evaluasi pelaksanaan verifikasi lapangan bphtb atas …

58
EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS NILAI TRANSAKSI YANG TIDAK SESUAI DI KOTA MAKASSAR TUGAS AKHIR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Perpajakan Pada Program Studi D-III Perpajakan Oleh: MUH. AGUNG AGUSTAM KASLAN 105751102917 PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021 i

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN

BPHTB ATAS NILAI TRANSAKSI YANG TIDAK

SESUAI DI KOTA MAKASSAR

TUGAS AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Gelar Ahli Madya Perpajakan Pada Program Studi D-III

Perpajakan

Oleh:

MUH. AGUNG AGUSTAM KASLAN

105751102917

PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

i

Page 2: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

MOTTO

“Jadilah baik tapi jangan lemah jadilah kuat tapi jangan kasar”

ii

Page 3: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI D-III PERPAJAKAN Jl. Sultan Alauddin No. 259 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas

Nilai Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar.

Nama Mahasiswa : Muh.Agung Agustam k.

No. Stambuk/NIM : 105751102917

Program Studi : Perpajakan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Telah di uji pada tanggal 30 Januari 2021

Makassar, 08 Januari 2021

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing I,

Prof.Dr. Akhmad.SE.,M.Si Dr.Rustan.SE.,M.Si,Ak.,CA.,CPA NIDN:0031126521 NIDN:0901126503

Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi Perpajakan (DIII)

Ismail Rosulong. SE.,MM Dr. H. Andi Rustam,SE.,MM.,Ak.,CA.,CPA

NBM. 903 078 NBM. 116 5156

iii

Page 4: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI D-III PERPAJAKAN Jl. Sultan Alauddin No. 259 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah atas nama Muh.Agung Agustam kaslan , NIM :

105751102917, diterima dan disahkan oleh panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah

berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

Nomor: 001/SK-Y/61403/091004/2021 M/1442 H Tanggal : 30 Januari 2021 M,

sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya pada Prodi

Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 07 Februari 2021

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag (AAAA...) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (AAAA..) (WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM (AAAA..) (Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE., MM (AAAA...)

2. Ismail Rasulong,SE.,MM (AAAA...)

3. Wa Ode Rayyani,SE.,M.Si.,Ak.,CA (AAAA..)

4. Andi Arifwangsa Adiningrat,SE.,S.Pd.,M.Ak (AAAA..)

Disahkan oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong.SE., MM

NBM. 903 078

iv

Page 5: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI D-III PERPAJAKAN Jl. Sultan Alauddin No. 259 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866 972 Makassar

SURAT PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Muh.Agung Agustam Kaslan

No. Stambuk/NIM : 105751102917

Prodi : Perpajakan (D-III)

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Dengan Judul : Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas

Nilai Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar

Dengan ini Menyatakan Bahwa

Karya Tulis lmiah (KTI) yang saya ajukan didepan Tim Penguji

adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuat oleh

siapapun.

Dengan pernyataan ini saya buat sebenarnya dan saya bersedia menerima

sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 07 Februari 2021

Yang Membuat Pernyataan

(Muh.Agung Agustam Kaslan)

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr. Akhmad.SE.,M.Si Dr.Rustan.SE.,M.Si,Ak.,CA.,CPA NIDN:0031126521 NIDN:0901126503

v

Page 6: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

ABSTRAK

Muh.Agung Agustam k, Tahun 2021.Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas Nilai Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar. Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Perpajakan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Akhmad dan Pembimbing II Rustan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan verifikasi lapangan BPHTB terhadap pendapatan hasil daerah kota Makassar efektif dikarenakan transaksi yang sesuai lebih tinggi dari pada yang tidak sesuai. Kata Kunci : Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas

Nilai Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar

vi

Page 7: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

ABSTRACT

Muh. Agung Agustam k , Year 2021. Evaluation of the BPHTB Field Verification Implementation of Incorrect Transaction Value in Makassar City. Scientific Writing of the Faculty of Economics and Business, Taxation Study Program, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor I Akhmad and Supervisor II Rustan. The Purpose of this study was to determine the Implementation of BPHTB Field Verification of Unsuitable Transactions in Makassar City. This type of research is a qualitative descriptive study. Data collection techniques using literature study, observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the implementation of field verification of BPHTB on regional revenue for Makassar city was effective because the appropriate transactions were higher than those that were not. Keywords: Evaluation of BPHTB Field Verification Implementation of

Incompatible Transaction Value in Makassar City

vii

Page 8: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai menakala Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “: Evaluasi

Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas Nilai Transaksi Yang Tidak

Sesuai Di Kota Makassar.”

Tugas Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah yang penulis buat ini bertujuan

untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Diploma (D3) pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada

kedua orangtua penulis bapak Kaslan dan ibu Nur Syamsi yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan do’a tulus tak pamrih.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak

akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai

viii

Page 9: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih banyak

disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong,SE.,MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. H. Andi rustam, SE., MM., Ak., CA., CPA Sebagai Ketua Prodi

D3 Perpajakan.

4. Bapak Prof.Dr.Akhmad,SE.,M.Si, Sebagai Pembimbing 1.

5. Bapak Dr.Rustan SE., M.Si.,Ak.,CA.,CPA Sebagai Pembimbing 2.

6. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak

menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Perpajakan (DIII) Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivias studi penulis.

9. Terimakasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu

yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

ini.

ix

Page 10: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Penelitian Karya Tulis

Ilmiah (KTI) ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua

pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa megharapkan

saran dan kritikannya demi kesempurnaan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah

(KTI) ini.

Mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru

Unversitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamu alaikum Wr.Wb

Makassar , 07 Februari 2021

Muh.Agung Agustam Kaslan

x

Page 11: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

DAFTAR ISI

SAMPUL AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA........................................i

MOTTOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...Aii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN AAAAAAAAAAAA.AAAAAAAAAAiv

SURAT PERNYATAAN AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.Av

ABSTRAK ...........................................................................................................vi

ABSTRACT ........................................................................................................vii

KATA PENGANTARAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4

1.4 Manfaat Peneltian ............................................................. 4

BAB II TINJAUAN TEORI ....................................................................... 5

2.1 Landasan Teori .............................................................................. 5

2.1.1 Pengertian Pajak ................................................................ 5

2.1.2 Fungsi Pajak ........................................................................ 6

2.1.3 Jenis Pajak .......................................................................... 6

2.1.4 Pajak BPHTB ...................................................................... 8

xi

Page 12: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

2.1.4.1 Pengertian Pajak BPHTB.................................. 8

2.1.4.2 Subjek Pajak ..................................................... 8

2.1.4.3 Objek Pajak ...................................................... 8

2.2 Kerangka Fikir ............................................................................. 11

2.3 Metode Penelitian .................................................................. 12

2.3.1 Lokasi danWaktu Penelitian ......................................... 12

2.3.2 Teknik Pengumpulan Data ........................................... 12

2.3.3 Jenis Dan Sumber Data ............................................... 13

2.3.4 Metode Analisis Data..................................... AAAA.14

BAB III.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 15

3.1 Sejarah BAPENDA Kota Makassar ......................................... 15

3.2 Struktur Organisasi ................................................................. 16

3.3 Job Description ....................................................................... 17

3.4 Hasil Penelitian Dan PembahasanAAAAAAAAAAA.. 23

3.4.1 Hasil PenelitianAAAAAAAAAAAAAAAAAA. 23

3.4.1.1. Proses Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB.. 25

3.4.1.2. Prosedur Verifikasi BPHTB dan Validasi BPHTB......26

3.4.1.3. Proses Pemungutan Pajak BPHTBAAAAA...A...27

3.5 PembahasanAAAAAA...AAAAAAAAAAAAAAAA..34

3.5.1. Evaluasi pelaksanaan verifikasi LapanganAAAAAAAA..34

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 36

4.1 Kesimpulan .................................................................................... 36

4.2 Saran ............................................................................................. 36

xii

Page 13: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 38

LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................40

xiii

Page 14: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1 Target dan Realisais pajak BPHTB 2018 AAAAAA............. 24

