evaluasi pelaksanaan lesson study dalam …

12
Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt 70 EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM MENGIDENTIFIKASI DAN MENGASESMEN ABK PADA PADA SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK ANAK USIA DINI OLEH GURU PAUD DI KAB. JEMBER Lailil Aflahkul Yaum, S.Pd., M.Pd [email protected]/ Prodi PLB FIP IKIP PGRI Jember ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat perolehan proses pelaksanaan plan/ perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan refleksi kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen Anak Berkebutuhan Khusus pada pada setting pendidikan inklusif untuk Anak Berkebutuhan Khusus Anak Usia Dini (ABK AUD) oleh guru Pendidkan Anak Usia Dini di Kab. Jember. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data berupa tulisan atau lisan mengenai program lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di Kabupaten Jember. Desain penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi dengan model penelitian analisis. Pada berlangsungnya kegiatan pada kegiatan Study lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK AUD pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di Kabupaten Jember diperoleh nilai kriteria mencapai 83,5% dengan kriteria baik. Sarana dan prasarana pada proses pembelajaran sebagai media dalam menunjang kegiatan pembelajaran berlangsung memperoleh 81,5%. Dilihat dari aspek kualifikasi pendidikan guru memperoleh 95 % artinya telah sesuai dengan nilai standar kualifikasi yaitu S1 dengan latarbelakang pendidikan pendidikan PGPAUD, dari segi aspek pelatihan guru memperoleh 93,5% telah mengikuti diklat dan 85% guru telah memperoleh sertifikasi. Ketercapaian perencanaan pembelajaran telah sesuai dengan standar proses dengan perolehan 86,29% yaitu kriteria baik. Kriteria dengan penilaian baik menunjukkan bahwasannya pemateri memiliki kualitas kompetensi dalam perencanaan pembelajaran, diantaranya kemampuan guru memformulasikan goal pembelajaran pada materi telah sesuai dengan karakteristik ABK. Hasil penelitian menunjukkan mengungkapkan bahwa dampak dari kegiatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh Guru Pendidkan Anak Usia Dini di Kab.Jember dalam kriteria cukup baik.

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

70

EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM MENGIDENTIFIKASI

DAN MENGASESMEN ABK PADA PADA SETTING PENDIDIKAN INKLUSIF

UNTUK ANAK USIA DINI OLEH GURU PAUD DI KAB. JEMBER

Lailil Aflahkul Yaum, S.Pd., M.Pd

[email protected]/ Prodi PLB FIP IKIP PGRI Jember

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat perolehan proses pelaksanaan plan/

perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan refleksi kegiatan lesson study dalam

mengidentifikasi dan mengasesmen Anak Berkebutuhan Khusus pada pada setting

pendidikan inklusif untuk Anak Berkebutuhan Khusus Anak Usia Dini (ABK AUD)

oleh guru Pendidkan Anak Usia Dini di Kab. Jember. Pendekatan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif untuk menghasilkan data berupa tulisan atau lisan

mengenai program lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK

pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di Kabupaten

Jember. Desain penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi dengan model

penelitian analisis. Pada berlangsungnya kegiatan pada kegiatan Study lesson study

dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK AUD pada setting pendidikan

inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di Kabupaten Jember diperoleh nilai

kriteria mencapai 83,5% dengan kriteria baik. Sarana dan prasarana pada proses

pembelajaran sebagai media dalam menunjang kegiatan pembelajaran berlangsung

memperoleh 81,5%. Dilihat dari aspek kualifikasi pendidikan guru memperoleh 95 %

artinya telah sesuai dengan nilai standar kualifikasi yaitu S1 dengan latarbelakang

pendidikan pendidikan PGPAUD, dari segi aspek pelatihan guru memperoleh 93,5%

telah mengikuti diklat dan 85% guru telah memperoleh sertifikasi. Ketercapaian

perencanaan pembelajaran telah sesuai dengan standar proses dengan perolehan

86,29% yaitu kriteria baik. Kriteria dengan penilaian baik menunjukkan bahwasannya

pemateri memiliki kualitas kompetensi dalam perencanaan pembelajaran, diantaranya

kemampuan guru memformulasikan goal pembelajaran pada materi telah sesuai

dengan karakteristik ABK. Hasil penelitian menunjukkan mengungkapkan bahwa

dampak dari kegiatan pengelolaan pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan lesson

study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan

inklusif untuk ABK AUD oleh Guru Pendidkan Anak Usia Dini di Kab.Jember dalam

kriteria cukup baik.

