etik

6
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA KETERANGAN KELAIKAN ETIK (”ETHICAL CLEARANCE”) No. /KEPK-FKUB/ EC / / /2013 Setelah Tim Etik Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan: Judul : Efektifitas Hidrogel Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Proses Reepitelisasi pada Luka Tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar Kondisi Hiperglikemia Peneliti : Anissa Karomatul Baroroh (105070201131017) Unit/Lembaga : S1/Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tempat Penelitian : Laboratorium Farmakologi dan Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau layak etik. Malang, An. Ketua Koordinator Divisi I,

Upload: gadismutiarapuspitaika

Post on 18-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

contoh etik

TRANSCRIPT

Page 1: Etik

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETERANGAN KELAIKAN ETIK

(”ETHICAL CLEARANCE”)

No. /KEPK-FKUB/ EC / / /2013

Setelah Tim Etik Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mempelajari

dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan:

Judul : Efektifitas Hidrogel Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis)

Terhadap Proses Reepitelisasi pada Luka Tikus (Rattus norvegicus) galur

Wistar Kondisi Hiperglikemia

Peneliti : Anissa Karomatul Baroroh (105070201131017)

Unit/Lembaga : S1/Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Tempat Penelitian : Laboratorium Farmakologi dan Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau layak etik.

Malang,

An. Ketua

Koordinator Divisi I,

Prof.Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParK

NIP. 19520410 198002 1 001

Page 2: Etik

FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN1 Peneliti: Anissa Karomatul Baroroh

Dibawah bimbingan komisi pembimbinga. Titin Andri W, S.Kp, M.Kesb. Ns. Ika Setyorini, S.Kep, M.Kep

2. Judul Penelitian:Efektifitas Hidrogel Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Proses Reepitelisasi pada Luka Tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar Kondisi Hiperglikemia

3. Subyek:Tikus (Rattus novergicus) galur wistar

4. Perkiraan waktu penelitian:3 bulan (Mei-Juli 2013)

5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif/tujuan penelitian, manfaat/relevansi dari hasil penelitian dan alasan/motivasi untuk melakukan penelitian.Objektif/tujuan jangka pendek yang ingin dicapai adalah:Untuk mengetahui perawatan luka pada kondisi hiperglikemia dengan hidrogel binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dapat mempengaruhi proses luka pada tikus (Rattus norvegicus) Galur Wistar.Secara khusus yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:1. Mengidentifikasi proses reepitelisasai dengan perawatan menggunakan normal saline

pada luka tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar kondisi hiperglikemia2. Mengidentifikasi proses reepitelisasai dengan perawatan menggunakan hidrogel

(Duoderm) pada luka tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar kondisi hiperglikemia3. Mengidentifikasi proses reepitelisasai dengan perawatan menggunakan hidrogel

Binahong 2,5% pada luka tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar kondisi hiperglikemia4. Mengidentifikasi proses reepitelisasai dengan perawatan menggunakan hidrogel

Binahong 5% pada luka tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar kondisi hiperglikemia5. Mengidentifikasi proses reepitelisasai dengan perawatan menggunakan hidrogel

Binahong 7,5% pada luka tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar kondisi hiperglikemia6. Menganalisis perbedaan proses reepitelisasi dengan normal saline, hidrogel

(Duoderm), hidrogel Binahong 2,5%, hidrogel Binahong 5%, hidrogel Binahong 7,5%Manfaat/relevansi hasil penelitian dan alasan untuk melakukan penelitian adalah:

1. Manfaat AkademikMenambah khasanah keilmuan akan manfaat ekstrak Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebagai tanaman obat keluarga.

2. Manfaat Praktisa. Menambah pengetahuan bagi profesi keperawatan tentang potensi perawatan luka

pada kondisi hiperglikemia menggunakan ekstrak Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)

b. Mengembangkan intervensi asuhan keperawatan pada pasien dengan kondisi hiperglikemia dan sebagai dasar teori bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan perawatan luka pada kondisi hiperglikemia

6. Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin dihadapi)Apabila tikus putih dianastesi terlebih dahulu menggunakan ketamin sebelum diberi

Page 3: Etik

perlakuan luka pada kondisi hiperglikemia diharapkan tikus putih terhindar dari rasa nyeri sehingga tidak dijumpai masalah etik.

7. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan sudah dilakukan? Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada manusia.Penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia.

8. Prosedur penelitian yang dilakukan:a. Peneliti menentukan populasi tikus putih sebanyak 40 ekor.b. Peneliti mengambil sampel tikus secara acak dibagi dalam lima kelompok (satu

kelompok kontrol negatif, satu kelompok positif, tiga kelompok perlakuan).c. Membuat luka tikus (Rattus Norvegicus) galur Wistar pada kondisi hiperglikemia

dilakukan pada hari ke-8 setelah induksi STZ (Streptozotocin). Tikus dibius pada bagian punggung. Kemudian rambutnya dicukur hingga bersih pada area yang telah dibius. Ukuran luka 20X10 mm2.

d. Memberikan perawatan luka pada masing-masing kelompok.e. Mengisolasi jaringan luka.f. Membuat preparat histologi.g. Mengamati variabel yang diteliti menggunakan mikroskop OLYMPUS CX21 dan

software autoCad.h. Mengolah data yang didapat secara deskriptif, kemudian melakukan analisa datai. Dari hasil analisis tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan.

9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara-cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan keluhan lain).

Penelitian ini tidak berbahaya karena dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan luka pada tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar dengan kondisi hiperglikemia. Bius yang digunakan untuk pembuatan ulkus adalah ketamin hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit berlebih pada tikus.

10. Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dan tindakan yang hendak diterapkan.

Peneliti memberikan perawatan luka pada tikus putih (Rattus novergicus) dengan kondisi hiperglikemia kemudian mengobservasi penyembuhan luka dengan proses reepitelisasi.

11. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu ?

Penelitian ini tidak menggunakan orang sakit12. Bagaimana memilih pasien/sukarelawan sehat:

Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan simple random sampling yang memenuhi kriteria sampel sebagai berikut:

Galur wistar. Umur 2,5-3 bulan karena pada usia tersebut tikus dalam masa pertumbuhan. Berat badan 150-200 gram. Mendapatkan nutrisi yang sama. Kondisi sehat, yang ditandai dengan tidak ada kerontokan bulu, tidak ada peradangan

dan atau pus pada mata, telinga, badan, dan ekor. Tikus aktif. Tikus tidak mendapat pengobatan/perlakuan sebelumnya. Tikus jantan.

13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara peneliti dengan subyek yang diteliti.

Penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia.

Page 4: Etik

14. Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan kesehatannya.

Penelitian ini tidak menggunakan orang sehat.15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, efek samping dan komplikasi bila ada.

Semua informasi subyek penelitian akan dimasukkan dalam pembahasan.

Pencatatan menggunakan logbook. Efek samping dan komplikasi dalam penelitian ini diminimalisir dengan cara melakukan perawatan luka sesuai prosedur yang sebelumnya dianastesi menggunakan ketamin.

16. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana cara memberitahu dan mengajak subyek (lampirkan contoh surat persetujuan subyek). Bila pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu hal subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan yang kuat untuk itu.

Penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia.17. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti rugi bila

ada efek samping? Berapa banyak?

Penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia.18. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan?

Penelitian ini tidak menggunakan subyek manusia.

Peneliti1. Anissa Karomatul Baroroh

Pembimbing :1. Titin Andri W, S.Kp, M.Kes

1. Ns. Ika Setyorini, S.Kep, M.Kep

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal .............................................