Tabel 2 Target dan Realisais Pajak BPHTB 2019 AAA.AAA............ 25

Tabel 3 Target dan Realisais Pajak BPHTB 2015-2019 ..........................31

Tabel 4 Jumlah Transaksi 3 Tahun Terakhir ...........................................34

xiv

Page 15: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.2 Kerangka Konseptual .............................................................. 10

3.2 Struktur Organisasi ................................................................. 16

xv

Page 16: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

i

Page 17: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak ialah iuran wajib kepada negara yang terhutang oleh orang

pribadi yang bersifat memaksa. Berdasarkan peraturan-peraturan yang

memperoleh prestasi kembali yang langsung ditunjuk dan membiayai

pengeluaran-pengeluaran umum yang berkenaan dengan peran negara

untuk menyelenggarakan pemerintahan.

Sumber potensi pajak yang layak digali sesuai keadaan

perekonomian dengan perkembangan pembangunan negara saat ini adalah

jenis pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan dan PBBP. BPHTB

ini merupakan pajak yang awalnya dipungut oleh Pemerintah Pusat,

namun dengan adanya pembaharuan dalam kebijakan otonomi daerah,

pemungutan dan peruntukan BPHTB dialihkan dari Pemerintah Pusat

kepada Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan

Hak Atas Tanah dan Bangunan, yang diubah menjadi Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2000 tentang Perubahan dari Undang-Undang Nomor 21

Tahun 1997. Sesudah dilakukan penggantian pajak BPHTB dari pajak

pusat ke pajak daerah, kemudian dikeluarkan Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 mengenai Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pajak BPHTB

yang sekarang ini telah dialikan menjadi pajak daerah, mengharuskan

kepada Pemerintah Daerah untuk mencetuskan peraturan daerah yang

Page 18: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

2

khusus mengatur tentang pengenaan pajak BPHTB tersebut. Dalam UU

No. 28 Tahun 2009. Kewenangan pemerintah daerah untuk membuat

peraturan daerah tentang pajak secara jelas ditentukan dalam UU No. 28

Tahun 2009, yaitu Pasal 95 ayat (1).

Salah satu contoh dari kebijakan Kota Makassar Nomor 14

Tahun 2010 tentang BPHTB. Ketetapan mengenai BPHTB yang ada

didalam Perda No. 14 Tahun 2010, secara kelengkapan mengadopsi Jurnal

Ilmiah Prodi Magister Kenotariatan, 2017-2018 173 ketentuan BPHTB

yang ada dalam UU No. 28 Tahun 2009. Salah satu peristiwa perolehan

hak yang wajib untuk dikenakan pajak BPHTB adalah perolehan hak yang

disebabkan oleh hibah wasiat atau pewarisan. Konsep pewarisan ini mulai

digunakan oleh masyarakat Indonesia asli. Sebagaimana yang diatur

dalam Pasal 957 KUH Perdata mengenai hibah wasiat disebutkan bahwa :

Hibah wasiat adalah suatu ikrar wasiat yang khusus, dengan

yang mewariskan kepada seorang beberapa barang- barangnya dari

sebuah jenis tertentu, contoh, semua barang- barangnya bergerak maupun

tak bergerak, atau memberikan hak pakai hasil atas seluruh harta

peninggalannya. Pengenaan tarif pajak BPHTB ditetapkan sebesar 0% (nol

persen) untuk waris/hibah wasiat yang diterima orang pribadi yang masih

dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat

ke atas atau satu derajat kebawah dengan pemberi hibah wasiat, termasuk

suami/istri. Pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB) didasarkan pada Undang-Undang No. 21 Tahun 1997 yang telah

Page 19: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

3

diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2000. Pada perkembangan

berikutnya sejak 1 Januari 2011 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) dialihkan pengelolaannya ke Pemerintah Daerah

sehingga menjadi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dengan

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009. Sebelum resmi menjadi Pajak

Daerah, hasil penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

(BPHTB) merupakan penerimaan negara yang harus dibagi antara

Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Pemerintah Pusat mendapatkan 20% dari hasil penerimaan BPHTB,

sedangkan imbangan pembagian kepada Pemerintah. Daerah sekurang-

kurangnya 80% dengan rincian :

a. 16% untuk Daerah Provinsi yang bersangkutan dan

disalurkan ke rekening kas Daerah Provinsi.

b. 64% untuk Daerah Kabupaten/Kota penghasil dan

disalurkan ke rekening kas Daerah Kabupaten/Kota.

BPHTB merupakan pungutan atas perolehan hak atas tanah dan

bangunan. Keberadaan BPHTB dikenakan kepada pribadi atau badan

karena perolehan hak atas tanah dan bangunan merupakan peristiwa

hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak oleh orang pribadi atau

badan.

Dengan demikian berdasarkan latar belakang di atas penulis

ingin mengangkat judul “evaluasi pelaksanaan verifikasi lapangan BPHTB

atas nilai transaksi yang tidak sesuai di Kota Makassar”

Page 20: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka

rumusaan masalah dalam penelitian ini yaitu “bagaimanakah evaluai

pelaksanaan verifikasi lapangan BPHTB atas nilai transaksi yang tidak

sesuai di Kota Makassar?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan..rumusan masalah diatas maka tujuan..penelitian ini

adalah sebagai berikut: untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan verifikasi

lapangan BPHTB atas nilai transaksi yang tidak sesuai di Kota Makassar.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yaitu:

1. Bagi Penulis

Penelitian bisa menambah pengetahuan kita dibidang

perpajakan, agar penulis bisa membandingkan antara teori dan fakta

yang ada dilapangan.

2. Bagi Pembaca

a) Penelitian bisa digunakan sebagai bahan referensi dan alat

perbandingan bagi peneliti yang melakukan penelitian yang sama.

b) Penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai bahan dalam melakukan

diskusi terkait dengan judul penelitian.

c) Agar penelitian ini bisa mengembangkan ilmu dibidang

perpajakan serta dapat memecahkan masalah terkait dengan objek

yang diteliti.

Page 21: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

5

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 LandasanTeori

2.1.1 Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-

undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan tidak membalas jasa secara

langsung. Menurut Charles E.McLure, pajak adalah kewajiban finansial

atau retribusi yang dikenakan terhadap wajib pajak (orang pribadi atau

badan) oleh negara atau insitusi yang fungsinya setara dengan negara

yang digunakan untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik.

Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya

produksi barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.