Page 2: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

71

PENDAHULUAN

Kabupaten Jember memiliki 1383 TK/PAUD. Oleh karena itu, setiap desa atau dusun

memiliki TK/PAUD. Namun sekolah tersebut masih belum inklusif dikarenakan minimnya

pengetahuan guru PAUD dalam menangani anak berkebutuhan khusus, persepsi negative

tentang anak berkebutuhan khusus. Pandangan dan persepsi masyarakat tentang anak

berkebutuhan khusus tidak mempunyai kemampuan atau potensi daya guna dalam ikut

berperan dalam proses pembangunan dan dapat melemahkan atau mematikan potensi anak.

Oleh karena itu, dapat di awali dari pendidikan yang paling rendah dengan memupuk dan

menggali potensi anak berkebutuhan khusus melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam

meningkatkan potensi anak, maka diperlukan pemahaman dan pengetahuan anak

berkebutuhan khusus pada guru PAUD, sehingga Guru tersebut mampu menangani anak dan

mampu memberikan paradigma baru tentang potensi anak berkebutuhan khusus kepada

masyarakat setempat. Salah satu cara untuk meningkatkan potensi guru dalam menangani

anak berkebutuhan khusus diantaranya melalui Lesson Study. Lesson Study merupakan suatu

salah satu cara untuk dapat meningkatkan kemampuan kegiaatan belajar mengajar guru dan

siswa.

Menurut Susilo, dkk. (2009:3) Lesson Study merupakan suatu bentuk utama

meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan keprofesionalan guru yang dipilih

oleh guru-guru jepang. Lesson Study dilaksanakan dengan tiga bagian atau tahap yaitu

perencanaan (Plan), pelaksanaan (Do), dan refleksi (See). Ketiga tahap tersebut dilakukan

secara berulang (Siklus). Tahap perencanaan (Plan) bertujuan untuk memperoleh hasil

rancangan pembelajaran yang mampu membuat siswa secara aktif, efektif dan

membangkitkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Tahap pelaksaan (Do) untuk

mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang telah direncanakan. Tahap refleksi

(See) untuk mengetahui negatif dan positif atau kurang dan lebihnya pelaksanaan

pembelajaran. Serangkaian kegiatan mulai tahap awal hingga akhir yaitu Plan sampai See

dilakukan secara kolaboratif (Susilo, 2009:34-36). Salah satu usaha untuk mengoptimalakan

rencana dan penerapan Penyelenggaraan pendidikan inklusif anak usia dini pada Guru

Pendidikan Anak Usia Dini di Kab. Jember dengan melaksanakan kegiatan Lesson study

Identifikasi dan Asessmen anak berkebutuhan khusus pada guru PAUD di Jember.

Page 3: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

72

Menurut Lewis (2011:9) lesson study dapat menjadi acuan untuk membina guru dalam

meningkatkan profesional menganalisis suatu pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam

bentuk Kegiatan pembelajaran berbasis riset serta dapat menemukan inovasi pembelajaran

tertentu. Sedangkan menurut Rusman (2010:384) Lesson study merupakan salah satu model

atau strategi pembinaan profesi pendidik melalui analisis dan pengkajian kegiatan

pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan asas-asas kerjasama dan

mutual learning untuk membangun learning community.

Lesson study sebagai strategi peningkatan keprofesionalan tenaga guru di Jepang, saat

ini menyebar ke berbagai Negara maju termasuk Amerika Serikat dan Negara berkembang

termasuk Indonesia. Berikut gambaran umum tentang keunggulan lesson study menurut

Lewis, Perry dan Hurd (2003) dalam (Hendayana, 2006).

