etiologi penyakit pulpa

6
Etiologi Penyakit Pulpa Etiologi penyakit pulpa Dalam Pathway of Pulp, faktor etiologi penyakit pulpa dikelompokan dalam 4 kategori umum: 1. Bacterial Factor Bakteri dan produk-produknya adalah penyebab utama penyakit endodontik.Khususnya, pulpa yang terekspos akan memburuk dan menjadi nekrotik total dengan pembentukan abses jika hanya terdapat bakteri. 2. Iatrogenic Factor Penyebab umum kedua dari penyakit endodontik adalah akibat usaha perbaikan penyakit gigi. Misalnya saat prosedur operatif yang mengakibatkan panas atau kekeringan yang berlebihan, teknik saat mencetak gigi, material dan bahan kimia yang digunakan dalam kedokteran gigi juga dapat menyebabkan iritasi pulpa. 3. Traumatic Factor Respon terhadap trauma tergantung keparahan trauma tersebut. Misalnya, trauma yang relative ringan dari oklusi akan sedikit atau tidak mempunyai pengaruh. Namun, trauma oklusi yang lebih berat mungkin akan mempunyai efek ke pulpa yang lebih signifikan. Beberapa gigi merespon trauma dengan meningkatkan kalsifikasi pulpanya. Tetapi ada juga yang menjadi nekrotik. Trauma yang

Upload: sharon-nathania

Post on 14-Apr-2016

43 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

........................

TRANSCRIPT

Page 1: Etiologi Penyakit Pulpa

Etiologi Penyakit Pulpa

Etiologi penyakit pulpa

Dalam Pathway of Pulp, faktor etiologi penyakit pulpa dikelompokan dalam 4

kategori umum:

1. Bacterial Factor

Bakteri dan produk-produknya adalah penyebab utama penyakit

endodontik.Khususnya, pulpa yang terekspos akan memburuk dan menjadi nekrotik

total dengan pembentukan abses jika hanya terdapat bakteri.

2. Iatrogenic Factor

Penyebab umum kedua dari penyakit endodontik adalah akibat usaha perbaikan

penyakit gigi. Misalnya saat prosedur operatif yang mengakibatkan panas atau

kekeringan yang berlebihan, teknik saat mencetak gigi, material dan bahan kimia

yang digunakan dalam kedokteran gigi juga dapat menyebabkan iritasi pulpa.

3. Traumatic Factor

Respon terhadap trauma tergantung keparahan trauma tersebut. Misalnya, trauma

yang relative ringan dari oklusi akan sedikit atau tidak mempunyai pengaruh. Namun,

trauma oklusi yang lebih berat mungkin akan mempunyai efek ke pulpa yang lebih

signifikan. Beberapa gigi merespon trauma dengan meningkatkan kalsifikasi

pulpanya. Tetapi ada juga yang menjadi nekrotik. Trauma yang menyebabkan fraktur

pada gigi memberikan jalan kepada oral flora mencapai pulpa. Hal ini dapat membuat

gejala klinis aneh, sehingga diagnosa menjadi sulit.

4. Idiopathic Factor

Perubahan pulpa juga terjadi karena alasan-alasan yang belum diketahui

(idiopathic). Contoh umumnya adalah resorpsi interna.Walaupun sudah diketahui

bahwa trauma memperluas resorpsi interna, namun tidak dapat menjelaskan

kejadiannya secara keseluruhan. Secara mikroskopis, macrophages dan

multinucleated giant cells ditemukan di dentin yang teresorbsi. Juga terlihat gambaran

Page 2: Etiologi Penyakit Pulpa

radiolusensi di bagian periapikal yang mungkin berhubungan dengan resorpsi interna,

menandakan nekrosis pulpa sebagai lanjutan dari reaksi tersebut.

Identifikasi Faktor Etiologi:

1. Fisik

a. Injuri Mekanis

Injuri ini biasanya disebabkan oleh trauma atau pemakaian patologik gigi.

Trauma

Injuri traumatic dapat disertai atau tidak disertai oleh fraktur mahkota atau

akar.Trauma tidak begitu sering menyebabkan injuri pulpa pada orang dewasa

dibandingkan anak-anak.Injuri traumatic pulpa mungkin disebabkan pukulan keras

pada gigi, olahraga, kecelakaan, dll.Kebiasaan seperti membuka jepit rambut

dengan gigi, bruksisme, menggigit kuku, dan menggigit benang oleh penjahit juga

menyebabkan injuri pada pulpa yang dapat mengakibatkan matinya pulpa. Pada

waktu preparasi kavitas, ketebalan dentin yang tertinggal hendaknya antara 1.1 – 1,5

mm untuk melindungi pulpa terhadap inflamasi dan jalan masuk bakteri.