Pajak dalah kontribusi wajib pajak kepada kas Negara yang

terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat(pasal 1 ayat(1) Undang-undangNomor 16 Tahun

2009).

Menurut,Rochmat Soemitro, (2006) pajak adalah iuran rakyat

pada kas Negara berdasarka undang-undang (yang dapat dipaksakan)

dengan tiada dengan mendapatkan jasa timbale (kontraprestasi) yang

langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

membayarpengeluaran umum.

5

Page 22: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

6

2.1.2 Fungsi Pajak

Fungsi pajak terdiri dari 2 macam, yaitu :

1) Fungsi Pembiayaan (Budgetair)

Sebagai sumber biaya bagi pemerintah untuk membayar setiap

pengeluarannya.

2) Fungsi Mengatur (Regulerend)

Untuk mengatur serta menjalankan tugas bagi pemerintah pada

bidang sosial maupun ekonomi.

2.1.3 Jenis Pajak

Jenis pajak yang berlaku di Indonesia di kelompokan menjadi 3

bagian antara lain:

1) Menurut Golongan

a. Pajak Langsung

Pajak yang ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak

bersangkutan dan tidak dapat dilimpahkan kewajiban

perpajakannya kepada pihak lain. Contohnya Bea Perolehan Hak

Atas Tanah dan Bangunan

b. Pajak Tidak Langsung

Pajak yang dapat dilimpahkan kewajiban perpajakannya

kepada orang lain.

Contohnya: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2) Menurut Sifat

a. Pajak Subjektif

6

Page 23: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

7

Pajak yang dikenakan pada keadaan subjek pajak (Wajib

pajak) sehingga dapat mempengaruhi besarnya kewajiban

perpajakan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak.Contoh Pajak

Penghasilan (PPh) dengan memperhatikan penghasilan tidak kena

pajak (PTKP).

b. Pajak Objektif

Pajak yang dikenakan untuk melihat kondisi dari wajib

pajak.

Misalnya; pajak pertambahan nilai.

3) Menurut Lembaga Pemungut.

a. Pajak Negara atau Pajak Pusat

Pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah

pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.

Contoh: PPh, PPN, PPnBM.

b. Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan pajak yang dibebankan oleh

pemerintah daerah untuk membayar pengeluaran daerahnya.

Misalnya: pajak hotel, pajak restoran, pajak air

permukaan, pajak reklame, pajak rokok, pajak hiburan, pajak

penerangan jalan, pajak mineral bukan logam serta batuan, pajak

parkir, pajak sarang burung walet, pajak bumi serta bangunan,

atau pun bea perolehan atas tanah serta bangunan.

7

Page 24: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

8

2.1.4 Pajak BPHTB

2.1.4.1 Pengertian Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

ialah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan

bangunan. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah

perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan

diperolehnya hak atas tanah dan bangunan oleh orang pribadi atau

badan. Hak atas tanah adalah hak atas tanah termasuk hak

pengelolaan, beserta bangunan diatasnya sebagaimana undang-

undang nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok

Pokok Agraria dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.4.2 Subjek Pajak

Subjek pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

ialah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan

bangunan.

2.1.4.3 Objek Pajak

Yang menjadi objek pajak menurut Undang-Undang No. 28 Tahun

2009 tentang BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan bangunan, yang

meliputi:

a. Pemindahan hak karena:

1. Jual beli

2. Tukar menukar

3. Hibah

8

Page 25: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

9

4. Hibah wasiat

5. Waris

6. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainya

7. Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan

8. Penunjukan pembeli dalam lelang 22

9. Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap

10. Penggabungan usaha

11. Peleburan usaha

12. Pemekaran usaha

13. Hadiah

b. Pemberian hak baru karena

1. Kelanjutan pelepasan hak

2. Di luar pelepasan hak

Sesuai dengan Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang No. 20 Tahun

2000, ada enam hak atas tanah yang perolehannya merupakan objek

BPHTB (Siahaan, 2003:65). Keenam hak yang menjadi objek BPTHB

diuraikan sebagai berikut.

a. Hak milik

b. Hak guna usaha

c. Hak guna bangunan

d. Hak pakai

e. Hak milik atas satuan rumah susun

f. Hak pengelolaan

9

Page 26: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

10

Adapun objek pajak yang tidak dikenakan BPHTB diuraikan sebagai

berikut (Siahaan, 2003:63).

1. Perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal

balik.

2. Negara untuk penyelenggaraan pemerintahan dan atau pelaksanaan

pembangunan guna kepentingan umum.

3. Badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan dangan syarat tidak menjalankan usaha atau

melakukan kegiatan lain di luar fungsi dan tugas badan atau

perwakilan organisasi tersebut.

4. Orang pribadi atau badan karena konversi hak dan perbuatan hukum

lain dengan tidak adanya perubahan nama.

5. Orang pribadi atau badan karena wakaf.

6. Orang pribadi atau badan yang digunakan untuk kepentingan ibadah.

10

Page 27: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

11

2.2 Kerangka fikir

Badan Pendapatan Daerah Kota

Makassar

Pelaksanaan BPHTB

Verifikasi Lapangan BPHTB atas

nilai transaksi yang tidak sesuai

Hasil

Analisis Data

11

Gambar (2.2) Kerangka Fikir

Page 28: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

12

2.3 Metode Penelitian

2.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di badan pendapatan daerah Kota Makassar,

berada di jalan Urip Sumoharjo No.08 Kota Makassar, adapun waktu

penelitian yaitu mulai Bulan Oktober sampai November 2020.

2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menyusun penulisan ini adalah sebagai berikut:

1) Pengamatan (observation)

Cara pengumpulan data dengan cara melakukan

pencatatan secara cermat dan sistematik mengenai evaluasi

pelaksanaan verifikasi lapangan BPHTB atas nilai transaksi yang tak

sesuai di Kota Makassar.

2) Wawancara

Pengambilan data dengan cara berkomunikasi langsung

dengan narasumber. Wawancara dilakukan pada karyawan

BAPENDA Kota Makassar yang berhubungan dengan evaluasi

pelaksanaan verifikasi lapangan BPHTB atas nilai transaksi yang tak

sesuai di Kota Makassar..

3) Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi yaitu dilakukan

dengan pengambilan data-data yang berkaitan dengan objek yang diteliti

yaitu mengambil data-data verifikasi lapangan BPHTB yang terdaftar di

BAPENDA Kota Makassar.

12

Page 29: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

13

2.3.3 Jenis Dan Sumber Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Dimana penilitian ini dilakukan dilapangan dan survey secara

langsung ditempat yang akan diteliti. Data yang diperoleh dari penelitian

dapat berupa hasil pengamatan, hasil wawancara dengan narasumber,

dokumentasi, serta catatan lapangan yang disusun peneliti selama proses

penelitian dilapangan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian

kualitatif sumber data yang diperoleh berasal dari kata-kata atau tindakan

dan selebihnya merupakan data.

1) Data primer

Data yang diperoleh secara langsung dari pejabat yang

berwenang atau tim verifikasi yang melakukan pelaksanaan

verifikasi lapangan yang terdapat di badan pendapatan daerah Kota

Makassar.

