(studi di wilayah kecamatan kramatwatu kabupaten...

184
PENGARUH KAPASITAS APARATUR TERHADAP EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh : SITI SOLIHAT NIM 6661130216 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2017

Upload: buiquynh

Post on 06-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

PENGARUH KAPASITAS APARATUR

TERHADAP EFEKTIVITAS

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

(Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

SITI SOLIHAT

NIM 6661130216

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2017

Page 2: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 3: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 4: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 5: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

ABSTRAK

SITI SOLIHAT. 6661130216. Skripsi. Pengaruh Kapasitas Aparatur

Terhadap Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di

Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang). Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2017. Dosen Pembimbing I : Dr. Dirlanudin,

M.Si dan Dosen Pembimbing II: Abdul Hamid, Ph.D.

Keberadaan aparatur desa sangatlah diperlukan guna menjalankan segala

kepentingan masyarakat yang nantinya dapat mensejahterakan masyrakatnya.

Tentunya dibutuhkan aparatur yang berkapasitas artinya memiliki upaya untuk

mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai dengan segala kemampuan yang ada

dalam diri manusia. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Aparatur yang tidak

mengetahui tugas pokok dan fungsi pekerjaan, minimnya penggunaan informatika

dan teknoligi (IT), pembangungunan fisik desa belum maksimal, potensi desa

tidak dimanfaatkan dengan baik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh kapasitas aparatur terhadap efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa (studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang).

Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Dengan

sampel 72 responden dan teknik pengambilan sampel dengan proposional area

random sampling. Kemudian diuji menggunakan metode Regresi linier sederhana.

Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa R square sebesar 72.90% yang artinya

Kapasitas Aparatur mempengaruhi Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa sebesar 72.9.0%. dari perhitungan signifikan, hasil perhitungan didapat

bahwa t-hitung sebesar 13.73 dan t-tabel 1.6669, oleh karena t-hitung lebih besar

dari t-tabel ( 13.73 > 1.6669) maka Ho ditolah dan Haditerima. Jadi kesimpulannya

adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara kapasitas aparatur terhadap

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa (studi di Wilayah Kecamatan

Kramatwatu Kabupaten Serang) sebesar 72.9%.

Kata Kunci : Kapasitas Aparatur, Efektivitas, Pemerintahan Desa

Page 6: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

ABSTRACT

SITI SOLIHAT. 6661130216. Bachelor Thesis. Departement of Public

Administration. Faculty of Social and Political Science At the University of

Sultan Ageng Tirtayasa, Serang 2017. The Influence of Apparatus Capacity on

The Effectiveness of Village Governance. (Studies In Kramatwatu Sub-Region

of Serang). Advisior I: Dr. Dirlanudin, M.Si and Advisior II: Abdul Hamid,

Ph.D.

The existence of the village apparatus is indisipensable to implementation all the

interest of society. Of course, it needs a capacity apparatus that is have an effort

to has a goal to be achieved with human capabilities. Problems in the reseacrh

are: apparatus who don’t know the main taks and job functions, the lack of use of

informatics and technologi (IT), a physical builds of the village is not optimal, the

potential of the village is not utilized properly. This research is use quantitative

metmethod with associative approach and sample of this research is 72

respondents and sampling techniques using propotional area random sampling.

Then tested using sampling linear regression method. From the result of the

calculation show that the R-square of 17.0% which means that capacity of the

apparatus affects employee effectiveness of the administration of village

goverment by 72.9%. of significant computation, calculation result obtained than

t-count equal to 13.73 and 1.6669 t-table, therefore t-count is greater than t-table

(13.73 > 1.6669) then Ho is rejected and Ha accepted. So the conclusing is there

is influence between the capacity of the apparatus on the effectiveness of village

governance (study in Kramatwatu Sub-region of serang) of 72.9%.

Key Words : Capacity of the apparatus, Effectiveness,The Village Goverment

Page 7: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

“KEAJAIBAN ADALAH KATA LAIN DARI

KERJA KERAS”

Alhamdulillahirobbil’alamin.

Sujud syukurku kupersembahkan kepada Allah SWT yang Maha

Penyang dan Maha Pengasih, atas takdir-Mu telah Kau jadikan aku

manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman, dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini, semoga dengan langkah kecilku ini

kelak membawa aku ke tempat orang-orang hebat di mata-Mu.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk

Abah dan Mama tercinta, yang selalu menghilangkan

rasa letih dan sedih ketika bersamaku.

Terimaksih selalu memberikan aku doa, nasihat,

semangat serta kasih sayang. Maafkan disetiap

celah perkataanku yang mungkin membuat Abah dan

mama merasa sedih, maafkan aku yang belum sempurna

menjadi anak yang sholeh dan berbakti.

Thank You and I Love You till the end-

Page 8: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbill’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH

SWT, karena atas berkat ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya yang

berlimpah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dalam rangka memenuhi

salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Program Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten

yang berjudul “Pengaruh Kapasitas Aparatur Terhadap Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Di Wilayah Kecamatan

Kramatwatu Kabupaten Serang)”.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak yang senantiasa mendukung dan membimbing penulis. Maka dari

itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan I Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Imam Mukrhoman, S.Ikom, M.Ikom, Wakil Dekan II Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

ii

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si, Wakil Dekan III Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si, Ketua Program Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

7. Riswanda, Ph.D Sekertaris Program Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

8. Dr. Dirlanudin, M.Si Sebagai Dosen Pembimbing I dan selaku

pembimbing akademik yang selalu memberikan semangat dan

membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini dan sabar dari awal

hingga saat ini.

9. Abdul Hamid, Ph.D Sebagai Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan semangat dan membimbing peneliti dalam menyusun

skripsi ini dan sabar dari awal hingga saat ini.

10. Seluruh dosen dan staf Jurusan Admnistrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

11. Kantor Kecamatan Kramatwatu yang telah mengizinkan dan

membantu peneliti mengumpulkan data.

12. Seluruh Pegawai Kantor Desa di Wilayah Kecamatan Kramatwatu

yang telah mengizinkan dan membantu peneliti mengumpulkan data.

Page 10: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

iii

13. Terimakasih kepada Ibunda tercinta dan Ayahanda yang telah

memberikan kesempatan untuk menempuh strata satu. Mohon maaf

apabila selama ini belum bisa memberikan yang terbaik dan membalas

segala kebaikan yang diberikan.

14. Terimakasi kepada Muhammad Rifai, Muhammad Sanusi, Rohmat

yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan skripsi

penelitian.

15. Terimakasih untuk sahabat-sahabatku Aulia, Ayu, Iis, Desi, Ican,

Akbar, Septian, Ades, Engeken walaupun jarak memisahkan kita tapi

selalu memberikan canda dan tawa.

16. Untuk Abharina, Lailliyah, Resty Mahendra, Winda Lestari, Mohamad

Delki terimakasih karena menjadi supporter terhebat selama menjadi

mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

17. Kawan-kawan Administrasi Negara 2013 yang memberikan warna,

masukan dan nasehat yang bermanfaat.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, karena keterbatasan penulis, maka dari itu saran dan kritik yang membangun

tetap dinantikan guna perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Serang, Januari 2017

Siti Solihat

Page 11: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

ABSTRAK

ABSTRACK

MOTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR DIAGRAM ............................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 16

1.3 Batasan Masalah.......................................................................... 16

1.4 Rumusan Masalah ....................................................................... 16

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................ 17

1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... 17

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori ........................................................................... 19

2.2 Konsep Kapasitas ....................................................................... 20

Page 12: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

v

2.3 Aparatur Birokrasi dan Good Governance…………………...... 27

2.3.1 Aparatur……………………………………………………27

2.3.2 Birokrasi………………………………………………….. 36

2.3.3 Good Governance………………………………………… 39

2.4 Konsep Efektivitas ....................................................................... 40

2.4.1 Pengertian Efektivitas…………………………………..... 40

2.4.2 Ukuran Efektivitas……………………………...………… 43

2.4.3 Efektivitas Organisasi……………………………….……. 44

2.5 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ........................................... 47

2.6 Penelitian Terdahulu..................................................................... 51

2.7 Kerangka Berfikir ......................................................................... 54

2.8 Hipotesis Statistik ......................................................................... 58

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian dan Pendekatan ............................................... 59

3.2 Ruang Lingkup ............................................................................. 59

3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................... 59

3.4 Variabel Penelitian ....................................................................... 60

3.4.1 Definisi Konsep………………………………………….. 60

3.4.2 Operasional Variabel…………………………………….. 61

3.5 Instrumen Penelitian ..................................................................... 62

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 64

3.7 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ......................................... 70

3.8 Uji Instrumen ................................................................................ 71

Page 13: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

vi

3.9 Jadwal Penelitian .......................................................................... 76

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................... 77

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kramatwatu……………… 77

4.1.2 Visi dan Misi Kecamatan Kramatwatu…………………… 78

4.1.3 Keadaan Geografis………………………………………... 79

4.1.4 Pemerintahan……………………………………………… 80

4.2 Deskripsi Data .............................................................................. 82

4.2.1 Profil Responden…………………………………………. 82

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik .................................................... 86

4.3.1 Uji Validitas……………………………………………… 86

4.3.2 Uji Realibilitas…………………………………………… 89

4.4 Analisis Data ................................................................................ 90

4.5 Pengujian Hipotesis .................................................................... 132

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian ....................................................... 137

4.7 Pembahasan ................................................................................ 141

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 150

5.2 Saran ........................................................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Permasalahan Sosial Kecamatan Kramatwatu .................................... 7

Tabel 1.2 Persentase Pengetahuan Aparatur terhadap Tugas Pokok

dan Fungsi Masing-masing Pekerjaan

di Wilayah Kecamatan Kramatwatu ................................................. 10

Tabel 1.3 Jumlah Aparatur Desa yang Memiliki Keterampilan

dalam Mengoprasikan Komputer ..................................................... 11

Tabel 3.1 Indikator Variabel X ......................................................................... 61

Tabel 3.2 Indikator Variabel Y ......................................................................... 62

Tabel 3.3 Skoring Item Instrumen .................................................................... 64

Tabel 3.4 Jumlah Aparatur Desa ....................................................................... 66

Tabel 3.5 Perhitungan sampel ........................................................................... 69

Tabel 3.6 Interpretasi terhadap Nilai Koefisien kolerasi .................................. 74

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian............................................................................... 76

Tabel 4.1 Persentase Luas Wilayah Desa

di Kecamatan Kramatwatu 2015 ...................................................... 80

Tabel 4.2 Status Pemerintahan Desa

di Kecamatan Kramatwatu 2015 ...................................................... 81

Tabel 4.3 Status Pedesaan dan Perkotaan

di Kecamatan Kramatwatu 2015 ...................................................... 81

Tabel 4.4 Uji Validitas Kapasitas Aparatur (X) ................................................ 87

Tabel 4.5 Uji Validitas Efektivitas (Y) ............................................................. 88

Page 15: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

viii

Tabel 4.6 Uji Realibilitas (X) ............................................................................ 89

Tabel 4.7 Uji Realibilitas (Y) ............................................................................ 90

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi ............................................. 133

Tabel 4.9 Interpretasi terhadap Nilai Koefisien Korelasi................................ 133

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana …………………… 134

Tabel 4.11 Nilai Koefisien Determinasi……………….……………………. 136

Page 16: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pembangunan Pagar Kantor Desa Pegadingan ............................. 12

Gambar 1.2 PADes Pamengkang, Lebak, Harjatani, Tonjong 2015 ................ 14

Gambar 2.1 Local Government Capacity.......................................................... 22

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ........................................ 30

Gambar 2.3 Komponen Good Governance ...................................................... 39

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................... 57

Page 17: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 82

Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ........................................ 83

Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............. 84

Diagram 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Unit Kerja .............................. 85

Diagram 4.5 Saya mampu mengingat semua tugas pokok

dan fungsi masing-masing pekerjaan ........................................... 91

Diagram 4.6 Dengan pengetahuan yang saya miliki,

saya mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik ..................... 93

Diagram 4.7 Dengan pengetahuan yang saya miliki,

saya dapat menguasai bidang tugas departemen lain ................... 94

Diagram 4.8 Dengan pengetahuan yang saya miliki,

saya lebih menguasai pekerjaan saya ........................................... 95

Diagram 4.9 Saya memiliki keterampilan dalam menggunakan

atau mengoprasikan IT (Informatika dan Teknologi) .................. 96

Diagram 4.10 Dengan keterampilan saya dalam penggunaan IT,

dapat memperlancar pekerjaan .................................................... 98

Diagram 4.11 Saya Handal dalam melaksanakan prosedur kerja ..................... 99

Diagram 4.12 Saya senantiasa berdiskusi dalam melakukan

suatu pekerjaan .......................................................................... 100

Diagram 4.13 Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik

dalam menyampaikan pendapat saya ......................................... 101

Page 18: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

xi

Diagram 4.14 Saya handal mendapatkan solusi

dalam suatu permsalahan pekerjaan ........................................ 102

Diagram 4.15 Skill yang saya miliki sesuai dengan pekerjaan

yang saya kerjakan .................................................................. 103

Diagram 4.16 Saya memperoleh kehormatan sebagai sebagai aparatur desa

yang memang layak saya terima ............................................. 104

Diagram 4.17 Keberhasilan yang saya capai merupakan hasil

dari kegigihan saya bekerja ..................................................... 106

Diagram 4.18 Saya mengerjakan suatu pekerjaan

dengan penuh perhitungan ...................................................... 107

Diagram 4.19 Saya selalu berusaha untuk bekerja tanpa menunggu

perintah dari atasan ................................................................. 108

Diagram 4.20 Tingkat pencapaian volum kerja yang saya hasilkan

telah sesuai dengan harapan yang telah ditentukan................. 109

Diagram 4.21 Saya sanggup menerima konsekuensi apapun

dalam melaksanakan pekerjaan ............................................... 110

Diagram 4.22 Saya mendahulukan pekerjaan yang merupakan

prioritas kerja .......................................................................... 111

Diagram 4.23 Terdapat sanki untuk aparatur desa yang

menyalahgunakan wewenang.................................................. 112

Diagram 4.24 Saya diberikan kewenangan dan keleluasaan

di dalam pengambilan keputusan ............................................ 113

Diagram 4.25 Dengan adanya pedoman kerja, saya dapat melaksanakan

Page 19: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

xii

tugas dengan baik .................................................................... 114

Diagram 4.26 Saya selalu dating kekantor dengan tepat waktu ...................... 115

Diagram 4.27 Peraturan yang diberikan membatasi saya

dalam berperilaku .................................................................... 116

Diagram 4.28 Setiap penyelenggaraan pemerintahan desa telah terorganisir

sesuai tujuanyang telah dibuat ................................................ 117

Diagram 4.29 Penyelenggaraan pemerintahan desa didukunng

dengan ketersediaan sumber daya manusia............................. 118

Diagram 4.30 Potensi desa dimanfaatkan dengan baik ................................... 119

Diagram 4.31 Saya melayani masyarakat sesuai prosedur

yang berlaku ............................................................................ 120

Diagram 4.32 Masyarakat mengeluh dengan pelayanan yang diberikan ........ 121

Diagram 4.33 Saya dapat mengendalikan kepentingan pribadi

dengan tidak menunda pekerjaan ............................................ 122

Diagram 4.34 Ketersediaan dana atau biaya dapat memperlancar

pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa .................. 123

Diagram 4.35 Kelembagaan di desa dapat membantu

penyelenggaraan pemerintahan desa ....................................... 124

Diagram 4.36 Fasilitas yang tersedia memperlancar

penyelenggaraan pemerintahan desa ....................................... 125

Diagram 4.37 Saya merasa nyaman dengan pembagian kerja saat ini ........... 126

Diagram 4.38 Pemberian masukan dapat memberikan solusi

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa ............................ 127

Page 20: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

xiii

Diagram 4.39 Saya dapat bekerja dengan baik dalam team............................ 128

Diagram 4.40 Adanya pengawasan oleh BPD terhadapa

penyelenggaraan pemerintahan desa ....................................... 129

Diagram 4.41 Dengan mengikuti program pelatihan, saya lebih mudah

memahami tugas baru yang diberikan kepada saya ................ 130

Diagram 4.42 Saya hadir setiap kali bimtek di adakan ................................... 131

Page 21: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah sebuah negara yang diproklamirkan pada

17 Agustus 1945. Sebagai sebuah negara, Republik Indonesia memiliki

Undang Undang Dasar, yaitu Undang Undang Dasar 1945. Berdasarkan

Undang Undang Dasar 1945 kerangka kenegaraan dan sistem pemerintah

Republik Indonesia diatur. Undang Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa

negara Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik. Ditegaskan pula

Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat. Dengan demikian

negara Indonesia adalah negara konstitusi, bersendikan demokrasi.

(Sumber: Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945)

Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

desentralisasi dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan memberikan

kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi

daerah. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Indonesia terdiri atas

beberapa daerah atau wilayah provinsi dan setiap daerah atau wilayah provinsi

terdiri atas beberapa daerah kabupaten atau kota. Selanjutnya didalam daerah

kabupaten atau kota terdapat satuan pemerintahan terendah yang disebut desa

dan kelurahan. Dengan demikian, desa dan kelurahan adalah satuan

pemerintahan terendah dibawah pemerintahan kabupaten atau kota.

Page 22: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

2

Desa merupakan suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. landasan

pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman,

partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Desa

memiliki posisi yang sangat strategis sehingga memerlukan perhatian yang

seimbang terhadap penyelenggaraan otonomi daerah. Pemerintah desa

merupakan unit terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat serta tonggak

strategis untuk keberhasilan semua program, karena itu upaya memperkuat

desa dalam artian pemerintahan dan lembaga masyarakat desa merupakan

langkah mempercepat terwujudnya kesejahteraaan masyarakat sebagai tujuan

otonomi daerah. Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem

dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya.

Dalam Undang-undang Nomor 6 tahun 2014, tentang desa. Desa sebagai

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-

usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedudukan desa

sangatlah penting baik sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan

nasional ataupun sebagai lembaga yang memperkuat struktur pemerintahan

negara Indonesia. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan nasional,

desa merupakan agen pemerintah terdepan yang dapat menjangkau kelompok

sasaran riil yang hendak disejahterakan. Sedangkan sebagai lembaga

Page 23: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

3

pemerintahan, desa merupakan lembaga yang dapat memperkuat lembaga

pemerintahan nasional, karena sebagai kesatuan masyarakat hukum adat desa

telah terbukti memiliki daya tahan luar biasa sepanjang keberadaannya.

Sebagai kesatuan masyarakat hukum adat desa telah memiliki struktur

kelembagaan yang mapan yang dihormati dan dilestarikan oleh masyarakat

desa yang bersangkutan. Dengan keadaan yang seperti itu, maka keberadaan

desa sebagai lembaga pemerintahan maupun sebagai kesatuan masyarakat

hukum adat menjadi sangat penting dan strategis. Sebagai lembaga

pemerintahan desa merupakan ujung tombak pemberian layanan kepada

masyarakat. Sedangkan sebagai kesatuan masyarakat hukum, desa merupakan

basis sistem kemasyarakatan bangsa Indonesia yang sangat kokoh sehingga

dapat menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan sistem politik,

ekonomi, sosial-budaya dan hankam yang stabil dan dinamis.

Memang ada banyak hal yang mempengaruhi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa, namun masalah sumber daya manusia merupakan masalah

yang sangat mendasar karena dengan ditetapkannya status sebagai daerah

otonom yang luas, memungkinkan setiap daerah khususnya desa

mengembangkan kreasi dan inovasi yang tinggi dalam mengurus rumah

tangganya. Dalam format seperti ini, kebutuhan ketersediannya sumber daya

manusia yang berkualitas menjadi dasar pertimbangan utama yang

memerlukan langkah-langkah prioritas yang terprogram secara sistematik.

Menurut Amri Chan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat

Desa (BPPMD) Provinsi Banten yang dilansir dari media online menyatakan

Page 24: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

4

bahwa, “Lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

mengandung konsekuensi yang cukup menantang bagi daerah. Di satu sisi

kebebasan berkreasi pembangunan daerah benar-benar terbuka lebar bagi

daerah. Namun demikian, di sisi lain telah menghadang setumpuk masalah

yang harus diselesaikan. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik

apabila aparatur pemerintah desa memiliki kompetensi yang memadai serta

didukung oleh kelembagaan masyarakat yang bergerak secara bersama-sama

dengan pemerintah desa dalam pembangunan”.

(Sumber:http//www.anatarabanten.com/berita/24074/pemprov-banten-

tingkatkan-kualitas-dan-kompetensi-desa, Mulyana. Rabu 30 November 2016

12:50WIB)

Faktor manusia merupakan unsur yang penting dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa. Hal ini didasari karena manusialah yang menjalankan

mekanisme pemerintahan. Beberapa sumber daya manusia yang secara

potensial sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan otonomi daerah adalah

aparatur pemerintah daerah. Unsur ini menempati posisi yang bukan saja

mewarnai, melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah akan

dibawa. Dimana aparatur pemerintah merupakan pelaksanan kebijakan publik

yang mengemban tugas dan fungsi pelayanan, perlindungan, dan

pemberdayaan masyarakat. Sehingga diperlukan persyaratan kualitas yang

memadai dari unsur sumber daya manusia ini.

Page 25: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

5

Berkaitan dengan ketentuan tersebut, hal ini mengisyaratkan bahwa dalam

melaksanakan urusan rumah tangga desa, melakukan pembinaan,

pembangunan masyarakat, dan membina perekonomian desa harus dapat

dijalankan oleh aparatur desa karena masyarakat desa telah berkembang

dengan berbagai kegiatan yang semakin membutuhkan aparatur pemerintah

yang professional. Seiring dengan perkembangan masyarakat tersebut,

kebutuhan akan pelayanan yang semakin kompleks serta pelayanan semakin

baik, cepat dan tepat sangat diperlukan oleh masyarakat. Aparatur yang berada

ditengah-tengah masyarakat tersebut harus mampu memeberikan pelayanan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya,

aparatur merupakan subsistem dari penyelenggaraan pemerintahan yang

memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri

secara berdaya dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan pemerintahan.

Tepatlah kiranya jika wilayah desa menjadi sasaran penyelenggaraan

aktivitas pemerintahan dan pembangunan, mengingat pemerintahan desa

merupakan basis pemerintahan terendah dalam struktural pemerintahan

Indonesia yang sangat menentukan bagi berhasilnya dalam pembangunan

nasional yang menyeluruh. Maka dengan demikian aparat desa dalam

melaksanakan tugasnya sehari-hari terutama yang berhubungan dengan

pelayanan administrasi khususnya admnistrasi kependudukan, pembuatan data

dan informasi yang dibutuhkan masyarakat, semakin dituntut adanya kerja

keras dan kemampuan yang optimal guna memperlancar pelaksanaan tugas

pemerintahan desa. Penyelenggaraan pemerintah desa tidak terpisahkan dari

Page 26: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

6

penyelenggaraan otonomi daerah dan pemerintahan desa merupakan unit

terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat dan menjadi tonggak strategis

untuk keberhasilan semua program. Secara historis desa merupakan cikal

bakal terbentuknya rakyat politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum

negara bangsa ini terbentuk.

Kecamatan kramatwatu merupakan bagian dari daerah kabupaten serang

yang merupakan daerah otonom, kabupaten serang sendiri memiliki 29

kecamatan. Menurut data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)

kabupaten serang, kecamatan kramatwatu memiliki jumlah penduduk terbesar

kedua setelah kecamatan cikande dengan jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan sebanyak 90.311 penduduk pada tahun 2013. Dengan jumlah desa

sebanyak 15 desa.

(Sumber: http://serangkab.bps.go.id, kecamatan kramatwatu dalam angka

2016)

Keberadaan aparatur desa di wilayah kecamatan Kramatwatu sangatlah

diperlukan guna menjalankan segala kepentingan masyarakat yang nantinya

dapat mensejahterakan masyrakatnya. Tentunya dibutuhkan aparatur yang

berkapasitas artinya memiliki upaya untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin

dicapai dengan segala kemampuan yang ada dalam diri manusia. Kondisi

obyektif di lapangan menunjukan bahwa desa-desa secara umum masih berada

pada kondisi tertinggal baik dibidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi

dengan sulitnya lapangan pekerjaan.

