er ja. t'*i , s· * , e. 'd' -...

14
PERTUMBUHAN PAKIS ANDAM {(Nephrolesis falcata) (CAP)} SEBAGAI PENUTUP PERMUKAAN LIMBAH URANIUM H . t'* T. er Ja I , ABSTRAK M. S· h' * Ja mlnan , E. 'd' .** Suwa Jl PERTUHBUHAN PAKIS ANDAM {(Nephrolesis Ealcata) (CAP,) SEBAGAI PENUTUP PEBMUKAAN LIKBAB URANIUH. Percobaan dilakukan dengan menanw. pakis andam di dala~ pot plastik yang berisi lapisan tailing uranium dan tanah. Susunan lapisan tersebut didala. pot adalah mempunyai perbandingan berturut-turut 70%, 60%, 50%, dan 40% Percobaan dila- kukan sampai tanaman berumur 7 bulan. Pada percobaan ini dilihat pengaruh UIIIur tanaman pad a sistem perakaran, kadar uranium tanaman, pengaruh komposisi tailing/ tanah pada pertumbuhan tanaman dan terutama untuk melihat perkembangan akar pada permukaan tailing sebagai penutup limbah. Hasilnya menunjukan bahwa perketllbangan akar tanaman lebih cepat dibandingkan perkembangan daun. Perkembangan akar paling tinggi terjadi pad a komposisi tailing/t.anah 0% dan 40% dengan perke••bangan akar yang semakin rendah pada komposisi tailing/tanah yang semakin tinggi. Kadar uraniUIII pada akar lebih tinggi dibanding pada daun berturut-turut 3,62 ppm dan 3,50 ppm. Komposisi tailing/tanah yang tinggi (70%) dengan lapisan tanah yang tipis akan menaikkan kadar uranium akar tanaman yaitu 48,82 ppm dibandin~kan kadar uranium pada komposisi tailing/tanah 40% yaitu 22,01 ppm. ABSTACT THE GROWTH OF PAKIS ANDAM {(Nephrolesis Ealcata) (CAP)} AS COVER PLANT OM URANIUH TAILING. The experiment was cunducted in plastic container filled with uranium tailing and soil layer, the composition of tailing/soil were 70%, 60%, 50%, and 40%. The experiment was carried out in 7 months period to study the root growth on the tailing/soil medium, plant uranium content and the effect of the tailing/soil composition on plant growth especially as cover plant. Result of the experi.ent showed that the development of root growth was faster than shoot growth. The highest root growth developed in 0% and 40% of tailing/soil composition, whereas root growth was less developed in higher composition of tailing/soil. The concentration of uranium in root was higher than that of in shoot, 36.2 ppm and 3.50 ppm, respectively. High composition of tailing/soil (70%) or with less soil layer, will increase uranium content in plant root compared to less composition of tailing/soil (40%) or dense soil layer, 48.82 ppm and 22,01 ppm, respectively. * Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir, BATAN ** Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN 517

Upload: phamcong

Post on 10-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERTUMBUHAN PAKIS ANDAM {(Nephrolesis falcata) (CAP)}SEBAGAI PENUTUP PERMUKAAN LIMBAH URANIUM

H . t'*T. er Ja I ,

ABSTRAK

M. S· h' *Ja mlnan , E. 'd' .**Suwa Jl

PERTUHBUHAN PAKIS ANDAM {(Nephrolesis Ealcata) (CAP,) SEBAGAI PENUTUP PEBMUKAAN

LIKBAB URANIUH. Percobaan dilakukan dengan menanw. pakis andam di dala~ pot plastik

yang berisi lapisan tailing uranium dan tanah. Susunan lapisan tersebut didala. pot

adalah mempunyai perbandingan berturut-turut 70%, 60%, 50%, dan 40% Percobaan dila­

kukan sampai tanaman berumur 7 bulan. Pada percobaan ini dilihat pengaruh UIIIur

tanaman pad a sistem perakaran, kadar uranium tanaman, pengaruh komposisi tailing/

tanah pada pertumbuhan tanaman dan terutama untuk melihat perkembangan akar pada

permukaan tailing sebagai penutup limbah. Hasilnya menunjukan bahwa perketllbangan

akar tanaman lebih cepat dibandingkan perkembangan daun. Perkembangan akar paling

tinggi terjadi pad a komposisi tailing/t.anah 0% dan 40% dengan perke ••bangan akar

yang semakin rendah pada komposisi tailing/tanah yang semakin tinggi. Kadar uraniUIII

pada akar lebih tinggi dibanding pada daun berturut-turut 3,62 ppm dan 3,50 ppm.

Komposisi tailing/tanah yang tinggi (70%) dengan lapisan tanah yang tipis akan

menaikkan kadar uranium akar tanaman yaitu 48,82 ppm dibandin~kan kadar uranium pada

komposisi tailing/tanah 40% yaitu 22,01 ppm.