2) Data Sekunder

Data ini digunakan sebagai data penunjang bagi penyusun

dalam penelitian ini. Data ini diperoleh dari dokumentasi objek

penelitian serta dari buku-buku yang berkaitan dengan objek yang

diteliti dan literatur lainnya yang digunakan dalam melakukan

penelitian ini atau data-data yang sudah ada seperti data yang berasal

dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

13

Page 30: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

14

2.3.4 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif yaitu dengan menguraikan dan menggambarkan secara deskriftif

mengenai seperti apa pelaksanaan verifikasi lapangan BPHTB atas

transaksi yang tidak sesuai pada badan pendapatan daerah kota Makassar.

Page 31: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

15

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejaraah Singkat Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar

Sebelum terbentuknya dinas pendapatan kotamadya tingkat

Makassar, dinas pasar, dinas air minum dan dinas penghasilan daerah

dibentuk berdasarkan surat keputusan Walikotamadya Nomor

155/Kep/A/V/1973 tanggal 24 Mei 1973 terdiri beberapa sub dinas

pemeriksaan kendaraan tidak bermotor dan sub dinas administrasi.

Dengan adanya keputusan Walikotamadya daerah tingkat II

Ujung Pandang Nomor 74/S.Kep/A/V/1977 tanggal 1 April 1977 bersama

dengan surat edaran menteri dalam Negeri Nomor 3/12/43 tanggal 9

September 1975 Nomor Keu/3/22/33 tentang pembentukan dinas

pendapatan daerah Kotamadya Ujung Pandang telah disempurnakan dan

di tetapkan perubahan nama menjadi dinas penghasilan daerah yang

kemudian menjadi unit-unit yang menangani sumber-sumber keuangan

daerah seperti dinas Perpajakan, dinas Pasar dan sub dinas pelelangan

ikan dan semua sub-sub dinas dalam unit penghasilan daerah yang

tergabung dalam unit penghasilan daerah dilebur dan dimasukkan pada

unit kerja dinas pendapatan daerah Kotamadya Tingkat II Ujung Pandang,

seiring dengan adanya perubahan kotamadya Ujung Pandang menjadi

Kota Makassar, secara otomatis nama dinas pendapatan daerah

Kotamadya Ujung Pandang berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah

Kota Makassar.

15

Page 32: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

16

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1

(Sumber:Peraturan Walikota Nomor 110 Tahun 2016 Hal.25)

Page 33: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

17

3.3 Job Description

a. Kepala Badan

Badan pendapatan daerah mempunyai tugas membaantu walikota

melaksanakan fungsi penujangan urusan pemerintah di bidang keuangan

yang menjadi kewenangan daerah.

b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pembinaan

dan pelayann admistrasi kepada semua unit organisasi dilingkungan badan.

c. Sub Bagian Perencanaan dan pelaporan

Sub bagian perencanaan dan pelaporan mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program

kerja, moni toring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan program dan

kegiatan badan.

d. Sub Bagian Keuangan dan Aset

Sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan administrasi dan

akuntansi keuangan.

e. Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan

urusan umum, penatausahaan surat menyurat, urusan rumah tangga,

kehumasan, dokumentasi dan inventarisasi barang serta administrasi

kepegawaian.

f. Bidang Pendaftaran dan Pendataan

17

Page 34: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

18

Bidang pendaftaran dan pendataan mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan administrasi pendaftaran, pendataan, intensifikasi dan

pengembangan potensi serta rancangan bangun dan pengembangan

pengelolaan data dan informasi pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

g. Sub Bidang Pendataan Wilayah I

Sub Bidang Pendataan Wilayah I mempunyai tugas melakukan

kegiatan pelayanan administrasi pendaftaran, pendataan, intensifikasi,

ekstensifikasi dan pengembangan potensi dan verifikasi data Wajib Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah Wilayah I, meliputi Kecamatan Makassar,

Mamajang, Mariso, Rappocini, Tallo, Tamalate, Ujung Pandang, dan Wajo.

h. Sub Bidang Pendataan Wilayah II

Sub Bidang Pendataan Wilayah II mempunyai tugas melakukan

kegiatan pelayanan administrasi pendaftaran, pendataan, intensfikasi,

eksentifikasi, dan pengembangan potensi dan verifikasi data Wajib Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah Wilayah II, meliputi Kecamatan

Biringkanaya, Bontoala, Manggala, Panakukang, Tamalanrea, Ujung

Tanah, Kepulauan Sangkarang.

i. Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi

Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai

tugas melakukan pelayanan administrasi verifikasi dan validasi data Wajib

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, penetapan dan pengukuhan Wajib

18

Page 35: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

19

Pajak, penertiban NPWPD, pengolahan data dan informasi serta merancang

bangun pengembangannya.

j. Bidang Pajak I dan Retribusi Daerah

Bidang Pajak I dan Retribusi Daerah mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan administrasi pemungutan, penagihan, penetapan,

keberatan, pembukuan, verifikasi dan pelaporan, penagihan pajak I

meliputi Pajak Restoran, Pajak Mineral Bukan Logam, Pajak Sarang

Burung Walet, Pajak Parkir dan Penataan Objek Reklame serta Retribusi

Daerah.

k. Sub Bidang Restoran, Minerba, dan Sarang Burun Walet

Sub Bidang Restoran, Minerba, dan Sarang Burung Walet

mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi pemunguttan,

penagihan, penelitian dan verifikasi penyampaian pajak terutang,

pembayaran dan keberatan Pajak Restoran, Pajak Mineral Bukan Logam

dan Pajak Sarang Burung Walet.

l. Sub Bidang Reklame, Parkir dan Retribusi Daerah

Sub Bidang Reklame, Parkir dan Retribusi Daerah mempunyai

tugas melakukan pelayanan administrasi pemungutan, penagihan,

penelitian dan verifikasi penyampaian pajak terutang, pembayaran dan

keberatan Pajak Parkir dan penataan objek Pajak Reklame serta Retribusi

Daerah.

19

Page 36: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

20

m. Sub Bidang Penetapan, Pembukuan dan Pelaporan Retribusi Daerah

Sub Bidang Penetapan, Pembukuan dan Pelaporan Retribusi Daerah

mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi perhitungan, analisa

dokumen pembayaran, penetapan keberata, pengurangan dan perubahan

keputusan dan ketetapan serta verifikasi setoran, penatausahaan,

pembukuan dan pelaporan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

n. Bidang Pajak Daerah II

Bidang Pajak Daerah II mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan administrasi pemungutan, penagihan, penetapan,

keberatan, pembukuan, verifikasi dan pelaporan, penagihan Pajak II

meliputi Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air

Bawah Tanah.

o. Sub Bidang Hotel dan Air Bawah Tanah

Sub Bidang Hotel dan Air Bawah Tanah mempunyai tugas

melakukan pelayanan administrasi pemungutan, penagihan, penelitian, dan

verifikasi penyampaian pajak terutang, pembayaran dan keberatan Pajak

Hotel dan Air Bawah Tanah.

p. Sub Bidang Hiburan dan Pajak Jalan

Sub BIdang Hiburan dan Pajak Penerangan Jalan mempunyai tugas

melakukan pelayanan administrasi pemungutan, penagihan, penelitian dan

verifikasi penyampaian pajak terutang, pembayaran dan keberatan Pajak

Hiburan, Pajak Penerangan Jalan PLN dan Pajak Penerangan Jalan Non

PLN.