Page 27: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

7

Tabel 1.1

Permasalahan Sosial Kecamatan Kramatwatu

Permasalahan Sosial 2014 2015

Anak Terlantar 117 97

Anak Jalanan 2 37

Wanita Rawan Sosial Ekonomi - 263

Anak Balita Terlantar - 31

(Sumber: http://serangkab.bps.co.id/statistic kecamatan kramatwatu 2016)

Upaya meningkatkan kapasitas aparatur daerah pedesaan di era otonomi

daerah sekarang ini merupakan langkah penting dan strategis yang perlu

dicermati dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keberhasilan dalam

pelaksanaan tersebut bagaimanapun akan memberikan sumbangan serta andil

yang sangat besar, baik dalam rangka upaya pemecahan berbagai

permasalahan yang dihadapi oleh desa dan masyarakat desa sendiri dalam

menunjang berhasilnya penyelenggaraan otonomi daerah.

Bila melihat sumber diatas bahwa terdapat peningkatan yang menonjol

mengenai permaslahan sosial di wilayah kecamatan Kramatwatu dari tahun

2014 hingga tahun 2015. Dengan data yang diambil mengenai permasalahan

sosial tersebut peneliti ingin melihat dari sudut pandang yang berbeda, peneliti

berfikir “Bagaimana bisa permasalahan sosial meningkat cukup tinggi dalam

jangka waktu satu tahun seperti terlihat pada tabel 1.1 tersebut?” disatu sisi

bahwa Pemerintah Pusat telah membuat peraturan-peraturan dan program-

program yang dicanangkan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang

Page 28: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

8

tujuannya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat khususnya

masyarakat desa. Pada umumnya kesejahteraan masyarakat desa masih

rendah, kesejahteraan masyarakat desa akan lebih baik apabila dalam

penyelenggaraan pemerintahan desanya terdapat aparatur desa yang memiliki

kapasitas yang memadai, artinya kapasitas tersebut dapat membantu dalam

menjalankan segala aktivitas atau kegiatan desa yang nantinya dapat member

kemajuan untuk desa dan masyarakat desa. Data tersebut menarik perhatian

peneliti untuk lebih lanjut lagi mengeksplor mengenai Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa di wilayah kecamatan Kramatwatu tersebut.

Pada hasil pengamatan atau observasi awal dibeberapa desa yang berada

diwilayah kecamatan kramatwatu yaitu dengan cara melakukan pengamatan

langsung (melihat) kegiatan yang dilakukan oleh aparatur desa dalam

menjalankan tugasnya, serta mendengar adanya keluhan dari beberapa

masyarakat terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh aparatur desa, dan

dengan melakukan wawancara dengan menanyakan tingkatan persentase

penyelenggaraan pemerintahan desa. Dari hasil observasi awal tersebut

didapat beberapa permasalahan atau hambatan yang berkaitan dengan

kapasitas aparatur dan hubungannya dengan terhadap pencapaian efektivitas

penyelenggaran pemerintah desa di wilayah kecamat kramatwatu, ditemukan

beberapa permasalahan yakni:

Permasalahan pertama, beberapa perangkat desa tidak mengetahui tugas

pokok dan fungsi pekerjaannya, jadi mereka bekerja hanya ketika ada warga

yang datang melakukan admnistrasi saja atau tidak menggali apa yang

Page 29: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

9

semestinya mereka lakukan sesuai tugas pokok dan fungsi menurut peraturan

yang telah ditentukan, hal ini berdasarkan Peraturan Bupati Serang Nomor 16

Tahun 2015 Tentang Pedoman Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Pemerintah Desa. Seperti halnya di kantor desa Pejaten menurut Bapak

Rohani selaku Kepala Seksi Pemerintahan desa Pejaten, Senin, 21 November

2016 pukul 10:25 wib. sekitar 40% staf desa sudah memahami tugas dan

fungsi pokoknya masing-masing sisanya masih belum memahami. Kemudian

kantor desa Wanayasa, sekitar 50% staf desa belum mengetahui tupoksinya

masing-masing. ini berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Hj. Arofah

selaku sekertaris desa Wanayasa Senin, 24 Oktober 2016 pukul 10:56 wib.

Kemudian menurut Bapak Fadullah selaku kepala desa Pegadingan pada

Senin, 14 November 2016 pukul 11:15 wib. sekitar 45% pegawai desa telah

mengetahui tugas dan fungsi pokoknya karena telah dibekali dengan peraturan

dari kabupaten. Berikut adalah persentase aparatur desa mengenai

pengetahuan tugas pokok dan fungsi masing-masing pegawai:

Page 30: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

10

Tabel 1.2

Persentase Pengetahuan Aparatur Desa terhadap

Tugas Pokok dan Fungsi Maing-masing Pekerjaan di Wilayah

Kecamatan Kramatwatu

No Nama Desa Persentase

1 Pamengkang 45%

2 Pegadingan 45%

3 Toyomerto 40%

4 Wanayasa 50%

5 Margatani 40%

6 Pejaten 45%

7 Teluk Terate 45%

8 Harjatani 70%

9 Lebakwana 50%

10 Margasana 45%

11 Serdang 90%

12 Kramatwatu 90%

13 Pelamunan 80%

14 Terate 45%

15 Tonjong 50%

Sumber: Wawancara Peneliti 2016

Permasalahan Kedua, beberapa aparatur desa di wilayah kecamatan

kramatwatu masih minim dalam penggunaan teknologi seperti komputer.

Menurut Ibu Hj. Arofah selaku sekertaris desa Wanayasa, Senin 24 Oktober

2016 pukul 10:56 wib. sebagian pegawai lebih memilih menulis secara

manual, kemudian membuat laporan yang nantinya akan diserahkan kepada

sekertaris atau pegawai lainnya untuk diketik. Kemudian menurut Bapak

Ramudi selaku sekertaris desa Pamengkang, Senin, 14 November 2016 pukul

10:18 wib. Dari 16 pegawai desa hanya ada 3 pegawai yang bisa

mengoperasikan komputer. Berikut adalah jumlah aparatur desa yang

memiliki keterampilan dalam mengoprasikan komputer:

Page 31: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

11

Tabel 1.3

Jumlah Aparatur Desa yang Memiliki

Keterampilan dalam Mengoprasikan Komputer

No Nama Desa Jumlah Aparatur

Desa+BPD

Jumlah Aparatur

Desa yang

Mengoprasikan

Komputer

1 Pamengkang 16 3

2 Pegadingan 18 6

3 Toyomerto 18 5

4 Wanayasa 16 6

5 Margatani 15 5

6 Pejaten 18 6

7 Teluk Terate 16 5

8 Harjatani 18 16

9 Lebakwana 18 15

10 Margasana 16 10

11 Serdang 18 15

12 Kramatwatu 18 18

13 Pelamunan 18 10

14 Terate 17 5

15 Tonjong 16 6

Sumber: Wawancara Peneliti 2016

Permasalahan Ketiga, Pembangunan fisik desa belum maksimal, ketika

peneliti wawancara dengan sekertaris desa Wanayasa bahwa ada 2

pembangunan fisik berupa pembuatan pagar untuk makam dan paving blok

namun dalam pembuatan pagar tersebut masih belum berjalan dan belum

terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Menurut Bapak Jazuli selaku

sekertaris desa Harjatani, Selasa 15 November 2016 pukul 08:32 wib.

Pembangunan fisik hanya mencapai 45% untuk pembuatan rapat beton

menurutnya ini dikarenakan pencairan dana dari pemerintah pusat terlambat.

Page 32: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

12

Gambar 1.1

Pembangunan Pagar untuk Kantor Desa Pegadingan

Sumber: Peneliti, 2017

Berdasarkan gambar di atas tersebut terlihat pembuatan pagar kantor desa

yang terhambat, menurut Bapak Fadullah selaku kepala desa pegadingan

bahwa pembangunan pagar kantor belum sesuai dengan rencana yang telah

dibuat, terhambatnya pembangunan pagar dikarenakan beberapa faktor

diantaranya adalah faktor finance atau biaya.

Permasalahan Keempat, kewenangan yang diberikan kepada pemerintah

desa dalam rangka meningkatkan PADes seperti membuat kebijakan dalam

menggali potensi desa belum dimanfaatkan dengan baik, dimana pemerintah

desa 100% bergantung pada pemerintah kabupaten dalam pembiyaan. Ini

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Serang No.14 Tahun 2011 Tentang

Page 33: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

13

Sumber Pendapatan dan Kekayaan Desa. Jika dilihat dari rincian anggaran

pendapatan dan belanja desa tahun 2015 memang pendapatan asli desa masih

bergantung pada pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kurangnya

penggalian potensi yang ada di masyarakat baik itu SDM maupun SDA ini

dibuktikan dengan wawancara dengan sekertaris desa Wanayasa Ibu Hj.

Arofah bahwa belum adanya potensi desa karena masih minimnya

pengetahuan dan keterampilan aparatur yang mampu menggali potensi desa

tersebut, padahal ketika peneliti melihat keadaan beberapa desa tersebut

memungkinnya untuk terbentuknya BUMDes karena terdapat beberapa

potensi alam seperti lahan pertanian dan perkebunan kemudian ketika peneliti

berkunjung disalah satu desa tersebut terdapat kerajinan pembuatan bilik atau

langit-langit rumah. kemudian menurut Bapak Umar Yunani selaku sekertaris

desa Terate Senin, 14 November 2016 pukul 8:32 wib. Bahwa penggalian

potensi desa masih dibawah 40% ini dikarenakan perkembangan jaman dan

fasilitas untuk pengelolaan potensi terbatas. Kemudian menurut Bapak

Fadullah selaku kepala desa Pegadingan penggalian potensi desa belum

dilaksanakan karena masih terfokuskan kepada pembangunan desa yang

belum terselesaikan.

Page 34: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

14

Gambar 1.2

Pendapatan Asli Desa Pamengkang, Lebakwana, Harjatani dan Tonjong

Tahun 2015

Sumber: Kantor Kecamatan Kramatwatu, 2017

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa pada kolom pendapatan asli

desa (PADes) nominal yang terbilang adalah Rp. 0; hal ini menggambarkan

bagaimana pendapatan yang didaptkan dibeberapa desa di wilayah Kecamatan

Kramatwatu bersumber dari pemerintahan daerah dan jika melihat gambar

tersebut mengartikan bahwa potensi yang ada di desa belum dikelola dengan

maksimal.sehingga tidak ada pendapatan asli desa yang dihasilkan.

Pada prinsipnya pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa

merupakan suatu proses yang semestinya dilaksanakan secara baik dan

terorganisisr di setiap desa agar efektivitas pelaksanaan pembangunan dapat

tercipta. Namun pada umumnya keadaan dan kondisi organisasi dan

Page 35: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

15

manajemen desa masih keadaaan lemah dan perlu ditingkatkan kualitas dan

kapasitas aparatur pemerintahan desa tersebut ditambah lagi dengan para

tokoh atau pemuka masyarakat dan para stakeholder atau pemangku

kepentingan lainnya dalam menerima aspirasi masyarakat, menganalisa dari

permasalahan yang dihadapi dan kemudian menyusun perencanaan desa

secara partisipatif, pelaksanaan dan sistem evaluasi dan tindak lanjutnya yang

berkesinambungan masih perlu ditingkatkan. Kemudian peneliti juga ingin

menunjukan bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan

kramatwatu, merupakan sebuah masalah yang sangat menarik untuk terus

dikaji dan dianalisis karena seberapapun tingkat keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan pada level provinsi dan kabupaten, tidak akan berarti apa-apa

tanpa dukungan oleh keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan desa.

Dengan kesadaran diri dalam peneliti pada observasi awal ini maka peneliti

ingin melanjutkan observasi selanjutnya untuk mengumpulkan fakta-fakta dan

fenomena dengan cara menyebar angket (kuisioner) untuk mengetahui

kebenarannya yang nantinya akan dibahas di bab selanjutnya.

Berdasarkan gambaran latar belakang maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kapasitas Aparatur

Terhadap Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa” (Studi di

Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang).

Page 36: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

16

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk memberikan arahan yang benar dan jelas dalam melaksanakan

pembahasan lebih lanjut mengenai penelitian ini, maka penulis

mengidentifikasi permaslahan yang akan dibahas yaitu:

1. Rendahnya pengetahuan aparatur desa mengenai tugas pokok dan fungsi

bidang masing-masing.

2. Rendahnya keterampilan aparatur desa dalam penggunaan teknologi

(komputer).

3. Pembangunan fisik desa belum maksimal.

4. Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah desa dalam rangka

meningkatkan PADes dalam menggali potensi desa belum dimanfaatkan

secara optimal.

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam keterangan latar belakang dan

identifikasi maslah, maka dengan itu peneliti membatasi penelitiannya pada

“Pengaruh Kapasitas Aparatur Terhadap Efektivitas Penyelenggaraan

Pemerintah Desa” (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten

Serang). Penelitian ini dilakukan mulai Oktober 2016 hingga Mei 2017.

Page 37: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

17

1.4 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dicari kebenaran dan jawabannya dalam

penelitian lebih lanjut adalah:

“Seberapa besar pengaruh kapasitas aparatur terhadap penyelenggaraan

pemerintahan desa (studi di wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten

Serang) ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui pengaruh kapasitas aparatur terhadap efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu

Kabupaten Serang.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat member kontribusi, baik secara teoris

maupun praktis, anatara lain:

1.6.1 Manfaat Teoritis :

1. Bermanfaat bagi pengembangan studi Ilmu Administrasi Negara,

sehingga dapat memperkaya kajian ilmiah yang perlu dijadikan bahan

refrensi dalam penelitian sosial lainnya.

2. Dapat dimanfaatkan dalam rangka pengembangan teori yang didapat

selama perkuliahan terutama pada beberapa mata kuliah yang

berkaitan tentang penelitian.

Page 38: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

18

1.6.2 Manfaat Praktis :

1. Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan aparatur

terhadap efektivitas penyelenggaraan pemerintah desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

2. Penelitian ini juga dimaksdukan untuk memberikan masukan bagi

aparatur dalam penyelenggaraan pemerintah desa khususnya di

wilayah Kecamatan Kramatwatu.

3. Bagi peneliti sendiri diharapkan dapat menambah wawasan untuk

memasuki tingkatan selanjutnya baik di bidang pendidikan, pekerjaan

dan sosial lainnya.

Page 39: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

19

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Mengkaji beberapa teori dan konsep-konsep yang relevan sesuai dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian disusun secara teratur dan rapih

karena akan digunakan untuk merumuskan suatu hipotesis penelitian. Dengan

mengkaji berbagai teori dan konsep-konsep, maka peneliti akan memiliki konsep

penelitian yang jelas serta dapat menyusun pernyataan yang rinci pada isi dari

angket (kuisioner) yang peneliti berikan kepada responden, serta dapat

menemukan pengaruh yang diberikan dari Variabel X terhadap Variabel Y yang

akan diteliti pada bab selanjutnya. Hasil penting lainnya dari kajian teori

(deskripsi teori) adalah didapatkan kerangka konsep menurut peneliti, yang

didalamnya terdapat gambaran dari variabel yang akan diukur, selain itu dari

kajian teori (deskripsi teori) akan dipapatkan juga dalam bentuk kisi-kisi

instrumen dalam bentuk angket (kuisioner).

Kajian teori dibutuhkan untuk mengkaji lebih dalam tentang permasalahan

yang telah dipaparkan pada Bab 1, serta untuk mengetahui indikator-indikator apa

saja yang relevan dengan permasalahan yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan beberapa teori yang kemudian diselaraskan atau disesuaikan

dengan masalah yang muncul.

Page 40: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

20

2.2 Konsep Kapasitas

Konsep dalam ilmu pengetahuan adalah menghubungkan apa yang ingin

dijelaskan dalam kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang

bersangkutan. Salah satu konsep di dalam ilmu pengetahuan adalah konsep logika

yang menerangkan sifat hubungan objek pemikiran yang satu dengan objek

pemikiran lainnya dan melahirkan memahaman baru. (Makmur, 2009:126)

Istilah kapasitas memiliki beragam pengertian tergantung siapa yang

mengartikannya dan dalam konteks apa istilah tersebut akan digunakan. Menurut

Morgan dalam Soeprapto (2010:10) mengatakan bahwa:

“kapasitas adalah kemampuan, keterampilan, pemahaman, sikap, nilai-nilai,

hubungan, perilaku, motivasi, sumber daya, dan kondisi-kondisi yang

memungkinkan setiap individu, organisasi, jaringan kerja/sektor, dan sistem

yang lebih luas untuk melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan mencapai

tujuan pembangunan yang telah ditetapkan dari waktu ke waktu”.

Selanjutnya, dalam rumusan lain United Nation Development Programme

(UNDP) dalam Soeprapto (2010:12) menyatakan bahwa “Kapasitas dapat

diartikan sebagai kemampuan individu dan organisasi atau unit-unit organisasi

untuk melaksankan tugas pokok dan fungsinya secara efektif, efisien dan

berkelanjutan”. Kapasitas juga dapat diartikan dalam konteks sistem yaitu suatu

entitas bekerja untuk mencapai tujuan bersama berdasrkan proses dan aturan-

aturan baku tertentu. Lebih lanjut Brown dalam Soeprapto (2010:9)

mendefinisikan “Kapasitas sebagai suatu proses yang dapat meningkatkan

kemampuan seseorang, suatu organisasi atau suatu sistem untuk mencapai tujuan-

tujuan yang dicita-citakan”. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

Page 41: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

21

kapasitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individ, suatu

organisasi atau suatu sistem dalam melaksanakan fungsi-fungsinya secara efektif,

efisien dan berkelanjutan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai

tujuan bersama dalam pembangunan.

2.2.1 Pengembangan Kapasitas (Capacity Building)

Pengembangan kapasitas (Capacity Building) dalam perkembangannya,

sampai saaat ini dimaknai berbeda-beda oleh para ahli. Alasan ini

dilatarbelakangi karena Capacity Building merupakan konsep yang

universal dan memiliki dimensi yang beragam. Menurut Yap dalam

Gandara (2008:9) bahwa Capacity Building adalah sebuah proses untuk

meningkatkan individu, group, organisasi, komunitas dan masyarakat untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu definisi Capacity Building

menurut Grindel dalam Keban (2008:201) lebih khusus dalam bidang

pemerintahan berpendapat bahwa:

“Capacity Building merupakan serangkaian strategi ditunjukan untuk

meningkatkan efesiensi, efektivitas, dan responsitas dari kinerja

pemerintah, dengan memusatkan perhatian kepada pengembangan

dimensi, sumberdaya manusia, penguatan organisasi dan reformasi

kelembagaan atau lingkungan”.

Berdasarkan definisi diatas terkandung makna suatu upaya yang

berhubungan dengan perbaikan kualitas sumber daya manusia, upaya untuk

mendorong organisasi agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, serta

upaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh

organisasi agar dapat berfungsi dengan baik.

Page 42: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

22

Canadia International Development Agency (CIDA) dan berbagai

lembaga donor lainnya cenderung memberikan pengertian peningkatan

kapasitas sebagai proses dimana para individu, kelompok, organisasi,

institusi, dan masyarakat meningkatkan kemampuan mereka untuk: (1)

Menghasilkan kinerja pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Core Fungsion),

memecahkan permasalahan, merumuskan dan mewujudkan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan. (2) Memahami dan memenuhi kebutuhan

pembangunan dalam konteks yang lebih luas dalam cara yang berkelanjutan

(UNDP,1998).

Menurut United Nation Development Program (UNDP 1998) dalam

Rohdewohld (2004:3) peningkatan kapasitas dalam pemerintahan terdapat

tiga level atau tingkatan seperti berikut:

Gambar 2.1

Local Governance Capacity

Sumber: Rohdewohld (2004)

Page 43: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

23

Dari gambar diatas UNDP’s dalam Rohdewohld (2004) mengatakan:

“The needs assesment syudy identified capacity building needs on the

system leve (i.e. the legulatory framework and enabling national and

regional policies), the enity level (i.e. an individual organitation’s

structures and working mechanisms, it’s relationship with other relevant

organitation, it’s working culture and resources), and the individual

level (i.e. skills and competencies of staff, work ethich)”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

peningkatan kapasitas pemerintah terdapat tiga tingkat yakni pada tingkat

sistem seperti kerangka kerja yang berhubungan pengaturan, kebijakan-

kebijakan, dan kondisi dasar yang mendukung pencapaian objektifitas

kebijakan tertentu. Tingkat intitusional atau keseluruhan satuan, seperti

struktur organisasi, proses pengambilan keputusan di dalam organisasi,

prosedur dan mekanisme-mekanisme pekerjaan, penguatan sarana dan

prasarana, hubungan-hubungan dan jaringan-jaringan organisasi. Kemudian

tingkat individu, seperti pengembangan keterampilan individu dan

persyaratan-persyaratan, pengetahuan, kompetensi dari pegawai dan etika

bekerja.

Dilakukannya ketiga tingkatan tersebut secara efektif dan

berkesinambungan maka akan memberikan hasil yang berpengaruh kepada

good governance sehingga dalam pengembangan kapasitas tersebut akan

menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang mampu dalam kapasitas

teknis. Berdasarkan ketiga tingkatan tersebut maka dalam upaya

peningkatan kapasitas aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan

peneliti menjadikan salah satu tingkatan untuk dijadikan dimensi dalam

Page 44: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

24

penelitian ini, yakni pada tingkat indivu yang berkaitan dengan

pengetahuan, keterampilan , kompetensi dan etika. Kemudian dari keempat

komponen tingkat individu tersebut peneliti akan menggunakan konsep dari

beberapa teori yang nantinya akan digunakan sebagai parameter dalam

penelitian.

Tingkat pengetahuan menurut Benyamin S. Bloom dalam Kencana

(2011:20) ada enam tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain

kognitif yaitu:

1. Mengetahui (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari keseluruhan

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab

itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan paling rendah.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi atau penerapan (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang real (sebenarnya).

Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan,

memisahkan, mengelompokan dan sebagainya.

5. Sintetis (synthetis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

Page 45: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

25

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya,

dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan pada suatu keriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan keriteria-keriteria yang telah ada.

Sedangkan menurut Robert L Katz yang dikutip oleh Ulber Silalahi

(2002:56), mengidentifikasi tipe-tipe dasar keterampilan, yaitu:

1. Keterampilan teknik (technical skills)

Keterampilan teknik merupakan kompetensi spesifik untuk

melaksanakan tugas atau kemampuan menggunakan teknik-teknik,

alat-alat, prosedur-prosedur atau pengetahuan tentang lapangan yang

dispesialisasi secara benar dan tepat dalam pelaksanaan tugasnya.

2. Keterampilan administratif

Ketermapilan administratif merupakan kemampuan untuk mengurus,

mengatur, dan mencatat informasi tentang pelaksanaan dan hasil yang

dicapai serta bebagai hambatan-hambatan yang dialami maupun

kemampuan mengikuti kebijakan dan prosedur.

3. Keterampilan hubungan manusia

Ketermapilan hubungan manusia adalah kemampuan untuk

memahami dan memotivasi orang lain, sebagai individu atau dalam

kelompok kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan

mensleksi pegawai, menciptakan dan membina hubungan yang baik,

memahami orang lain, member motivasi dan bimbingan dan

mempengaruhi para pekerja, baik secara individual atau kelompok.

4. Ketermapilan konseptual

Keterampilan konseptual adalah kemampuan mengkoordinasi dan

mengintegrasi semua kepentingan-kepentingan dan semua aktifitas-

aktifitas organisasi atau kemampuan mental, menganalisa dan

interpretasi informasi yang diterima dari berbagai sumber. Ini

mencakup kemampuan melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan,

memahami bagaimana hubungan antara unit atau bagian secara

keseluruhan, memahami bagaimana bagian-bagian tergantung pada

yang lain, dan mengantisipasi bagaimana suatu perubahan dalam tiap

bagian akan mempengaruhi keseluruhan kemampuan melihat

gambaran keorganisasian.

5. Keterampilan diagnostik

Keterampilan diagnostik berhubungan dengan kemampuan untuk

menentukan melalui analisa dan pengujian hakekat dan circumstances

Page 46: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

26

dari suatu kondisi-kondisi khusus. Singkatnya keterampilan diagnostik

dapat dimaknakan sebagai kemampuan secara cepat mendapatkan

sebab yang benar dari suatu situasi tertentu melalui satu data yang

simpang siur, observasi dan fakta-fakta.

Menurut Wibowo (2007:87) kompetensi karakteristik individu yang

mendasari kinerja atau perilaku di tempat kerja. Terdapat lima tipe

karakteristik, yaitu:

1. Motiv adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan

orang yang menyebabkan tindakan. Motiv mendorong, mengarahkan

dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.