Pemakaian patologik

Pulpa dapat juga terbuka atau hamper terbuka oleh pemakaian patologik gigi baik

abrasi maupun atrisi bila dentin sekunder tidak cukup cepat ditumpuk.

Radiasi

Radiasi laser yang cukup untuk menyebabkan kavitas pada gigi dapat juga

menyebabkan perubahan degenerative berat pada pulpa.

Reaksi pulpa terhadap tumpatan

Tumpatan amalgam perak, tembaga, silikat, komposit, dan bahkan oksifosfat

dari semen seng menyebabkan sedikit reaksi pulpa bila diinsersi ke dalam kavitas

yang dipreparasi pada dentin.Makin dalam kavitas, makin besar kerusakan yang

disebabkan.

b. Injuri Termal

Page 3: Etiologi Penyakit Pulpa

Panas karena preparasi kavitas

Penyebab utama adalah panas yang ditimbulkan oleh bur pada preparasi

kavitas. Mesin bur berkecepatan tinggi dapat mengurangi waktu preparasi, tetapi

juga mempercepat kematian pulpa bila dilakukan tanpa pendingin. Panas yang

dihasilkan cukup dapat menyebabkan kerusakan pulpa yang tidak dapat diperbaiki

kembali.

Panas gesekan selama pemolesan

Panas yang cukup besar juga dapat dihasilkan selama pemolesan suatu

tumpatanatau selama proses mengerasnya semen untuk paling tidak menyebabkan

injuri sementara pada pulpa.

Kondisi panas oleh tumpatan

Tumpatan metalik yang dekat pada pulpa tanpa suatu dasar semen perantara

dapat menyalurkan secara cepat perubahan panas ke pulpa dan mungkin dapat

merusak pulpa tersebut.Perubahan temperature yang disebabkan oleh es dan

minuman panas dapat juga mengakibatkan terjadinya injuri pulpa.

Barodontalgia

Barodontalgia atau aerodontalgia menunjukkan nyeri gigi yang terjadi pada

tekanan atmosferik rendah baik pada waktu penerbangan ataupun pada waktu suatu

tes berlari di dalam ruangan yang tekanan udaranya dikurangi. Barodontalgia

umumnya telah diobservasi pada ketinggian melebihi 5000 kaki, tetapi lebih

mungkin dimungkinkan terjadi pada 10.000 kaki atau di atasnya.sebuah gigi dengan

pulpitis kronis pada ketinggiaan permukaan laut mungkin tanpa gejala, tetapi dapat

menyebabkan rasa sakit pada tempat yang tinggi karena tekanan berkurang.

Melapisi kavitas dengan suatu pernis kavitas atau suatu bahan dasar semen seng

fosfat, dengan dasar emen seng okside eugenol pada kavitas dalam dapat mencegah

barodontalgia.

2. Bahan-bahan kimiawi

Bahan kimia penyebab injuri pulpa antara lain asam fosfat, monomer akrilik,

hydrogen peroksida, dan bahan kimia yang terdapat dalam larutan desentisasi,

pelapik kavitas dan dan bahan tambalan sementara maupun permanen.

3. Bakteri

Page 4: Etiologi Penyakit Pulpa

Mikroroganisme yang berperan dalam menyebabkan inflamasi pada pulpa adalah

yang terdapat dalam karies (streptococcus mutans, lactobaciluus, actinomycetes).Pada

lapisan terdalam dari dentin yang karies, populasi mikroorganisme menurun sampai

tinggal sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Tetapi mikroorganisme ini akan

menghasilkan toksin yang berpenetrasi ke dalam pulpa melalui tubulus.

Bakteri dapat masuk ke dalam pulpa melalui 3 cara :

- Invasi langsung melalui dentin, seperti misalnya karies, fraktur mahkota atau akar,

terbukanya pulpa pada waktu preparasi kavitas, atrisi, abrasi, erosi, atau retak pada

mahkota.

- Invasi melalui pembuluh darah atau limfatik terbuka, yang ada hubungannya

dengan penyakit periodontal, suatu kanal aksesori pada daerah furkasi, infeksi

gusi, atau scalling gigi.

- Invasi melalui darah, misalnya selama penyakit infeksius atau bacteremia transien

Biasanya pulpa tidak mampu menghilangkan iritan yang merusak, paling

maksimal hanya menyetop atau memperlambat penyebaran ke seluruh jaringan pulpa.

Sesudah itu, bakteri atau produk-produknya dari pulpa yang nekrotik akan berdifusi

dari saluran akar ke arah periapeks sehingga timbul lesi inflamasi yang lebih parah.