20

Page 37: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

21

q. Seksi Penetapan,Pembukuan dan Pelaporan Pajak

Seksi Penetapan Pembukuan dan Pelaporan Pajak mempunyai tugas

melakukan pelayanan administrasi perhitungan, analisa dokumen

pembayaran, penetapan keberatan, pengurangan dan perubahan keputusan

dan ketetapan serta verifikasi setoran, penatausahaan, pembukuan dan

pelaporan Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan PLN dan

Pajak Penerangan Jalan Non PLN.

r. Bidang Koordinasi,Pengawasan dan Perencanaan

Bidang Koordinasi, Pengawasan dan Perencanaan mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan, koordinasi, rekonsiliasi, pembinaan,

pemeriksaan, penindakan, pengenaan sanksi, merumuskan regulasi pajak

dan Retribusi Daerah serta perencanaan target pendapatan daerah.

s. Sub Bidang Koordinasi, Perencanaan dan Regulasi

Sub Bidang Koordinasi, Perencanaan dan Regulasi mempunyai

tugas melakukan analisa dan perencanaan target pendapatan, rekonsiliasi

penerimaan dan piutang, pengusulan penghapusan piutang, reviw dan

analisa perundang-undangan bidang pajak daerah dan

retribusi daerah serta ketentuan pelaksanaannya.

t. Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

mempunyai tugas melakukan pelayanan administrasi penagihan tunggakan

piutang pajak daerah dan retribusi daerah, keberatan, pembetulan,

21

Page 38: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

22

pembatalan, pengurangan ketetapan, dan penghapusan atau pengurangan

sanksi administrasi.

u. Sub Bidang Pembinaan, Pengawasan dan Penindakan Sub Bidang

Pembinaan, Pengawasan dan Penindakan mempunyai tugas

melakukan pembinan, pemeriksaan, pengawasan dan penindakan,

pengenaan sanksi, banding, penyitaan terhadap

pelanggaran pengelolaan Pajak Daerah dan retribusi Daerah.

v. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan

fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional

sesuai keahlian dan masing-masing dikoordinasikan oleh seorang

tenaga fungsional senior.

w. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

Di lingkungan Badan Pendapatan Daerah dapat dibentuk Unit

Pelaksanaan Teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Pembentukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja

Unit Pelaksanaan Teknis ditetapkan dengan peraturan walikota berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku setelah dikonsultasikan secara

tertulis dengan Gubernur.

22

Page 39: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

23

3.4 Hasil Penelitian Dan Pembahasan

3.4.1. Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan bagian yang menjadi

substansi dari penelitian ini yaitu “Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi Lapangan

BPHTB Atas Nilai Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar”, dengan

metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif kualitatif.

Penelitian ini dilakukan di kantor Bapenda Kota Makassar, untuk

mengetahui bagaimanakah Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas

Nilai Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar?

Tabel 1

TARGET DAN REALISASI PAJAK BPHTB

BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA MAKASSAR

2018

BULAN

TARGET

PERTAHUN

TARGET

BULANAN

REALISASI PERESENTASE (%)

PERBULAN 2018 PENERIMAAN

JANUARI 300.000.000.000 25.000.000.000 17.828.900.792 5,94%

FEBRUARI 300.000.000.000 25.000.000.000 13.522.719.112 4.51%

MARET 300.000.000.000 25.000.000.000 22.135.902.331 7,38%

APRIL 300.000.000.000 25.000.000.000 24.119.799.209 8,04%

MEI 300.000.000.000 25.000.000.000 27.509.865.555 9,17%

JUNI 300.000.000.000 25.000.000.000 8.737.238.032 2,91%

JULI 300.000.000.000 25.000.000.000 14.570.796.962 4,86%

AGUSTUS 300.000.000.000 25.000.000.000 15.159.595.621 5,05%

SEPTEMBER 300.000.000.000 25.000.000.000 15.547.378.488 5,18%

OKTOBER 300.000.000.000 25.000.000.000 18.336.057.260 6,11%

NOVEMBER 300.000.000.000 25.000.000.000 16.004.494.049 5,33%

DESEMBER 300.000.000.000 25.000.000.000 16.887.826.749 5,63%

TOTAL 300.000.000.000 300.000.000.000 210.360.574.161 7,12%

Sumber : (Bidang UPTD BPHTB)

23

Page 40: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

24

Pada tahun 2018 pajak BPHTB Kota Makassar mendapat capaian 7,12%

dari target yang ditentukan. Adapun hasil rincian pendapatan dari pajak BPHTB:

• Pajak BPHTB memiliki target ditahun 2018 sebanyak 300.000.000.000 dan

realisasinya sebanyak. 210.360.574.161 dan jika dipersentasikan mencapai

7,12% dari target yang ditetapkan

Tabel 2

TARGET DAN REALISASI PAJAK BPHTB

BADAN PENDAPATAN DAERAH KOTA MAKASSAR

2019

BULAN

TARGET

PERTAHUN

TARGET

BULANAN

REALISASI PERESENTASE (%)

PERBULAN 2019 PENERIMAAN

JANUARI 330.000.000.000 27.500.000.000 13.262.917.482 4,02%

FEBRUARI 330.000.000.000 27.500.000.000 15.799.057.212 4,79%

MARET 330.000.000.000 27.500.000.000 18.050.363.124 5,47%

APRIL 330.000.000.000 27.500.000.000 26.092.829.584 7,91%

MEI 330.000.000.000 27.500.000.000 3.974.053.684 1,20%

JUNI 330.000.000.000 27.500.000.000 6308.790.358 1,91%

JULI 330.000.000.000 27.500.000.000 13.398.526.721 4,06%

AGUSTUS 330.000.000.000 27.500.000.000 20.070.046.300 6,08%

SEPTEMBER 330.000.000.000 27.500.000.000 17.164.305.258 5,20%

OKTOBER 330.000.000.000 27.500.000.000 27.318.193.444 8,28%

NOVEMBER 330.000.000.000 27.500.000.000 21.470.533.912 6,51%

DESEMBER 330.000.000.000 27.500.000.000 49.849.441.699 15,11%

TOTAL 330.000.000.000 330.000.000.000 232.759.058.778 70,53%

Sumber : (Bidang UPTD BPHTB)

Pada tahun 2019 capaian pajak BPHTB 70,53% dari target yang ditentukan.

Adapun hasil rincian pendapatan dari pajak BPHTB:

24

Page 41: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

25

• Pajak BPHTB memiliki target ditahun 2019 sebanyak 330.000.000.000

dan realisasinya sebanyak 232.759.058.778 dan jika dipersentasikan

mencapai 70,53% dari target yang ditetapkan.

3.4.1.1. Proses Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB

Bapenda Kota Makassar memiliki tugas pokok membantu Walikota dalam

melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan otonomi di bidang

pendapatan daerah. Salah satu peraturan daerah yang terkait dengan hal tersebut

dalam hal pemungutan BPHTB adalah adanya penetapan mengenai Verifikasi

Lapangan (Verlap) atau pengecekan ke lapangan yang dilakukan petugas Bapenda.

Tindakan tersebut merupakan tahapan dalam proses administrasi, dan tujuan

kegiatan ini ialah untuk memperoleh, mengumpulkan, melengkapi,

menatausahakan, serta meneliti kebenaran penghitung.

Proses tersebut masuk ke dalam pendataan objek dan subjek Pajak Bumi

dan Bangunan (PBB) yang dilaksanakan oleh Bapenda yang diikuti dengan

kegiatan penilaian. Hasil dari Kegiatan Penilaian digunakan sebagai pembentukan

dan/atau pemeliharaan basis data SISMIOP (Sistem Manajemen Informasi Objek

Pajak), kegiatanya meliputi pengecekan ukuran luas sampai NJOP Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) per meter persegi, Bapenda juga ikut mengecek nilai pasar tanah

dan bangunan yang berlaku di daerah setempat. Informasi harga tanah ini akan

diperoleh pihak Bapenda dari berbagai sumber, termasuk para pelaku usaha jual

beli tanah. Dari hasil verifikasi tersebut Bapenda dapat menilai SSPD BPHTB

yang dilaporkan Wajib Pajak sudah sesuai atau tidak dengan kenyataan

sesungguhnya di lapangan.

25

Page 42: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

26

3.4.1.2. Prosedur Verifikasi BPHTB dan Validasi BPHTB

Prosedur verifikasi lapangan dan validasi BPHTB ialah suatu langkah yang

dilakukan Bapenda Kota Makassar untuk mengoreksi kelengkapan dokumen,

mencocokkan kebenaran data terkait dengan objek pajak yang tercantum pada

SSPD BPHTB untuk menghindari kecurangan Wajib Pajak dalam pembayaran

pajak BPHTB. Prosedur validasi yaitu mencocokkan kebenaran data terkait dengan

objek pajak yang tercantum pada SSPD-BPHTB.

Prosedur verifikasi hampir sama langkahnya dengan prosedur validasi

yaitu mencocokkan kebenaran data terkait dengan objek pajak yang tercantum

pada SSPD BPHTB. Fungsi dari verifikasi lapangan ini yaitu memastikan secara

nyata dan riil bahwa data tersebut benar-benar ada dan pembayaran BPHTB

terutang telah sesuai dengan data yang dilaporkan. Kedua prosedur tersebut sangat

berkaitan, karena verifikasi dan validasi berguna untuk memfilter kesalahan-

kesalahan yang dibuat oleh Wajib Pajak. Dalam Peraturan Walikota Makassar

Nomor 14 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,

tahapan verifikasi dan validasi yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah

Kota Makassar disebut dengan prosedur penelitian SSPDBPHTB. Prosedur ini

dilakukan setelah Wajib Pajak melakukan pembayaran BPHTB terutang dengan

menggunakan SSPD-BPHTB melalui Bendahara Penerimaan Dinas Pendapatan

atau pada Bank dan/atau tempat lain yang ditunjuk. Penelitian SSPDBPHTB

dilakukan oleh tim verifikasi, jika semua kelengkapan dan kesesuaian data objek

pajak terpenuhi maka akan dilakukan validasi. Setelah itu, SSPD-BPHTB akan

ditandatangani oleh Kepala Bidang Penetapan dan Verifikasi, yang kemudian akan

26

Page 43: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

27

diberikan kepada Wajib Pajak untuk SSPD-BPHTB lembar 1, 3 dan 5 dan sisanya

diambil oleh Bapenda sebagai arsip.

3.4.1.3. Proses Pemungutan Pajak BPHTB

Secara umum proses pemungutan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan di Kota Makassar sebagai berikut.

1. Wajib pajak yang ingin mengurus pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) dapat langsung datang ke kantor Badan Pendapatan Daerah

(BAPENDA)

2. Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) wajib pajak mengisi blangko dan

administrasi lainnya yang terdiri dari SSPD dan SPTPD BPHTB. Untuk SSPD

BPHTB atas 6 (enam) lembar dengan rincian.

a) Lembar 1 untuk Wajib Pajak

b) Lembar 2 untuk PPAT/Pejabat Lelang

c) Lembar 3 untuk Kantor Bidang Pertanahan sebagai lampiran permohonan

pendaftaran

d) Lembar 4 untuk fungsi pelayanan sebagai lampiran permohonan penelitian

SSPD BPHTB

e) Lembar 5 untuk bank yang ditunjuk/ Bendahara penerimaan sebagai arsip

(dalam lembar 5 diterima oleh Bendahara BAPENDA)

f) Lembar 6 untuk bank yang ditunjuk/ Bendahara penerima sebagai laporan

kepada fungsi pembukuan/pelaporan.

3. Setelah pengisian SSPD BPHTB Selanjutnya petugas dalam hal ini Bidang

Pendataan Dinas Pendapatan Daerah bekerja sama dengan tim dari Kantor

27

Page 44: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

28

Pertanahan memeriksa ke lapangan apakah di tanah tersebut terdapat bangunan

atau tidak

4. Setelah melakukan pendataan atau pemeriksaan dilapangan didapat bahwa

adanya bangunan maka selanjutnya pegawai menghitung dan menetapkan

beasarnya pajak yang terhutang.

5. Selanjutnya Wajib Pajak harus membayar pajak terutang ke Bendahara di Badan

Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Makassar

Secara keseluruhan Mekanisme dan Prosedur Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan (BPHTB) di Kota Makassar terdiri atas:

a. Prosedur Pengurusan Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

adalah prosedur penyiapan rancangan akta pemindahan hak atas tanah dan/ atau

bangunan sekaligus penghitungan besar BPHTB terutang Wajib pajak.

b. Prosedur Penelitian Surat Setoran Pajak daerah (SSPD) adalah prosedur

verifikasi yang dilakukan BAPENDA atas kebenaran dan kelengkapan SSPD

BPHTB dan dokumen pendukungnya.

c. Prosedur Pembayaran BPHTB adalah prosedur pembayaran pajak terutang yang

dilakukan oleh wajib pajak dengan menggunakan SSPD BPHTB.

d. Prosedur Pendaftaran Akta Pemindahan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

adalah prosedur pendaftaran akta ke kepala kantor Pertanahan dan penerbitan

akta oleh PPAT.

e. Prosedur Pelaporan BPHTB adalah prosedur pelaporan realisasi penerimaan

BPHTB dan akta pemindahan hak.

28

Page 45: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

29

f. Prosedur Penagihan BPHTB adalah prosedur penetapan Surat Tagihan Pajak

Daerah BPHTB, SKPD kurang Bayar BPHTB/SKPD Kurang Bayar Tambahan

BPHTB, dan Surat Teguran yang dilakukan oleh BAPENDA.

g.Prosedur Pengurangan BPHTB adalah prosedur penetapan

persetujuan/penolakan atas pengajuan pengurangan BPHTB yang diajukan oleh

Wajib Pajak.

Perhitungan Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

Berikut adalah rumus dasar perhitungan tarif BPHTB:

Tarif Pajak 5% x Dasar Pengenaan Pajak (NPOP – NPOPTKP)

Seperti diketahui, besarnya NPOPTKP di masing-masing wilayah berbeda-

beda, namun berdasarkan Undang-Undang No. 28 tahun 2009 pasal 87 ayat 4

ditetapkan besaran paling rendah sebesar Rp60.000.000 untuk setiap wajib pajak.