2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap

situasi atau informasi. Seperti halnya kecepatan reaksi dan ketajaman

mata merupakan ciri kompetensi seorang pilot tempur.

3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya

diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam

hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.

4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang

spesifik.

5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental

tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk

berpikir analistis dan konseptual.

Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang artinya kebiasaan atau

watak. Menurut Solomon dalam Kumorotomo (2005:7) etika merujuk

kepada dua hal:

“pertama, etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari

nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya dan

dalam hal ini etika merupakan salah satu cabang filsafat. Kedua, etika

merupkan pokok permasalahan di dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu

nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku

manusia”.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan etika merupakan

disipllin ilmu yang mempelajari nilai-nilai atau hukum yang dianut oleh

manusia beserta kebenarannya, namun etika juga bisa menjadi

Page 47: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

27

permasalahan ketika nilai-nilai atau hukum-hukum yang dianut untuk

mengatur tingkah laku tidak dijadikan sebagai perilaku atau sikap didalam

kehidupan. Kemudian menurut Carol Lewis dalam Cohen dan Eimicke

(1995) ada lima prinsip yang dijadikan sebagai etika dalam administrasi

publik, yaitu:

1. Obey and Implement the Law atau Taat hukum.

Merupakan kesanggupan seorang untuk menaati segala peraturan

perundang-undangan dan segala peraturan yang berlaku.

2. Serve the Public Interst atau Melayani kepentingan publik.

Yaitu selalu mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan

pribadi atau golongan, karena tugas dari aparatur adalah melayani

masyarakat luas sebagai unsur pokok yang mesti dilayani.

3. Avoid doing Harm atau Mencegah bahaya atau kerugian

Artinya menghindari tindakan yang dapat memberi dampak yang tidak

baik atau tindakan penyimpangan yang dapat menimbulkan kerugian.

4. Take Individual Responsibility for the Process and it’s Consequences atau

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan konsekuensinya

Artinya kesanggupan seorag pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan yang

diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, tepat pada waktunya dan

berani memikul resiko atas keputusan yang dibuatnya.

5 Treat Incompetence as an Abuse of Office atau Larangan penyalahgunaan

wewenang. Artinya segala wewenang yang diberikan tidak boleh untuk

tujuan lain atau kepentingan pribadi.

2.3 Aparatur, Birokrasi, dan Good Governance

2.3.1 Aparatur

Secara harfiah Aparatur berasal dari kata “aparat” yang berarti alat,

sedangkan kata aparatur sendiri mengandung pengertian alat-alat Negara

sama dengan pegawai. Jadi aparatur adalah alat-alat yang menjalankan

tugas negara. Menurut Makmur (2009:221) aparatur pemerintah adalah

manusia yang memiliki karakteristik, kecakapan, dan kemampuan yang

berbeda-beda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.

Page 48: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

28

Menurut Soewarno Handayaningrat (1995:154) aparatur adalah aspek-

aspek administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan

pemerintah/Negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan nasional.

Pengertian aparatur pemerintahan disebut oleh Dharma Setyawan

Salam dalam buku yang berjudul Manajemen Pemerintahan Indonesia

yang menjelaskan bahwa “Aparat pemerintah adalah pekerja yang digaji

pemerintah melaksanakan tugas-tugas teknis pemerintahan melakukan

pelayanan kepada masyarakat berdasarkan ketentuan yang berlaku”.

(Setyawan, 2004:169).

Dari pendapat tersebut dapat diartikan aparatur merupakan unsur dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan tentunya dapat melaksanakan tugas-

tugas pemerintahan secara teknis sesuai ketentuan yang berlaku. Dimana

dalam penyelenggaraan pemerintahaan desa terdapat aparatur desa atau

aparatur pemerintah desa yang menjalankan tugas-tugas tersebut.

Peraturan Bupati Serang No. 16 tahun 2015 pasal 1 ayat 9 bahwa yang

dimaksud dengan pemerintah desa adalah Kepala Desa beserta Perangkat

Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. kemudian Badan

Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga

yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan

wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan

ditetapkan secara demokratis. (Perbup Serang No.16 tahun 2015 pasal 1

ayat 11).

Page 49: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

29

Jadi pemerintahan desa terdiri dari pemerintah desa dan BPD.

Selanjutnya dalam perangkat desa adalah pegawai desa yang diangkat dari

penduduk desa yang memenuhi persyaratan oleh kepala desa yang

bertugas sebagai unsur pembantu kepala desa, yang terdiri dari sekertaris

desa dan pelaksana teknis.

Kemudian didalam pasal 3 ayat 1 kepala desa dalam melaksanakan

tugasnya dibantu oleh sekertariat desa dan pelaksana teknis. Sekertariat

desa dipimpin oleh sekertaris desa dan dibantu oleh unsur staf yang terdiri

atas:

1. Urusan perencanaan dan pelaporan

2. Urusan keuangan

3. Urusan umum

Urusan keuangan sebagaimana dimaksud dibantu oleh unsur pelaksana

bendahara desa. selanjutnya pelaksana teknis terdiri dari:

1. Seksi pemerintahan

2. Seksi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

3. Seksi kemasyarakatan

Berikut ini adalah struktur organisasi pemerintahan desa berdasarkan

Peraturan Bupati Seranng Nomor 16 Tahun 2015

Page 50: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

30

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Sumber: Peraturan Bupati Serang Nomor 16 Tahun 2015

Berdasarkan struktur organisasi pemerintahan desa tersebut terdapat tugas

pokok dan fungsi dari masing-masing bagian pekerjaannya, berikut adalah

tugas pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Bupati Serang nomor 16 tahun

2015:

1. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa. Dalam melaksanakan tugas tersebut kepala desa berwenang:

Kepala Desa

Kepala Seksi

Pemerintahan

Kepala Seksi

Kemasyarakatan

Sekertaris Desa

BPD

Kepala Urusan

Perencanaan

dan Pelaporan

Kepala Urusan

Umum

Kepala Urusan

Keuangan

Bendahara

Kepala Seksi

Pembangunan dan

Pemberdayaan

masyarakat

Page 51: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

31

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa

b. Mengankat dan memberhentikan perangkat desa

c. Memegang kekuasaan pengelolaan keuangan dan aset desa

d. Menetapkan peraturan desa

e. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

f. Membina kehidupan masyarakt desa

g. Membina ketentraman dan ketertiban masyarakat desa

h. Membina meningkatkan perekonomian desa serta mengintegrasikannya

agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya

kemakmuran masyarakat desa

i. Mengembangkan sumber pendapatan desa

j. Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

k. Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat desa

l. Memanfaatkan teknologi tepat guna

m. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

Kemudian kepala desa dalam melaksanakan tugasnya berhak:

a. Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa

b. Mengajukan rancangan dan menetapkan peraturan desa

c. Menerima penghasilan tetap setiap bulan,tunjangan dan menerima lainnya

yang sah

d. Mendapat jaminan kesehatan

e. Mendapat bantuan hukum atas kebijakan yang dilaksakan

2. Sekertaris desa mempunyai tugas pokok membantu kepala desa dalam

menyusun kebijakan umum penyelenggaraan pemerintah desa,

mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi pemerintahan desa, administrasi

perkantoran, administrasi kewilayahan dan administrasi teknis. Sekertariat

desa dipimpin oleh sekertaris desa, dengan membawahi paling banyak terdiri

atas tiga urusan, yaitu:

a. Urusan perencanaan dan pelaporan

b. Urusan keuangan

c. Urusan umum

Kemudian sekertaris desa mempunyai tugas merencanakan

oprasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur,

mengkoordinasikan, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas

Page 52: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

32

kesekertariatan dan bidag teknis, meliputi urusan perencanaan dan pelaporan,

urusan keuangan, urusan administrasi umum, dan memberikan pelayanan

admnistratif kepada kepala desa. dalam melaksanakan tugasnya sekertaris

desa memiliki fungsi:

a. Menyusun rencana kerja pemerintah desa

b. Melaksanakan evaluasi, pengendalian dan pelaporan terhadap

pelaksanaan program kerja

c. Menyiapkan bahan dan data untuk perumusan kebijakan dan petunjuk

oprasional yang dilakukan oleh kepala desa

d. Pengelolaan ketatausahaan, urusan perencanaan, urusan keuangan, urusan

umum, rumah tangga desa dan rumah tangga sekertariat desa

e. Membuat konsep surat, naskah dinas, meneliti konsep surat dan konsep

naskah dinas dari pelaksana teknis

f. Melaksanakan pengadaan perelengkapan, pemeliharaan dan infentarisasi

barang

g. Melaksanakan urusan admnistrasi umu, pembinaan admnistrasi

kepegawaian serta memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada

seluruh perangkat desa

h. Melaksanakan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksankan oleh

perangkat desa

i. Menyusun rancangan dan mencatat produk hukum desa

j. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APB Desa

k. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan aset desa

l. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa, perubahan APB

Desa dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB Desa

m. Mengatur penyelenggaraan rapat dinas dan upacara

n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala desa di bidang

sekertariat desa

o. Melaksanakan tugas dan fungsi kepala desa apabila kepala desa

berhalangan dalam melakukan tugasnya

p. Melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan

oleh kepala desa

3. Kepala urusan perencanaan dan pelaporan mempunyai tugas pokok

membantu sekertaris desa menyelenggarakan penyusunan rencana, evaluasi

dan laporan kerja pemerintah desa. Dalam melaksanakan tugas pokok kepala

urusan perencanaan dan pelaporan mempunyai fungsi:

Page 53: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

33

a. Penyusunan rencana kerja, evaluasi dan pelaporan pemerintah desa

b. Pengumpulan, pengelolaan dan penganalisaan data serta penyajian data

dan informasi potensi desa

c. Penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa

d. Penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban kepala desa

e. Pengelolaan sistem informasi manajemen data di wilayah desa

f. Pelaksanaan pengendalian, monotoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program kerja pemerintah desa

g. Melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan

oleh pimpinan

4. Kepala urusan keuangan mempunyai tugas pokok membantu sekertaris desa

dalam melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan desa, pengelolaan

administrasi keuangan dan perbendaharaan desa, serta mempersiapkan bahan

penyusunan APB Desa. Dalam melaksanakan tugas pokoknya kepala urusan

keuangan mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan administrasi dan pengelolaan keuangan yang meliouti

pembukuan, pertanggung jawaban, verifikasi dan mempersiapkan data

guna penyusunan dan perhitungan APB Desa

b. Mengadakan evaluasi penilaian pelaksanaan APB Desa dan

mempersiapkan secara periodik program kerja dibidang urusan keuangan

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan penyusunan

dokumen pelaksanaan anggaran

d. Penyusunan laporan hasil kegiatan di bidang admnistrasi keuangan

e. Melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan

oleh pimpinan

Kepala urusan keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh

bendahara desa. bendahara desa sendiri berfungsi sebagai:

a. Menerima, menyimpan, menatausahakan dan membukukan uang/surat

berharga dalam pengelolaannya

b. Melakukan pengujian danpembayaran berdasarkan perintah

c. Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi persyaratan untuk

dibayarkan

d. Pelaksanaan pengelolaan bukti-bukti kas dan surat-surat berharga lainnya

e. Melakukan pemotongan/pemungutan penerimaan negara dan/atau daerah

dari pembayaran yang dilakukan

f. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban ke kas negara dan/atau

daerah

Page 54: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

34

g. Mengelola rekening tempat penyimpanan

h. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada kepala desa

5. Kepala urusan umum mempunyai tugas pokok melaksanakan admnistrasi

umum, tata usaha, kearsipan, pengelolaan inventarisasikekayaan desa/aset

desa, perlengkapan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

admnistrasi umum pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugasnya kepala

urusan umum memiliki fungsi:

a. Melaksanakan pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat

keluar serta tata kearsipan

b. Pelaksanaan pencatatan inventarisasi kekayaan desa/aset desa

c. Pelaksanaan pengelolaan admnistrasi umum

d. Penlaksanaan penyediaan, penyimpanan, pendistribusian alat tulis kantor

serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor

e. Mengatur rumah tangga pemerintah desa

f. Mengelola admnistrasi kepegawaian

g. Memberikan pelayanan admnistrasi kesekertariatan

h. Melaksanakan dan melaporkan tugas-tugas lainnya yang di berikan oleh

pimpinan

6. Kepala seksi pemerintahan mepunyai tugas pokok menyusun rencana,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan biadang

pemerintahan desa. Dalam melaksanakan tugas pokoknya kepala seksi

pemerintahan mempunyai fungsi:

a. Menyususn rencana kerja, program kerja dan anggaran seksi

pemerintahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas

b. Menyusun sasaran yang hendak dicapai pada seksi pemerintahan

betdasarkan skala prioritas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

c. Memberikan saran dan masukan kepada kepala desa melalui sekertaris

tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya

d. Menyelnggarakan pemerintahan umum

e. Melaksanakan admnistrasi kependudukan dan catatan sipil

f. Melaksanakan admnistrasi pertanahan yang menjadi urusan pemerintah

desa

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan rapat koordinasi pemerintahan desa

h. Memfasilitasi penataan maupun batas perselisihan wilayah desa

Page 55: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

35

i. Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya

j. Pembinaan dan fasilitasi admnistrasi kewilayahan

k. Menyiapkan bahan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada

kepala desa

l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

7. Kepala seksi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas

pokok menyusun rencana, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan hasil

kegiatan bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam

melaksanakan tugasnya kepala seksi pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat memilki fungsi:

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran seksi pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas

b. Menyusun sasaran yang hendak dicapai pada seksi pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat berdasarkan skala prioritas sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas

c. Menyusun program kerja yang meliputi penyelenggaraan pembinaan

perekonomian masyarakat desa, perkreditan rakyat, perkoperasian,

pertenakan, perkebunan, pertanian, hutan desa, perikanan, industri kecil,

usaha informal, peningkatan produksi desa

d. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP

Desa) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)

e. Melaksanakan program dan kegiatan dan memberikan pelayanan kepada

masyarakat dibidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

f. Memelihara prasaran dan saranan di lingkungan desa

g. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kepada kepala desa

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

8. Kepala seksi kemasyarakatan mempunyai tugas menyusun rencana kerja,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan bidang

kemasyarakatan.Dalam melaksanakan tugasnya kepala seksi kemasyarakatan

mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran seksi kemasyarakan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas

Page 56: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

36

b. Menyusun sasaran yang hendak dicapai pada seksi kemasyarakatan

berdasarkan skala prioritas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

c. Mempersiapkan bahan penyusunan program, pembinaan pelayanan

pendidikan, kesehatan masyarakat, peranan wanita, keluarga berencana

(KB), kepemudaan, olahraga, kesenian dan kebudayaan, peningkatan

sumber daya masyarakat, pembinaan kehidupan keagamaan, bantuan

bencana alam, dan bantuan sosial

d. Memfasilitasi kegiatan organisasi sosial/kemasyarakatan dan Lembaga

Swadaya Mayarakat (LSM) dan lembaga kemsyarakatan lainnya

e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program bidang

kemasyarakatan kepada kepala desa

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

Sumber: Peraturan Bupati Serang Nomor 16 Tahun 2015

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, aparatur adalah pegawai

negara, pejabat negara, yang melaksanakan tugas dan fungsinya. Aparatur

pemerintah sebagai abdi negara berarti melaksanakan kewajibannya dan

mewujudkan tujuan nasional, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD

1945 Alenia Keempat, sedangkan sebagai abdi masyarakat, aparatur

pemerintah harus dapat mendengarkan, menghimpun dan menelusuri setiap

aspirasi dan keinginan masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada

pemerintah. Oleh karena itu dalam menjalankan fungsinya, aparatur

pemerintah mempunyai tugas ganda yaitu mengabdi kepada kepentingan

Negara dan masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian kepada negara adalah

dengan menjalankan penyelenggaran pemerintahan dengan baik sehingga

tujuan dalam penyelenggaraan tersebut terselenggara dengan baik.

2.3.2 Birokrasi

Secara eptimologis istilah birokrasi berasal dari bahasa Yunani:

Bureau, yang artinya meja tulis atau tempat bekerjanya para pejabat.

Page 57: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

37

Istilah ini sudah menjadi kosakata internasional. Menurut Peter dan

Marshal dalam Kumorotomo (2005:74) mengatakan:

“Birokrasi adalah tipe dari suatu organisasi yang dimaksudkan untuk

mencapai tugas-tugas administratif yang besar dengan cara

mengoordinasikan secara sistematis (teratur) pekerjaan dari banyak

orang”.

Birokrasi mula-mula dibentuk supaya keputusan-keputusan pemerintah

dapat dilaksanakan dengan sistematis melalui aparat-aparat negara.

Keputusan-keputusan politis hanya akan bermanfaat bagi setiap warga

negara jika pemerintah mempunyai birokrasi yang tanggap, sistematis dan

efisien.

Birokrasi menurut Max Weber dalam Said (2010:2) mengatakan

Birokrasi adalah sistem administrasi rutin yang dilakukan

dengankeseragaman diselenggarakan dengan cara-cara tertentu, didasarkan

aturan tertulis, oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya.

Sedangkan menurut Rod Hague dalam Said (2010:2) mengatakan bahwa

birokrasi adalah institusi pemerintahan yang melaksanakan tugas negara.

“the bureaucracy is the institutions that carries out the function and

resposibilities of the state. It is the engine-room of the state”. Kemudian

menurut Prethus (1960) dalam Said (2010:4) mengatakan birokrasi adalah

suatu sistemkewenangan, kepegawaian, jabatan, dan metode yang

dipergunakan pemerintah untuk melaksanakan program-programnya.

Dibawah ini merupakan kriteria birokrasi menurut Max Weber dalam Said

Page 58: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

38

(2010:5) kemudian merumuskan delapan proporsitentang penyusunan

sistem otoritas lega, yakni:

a. Tugas-tugas pejabat diorganisir atas dasar aturan yang

berkesinambungan.

b. Tugas-tugas tersebut dibagi atas bidang yang berbeda sesuai

dengan fungsinya, yang masing-masing dilengkapi dengan syarat

tertentu.

c. Jabatan tersusun secara hierarkis, yang disertai dengan rincian hak-

hak kontrol dan pengaduan (complaint).

d. Aturan disesuaikan dengan pekerjaan diarahkan baik secara teknis

maupun legal.dalam hal tersebut, manusia menjadi diperlukan.

e. Anggota sebagai sumber daya organisasi berbeda dengan anggota

sebagai individu pribadi.

f. Pemegang jabatan tidaklah sama dengan jabatannya.

g. Administrasi didasarkan pada dokumen tertuli dan hal ini

cenderung menjadikan kantor (biro) sebagai pusat organisasi

modern.

h. Sistem otoritas legal memiliki berbagai bentuk, tetapi dilihat pada

aslinya, sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi

birokratik.

Untuk mendukung pernyataan menurut Weber maka dijelaskan unsur-

unsur birokrasi menurut Said (2010:96) unsur-unsur birokrasi itu menjadi

5 unsur utama dari birokrasi, yaitu:

1. Struktur organisasi birokrasi

2. Visi dan misi organisasi birokrasi

3. Personel atau pejabat birokrasi

4. Fasilitas pendukung birokrasi

5. Kepemimpinan birokrasi

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa birokrasi adalah jajaran keseluruhan pemerintahan negara yang bisa

dikenal sebagai abdi masyarakat yang menjalankan sistem adminisrasi

sebagai salah satu negara atau dengan kata lain birokrasi merupakan alat

pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Page 59: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

39

2.3.3 Good Governance

Deklarasi Seoul tempat bertemunya pemimpin pemerintahan dan

akademisi dunia tanggal 27 Mei 2005 dalam Thoha (2011:82)

menyatakan:

“Good governance requires an appropriate level of decrntralization,

innovation and development of local goverment. Local administration

can be made more effective and autonomous throughthe promotion of

administrative and financial decentralization of goverment, and result-

base performance management”.

Suatu tata pemerintahan yang baik itu bisa dicapai jika dipenuhi suatu

tingkat desentralisasi, inovasi dan pembangunan pemerintahan daerah

yang memadai. Administrasi dan otonomi pemerintahan daerah bisa

mewujudkan lebih efektif melalui peningkatan desentralisasi baik

administratif maupun finansial, digitalisasi pemerintahan, dan tata

manajemen yang berdasarkan hasil. Menurut UNDP (1997) dalam Thoha

(2005:64) ada tiga komponen good governance yakni:

Gambar 2.3

Komponen Good Governance

Sumber: UNDP (1997) dalam Thoha (2005:64)

Pemerntahan

atau Negara

Sektor

Swasta

Rakyat

Page 60: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

40

Di dalam tatanan pemerintahan yang demokratis, komponen rakyat

harus memperoleh peran yang utama. Hal ini didorong oleh suatu

kenyataan bahwa dalam sistem yang demokratis itu kekuasaan tidak lagi

hanya berada dipenguasa,melainkan berada ditangan rakyat. Oleh karena

itu peran rakyat oleh administrasi publik difasilitasi berada pada posisi

yang menentukan dalam konstelasi keseimbangan tersebut. Demikian juga

peran sektor swasta atau business sangat mendukung terciptanya proses

keseimbangan kekuasaan yang berlangsung dalam tata kepemerintahan

yang baik. Dalam suatu sistem administrasi publik yang kurang

memperhatikan proses keseimbangan ini, suatu ketika peran sektor swasta

ini bisa berada di atas. Hal ini bisa terjadi jika pembuat kebijakan publik

dalam sistem administrasi publik terkolusi dan tergoda untuk memberikan

akses yang longgar kepada konglomerat atau para usahawan swasta,

keadaaan seperti ini akan memberikan warna yang jelas terhadap corak

dari sistem dan tata kepemerintahan yang kolusi dan nepoti. Hal lain juga

bisa terjadi, jika kekuasaan negara melebihi dari tata keseimbangan antara

tiga komponen tersebut.

2.4 Konsep Efektivitas

2.4.1 Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan

Page 61: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

41

dengan hasil yang sesungguhnya dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari

berbagai sudut pandang dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan

mempunyai kaitan yang erat dengan efesiensi. Setiap organisasi

mempunyai tujuan. Tujuan yang dicapai selalu berorientasi pada efektif

dan efesien. Efektivitas umumnya disebut sebagai tingkat sampai dimana

tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dicapai atau dapat

dikatakan efektif itu diarahkan pada keberhasilan pencapaian tujuan.

Sedangkan efesiensi diarahkan pada pendayagunaan waktu, biaya, dan

cara untuk mencapai tujuan.

Menurut Mahmudi (2005:92) menjelaskan efektivitas sebagai berikut:

“Efektivitas merupakan hubungan yang terdapat antara output dengan

tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap

pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau

kegiatan”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas

merupakan hubungan antara output dan tujuan, ketika suatu organisasi

memiliki banyak output dari suatu yang dilakukannya dalam mencapai

tujuan organisasi tersebut maka semakin besar pula tingkat efektivitasnya.

Menurut James A.F. Stoner,et al, dalam Nawawi (2013:190)

menjelaskan efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan

tertentu yang ingin dicapai (doing the right thing) . Jadi jika tujuan atau

sasaran itu tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,

pekerjaan itu tidak efektif.

Page 62: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

42

Selanjutnya ditinjau dari ketepatan waktu, maka menurut Siagian

(2002:171), efektivitas adalah tercapainya berbagai sasaran yang telah

ditentukan sebelumnya tepat pada waktunya dengan menggunakan

sumber-sumber tertentu yang sudah dialokasikan untuk melakukan

berbagai kegiatan. Artinya apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik

atau tidak adalah sangat tergantung bila mana tugas tersebut diselaikan dan

tidak terutama menjawan pertanyaan tentang bagaimana melaksanakannya

serta biaya yang dikeluarkan untuk itu.

Sedangkan bila ditinjau dari aspek manfaat dan kemampuan melakukan

tugas, maka menurut Arouf (Sedarmayanti, 2000:183) efektifitas adalah

berkaitan dengan pencapaian untuk kerja yang maksimal dengan

pencapaian kualitas, kuantitas dan waktu. Suatu tujuan atau sasaran yang

telah tercapai sesuai dengan rencana adalah efektif, tetapi belum tentu

efesien. Suatu pekerjaan pemerintah sekalipun tidak efesien dalam arti

input dan output, tetapi tercapainya tujuan itu adalah efektif sebab

mempunyai efek atau pengaruh yang besar terhadap kepentingan

masyarakat banyak, baik politik, ekonomi maupun sosial.