Dalam hasil fakta dilapangan bahwasannya guru guru Guru Pendidikan Anak Usia

Dini yang mengikuti program pelaksanaan lesson study dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD di Kab. Jember

cenderung membutuhkan bimbingan atau pengawasan lebih lanjut dalam

mengimplementasikan cara mengidentifkasi dan asesmen ABK sehingga penanganan secara

dini pada ABK juga belum optimal, hal ini terbukti masih adanya beberap guru dalam

kesehariannya sering untuk berkomunikasi dan berkonsultasi yang berkaitan dengan ABK

yang sebenarnya telah dibahas dalam program tersebut, selain itu dari hasil wawancara guru

guru paud masih memerlukan program tambahan dalam meningkatkan kualitas pengetahuan

yang berhubungan dengan Anak berkebutuhan khusus di Sekolah AUD. Hal ini dikarenakan

lesson study yang telah dilaksanakan mempunyai jangka waktu yang cukup relatif pendek

dibandingkan dengan materi yang telah diberikan. Adapun fungsi evaluasi sangat penting

terutama dalam pelaksanaan program pelaksanaan lesson study dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di

Kabupaten Jember. Fungsi evaluasi dalam program ini adalah untuk mendapat data

pembuktian yang akan memaparkan tingkat kemampuan dan keberhasilan serta kefektifan

dalam seorang guru PAUD dalam mencapai tujuan yang telah diberikan.

Menurut Ngalim, Purwanto, (2004:5) guru dan pengawas pendidikan dalam menilai

kefektifan dalam proses kegiatan belajar mengajar dan metode yang digunakan dalam

mengevaluasi CIPP yaitu Context, Input, Process, Product. Penilaian kompetensi guru

Page 4: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

73

PAUD dalam pengelolaan pelaksanaan program pelaksanaan lesson study dalam

mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD

oleh guru PAUD di Kabupaten Jember perlu dilakukan dalam lingkup yang lebih luas,

karena selama ini khususnya di Kabupaten Jember diperlukan evaluasi terhadap program

tersebut sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program selanjutnya,

khususnya peningkatan mutu pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam menangani

anak berkebutuhan khusus anak usia dini. Pengelolaan pembelajaran mencakup semua

kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan khusus pengajaran

(menentukan entry behavior siswa, menyusun rencana pelajaran, memberi informasi,

bertanya, menilai dan sebagainya) (Rohani, 2004: 123).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menghasilkan data

berupa tulisan atau lisan mengenai program lesson study dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di

Kabupaten Jember. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif

digunakan untuk mengungkap proses kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di

Kab. Jember.

Desain penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan model analisis yaitu peneliti

mengevaluasi pelaksanaan program lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru Pendidikan Anak Usia

Dini di Kab. Jember yang dilihat dari tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan pembelajaran

dan refleksi. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan dan mengetahui pelaksanaan lesson

study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk

ABK AUD oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Jember. Penelitian ini

dilaksanakan di Kampus IKIP PGRI Jember.

Page 5: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

74

Objek penelitian ini adalah program kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru Pendidikan

Anak Usia Dini di Kab. Jember yang ditinjau dari komponen proses yang berhubungan

dengan evaluasi Lesson Study.

Teknik menganalisis data digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis model Miles and Huberman. Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh Miles and

Huberman dalam Sugiyono (2013: 337) mengatakan bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu: data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verification. Hasil daari data yang dikumpulkan dalam

jumlah yang banyak, sehingga perlu di catat secara rinci dan teliti kemudian untuk dilakukan

reduksi terhadap data yang telah dicatat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kondisi Lingkungan Pembelajaran

Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh ditinjau dari keadaan lingkungan

Pembelajaran pada kegiatan Study lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru Pendidikan Anak Usia

Dini di Kab. Jember menyatakan dalam kriteria “Baik”. Hasil ini terlihat dari observasi pada

setiap ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, diantaranya. pertama

kondisi dalam setting ruang kelas yang memudahkan peserta untuk berinteraksi, praktik dan

berdiskusi. Kedua setting tempat duduk memudahkan berkomunikasi dalam pemberian

materi dengan peserta lesson study. Ketiga, setting sirkulasi udara dan cahaya yang

mendukung peserta lesson study merasa nyaman.

