.

Adapun rincian sebaran responden berdasarkan pekerjaan secara lengkap

disajikan grafik 4.4 di bawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

4 4

2

6

3

7

8

3

7

0

2

3

4 4

2

0

3

1

3

8

2

1

5

11

2

4

2

SD

SMP

SMA

Page 109: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

89

Grafik 4.4

Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

4.3.2 Tanggapan Responden Atas Kuesioner

Mengingat bahwa jenis dan analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, maka data yang diperoleh tidak

hanya berbentuk kalimat (pernyataan) dari hasil kuisioner, akan tetapi juga

dengan menjelaskan dari hasil penelitian yang berbentuk angka yang kemudian

diolah. Selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan data dari hasil kuesioner

responden yaitu masyarakat desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

dengan jumlah responden sebanyak 100 orang melalui 30 item pertanyaan.

Enam indikator yang dikemukakan oleh William Dunn yang dapat

mementukan keberhasilan dari evaluasi kebijakan, yaitu: 1) indikator

efektivitas dengan sub-indikator perencanaan penggunaan dan pencapaian

pelaksanaan kegiatan. 2) indiktor efisiensi dengan sub-indikator usaha yang

dilakukan pemerintah desa dan usaha yang dilakukan masyarakat desa. 3)

0

10

20

30

40

50

60

Petani Nelayan Pedagang Buruh Wiraswasta

57

34

2

7 3

Page 110: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

90

indikator kecukupan dengan sub-indikator kecukupan dalam kegiatan

pembangunan infrastruktur dan kecukupan dalam kegiatan pelatihan dan

pembinaan masyarakat. 4) indikator perataan dengan sub-indikator perataan

biaya manfaat di kegiatan pembangunan infrastruktur dan perataan biaya dan

manfaat di kegiatan pelatihan dan pembinaan masyarakat desa. 5) indikator

responsivitas dengan sub-indikator respon masyarakat dalam manfaat kegiatan

pembangunan infrastruktur dan respon masyarakat dalam manfaat kegiatan

pelatihan dan pembinaan. 6) indikator ketepatan dengan sub-indikator

ketepatan penggunaan dalam kegiatan pembangunan infrastruktur dan

ketepatan penggunaan dalam kegiatan pelatiahan dan pembinaan masyarakat.

Untuk lebih lengkapnya dibawah ini adalah pemaparan evaluasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 terkait dengan

keenam indikator dari teori william dunn yang di temukan di lapangan:

a. Efektivitas

Indikator tersebut terdiri dari 3 sub-indikator yang masing-masing

indikator adalah:

Page 111: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

91

1) Perencanaan penggunaan dana desa

Diagram 4.1

Tanggapan responden mengenai partisipasi masyarakat dalam musyawarah

perencanaan pembangunan (kegiatan pembangunan infrstruktur, kegiatan

pelatihan dan pembinaan masyarakat) desa.

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.1 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “bagaimana partisipasi masyarakat

dalam penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan desa?”. 11

responden atau 11% menjawab kurang baik, 33 responden atau 33% menjawab

sangat baik dan mayoritas responden menjawab baik sebanyak 56 responden atau

56%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat

tidak baik yaitu sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa partisipasi

masyarakat dalam penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan desa

yang merupakan perencanaan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah baik partisipasinya.

0

10

20

30

40

50

60

Sangat

baikbaik Kurang

baikSangat

Tidak

baik

33

56

11

0

Page 112: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

92

Hal tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat desa mengerti pentingnya

sebuah penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan desa guna

merencanakan pembangunan desa yang mengedepankan aspirasi dan masukan

dari masyarakat. Dalam sebuah penyelenggaraan musyawarah perencanaan

pembangunan desa mayarakat datang ke tempat dimana masyarakat berkumpul

dalam hal ini semua desa di Kecamatan Tanara menggunakan gedung kantor desa

sebagai tempat penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan desa.

kemudian setelah datang di tempat penyelenggaraan musyawarah perencanaan

pembangunan desa, masyarakat desa ikut dikenankan dalam menyampaikan

aspirasi atau masukan dalam hal pembangunan desa seperti pembangunan jalan

lingkungan, sarana dan prasarana masyarakat dan fasilitasi kegiatan pelatihan dan

pembinaan. Kemudian setelah proses penyampaian asprasi dan masukan dari

masyarakat pihak pemerintah desa memilih kembali dari sekian banyak aspirasi

dan masukan masyarakat dalam penyelenggaraan musyawarah perencanaan

pembangunan desa, yang menjadi prioritas pembangunan di desa. Dari hasil

jawaban masyarakat adalah “baik” dalam hal partisipasi masyarakat desa di

Kecamatan Tanara dalam penyelenggaraan musyawarah perencanaan

pembangunan desa, artinya masyarakat desa di Kecamatan Tanara sudah berusaha

ikut datang dan menyampaikan aspirasi dan masukan dalam sebuah perencanaan

pembangunan di tingkat desa guna mewujudkan cita-cita masyarakat desa di

Kecamatan Tanara.

Page 113: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

93

Diagram 4.2

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembangunan infrastruktur, sesuai

hasil musyawarah desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur, sesuai hasil musyawarah desa?”. 37 responden atau 37% menjawab

kurang sesuai, 8 responden atau 8% menjawab sangat sesuai dan mayoritas

responden menjawab sesuai sebanyak 55 responden atau 55%. Sedangkan

jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat tidak sesuai yaitu

sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembangunan

infrastruktur yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara adalah sesuai hasil musyawarah desa. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan

pembangunan infrastruktur, sesuai dari hasil musyawarah desa walaupun tidak

semua aspirasi dan masukan terealisi.

0

10

20

30

40

50

60

Sangat

sesuaiSesuai Kurang

sesuaiSangat

tidak

sesuai

8

55

37

0

Page 114: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

94

Diagram 4.3

Tanggapan responden mengenai kegiatan pelatihan dan pembinaan masyarakat

desa, sesuai hasil musyawarah desa

Sumber: Data diolah peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.3 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100 responden atau

yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pelatihan dan pembinaan

masyarakat desa, sesuai hasil dari musyawarah desa?”. 24 responden atau 24%

menjawab sangat tidak sesuai, 31 responden atau 31% menjawab sangat sesuai

dan mayoritas responden menjawab sesuai sebanyak 33 responden atau 33%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban tidak sesuai

yaitu sebanyak 12 atau 12%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan dan

pembinaan masyarakat desa yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di

Kecamatan Tanara adalah sesuai dari hasil musyawarah desa. Hal ini menunjukan

bahwa kegiatan pembinaan dan pelatihan, sesuai hasil keputusan dari musyawarah

desa walaupun tidak semua aspirasi dan masukan terealisi dalam pembangunan

desa.

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat

sesuaiSesuai Kurang

sesuaiSangat

tidak

sesuai

31 33

12

24

Page 115: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

95

2) Pencapaian pelaksanaan kegiatan

Diagram 4.4

Tanggapan responden mengenai pelaksanaan kegiatan pembangunan

infrastruktur

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.4 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “bagaimana pelaksanaan kegiatan

pembangunan infrastruktur?”. 10 responden atau 10% menjawab sangat tidak

baik, 34 responden atau 34% menjawab baik dan mayoritas responden menjawab

tidak baik sebanyak 56 responden atau 56%. Sedangkan jawaban responden yang

paling sedikit adalah jawaban sangat tidak baik yaitu sebanyak 0 atau %. Maka

dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur yang

merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017

adalah pelaksanaanya kurang baik dikarenakan pada saat pelaksanaan

pembangunan infrastruktur desa, terkadang pemilik tanah mempermasalahkan

atau tidak bersedia atau ingin dibeli tanahnya untuk dipakai menjadi tempat atau

0

10

20

30

40

50

60

Sangat

baikbaik Kurang

baikSangat

Tidak

baik

0

34

56

10

Page 116: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

96

lokasi pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur desa akibatnya

pelaksanaan kegiatan infrastruktur desa berjalan kurang baik.

Diagram 4.5

Tanggapan responden mengenai pelaksanaan kegiatan pelatihan dan

pembinaan bagi masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.5 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “bagaimana pelaksanaan kegiatan

pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa?. 27 responden atau 27%

menjawab baik, 32 responden atau 32% menjawab kurang baik dan mayoritas

responden menjawab sangat tidak baik sebanyak 40 responden atau 40%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat baik

yaitu sebanyak 1 atau 1%. Maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan

pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa yang merupakan realisasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak baik.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

baikBaik Tidak

baiksangat

tidak

baik

1

27

32

40

Page 117: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

97

Hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan

bagi masyarakat desa telah berjalan pelaksanaanya akan tetapi pelaksanaan

kegiatan khususnya dalam kegitan pelatihan hanya sekedar teori atau penyuluhan

saja tanpa dibarengi praktek dan pemberian modal untuk usaha yang di gelutinya.

Akibatnya pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan desa dinilai sangat

tidak baik oleh masyarakat.

b. Efisiensi

Indikator tersebut terdiri dari 2 sub-indikator yang masing-masing

indikator adalah:

1) Usaha yang dilakukan Pemerintah Desa.