Kesimpulan yang dapat peneliti ambil dari berbagai pengertian

efektivitas menurut para ahli diatas, secara ringkas bahwa efektivitas

merupakan suatu ukuran dalam pencapaian tujuan, ukuran tersebut dapat

dilihat dari segi waktu, kualitas, manfaat dan kemampuan yang telah

dicapai. Apabila ukuran tersebut sesuai dengan tujuan maka dapat

dikatakan efektif.

Page 63: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

43

2.4.2 Ukuran Efektivitas

Keluaran (output) yang dihasilkan lebih banyak bersifat keluaran

(output) tidak berwujud (intangible) yang tidak mudah untuk

dikuantifikasi, maka pengukuran efektivitas sering menghadapi kesulitan.

Kesulitan dalam pengukuran efektivitas tersebut karena pencapaian hasil

(outcome) seringkali tidak dapat diketahui dalam jangka pendek, akan

tetapi dalam jangka panjang setelah program berhasil.

Steers dalam Tangkilisan (2005:140-141) mengemukakan lima

kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu:

1. Produktivitas

2. Kemampuan adaptasi atau fleksibelitas

3. Kepuasan kerja kemampuan berlaba

4. Pencarian sumber daya

Sementara Gibson et al. Dalam Tangkilisan (2005:141) mengatakan

bahwa efektivitas organisasi dapat pula diukur sebagai berikut:

1. Kejelasan tujuan yang akan dicapai, yaitu kejelasan tujuan yang

hendak dicapai, namun dengan efektivitas organisasi dari sudut

pencapaian tujuan, dalam pengertian sebagai misi terakhir, adalah

pekerjaan yang sulit karena sering tujuan tidak dapat ditentukan

dengan pasti.

2. Kejelasan strategi dalam pencapaian tujuan, adalah adanya

kejelasan strategi untuk melakukan berbagai upaya dalam

mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer

tidak tersesat dalam mencapai tujuan.

3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap, hal ini

berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai atau strategi yang

telah ditetapkan, artinya kebijakan harus mampu menjembatani

tujuan-tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan

operasional.

4. Perencanaan yang matang, pada hakikatnya berarti memutuskan

sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

Page 64: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

44

5. Penyusunan program yang tepat, suatu rencana yang baik masih

perlu dijabarkan program-program pelaksanaan yang tepat, sebab

apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman

bertindak dan bekerja.

6. Tersedianya sarana dan prasarana, yaitu faktor lain yang

menunjang efektivitas adalah tersedianya sarana prasarana.

7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik,

sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas

organisasi menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan

pengendalian.

Oleh karena itu, dalam mengukur efektivitas suatu organisasi

pemerintahan, akan dilihat sejauh mana atau seberapa besar kemampuan

organisasi pemerintahan dalam melakukan inovasi, kemampuan

beradaptasi dengan perubahan lingkungan, kemampuan organisasi dalam

mengambil pelajaran, baik dari kegagalan maupun keberhasilan, dan

kapasitas organisasi itu untuk mengatur perubahan-perubahan yang terjadi

dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui penerapan secara optimal

fungsi-fungsi pemerintahan.

2.4.3 Efektivitas Organisasi

Efektivitas organisasi mempunyai banyak pengertian, tergantung

bagaimana cara kita memandangnya, sehingga mengandung pengertian

yang multidimensi. Sesuatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan

melihat sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Organisasi yang dimaksudkan bisa berasal dari pemerintahan

ataupun organisasi diluar pemerintahan. Efektivitas merupakan salah satu

pencapaian yang ingin diraih oleh sebuah organisasi.

Page 65: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

45

Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat pada

sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan. Stoner dalam Tangkilisan (2005:138), menekankan pentingnya

efektivitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan

efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi. Sedangkan

Georgopualos dalam Tangkilisan (2005:139) mengatakan bahwa:

“Efektivitas organisasi adalah tingkat sejauh mana organisasi yang

merupakan suatu sistem sosial dengan segala sumber daya dan sarana

tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan

dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-

anggotanya”.

Konsep diatas menunjukan pada pencapaian tujuan organisasi,

sedangkan bagaimana cara mencapai tingkat efektivitas diungkapkan oleh

Argris dalam Tangkilisan (2005:139) bahwa:

“efektivitas organisasi adalah keseimbangan atau pendekatan secara

optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga

manusia”.

Disimpulkan bahwa konsep tingkat efektivitas organisasi menunjuk

pada tingkat sejauh mana organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-

fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan

menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber daya yang ada.

Suatu bentuk organisasi yang dapat dikatakan efektif itu apabila dapat

tercapai tujuan dari organisasi itu dengan tepat waktu dan tepat guna.

Page 66: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

46

Sudarmo dan Mulyono mengemukakan efektivitas organisasi adalah

sebagai berikut:

“Efektivitas organisasi harus mampu menggambarkan hubungan

timbal balik yang harmonis antara organisasi dengan lingkungannya

yang lebih luas. Efektivitas organisasi juga adalah suatu organisasi itu

mampu bertahan dan hidup terus dalam lingkungannya, sehingga

kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan merupakan ukuran

terakhir atau ukuran jangka panjang mengenai efektivitas organisasi”.

Sudarmo dan Mulyono (2001:128)

Robbins (2006:51) menyatakan efektivitas organisasi adalah sebagai

berikut: Dalam upaya menyelenggarakan aktivitas organisasi terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi efektiviatas, yaitu:

1. Adanya suatu tujuan yang jelas

2. Sumber daya manusia

3. Struktur organisasi

4. Adanya dukungan atau partisipasi masyarakat

5. Adanya sistem nilai yang dianut

Ada banyak rangkaian kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi

efektivitas organisasi seperti yang dikemukakan diatas, tetapi untuk

menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keriterianya sangatlah

sulit karena harus melihat pada hasil-hasil penelitian terdahulu.

Menurut Steer dalam Tangkilisan (2005:151-155) ada empat faktor

yang berpengaruh terhadap efektivitas organisasi, yaitu:

1. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi.struktur

diartikan sebagai hubungan yang relatif tetap sifatnya, merupakan

cara suatu organisasi menyusun orang-orangnya untuk menciptakan

sebuah organisasi. Teknologi menyangkut mekanisme suatu

organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi.

2. Karakteristik lingkungan

Page 67: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

47

Karakter lingkungan ini mencakup dua aspek, yaitu internal dan

eksternal. Lingkungan internal dikenal sebagai iklim organisasi,

yang meliputi macam-macam atribut lingkungan yang mempunyai

hubungan dengan segi-segi dan efektivitas, khususnya atribut yang

diukur pada tingkat individual. Lingkungan eksternal adalah

kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi, yang

mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi

seperti kondisi ekonomi, pasar, dan peraturan pemerintah.

3. Karakteristik pekerja

Karakteristik pekerja berkaitan dengan peranan perbedaan individu

para pekerja dalam hubungannya dengan efektivitas. Para individu

pekerja mempunyai pandangan yang berlainan, tujuan dan

kemampuan yang berbeda-beda pula. Variasi sifat pekerja inilah

yang menyebabkan perilaku orang berbeda satu sama lain.

Perbedaan tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap

efektivitas organisasi. Dua hal tersebut adalah rasa keterikatan

terhadap organisasi dan prestasi kerja individu.

4. Kebijakan dan praktik manajemen

Manajer memainkan peranan sentral dalam keberhasilan suatu

organisasi melalui perencanaan, koordinasi, dan memperlancar

kegiatan ke arah yang menjadi sasaran. Kebijakan yang baik adalah

kebijakan tersebut secara jelas membawa kita kearah tujuan yang

kita inginkan.

2.5 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Prinsip penyelenggaraan otonomi daerah adalah demokratisasi dan keadilan,

memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah, kesesuaian hubungan

pusat dan daerah, meningkatkan kemandirian daerah dengan meletakan

otonomi daerah yang luas dan utuh pada kabupaten atau kota. Penyelenggaraan

pemerintahan desa tidak terpisahkan dari penyelenggaraan otonomi daerah dan

pemerintahan desa merupakan unit terdepan dalam pelayanan kepada

masyarakat menjadi tonggak strategis untuk keberhasilan semua program

Menurut Sarundajang (2005:82) bahwa tujuan pemberian otonomi daerah

setidak-setidaknya akan meliputi 4 aspek sebagai berikut:

Page 68: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

48

1. Dari segi politik adalah untuk mengikutsertakan , menyalurkan inspirasi dan

apresiasi masyarakat, baik untuk kepentingan daerah sendiri, maupun untuk

mendukung politik dan kebijaksanaan nasional dalam rangka pembangunan

dalam proses demokrasi di lapisan bawah.

2. Dari segi manajemen pemerintahan, adalah untuk meningkatkan daya guna

dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam memberikan

penyelenggaraan pemerintahan terutama dalam memberikan pelayanan

terhadap masyarakat dengan memperluas jenis-jenis pelayanan dalam

berbagai bidang kebutuhan masyarakat.

3. Dari segi kemasyarakatan, untuk meningkatkan partisipasi serta

menumbuhkan kemandirian masyarakat, dengan melakukan usaha

pemberdayaan (empowerment) masyarakat, sehingga masyarakat makin

mandiri, dan tidak terlalu banyak bergantung pada pemberian pemerintah

serta memilik daya saing yang kuat dalam proses penumbuhannya.

4. Dari segi ekonomi pembangunan, adalah untuk melancarkan pelaksanaan

program pembangunan guna tercapainya kesejahteraan rakyat yang makin

meningkat.

Berdasarkan tujuan penyelenggaraan otonomi daerah tersebut,

penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan salah satu bentuk tujuan dari

pelaksanaan otonomi daerah tersebut. Dimana penyelenggaraan pemerintahan

desa bertujuan untuk mengikutsertakan, menyalurkan inspirasi dan apresiasi

masyarakat, memberikan pelayanan terhadap masyarakat dengan memperluas

jenis-jenis pelayanan dalam berbagai bidang kebutuhan masyarakat,

pemberdayaan (empowerment) masyarakat, melancarkan pelaksanaan program

pembangunan guna tercapainya kesejahteraan rakyat yang makin meningkat.

Menurut Ndraha (2003:66) menyatakan bahwa:

“Berjalannya pemerintahan daerah secara efesien dan efektif sangat

ditentukan oleh penyelenggaraan pemerintahan desa yang efektif karena di

level pemerintahan inilah fungsi pelayanan, fungsi pemberdayaan, dan

fungsi pembangunan pemerintahan daerah yang nyata dan faktual

dibandingkan dengan pemerintahan kabupaten dan kecamatan”.

Dari pendapat tersebut maka, jika dilihat dari sistem pemerintahan

Indonesia, pemerintahan desa merupakan level yang paling lemah. Sedikit saja

Page 69: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

49

terjadi perubahan kebijakan pemerintahan dan pembangunan, yang paling tidak

siap dalam menghadapi perubahan itu adalah pemerintahan desa. Menurut

Makmur (2008:7) mengatakan bahwa:

“Pada saat ini dapat dilihat hubungan kekerabatan dan kekeluargaan antara

masyarkat desa dan pemerintahan desa telah bergeser menjadi hubungan

berdasarkan kepentingan sehingga budaya kebersamaan, gotong royong,

ikatan tradisional, dan iuran warga desa yang dahulu begitu kental sudah

sukar dijalnkan. Kondisi ini menjadi semakin lemah dengan kondisi aparat

desa yang kemampuannya sangat rendah, kewenangan pemerintah desa

yang terbatas, dan kurangnya dukungan dana dan fasilitas dari

pemerintahan tingkat atas”.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

menyatakan Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan

dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Tangkilisan (2005:34) dikatakan bahwa:

“Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efektiv dan efisien,

dibutuhkan tingkat desentralisasi yang tinggi. Desentralisasi dalam tingkat

atau derajat yang tinggi menimbulkan konsekuensi kebutuhan untuk

membangun daerah-daerah otonom yang memiliki tingkat kemandirian

yang tinggi pula”.

Jadi penyelenggaraan pemerintah akan berjalan dengan efektif dan efisien

apabila tingkat desentralisasi itu tinggi, karena dengan adanya desentralisasi

dapat menumbuhkan kemandirian daerah secara tidak langsung daerah

tersebut dapat menciptakan kemandiriannya. Namun dalam praktik

penyelenggaraan pemerintahan (Manejemen Pemerintahan), menurut

Tangkilisan (2005:34-36) Penyelenggaraan pemerintahan harus dilaksanakan

dengan memperhatikan asas-asas pemerintahan yang baik, yaitu:

Page 70: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

50

1. Kepastian Hukum, setiap tindakan yang dilakukan oleh aparat

pemerintah harus berdasarkan pada hukum yang berlaku. Semua

tindakan juga berimplikasi pada hukum. Oleh karena itu hukum harus

dijadikan pegangan dan pedoman dalam menentukan cara berperilaku.

2. Keadilan dan Kewajaran, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

sehubungan dengan tugas yang dilakukan harus bersifat adil dan wajar

secara proposional. Yang dimaksud dengan adil adalah suatu perlakuan

yang seharusnya diberikan sesuai dengan hukum yang menaunginya

dan pelayanan yang harus diberikan. Yang dimaksud dengan wajar

adalah bahwatindakan yang dilakukan tidk berlebihan dan tidak juga

menyepelekan.

3. Kesamaan, pelayanan yang diberikan oleh aparat pemerintah tidaklah

diskriminatif berdasarkan perasaan suka atau tidak suka.

4. Permainan yang Layak, aturan yang diberlakukan kepada setiap warga

negara mengikuti pertimbangan hukum yang wajar, tidak memberatkan.

5. Cermat, ketelitian dalam pelaksanaan tugas harus dilaksanakan agar

terhindar dari masalah dikemudian hari.

6. Keseimbangan, tindakan yang dilakukan harus dipertimbangkan dari

berbagai segi secara sinergis. Tidak ada yang dirugikan.

7. Pengharapan yang Wajar, imbalan yang didapat dari suatu pekerjaan

sudah mempunyai ukuran yang baku.

8. Motivasi Keputusan, setiap keputusan memiliki motivasi yang

mendorongnya, baik yang bersifat preventif, problem sloving, atau

proaktif.

9. Kebijaksanaan, situasi dan kondisi yang berbeda-beda menyebabkan

perlunya kemmapuan untuk mengadaptasikan suatu tindakan terhadap

lingkungan setempat.

10. Penyelenggaraan Kepentingan Umum, pelayanan pemerintah terutama

ditujukan kepada kepentingan umum didahulukan dari pada

kepentingan kelompok, golongan atau pribadi.

11. Perlindungan atas Pandangan Hidup, setiap warga negara mempunyai

hak atas pandangan hidupnya.

12. Koordinasi dan Kesatuan Arah, segenap tindakan yang dilakukan oleh

aparatur pemerintah haruslah ditujukan kesatu arah, yaitu tujuan negara.

Pembagian kerja hanylah merupakan suatu usaha untuk pelaksanaan

kerja yang efektif dan efisien.

Menurut Widjaja (2003:3) menyatakan Penyelenggaraan pemerintahan

desa merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan,

sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakatnya. Dari pengertian tersebut sistem penyelenggaraan

Page 71: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

51

pemerintahan sendiri adalah adanya otonomi daerah yang tujuannya adalah

mensejahterakan masyarakat.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Pasal

24 Penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan asas:

a. Kepastian hukum

b. Tertib penyelenggaraan pemerintahan

c. Tertib kepentingan umum

d. Keterbukaan

e. Porposionalitas

f. Profesionalitas

g. Akuntabilitas

h. Efektivitas dan efesiensi

i. Kearifan lokal

j. Partisipatif

Fenomena penyeleggaraan pemerintahan desa menarik untuk disorot

karena merupkan level penyelenggaraan pemerintahan yang kurang tersentuh

dari perhatian dan kepedulian pemerintah tingkat atas terhadap berbagai

kelemahan pemerintahan desa dan hanya menjadi sentral dari berbagai

kebijakan dan peraturan pemerintah.

2.6 Penelitian Terdahulu

Untuk bahan pertimbangan dalam penelitian ini, dicantumkan hasil

penelitian terdahulu, dengan adanya penelitian terdahulu ini diharpkan akan

mampu memecahkan maslah dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti

memakai dua penelitian terdahulu, yaitu:

1. Penelitian dengan judul Kinerja Aparatur Desa dalam Penyelnggaraan

Pemerintahan Desa di Desa Sepala Dalung Kecamatan Sesayap Hilir

Page 72: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

52

Kabupaten Tana Tidung yang merupakan jurnal dari Jaitun Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman 2013. Tujuan penelitian

tersebut untuk mengetahui tentang kinerja aparatur desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa terutama dalam hal kerjasama,

kedisiplinan, kreatifitas, tanggung jawab serta mengidentifikasi faktor-

faktor pendukung dan penghambat kinerja aparatur desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa. Teori yang digunakan dalam peneliti

ini adalah teori kinerja meliputi: kerjasama, kedisiplinan, kreatifitas, dan

tanggung jawab. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian tersebut adalah kerjasama aparatur desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa sudah cukup baik, karena selalu

mengedepankanmusyawarah dan memberikan informasi kepada rekan

kerjanya yang lain. Kedisiplinan aparatur desa hanya dapat dilihat dari

keseragaman dinasnya saja, tidak dalam pelaksanaan tugasnya yang

kurang disiplin dan tidak adanya sanksi terhadap pelanggaran kedisiplinan

tersebut. Sedangkan kreatifitas dan tanggung jawab desa sudah berjalan

dengan baik. Persamaan dalam penelitian ini terletak pada tema mengenai

penyelenggaraan pemerintahan desa. sedangkan perbedaan dalam

penelitian ini terlihat dari metode penelitian dan lokus penelitian.

2. Penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Aparatur Desa Terhadap

Efektivitas Pelaksanaan Program Pembangunan Desa di Desa Keupok

Kabupaten Aceh Utara. penelitian tersebut merupakan skripsi dari Sahlan

Sahputra Universitas Sumatera Utara 2008. Tujuan dari penelitian tersebut

Page 73: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

53

untuk mengetahui kemampuan aparatur desa dalam melaksanakan

program pembangunan desa, untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan

program pembangunan desa, dan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh kemampuan aparatur terhadap efektivitas pelaksanaan program

pembangunan desa. Sedangkan metode penelitiannya adalah korelasional

dengan pendekatan kuantitatif. Hipotesis alternatifnya adalah terdapat

pengaruh yang positif antara kemampuan aparatur denagn efektivitas

pelaksanaan program pembangunan desa pada program BBR-P2FM di

desa keupok nibong kabupaten aceh utara. Hasil dari penelitian tersebut

adalah kemampuan aparatur telah memenuhi kriteria dengan baik dan

sesuai dengan yang diharapkan dengan persentase 56%. Sedangkan

efektivitas pelaksanaan program pembangunan pada kategori tinggi

dengan persentase 56%. Berdasarkan analisis korelasi terdapat pengaruh

yang positif antara kemampuan aparatur terhadap efektivitas pelaksanaan

program pembangunan, dan berdasarkan perhitungan koefisien

determinasi adanya hubungan sebesar 58%. Persamaan dari penelitian ini

ada pada tema tentang kemampuan aparatur desa, metode penelitian dan

hipotesis. Sedangkan perbedaannya adalah terdapat pada teori yang

digunakan, dan lokus penelitian.

Page 74: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

54

2.7 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan alur berfikir peneliti dalam penelitian, untuk

mengetahui bagaimana alur berfikir peneliti dalam menjelaskan permasalahan

peneliti maka dibuatlah kerangka berfikir yang mengacu pada identifikasi

masalah yang dijabarkan pada bab 1 dan akan dikupas dengan teori yang

dijabarkan pada bab 2 dan akan dihasilkan kesimpulan yang akan memberikan

manfaat. Dibawah ini adalah kerangka berfikir dari peneliti Pengaruh

Kapasitas Aparatur Tersshadap Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang).

Penyelenggaraan pemerintah desa tidak terpisahkan dari penyelenggaraan

otonomi daerah dan pemerintahan desa merupakan unit terdepan dalam

pelayanan kepada masyarakat dan menjadi tonggak strategis untuk

keberhasilan semua program. Secara historis desa merupakan cikal bakal

terbentuknya rakyat politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum

negara bangsa ini terbentuk.

Kondisi obyektif di lapangan menunjukan bahwa desa-desa secara umum

masih berada pada kondisi tertinggal baik dibidang pendidikan, kesehatan dan

ekonomi dengan sulitnya lapangan pekerjaan. Upaya meningkatkan

kemampuan aparatur daerah pedesaan di era otonomi daerah sekarang ini

merupakan langkah penting dan strategis yang perlu dicermati dan

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Keberhasilan dalam pelaksanaan tersebut

bagaimanapun akan memberikan sumbangan serta andil yang sangat besar,

Page 75: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

55

baik dalam rangka upaya pemecahan berbagai permasalahan yang dihadapi

oleh desa dan masyarakat desa sendiri dalam menunjang berhasilnya

penyelenggaraan otonomi daerah. Seperti halnya kapasitas aparataur dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu ini

bukan tanpa masalah. Berdasarkan observasi awal, peneliti menemukan

beberapa masalah yaitu: (1) Rendahnya pengetahuan aparatur desa mengenai

tugas pokok dan fungsi bidang masing-masing. (2) Rendahnya keterampilan

aparatur desa dalam penggunaan teknologi (komputer). (3) Pembangunan fisik

desa belum maksimal. (4) kewenangan yang diberikan kepada pemerintah desa

dalam rangka meningkatkan PADes seperti menggali potensi desa belum

dimanfaatkan secara optimal.

Peneliti menggunakan konsep kemampuan sebagai variabel X. Pada

Kapasitas, peneliti menggunakan konsep kapasitas menurut United Nations

Development Program (UNDP) terdiri dari empat Indikator yaitu pengetahuan

menurut Benyamin S. Bloom, keterampilan menurut Robert L Katz

Kompetensi menurut Wibowo dan Etika menurut Kumorotomo. Dari keempat

masing-masing dimensi tersebut terdapat beberapa indikator yang akan

digunkan sebagai frame work atau kerangka pemikiran, sehingga teori tersebut

diharapkan dapat mengetahui seberapa besar tingkat kapasitas aparatur

terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan

kramatwatu. Sedangkan konsep efektivitas sebagai variabel Y. Pada

efektivitas, peneliti menggunakan konsep efektivitas menurut Gibson el at.,

Steer, dan Tangkilisan. Dari ketiga konsep tersebut peneliti akan digunakan

Page 76: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

56

sebagai parameter penelitian.Dari teori efektivitas tersebut diharapkan dapat

mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

desa diwilayah kecamatan kramatwatu. Kemudian hasil dari kedua konsep

tersebut dapat mengetahui adanya pengaruh antara kapasitas aparatur terhadap

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan

kramatwatu Kabupaten Serang.

Page 77: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

19

Page 78: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

19

2.8 Hipotesis

Sugiyono (2012:64) mengatakan bahwa hipotesis merupkan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

peneliti telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Berdasarkan

permasalahan penelitian diatas maka peneliti merumuskan hipotesa terhadap

penelitian ini sebagai berikut:

Ha: ρ ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara Kapasitas Aparatur terhadap Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Wilayah Kecamatan

Kramatwatu Kabupaten Serang.

Ho: ρ = 0 ;Tidak Terdapat pengaruh antara Kapasitas Aparatur terhadap

Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Wilayah

Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang.

Jadi, bertitik tolak dari anggapan dasar tersebut di atas, maka penulis

merumuskan hipotesis, “Terdapat pengaruh antara Kapasitas Aparatur

terhadap Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Wilayah

Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang”.

Page 79: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

59

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian dan Pendekatan

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan dan mengola data penelitian Arikunto (2002:136). Metode yang

digunakan peneliti dalam pembahasan skripsi ini menggunakan metode kuantitatif

dengan pendekatan asosiatif. Metode kuantitatif bertujuan untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya (Sugiyono, 2007:29). Sedangkan pendekatan

asosiatif digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis

hubungan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2007:228).