Hasil observasi pada pengelolaan pembelajaran berdasarkan hasil wawancara

terhadap beberapa peserta lesson study menyatakan bahwa situasi ruang kelas terasa nyaman

dalam pembelajaran. Selain itu, peserta lesson study saat berinteraksi, praktik dan berdiskusi

sebagai dampak dari pengaturan tempat duduk. Namun, beberapa peserta lesson study merasa

pencahayaan ruangan masih perlu di tingkatkan pada saat terjadi hujan. Peserta mengatakan

bahwasannya cahaya lampu masih belum memnuhi dan membantu pencahayaan ruangan

dikarenakan lampu tersebut berdaya rendah.

2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Page 6: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

75

Manajemen sarana prasarana pendidikan adalah suatu proses pengelolaan sarana

prasarana yang berfungsi dengan baik dapat digugunakan saat kegiatan Kegiatan pengelolaan

pembelajaran berlangsung. Hasil evaluasi terhadap ketersediaan sarana dan prasarana dalam

pengelolaan pembelajaran pada kriteria baik. Hasil ini mendeskripsikan bahwa tersedianya

sarana dan prasarana dalam pengelolaan pembelajaran memadai dalam mengidentifikasi

ABK namun membutuhkan waktu panjang karena terpisahnya antara tempat pembelajaran

dan praktik.

Pelaksanaan pembelajaran lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru Pendidikan Anak Usia

Dini di Kab. Jember sarana dan prasarana yang telah ada telah memenuhi standar sarana dan

prasarana yang ditetapkan dalam dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada

setting pendidikan inklusif tersebut secara akademik. Tersedianya sarana dan prasarana

pembelajaran yang telah tersedia dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya: Pertama,

tersedianya saranan perpustakaan dan modul pembelajaran sebagai sumber pembelajaran.

Yang Kedua, tersedianya ruangan laboratorium dan terdapat alat atau media untuk

menunjang pengelolaan pembelajaran saat melakukan praktikum.

Hasil temuan penelitian dalam melaksanakan dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif di sekolah masing masing peserta

lesson study dalam kriteria “Cukup baik”. Hal ini terlihat bahwasannya guru saat melakukan

praktikum di sekolah masih belum semua sekolah mempunyai alat atau sarana atau

ketersediaan media pembelajaran untuk mengdalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK, akan tetapi jumlah jmedia masih kurang mencukupi dan diperlukan penambahan lagi

dan diperlukan media yang bervariasi dengan kreteria sesuai dengan karakteristik ABK.

B. Komponen Input

1. Karakteristik Guru PAUD di Kabupaten Jember

Hasil yang diperoleh dari penelitian memengungkapkan bahwa, kualifikasi

pendidikan yang sandang oleh guru PAUD di Kab.Jember kriteria “Amat baik”. Kriteria

tersebut sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang ditentukan yaitu minimum diploma 2

(D2) atau sarjana Strata 1 (S1) dengan latarbelakang pendidikan pendidikan PGPAUD, dan

kurang dari 5% sedangkan guru yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan yang telah di

ditetapkan. Hasil dari wawancara dengan guru PAUD di Kabupaten Jember mengungkapkan

bahwasannya, belum terpenuhinya kualifikasi pendidikan dikarenakan guru tersebut masih

Page 7: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

76

dalam proses atau sedang menempuh pendidikan untuk melakukan menyesuaikan pendidikan

yang telah ditentukan dalam standar kualifikasi pendidikan guru.

Hasil yang telah ditemukan oleh penelitian mengungkapkan bahwa kegiatan seminar,

diklat ataupun pelatihan diklat, yang telah diikuti oleh oleh guru adalah 93,5%, sehingga

karakteristik guru pada aspek pendidikan dan pelatihan dalam kriteria “Baik”. Hasil ini

mengungkapkan bahwa guru PAUD di Kab. Jember mempunyai jiwa pengabdian yang besar

dan selalu ingin mengembangkan profesionalitas dan mengembangkan keilmuannya yaitu

mengikuti berbagai pelatihan atau pendidikann untuk meneyesuiakan diri dalam

berkembangnya ilmu pendidikan yang terbaru baik diselenggaran dari pihak swasta,

pemerintah ataupun KKG. Selain itu, pihak pemerintahan daerah mendukung program

pendidikan PAUD di daerah-daerah.

Hasil dari penelitian yang dilakukan bahwasanya pada tingkat PAUD di Kab. Jember

sertifikasi yang di peroleh oleh guru merupakan bukti standar professional guru pada

ketegori cukup baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru Pendidikan Anak

Usia Dini yang telah dinyatakan lulus program sertifikasi dan dengan adanya sertifikasi juga

nerupakan tanda bahwa sudah diakui sebagai tenaga guru professional, dan sebagai

kompensasi dari profesional tersebut, maka guru mendapatkan tunjangan professional.

Dengan demikian, setiap guru yang telah mendapatkan sertfikiasi dan mendapatkan gelar

profesioal harus mempertahankan kemampuan kualitas guru dalam mengajar pada anak.

Namun guru yang belum mendapatkans ertifikasi tersebut, diajukan dalam program tersebut

dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pemerintah.

2. Administrasi Pembelajaran Lesson Study Dalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK

Hasil temuan penelitian menggambarkan bahwa perangkat administrasi pembelajaran

lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK memperoleh kriteria cukup

baik. Hal tersebut menunjukkkan bahwa administrasi pembelajaran yang direncakan oleh

pemateri sebelum melakukan pembelajaran dan telah sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan. Kriteria baik menujukkan dan menilai bahwa pemateri memiliki kemampuan

untuk merencanakan dan menyusun indikator pembelajaran dengan baik dan lengkap seperti

materi, alat dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK, instrumen dalam

mengidentifikasi dan mengasesmen ABK.

Page 8: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

77

C. Komponen Proses

1. Perencanaan Pembelajaran Kegiatan Lesson Study

Hasil penilaian terhadap kompetensi perencanaan kegiatan lesson study dalam

mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD

oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kab. Jember mengungkapkan bahwasannya kegiatan

perencanaan yang dilakukan oleh guru saat pembelajaran yang merupakan rancarangan dari

kegiatan pembelajaran memperoleh kriteria “Baik”. Hal tersebut menunjukkan baik

bahwasannya pemateri memiliki kualitas kompetensi dalam perencanaan pembelajaran,

diantaranya: pertama, kemampuan guru memformulasikan goal pembelajaran pada materi

telah sesuai dengan karakteristik ABK. Kedua, pemateri telah merencanakan bahan ajar

secara sistenmatis, rinci, dan terkonsep sesuai ilmu yang terus berkembang. Ketiga,

penyusunan perencanaan pembelajaran yang efektif merupakan kegiatan yang harus

ditetapkan dalam suatu tujuan kriteria yang ditargetkan dan melakukan pengukuran hasil dari

pencapaian pencapaian pembelajaran yang telah berlangsung. Keempat, penentuan sumber

belajar/ media pembelajaran kepada peserta untuk melakukan pembelajaran terhadap siswa

sesuai dengan karakteristik ABK dalam materi dan strategi pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Lesson Study

Berdasarkan hasil temuan penelitian dilapangan, Kemampuan pengelolaan

pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran memperoleh kriteria “baik”.

Kriteria baik ini mengungkapkan bahwa pemateri telah memiliki kualitas kompetensi

pengelolaan pembelajaran dalam aspek pelaksanaan pembelajaran berlangsung memiliki

kemempuan yang terpenuhi oleh standar, diantaranya: pertama, aspek penguasaan materi

yang akan disampaikan saat pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat pada saaat menyajikan

materi secara runtun dan rinci serta sistematis mulai dari hal yang paling umum sampai

paling kompleks terkait dengan materi karekteristik ABK; Kedua, aspek implementasi

strategi pembelajaran yang disampaikan yang sangat efektif, hal ini dilihat dari pelaksanaan

yang bersifat kontekstual dan konkrit karena penyampaian materi dosesuaikan dengan

keadaan atau beberapa kasus yang ada di lapangan serta memiliki manfaat dalam

pembelajaran anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Ketiga, aspek pemanfaatan

sumber belajar/media dalam pembelajaran. Terlaksananya penyampaian materi secara runtun

