essay
DESCRIPTION
essayTRANSCRIPT
SEL: DASAR KEHIDUPAN DAN ORGANISASI MODERN
Semua makhluk hidup yang disebut organisme memiliki satu kesamaan. Semua
organisme, dari yang terkecil sampai yang terbesar, semua tersusun dari sel. Sel adalah dasar
unit hidup. Pada tingkat selular, terjadi proses metabolisme yang membuat organisme mampu
bertahan hidup. Itulah mengapa sel disebut unit dasar kehidupan.
Lalu apakah sebenarnya yang disebut dengan sel? Sel merupakan kantung berisi cairan
yang dikelilingi oleh membran. Di dalam cairan tersebut terdapat senyawa kimia dan organel-
organel. Sebuah organisme mengandung bagian yang lebih kecil dari sel, namun sel
merupakan unit terkecil dari organisme yang menyimpan karakteristik dari organisme secara
keseluruhan. Sebagai contoh, sebuah sel mampu mengambil makanan, kemudian
mengubahnya menjadi energi, dan mengeliminasi produk-produk sisa, sama seperti organisme
lainnya. Tetapi, struktur di dalam sel tidak dapat melakukan fungsi-fungsi ini sendiri, sehingga
sel disebut unit terendah dalam organisme.
Setiap sel mampu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan. Maka
dari itu, sel tidak hanya menyusun organisme hidup, tetapi sel juga merupakan sesuatu yang
hidup. Sel ditemukan pada tanaman, hewan, dan bakteri. Banyak struktur yang ditemukan
dalam berbagai jenis sel, juga dari cara kerja dari struktur tersebut, pada dasarnya memiliki
kemiripan, sehingga kemudian sel disebut unit dasar kehidupan. Sel dari seekor burung,
seorang manusia, dan seekor ikan paus memiliki ukuran yang hampir sama. Spesies yang lebih
besar memiliki sel yang lebih banyak, bukan sel yang lebih besar.
Karakteristik yang paling utama dari sel yaitu sel mampu bereproduksi dengan
pembelahan. Jika sel tidak melakukan reproduksi, maka seluruh organisme hidup tidak akan
mampu bertahan hidup. Pembelahan sel merupakan proses di mana sel memperbanyak dan
menggantikan diri. Bila sel darah merah tidak digantikan, maka seorang manusia hanya akan
memiliki waktu hidup yang sama dengan sel darah merah, sekitar 120 hari saja.
Terdapat berbagai jenis sel pada suatu organisme, namun bervariasi dalam struktur dan
caranya bekerja. Maka dari itu kumpulan sel yang memiliki struktur dan kerja yang sama
disebut jaringan, kemudian kumpulan jaringan yang bekerja secara spesifik untuk menjalankan
suatu proses fisiologis umum disebut organ. Kumpulan organ yang bekerja untuk menjalankan
proses fisiologis yang spesifik disebut sistem organ, yang akhirnya menjadi sebuah organisme.
Semakin kompleks organisme, maka semakin banyak kelompok sel yang menyusunnya
(sebagai contoh, pada manusia, gabungan dari sel menyusun jaringan dan organ), dan
organisme bertahan hidup dari produk yang dihasilkan oleh sel. Contohnya, sel pankreas
menghasilkan insulin, yang diperlukan untuk mengatur kadar glukosa darah pada tingkat
normal. Tanpa insulin, kadar glukosa darah akan mencapai tingkat di mana hal tersebut bisa
bersifat letal atau mematikan. Sehingga dengan ketidakadaan produk sel tersebut dapat
membahayakan kehidupan organisme.
Prinsip-prinsip sel ini juga berlaku dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini mencakup
hampir seluruh bidang kehidupan modern. Prinsip dasar sel dapat pula dikaitkan dengan
lembaga organisasi modern. Hal yang paling mendasar yaitu sel merupakan suatu unit terkecil
yang tidak dapat bekerja sendiri-sendiri, seperti halnya sebuah organisasi yang adalah
kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Max Weber, organisasi adalah suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang
di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu. Bila organisasi diibaratkan seperti sebuah organisme, maka anggota-anggota di
dalamnya merupakan sel, yang menjadi unit dasar penggerak organisasi tersebut. Tidak
diragukan lagi dalam suatu organisasi, unsur manusia merupakan unsur utama di luar unsur-
unsur lainnya dalam manajemen. Dari manusialah unsur-unsur lain bersandar dan bergerak,
maka ketika tidak ada sumber berupa manusia, maka proses administrasi dalam arti luas atau
manajemen khususnya tidak berjalan.
Layaknya suatu organisme yang memiliki kelompok-kelompok sel, jaringan, organ, dan
sistem organ yang bekerja spesifik menjalankan proses fisiologis dalam tubuh, maka dalam
rangka mencapai tujuan suatu organisasi juga harus terbagi secara struktural. Struktur
organisasi adalah susunan kompenen-kompenen unit kerja dalam organisasi. Struktur
organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan. Walaupun suatu organisasi
tersusun atas banyak anggota, sangat tidak memungkinkan apabila tidak ada pembagian kerja,
setiap anggota harus berfokus kepada bagiannya masing-masing agar seluruh proses di dalam
organisasi mampu berjalan lancar dan terarah. Namun meski tugasnya itu bervariasi, satu
dengan yang lainnya tetap berkaitan. Apabila terdapat anggota yang tidak menjalankan tugas
dengan baik dan sebagaimana mestinya, maka bisa saja hal itu menjadi batu sandungan bagi
organisasi.
Sel di dalam suatu organisme juga selalu mengalami pembelahan dan penggantian sel-
sel yang baru untuk mempertahankan kehidupan organisme. Begitu pula halnya dengan
sebuah organisasi. Untuk mempertahankan eksistensi organisasi itu sendiri, maka diperlukan
regenerasi anggota-anggota di dalamnya. Regenerasi dapat didefinisikan sebagai suatu
perpindahan tongkat estafet dalam berorganisasi dari generasi yang lebih senior ke generasi
yang lebih junior, dengan definisi senior dan junior sebagai peristilahan yang luas, bisa dari sisi
usia, tahun masuk menjadi anggota dalam suatu organisasi dan lainnya. Sedangkan kaderisasi
merupakan suatu usaha yang dirintis untuk mempersiapkan kader-kader penerus dalam suatu
proses regenerasi. Regenerasi menjadi kewajiban suatu organisasi. Organisasi hidup karena
kepedulian mereka terhadap regenerasi. Pentingnya regenerasi dalam suatu organisasi ini yaitu
pengkaderan anggota agar berkualitas. Salah satu indikator sehatnya suatu organisasi adalah
ketika terjadi peralihan generasi atau regenerasi organisasi yang berjalan seperti kondisi
sebelumnya, bahkan lebih.
Dari hal-hal yang telah dipaparkan di atas, semakin jelas terlihat bahwa manusia yang
merupakan anggota penyusun organisasi serupa halnya dengan sel yang merupakan penyusun
organisme. Apabila tidak terdapat penyusun yang esensial ini maka suatu organisme maupun
suatu organisasi tidak akan mampu berfungsi baik sesuai dengan hakekatnya. Maka dari itu
prinsip-prinsip ini penting untuk selalu diingat dan dipahami agar semua proses di dalam
organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.