3.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini mencakup keilmuan sosial dan politik khususnya

pada lingkup administrasi negara. Pada penelitian ini, peneliti meneliti mengenai

pengaruh kapasitas aparatur terhadap efektivitas penyelenggraan pemerintahan

desa di wilayah kecamatan kramatwatu Kabupaten Serang.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah kantor desa yang berada diwilayah

kecamatan kramatwatu Kabupaten Serang, peneliti memilih lokasi tersebut karena

Page 80: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

60

ingin mengetahui bagaimana hubungan antara kapasitas aparatur terhadap

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Variabel dari penelitian ini adalah kapasitas aparatur sebagai variabel

X atau variabel bebas dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa

sebagai variabel Y atau variabel terikat.

“Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang nilai-

nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, sedangkan variabel

terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya bergantung

pada variabel lainnya”. (Hasan, 2011:227)

Menurut peneliti teori yang dapat diujikan untuk mengetahui pengaruh

kemampuan aparatur terhadap efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

desa di wilayah kecamatan kramatwatu adalah teori dari UNDP,

Benyamin S.Bloom, Robert L Ketz, Wibowo & Carol Lewis sebagai

varibel X dan teori dari Gibson, Steer & Tangkilisan sebagai variabel Y.

Dari teori tersebut diharapkan dapat mengetahui seberapa signifikan

pengaruh kapasitas aparatur terhadap efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu kabupaten serang.

Page 81: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

61

3.4.2 Oprasional Variabel

Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara

memberi arti, atau memspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan

oprasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi

oprasional yang diukur memberikan gambaran bagaimana variabel

tersebut diukur (Nazir, 2005:126).

Tabel 3.1

Indikator Variabel X

Variabel Indikator Sub-Indikator Nomor

Pertanyaan

Vriabel X

(Kapasitas

Aparatur)

UNDP,

Benyamin

S.Bloom,

Wibowo &

Kumorotomo

1. Pengetahuan a. Mengetahui

b. Aplikasi

1-4

2. Keterampilan

a. Keterampilan teknik

b. Keterampilan hubungan

manusia

c. Keterampilan diagnostik

5-11

3. Kompetensi a. Motiv

b. Konsep diri 12-15

4. Etika

a. Bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan dan

konsekuensinya

b. Larangan penyalahgunaan

wewenang

16-20

Sumber: Peneliti 2016

Page 82: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

62

Tabel 3.2

Indikator Variabel Y

Variabel Indikator Sub-Indikator Nomor

pertanyaan

Vriabel Y

(Efektivitas) Gibson,

Steer & Tangkilisan 1. Kepastian hukum

a. Adanya pedoman dalam

penyelenggaraan

pemerintahan desa

b. Kepatuhan

1-3

2. kebijakan dan

praktik manajemen

a. ketepatan penyelenggaraan

pemerintahan desa

b. pemanfaatan sumber daya

4-6

3. Penyelenggaraan

kepentingan umum

a. Proses penyelenggaraan

pemerintahan desa

b. Kepentingan masyarakat

7-9

4. Tersedia sarana

dan prasarana

a. Biaya dan kelembagaan

b. Sarana pemeberdayaan 10-12

5. Koordinasi dan

kesatuan arah

a. Pembagian kerja

b. Keserasian 13-15

6. Sistem

pengawasan dan

pengendalian yang

bersifat mendidik

a. Adanya sistem pengawasan

b. Pengendalian yang bersifat

mendidik

16-18

Sumber: Peneliti 2016

3.5 Instrumen Penelitian

Dalam metode penelitian kuantitatif, tentunya sangat berbeda dengan

penelitian kualitatif, dimana dalam penelitian kualitatif yang menjadi

instrumen adalah peneliti itu sendiri, sedangkan dalam penlitian kuantitatif

umumnya peneliti menggunakan instrumen (alat ukur) yang mengumpulkan

data.

Page 83: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

63

Menurut Emory dalam Sugiyono (2009:102) pada prinsipnya meneliti

adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial atau alam. Meneliti

dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari

pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah

laporan juga dapat dinyatakan sebagai penelitian.

Dengan penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan

dengan validitas dan realibilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data

berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan melakukan pengukuran dengan

tujuan menghasilkan data kuantitaif yang akurat, maka setiap instrumen harus

mempunyai skala.

Peneliti menggunakan teknik pengumpul data yang terdiri dari beberapa

teknik yaitu:

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-

fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.

b. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2009:142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis

kepada respondend untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel

yang akan diukurdan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Page 84: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

64

Dalam penelitian ini, pengukuran yang digunakan untuk mengukur

variabel adalah skala pengukuran instrumen dengan menggunakan skala

Likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian varibel-variabel tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupun

pertanyaan. Jawban setiapinstrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat posotif sampai sangat negatif, dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skoring Item Instrumen

Pilihan Jawaban Skor

(+) (-)

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Sumber: (Sugiyono, 2011:92)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti

jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi amat populer

digunakan untukmenyebutkan serumpunan atau sekelompok yang menjadi

Page 85: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

65

sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan

keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia,

hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan

sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data

penelitian.

Populasi adalah keseluruhan (Universum) dari objek penelitian yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti sehingga objek-objek ini dapat

menjadi sumber data penelitian (Umar, 2004:32). Dari penjelasan diatas,

maka peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh

aparatur pemerintahan diwilayah kecamatan kramatwatu yaitu seluruh

aparatur kecamatan kramatwatu, kepala desa dan perangkat desa beserta

badan permusyawaratan desa (BPD) yang berada di wilayah Kecamatan

Kramatwatu pada tahun 2016 sebesar 256 orang dari 15 Desa di

Kecamatan Kramatwatu.

Page 86: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

66

Tabel 3.4

Jumlah Aparatur Desa

No Nama Desa Perangkat

Desa BPD Total

1 Pamengkang 9 7 16

2 Pegadingan 9 9 18

3 Toyomerto 9 9 18

4 Wanayasa 9 7 16

5 Margatani 9 6 15

6 Pejaten 9 9 18

7 Teluk Terate 9 7 16

8 Harjatani 9 9 18

9 Lebakwana 9 9 18

10 Margasana 9 7 16

11 Serdang 9 9 18

12 Kramatwatu 9 9 18

13 Pelamunan 9 9 18

14 Terate 9 8 17

15 Tonjong 9 7 16

Jumlah 135 121 256

Sumber: Wawancara peneliti, 2016

3.6.2 Sampel

Menururt Sugiyono (2009:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yangada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk itu

Page 87: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

67

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representativ

(mewakili).

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sesuai dengan kriteria

peneliti, yaitu seluruh aparatur desa diwilayah kecamatan kramatwatu.

Ukuran sampel diperoleh melalui perhitungan sampel dengan

menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10%.

Pemilihan 10% berdasarkan observasi awal dilapangan rata-rata pegawai

desa terlihat jarang ada di kantor, karena pegawai desa memiliki pekerjaan

atau kesibukan diluar pekerjaannya sebagai aparatur desa. Menurut

Sugiyono (2011:86) jumlah sampel yang dikehendaki sering tergantung

pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia.

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Sampling erorr

Page 88: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

68

Jadi, jumlah sampel dari populasi aparatur desa diwilayah kecamatan

kramatwatu sebanyak 72 responden.

Pada penelitian ini, sampel dihitung dengan menggunakan teknik

Propotional Area Random Sampling adalah suatu teknik dalam

menentukan jumlah sampel sesuai dengan proporsinya dalam menentukan

jumlah sampel sesuai dengan proporsinya dalam populasi dengan

perbandingan tertentu. Proporsi terbesar akan mendapatkan jumlah sampel

terbesar. Sedangkan jika proporsinya kecil akan mendapatkan jumlah

sampel yang kecil pula. Kemudian setelah didapatkan proposinya akan

diambil responden dengan cara melakukan undian yang didalamnya

berisikan nama-nama dari responden tersebut. Perhitungan sampel dari

tiap-tiap desa yang ada di kecamatan kramatwatu berdasarkan

perhitungannya adalah sebagai berikut:

Sampel1=

Page 89: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

69

Tabel 3.5

Perhitungan Sampel

No Nama Desa Jumlah

Populasi Perhitungan Hasil Akhir

1 Pamengkang 16

x72 5

2 Pegadingan 18

x72

5

3 Toyomerto 18

x72 5

4 Wanayasa 16

x72 5

5 Margatani 15

x72 3

6 Pejaten 18

x72 5

7 Teluk Terate 16

x72 5

8 Harjatani 18

x72 5

9 Lebakwana 18

x72 5

10 Margasana 16

x72 5

11 Serdang 18

x72 5

12 Kramatwatu 18

x72 5

13 Pelamunan 18

x72 5

14 Terate 17

x72 4

15 Tonjong 16

x72

5

Jumlah 271 72

Sumber: Peneliti 2016

Page 90: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

70

3.7 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data

Teknik pengelolaan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui

tahapan sebagai berikut:

1. Editing

Dalam editing, akan diteliti hal-hal mengenai kelengkapan pengisian

terhadap semua pertanyaan atau pernyataan dalam kuisioner, tulisan yang

tertera harus dapat dibaca, kalimatnya harus jelas maknanya sehingga

tidak menyebabkan kesalahan dalam menafsirkan, apakah jawaban-

jawaban responden cukup logis dan terdapat kesesuaian antara jawaban

yang satu dengan yang lainnya, dan jawaban harus relevan dengan

pertanyaan.

2. Coding dan Scoring

Merupakan usaha mengklasifikasi atau mengelompokan jawaban

responden berdasarkan macamnya, dengan cara memberikan kode

terhadap jawaban responden dalam kuisioner sesuai dengan katogori

masing-masing, kemudian diberikan skor dengan menggunakan skala

Likert.

3. Tabulating

Dalam tabulasi ini keseluruhan hasil kuisioner dijumlahkan dan dicari

nilainya dengan menggunakan tabel frekuensi, sebagai dasar untuk

menganalisis data.

Page 91: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

71

Setelah data diolah, maka tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis

data merupakan upaya peneliti untuk menyederhanakan dan menyajikan data

dengan mengelompokan dalam suatu bentuk yang berarti, sehingga dapat

mudah dipahami dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam metode

analisis yang digunakan oleh peneliti dengan metode kuantitatif. Analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data

berdasarkan variabel dari jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap variabel yang

diteliti.

3.8 Uji Instrumen

Uji instruen dilakukan ketika penyajian data telah terkumpul, kemudian

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

1. Uji Validitas

Dalam menguji suatu data hasil penelitian diperlukan suatu tahapan yakni

uji validitas data, dan menurut Sugiyono bahwa:

“Uji validitas berfungsi untuk menunjukan tingkat kesalahan suatu

instrument. Instrumen yang sahih memiliki tingkat validitas. Instrumen

dikatakan sahih apabila mampu mengukur variabel-variabel yang akan

diukur dalam penelitian serta mampu menunjukan tingkat kesesuaian antar

konsep dan hasil pengukuran”. (Sugiyono, 2009-90)

Page 92: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

72

Rumus uji validitas adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

Keterangan:

r : Koefisen korelasiProduct Moment

∑x : Jumlah skor dalam sebaran x

∑y : Jumlah skor dalam sebaran y

∑xy : Jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasanga

∑x2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

n : Jumlah sampel

2. Uji Reliabilitas

Peneliti menggunakan uji reliabilitas guna untuk mengukur dari

sebuah instrumen, dimana uji reliabilitas terhadap instrumen yang

dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak valid maka

tidak bisa dilakukan uji reliabilitas. Dalam pengukuran reliabilitas dapat

menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS 22.

Untuk menganalisa data hasil uji instrumen guna mengetahui

reliabilitasnya. Dan kemudian dicari reliabilitas keseluruhan pertanyaan

dengan rumus Spearman Brown, sebagai berikut:

Page 93: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

73

r =

atau r =

keterangan:

r : koefisien korelasi keseluruhan pernyataan (item)

1 ½ ½ : koefisien korelasi antara kedua belahan kemudian r

dikonsultasikan ke tabel r dengan taraf signifikasi 0.1 df =

n-2?

3. Uji Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi product moment bertujuan untukmengetahui kuat

atau tidaknya hubungan antara variabel X (kemampuan aparatur) dengan

variabel Y (efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa) atau untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh anatara satu variabel dengan variabel

lainnya. Teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus

sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

Keterangan:

r : Koefisen korelasiProduct Moment

∑x : Jumlah skor dalam sebaran x

∑y : Jumlah skor dalam sebaran y

∑xy : Jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasanga

∑x2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

Page 94: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

74

∑y2: Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

n : Jumlah sampel

selanjutnya, untuk menentukan tingkat koefisien variabel data yang

akan dianalisis, maka digunakan interpretasi koefisien yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi

Besarnya Nilai r Tingkat Hubungan

Antara 0.00-0.199

Antara 0.20-0.399

Antara 0.40-0.599

Antara 0.60-0.799

Antara 0.80-1.000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2011:214)

4. Uji Determinasi

Untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y

dapat dilakukan dengan caramenghitung koefisien determinasi, dengan cara

mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Jadi, koefisien determinasinya

adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Kd : Koefisien determinasi

r2: kuadrat koefisien person

Kd = r2x100%

Page 95: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

75

5. Uji Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana, pengaruh satu

variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dibuatpersamaan sebagai berikut:

Keterangan:

Y: variabel tidak bebas

a: konstanta

b: koefiien arah regresi

X: variabel bebas (Husein, 2004:130)

Y = a + bY

Page 96: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

76

3.9 Jadwal Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016-Mei 2017

Tabel 3.7

Jadwal Penelitian

Sumber: Peneliti, 2017

No Kegiatan

2016 2017

September Oktober November Desember Januari Maret April Mei Juni

1 Pengajuan

Judul

2 Observasi awal

3 Persetujuan

Judul Skripsi

4 Pengumpulan

Data

5 Penyusunan

Laporan Bab 1-

3

6 Seminar Ujian

Proposal

7 Revisi Proposal

8 ACC Lapangan

9 Proses

Pencairan Data

di Lapangan

10 Pengolahan

Data

10 Penyusunan

Data Hasil

Penelitian

11 Sidang Skripsi

Page 97: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara

jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel yang telah ditentukan serta

hallain yang berhubungan dengan objek penelitian.

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kramatwatu

Kecamatan Kramatwatu merupakan salah satu dari 29 Kecamatan yang ada

di Kabupaten Serang. Terbentuk berdasarkan Perda No 03 Tahun 2009 tentang

Kecamatan dan Pembentukan Organisasi Kecamatan. Otonomi Daerah sesuai

amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, mengandung

makna bahwa Daerah Otonom memiliki kewenangan untuk megurusi Rumah

Tangganya sendiri, hal tersebut memberikan harapan sekaligus tantangan bagi

Pemerintah Kecamatan Kramatwatu sebagai Perangkat Daerah untuk melakukan

perubahan secara signifikan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan sehingga dapat mewujudkan harapan masyarakat akan perubahan

kearah yang lebih baik.Kemudian dalam prasarana transportasi di Wilayah

Kecamatan Kramatwatu dilalui oleh Jalan Negara, Propinsi dan Kabupaten

dengan Kecamatan Kramatwatu mempunyai ketersediaan Fasum dan Fasos

berupa Pasar,Alun-alun, Jaringan Listrik, Jaringan Telepon, dan Sarana

Page 98: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

78

peribadatan, perbankan, Kantor Pos, Kantor Telekomunikasi, PDAM, Kantor

PLN, Praktek Dokter swasta, Beberapa perguruan tinggi dan sekolah.

4.1.2 Visi dan Misi Kecamatan Kramatwatu

Visi Pemerintah Kecamatan Kramatwatu adalah “Terdepan dalam Pelayanan

dan Koordinasi, Prima dalam Administrasi Pemerintahan menuju Kecamatan

Kramatwatu yang Sejahtera dan Islami”

Visi Pemerintah Kecamatan Kramatwatu merupakan adopsi/penjabaran dari

nilai-nilai yang terkandung dalam Visi Kabupaten Serang sebagaimana tertuang

dalam Rencana Strategis Kabupaten Serang tahun 2011-2015 yaitu “terwujudnya

Masyarakat Yang Berkualitas Menuju Kabupaten Serang Islami, Adil dan

Sejahtera”. Hal tersebut dimaksudkan agar adanya kesinambungan dan sejalannya

arah kebijakan antara pemerintah Kabupaten Serang dengan Pemerintah

Kecamatan, dan sekaligus Pemerintah Kecamatan Kramatwatu berupaya

membangun komitmen untuk dapat melaksanakan segala pelimpahan kewenangan

yang diberikan Pemerintah Kabupaten Serang Kepada Kecamatan Kramatwatu.

Selain itu Visi tersebut juga merupakan penjabaran tentang Tugas pokok

kecamatan sebagaimana terdapat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Serang

Nomor 3 Tahun 2009 tentang Kecamatan dan Pembentukan Organisasi

Kecamatan di Kabupaten Serang .

Dalam mewujudkan Visi Kecamatan Kramatwatu maka dirumuskan Misi

Kecamatan Kramatwatu, yaitu :

a. Mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan propesional dalam

menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat

Page 99: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

79

b. Meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholder pemerintah dalam

pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

c. Mendorong pemenuhan fasilitas sosial Kecamatan Kramatwatu .

d. Mendorong kemandirian masyarakat melalui peningkatan kualitas

sumberdaya manusia.

e. Mewujudkan keseimbangan dan keserasian tata ruang wilayah serta

kelestarian lingkungan hidup

f. Menumbuhkembangkan budaya daerah serta kehidupan masyarakat

Kecamatan Kramatwatu yang agamis dan religius

4.1.3 Keadaan Geografis

Kecamatan Kramatwatu secara geografis terletak dibagian utara Kabupaten

Serang dan berjarak sekitar 8 km dari Ibu Kota Kabupaten. Wilayah Kecamatan

Kramatwatu berbatasan langsung dengan Kecamatan Bojonegara dan Laut Jawa

di sebelah Utara, Kecamatan Waringin Kurung sebelah Selatan, dan Kota Serang

sebelah Timur, dan Kota Cilegon sebelah Barat. Luas wilayah Kecamatan

Kramatwatu adalah 48,59 km2 , yang terdiri dari 15 desa. salah satu desa yang

memiliki wilayah terbesar adalah desa Tonjong yaitu 5,94 km2 , kemudian desa

Margatani merupakan desa dengan luas wilayah terkecil yaitu 2.47% dari luas

wilayah Kecamatan Kramatwatu. Berikut adalah persentase luas wialyah menurut

desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Kramatwatu Tahun 2015:

Page 100: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

80

Tabel 4.1

Persentase Luas Wilayah Desa di Kecamatan KramatwatuTahun 2015

Desa/Kelurahan Luas Wilayah

(Km2)

Persentase Terhadap

Luas Wilayah Kecamatan

(%)

1 2 3

1. Lebakwana 5.62 11.56

2. Pelamunan 3.40 6.99

3. Margasana 2.60 5.35

4. Kramatwatu 1.47 3.02

5. Pejaten 3.35 6.89

6. Wanayasa 2.35 4.80

7. Harjatani 1.40 3.01

8. Serdang 2.76 5.68

9. Toyomerto 2.14 4.40

10. Pegadingan 4.05 8.33

11. Pamengkang 2.80 5.76

12. Tonjong 5.94 12.22

13. Terate 4.11 8.46

14. Teluk Terate 5.42 11.15

15. Margatani 1.20 2.34

48.59 100.00

(Sumber:http://serangkab.go.id/ Kecamatan Kramatwatu dalam Angka 2016)

4.1.4 Pemerintahan

KecamatanKramatwatu terbagi menjadi 15 Desa, dengan pusat pemerintahan atau

Ibu Kota terletak di Desa Kramatwatu ada 9 desa yang berstatus Perkotaan dan

sisanya berstatus Pedesan sejumlah 6 desa berikut adalah tabel status

pemerintahan desa beserta ibu kotanya:

Page 101: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

81

Tabel 4.2

Status Pemerintahan Desa

di Kecamatan Kramatwatu 2015

Desa/Kelurahan Status

Pemerintahan

Ibu Kota

1 2 3

1. Lebakwana Desa Kp. Lebak Pulus

2. Pelamunan Desa Kp. Pelamunan

3. Margasana Desa Kp. Kamasan

4. Kramatwatu Desa Kramatwatu

5. Pejaten Desa Kp. Pejaten

6. Wanayasa Desa Kp. Toyomerto

7. Harjatani Desa Harjatani

8. Serdang Desa Serdang

9. Toyomerto Desa Kp. Wanasaba

10. Pegadingan Desa Kp. Pegadingan

11. Pamengkang Desa Pamengkang

12. Tonjong Desa Kp. Tonjong

13. Terate Desa Kp. Walikukun

14. Teluk Terate Desa Kp.Cilia

15. Margatani Desa Kp. Margagiri

(Sumber: http://serangkab.go.id/ Kecamatan Kramatwatu dalam Angka 2016)

Tabel 4.3

Status Pedesaaan dan Perkotaan Desa/Kelurahan

di Kecamatan Kramatwatu 2015

Desa/Kelurahan Perkotaan Pedesaan

1 2 3

1. Lebakwana √ -

2. Pelamunan √ -

3. Margasana - √

4. Kramatwatu √ -

5. Pejaten √ -

6. Wanayasa √ -

7. Harjatani √ -

8. Serdang √ -

9. Toyomerto - √

10. Pegadingan √ -

11. Pamengkang - √

12. Tonjong - √

13. Terate - √

14. Teluk Terate - √

15. Margatani √ -

(Sumber: http://serangkab.go.id/ Kecamatan Kramatwatu dalam Angka 2016)

Page 102: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

82

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa status desa yang berada di

wilayah Kecamatan Kramatwatu sudah banyak yang bersatus perkotaan artinya

dalam hal ini desa sudah memiliki kemajuan baik dalam perekonomian atau faktor

lainnya yang dapat meningkatkan status desa menjadi lebih baik.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah aparatur desa di wilayah Kecamtan

Kramatwatu dan aparatur Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang yaitu

sebanyak 73 responden, sampel didapat berdasarkan hasil perhitungan yang

telahdibahas di bab sebelumnya (bab III) dengan menggunakan teknik

Propotional Random Sampling. Di bawah ini akan di uraikan lebih lanjut

mengenai karakteristik responden yang terlibat dalam penelitian yang peneliti

lakukan berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia, pendidikan terakhir, dan unit

kerja.

Diagram 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

90%

10%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Laki-laki Perempuan

Page 103: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

83

Berdasarkan diagram 4.1 di atas diketahui yang menjadi responden dalam

penelitian ini secara keseluruhan di dominasi oleh laki-laki ini dikarenakan

aparatur desa diwilayah kecamatan kramatwatu memang didominasikan oleh

laki-laki, kemudian dari 72 responden tersebut diisi oleh 65 responden laki-

laki dan 7 responden perempuan.

Diagram 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Diagram di atas menunjukan jumlah responden berdasarkan tingkat usia

dari 72 responden. Hasil data menyatakan pada golongan usia 20-29 tahun

sebanyak 25 responden atau 35%, usia 30-39 tahun sebanyak 17

responden atau 23%, usia 40-49 tahun sebanyak 18 responden atau 25%

dan usia >50 tahun sebanyak 12 responden atau 17%.

35%

23% 25%

17%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

20-29 th 30-39 th 40-49 th >50 th

Page 104: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

84

Diagram 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram diatas menunjukan komposisi jumlah responden

berdasarkan pendidikan terakhir dari 72 responden. Hasil pengumpulan

data menyatakan bahwa golongan SD sebanyak 2 responden atau 3%,

SMP 4 responden atau 6%, SMA 52 responden atau 71% dan S1 sebesar

19% atau 14 responden.

3% 6%

72%

19%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

SD SMP SMA S1

Page 105: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

85

Diagram 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Unit Kerja

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram diatas, diketahui yang menjadi responden dalam

penelitian ini terdiri dari aparatur desa, BPD dan aparatur kecamatan. Penentuan

responden dilakukan dengan Random sampling. Data secara acak (melalui

undian) sehingga di dapatkan 72 responden terdiri dari kepala desa 2 responden,

sekertaris desa 8 responden, kaur keuangan 2 responden, bendahara 6 responden,

kaur umum 14 responden, kaur perencanaan dan pelaporan 9 responden, kasi

pemerintahan 7 responden, kasi pembangunan dan pemberdayaan 6 responden,

kasi kemasyarakatan 11 responden, dan BPD 7 responden.