Page 9: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

78

khususnya keikutsertaan dalam pelibatan peserta untuk membuat media serta memanfaatkan

media pembelajaran/alat identifikasi ABK. Selama ini, pembelajaran dilaksanakan dengan

mempergunakan media yang telah tersedia di sekolah masing-masing peserta. Keempat,

aspek pembelajaran yang merangsanga keterlibatan dan keaktifan peserta lesson study .

Pengaruh dari implementasi pembelajaran yang mengutamakan strategi pembelajaran

Ceramah, dan hanya sedikit dalam praktiknya, hal ini disebabkan pemateri membutuhkan

wawasan yang berkaitan dengan Anak Berkebutuhan Khusus.

3. Penilaian Pembelajaran Kegiatan Lesson Study

Hasil yang diperoleh dari temuan penelitian mengungkapkan kompetensi pemateri

dalam mengelola kegiatan pembelajaran Lesson Study dalam aspek penilaian hasil belajar

mennunjukkan pada level kriteria baik. Artinya peserta mempunyai kemampuan

melaksanakan penilaian hasil dari kegiatan pembelajaran lesson study. Perolehan hasil

tersebut terlilhat dari beberapa indikator penilaian hasil belajar kegiatan Lesson Study , yaitu:

pertama, segi pemateri telah menyusun alat untuk mengevaluasi perolehan kemajuan dan

keberhasilan kegiatan lesson study. Kegiatan perancangan lebih terfokus pada pengukuran

hasil kegiatan lesson study pada segi pengetahuan dan praktik, sedangkan aspek yang lain

cenderung ditiadakan. Kedua, dari segi menggunakan macam-macam strategi dan metode

penilaian untuk memantau perkembangan kemajuan dan hasil kegiatan lesson study dalam

mencapai hasil dari kompetensi tertentu yang telah ditetapkan dalam materi. Kelemahan

yang lain adalah belum mengimplementasikann penilaian portofolio dalam bentuk tugas

terstruktur dan belum dilakukan penilaian secara otentik.

Hasil yang diperoleh dari temuan penelitian mengungkapkan, meskipun perolehan

kompetensi pemateri penilaian hasil kegiatan lesson study pada level kriteria baik, akan tetapi

diperlukan dan dilaksanakan pembinaan serta pelatihan lebih lanjut dan luas agar pada saat

melakukan penilaian hasil kegiatan lesson study dapat menggunakan berbagai metode dan

merancang alat evaluasi untuk menilai perkembangan kemajuan hasil belajar secara

menyeluruh yaitu ketiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

4. Tindak Lanjut Penilaian Pembelajaran

Berdasarkan Hasil yang diperoleh dari temuan penelitian mengungkapkan, perolehan

kompetensi pemateri dalam penilaian pembelajaran lebih lanjut dalam pada level kriteria cukup

Page 10: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

79

baik. Kriteria cukup baik menujukkan bahwa penilaian pembelajaran lebih lanjut masih

belum sepenuhnya dilaksanakan. Artinya, masih ada beberapa indikator yang cenderung

belum dilaksanakan oleh pemateri, antaranya: hasil dari penilaian yang efektif belum

memanfaatkan beberapa hasilnya dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, tantangan

dan masalah yang berpotensi untuk meningkatkan profesional untuk menunjang proses

pelaksanaan dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK. Berdasarkan hasil deskripsi

dan telaah hasil dokumen yang ditemukan, menunukkan bahwa terdapat beberapa hal yang

belum dapat menganalisis kekuatan, kelemahan, tantangan dan berbagai masalah penilaian

hasil kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting

pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kab. Jember.