Dalam pemungutan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

mengunakan sistem pemungutan pajak Self Assessment System. Dalam

pelaksanaan pemungutan Bea bea perolehan hak atas tanah dan bangunan

(BPHTB) di Kota Makassar dengan sistem self assessment, belum sepenuhnya

berjalan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. Wajib pajak

belum menggunakan Nilai Perolehan Obyek Pajak (NPOP) yang sebenarnya

sebagai dasar penghitungan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

Perkembangan penerimaaan pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

pada Kota Makassar dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

29

Page 46: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

30

Tabel 3 Data Target dan Realisasi Penerimaan Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) Kota Makassar Tahun 2015- 2019

Tahun

Target Perubahan

Realisasi

%Capaian

Dari Target

Perubahan

2015 228.371.436.000 150.456.376.589 65,88

2016 288.766.719.000 188.933.945.304 0,00

2017 287.891.478.000 272.826.084.740 94,77

2018 300.000.000.000 210.360.574.161 70,12

2019 330.000.000.000 232.812.018.732 70,55

Sumber Data : Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar

Dalam pengalihan suatu jenis pajak, akan terdapat sejumlah kendala atau

faktor-faktor penghambat, terlebih-lebih apabila jenis pajak tersebut merupakan

jenis pajak baru bagi daerah seperti Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB). Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di Badan

Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kota Makassar , maka faktor penghambat yang

ada di lapangan adalah :

1. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Faktor Tingkat Kesadaran Wajib Pajak

Adapun hasil wawancara yang dilakukan di Bapenda Kota

Makassar sebagai berikut:

Narasumber ( Tim Verifikasi Lapangan)

1. Apa tugas dari Tim verifikasi lapangan BPHTB?

30

Page 47: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

31

“Tugasnya yaitu :

"1) Mengelola database objek pajak yang termasuk dalam wilayah

wewenangnya.

“ 2) Menyediakan data objek pajak atas permintaan dari Fungsi

Pelayanan

“ 3) Melaksanakan perhitungan nilai pajak BPHTB

“ 4) Mencocokkan data dalam SPTPD BPHTB dan SSPD BPHTB

dengan keadaan di lapangan

“ 5) Melaksanakan verifikasi lapangan jika data yang terkait tidak

sesuai dengan keadaan fisiknya

2. Berapa target realisasi pajak BPHTB tahun 2018-2019?

“Target realisasi pajak BPHTB dari tahun ketahun itu

mengalami peningkatan, akan tetapi kalau targetnya terealisasi

saya kira targetnya memang tinggi supaya kita memacu untuk kita

bisa maksimalkan”.

Adapun target yang dikenakan tahun 2018-2019 yaitu :

Pajak BPHTB :

� 2018 (Rp300.000.000.000,-)

� 2019 (Rp330.000.000.000,-)

3. Adakah kendala dan hambatan yang dihadapi dalam verifikasi

lapangan BPHTB Bapenda Kota Makassar?

Hambatannya yaitu:

31

Page 48: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

32

1). Wajib pajak menolak untuk dilakukan verifikasi lapangan.

Alasan lainnya terkait dengan tidak bersedianya wajib pajak

untuk di verifikasi lapangan adalah tidak adanya landasan

hukum atas pelaksanaan verifikasi lapangan. Wajib pajak juga

sangat menyayangkan akan ketimpangan antara Nilai Jual

Objek Pajak Pajak Bumi dan Bangunan dibandingkan dengan

nilai pasar.

2) Aksesibilitasi lokasi objek pajak yang cukup jauh yang harus di

verifikasi lapangan. Banyaknya verifikasi lapangan yang harus

dilakukan, tidak dipungkiri ada beberapa lokasi objek pajak

yang memang sulit untuk dijangkau oleh petugas verifikasi

lapangan.

4. Adakah langkah-langkah penyelesaian yang di lakukan tim

verifikasi lapangan BPHTB?

“Salah satu penyelesaiannya Menjadwalkan dan melakukan

pembagian petugas verifikasi lapangan ke lokasi objek pajak.

Banyaknya wajib pajak yang harus dilaksanakan verifikasi

lapangan, semakin banyak juga tenaga yang harus dikeluarkan oleh

petugas yang bersangkutan

5 .Apakah setelah evaluasi pelaksanaan verifikasi lapangan wajib pajak

semakin sadar akan ketaatan wajib pajak?

32

Page 49: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

33

“ Jika melihat hal ini jawabannya ada dua bisa iya dan bisa tidak

karena menyangkut kesadaran masing-masing wajib pajak itu

sendiri.

6. Berapakah jumlah transaksi yang sesuai dan tidak sesuai Di kota

Makassar 3 tahun terakhir?

Tabel 4 jumlah transaksi 3 tahun terakhir

No. Tahun

BPHTB

Dibayar

BPHTB

Nihil

Transaksi Sesuai Transaksi

Tidak Sesuai

Jumlah

01 2017 3463 6326 - - 9789

02 2018 4950 6033 10275 708 21966

03 2019 5417 3461 8342 536 17756

Data tersebut dapat digambarkan bahwa, pada saat verifikasi

lapangan masih ditemukan transaksi yang tidak sesuai , seperti yang

terjadi pada 2018 dari 21.966 BPHTB/SSPD terdapat 708

BPHTB/SSPD tidak sesuai atau sebesar : 3,26 %, sedangkan 2019

dari 17.756 BPHTB/SSPD terdapat 536 BPHTB/SSPD Tidak sesuai

atau 3,01 %. Dari data tersebut menggambarkan kemungkinan dapat

terjadi perbedaan nilai transaksi yang disepakati oleh para pihak dan

dituangkan dalam akta, dengan nilai transaksi yang digunakan

sebagai dasar perhitungan BPHTB menurut penilaian Bapenda.

33

Page 50: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

34

3.5. Pembahasan

3.5.1. Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi Lapangan BPHTB Atas Nilai

Transaksi Yang Tidak Sesuai Di Kota Makassar

a) Efektivitas, penerimaan pajak daerah dimaksimalkan dan mencari wajib

pajak yang curang merupakan tujuan verifikasi lapangan. Verifikasi

lapangan yang dilaksanakan menjadikan target yang ditetapkan

terlampaui, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Badan Pendapatan

Daerah Kota Makassar mampu mencapai tujuan.

b) Efisiensi, dinilai berdasarkan berapa banyak usaha yang dilakukan untuk

mencapai tujuan. Usaha yang dimaksud adalah apapun yang dilakukan

oleh instansi, baik berupa pengeluaran uang ataupun pemberdayaan

sumber daya manusia. Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar terkait

pelaksanaan verifikasi lapangan tidak mengeluarkan uang sama sekali

karena fasilitas yang mereka butuhkan sudah disediakan, selain itu Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar juga mensiasati pengecekan lokasi

dengan mendatangi lokasi objak pajak yang terdekat kemudian

dilanjutkan mendatangi objek pajak yang lokasinya sulit untuk dijangkau.

c) Kecukupan, penentuan hasil verifikasi lapangan yang telah ditetapkan

paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya Surat Setoran Pajak Daerah

dengan kenyataannya sudah sangat baik. Petugas membuat perencanaan

untuk pengaturan lamanya verifikasi lapangan. Pengelompokan lokasi

objek pajak yang akan di verifikasi lapangan diatur untuk memudahkan

petugas. Lokasi objek pajak yang dekat atau satu wilayah dikelompokkan

34

Page 51: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

35

jadi satu, begitu juga untuk lokasi objek pajak yang jauh dan sulit

dijangkau, kemudian baru dilakukan verifikasi lapangan. Batasan waktu

selama 3 (tiga) hari untuk menentukan hasil verifikasi lapangan mampu

dibuat oleh petugas.