2

8

2

6

14

9

7 6

11

7

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Page 106: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

86

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Pengujian persyaratan statstik adalah dengan melakukan pengujian terhadap

persyaraan statistik dengan menggunakan uji statistik tertentu. Dalam penelitian

mengenai Pengaruh Kapasitas Aparatur Terhadap Efektivitas Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten

Serang), peneliti melakukan dua pengujian persyaratan statistik yang diantaranya

adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Tujuan dari pengujian persyaratan statistik

pada instrumen penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah instrumen ini

dapat dilanjutkan pada tahap pengujian hipotesis selanjutnya atau tidak. Sehingga

hasil penelitian yang didapat sesuai dengan tujuan dari penelitian ini sendiri.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika penyataan pada kuisioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner tersebut

Pengujian validitas yaitu mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada

masing-masing item pernyataan dengan skor total. Skor total ialah nilai yang

diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item, pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan

dengan bantuan software SPSS versi 22.

Berikut adalah hasil uji validitas variabel X (Kapasitas Aparatur) dan

variabel Y (Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa) yaitu:

Page 107: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

87

Tabel 4.4

Uji Validitas Kapasitas Aparatur (X)

No Pernyataan Nilai r Tabel r Hitung Kesimpulan

1 Pernyataan 1 0.195

0.375 Valid

2 Pernyataan 2 0.195

0.462 Valid

3 Pernyataan 3 0.195

0.343 Valid

4 Pernyataan 4 0.195

0.535 Valid

5 Pernyataan 5 0.195

0.411 Valid

6 Pernyataan 6 0.195

0.431 Valid

7 Pernyataan 7 0.195

0.351 Valid

8 Pernyataan 8 0.195

0.451 Valid

9 Pernyataan 9 0.195

0.271 Valid

10 Pernyataan 10 0.195

0.199 Valid

11 Pernyataan 11 0.195

0.213 Valid

12 Pernyataan 12 0.195

0.208 Valid

13 Pernyataan 13 0.195

0.361 Valid

14 Pernyataan 14 0.195

0.484 Valid

15 Pernyataan 15 0.195

0.409 Valid

16 Pernyataan 16 0.195

0.242 Valid

17 Pernyataan 17 0.195

0.273 Valid

18 Pernyataan 18 0.195

0.374 Valid

19 Pernyataan 19 0.195

0.397 Valid

20 Pernyataan 20 0.195 0.415 Valid

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan tabel di atas, kriteria item atau butir instrument pada variabel

Kapasitas (X) adalah jika r hitung > r tabel, maka item atau butir instrument

dinyatakan valid, sedangkanjika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak

valid.nilai r tabel di dapatkan dari perhitungan df= dk-n= 72-2= 70 dengan

Page 108: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

88

taraf signifikan 0.1 atau 10% dan dua arah, maka didapatkan nilai r sebesar

0.195.

Tabel 4.5

Uji Validitas Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Y)

No Pernyataan Nilai r Tabel r Hitung Kesimpulan

1 Pernyataan 1 0.195 0.602 Valid

2 Pernyataan 2 0.195

0.510 Valid

3 Pernyataan 3 0.195

0.663 Valid

4 Pernyataan 4 0.195

0.408 Valid

5 Pernyataan 5 0.195

0.523 Valid

6 Pernyataan 6 0.195

0.600 Valid

7 Pernyataan 7 0.195

0.377 Valid

8 Pernyataan 8 0.195

0.665 Valid

9 Pernyataan 9 0.195

0.467 Valid

10 Pernyataan 10 0.195

0.564 Valid

11 Pernyataan 11 0.195

0.283 Valid

12 Pernyataan 12 0.195

0.746 Valid

13 Pernyataan 13 0.195

0.645 Valid

14 Pernyataan 14 0.195

0.439 Valid

15 Pernyataan 15 0.195

0.494 Valid

16 Pernyataan 16 0.195

0.609 Valid

17 Pernyataan 17 0.195

0.235 Valid

18 Pernyataan 18 0.195

0.365 Valid

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan tabel di atas, kriteria item atau butir instrument pada variabel

Efektivitas (Y) adalah jika r hitung > r tabel, maka item atau butir instrument

dinyatakan valid, sedangkanjika r hitung < r tabel maka dinyatakan tidak

Page 109: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

89

valid.nilai r tabel di dapatkan dari perhitungan df= dk-n= 72-2= 70 dengan

taraf signifikan 0.1 atau 10% dan dua arah, maka didapatkan nilai r sebesar

0.195.

4.3.2 Uji Realibilitas

Setelah dilakukan pengujian validitas data, kemudian dilanjutkan dengan

pengujian reliabilitas data. Pengujian ini dilakukan untuk menganalisa

data/instrumen penelitian, berupa butir-butir pernyataan (kuisioner), apakah

reliabel atau tidak reliabel. Metode yang digunakan dalam pengujian

reliabilitas data ini menggunakan Cronbach Alpha. Instrumen penelitian yang

reliabel berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama. Pengujian reliabilitas ini dilakukan

terhadap butir-butir pernyataan (kuisioner) dengan melihat nilai r (alpha

Realiabilitas merupakan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebu sudah

baik. (Suharsimi Arikunto, 2006:178).Kriteria pengujian instrumen dikatakan

reliabel apabila r hitung ≥ r tabel pada taraf signifikasi 10%. Jika instrumen

reliabel berdasarkan uji coba, hasil perhitungan uji reliabilitas pada penelitian

ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.6

Uji Realibilitas Kapasitas Aparatur (X)

Sumber: hasil penelitian, 2017

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.654 20

Page 110: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

90

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, nilai Cronbach’s Alpha 0.654 > r tabel 0.195

menandakan bahwa instrument reliab sehingga dapat dipakai sebagai bahan

pengujian selanjutnya.

Tabel 4.7

Uji Realibilitas Efektivitas (Y)

Sumber: hasil penelitian, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, nilai Cronbach’s Alpha 0.819 > r tabel 0.195

menandakan bahwa instrumen reliab sehingga dapat dipakai sebagai bahan

pengujian selanjutnya.

4.4 Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses untuk mengatur dan

mengorganisasikan data yangtelah didapat kedalam kategori-kategori untuk

memecahkan maslah yang ada dalam penelitian. Pada penelitian ini, data

penelitian didapat dari hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan kepda 72

aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu. Terdapat 4 pilihan jawaban

dalam kuisioner, yaitu jawbaan sangat setuju memiliki nilai 4, setuju memiliki

nilai 3, tidak setuju memiliki nilai 2 dan sangat tidak setuju memiliki nilai 1. Hasil

data yang telah didapat, diolah dan ditampilkan dalam bentuk diagram dan akan

dipaparkan maksud dan kesimpulan dari riap-tiap pernyataan. Penerapan jawaban

responden sebagai berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.819 18

Page 111: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

91

4.4.1 Kapasistas Aparatur (X)

Terdapat 4 indikator dalam variabel X tersebut yang masing-masing

memiliki sub-indikator, kemudian dibuatlah pernyataan pada masing-masing sub-

indikator tersebut yang akan dipaparkan sebagai berikut:

4.4.1.1 Pengetahuan

1. mengetahui

Diagram 4.5

Saya Mampu Mengingat Semua Tugas Pokok dan Fungsi

Masing-masing Pekerjaan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

11%

67%

22%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 112: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

92

Berdasarkan diagram 4.5 di atas dapat dinyatakan bahwa mayoritas 67%

atau 48 responden menyatakan setuju bahwa aparatur desa mampu mengingat

semua tugas pokok dan fungsi masing-masing pekerjaan. Hal ini menggambarkan

bahwa mayoritas apartur desa sudah mengingat tugas pokok dan fungsi masing-

masing pekerjaan, berbeda saat peneliti melakukan observasi awal yang

didapatkan di lapangan bahwa aparatur desa tidak memahami tugas pokok dan

fungsi masing-masing pekerjaan, yang seharusnya ketika aparatur sudah

mengingat tugas dan fungsi pekerjaannya secara otomatis mampu memahaminya

hal ini juga dinyatakan oleh 16 responden atau 22% menyatakan tidak setuju dari

beberapa tanggapan responden diatas berbeda dengan responden yang

menyatakan tidak setuju, hal ini menggambarkan bahwa ada beberapa aparatur

desa yang masih tidak mengingat apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi

pekerjaannya dan mayoristas yang menjawab tidak setuju adalah aparatur desa

sebagai kepala seksi kemasyarakatan.walaupun mayoritas menyatakan sudah

mampu mengingat tupoksi pekerjaannya, namun masih ada beberapa aparatur

desa yang belum mengingat tentang tupoksi pekerjaannya, sehingga hal ini

menjadi perhatian mengingat masyarakat sekarang sudah semakin bijak dan kritis

terhadap lingkungannnya. Kemudian 11% atau 8 responden menyatakan sangat

setuju dari sampel yang didapatkan bahwa tugas pokok dan fungsi pekerjaan itu

sudah seharusnya dipahami sehingga aparatur harus mengingat dahulu apa saja

yang menjadi tupoksi pekerjaannya.

Page 113: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

93

Diagram 4.6

Dengan Pengetahuan yang Saya Miliki,

Saya Mampu Melaksanakan Pekerjaan dengan Baik

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram 4.6 diatas mayoritas responden menjawan setuju

dengan persentase 58% atau 42 responden dan responden yang menjawab sangat

setuju yaitu 18% atau 13 responden mengatakan bahwa dengan adanya

pengetahuan aparatur desa dapat melaksanakan tugas atau pekerjaanya dengan

baik. Hal ini menggambarkan bahwa pentingnya pengetahuan yang harus dimiliki

seoranng aparatur desa agar dapat melaksanakan tugas atau pekerjaanya dengan

baik sesuai dengan apa yang menjadi tujuan. Sehingga dari pengetahuan yang

aparatur desa miliki akan memperlancar penyelenggaraan pemerintahan desa.

Dengan gambaran tersebut mengartikan bahwa aparatur desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu sudah memiliki kesadaran tentang pentingnya

pengetahuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Berbeda dengan responden

yang menyatakan tidak setuju sebesar 22% atau 16 responden dan 2% atau 1

18%

58%

22%

2%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 114: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

94

responden yang menyatakan sangat tidak setuju, ini menggambarkan bahwa

pengetahuan yang sebagian aparatur desa miliki belum dapat memperlancar

penyelenggaraan pemerintahan desa karena terdapat faktor lain yang

mempengaruhinya.

2. Aplikasi

Diagram 4.7

Dengan Pengetahuan yang Saya Miliki,

Saya Dapat Menguasai Bidang Tugas Departement Lain

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram 4.7 di atas besarnya responden yang menyatakan

setuju sebesar 62% atau 45 responden dan yang menyatakan sangat setuju sebesar

6% atau 4 responden. Dengan diagram tersebut dapat diketahui bahwa aparatur

desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu memiliki pengetahuan yang dapat

membantu tugas pekerjaannya. Dari pernyataan setuju responden menyatakan

bahwa pengetahuan yang lebih dapat digunakan untuk membantu rekan kerjanya.

Hal ini bisa berdampak positif bagi aparatur yang memiliki pengetahuan namun

6%

62%

32%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 115: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

95

berdampak sebaliknya jika aparatur yang tidak memiliki pengetahuan lebih akan

semakin tidak terlatih karena tugas yang seharusanya dikerjakan namun

dikerjakan oleh aparatur lain yang lebih dalam pengetahuannya seperti pernyataan

responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 32% atau 23 responden.

Seperti yang dikatan salah satu responden yang menyatakan tidak setuju,

bahwa pengetahuan yang dia miliki hanya untuk bidang tugasnya saja sehingga

aparatur tersebut fokus dalam bidang kerjanya saja.

Diagram 4.8

Dengan Pengetahuan yang Saya Miliki,

Saya Lebih Menguasai Bidang Tugas yang Saya Kerjakan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram diatas didapatkan responden yang menyatakan

sangat setuju adalah 14% atau 10 responden, dan yang menyatakan setuju 56%

atau 40 responden, 29% atau 21 responden menyatakan tidak setuju dan 1% atau 1

responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa 70%

14%

56%

29%

1%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 116: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

96

aparatur desa di wilayah Kecamtan Kramatwatu yang memiliki pengetahuan lebih

menguasai tugas yang dikerjakan, hal berdasarkan pernyataan yang diberikan

kepada responden.

Sedangkan jika dilihat dari diagram di atas dapat dijelaskan dan diketahui

bahwa 30% responden menyatakan tidak setuju, responden mengakui bahwa

pengetahuan yang dimiliki belum cukup untuk membantu dalam melaksanakan

tugasnya sebagai aparatur pemerintah desa. Hal ini dapat diartikan bahwa

pengetahuan yang dimiliki aparatur desa membantu dalam melaksanakan

tugasnya.

4.4.1.2 Keterampilan

1. Keterampilan Teknik

Diagram 4.9

Saya Memiliki Keterampilan dalam

Menggunakan atau Mengoprasikan IT (Informatika dan Teknologi)

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram 4.9 di atas dapat diketahui bahwa aparatur desa

diwilayah Kecamatan Kramatwatu yang memiliki keterampilan dalam

4%

63%

33%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 117: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

97

penggunaan IT (Informatika dan Teknologi) adalah 67%. Hal ini dapat dilihat 4%

atau 3 responden menyatakan sangat setuju, 63% atau 45 responden menyatakan

setuju, dalam hal ini mengartikan bahwa aparatur desa sudah baik dalam

penggunaan teknologi. Aparatur desa menyatakan bahwa penggunakan teknologi

memang perlu karena dengan perkembangan jaman dan hal ini dapat membantu

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Namun dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan berbeda dengan

hasil akhir bahwa sekitar dibawah 50% aparatur desa mengatakan belum bisa

mengoprasikan teknologi khususnya penggunaan komputer hal ini juga sama

dengan pernyataan responden yang menyatakan tidak setuju sebesar 23 responden

atau 33%. Responden yang menyatakan tidak setuju mayoritas adalah sebagai kasi

kemasyarakatan. Responden mengaku bahwa memang kurang dalam

mengoprasikan teknologi khususnya penggunaan komputer. Dari data yang sudah

ada dapat disimpulkan bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu

sudah cukup baik dalam penggunaan IT (Informatika dan Teknologi).

Page 118: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

98

Diagram 4.10

Dengan Keterampilan Saya dalam Pengguanaan IT,

Dapat Memperlancar Pekerjaan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 75% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan keterampilan dalam penggunaan teknologi dapat

memperlancar pekerjaan. Hal ini dinyatakan oleh 11% atau 8 responden

menyatakan sangat setuju dan 64% atau 46 responden menyatakan setuju.

Responden menyatakan bahwa penggunaan teknologi saat ini memang diperlukan

ditambah dengan masyarakat yang semakin ingin cepat dan mudah dalam

pelayanan sehingga aparatur desa dituntut untuk bisa dan meningkatkan

keterampilan khususnya dalam penggunaan teknologi.

Sedangkan sekitar 24% atau 2 responden menyatakan tidak setuju dan 1%

atau 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, hal ini karena menurut

responden memang belum bisa mengoprasikan teknologi khususnya komputer dan

memang tugasnya tidak banyak menggunakan komputer. Dari pernyataan yang

11%

64%

24%

1% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 119: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

99

ada dapat diartikan bahwa hampir aparatur desa menyatakan bahwa penggunaan

teknologi dapat memperlancar pekerjaan.

Diagram 4.11

Saya Handal dalam Melaksanakan Prosedur Kerja

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebesar 71% atau 51 aparatur desa

menyatakan setuju dengan pernyataaan bahwa aparatur desa handal dalam

melaksanakan prosedur kerja. Hal ini menggambarkan bahwa aparatur desa di

wilayah Kecamatan Kramatwatu sudah handal dalam melaksanakan prosedur

kerja. Responden mengungkapkan bahwa sudah seharusnya tugas aparatur

menjalankan prosedur kerja dengan baik.

Selain itu sekitar 29% atau 21 responden mengatakan tidak setuju,

responden menyatakan bahwa prosedur kerja yang diberikan masih belum bisa

dikerjakan dengan baik hal ini dikarenakan faktor ketidak pahaman apartur

dengan prosedur yang ada. hal ini menggambarkan bahwa masih ada aparatur

desa di wilayah kecamatan kramatwatu yang tidak handal dalam melaksanakan

prosedur kerja.

0%

71%

29%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 120: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

100

2. Keterampilan Hubungan Manusia

Diagram 4.12

Saya Senantiasa Bersiskusi dalam Melakukan Pekerjaan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas menggambarkan bahwa sekitar 79% aparatur

desa menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 5% atau 4

responden menyatakan sangat setuju dan 74% atau 53 responden menyatakan

setuju. Responden menyatakan bahwa berdiskusi dan bertukar informasi sangatlah

membantu dalam suatu pekerjaan, kemudian dengan keterampilan aparatur dalam

berinteraksi cukup dibutuhkan karena dengan skill tersebut aparatur desa dapat

menambah masukan dan wawasan yang baik untuk kemudian di terapkan dalam

pekerjaannya. Dari data tersebut menggambarkan bahwa aparatur desa di wilayah

kecamatan kramatwatu sudah sangat baik dalam keterampilan berinteraksi atau

hubungan manusianya. Namun sekitar 21% atau 21 responden menyatakan tidak

5%

74%

21%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 121: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

101

setuju dengan pernyataan tersebut, hal ini menggambarkan bahwa beberapa

aparatur tidak bisa melakukan diskusi dengan baik dan mendapatkan informasi

apa yang dibutuhkan oleh aparatur desa tersebut.

Diagram 4.13

Saya Memiliki Komunikasi yang Baik

dalam Menyampaikan Pendapat Saya Kepada Rekan Kerja

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 78% responden atau 56 aparatur

menyatakan setuju, hal ini menggambarkan bahwa aparatur desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu memiliki komunikasi yang baik dalam penyampaikan

pendapatnya. Hal ini dinyatakan oleh responden bahwa aparatur desa sudah mulai

baik dalam berapresiasi di muka umum. Dengan kemampuan aparatur dalam

berkomunikasi dapat membantu dalam tugasnya sebagai aparatur desa.

Sebanyak 22% atau 16 responden menyatakan tidak setuju, responden

menyatakan bahwa kemampuannya dalam berkomunikasi di depan umum kurang

hal ini pula responden mengungkapkan ketika ada diskusi responden tersebut

0%

78%

22%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 122: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

102

mengikut saja apa yang dikaatakan dan tidak ada feedback atau mengikuti apa

yang sudah ada. Dari pernyataan keseluruhan responden bahwa aparatur desa di

wilayah Kecamatan Kramatwatu sudah baik dalam berkomunikasi walaupun

masih ada beberapa responden yang masih kurang dalam berkomunikasi untuk

menyampaikan pendapatnya.

4. Keterampilan Diagnostik

Diagram 4.14

Saya Handal Mendapatkan Solusi

dalam Suatu Permasalahan Pekerjaan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagramdi atas sekitar 56% atau 40 responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa

handal dalam mendapatkan solusi untuk suatu permasalahan pekerjaan.

Responden menyatakan bahwa ketika terdapat permasalahan dalam pekerjaan

0%

56%

44%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 123: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

103

harus diselesaikan dengan seksama artinya permasalahan yang ada dapat

ditempuh dengan cara berdiskusi atau diadakannya rapat dengan team kerja.

Sehingga aparatur desa dapat menyelesaikan permaslahan dengan bersama-sama,

dan tidak memberatkan satu sama lain.

Sebanyak 44% atau 32 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Responden menyatakan bahwa memang tidak cukup handal

mendapatkan solusi untuk suatu permasalahan, sehingga ketika ada permaslahan

sangat menghambat dalam pekerjaannya.

Diagram 4.15

Skill yang Saya Miliki Sesuai dengan Pekerjaan yang Saya Kerjakan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas, sekitar 68% atau 49 responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa aparatur desa

diwilayah Kecamatan Kramatwatu memiliki skill yang sesuai dengan

pekerjaannya. Responden menyatakan bahwa keterampilan yang dimiliki memang

0%

68%

32%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 124: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

104

perlu digali untuk mendapatkan suatu tujuan yang ingin dicapai, sehingga dapat

mempermudah dalam mencapai tujuan tersebut.

Selanjutnya, sebanyak 32% atau 23 responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Responden menyatkan bahwa penempatan kerja yang

saat ini kurang sesuai dengan skill yang responden miliki. Sehingga aparatur desa

tidak maksimal dalam melaksanakan pekerjaannya.

4.4.1.3 Kompetensi

1. Motif

Diagram 4.16

Saya Memperoleh Kehormatan Sebagai Aparatur Desa

yang Memang Layak Saya Terima

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 61% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 1% atau 1 responden menyatakan sangat

setuju dan 60% atau 43 responden menyatakan setuju. Hal ini menggambarkan

1%

60%

39%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 125: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

105

bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu telah mendapatkan

kehormatan dengan cukup baik sebgai aparatur desa.

Selanjutnya, sebanyak 39% atau 28 responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut, responden menyatakan bahwa masih adanya

perbedaan dalam penggajian dalan hal ini responden memandang bahwa

kehormatani tersebut dilihat dari materi yang diterima. Hal ini menggambarkan

bahwa secara keseluruhan aparatur desa telah mendapatkan kehormatan yang

layak walaupun ada beberapa responden yang menyatakan tidak setuju.

Diagram 4.17

Keberhasilan yang Saya Capai

Merupakan Hasil Dari Kegigihan Saya Bekerja

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas besarnya responden yang menyatakan sangat

setujuh adalah 3% atau 2 responden dan 79% atau 57 responden menyatakan

setuju. Hal ini menggambarkan bahwa aparatur desa telah bekerja dengan gigih

sehingga mendapatkan keberhasilan dalam pekerjaannya. Responden menyatakan

3%

79%

18%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 126: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

106

bahwa keberhasilannya dalam bekerja merupakan suatu kegigihan bersama

dengan aparatur lainnya artinya ada pihak lain yang membantu dalam pekerjannya

dan peran serta masyarakat desa yang membantu.

Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa memiliki kegigihan yang sangat

baik, sehingga dengan adanya kegigihan dalam bekerja sangat berpengaruh untuk

keberhasilan di dalam suatu pekerjaan. Sedangkan 18% atau 13 responden

menyatakan tidak setuju, responden menyatakan bahwa keberhasilan di dasarkan

pada kerjasa team.

2. Konsep Diri

Diagram 4.18

Saya Mengerjakan Suatu Pekerjaan Dengan Penuh Perhitungan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 80% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebnayak 3% atau 2 responden menyatakan sangat

setuju dan 79% atau 57 responden menyatakan setuju. Hal ini menggambarkan

3%

76%

20%

1% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 127: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

107

bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu mengerjakan suatu

pekerjaan dengan perhitungan. Responden menyatakan bahwa ketika melakukan

pekerjakan harus di perhitungkan keuntungan dan kerugiannya sehingga lebih

siap dan dapat dipertanggung jawabkan dalam mengerjakan sesuatu.

Selanjutnya sebesar 20% atau 14 responden menyatakan tidak setuju dan 1

responden menyatakan sangat tidak setuju, responden menyatakan bahwa ketika

mendapatkan pekerjaan langsung dikerjakan tanpa memperhitungkan segala

sesuatunya.

Diagram 4.19

Saya Sanpa Menunggu Perintah Selalu Berusaha

untuk Bekerja Tanpa Menunggu Perintah dari Atasan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 56% atau 40 responden menyatkan

setuju dengan pernyataan tersebut dan 4% atau 3 responden menyatakan sangat

setuju. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa bekerja tanpa menunggu

4%

56%

40%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 128: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

108

perintah, berarti aparatur desa senantiasa bekerja dengan sepenuh hati. Responden

menyatakan bahwa perintah atasan memang penting namun ketika aparatur

memiliki semangat akan membawa dampak positif untuk aparatur lainnya.

Selanjutnya sebesar 40% atau 29 responden menyatkan tidak setuju, responden

menyatakna bahwa dengan adanya perintah dalam suatu pekerjaan akan lebih

terarah.

Dari pernyataan di atas tersebut dapat dikatakan bahwa mayoritas apartur

sudah bisa mengkonsep dirinya sebagai aparatur desa. Sehingga ketika aparatur

bisa mengkonsep dirinya dalam suatu pekerjaan akan lebih mudah untuk

mencapai tujuannya.