5. Komponen Produk

Hasil yang diperoleh dari temuan penelitian mengungkapkan pengaruh dari kegiatan

pengelolaan pembelajaran kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru PAUD di Kabupaten

Jember dalam kriteria cukup baik. Hal itu berarti bahwa kegiatan pelaksanaan pengelolaan

pembelajaran belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kegiatan di sekolah

peserta masing masing, peneyelesaian kasus dalam mengdalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK, dan pencapaian ranah afektif siswa disekolah masing masing tergolong

cukup, karena banyak terdapat kendala yang ada dilapangan. Hasil dari analisis yang

diperoleh terhadap komponen penilaian lainnya, rata-rata pencapaiannya pada kreteria cukup

baik. Dari segi ini menyebabkan produk yang dihasilkan oleh beberapa kegiatan pelaksanaan

pembelajaran masih belum mencapai hasil maksimal.

Dengan demikian, memerlukan pembinaan dan pelatihan lebih lanjut dalam

kompetensi guru PAUD sebagai peserta dari kegiatan lesson study dalam mengdalam

mengidentifikasi dan mengasesmen ABK pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD

oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kab. Jember dalam melaksanaan pengelola

pembelajaran. Pelatihan dan Pembinaan tidak hanya meningkatkan kompetensi guru untuk

dapat menangani Anak berkebutuhan Khusus, namun diperlukan lebih yaitu pemenuhan

kebutuhan sarana dan prasana yang diperlukan dalam kegiatan dan pengelolaan pembelajaran

untuk ABK.

Page 11: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

80

SIMPULAN

Pada saat berlangsungnya kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan mengasesmen

ABK pada pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh guru Pendidikan Anak

Usia Dini di Kab. Jember diperoleh nilai kriteria mencapai 83,5% dengan kriteria baik.

Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran salah satu hal untuk menunjang kegiatan

pelaksanaan pengelolaan pembelajaran memperoleh 81,5%. Dilihat dari aspek kualifikasi

pendidikan guru memperoleh 95 % artinya telah sesuai dengan nilai standar kualifikasi yaitu

S1 dengan latarbelakang pendidikan pendidikan PGPAUD, aspek pelatihan guru memperoleh

93,5% telah mengikuti diklat dan 85% guru telah memperoleh sertifikasi. Ketercapaian

perencanaan pembelajaran telah sesuai dengan standar proses dengan perolehan 86,29%.

Kriteria dengan penilaian baik menunjukkan bahwasannya pemateri memiliki kualitas

kompetensi dalam perencanaan pembelajaran, diantaranya kemampuan guru

memformulasikan goal pembelajaran pada materi telah sesuai dengan karakteristik ABK.

Hasil penelitian menunjukkan mengungkapkan bahwa dampak dari kegiatan pengelolaan

pelaksanaan pembelajaran dalam kegiatan lesson study dalam mengidentifikasi dan

mengasesmen ABK pada pada setting pendidikan inklusif untuk ABK AUD oleh Guru

Pendidkan Anak Usia Dini di Kab.Jember dalam kriteria cukup baik.

.

DAFTAR PUSTAKA

Hendayana, S. 2006. Lesson Study Suatu Strategi untuk Meningkatkan Keprofesionalan

Pendidik (Pengalaman IMSTEP-JICA). Bandung: UPI Press.

Lewis, Catherine C. 2011. Lesson Study Step by Step: How Teacher Learning Communities

Improve Instruction. Portsmouth, NH: Heinemann

M. Ngalim Purwanto. (1990). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Rusman. 2010. Model-Model Pemebelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Ban-

dung: Raja Grafindo Persada

Rohani, Ahmad. 2004.Pengelolaan Pengajaran. Jakarta:PT. Rineka Cipta.Cet. Ke-2

Page 12: EVALUASI PELAKSANAAN LESSON STUDY DALAM …

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Volume 03 Number 01 2019 ISSN: Print 2549-4511 – Online 2549-9092 http://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt

81

Susilo, H., Chotimah, H., Joharmawan, R., Jumiati, Dwitasari, Y,. Sunarjo. 2009. Lesson

Study Berbasis Sekolah Guru Konservatif Menuju Guru Inofatif. Malang: Bayumedia.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.