Diagram 4.6

Tanggapan Responden Mengenai biaya yang dianggarkan oleh

pemerintah desa di kegiatan pembangunan desa telah sesuai dengan

harapan masyarakat

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018.

0

10

20

30

40

50

60

Sangat

sesuaiSesuai Kurang

sesuaiSangat

tidak

sesuai

4

29

60

7

Page 118: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

98

Berdasarkan diagram 4.6 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “apakah biaya yang dianggarkan oleh

pemerintah desa di kegiatan pembangunan desa telah sesuai dengan harapan

masyarakat?”. 7 responden atau 7% menjawab sangat tidak sesuai, 29 responden

atau 29% menjawab sesuai dan mayoritas responden menjawab kurang sesuai

sebanyak 60 responden atau 60%. Sedangkan jawaban responden yang paling

sedikit adalah jawaban sangat sesuai yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat

diketahui bahwa biaya yang dianggarkan oleh pemerintah desa di kegiatan

pembangunan desa yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah tidak sesuai harapan masyarakat.

Hal ini menunjukan bahwa biaya yang dianggarkan oleh pemerintah desa

di kegiatan pembangunan desa telah mendapat tanggapan negatif dari masyarakat

desa di sebabkan harapan masyarakat desa dalam pembiyaan pembangunan desa

menilai bahwa pemerintah desa sebagai fasiltator pembiayaan pembangunan desa

seharusnya merampungkan terlebih dahulu pembangunan infrastruktur dasar desa

untuk Tahun Anggaran 2017 seperti jalan lingkungan yang setiap hari masyarakat

gunakan untuk berktivitas, namun pemerintah desa pada Tahun Anggaran 2017

juga membiayai pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan yang menurut

masyarakat desa tidak perlu di laksanakan seperti kegiatan pembinaan kerukunan

beragama karena agama yang dianut masyarakat desa di Kecamatan Tanara tidak

beragam hanya menganut agama yang sama yaitu Islam, jadi harapan masyarakat

desa mengenai pembiayaan pembangunan meniadakan pembiayaan bagi kegiatan

Page 119: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

99

yang tidak perlu untuk dilaksanakan dan kemudian pembiayaannya dialihkan

untuk pembangunan infrstruktur dasar desa.

Diagram 4.7

Tanggapan responden mengenai volume (lebar dan panjang)

pembangunan infrastruktur desa yang di putuskan oleh pihak desa

sesuai harapan masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.7 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah volume (lebar dan panjang)

pembangunan infrastruktur desa yang di putuskan oleh pihak desa sesuai harapan

masyarakat desa?”. 23 responden atau 23% menjawab kurang sesuai, 27

responden atau 27% menjawab sangat tidak sesuai dan mayoritas responden

menjawab sesuai sebanyak 43 responden atau 43%. Sedangkan jawaban

responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat sesuai yaitu sebanyak 7 atau

7%. Maka dapat diketahui bahwa volume (lebar dan panjang) yang di putuskan

oleh pihak pemerintah desa dalam pembangunan infrastruktur desa yang

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

sesuaiSesuai Kurang

sesuaiSangat

tidak

sesuai

7

43

23 27

Page 120: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

100

merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017

adalah sesuai harapan masyarakat desa. Hal ini menunjukan bahwa volume (lebar

dan panjang) pembangunan infrastruktur desa yang di putuskan oleh pihak desa

telah mendapat tanggapan positif artinya masyarakat desa menilai bahwa volume

pembangunan infrastruktur sesuai harapan masyarakat desa, misalnya keinginan

lebar jalan desa agar masuk kendaraan roda empat dan itu direalisasikan.

Diagram 4.8

Tanggapan responden mengenai sosialisasi dan promosi yang

dilakukan oleh pihak pemerintah desa dalam menarik minat

masyarakat desa untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.8 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah sosialisasi dan promosi yang

dilakukan oleh pihak pemerintah desa dalam menarik minat masyarakat desa

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

baikbaik Kurang

baikSangat

Tidak

baik

4

29 27

40

Page 121: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

101

untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi

masyarakat desa?”. Maka dapat diketahui bahwa sosialisasi dan promosi yang

dilakukan oleh pihak pemerintah desa dalam menarik minat masyarakat desa

untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi

masyarakat desa yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak baik. Hal tersebut dapat dibuktikan dari

27 responden atau 27% menjawab tidak baik, 29 responden atau 29% menjawab

baik dan mayoritas responden menjawab sangan tidak baik sebanyak 40

responden atau 40%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat sesuai yaitu sebanyak 4 atau 4%.

Hal ini menunjukan bahwa sosialisasi dan promosi yang dilakukan oleh

pihak pemerintah desa dalam menarik minat masyarakat desa untuk ikut serta

dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa telah

mendapat tanggapan negatif artinya bahwa sosialisasi atau pemberian informasi

kepada masyarakat dari pihak pemerintah desa dalam menarik minat masyarakat

desa untuk ikut serta dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi

masyarakat desa hanya lewat media komunikasi dengan cara telpon dan sms ke

ketua RT dan RW bukan lewat poster besar disetiap persimpangan dan lewat

pengeras suara di setiap musolah yang berda dilingkungan tempat tinggal

masyarakat desa.

Page 122: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

102

2) Usaha yang dilakukan masyarakat desa

Diagram 4.9

Tanggapan responden mengenai dukungan masyarakat dalam

pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.9 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “baagaimana dukungan masyarakat

dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur?”. 19 responden atau 19%

menjawab baik, 34 responden atau 34% menjawab kurang baik dan mayoritas

responden menjawab sangat tidak baik sebanyak 43 responden atau 43%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat baik

yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat diketahui bahwa dukungan masyarakat

dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur yang merupakan realisasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak baik.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

baikbaik Kurang

baikSangat

Tidak

baik

4

19

34

43

Page 123: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

103

Hal ini menunjukan bahwa dukungan masyarakat dalam pelaksanaan

kegiatan pembangunan infrastruktur hanya memberi konsumsi semata kepada

pekerja pembangunan infrastruktur. Untuk dukungan uang dan tenaga dalam

pembangunan infrastruktur masyarakat juga mengetahui jika pekerjaan

pembangunan infrastruktur ada anggaranya untuk pekerja.

Diagram 4.10

Tanggapan responden mengenai dukungan masyarakat dalam

penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan pembianaan

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.10 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “bagaimana dukungan masyarakat

dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat?”. 29

responden atau 29% menjawab baik, 31 responden atau 31% menjawab sangat

kurang baik dan mayoritas responden menjawab kurang baik sebanyak 40

responden atau 40%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

baikbaik Kurang

baikSangat

Tidak

baik

0

29

40

31

Page 124: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

104

jawaban sangat baik yaitu sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa

dukungan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan pembianaan

bagi masyarakat yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah kurang baik.

Hal ini menunjukan bahwa dukungan masyarakat dalam penyelenggaraan

kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat hanya ikut serta menjadi

peserta semata pada penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan pembianaan bagi

masyarakat desa. Untuk dukungan uang dan tenaga dalam penyelenggaraan

kegiatan pelatihan dan pembianaan bagi masyarakat, masyarakat juga mengetahui

jika penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan pembianaan bagi masyarakat ada

anggaranya.

c. Kecukupan

Indikator tersebut terdiri dari 2 sub-indikator yang masing-masing

indikator adalah:

Page 125: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

105

1) Kecukupan dibidang pembangunan infrastruktur desa

Diagram 4. 11

Tanggapan responden mengenai kesesuaian kegiatan pembangunan

infrastruktur dengan masalah (yang benar-benar dibutuhkan) di

masyarakat

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.11 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur sudah sesuai dengan masalah (yang benar-benar dibutuhkan) di

masyarakat?”. 8 responden atau 8% menjawab sangat sesuai, 38 responden atau

38% menjawab sesuai dan mayoritas responden menjawab kurang sesuai

sebanyak 46 responden atau 46%. Sedangkan jawaban responden yang paling

sedikit adalah jawaban sangat sesuai yaitu sebanyak 8 atau 8%. Maka dapat

diketahui bahwa kegiatan pembangunan infrastruktur sudah sesuai dengan

masalah (yang benar-benar dibutuhkan) di masyarakat yang merupakan realisasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah kurang sesuai.

0

10

20

30

40

50

Sangat

sesuaiSesuai Kurang

sesuaiSangat

tidak

sesuai

8

38

46

8

Page 126: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

106

Hal ini menunjukan bahwa kegiatan pembangunan infrastruktur sudah

sesuai dengan masalah (yang benar-benar dibutuhkan) di masyarakat telah

mendapat tanggapan negatif dari masyarakat desa karena masalah yang dihadapi

masyarakat yang mayoritas bermatapencaharian sebagi petani dan nelayan masih

belum terpenuhi seperti akses untuk mengangkut hasil panen petani dan nelayan

belum tersentuh pembangunan infrastruktur, jalan masih berupa tanah dan

dermaga atau taambatan perahu belum tersedia.