4.4.1.4 Etika

1. Bertanggung Jawab Terhadap Pelaksanaan dan Konsekuensi

Diagram 4.20

Tingkat Pencapaian Volum Kerja yang Saya Hasilkan

Telah Sesuai dengan Harapan yang Telah Ditentukan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

0%

42%

54%

4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 129: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

109

Berdasarkan diagram di atas sekitar 42% atau 30 responden menyatkan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa aparatur desa

di wilayah Kecamatan Kramatwatu telah mencapai volum kerja yang cukup sesuai

dengan tujuan. Artinya aparatur desa telah mencapai tujuan dari suatu

pekerjaannya.

Sekitar 58% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut, sebanyak 54% atau 39 responden menyatakan tidak setuju, dan 4% atau

3 responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa

masih ada aparatur desa yang bekerja namun tidak mencapai volum yang telah

ditentukan. Responden menyatakan bahwa masih terdapat pekerjaan yang

dikerjakan tidak selesai tepat waktu. Dari pernyataan di atas dapat diartikan

bahwa aparatur desa telah baik dalam pekerjaannya untuk mencapai suatu tujuan,

walaupun masih ada beberapa aparatur desa yang belum mencapai volum kerja

yang diinginkan.

Diagram 4.21

Saya Sanggup Menerima Konsekuensi

Apapun dalam Melaksanakan Pekerjaan

0%

68%

32%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 130: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

110

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut, karena sekitar 68% atau 49 responden menyatakan setuju.

Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa memiliki tanggung jawab terhadap

pekerjaannya, responden menyatakan bahwa sanggup menerima konsekuensi

apapun di dalam pekerjaannya. sehingga memungkinkan dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa sedikit kemungkinnan terjadi penyimpangan karena aparatur

desa telah memiliki pemahaman dengan konsekuensi yang ada. Namun sekitar

32% atau 23 responden menyatakan tidak setuju, responden menyatakan bahwa

konsekuensi yang ada tidak pernah ada sehingga tidak merasa bahwa ia dapat

menerima konsekuensi yang harus diterimanya. Artinya disini peraturan yang ada

dalam artian hukuman untuk aparatur yang menyelewengkan tugasnya tidak

diterapkan dengan tegas.

Diagram 4.22

Saya Mendahulukan Pekerjaan-pekerjaan yang Merupakan Prioritas Kerja

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

0%

63%

37%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 131: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

111

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 63% atau 40 responden menyatakan

setuju. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan

Kramatwatu mendahulukan prioritasnya sebagai aparatur desa. Responden

menyatakan bahwa pekerjaan yang diberikan merupakan amanat yang

diterimanya dimana amanat tersebut harus di dahulukan untuk kesejahteraan

masyarakat banyak. Namun sekitar 37% atau 32 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataaan tersebut, hal ini menggambarkan bahwa aparatur desa

tidak mengutamakan pekerjaannya.

2. Larangan Penyalahgunaan Wewenang

Diagram 4.23

Terdapat Sanksi untuk Aparatur yang Menyalahgunakan Wewenang

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 42% atau 30 responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini mengartikan bahwa Kantor desa telah

menerapkan larangan dalam suatu pekerjaan atau kode etik sebagai aparatur desa.

0%

42%

58%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 132: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

112

Sebanyak 58% atau 42 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini mengartikan masih ada paratur desa yang

menyalahgunakan wewenangnya. Responden menyatakan bahwa tidak ada sanksi

yang tegas ketika ada apartur yang menyimpang, sanksi yang diberikan hanya

berupa teguran antar sesama aparatur saja.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sanksi yang diberikan

untuk aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu sudah cukup baik,

walaupun masih ada beberapa desa yang belum membeerikan sanksi yang tegas

terhadap aparatur yang menyalahgunakan wewenang.

Diagram 4.24

Saya diberi Kewenangan dan Keleluasaan didalam Pengambilan Keputusan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 21% responden menyatakan nsetuju

terhadap pernyataan tersebut. Sebanyak 1% atau 1 responden menyatakan sangat

setuju dan 20% atau 14 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan bahwa

aparatur desa telah diberikan kewenangan dan keleluasaan di dalam mengambil

1%

20%

76%

3%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 133: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

113

keputusan. Responden menyatakan bahwa pengambilan keputusan dalam suatu

pekerjaan itu penting sehingga apartur desa diperlukan untuk melatih bagaimana

apartur desa memilih mana yang baik dan buruk di dalam pekerjaannya.

Sebanyak 76% atau 55 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut dan 3% atau 2 responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal

ini mengartikan bahwa masih ada aparatur desa yang tidak diberikan kewenangan

dan keleluasaan dalam mengabil keputusan. Responden menyatakan bahwa

kewenangan dan keleluasaan hanya dimiliki oleh kepala desa dimana seluruh

keputusan di pegang oleh kepala desa.

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa tidak semua aparatur desa

memiliki kewenangan dan keleluasaan dalam mengambil keputusan. Hal ini

mengakibatkan adanya perbedaaan pada setiap desa-desa yang ada di wilayah

Kecamatan Kramatwatu khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Page 134: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

114

4.4.2 Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Y)

Terdapat 6 indikator dalam variabel Y tersebut yang masing-masing

memiliki sub-indikator, kemudian dibuatlah pernyataan pada masing-masing sub-

indikator tersebut yang akan dipaparkan sebagai berikut:

4.4.2.1Kepastian Hukum

1. Adanya Pedoman dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Diagram 4.25

Dengan Adanya Pedoman Kerja,

Saya Dapat Melaksanakan Tugas dengan Baik

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 21% atau 15 responden menyatkan

sangat setuju dan 74% atau 53 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan

bahwa seluruh responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Dapat

digambarkan bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu bekerja

dengan baik karena adanya pedoman yang diberikan. Responden menyatakan

pedoman sebagai aparatur telah dimuat didalam Undang-undang Desa. Sehingga

aparatur dalam menjalankan tugasnya dapat lebih mudah karena terdapat pedoman

21%

74%

5% 0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 135: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

115

yang telah diberikan. Kemudian sekitar 5% atau 4 responden menyatkan tidak

setuju, hal ini pedoman yang diberikan tidak digunakan atau dimanfaatkan secara

maksimal oleh aparatur sehingga tidak membantu dalam pekerjaannya.

2. Kepatuhan

Diagram 4.26

Saya Selalu Datanng Ke Kantor dengan Tepat Waktu

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 50% atau 36 responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini mengartikan bahwa sebagian aparatur

desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu selalu datang ke kantor dengan tepat

waktu. Namun terdapat 50% atau 36 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut, responden menyatakan bahwa keterlambatan datang ke

kantor sudah biasa, karena terdapat alasan-alasan yang diberikan (menyangkut

privasi aparatur). Hal ini juga dapat di toleransi oleh aparatur desa yang lainnya.

0%

50% 50%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 136: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

116

Dari pernyataan di atas bahwa kepatuhan aparatur desa menyangkut

kedisiplinan waktu sudah baik, walaupun masih ada aparatur desa yang belum

patuh terhadap aturan yang telah ada.

Diagram 4.27

Peraturan yang Diberikan Membatasi Saya dalam Berperilaku

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 14% atau 10 responden menyatakan

sangat setuju dan 82% atau 59 responden menyatakan setuju, ini artinya seluruh

responden menyatkan setuju terhadap pernyataan tersebut. Responden

menyatakan dengan adanya peraturan yang diberikan dapat dijadikan pegangan

dalam berperilaku sebagai aparatur desa.

Dari pernyataan di atas mengartikan bahwa aparatur desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu memiliki perilaku yang baik karena adanya peraturan

yang dijadikan sebagai payung hukum. Sehingga aparatur desa dapat dijadikan

contoh berperilaku yang baik bagi masyarakat desanya. Namun sekitar 3% atau 2

responden menyatakan tidak setuju dan 1 responden menyatakan sangat tidak

14%

82%

3% 1% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 137: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

117

setuju dengan pernyataan tersebut, hal ini menggambarkan bahwa peraturan tidak

dijadikan patokan oleh beberapa aparatur dalam berperilaku.

4.4.2.2 Kebijakan dan Praktik Manajemen

1. Ketetapan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Diagram 4.28

Setiap Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Telah Terorganisir Sesuai Tujuan yang Telah Dibuat

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 82% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 26% atau 19 responden menyatakan sangat

setuju dan 56% atau 40 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan bahwa

kegiatan yang dilaksanakan oleh aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu

telah sesuai dengan tujuan yang telah dibuat. Responden menyatkan bahwa

kegiatan yang selama ini dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat

bersama dengan masyarakat desa.

Sebanyak 18% atau 13 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Responden menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan di

26%

56%

18%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 138: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

118

desa pada umumnya masih belum berjalan baik,baik dari faktor waktu, budget,

dan ketersediannya sumber daya lainnya. Dari pernyataan di atas menunjukan

bahwa kegiatan yang ada telah terorganisir dengan baik, walaupun masih ada

beberapa desa di wilayah Kecamtan Kramatwatu yang kegiatannya masih belum

terorganisir dengan baik.

2. Pemanfaatan Sumber Daya

Diagram 4.29

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Didukung

dengan Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 69% atau 50 responden

menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Ha ini mengartikan bahwa

penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu didukung

dengan ketersedian sumber daya manusia. Responden menyatakan bahwa aparatur

yang ada di desa sudah memadai karena aparatur desa disesuaikan dengan

perturan tentang desa yang telah di tentukan.

0%

69%

31%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 139: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

119

Sebanyak 31% atau 22 responden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Responden menyatakan bahwa ketersediaan sumber daya

manusia tidak diimbangi dengan apa yang dibutuhkan, seperti kualitas sumber

daya manusianya. Dari pernyataan di atas berarti sumber daya manusia di desa

khususnya di Kecamatan Kramatwatu telah tersedia walaupun masih ada yang

perlu ditingkatkan untuk ketersedian sumber daya manusia tersebut.

Diagram 4.30

Potensi Desa Dimanfaatkan dengan Baik

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 75% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebnayak 19% atau 14 responden menyatakan sangat

setuju dan 56% atau 40 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan bahwa

potensi desa yang ada di wilayah masing-masing desa sudah di manfaatkan secara

baik. Namun hal ini berbeda dengan temuan atau observasi awal peneliti.

19%

56%

24%

1%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 140: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

120

Responden menyatakan bahwa potensi desa sudah mulai di gali namun belum

secara penuh dimanfaatkan.

Kemudian sebanyak 24% atau 17 responden menyatakan tidak setuju dan

1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Responden menyatakan potensi desa yang tersedia belum di manfaat kan secara

optimal, dibutuhkan aparatur yang bisa menganalisa apa yang menjadi potensi

desa tersebut. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa potensi yang ada

di wilayah Kecamtan Kramatwatu belum dimanfaatkan secara optimal, karena

kurangnya pemahaman aparatur dalam menggali potensi apa yang ada di desa

masing-maisng wilayah.

4.4.2.3 Penyelenggaraan Kepentingan Umum

1. Proses Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Diagram 4.31

Saya Melayani Masyarakat Sesuai Prosedur yang Ada

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

37%

63%

0% 0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 141: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

121

Berdasarkan diagram di atas 100% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut, yaitu 37% atau 27 responden menyatakan sangat setuju dan

63% atau 45 responden menyata setuju. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa

di wilayah kecamatan Kramatwatu telah melayani masyarakat sesuai prosedur

yang ada. Responden menyatakan bahwa melayanai masyarakat merupakan tugas

aparatur desa.

Diagram 4.32

Masyarakat Mengeluh Dengan Pelayanan yang Diberikan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 78% atau 56 responden menyatkan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini mengartikan bahwa masyarakat puas

terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparatur desa di wilayah Kecamatan

Kramatwatu. Kemudian sebanyak 22% atau 16 responden menyatkan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut, responden menyatakan masih ada masyarakat yang

mengeluh dengan pelayanan di desa, faktor yang menyebabkan masyarakat

0%

78%

22%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

SangatSetuju

Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 142: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

122

mengeluh salah satunya adalah kecepatan dan kemudahan layanan dalam

administrasi seperti pembuatan KK, KTP.

2. Kepentingan Masyarakat

Diagram 4.33

Saya Dapat Mengendalikan Kepentingan Pribadi

dengan Tidak Menunda Pekerjaan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan pernyataan di atas 99% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut, yaitu 27% atau 19 responden menyatakan sangat setuju dan

72% atau 52 responden menyatkan setuju. Hal ini mengartikan bahwa aparatur

desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu dapat menjalankan pekerjaannya dengan

baik. Responden menyatakan bahwa kepentingan pribadi tidak bisa disatukan

dengan kepentingan rakyat. Kemudian 1 responden menyatakan tidak setuju,

karena masih ada aparatur yang menunda pekerjaan untuk kepentingan pribadi

atau keluarganya.

27%

72%

1% 0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 143: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

123

4.4.2.4 Tersedia Sarana dan Prasarana

1. Non-Fisik

Diagram 4.34

Ketersediaan Dana atau Biaya Dapat Memperlancar

Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 75% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut, yaitu 28% atau 20 responden menyatakan sangat

setuju dan 47% atau 34 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan bahwa

ketersediaan dana atau biaya dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dapat

memperlancar. Responden menyatakan dengan adanya dana yang dibutuhkan oleh

desa dapat membantu karena dana yang dibutuhkan sebelumnya sudah dibuat di

dalam APBDes.

Selanjutnya sebanyak 25% atau 18 responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Responden menyatakan bahwa dana yang diberikan

terlambat sehinga dapat menyebabkan kegiatan tidak berjalan dengan lancar. Dari

28%

47%

25%

0% 0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 144: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

124

pernyataan tersebut dapat diarttikan bahwa ketersediaan dana di desa khususnya

di wilayah Kecamatan Kramatwatu sangat membantu guna memperlancar

penyelenggaraan pemerintahan desa.

Diagram 4.35

Kelembagaan di Desa Dapat Membantu

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 78% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 21% atau 15 responden menyatakan sangat

setuju dan 57% atau 41 responden menyatakan setuju. Responden menyatakan

bahwa kelembagaan di desa dapat membantu guna berjalannya segala kegiatan

yang dilaksanakan. Kemudian sebanyak 22% atau 16 responden menyatakan tidak

setuju dengan pernyataan tersebut, responden menyatakan kelembagaan desa

memag dapat memperlancar penyelenggaraan pemerintahan desa, namun jika

kelembagaan tersebut tidak berjalan atau tidak aktif dalam kegiatan tidak akan

21%

57%

22%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 145: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

125

berdampak apapun terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu.

Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kelembagaan di desa sangat

berdampak baik terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, apabila

kelembagaan tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap kegiatan di desa.

Namun sebaliknya akan berdampak negatif apabila kelembagaan tidak berperan

serta terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa.

2. Fisik

Diagram 4.36

Fasilitas yang Tersedia Memperlancar

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas, sebanyak 78% atau 56 responden

menyatakan setuju. Responden menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia sudah

membantu dalam kegiatan di desa. Artinya fasilitas yang ada menunjang segala

kegiatan yang ada, seperti perlengkapan dan peralatan kantor desa.

0%

78%

21%

1% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 146: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

126

Kemudian sebanyak 21% atau 15 responden menyatakan tidak setuju dan

1 responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Responden menyatakan bahwa fasilitas yang tersedia belum memenuhi kebutuhan

para aparatur desa, sehingga penyelenggaraan pemerintahan desa sedikit

terhambat.Dari pernyataan di atas dapat diartikan bahwa fasilitas yang ada di

wilayah Kecamatan Kramatwatu sudah tersedia dan dapat memperlancar kegiatan

yang ada di desa, walaupun ada beberapa desa yang fasilitasnya belum terpenuhi.

4.4.2.5 Koordinasi dan Kesatuan Arah

1. Pembagian Kerja

Diagram 4.37

Saya Merasa Nyaman dengan Pembagian Kerja Saat Ini

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 79% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 13% atau 9 responden menyatakan sangat

setuju dan 67% atau 48 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan bahwa

13%

67%

19%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 147: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

127

aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu sudah baik dalam pembagian

kerja. Responden menyatakan bahwa pembagian kerja saat ini sudah tepat dengan

kemampuan aparatur desa.

Sebanyak 19% atau 14 responden menyatakan tidak setuju dan 1

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Responden

menyatakan bahwa pembagian kerja masih banyak yang perlu di perhatikan

karena pembagian kerja sangat berpengaruh dengan kualitas kerja aparatur desa.

Dari pernyataan tersebut dapat peneliti artikan bahwa aparatur desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu telah merasa nyaman dengan pembagian kerja saat ini.

2. Keserasian

Diagram 4.38

Pemberian Masukan Dapat Memberikan Solusi

dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 37% atau 27 responden menyatakan

sangat setuju dan 60% atau 43 responden menyatakan setuju dengan pernyataan

37%

60%

3% 0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 148: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

128

tersebut. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa merasakan pemberian masukan

dapat memberi solusi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Responden

menyatakan bahwa masukan yang baik akan menambah refrensi dalam

pelaksanaan kegiatan yang ada di desa, masukan tersebut bisa didapat dari

masyarakat desa masing-masing berupa saran dan kritikan. Sehingga aparatur

desa mengetahui apa saja yang perlu dipertahankan dan dibenahi. Sekitar 3% atau

2 responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut, responden menyatkan bahwa

beberapa aparatur tidak selalu berkontribusi dalam menyampaikan pendapat

sehingga terkadang solusi yang dibutuhkan kurang diberikan.

Diagram 4.39

Saya Dapat Bekerja Dengan Baik Dalam Team

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sebanyak 12% atau 9 responden menyatakan

sangat setuju dan 67% atau 48 responden menyatakan setuju dengan pernyataan

12%

67%

21%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 149: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

129

tersebut. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan

Kramatwatu dapat bekerjasama. Artinya aparatur desa dapat melaksanakan

tugasnya bersama-sama, responden menyatakan bahwa kerjasama merupakan

salah satu bentuk dari kegiatan di desa, seperti halnya dalam melaksanakan

gotong royong, dan acara-acara adat dan budaya yang ada di desa. Sekitar 21%

atau 15 responden menyatakan tidak setuju, responden menyatakan bahwa

beberapa aparatur memiliki sifat yang berbeda sehingga ada beberapa apartur

yang masih mementikan ego masing-masing sehingga kurang dalam bekerjasama.

4.4.2.6 Sistem Pengawasan dan Pengendlian yang Bersifat Mendidik

1.Adanya Sistem Pengawasan

Diagram 4.40

Adanya Pengawasan Oleh BPD

Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasrkan diagram di atas sebanyak 74% atau 53 responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini mengartikan bahwa kelembagaan di

74%

26%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 150: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

130

desa sudah berjalan khususnya kelembagaan BPD. Responden menyatakan bahwa

BPD turut berperan serta dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Kemudian

sebanyak 26% atau 19 responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan

tersebut, responden menyatakan bahwa BPD tersedia namun dalam kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan desa kelembagaan BPD tidak berperan aktif

sehingga kelembagaan tersebut terbilang pasif dalam kegiatan.

Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa kelembagaan di desa telah

tersedia seperti BPD namun dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa

BPD tidak berperan banyak sehingga kelembagaan tersebut hanya berbentuk

nama saja.

2. Pengendalian yang Bersifat Mendidik

Diagram 4.41

Dengan Mengikuti Program Pelatihan,

Saya Lebih Mudah Memahami Tugas Baru yang Diberikan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

31%

62%

7%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 151: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

131

Berdasarkan diagram diatas sebanyak 31% atau 22 responden menyatakan

sangat setuju dan 62% atau 45 responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini mengartikan bahwa aparatur desa di wilayah Kecamatan

Kramatwatu yang mengikuti program pelatihan dapat lebih mudah dalam

melaksanakan pekerjaannya. Hal tersebut perlu ditingkatkan karena memang

pelatihan membantu bagi aparatur yang memang kurang dalam melaksankan

pekerjaannya. Sekitar 7% atau 5 responden menyatakan tidak setuju, responden

menyatakan bahwa program pelatihan yang diberikan tidak selalu sesuai apa yang

dibutuhkan oleh aparatur desa, sehingga pelatihan yang diberikan tidak bisa

dirasakan oleh semua aparatur desa.

Diagram 4.42

Saya Hadir Setiap Kali Bimtek Diadakan

Sumber: diolah peneliti, berdasarkan data 2017

Berdasarkan diagram di atas sekitar 87% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Sebanyak 33% atau 24 responden menyatakan sangat

33%

54%

13%

0% 0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat TidakSetuju

Page 152: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

132

setuju dan 54% atau 39 responden menyatakan setuju. Hal ini mengartikan bahwa

aparatur desa selalu hadir setiap bimtek diadakan, responden menyatakan bahwa

bimtek yang diadakan memang membantu aparatur dalam melaksanakan

pekerjaan. Sebanyak 13% atau 9 responden menyatakan tidak setuju karena

memang responden tidak pernah hadir setiap kali bimtek diadakan, hal ini

dinyatakan responden karena bimtek yang diadakan tidak sesuai dengan apa yang

dibutuhkan. Hanya aparatur desa tertentu saja yang memang bimtek tersebut

dibutuhkannya.

4.5 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, akan dijawab melalui hipotesis yang

dihitung, dari data yang terkumpul. Pengujian statistik disini dimaksudkan untuk

melakukan pengujian yang telah diduga , dalam pengujian hipotesis penelitian ini

melakukan uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi dan uji regresi

sederhana. Pengujian hipotesis yang dimaksud untuk mengetahui tingkat

signifikasi dari hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, adapun

perhitungan hipotesis tersebut sebagai berikut:

4.5.1 Uji Koefisien Korelasi Product Moment

Berdasarkan data di atas, penulis memperolehdua variabel yang dapat diukur,

yaitu:

X = Kapasitas

Y = Efektivitas

untuk menghitung dua variabel tersebut, penulis menggunakan analisis sebagai

berikut:

Page 153: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

133

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi

Dari perhitungan menggunakan SPSS versi 22 dapat diketahui bahwa

terdapat hubungan yang positif sebesar 0.854 antara Kapasitas dan Efektivitas

untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan, maka dapat

digunakan pedoman besar kecilnya angka korelasi menentukan tinggi atau

rendahnya hubungan kedua variabel.

Tabel 4.9

Interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi

Sumber: Sugiyono (2011:214)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa koefisien korelasi

yang ditemukan sebesar 0.854. koefisien korelasi 0.854 termasuk korelasi sangat

kuat, jadi terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara variael X

Correlations

Kapasitas Efektivitas

Kapasitas Pearson Correlation 1 .854**

Sig. (2-tailed) .000

N 72 72

Efektivitas Pearson Correlation .854** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 72 72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Besarnya Nilai r Tingkat Hubungan

Antara 0.00-0.199

Antara 0.20-0.399

Antara 0.40-0.599

Antara 0.60-0.799

Antara 0.80-1.000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Page 154: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

134

(Kapasitas Aparatur) dan variabel Y (Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa).

4.5.2 Uji Regresi Linier Sederhana

Regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau

lebih,terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui

dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.

Persamaan regresi digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh variabel bebas

(Kapasitas) dan variabel terikat (Efektivitas).

Secara umum persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Nilai yang diprediksi

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Tabel 4.10

Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.773 4.357 1.325 .189

Kapasitas 1.114 .081 .854 13.732 .000

a. Dependent Variable: Efektivitas

Page 155: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

135

Y2 = a + bX

Y2 =

5.773 + 1,114 X

Keterangan:

X = Kapasitas

Y = Efektivitas

a = Konstanta sebesar 5.773 artinya jika Kapasitas (X) nilainya 0, maka tingkat

Efektivitas nilainya sebesar 5.773

b = Koefisien regresi sebesar 1,114 artinya Kapasitas (X) nilainya 0, maka tingkat

Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Y) mengalami peningkatan

sebesar 1,114

4.5.3 Uji Signifikasi

Rumusan uji signifikasi korelasi Product Moment digunakan untuk

menguji signifikasi pengaruh antara dua variabel, untuk itu perlu di tes apakah

korelasi antara variabel X dengan variabel Y signifikasi atau tidak, dengan

demikian perlu dilakukan uji t.

t hitung = √

= √

=13.73

Page 156: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

136

Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa t hitung adalah sebesar 13.73

dan dari table nilai-nilai t, diketahui bahwa dengan d.f sebesar 70 dan taraf

signifikasi sebesar 10%, nilai t tabel adalah 1.6669.

Kriteria penerimaan hipotesis adalah, jika t hitung lebih besar 1.6669 atau

sama dengan t table. Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa t hitung lebih

besar daripada t tabel.Dengan demikian,hipotesis yang berbunyi “ Terdapat

pengaruh kapasitas aparatur terhadap efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang” diterima.

4.5.4 Analisis Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh antara variabel X dan

variabel Y dapat dilihat dari besarnya pengaruh (R square). Berikut model

summary berdasarkan hasil pengolahan data SPSS versi 22.

Tabel 4.11

Nilai Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R

2) mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variabel dependen. Hasil output SPSS pada table di atas

menunjukan bahwa R square sebesar 0.729 atau 72.9 % yang berarti bahwa

variabel independen (Kapasitas) mempengaruhi Variabel dependen (Efektivitas)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .854a .729 .725 2.636

a. Predictors: (Constant), Kapasitas

Page 157: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

137

sebesar 72.9 % dan sisanya 27.1 % yang diperkirakan oleh faktor lain. Faktor lain

tersebut diantaranya: Local Governance Capacity pada Intitutional Level

(individual organitation’s structures and working mechanisms, it’s relationship

with other relevant organitation) dan pada System Level (the legulatory

framework and enabling national and regional policies) yang dikemukakan oleh

United Nation Development Program (UNDP 1998) dalam Rohdewhold (2004:3).

Namun faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas aparatur tersebut tidak diteliti

lebih lanjut oleh peneliti, melainkan dapat diteliti oleh peneliti lain sebagai acuan

untuk diteliti.

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Kapasitas Aparatur Terhadap Efektivitas

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu

Kabupaten Serang) bahwa hal yang paling penting dan utama adalah menjawab

rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti pada awal penelitian. Rumusan

masalah tersebut adalah ”Seberapa Besar Pengaruh Kapasitas Aparatur Terhadap

Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi di Wilayah Kecamatan

Kramatwatu Kabupaten Serang)?”

Berdasarkan hasil perhitungan melalui Statistic Program For Social

Science (SPSS) versi 22 menunjukan bahwa adanya pengaruh yang sedang antara

variabel X (Kapasitas Aparatur) terhadap variabel Y (Efektivitas Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa). Dimana hasil perhitungan koefisien korelasi Pearson

Product Moment diperoleh nilai sebesar 0.854. pengaruh anatara variabel X

terhadap variabel Y tersebut juga diperkuat dengan hasil uji signifikasi yang

Page 158: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

138

menyatakan bahwa t hitung lebih besar daripada t tabel (13.73 > 1.6669), maka

ada pengaruh signifikan antara kapasitas aparatur terhadap efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan desa (studi di wilayah Kecamatan Kramatwatu

Kabupaten Serang). Dapat disimpulkan karena nilai t hitung lebih besar dari t

tabel maka H0ditolak dan Haditerima.

Untuk menghitung apakah ada pengaruh antara variabel X (independen –

Kapasitas aparatur) terhadap variabel Y (dependen – Efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa), maka menggunakan rumus regresi linier sederhana. Dari

hasil perhitungan SPSS versi 22 menunjukan bahwa persamaan regresi linier

sederhana yaitu Y2 =

5.773 + 1,114 X. Konstanta sebesar 5.773 artinya jika

Kapasitas (X) nilainya 0, maka tingkat Efektivitas nilainya positif sebesar 5.773.

Nilai b (koefisien regresi) sebesar 1,114, artinya jika (X) Kapasitas aparatur

nilainya 0, maka tingkat Efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa (Y)

mengalami peningkatan sebesar 1,114.

Dapat dikatakan bahwa apabila kapasitas aparatur tidak baik maka

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan, sebaliknya apabila kapasitas aparatur berjalan dengan baik dan

maksimal maka efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa akan baik sesuai

dengan semestinya.

Selanjutnya untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel X

(kapasitas aparatur) terhadap variabel Y (efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa) dengan melihat hasil perhitungan R Square. Nilai R Square

menunjukan besarnya pengaruh antara variabel X (kapasitas aparatur) terhadap

Page 159: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

139

variabel Y (efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa). Berdasarkan hasil

perhitungan, dapat diketahui bahwa nilai R Square sebesar 0.729 atau 72.9%

yang berarti bahwa variabel X (independen – kapasitas aparatur) mempengaruhi

variabel Y (dependen – efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa) sebesar

72.9% dan sisanya 27.1% diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain, seperti

Intitutional Level (individual organitation’s structures and working mechanisms,

it’s relationship with other relevant organitation) dan pada System Level (the

legulatory framework and enabling national and regional policies) yang

dikemukakan oleh United Nation Development Program (UNDP 1998) dalam

Rohdewhold (2004:3). Namun faktor-faktor tersebut tidak diteliti lebih lanjut oleh

peneliti melainkan dapat diteliti oleh peneliti lain sebagai acuan untuk diteliti.

Kemudian berdasarkan data yang diperoleh, skor ideal instrumen pada

variabel X (kapasitas aparatur) adalah 4 x 20 x 72 = 5760 (4 = nilai tertinggi dari

setiap jawaaban pernyataan, 20 = jumlah item pernyataan variabel X, 72 = jumlah

sampel yang dijadikan responden). Sedangkan nilai skor dari hasil penelitian

pada variabel X adalah 3857. Dengan demikian, nilai kapasitas aparatur adalah

3857 : 5760 = 0.66 atau 66% artinya kapasitas aparatur termasuk dalam kategori

baik.

Data tersebut dapat dianalisis berdasarkan scoring jawaban dariresponden.

Berdasarkan skor yang telah dihitung di atas ditetapkan maka:

Jumlah jawaban untuk skor 4 (sangat setuju) : 59 x 4 = 236

Jumlah jawaban untuk skor 3 (setuju) : 873 x 3 = 2619

Jumlah jawaban untuk skor 2 (tidak setuju) : 499 x 2 = 998

Page 160: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

140

Jumlah jawaban untuk skor 1 (sangat tidak setuju) : 9 x 1 = 9

Total skor ideal (kriterium) untuk seluruh item : = 3862

Skor tertinggi = 20 x 4 x 72 = 5760

Skor terendah = 20 x 1 x 72 = 1440

Kategori instrumen variabel X:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

1440 2880 4320 5760

3862

Jadi, berdasarkan data yang telah diperoleh dari 72 responden, maka data 3862

terletak pada daerah cukup baik dan baik namun lebih mendekati daerah baik.

Lalu berdasarkan data yang diperoleh dari variabel efektivitas (Y), nilai

tertinggi yaitu 4 x 18 x 72 = 5184 dan nilai terendah 1 x 18 x 72 = 1296. Skor

penelitian adalah jumlah skor pengumpulan data variabel Y yaitu 3881. Maka,

hasil efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa adalah 3881 : 5184 = 0.74

atau sebesar 74%. Artinya, penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah

Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang sudah baik.

Data tersebut dapat dianalisis berdasarkan scoring jawaban dari

responden. Berdasarkan skor yang telah dihitung di atas ditetapkan maka:

Jumlah jawaban untuk skor 4 (sangat setuju) : 230 x 4 = 920

Jumlah jawaban untuk skor 3 (setuju) : 838 x 3 = 2514

Page 161: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

141

Jumlah jawaban untuk skor 2 (tidak setuju) : 224 x 2 = 448

Jumlah jawaban untuk skor 1 (sangat tidak setuju) : 4 x 1 = 4

Total skor ideal (kriterium) untuk seluruh item : = 3886

Skor tertinggi = 18 x 4 x 72 = 5184

Skor terendah = 18 x 1 x 72 = 1296

Kategori instrumen variabel Y:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

1296 2592 3888 5184

3886

4.7 Pembahasan

Dari pembahasan yang memaparkan tentang pengujian hipotesis

menjelaskan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji hipotesis tersebut

diperoleh dari nilai t hitung lebih besar dari t tabel (13.73 > 1.6669). Dari data

tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

kapasitas aparatur terhdap penyelenggaraan pemerintahan desa (studi di

wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang).

Hasil penelitian ini dapat melihat kembali pada teori yang digunakan

penelitian ini.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variable, yaitu

variable kapasitas aparatur dan variabel efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa. Teori yang digunakan untuk variable kapasitas aparatur

Page 162: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

142

adalah teori dari UNDP, Benyamin S.Bloom, Robert L Ketz, Wibowo &

Carol Lewis sebagai varibel X. Berikut adalah uraian persentase dari empat

indikator tersebut, yaitu:

a. Pengetahuan

Dalam indikator pengetahuan terdapat dua sub-indikator, yaitu mengetahui

dan aplikasi yang dijabarkan dalam 4 butir pernyataan. Dalam indikator ini

nilai persentasenya mencapai 71% hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator mengetahui dan aplikasi yakni 4 x 4 x 72 = 1152. Kemudian dibagi

dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 818 : 1152 = 0.7100

x 100% = 71%.

Kategori instrumen indikator pengetahuan:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

288 592 880 1168

818

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh pengetahuan aparatur

desa di wilayah kecamatan kramatwatu sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari

jawban responden terhadap pernyataan yang diberikan.

b. Keterampilan

Dalam indikator keterampilan terdapat tiga sub-indikator, yaitu keterampilan

teknik, keterampilan hubungan manusia dan keterampilan diagnostik yang

Page 163: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

143

dijabarkan dalam 7 butir pernyataan. Dalam indikator ini nilai persentasenya

mencapai 68.30 % hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator yakni 4 x

7 x 72 = 2016. Kemudian dibagi dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu

sebesar 1377 : 2016 = 0.6830 x 100% = 68.30%.Kategori instrumen indikator

keterampilan:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

504 1008 1512 2016

1377

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar keterampilan aparatur

desa di wilayah Kecamatan Kramatwatu dalam penyelenggaraan pemerintahan

desa sudah cukup baik. Sedangkan sebagian lainnya yang tidak memiliki

keterampilan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Hal ini dikarenakan

kurangnya pelatihan dan pembinaan yang dibutuhkan oleh aparatur desa

khususnya dalam penggunaan teknologi.

c. Kompetensi

Dalam indikator Kompetensi terdapat dua sub-indikator, yaitu motif dan

konsep diri yang dijabarkan dalam 4 butir pernyataan. Dalam indikator ini nilai

persentasenya mencapai 67.88 % hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator yakni 4 x 4 x 72 = 1152. Kemudian dibagi dengan skor rill yang diisi

oleh responden yaitu sebesar 782 : 1152 = 0.6788 x 100% = 67.88%.Kategori

instrumen indikator kompetensi:

Page 164: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

144

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

288 576 864 1152

782

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh kompetensi aparatur

desa di wilayah kecamatan kramatwatu sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari

jawban responden terhadap pernyataan yang diberikan.

d. Etika

Dalam indikator etika terdapat dua sub-indikator, yaitu Bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan dan konsekuensinya dan larangan penyalahgunaan

wewenang yang dijabarkan dalam 5 butir pernyataan. Dalam indikator ini nilai

persentasenya mencapai 61.11% hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator tersebut yakni 4 x 5 x 72 = 1440. Kemudian dibagi dengan skor rill yang

diisi oleh responden yaitu sebesar 880 : 1440 = 0.6111 x 100% = 61.11%.

Kategori instrumen indikator etika:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

360 720 1080 1440

880

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh etika aparatur desa di

wilayah kecamatan kramatwatu sudah cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari

jawban responden terhadap pernyataan yang diberikan.

Page 165: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

145

Sedangkan variabel efektivitas penyelenggaraanpemerintahan desa mengacu

pada teori dari Gibson, Steer & Tangkilisan yang terdiri dari enam indikator.

Berikut adalah uraian persentase dari enam indikator tersebut, yaitu:

a. Kepastian Hukum

Dalam indikator kepastian hukum terdapat dua sub-indikator, yaitu adanya

pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan kepatuhan yang

dijabarkan dalam 3 butir pernyataan. Dalam indikator ini nilai persentasenya

mencapai 73.03% hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator tersebut

yakni 4 x 3 x 72 = 864. Kemudian dibagi dengan skor rill yang diisi oleh

responden yaitu sebesar 631 : 864 = 0.7303 x 100% = 73.03%. Kategori

instrumen indikator kepastian hukum:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

216 432 648 864

631

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kepastian hukum dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu sudah

baik. Hal ini dapat terlihat dari jawban responden terhadap pernyataan yang

diberikan.

b. Kebijakan dan Praktik Manajemen

Dalam indikator kebijakan dan praktik manajemen terdapat dua sub-indikator,

yaitu ketepatan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemanfaatan sumber

Page 166: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

146

dayayang dijabarkan dalam 3 butir pernyataan. Dalam indikator ini nilai

persentasenya mencapai 72.10 % hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator tersebut yakni 4 x 3 x 72 = 864. Kemudian dibagi dengan skor rill yang

diisi oleh responden yaitu sebesar 623 : 864 = 0.7210 x 100% = 72.10%.

Kategori instrumen indikator kebijakan dan praktik manajemen:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

216 432 648 864

623

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebijakan dan praktik manajemen

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu

sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari jawban responden terhadap pernyataan yang

diberikan.

c. Penyelenggaraan Kepentingan Umum

Dalam indikator penyelenggaraan kepentingan umum terdapat dua sub-indikator,

yaitu proses penyelenggaraan pemerintahan desa dan kepentingan

masyarakatyang dijabarkan dalam 3 butir pernyataan. Dalam indikator ini nilai

persentasenya mencapai 78.24 % hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator tersebut yakni 4 x 3 x 72 = 864. Kemudian dibagi dengan skor rill yang

diisi oleh responden yaitu sebesar 676 : 864 = 0.7824 x 100% = 78.24%.

Kategori instrumen indikator penyelenggaraan kepentingan umum:

Page 167: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

147

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

216 432 648 864

676

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan kepentingan umum

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu

sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari jawban responden terhadap pernyataan yang

diberikan.

d. Tersedia Sarana dan Prasarana

Dalam indikator tersedia sarana dan prasarana terdapat dua sub-indikator, yaitu

biaya dan kelembagaan dan sarana pemberdayaan yang dijabarkan dalam 3 butir

pernyataan. Dalam indikator ini nilai persentasenya mencapai 73.03% hasil

tersebut diperoleh dari skor ideal dari indikator tersebut yakni 4 x 3 x 72 = 864.

Kemudian dibagi dengan skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 631 :

864 = 0.7303 x 100% = 73.03%.

Kategori instrumen indikator tersedianya sarana dan prasarana:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

216 432 648 864

631

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tersedianya sarana dan prasarana

dalam penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu

sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari jawban responden terhadap pernyataan yang

Page 168: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

148

diberikan. Sedangkan sebagian lainnya masih banyak yang perlu ditingkatkan,

seperti kelembagaan desa yang merupakan wadah atau media untuk masyarakat

desa dalam beraspirasi, walaupun suda ada kelembagaan desa namun

keberadaanya harus lebih diaktifkan dan dimotivasi tentunya dengan dukungan

aparatur yang ada di desa tersebut.

e. Koordinasi dan Kesatuan Arah

Dalam indikator koordinasi dan kesatuan arah terdapat dua sub-indikator, yaitu

pembagian kerja dan keserasianyang dijabarkan dalam 3 butir pernyataan. Dalam

indikator ini nilai persentasenya mencapai 76.38% hasil tersebut diperoleh dari

skor ideal dari indikator tersebut yakni 4 x 3 x 72 = 864. Kemudian dibagi dengan

skor rill yang diisi oleh responden yaitu sebesar 660 : 864 = 0.7638 x 100% =

76.38%.

Kategori instrumen indikator koordinasi dan kesatuan arah:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

216 432 648 864

660

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa koordinasi dan kesatuan arah dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah kecamatan kramatwatu sudah

baik. Hal ini dapat terlihat dari jawban responden terhadap pernyataan yang

diberikan.

Page 169: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

149

f. Sistem Pengawasan dan Pengendalian yang Bersifat Mendidik

Dalam indikator sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

terdapat dua sub-indikator, yaitu adanya pengawasan dan pengendalian yang

bersifat mendidik yang dijabarkan dalam 3 butir pernyataan. Dalam indikator ini

nilai persentasenya mencapai 76.38% hasil tersebut diperoleh dari skor ideal dari

indikator tersebut yakni 4 x 3 x 72 = 864. Kemudian dibagi dengan skor rill yang

diisi oleh responden yaitu sebesar 660 : 864 = 0.7638 x 100% = 76.38%. Kategori

instrumen indikator sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik:

Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

216 432 648 864

660

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem pengawasan dan pengendalian

yang bersifat mendidik dalam penyelenggaraan pemerintahan desa di wilayah

kecamatan kramatwatu sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari jawban responden

terhadap pernyataan yang diberikan. Walaupun dikatakan sudah baik namun

pembinaan untuk aparatur desa masih harus terus di tingkatkan kembali.

Page 170: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

150

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

kapasitas aparatur terhadap efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa (studi

di wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang), maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara kapasitas aparatur terhadap

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa, akan tetapi pengaruh relatif kecil

yaitu berdasarkan kriteria interpretasi koefisien determinasi sebesar 72.9%,

sedangkan sisanya 27.1% diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain.

Kemudian, berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi Pearson

Product Moment diperoleh nilai sebesar 0.854 yang termasuk dalam kategori

korelasi sangat kuat. Pengaruh antara kapasitas aparatur terhadap efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan desa tersebut juga diperkuat dengan hasil uji

signifikan yang menyatakan bahwa t hitung lebih besar dari pada t tabel (13.73 >

1.6669), dapat disimpulkan karena t hitung lebih besar dari t tabel maka H0

(hipotesis nol) ditolak dan Ha (hipotesis kerja) diterima, yang berarti terdapat

pengaruh antara kapasitas aparatur terhadap efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa (studi di wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang).

Page 171: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

151

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kapasitas aparatur terhadap

efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa (studi di wilayah Kecamatan

Kramatwatu Kabupaten Serang), maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk mencapai efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa

diharapkan untuk pendampingan aparatur desa baik dari tingkat

kecamatan dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas

aparatur desa di wilayah Kecamatan Kramatwaktu, baik dengan

diadakannya pelatihan dan pembinaan sesuai apa yang dibutuhkan

oleh aparatur desa.

2. Sebagai aparat (pegawai negeri) yang telah mengangkat sumpah dan

janji, hendaknya meningkatkan aktualisasinya sebagai seorang pelayan

publik (public service) dalam hal kedisiplinan dari segi waktu kerja

yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah.

3. Diharapkan untuk BPD di wilayah Kecamatan Kramatwatu agar dapat

aktif berkontribusi dan partisipatif dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa yang dapat mendukung pelaksanaan tugas-tugas

sehari-hari, oleh karena itu setiap anggota BPD perlu meningkatkan

dedikasi dan komitmennya sebagai lembaga di desa.

4. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan

pemerintahan desa, salah satunya adalah kapasitas aparatur pada level

individual seperti pengetahuan, keterampilan, kompeteni dan etika.

Faktor-faktor lain yang mendukung penyelenggaraan pemerintahan

Page 172: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

152

desa bisa berupa Intitutional Level (individual organitation’s structures

and working mechanisms, it’s relationship with other relevant

organitation) dan pada System Level (the legulatory framework and

enabling national and regional policies) Namun faktor-faktor tersebut

tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti melainkan dapat diteliti oleh

peneliti lain sebagai acuan untuk diteliti.

Page 173: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manejemen Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Radja

Grafindo Persada.

Keban,Yeremias. 2008. Enam Dimensi Strategi Administrasi Publik:Konsep Teori dan Isu,

Yogyakarta: Gava Media

Kencana S. Inu. 2011. Etika Pemerintahan, Jakarta: Rieneka Cipta.

Kumorotomo Wahyudi. 2005. Etika Administrasi Negara. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Makmur. 2009. Teori Manajemen Stratejik dalam Pemerintahan dan Pembangunan, Jakarta:

Rafika Aditama.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta:ANDI

Nawawi, Zaidan. 2013. Manajemen Peemerintahan, Jakarta: Rajawali.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian, Bogor. Ghalia Indonesia.

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Jakarta:

PT. Gelora Aksara Pratama, Erlangga.

Robbin, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi Edisi 10. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Rohdewohld R. 2004. Building Capacity to Support Decentralisation the Case of Indonesia,

Tokyo: Tokyo Symposium on Capacity Development.

Said, Masud.M. 2010. Birokrasi di Negara Birokratis. Malang: UMM Press.

Sarundajang. 2005. Babak Baru Sistem Pemerintahan Daerah, Jakarta: Kata Hasta.

Sedarmayanti. 2000. Restrukturasi dan Pemberdayaan Organisasi untuk Menghadapi

Dinamika Perubahan Lingkungan. Bandung: Mandar Maju.

Setyawan. 2004. Pembangunan Desa, Jakarta: Yayasan Obor Mas.

Page 174: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

Sugiyono. 2007. MetodePenelitian Admnistrasi, Bandung:Alfabeta.

Sudarmo, Gito dan Mulyono, Agus. 2001. Prinsip Dasar Manajemen, Jogyakarta: BPFE.

Soeprapto Riyadi. 2010. The Capacity Building For Local Government Toward Good

Governance, World Bank.

Sondang P. Siagian. 2014. Administrasi Pembangunan, Jakarta: Bumi Aksara.

Tangkilisan. Hessel Nogi S. 2005. Manejemen Publik, Jakarta: Grasindo.

Thoha, Miftah. 2011. Birokrasi Pemerintah Indonesia di Era Reformasi, Jakarta: Kencana.

Ulbersilalahi. 2002. Pemahaman Praktik Asas Asas Manajemen,Bandung: Mandar Maju

Umar, Husaein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa, Jakarta: Rajawali Pers.

Widjaja, HAW. 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta: Grafindo Persada.

Peraturan :

Undang Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa

Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2015 Pasal 1 Ayat 9, tentang Pedoman Pembentukan

Organisasi dan Tatat Kerja Pemerintah Desa.

Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 14 Tahun 2011, tentang Sumber Pendapatan dan

Kekayaan Desa.

Sumber Elektronik :

http//www.anatarabanten.com/berita/24074/pemprov-banten-tingkatkan-kualitas-dan-

kompetensi-desa, Mulyana. Rabu 30 November 2016 12:50WIB (diakses pada Rabu,

18 Januari 2017 pukul 19:45 wib)

Page 175: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

http:/serangkab.bps..do.id/ kecamatan kramatwatu dalam angka 2016 (diakses pada Minggu,

23 Oktober 2016 pukul 19:15 wib)

Sumber Lain

Yuliana dan Amin. 2013. Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pekanbaru:

Universitas Riau.

Jitun. 2013. Kinerja Aparatur Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Desa Sepala

Dalung Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung: Universitas Mulawarman.

Sahlan Sahputra. 2008. Pengaruh Kemampuan Aparatur terhadap Efektivitas Pelaksanaan

Program Pebangunan Desa: Universitas Sumatera Utara.

Cohen dan Eimicke. 1995. Ethic and The Public Administrator. ANNALS, AAPSS.

Page 176: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

LAMPIRAN

Page 177: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

Wawancara dengan salah satu aparatur desa Wawancara dengan salah satu aparatur desa

Wawancara dengan salah satu aparatur desa Wawancara dengan salah satu aparatur desa

Wawancara dengan salah satu aparatur desa Wawancara dengan salah satu aparatur desa

Page 178: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

Acara Bimbingan teknis yang diadakan oleh Narasumber pada acara bimbingan tekn is

pihak kecamatan kramatwatu di Kecamatan Kramatwatu

Aparatur desa yang hadir dalam acara bimbingan Daftar hadir peserta bimbingan teknis di

teknis di Kecamatan Kramatwatu Kecamatan Kramatwatu

Salah satu aparatur desa yang sedang mengisi Salah satu aparatur desa yang sedang mengisi

Kuisioner kuisioner

Page 179: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 180: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 181: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 182: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 183: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan
Page 184: (Studi di Wilayah Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang)repository.fisip-untirta.ac.id/872/1/PROTEK_PENGARUH KAPASITAS... · yang memberikan masukan dan semangat selama pembuatan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Siti Solihat

Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 21 Maret 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Kp. Pelabuhan Bulan RT. 007 RW. 004 Desa

Wanayasa, Kecamatan. Kramatwatu, Kabupaten

Serang, Banten

E-mail : [email protected]

No. Hp : 081283006997

II. Pendidikan Formal

SDN GIRIPADA (Tahun 2001-2007)

SMPN 1 KRAMATWATU (Tahun 2007-2010)

SMAN 1 KRAMATWATU (Tahun 2010-2013)

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) (Tahun 2013-2017)

Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.

Serang, Mei 2017

Siti Solihat