ABSTACT

THE GROWTH OF PAKIS ANDAM {(Nephrolesis Ealcata) (CAP)} AS COVER PLANT OM

URANIUH TAILING. The experiment was cunducted in plastic container filled with

uranium tailing and soil layer, the composition of tailing/soil were 70%, 60%, 50%,

and 40%. The experiment was carried out in 7 months period to study the root growth

on the tailing/soil medium, plant uranium content and the effect of the tailing/soil

composition on plant growth especially as cover plant. Result of the experi.ent

showed that the development of root growth was faster than shoot growth. The highest

root growth developed in 0% and 40% of tailing/soil composition, whereas root growth

was less developed in higher composition of tailing/soil. The concentration of

uranium in root was higher than that of in shoot, 36.2 ppm and 3.50 ppm,

respectively. High composition of tailing/soil (70%) or with less soil layer, will

increase uranium content in plant root compared to less composition of tailing/soil

(40%) or dense soil layer, 48.82 ppm and 22,01 ppm, respectively.

* Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir, BATAN

** Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BAT AN

517

,PENDAHULUAN

Tailing atau limbah bijih uranium mengandung beberapa radionu-

klida yang kosentrasi dan jurnlahnya cukUD besar, Tailing yang

berasal dari hasil pelindian asam mengandung 230Th, 226R,a, 222Rn.

Tailing yang dibuang atau disimpan dalam suatu kolam penampung

limbah dapat merupakan onggokan atau tumpukan di atas permukaan ta­

nah. Tumpukan tersebut pada suatu waktu akan merupakan sumber pence­

maran lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan manusia di sekitar­

nya. Hal ini disebabkan karena tailing akan tersebar oleh angin,

terbawa erosi oleh air, terlepasnya radon ke udara, dan terbawanya

unsur-unsur radioaktif bersama air tanah. Untuk membatas i dampak

pencemaran lingkungan, tumpukan tailing harus dikelola dengan baik

(3) •

Sesuai Peraturan Pemerintah RI bahwa dalam melaksanakan

kegiatan usaha pertambangan, diwajibkan untuk mencegah terjadinya

gangguan dan pencemaran tata lingkungan hidup selain harus mengelo­

lanya dengan baik (4). Untuk mengurangi dampak lingkungan tersebut,

usaha yang dilakukan antara lain ialah dengan jalan menutup tumpukan

limbah dengan tanaman.

Berdasarkan percobaan pendahuluan di Kalimantan telah diamati

beberapa jenis tanaman yang tumbuh di atas permukaan batuan uranium,

kolam penampung limbah, dan tumpukan limbah uranium (tailing). Dari

tanaman yang mudah tumbuh di sekitar pertambangan uranium di

ant~ranya ialah tanaman pakis andam {(Nephrolepsis falcata) (CAP)}.

Tanaman pakis dimaksud cukup banyak ditemukan (2). Penyebarannya

tanaman pakis adalah cepat dan mudah, meskipun tidak merupakan

tanaman indikator sebagai pengenal adanya kandungan uranium.

Dalam percobaan ini akan diamati pertumbuhan pakis andam dan

kemampuan pengambilan unsur uranium dari medium pertumbuhannya

sebagai lapisan penutup limbah. Tujuannya ialah untuk mengendalikan

erosi limbah oleh aliran air maupun untuk mencegah penyebaran

tailing oleh angin.

BAliAN DAN METODE

Pada penelitian ini telah dilakukan percobaan dengan penggunaan

bahan-bahan sebagai berikut:

518

Tailing (li.bah uraniu.). Tailing berasal dari hasil ekstraksi

uranium dari bijinya, umumnya berbentuk bubur padat (slurry) yang

halus «40 mesh). Tailing itu masih mengandung 226Ra yang eukup

tinggi. Kadar uranium dalam tailing sekitar 479 ppm.

Pakis And~ lNeDhroleDsis falcata (CAP}). Pakis andam merupakan

tanaman penutup permukaan baik batuan maupun tanah, tanah padas ma­

upun batu kapur (2). Tanaman pakis dipilih dari umur yang sama.

Pot Plastik. Pot plastik diisi dengan lapisan tailing dan tanah

dengan susunan disetiap pot sebagai berikut:

1. Pot A tersusun lapisan 70% vol.tailing dan 30% vol.tanah

2. Pot B tersusun lapisan 60% vol.tailing dan 40% vol.tanah

3. Pot C tersusun lapisan 50% vol.tailing dan 50% vol.tanah

4. Pot D tersusun lapisan 40% vol. tail ing dan 60% vol. tanah

5. Pot E hanya berisi tanah tanpa tailing (0% tailing).

Persentase tai ling di dalam pot didasarkan pada perhi tungan

sebagai berikut: pada perlakuan A tinggi tailing 10 em dan tinggi

tanah 4,3 em sehingga persentase (%) tailing menjadi 10/14,3x100% =

70%. Dengan demikian susunan lapisan tailing dan tanah berturut­

turut pada masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut:

A. 10 em tailing (1500 g)/4,3 em tanah (470 g) = 70% vol. tailing

B. 10 em tailing (1500 g)/6,7 em tanah (740 g) = 60% vol. tailing

C. 10 em tailing (1500 g)/lO em tanah (1100 g) = 50% vol.tailing

D. 10 em tailing (1500 g)/15 em tanah (1650 g) = 40% vol. tailing

E. 10 em tanah (1100 g) = 0% vol.tailing

Pada Gambar 1 ditunjukan susunan lapisan tailing dan tanah dalam pot

yang digunakan dalam percobaan ini.

Gambar 1. