etik tugas uln.rtf

Download etik tugas uln.rtf

If you can't read please download the document

Upload: nuril-hudha-al-anshori

Post on 07-Dec-2014

23 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

1. Definisi Etika Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu . Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika erat kaitannya dengan peraturan yang untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral . itu artinya , bahwa sesuatu yang menyimpang dari kode etik bararti tidak memiliki moral baik dan sebaliknya. Etika berasal dari bahasan Yunani , yang menurut Araskar dan David yaitu Ethos yang artinya kebiasaan. Etika juga dapat dijadikan suatu pedoman dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan moralitas tindakan manusia (Hayes, 1964:3). Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1988), etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan kewajiban moral , seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai yang benar dan salah yang dianut oleh suatu masyarakat. Ada tiga aliran tentang etika yaitu aliran deskriptif, aliran etika normatif , dan etika pluralism. Aliran deskriptif menyebutkan bahwa etika akan memberikan suatu gambaran dan penjelasan tentang bagaimana seharusnya manusia itu berperilaku di lingkungannya dalam mencapai sebuah tujuan. Aliran etika normatif lebih menekankan pada benar atau tidaknya suatu hal , atau dengan kata lain untuk mengukur apakah suatu hal tersebut (perilaku) baik dan benar. Pada aliran normatif ini tidak sama antara yang satu dengan yang lain , tergantung dengan kepercayaannya masing-masing , yang dipengaruhi oleh beberapa faktor , seperti lingkungan sosial,sosial budaya , sosial ekonomi , dan status tempat perilaku berada. Dengan adanya etika , seseorang akan memiliki pedoman dalam berperilaku (dentologis) dan dapat memiliki tolak ukur atas perilakunya tersebut (teleogis). Sedangkan aliran etika pluralisme mengatakan , etika sebagai pedoman perilaku yang mengumpulkan banyak informasi untuk mengukur kompleksitas situasi tertentu dan mempertimbangkan tindakan etika . jadi etika ini yang akan diambil seseorang untuk melakukan tindakan yang bersifat etis.

2. Perkembangan Etika Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Selain itu adanya perubahan etika ini bisa terjadi , tergantung bagaimanan faktor-faktor yang mempengaruhi dari terbentuknya etika itu sendiri. Faktor-faktor tersebut seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya yaitu lingkungan sosial, sosial budaya , sosial ekonomi , dan status tempat perilaku berada. 3. Aspek dalam Etika Penelitian Aspek dalam etika keperawatan menurut Wella (2008) terdapat empat prinsip dalam etika penelitian, yaitu:1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent)2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian ( respect for

privacy and confidentiality) Peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)

Penelitian

dilakukan dan

secara

jujur,

hati-hati, faktor-faktor

profesional, ketepatan,

berperikemanusiaan, subyek penelitian.

memperhatikan

keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits) Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek

(nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian. Aspek-aspek dalam etika penelitian yaitu:1. Kejujuran

Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil.2. Obyektivitas

Upaya meminimalkan kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, keputusan pribadi.3. Integritas

Tepati selalu janji dan perjanjian dan lakukan penelitian dengan tulus.4. Ketelitian

Teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian5. Keterbukaan

Saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian6. Penghargaan terhadapHakAtas Kekayaan Intelektual (HAKI) -

Perhatikan paten, copyrights dan bentuk hak-hak intelektual lain

-

Jangan gunakan data, metode atau hasil yang Belum dipublikasi tanpa ijin peneliti

7. Penghargaan terhadap kerahasiaan (responden)

Jaga kerahasiaan data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap sebagai rahasia8. Publikasi yang terpercaya

Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke media yang berbeda9. Pembinaan yang konstruktif

Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa.10. Penghargaan terhadap kolega/rekan kerja

Bila penelitian dilakukan dalam tim, publikasi peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama, sedangkan lainnya sebagai peneliti kedua.11. Tanggung jawab sosial

Upayakan bermanfaat demi kemaslahatan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat.12. Tidak melakukan diskriminasi

Hindari perbedaan perlakukan karena alasan jenis kelamin, ras, suku dan faktor-faktor lain13. Kompetensi

Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup14. Legalitas

Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan penelitian

15. Mengutamakan keselamatan manusia

Bila menggunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif diminimalkan, dan manfaat dimaksimalkan

4. Hak Subjek Manusia Dewan Organisasi Ilmu-Ilmu Kedokteran Internasional (CIOMS)

menjelaskan bahwa semua penelitian yang melibatkan suyek manusia harus dilakukan sesuai dengan tiga prinsip etik yang mendasari yaitu:1. Menghormatan terhadap manusia, mencakup dua hal yaitu:

Penghormatan terhadap otonomi, yang mengharuskan subyek mampu membuat pertimbangan mengenai pilihan pribadi untuk diperlakukan dengan hormat. Serta perlindungan terhadap orang-orang dengan otonomi yang cacat, diwajibkan untuk diberikan keamanan terhadap kerugian atau adanya penyalahgunaan (kesalahan).2. Kebaikan, mengacu pada kewajiban etik untuk memaksimalkan kebaikan

dan meminimalkan kerugian.3. Keadilan, merujuk pada kewajiban etik untuk memperlakukan setiap

orang sesuai dengan apa yang layak secara moral untuk diberikan kepada setiap orang. Menurut Emil (tanpa tahun) hak subyek manusia dalam persetujuan penelitian diberikan suatu informasi berupa:1. Latar belakang penelitian 2. Berapa lama dan berapa banyak subyek penelitian diperlukan 3. Perlakuan terhadap subyek 4. Kemungkinan risiko kesehatan

5. Penjelasan kompensasi bagi subyek 6. Penjelasan terjaminnya rahasia subyek 7. Pengobatan medis dan ganti rugi apabila perlu 8. Nama jelas dan alamat penanggung jawab medis 9. Partisipasi

haruslah

bersifat

sukarela,

setiap

saat

subyek

dapat

mengundurkan diri10. Kesediaan dari subyek penelitian

5. Hak Partisipan Lain Hak self determination, artinya partisipan memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar, tidak ada unsur paksaan untuk terlibat dalam penelitian. Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian, selanjutnya partisipan diberikan kebebasan untuk menentukan ketersediaannya berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini dengan sukarela. Apabila dalam proses penelitian partisipan menyatakan keberatan maka partisipan dapat mengundurkan diri dan data yang telah tergali dari partisipan akan dibatalkan. Hak privacy dan dignity berarti partisipan memiliki hak untuk dihargai. Wujud prinsip privacy dan dignity dilakukan peneliti dengan meminta ijin terlebih dahulu kepada partisipan dan menjelaskan bahwa selama wawancara menggunakan tape recorder untuk dokumentasi wawancara. Partisipan dijaga kerahasiaannya dalam keterlibatan di dalam penelitian. Peneliti juga menjelaskan kepada partisipan bahwa kerahasiaan identitas dan alamat partisipan dijaga sebagai wujud penerapan prinsip confidentiality.

6. Informed Consent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan partisipan, dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi partisipan. Tujuan informed consent adalah agar partisipan mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika partisipan bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, serta bersedia untuk direkam dan apabila partisipan tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak partisipan. Informed consent memiliki tiga element yang harus dipenuhi yaitu, threshold elements, information elements, dan consent elements. Isi informed consent antara lain:1. status partisipan; 2. tujuan penelitian; 3. jenis data; 4. prosedur penelitian; 5. komitmen yang akan dilakukan; 6. sponsor; 7. proses pemilihan partisipan; 8. resiko dari penelitian; 9. kemungkinan keuntungan dari penelitian; 10. alternatif yang dapat dipilih partisipan; 11. kompensasi; 12. kerahasiaan; 13. persetujuan menjadi sukarelawan; 14. hak untuk menarik diri dari penelitan;

15. alamat yang dapat dihubungi jika ada suatu hal yang tidak

diinginkan.

Daftar Pustaka Bertens , K . 2003 . Keprihatinan Moral : Telaah atas Masalah Etika . Yogyakarta: Kanisius Hanafiah &Amir . 2008 . Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan . Edisi 4 . Jakarta : EGC Sidharta , Arif B . 2008 . Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu? . Bandung: Pustaka Sutra

Suhaemi, Mimin Emi . 2004 . Etika Keperawatan : Aplikasi pada Praktik . Jakarta: EGC Tebba, Sudirman . 2008 . Filsafat dan Etika Komunikasi . Banten: Pustaka Irvan Yurisa, Wella. 2008. Etika Penelitian Kesehatan. Riau.

http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/etika-penelitian-kesehatan_filesof-drsmed.pdf (diunduh tanggal 13 Februari 2013) Huriani, Emil. Tanpa tahun. Etika Penelitian Kesehatan & Keperawatan. http://fkep.unand.ac.id/images/ETIK_PENELITIAN.ppt (diunduh tanggal 13 Februari 2013) Dewan Organisasi Ilmu-Ilmu Kedokteran Internasional (CIOMS) & WHO. 1993. Pedoman etik internasional untuk penelitian biomedis yang melibatkan subyek manusia. Geneva http://www.knepk.litbang.depkes.go.id/knepk /download%20dokumen/Pedoman/TERJEMAHAN%20CIOMS %201993.pdf (diunduh tanggal 13 Februari 2013)