Diagram 4.12

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembangunan

infrastruktur mampu memecahkan masalah di masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.12 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah dengan adanya kegiatan

pembangunan infrastruktur mampu memecahkan masalah di masyarakat?”. 19

responden atau 19% menjawab sangat tidak mampu, 31 responden atau 31%

menjawab mampu dan mayoritas responden menjawab kurang mampu sebanyak

05

101520253035404550

sangat

mampumampu kurang

mampusangat

tidakmampu

4

31

46

19

Page 127: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

107

46 responden atau 46%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat mampu yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat diketahui bahwa

dengan adanya kegiatan pembangunan infrastruktur yang merupakan realisasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah tidak mampu

memecahkan masalah di masyarakat desa.

Hal ini menunjukan bahwa kemampuan kegiatan pembangunan

infrastruktur dalam memecahkan masalah di masyarakat telah mendapat

tanggapan negatif dikarenakan apa yang benar-benar yang menjadi permasalahan

di masyarakat desa belum terpenuhi seperti jalan menuju persawahan dan ladang

petani, lumbung desa, dan dermaga atau tambatan perahu untuk nelayan. Untuk

realisasi pembangunan infrastruktur desa Tahun Anggaran 2017 hanya pada

pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan dan saluran

pembuangan air limbah di lingkungan tempat tinggal masyarakat desa semata

disebabkan terbatasnya dana dan prioritas penggunaan dana yang diprioritaskan

untuk pembangunan infrastruktur dasar yang ada di lingkungan masyarakat desa.

Page 128: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

108

2) Kecukupan dibidang pelatihan dan pembinaan bagi masyarkat

Diagram 4.13

Tanggapan responden mengenai kegiatan Pembinaan dan pelatihan

sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.13 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan Pembinaan dan

pelatihan sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat?”. 21 responden atau

21% menjawab sesuai, 35 responden atau 35% menjawab kurang sesuai dan

mayoritas responden menjawab sangat tidak sesuai sebanyak 40 responden atau

40%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat

sesuai yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan

Pembinaan dan pelatihan yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di

Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak sesuai dengan masalah yang

dihadapi masyarakat.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

sesuaiSesuai Kurang

sesuaiSangat

tidak

sesuai

4

21

35

40

Page 129: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

109

Hal ini menunjukan bahwa kesesuaian kegiatan pembinaan dan pelatihan

dengan masalah yang dihadapi masyarakat telah mendapat tanggapan sangat

negatif dari masyarakat dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan

masyarakat desa adalah sudah sesuai dengan mayoritas pekerjaan masyarakat desa

yakni petani dan nelayan, namun dalam pelaksanaan pelatihan hanya dibekali

dengan teori saja atau penyuluhan saja tanpa praktek langsung dan pemodalan

untuk usaha yang digelutinya. Menurut masyarakat desa, praktek langsung dan

fasilitas modal untuk usaha yang digeluti itu yang penting untuk mengembangkan

usahanya karena masyarakat desa seering terkendala dari segi permodalan atau

kekurangan modal saat memulai usahanya atau dengan kata lain pelaksanaan

kegiatan pelatihan bagi masyarakat sangat tidak sesuai masalah yang dihadapi

masyarakat desa.

Sedangkan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemasyarakatan di

Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah pembinaan kerukunan beragama yang

dinilai masyarakat desa sebagai kegiatan yang tidak perlu dilaksanakan karena

masyarakat desa di Kecamatan tanara semua memeluk satu agama yang sama

yaitu islam, jadi kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama di setiap desa di

kecamatan tanara sangat tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat

desa.

Page 130: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

110

Diagram 4.14

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembinanaan dan

pelatihan memberikan solusi bagi permasalah yang dihadapi

masyarakat

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.14 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pembinanaan dan

pelatihan memberikan solusi bagi permasalah yang dihadapi masyarakat?”. 22

responden atau 22% menjawab setuju, 28 responden atau 28% menjawab kurang

setuju dan mayoritas responden menjawab sangat tidak setuju sebanyak 39

responden atau 39%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat setuju yaitu sebanyak 11 atau 11%.. Maka dapat diketahui bahwa

kegiatan pembinanaan dan pelatihan yang merupakan realisasi penggunaan dana

desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak memberikan solusi

bagi permasalah yang dihadapi masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan

pembinanaan dan pelatihan memberikan solusi bagi permasalah yang dihadapi

masyarakat telah mendapat tanggapan sangat negatif dari masyarakat dikarenakan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

SetujuSetuju Kurang

SetujuSangat

Tidak

Setuju

11

22

28

39

Page 131: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

111

dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat desa adalah sudah sesuai

dengan mayoritas pekerjaan masyarakat desa yakni petani dan nelayan, namun

dalam pelaksanaan pelatihan hanya dibekali dengan teori saja atau penyuluhan

saja tanpa praktek langsung dan pemodalan untuk usaha yang digelutinya.

Menurut masyarakat desa, praktek langsung dan fasilitas modal untuk usaha yang

digeluti itu yang penting untuk mengembangkan usahanya karena masyarakat

desa seering terkendala dari segi permodalan atau kekurangan modal saat

memulai usahanya atau dengan kata lain pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi

masyarakat sangat tidak sesuai masalah yang dihadapi masyarakat desa..

Sedangkan Pelaksanaan kegiatan pembinaan kemasyarakatan di

Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah pembinaan kerukunan beragama yang

dinilai masyarakat desa sebagai kegiatan yang tidak perlu dilaksanakan karena

masyarakat desa di Kecamatan tanara semua memeluk satu agama yang sama

yaitu islam, jadi kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama di setiap desa di

kecamatan tanara sangat tidak sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat

desa.

Page 132: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

112

Diagram 4.15

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembinaan dan pelatihan

sudah menciptakan trobosan inovasi baru dan pembaruan di

masyarakat

`Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.15 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pembinaan dan

pelatihan sudah menciptakan trobosan inovasi baru dan pembaruan di

masyarakat?”. 23 responden atau 23% menjawab setuju, 30 responden atau 30%

menjawab tidak setuju dan mayoritas responden menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 43 responden atau 43%. Sedangkan jawaban responden yang paling

sedikit adalah jawaban sangat sesuai yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat

diketahui bahwa kegiatan pembinaan dan pelatihan yang merupakan realisasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak

setuju mengenai kegiatan pembinaan dan pelatihan sudah menciptakan trobosan

inovasi baru dan pembaruan di masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan

pembinaan dan pelatihan sudah menciptakan trobosan inovasi baru dan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

SetujuSetuju Kurang

SetujuSangat

Tidak

Setuju

4

23

30

43

Page 133: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

113

pembaruan di masyarakat telah mendapat tanggapan sangat negatif karena

pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelatihan hanya berjalan sebatas teori

semata tanpa adanya praktek dan fasilitas permodalan.

d. Perataan

Indikator tersebut terdiri dari 2 sub-indikator yang masing-masing

indikator adalah:

1) Perataan dibidang pembangunan infrastruktur desa

Diagram 4. 16

Tanggapan responden mengenai penyelenggaraan musyawarah perencanaan

pembangunan desa, undangan disebar merata kepada masyarakat (perwakilan

per-RT/RW)?

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018.

Berdasarkan diagram 4.16 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah undangan penyelenggaraan

musyawarah perencanaan pembangunan desa disebar merata di masyarakat

(perwakilan per-RT/RW)?”. 21 responden atau 21% menjawab merata, 36

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

sangat

meratamerata kurang

meratasangat

tidak

merata

0

21

36

43

Page 134: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

114

responden atau 36% menjawab kurang merata dan mayoritas responden

menjawab sangat tidak merata sebanyak 43 responden atau 43%. Sedangkan

jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat merata yaitu

sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa undangan penyelenggaraan

musyawarah perencanaan pembangunan desa disebar sangat tidak merata di

masyarakat (perwakilan per-RT/RW).

Hal ini menunjukan bahwa undangan penyelenggaraan musyawarah

perencanaan pembangunan desa disebar merata di masyarakat (perwakilan per-

RT/RW) telah mendapat penilaian negatif oleh masyarakat dikarenakan undangan

atau pemberitahuan penyelenggaraan musyawarah desa hanya samapai kepada

ketua RT dan RW artinya undangan tidak langsung disebar ke masyarakat desa

tetapi melalui ketua RT dan RW yang menyebabkan sangat tidak merata.

Diagram 4. 17

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembangunan infrastruktur secara

merata dianggarkan dan dilaksanakan pada setiap RT/RW

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

sangat

merata

merata kurang

merata

sangat

tidak

merata

4

27

42

27

Page 135: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

115

Berdasarkan diagram 4.17 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur secara merata dianggarkan dan dilaksanakan pada setiap RT/RW?”.

27 responden atau 27% menjawab merata, 27 responden atau 27% menjawab

sangat tidak merata dan mayoritas responden menjawab kurang merata sebanyak

42 responden atau 42%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat merata yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat diketahui bahwa

kegiatan pembangunan infrastruktur kurang merata dianggarkan dan dilaksanakan

pada setiap RT/RW.

Hal ini menunjukan bahwa kegiatan pembangunan infrastruktur kurang

merata dianggarkan dan dilaksanakan pada setiap RT/RW telah mendapat

penilaian negatif dikarenakan kegiatan pembangunan infrastruktur dilaksanakan

bertahap setiap tahun anggaran jadi kegiatan pembangunan infrastruktur menurut

penilaian masyarakat desa kurang merata dianggarkan pada setiap RT atau RW.

Page 136: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

116

Diagram 4. 18

Tanggapan responden mengenai keikutserta masyarakat perwakilan per-RT/RW)

dalam bekerja bersama (gotong-royong) pada kegiatan pembangunan

infrastruktur.

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.18 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah masyarakat (perwakilan per-

RT/RW) ikut serta gotong-royong dalam kegiatan pembangunan infrastruktur?”.

24 responden atau 24% menjawab sangat antusias, 31 responden atau 31%

menjawab kurang antusias dan mayoritas responden menjawab antusias sebanyak

45 responden atau 45%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat tidak antusias yaitu sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui

bahwa masyarakat (perwakilan per-RT/RW) ikut serta gotong-royong dalam

kegiatan pembangunan infrastruktur adalah antusias.

Hal ini menunjukan bahwa antusias masyarakat (perwakilan per-RT/RW)

ikut serta gotong-royong dalam kegiatan pembangunan infrastruktur telah

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

baik

baik Kurang

baik

Sangat

Tidak

baik

24

45

31

0

Page 137: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

117

mendapat tanggapan positif dari masyarakat desa karena infrastruktur yang baik di

lingkungan tempat tinggalnya berupa tindakan membawa bahan bangunan

infrasturktur yang digunakan, namun mereka sadar bahwa semua itu sudah ada

anggaranya.

2) Perataan dibidang pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa

Diagram 4. 19

Tanggapan responden mengenai sebaran undangan kepada masyarakat perwakilan

per RT/RW dalam kegiatan pembinaan dan pelatihan

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.19 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah undangan kegiatan

pembinaan dan pelatihan disebar merata di seluruh masyarakat perwakilan per-

RT/RW?”. 10 responden atau 10% menjawab sangat merata, 24 responden atau

24% menjawab merata dan mayoritas responden menjawab kurang merata

sebanyak 62 responden atau 62%. Sedangkan jawaban responden yang paling

sedikit adalah jawaban sangat tidak merata yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat

0

10

20

30

40

50

60

70

sangat

merata

merata kurang

merata

sangat

tidak

merata

10

24

62

4

Page 138: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

118

diketahui bahwa undangan kegiatan pembinaan dan pelatihan disebar kurang

merata di seluruh masyarakat perwakilan per-RT/RW.

Hal ini menunjukan bahwa pesebaran undangan kegiatan pembinaan dan

pelatihan kepada masyarakat perwakilan per-RT/RW telah mendapat penilaian

negatif dikarenakan undangan atau pemberitahuan penyelenggaraan pelatihan dan

pembinaan hanya samapai kepada ketua RT dan RW artinya undangan tidak

langsung disebar ke masyarakat desa tetapi melalui ketua RT dan RW yang

menyebabkan sangat tidak merata.

Diagram 4. 20

Tanggapan responden mengenai kesediaan peserta setelah mengikuti kegiatan

pemberdayaan masyarakat kegiatan pembinaan dan pelatihan mensosialisaiskan

dan mempraktekan kepada masyarakat yg bukan peserta.

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.20 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah bapak/ibu/saudara/i setelah

mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat kegiatan pembinaan dan pelatihan

0

10

20

30

40

50

60

sangat

bersedia

bersedia kurang

bersedia

sangat

tidak

bersedia

10

51

15

24

Page 139: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

119

bersedia mensosialisaiskan/praktekan kepada masyarakat lainnya?”. 15 responden

atau 15% menjawab tidakt bersedia, 24 responden atau 24% menjawab sangat

tidak bersedia dan mayoritas responden menjawab bersedia sebanyak 51

responden atau 51%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat bersedia yaitu sebanyak 10 atau 10%. Maka dapat diketahui

bahwa peserta setelah mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat kegiatan

pembinaan dan pelatihan bersedia mensosialisaiskan/praktekan kepada

masyarakat lainnya adalah bersedia.

Hal ini menunjukan bahwa peserta setelah mengikuti kegiatan

pemberdayaan masyarakat kegiatan pembinaan dan pelatihan bersedia

mensosialisaiskan/praktekan kepada masyarakat lainnya telah mendapat

tanggapan positif dari masyarakat artinya masyarakat desa sadar bahwa

pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pelatihan harus tersampaikan kepada

masyarakat lain untuk mengetahuinya dengan cara ngobrol bersama di warung

kopi atau tempat berkumpul masyarakat desa lainnya.

e. Responsivitas

Indikator tersebut terdiri dari 2 sub-indikator yang masing-masing

indikator adalah:

Page 140: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

120

1) Responsivitas (tanggapan/penilaian) masyarakat dibidang

pembangunan infrastruktur desa.

Diagram 4.21

Tanggapan responden mengenai manfaat penyelenggaraan musyawarah

perencanaan pemebangunan desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.21 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah masyarakat puas dengan

manfaat penyelenggaraan musyawarah perencanaan pemebangunan desa?”. 27

responden atau 27% menjawab kurang puas, 32 responden atau 32% menjawab

puas dan mayoritas responden menjawab sangat puas sebanyak 33 responden atau

33%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat

tidak puas yaitu sebanyak 8 atau 8%. Maka dapat diketahui bahwa masyarakat

sangat puas dengan manfaat penyelenggaraan musyawarah perencanaan

pemebangunan desa.

0

5

10

15

20

25

30

35

Sangat

Puas

Puas Kurang

Puas

Sangat

tidak

puas

33 32

27

8

Page 141: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

121

Hal ini menunjukan bahwa kepuasan masyarakat dengan manfaat

penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan desa telah mendapat

penilaian positif dari masyarakat desa artinya masyarakat desa bahwa sadar

mengenai manfaat penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan guna

perubahan desanya masing-masing.

Diagram 4.22

Tanggapan responden mengenai manfaat pembangunan infrastruktur

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.22 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah masyarakat puas dengan

manfaat pembangunan infrastruktur?”. 23 responden atau 23% menjawab kurang

puas, 32 responden atau 32% menjawab sangat puas dan mayoritas responden

menjawab puas sebanyak 37 responden atau 37%. Sedangkan jawaban responden

yang paling sedikit adalah jawaban sangat tidak puas yaitu sebanyak 8 atau 8%.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

Puas

Puas Kurang

Puas

Sangat

tidak

puas

32

37

23

8

Page 142: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

122

Maka dapat diketahui bahwa kepuasan masyarakat dengan manfaat pembangunan

infrastruktur adalah puas.

Hal ini menunjukan bahwa kepuasan masyarakat dengan manfaat

pembangunan infrastruktur telah mendapat tanggapan positif dari masyarakat desa

artinya bahwa masyarakat desa merasakan manfaat kegiatan infrastruktur yang

ada di lingkungan tempat tinggalnya.

2) Responsivitas (tanggapan/penilaian) masyarakat di kegiatan

pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa

Diagram 4.23

Tanggapan responden mengenai manfaat kegiatan pembinaan kemasyarakatan

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sangat

Puas

Puas Kurang

Puas

Sangat

tidak

puas

8

38

46

8

Page 143: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

123

Berdasarkan diagram 4.23 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah masyarakat puas dengan

manfaat kegiatan pembinaan kemasyarakatan?”. 8 responden atau 8% menjawab

sangat puas, 38 responden atau 38% menjawab puas dan mayoritas responden

menjawab kurang puas sebanyak 46 responden atau 46%. Sedangkan jawaban

responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat tidak puas yaitu sebanyak 8

atau 8%. Maka dapat diketahui bahwa kepuasan masyarakat dengan manfaat

kegiatan pembinaan kemasyarakatan yang merupakan realisasi penggunaan dana

desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah tidak puas.

Hal ini menunjukan bahwa kepuasan masyarakat puas dengan manfaat

kegiatan pembinaan kemasyarakatan telah mendapat tanggapan negatif dari

masyarakat desa dikarenakan kegiatan pembinaan kemasyarakatan menurut

masyarakat desa merupakan kegiatan yang tidak perlu dilaksanakan seperti

kegiatan pembinaan kerukunan beragama sebab agama yang di peluk masyarakat

desa sama yakni agama islam dan menurut masyarakat itu tidak perlu untuk

dilaksanakan.

Page 144: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

124

Diagram 4.24

Tanggapan responden mengenai manfaat kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.24 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan Apakah masyarakat puas dengan

manfaat kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa?. 19 responden atau 19%

menjawab sangat tidak puas, 31 responden atau 31% menjawab puas dan

mayoritas responden menjawab kurang puas sebanyak 46 responden atau 46%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat puas

yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat diketahui bahwa kepuasan masyarakat

dengan manfaat kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa yang merupakan

realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah tidak

puas.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sangat

Puas

Puas Kurang

Puas

Sangat

tidak puas

4

31

46

19

Page 145: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

125

Hal ini menunjukan bahwa kepuasan masyarakat dengan manfaat kegiatan

pelatihan bagi masyarakat desa telah mendapat tanggapan negatif dari masyarakat

desa dikarenakan kegiatan pelatihan bagi masyarakat desa hanya sebatas teori saja

atau penyuluhan semata tanpa memperaktekan langsung di lapangan dan tidak ada

fasilitas permodalan. memperaktekan langsung di lapangan dan tidak ada fasilitas

permodalan merupakan keinginan masyarakat desa untuk keberlanjutan usaha

yang digeluti masyarakat desa.

f. Ketepatan

Indikator tersebut terdiri dari 2 sub-indikator yang masing-masing

indikator adalah:

1) Ketepatan penggunaan dibidang pembangunan infrastruktur desa

Diagram 4.25

Tanggapan responden mengenai ke-sesuai-an kegiatan pembangunan infrastruktur

desa dengan karakteristik desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

sesuai

Sesuai Kurang

sesuai

Sangat

tidak

sesuai

3

21

42

34

Page 146: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

126

Berdasarkan diagram 4.25 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan Apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur desa sesuai dengan karakteristik desa?. 21 responden atau 21%

menjawab sesuai, 34 responden atau 34% menjawab sangat tidak sesuai dan

mayoritas responden menjawab tidak sesuai sebanyak 42 responden atau 42%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat sesuai

yaitu sebanyak 3 atau 3%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembangunan

infrastruktur yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah tidak sesuai karakteristik desa.

Hal ini menunjukan bahwa kesesuaian kegiatan pembangunan

infrastruktur dengan karakteristik desa telah mendapat tanggapan negatif dari

masyarakat desa dikarenakan karakateristik desa adalah sektor pertanian dan

nelayan namun akses aktivitas dan pengangkutan hasil pertanian dan nelayan

belum tersentuh infrastruktur seperti jalan menuju sawah, ladang, tambak dan

dermaga dan tambatan perahu.

Page 147: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

127

Diagram 4.26

Tanggapan responden mengenai ke-sesuai-an pembangunan infrstruktur desa

dengan potensi yang dimiliki desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.26 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur desa sesuai dengan potensi desa?”. 22 responden atau 22%

menjawab sesuai, 28 responden atau 28% menjawab kurang sesuai dan mayoritas

responden menjawab sangat tidak sesuai sebanyak 38 responden atau 38%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat sesuai

yaitu sebanyak 12 atau 12%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembangunan

infrastruktur yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak sesuai potensi desa.

Hal ini menunjukan bahwa kesesuaian kegiatan pembangunan

infrastruktur dengan potensi desa telah mendapat tanggapan negatif dari

masyarakat desa dikarenakan pembangunan infrastruktur desa untuk Anggaran

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sangat

sesuai

Sesuai Kurang

sesuai

Sangat

tidak

sesuai

12

22

28

38

Page 148: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

128

Tahun 2017 masih memenuhi kebutuhan infratruktur dasar seperti jalan

lingkungan desa dan sarana pembuangan air llimbah, mengenai pembangunan

infrastruktur desa sesuai potensi desa belum ada kegiatan sebab desa belum

mengetahui secara pasti potensi yang dimiliki desa.

Diagram 4.27

Tanggapan responden mengenai pertanyaan Apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur sesuai yang diharapankan oleh masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.27 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pembangunan

infrastruktur desa sesuai harapan masyarakat desa?”. 23 responden atau 23%

menjawab sesuai, 30 responden atau 30% menjawab tidak sesuai dan mayoritas

responden menjawab sangat tidak sesuai sebanyak 43 responden atau 43%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat sesuai

yaitu sebanyak 4 atau 4%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pembangunan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

sesuai

Sesuai Kurang

sesuai

Sangat

tidak

sesuai

4

23

30

43

Page 149: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

129

infrastruktur yang merupakan realisasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak sesuai yang diharapkan masyarakat desa.

Hal ini menunjukan bahwa ke-sesuai-an kegiatan pembangunan

infrastruktur dengan harapan masyarakat desa telah mendapat tanggapan negatif

dari masyarakat dikarenakan masyarakat berharap bahwa kegiatan pembangunan

infrastruktur dilaksanakan pada kegiatan pembangunan infrastruktur dasar desa

misal jalan lingkungan desa dan sarana dan prasarana desa dan pembangunan

infrastruktur mendukung akses pengangkutan hasil panen dan produksi usaha

yang digeluti yaitu sektor pertanian dan nelayan, namun keterbatasan anggaran

pada setiap tahunnya agar kegiatan pembangunan infrastruktur dilaksanakan

bertahap pada setiap tahun anggaran berjalan dan tahun anggaran tahun

mendatang, hal ini yang membuat tanggapan dan penilaian negatif dari

masyarakat desa mengenai kegiatan pembangunan infrastruktur desa.

Page 150: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

130

2) Ketepatan penggunaan dibidang pelatihan dan pembinaan bagi

masyarakat desa

Diagram 4.28

Tanggapan responden mengenai pertanyaan Apakah pembinaan dan pelatihan

sesuai karakteristik desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan diagram 4.28 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pelatihan dan

pembinaan bagi masyarakat desa sesuai dengan karakteristik desa?”. 21 responden

atau 21% menjawab sesuai, 37 responden atau 37% menjawab kurang sesuai dan

mayoritas responden menjawab sangat tidak sesuai sebanyak 42 responden atau

42%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat

sesuai yaitu sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan

dan pembinaan bagi masyarakat desa yang merupakan realisasi penggunaan dana

desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah sangat tidak sesuai dengan

karakteristik desa.

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

sesuai

Sesuai Kurang

sesuai

Sangat

tidak

sesuai

0

21

37

42

Page 151: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

131

Hal ini menunjukan bahwa kesesuaian kegiatan pelatihan dan pembinaan

bagi masyarakat desa dengan karakteristik desa telah mendapat tanggapan negatif

dari masyarkat desa dikarenakan kegiatan pelatihan seperti pelatihan kelompok

tani dan nelayan sedah sesuai namun kebanyakan dari masyarakat desa sebagai

ekonomi menengah kebawah artinya masyarakat desa bukan pemilik lahan dan

tambak, dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan hanya teori atau penyuluhan

semata tanpa ada pelatian praktik langsung dan fasilitas permodalan untuk usaha

yang di deluti. Sedangkan kegiatan pembinaan kemasyarakatan seperti pembinaan

kerukunan umat beragama tidak sesuai dengan agama yang dianut masyarakat

desa, yang menganut satu agama yang sama yaitu agama Islam.

Diagram 4.29

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembinaan dan pelatihan sesuai potensi

desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Sangat

sesuai

Sesuai Kurang

sesuai

Sangat

tidak

sesuai

0

26

43

31

Page 152: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

132

Berdasarkan diagram 4.29 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pelatihan dan

pembinaan bagi masyarakat desa sesuai dengan potensi desa?”. 26 responden atau

26% menjawab sesuai, 31 responden atau 31% menjawab sangat tidak sesuai dan

mayoritas responden menjawab kurang sesuai sebanyak 43 responden atau 43%.

Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah jawaban sangat sesuai

yaitu sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa kegiatan pelatihan dan

pembinaan bagi masyarakat desa yang merupakan realisasi penggunaan dana desa

di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah kurang sesuai dengan potensi yang

dimiliki desa.

Hal ini menunjukan bahwa kesesuaian pelatihan dan pembinaan bagi

masyarakat desa dengan potensi desa telah mendapat tanggapan negatif dari

masyarakat desa dikarenakan kegiatan pelatihan seperti pelatihan kelompok tani

dan nelayan sedah sesuai namun pelatihan hanya teori atau penyuluhan semata

tanpa ada pelatian praktik langsung dan fasilitas permodalan untuk usaha yang

digeluti. Sedangkan kegiatan pembinaan kemasyarakatan seperti pembinaan

kerukunan umat beragama tidak sesuai potensi yang dimiliki yakni disektor

pertanian dan bahari seharusnya kegaitan pembinaan diarahkan bagi anak muda

untuk melirik potensi yang dimilik guna meneruskan dan menciftakan trobosan-

trobosan di bidangnya masing-masing.

.

Page 153: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

133

Diagram 4.30

Tanggapan responden mengenai kegiatan pembinaan dan pelatihan yang

diharapankan oleh masyarakat desa

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018.

Berdasarkan diagram 4.30 diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 100

responden atau yang menjawab pertanyaan “Apakah kegiatan pelatihan dan

pembinaan bagi masyarakat desa sesuai dengan harapan masyarakat desa?”. 7

responden atau 7% menjawab sangat tidak sesuai, 39 responden atau 39%

menjawab sesuai dan mayoritas responden menjawab kurang sesuai sebanyak 64

responden atau 64%. Sedangkan jawaban responden yang paling sedikit adalah

jawaban sangat sesuai yaitu sebanyak 0 atau 0%. Maka dapat diketahui bahwa

kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi masyarakat desa yang merupakan realisasi

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 adalah kurang sesuai

dengan harapan masyarakat desa.

0

10

20

30

40

50

60

70

Sangat

sesuai

Sesuai Kurang

sesuai

Sangat

tidak sesuai

0

39

64

7

Page 154: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

134

Hal ini menunjukan bahwa ke-sesuai-an kegiatan pelatihan dan pembinaan

bagi masyarakat desa dengan harapan masyarakat desa telah mendapat tanggapan

negatif dari masyarakat desa dikarenakan kegiatan pelatihan seperti pelatihan

kelompok tani dan nelayan sedah sesuai namun dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan hanya teori atau penyuluhan semata tanpa ada pelatian praktik langsung

dan fasilitas permodalan untuk usaha yang di deluti. Sedangkan kegiatan

pembinaan kemasyarakatan seperti pembinaan kerukunan umat beragama tidak

sesuai dengan agama yang dianut masyarakat desa di Kecamatan Tanara, yang

menganut agama yang sama yaitu agama Islam artinya agama yang dianut tidak

beragam jadi kegiatan pembinaan kerukunan umat beragama tidak harus

dilaksanan atau dianggarkan lebih baik untuk untuk pelaksanaan kegiatan lainya

yang dianggap sesuai harapan masyarakat yakni fasilitas modal usaha yang

digeluti.

.

4.4 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai hipotesis diantaranya sebagai

berikut:

“Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

Tahun 2017 kurang dari atau sama dengan 65% dari nilai ideal yaitu 100%.”

Page 155: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

135

Pengujian hipotesis yang dimaksud untuk mengetahui tingkat signifikasi

dari hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penlitian, maka pada tahap

pengujian hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan T-test satu sempel.

Adapun perhitunganya tersebut sebagai berikut:

Berdasarkan data yang dperoleh, maka skor ideal yang diperoleh adalah

4 x 30 x 100 = 12.000 (4 sama dengan nilai dari setiap jawaban pertanyaan yang

diajukan pada responden. Kriteria skor berdasarkan pada skala Likert, 30 = jumlah

item pernyataan yang diajukan kepada responden. 100 = (jumlah sampel yang

dijadikan responden). Lalu rata-ratanya yaitu 12.000 : 100 = 120.

Evaluasi penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten serang

Tahun 2017 nilai yang dihipotesiskan yaitu tertinggi 65% dari nilai ideal 100%.

Artinya bahwa 0,65 x 12.000 = 7.800 dibagikan dengan jumlah sampel yang

menjadi responden 100 = 78.

Hipotesis statistiknya dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho untuk

memprediksi μ lebih besar atau sama dengan 65% dari skor ideal paling tinggi.

Sedangkan Ha rendah atau kurang dari 65% dari skor ideal yang diharapkan. Atau

dapat ditulis dengan rumus :

Ho = μ < 65% ≥0,65 x 12000 : 100 = 78

Page 156: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

136

Diketahui:

X = 6777 : 100 = 67.77

0 = 65% = 0,65 x 12.000 : 100 = 78

s = 16,5 (Dilihat dari std. Deviation di SPSS)

n = 100

Ditanya: t?

Jawab:

t =

Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 100 – 1 = 99 dan taraf kesalahan α = 5% untuk

uji satu pihak (one tail test) karena harga thitung lebih kecil dari pada ttabel atau Ho

( < 1,98) maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hipotesis yang menyatakan bahwa Ho: Evaluasi Penggunaan Dana Desa

di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 kurang dari atau sama

dengan 65% (Ho ≤ 65%.) dari nilai ideal 100% dan Ha: Evaluasi Penggunaan

Page 157: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

137

Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 lebih dari 65%

(Ha > 65%) dari nilai ideal 100%. Maka Evaluasi Penggunaan Dana Desa di

Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 dengan hasil kurang baik

(dengan prediksi paling tinggi 65%) dari yang diharapkan dapat diterima, atau

tidak terdapat perbedaan antara yang diduga dalam populasi dengan data yang

terkumpul. Dari perhitungan populasi/sampel ditemukan bahwa Evaluasi

Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017, yaitu :

Jadi, telah diketahui bahwa hasil Evaluasi penggunaan dana desa di Kecamatan

Tanara Tahun 2017 adalah sebesar 56,47%.

Gambar 4.3

Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji Pihak Kanan

-6.2

-1.98

0

1.98

6.2

56,47% 65%

Daerah

Penerimaan

Ho Daerah

Penolakan

Ho

Page 158: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

138

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa t hitung ternyata jatuh pada

daerah Ho dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. t hitung pada penelitian

ini diperoleh dari hasil perhitungan populasi/sampel pada Evaluasi Penggunaan

dana desa Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

sebesar 56,47%, Hal ini membuktikan bahwa Ho: Evaluasi Penggunaan Dana

Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 kurang dari atau sama

dengan 65% (Ho ≤ 65%.) dari nilai ideal 100% “diterima” dan Ha: Evaluasi

Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

lebih dari 65% (Ha > 65%) dari nilai ideal 100 “ditolak”.

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Pengertian interpretasi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah pemberian

kesan, pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah Evaluasi penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara

Kabupaten Serang Tahun 2017 paling tinggi 65 persen dari nilai ideal. Kemudian

peneliti menyebarkan kuisioner kepada responden yaitu masyarakat desa di

Kecamatan Tanara Kabupaten Serang sebanyak 100 responden. Peneliti mencoba

menginterpretasikan data hasil temuan di lapangan mengenai Evaluasi

Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang

dibuat oleh peneliti adalah Seberapa besar hasil Evaluasi Penggunaan Dana Desa

di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017. Dalam penelitian untuk

Page 159: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

139

menjawab rumusan masalah ini, dapat dilihat dari perhitungan dengan

menggunakan rumus t-test satu sampel dengan hasil t hitung sebesar 56,47 persen

maka yang diterima adalah hipotesis nol (Ho) yang menyebutkan Evaluasi

Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

kurang dari 65 persen.

Sehingga interpretasi yang tepat untuk menjawab rumusan masalah adalah

Hasil Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

Tahun 2017 sebesar 56.47%, maka Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara

Kabupaten Serang Tahun 2017 belum sesuai kebutuhan, keinginan dan harapan

masyarakat desa.

Hal tersebut dapat dilihat pada kategori berikut :

Kategori instrumen :

Sangat Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

3.000 6.000 9.000 12.000

6.777

Dari kategori instrumen yang diperoleh dihasilkan dari perhitungan Sangat

tidak baik 3.000, Kurang baik 6.000, Baik 9.000, dan Sangat baik 12.000. Maka

nilai yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan kuisioner menghasilkan nilai

6.777 yang termasuk dalam kategori kurang baik karena lebih mendekati kategori

kurang baik sehingga masih perlu lagi peningkatan-peningkatan dalam segala hal

Page 160: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

140

yang membantu proses penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara. Hal ini juga

penting karena mengingat Efektivitas, Efisiensi, Kecukupan, Perataan,

Responsivitas, dan juga Ketepatan dalam penggunaan dana desa yang masih

kurang dan harus diperbaiki agar tujuan dari pada realisasi dan manfaat

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara ini dapat dirasakan dan sesuai

harapan masayarakat desa bisa tercapai.

4.6 Pembahasan

Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang

Tahun 2017 menunjukan hasil perhitungan yang variatif. Dilihat dari teori yang

dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori evaluasi menurut Willliam

Dunn yang mempunyai enam dimensi penting dalam mengukur sejauh mana

evaluasi berjalan dengan baik yang diantaranya yaitu: Efektivitas, Efisiensi,

Kecukupan, Perataan, Responsivitas, dan Ketepatan.

1. Indikator Efektivitas

Dalam indikator ini terdapat 5 butir pertanyaan. Dalam indikator ini

nilainya 64.5%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator kejelasan

tujuan yang hendak dicapai, yakni 4 x 5 x 100 = 2000 ( 4= nilai tertinggi dari item

pernyataan yang ada menurut skala likert, 5 = jumlah item pernyataan yang ada,

dan 100 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian

dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1.290 : 2000 =

0,6450 x 100% = 64,5 %.

Page 161: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

141

Gambar 4.3

Kategorisasi Indikator Efektivitas

Sangat Tidak Baik

Tidak Baik

Baik

Sangat Baik

25% 50% 75% 100%

64,5%

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan gambar 4.3 diatas menunjukan bahwa efektivitas penggunaan

dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

berada pada kategori baik. Indikator Efektivitas penggunaan dana desa berkaitan

dengan dengan tanggapan masyarakat desa mengenai perencanaan pembangunan

desa dan pencapaian pelaksanan pembangunan desa artinya bahwa masyarakat

desa mengerti dan sadar pentingnya sebuah penyelenggaraan musyawarah

perencanaan pembangunan desa guna merencanakan pembangunan desa yang

mengedepankan aspirasi dan masukan dari masyarakat, namun pencapaian

pelaksanaan pembangunan desa belum berjalan dengan baik dan harus dibenahi

untuk mencapai efektifitas penggunaan dana desa yang maksimal atau sangat

baik, seperti perizinan hak guna tanah dari masyarakat desa untuk pembangunan

infrastruktur. Dan penyelenggaraan pelatihan dan pembinaan berupa penyuluhan

atau teori saja, dan tidak mengarah pada penyelenggaraan pelatihan dan

pembinaan bagi masyarkat desa yang bersinambungan.

Page 162: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

142

Penilaian peneliti dari hasil tanggapan atau jawaban dan sikap atau

tingkah laku berorganisasi pemerintah desa sebagai pamong dan penyelenggara

pembangunan desa (sebagai salah satu penentu arah) penggunan dana desa, saat

peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pendalaman informasi guna

penyebaran kuesioner ke masyarakat mengenai indikator efektivitas penggunaan

dana desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Penilaian (Rangking) 9 Desa Terkait Efektivitas Penggunaan Dana

Desa di Kecamatana Tanara Tahun 2017

Peringkat Nama Desa Keterangan

1 Tanara Perencanaan pembangunan desa sangat baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

2 Pedaleman Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, sangat baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

3 Sukamanah Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Page 163: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

143

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

5 Tenjoayu Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, kurang baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

6 Siremen Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

7 Lempuyang Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

8 Cibodas Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Page 164: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

144

9 Cerukcuk Perencanaan pembangunan desa, buruk

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Sumber: Diolah peneliti dari hasil observasi, 2018

2. Indikator efisiensi

Dalam indikator ini terdapat 5 butir pertanyaan, dengan nilai

presentasenya 52,75%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indicator

efisiensi , yakni 4 x 5 x 100 = 2000 ( 4 = nilai tertinggi dari item pernyataan yang

ada menurut skala likert, 5 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 100 = jumlah

responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan

skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1.055 : 2000 = 0,5275 x 100% =

52,75%.

Gambar 4.4

Kategorisasi Indikator Efisiensi

Sangat Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

25% 50% 75% 100%

52,75%

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Page 165: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

145

Berdasarkan gambar 4.4 diatas menunjukan bahwa efisensi penggunaan

dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

berada pada kategori kurang baik. Indikator efisiensi penggunaan dana desa

berkaitan dengan dengan tanggapan masyarakat desa mengenai usaha yang

dilakukan pemerintah desa dan usaha yang dilakukan masyarakat desa disebabkan

bahwa usaha atau tindakan yang dilakukan pemerintah desa dianggap kurang,

oleh karena itu harus di benahi terkait penggunaan dana desa seperti keputusan

anggaran pembangunan desa sesuai dengan harapan masyarakat desa, dan

tindakan menarik minat masyarakat dalam membangunan desa. sedangkan usaha

atau tindakan yang dilakukan masyarakat desa seperti dukungan pada

pembangunan desa sebab masyarakat beranggapan bahwa pelaksanaan

pembangunan desa sudah ada anggarannya.

Penilaian peneliti dari hasil tanggapan atau jawaban dan sikap atau

tingkah laku berorganisasi pemerintah desa sebagai pamong dan penyelenggara

pembangunan desa (sebagai salah satu penentu arah) penggunan dana desa, saat

peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pendalaman informasi guna

penyebaran kuesioner ke masyarakat mengenai indikator efisiensi penggunaan

dana desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 dalam tabel

sebagai berikut:

Page 166: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

146

Tabel 4.4 Penilaian (Rangking) 9 Desa Terkait Efisiensi Penggunaan Dana

Desa di Kecamatana Tanara Tahun 2017

Peringkat Nama Desa Keterangan

1 Tanara Perencanaan pembangunan desa sangat baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

2 Sukamanah Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, sangat baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

3 Pedaleman Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

5 Siremen Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, kurang baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

Page 167: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

147

6 Tenjoayu Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

7 Lempuyang Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

8 Cibodas Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

9 Cerukcuk Perencanaan pembangunan desa, buruk

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Sumber: Diolah peneliti dari hasil observasi, 2018

Page 168: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

148

3. Indikator kecukupan

Dalam indikator ini terdapat 5 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai

presentasenya 59,37%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator

kecukupan, yakni 4 x 5 x 100 = 2000 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan

yang ada menurut skala likert,5 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 100 =

jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1048 : 2000 = 0,524 x

100% = 52,24%.

Gambar 4.5

Kategorisasi Indikator Kecukupan

Sangat Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

25% 50% 75% 100%

52,24

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan gambar 4.5 diatas menunjukan bahwa kecukupan penggunaan

dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

berada pada kategori kurang baik. Indikator efisiensi penggunaan dana desa

berkaitan dengan dengan tanggapan masyarakat desa mengenai usaha yang

dilakukan pemerintah desa dan usaha yang dilakukan masyarakat desa disebabkan

bahwa pelaksanaan kegiatan/ program belum memecahakan permasalahan di

Page 169: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

149

masyarakat dan pelaksanaan kegiatan belum memberikan solusi bagi

permasalahan di masyarakat desa.

Penilaian peneliti dari hasil tanggapan atau jawaban dan sikap atau

tingkah laku berorganisasi pemerintah desa sebagai pamong dan penyelenggara

pembangunan desa (sebagai salah satu penentu arah) penggunan dana desa, saat

peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pendalaman informasi guna

penyebaran kuesioner ke masyarakat mengenai indikator kecukupan penggunaan

dana desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Penilaian (Rangking) 9 Desa Terkait Kecukupan Penggunaan

Dana Desa di Kecamatana Tanara Tahun 2017

Peringkat Nama Desa Keterangan

1 Tanara Perencanaan pembangunan desa sangat baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

2 Pedaleman Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, sangat baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

Page 170: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

150

3 Sukamanah Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

5 Tenjoayu Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, kurang baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

6 Siremen Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

7 Lempuyang Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

8 Cibodas Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Page 171: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

151

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

9 Cerukcuk Perencanaan pembangunan desa, buruk

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Sumber: Diolah peneliti dari hasil observasi, 2018

4. Indikator perataan

Dalam indikator ini terdapat 5 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai

presentasenya 58.3%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator

perataan, yakni 4 x 5 x 100 = 2000 ( 4= nilai tertinggi dari item pernyataan yang

ada menurut skala likert, 5 = jumlah item pernyataan yang ada, dan 100 = jumlah

responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal kemudian dibagikan dengan

skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 1.166 : 2000 = 0,583 x 100% =

58.3%

Gambar 4.6

Kategorisasi Indikator Perataan

Kategori instrumen :

Sangat Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

25% 50% 75% 100%

58.30%

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Page 172: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

152

Berdasarkan gambar 4.6 diatas menunjukan bahwa perataan penggunaan

dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

berada pada kategori kurang baik. Indikator perataan penggunaan dana desa

berkaitan dengan dengan tanggapan negatif dari masyarakat desa mengenai

perataan manfaat biaya yang diberikan masyarakat desa dalam membangun desa

belum maksimal dan perataan manfaat biaya yang diperoleh masyarakat dari

dampak pembangunan desa belum maksimal.

Penilaian peneliti dari hasil tanggapan atau jawaban dan sikap atau

tingkah laku berorganisasi pemerintah desa sebagai pamong dan penyelenggara

pembangunan desa (sebagai salah satu penentu arah) penggunan dana desa, saat

peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pendalaman informasi guna

penyebaran kuesioner ke masyarakat mengenai indikator perataan penggunaan

dana desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.6 Penilaian (Rangking) 9 Desa Terkait Perataan Penggunaan Dana

Desa di Kecamatana Tanara Tahun 2017

Peringkat Nama Desa Keterangan

1 Pedaleman Perencanaan pembangunan desa sangat baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

2 Tanara Perencanaan pembangunan desa, baik

Page 173: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

153

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, sangat baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

3 Tenjoayu Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

5 Sukamanah Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, kurang baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

6 Siremen Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

7 Lempuyang Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Page 174: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

154

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

8 Cibodas Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

9 Cerukcuk Perencanaan pembangunan desa, buruk

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Sumber: Diolah peneliti dari hasil observasi, 2018

5. Indikator Responsivitas

Dalam indikator ini terdapat 4 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai

presentasenya 65,56%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator

penyususnan program yang tepat, yakni 4 x 4 x 100 = 1.600 ( 4= nilai tertinggi

dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 4= jumlah item pernyataan

yang ada, dan 100 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal

kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar

1.049 : 1600 = 0,6556 x 100% = 65,56%

Page 175: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

155

Gambar 4.7

Kategorisasi Indikator Responsivitas

Kategori instrumen :

Sangat Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

25% 50% 75% 100%

65,56%

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan gambar 4.7 diatas menunjukan bahwa responsivitas

masyarakat dalam penggunaan dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara

Kabupaten Serang Tahun 2017 berada pada kategori baik. Indikator reponsivitas

dalam penggunaan dana desa berkaitan dengan tanggapan positif dari masyarakat

desa mengenai puas dengan manfaat dari pelaksanaan perencanaan artinya dalam

perencanaan pembangunan desa masyarakat desa menuangkan aspirasi dan

masukan untuk pembangunan desa, dan puas dengan manfaat dari pelaksanaan

pembangunan desa seperti jalan lingkungan yang tidak becek dan mempermudah

untuk kegiatan aktivitas sehari-hari.

Penilaian peneliti dari hasil tanggapan atau jawaban dan sikap atau

tingkah laku berorganisasi pemerintah desa sebagai pamong dan penyelenggara

pembangunan desa (sebagai salah satu penentu arah) penggunan dana desa, saat

peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pendalaman informasi guna

penyebaran kuesioner ke masyarakat mengenai indikator responsivitas

Page 176: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

156

penggunaan dana desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Penilaian (Rangking) 9 Desa Terkait Responsivitas Penggunaan

Dana Desa di Kecamatana Tanara Tahun 2017

Peringkat Nama Desa Keterangan

1 Tanara Perencanaan pembangunan desa sangat baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

2 Pedaleman Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, sangat baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

3 Sukamanah Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

5 Tenjoayu Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Page 177: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

157

Kerjasama antar pegawai, kurang baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

6 Siremen Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

7 Lempuyang Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

8 Cibodas Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

9 Cerukcuk Perencanaan pembangunan desa, buruk

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Sumber: Diolah peneliti dari hasil observasi, 2018

Page 178: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

158

6. Indikator Ketepatan

Dalam indikator ini terdapat 6 butir pertanyaan. Dalam indikator ini nilai

presentasenya 49,37%, hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator

tersedianya sarana dan prasarana yakni 4 x 6 x 100 = 2400 ( 4= nilai tertinggi dari

item pernyataan yang ada menurut skala likert, 6 = jumlah item pernyataan yang

ada, dan 100 = jumlah responden yang ada). Setelah menemukan skor ideal

kemudian dibagikan dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar

1.185 : 2400 = 0,4937 x 100% = 49,37%

.

Gambar 4.8

Kategorisasi Indikator Ketepatan

Sangat Tidak Baik

Kurang Baik

Baik

Sangat Baik

25% 50% 75% 100%

49,37%

Sumber: Data diolah Peneliti, 2018

Berdasarkan gambar 4.8 diatas menunjukan bahwa ketepatan penggunaan

dana desa pada desa-desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017

berada pada kategori kurang baik. Indikator ketepatan penggunaan dana desa

berkaitan dengan dengan tanggapan negatif dari masyarakat desa mengenai

ketepatan pembangunan desa sesuai karakteristik desa, potensi desa, karena masih

Page 179: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

159

banyak desa di Kecamatan Tanara belum mengetahui karakter desa dan potensi

desa artinya desa-desa di Kecamatan Tanara ketidakpastian potensi yang mana

untuk dikelola untuk menghasislkan summbangan dana menuju desa mandiri.

Penilaian peneliti dari hasil tanggapan atau jawaban dan sikap atau

tingkah laku berorganisasi pemerintah desa sebagai pamong dan penyelenggara

pembangunan desa (sebagai salah satu penentu arah) penggunan dana desa, saat

peneliti melakukan observasi, dan saat melakukan pendalaman informasi guna

penyebaran kuesioner ke masyarakat mengenai indikator ketepatan penggunaan

dana desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017 dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.8 Penilaian (Rangking) 9 Desa Terkait Ketepatan Penggunaan Dana

Desa di Kecamatana Tanara Tahun 2017

Peringkat Nama Desa Keterangan

1 Tanara Perencanaan pembangunan desa sangat baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

2 Tenjoayu Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, sangat baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, sangat baik

Page 180: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

160

Pelayanan kepada masyarakat, sangat baik

3 Pedaleman Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

5 Sukamanah Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, kurang baik

Pelayanan kepada masyarakat, baik

6 Lempuyang Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, baik

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

7 Siremen Perencanaan pembangunan desa, baik

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, baik

8 Cerukcuk Perencanaan pembangunan desa, baik

Page 181: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

161

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

9 Cibodas Perencanaan pembangunan desa, buruk

Pencapaian kegiatan, buruk

Penggunaan dana sesuai prioritas

Kerjasama antar pegawai, buruk

Pelayanan kepada masyarakat, buruk

Sumber: Diolah peneliti dari hasil observasi, 2018

Page 182: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

162

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yakni tentang Evaluasi

Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang Tahun 2017,

maka peneliti dapat mengambil kesimpulan yaitu:

Bahwa “Evaluasi Penggunaan Dana Desa di Kecamatan Tanara Kabupaten

Serang Tahun 2017” dengan hasil kurang baik yaitu mencapai angka 56,47% dari

hipotesis awal yang dibuat oleh peneliti yaitu minimal 65%. Hal ini disebabkan

kurangnya usaha tindakan yang dilakukan pemerintah desa dalam mengajak

masyarakat desa untuk ikut serta membangun desa, kemudian pelaksanaan

kegiatan belum mampu memecahkan masalah masyarakat desa, pelaksanaan

kegiatan belum sesuai dengan karakteristik desa dan potensi desa yang diharapkan

masyarakat desa. Serta belum tepatnya pemilihan kegiatan yang sesuai

karakteristik desa, potensi desa dan harapan masyarakat desa.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan oleh karena evaluasi penggunaan dana

desa di Kecamatan Tanara Tahun 2017 dengan hasil kurang baik, maka peneliti

menyarankan seluruh penyelengara pemerintahan desa dan masyarakat desa di

Page 183: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

163

Kecamatan Tanara dalam hal penggunaan dana desa untuk menghasilkan,

pencapaian dan manfaat yang maksimal guna pembangunan desa. diantaranya:

1. Bagi masyarakat desa, aktif ikut serta masyarakat desa dalam

pembangunan desa seperti ikut serta dalam penyelengaraan perencanaan

pembangunan desa guna menyerap seluruh masukan dan usulan dan aktif

ikut serta pada setiap kegiatan pembangunan desa baik itu kegiatan

pembangunan infrastruktur maupun penyelenggaraan pembinaan dan

pelatihan.

2. Bagi pemerintah desa, tindakan pemerintah desa agar

memupuk/menghidupkan jiwa gotong-royong di masyarakat desa guna

mengembalikan jiwa partisipasi masyarakat yang sudah hilang di kalangan

masyarakat desa dengan cara hidupkan kembali kegiatan-kegiatan

berkerja-bersama yang melibatkan masyarakat seperti gotong-royong

bersih-bersih kampung, riuangan dan rembug warga.

3. Sinergi penyelenggara pemerintahan desa kepada masyarakat desa perlu

dimaksimalkan kembali dengan cara kunjungan kerja ke RT dan RW

(blusukan) agar mengetahui masalah yang benar-benar dirasakan oleh

masyarakat guna mencarikan solusi pemecahanya yang tepat sesuai

harapan masyarakat desa.

4. Penggunaan dana desa pada umumnya belum dikatakan tepat dan sesuai

dengan karakteristik dan potensi yang diharapankan masyarakat desa,

maka saranya adalah pihak penyelenggara pemerintahan desa lebih

bersinergi dan berkoordinasi dengan cara melaksanakan kegiatan

Page 184: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

164

musyawarah desa untuk meneliti, menemukan, menggali, mencari dan

memutuskan apa yang menjadi karakteristik desa dan potensi desa yang

dimiliki desa guna tercapainya ketepatan penggunaan dana desa yang

sesuai dengan kebutuhan desa dan masyarakatnya agar lebih efektif,

efesien dan bersinambungan membangun desa.

Page 185: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: alfabeta

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Komunitas Ekonomi

dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial lainya. Jakarta: Kencana

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Eko, Sutoro dkk. 2014. Desa Membangun Indonesia. Yogyakarta: Forum

Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD).

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2017. Buku Pintar Dana Desa Untuk

Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: Kementerian Keuangan

Republik Indonesia.

Nugroho D. Riant, 2009. Public Policy Edisi Kedua. Jakarta: PT Elex Media

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa.

Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Subarsono, 2011. Analisis Kebiijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wahab, Solihin Abdul. 2012. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Penyusunan

Model-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: Bumi Aksara

Winarno, B. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta:

Media Persada.

Page 186: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

Dokumen-Dokumen:

Undang-Undang Nomor: 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor: 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang

Bersumber dari APBN.

Peraturan Pemerintah Nomor: 8 Tahun 2016 Tentang perubahan kedua atas

Peraturan Pemerintah Nomor: 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang

Bersumber dari APBN.

Peraturan Bupati Serang Nomor: 20 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Pembagian

dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa, Bagi Hasil Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah dan Dana Desa Tahun 2017.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor: 22 Tahun 2016 Tentang Penetapan Prioritas

Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor: 4 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: 22 Tahun 2016 Tentang

Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017.

Page 187: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

Sumber lain:

http://www.djpk.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2016/11/RINCIAN-

ALOKASI-DANA-DESA-TA-2017-UPLOAD.pdf

Diakses Pada Hari Kamis Tanggal 26 Juli 2018 Pukul 04:34 WIB.

http://databoks.katadata.co.id Diakses Pada Hari Tanggal Kamis 26 Juli 2018

Pukul 0:29 WIB.

https://www.detik.com/finance Diakses Pada Hari Kamis Tanggal 26 Juli 2018

Pukul 02:28 WIB.

Rospiah. 2014. Evaluasi Alokasi Dana Desa di Kecamatan Balaraja

Kabupaten Tangerang Tahun 2012. Universitas Sultan Agung Tirtayasa

Serang: Skripsi yang tidak dipublikasikan

Ulumudin, Ali. 2018. Evaluasi Pengelolaan Dana Desa di Desa Puser

Kecamatan Tirtayasa Tahun 2016. Universitas Sultan Agung Tirtayasa

Serang: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Page 188: EVALUASI PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 20 TAHUN …repository.fisip-untirta.ac.id/1307/1/MASDI (6661131561) - Copy.pdfTentang Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Masdi

Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 24 Juni 1993

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Anak Ke : 4 dari 5 bersaudara

Alamat Lengkap : Kampung Pangarengan RT. 03/01 Desa Pangarengan

Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang, Banten

Nomor Hand phone : 083807928589

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. SDN KAMPUNG BARU 1999-2005

2. SMPN 1 KEMIRI 2005-2008

3. SMAN 26 KABUPATEN TANGERANG 2008-2011