d) Pemerataan, sosialisasi atau yang lebih dikenal dengan pendekatan

personalisasi terkait dengan pelaksanaan verifikasi lapangan sudah

dilaksakan sesuai dengan tujuan awal yang ingin dicapai. Pendekatan

persolalisasi yang tepat sasaran membuat petugas menjadi sedikit

terbantu, karena wajib pajak menjelaskan kondisi dan keadaan mereka

yang sebenar-benarnya yang berdampak pada penetapan nilai transaksi

yang sesungguhnya. Pemerataan informasi terkait dengan pelaksanaan

verifikasi lapangan dikatakan sudah tepat sasaran, dan hasil verifikasi

lapangan juga sesuai dengan apa yang wajib pajak inginkan.

e) Responsivitas, indikator responsivitas ini dinilai negatif. Negatif ini

maksudnya adalah wajib pajak tidak menginginkan adanya verifikasi

lapangan. Alasan wajib pajak tidak menginginkan verifikasi lapangan

adalah belum adanya regulasi yang mengatur, Nilai Jual Objek Pajak

Pajak Bumi dan Bangunan dibandingkan dengan nilai pasar sangat jauh

bedanya.

f) Ketepatan, wajib pajak sudah melaksanakan pencantuman Nilai

Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak yang sudah ditetapkan melalui

Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2009 tentang Bea Perolehan Hak atas

Tanah dan Bangunan dengan baik, sesuai jenis peralihannya.

35

Page 52: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa:

Tingkat penerimaan pajak BPHTB pada periode 2015-2019 berturut-turut

adalah 65,88%, 0,00%, 94,77%, 70,12% dan 70,55%

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2015-2019

Pemerintah Kota Makassar mampu melaksanakan dan meningkatkan

kinerja keuangan dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah secara

efektiv. Meskipun pada tahun 2015 dan 2016 kurang efektiv, namun pada

3 tahun selanjutnya yaitu tahun 2017, 2018 dan 2019 meningkat menjadi

sangat efektiv. Pada saat verifikasi lapangan masih ditemukan transaksi

yang tidak sesuai, seperti yang terjadi pada 2018 dari 21.966

BPHTB/SSPD terdapat 708 BPHTB/SSPD tidak sesuai sedangkan 2019

dari 17.756 BPHTB/SSPD terdapat 536 BPHTB/SSPD Tidak sesuai. Dari

data tersebut menggambarkan kemungkinan dapat terjadi perbedaan nilai

transaksi yang disepakati oleh para pihak dan dituangkan dalam akta,

dengan nilai transaksi yang digunakan sebagai dasar perhitungan BPHTB

menurut penilaian Bapenda.

4.2 Saran

a. Membuat Dasar Hukum Verifikasi Lapangan yang didalamnya mencakup

tentang pengertian, tujuan, manfaat, standar operasional prosedur, objek

36

Page 53: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

37

pajak yang dikenai verifikasi lapangan, proses pengajuan keberatan beserta

dampaknya serta informasi lainnya supaya pelaksanaan verifikasi lapangan

lebih bisa diterima oleh wajib pajak, hal tersebut mengingat karena selama

ini dasar hukum pelaksanaannya hanya mengandalkan bahwa verifikasi

wajib dilakukan karena sudah dari dulu demikian

b. Bekerja sama dengan seorang penilai properti supaya hasil verifikasi yang

didapatkan bisa lebih valid dan penilai propertipun bisa memastikan harga

wajar yang sesungguhnya tanpa merugikan wajib pajak serta Badan

Pendapatan Daerah Kota Makassar.

37

Page 54: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

37

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku & Artikel

Sumber Internet :

2005). Aspek Perpajakan dalam Pengalihan Hak Atas Tanah

Budi Ispriyaso, (Bangunan di Kabupaten Badung (Doctoral

dissertation,Universitas Udayana)(Doctoral dissertation, Doctoral

dissertation, Universitas Udayana).

Cintia, Istri; Gede, P.P.; dan Sumerthayasa, Arya. Pelaksanaan Pemungutan

Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam Jual

Beli Tanah dan

dan/atau Bangunan karena Adanya Transaksi Jual Beli, Masalah-masalah

Hukum, Volume 34 (4).

Kokasih., 2012, Analisis Sistem Pajak BPHTB dari Pajak Pusat menjadi Pajak

Daerah terhadap PAD Kabupaten Karawang,

http://www.unsika.ac.id/sites/default/

files/upload/Analisis%20Sistem%20Pajak%20BPHTB%20dari%20Pusat%20

menjadi% 20Pajak%20Daerah.pdf, Diakses 27 Mei 2015, Hal. 1-10.

Mardiasmo (2016) Perpajakan, Edisi terbaru 2016, Yogyakarta: Andi. Peraturan

Daerah Kota Makassar No.2 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Kota Makassar No.3 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah

Kota Makassar.

Santoso, Urip. Pendaftaran dan Peralihan Hak atas Tanah. Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015.

Soemahamidjaja Soeparman. 2008. Pajak Berdasarkan Azas Gotong-royong.

Jakarta. Erlangga

Soemitro Rochmat. 1998. Dasar-dasar Hukum pajak dan pajak Pendapatan.

Rafika Aditama.

Soemitro, Rochmat dan Dewi Kania Sugiharti, Asas Dan Dasar Perpajakan, Edisi

Revisi 1, Cet. I, PT. Refika Aditama, Bandung, 2004.

Supramono dan Theresia Woro Damayanti, Perpajakan Indonesia Mekanisme dan

Perhitungan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005

Tony Marsyahrul, 2005. Pengantar Perpajakan, Jakarta : Grasindo.

Versi, Setyawati., 2013, Sitem Pengalihan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB) menjadi Pajak Daerah Di Kabupaten Tulungagung,

38

Page 55: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/2276/baca-

artikel, Diakses 27 Mei 2015, Hal. 1-20.

Waluyo., 2011, Perpajakan Indonesia Edisi 10, Selemba Empat, Jakarta. Peraturan

Daerah Kota Makassar No.3 Tahun 2010 Tentang Pajak Daerah Kota

Makassar.

(https://pajaktaxes.blogspot.com/2007/06/subjek-dan-objek-bphtb.html/24

Agustus 2020/23:06)

(https://www.neliti.com/id/publications/193747/evaluasi-pelaksanaan-verifikasi-

lapangan-bea-perolehan-hak-atas-tanah-dan-bangunan/24 Agustus 2020/ 23:04)

http://www.unsika.ac.id/sites/default/

files/upload/Analisis%20Sistem%20Pajak%20BPHTB%20dari%20Pusat%20menjadi%

20Pajak%20Daerah.

39

Page 56: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

40

Page 57: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …

DOKUMENTASI

A. Kantor Tampak Depan

B.Tampak Dalam

41

Page 58: EVALUASI PELAKSANAAN VERIFIKASI LAPANGAN BPHTB ATAS …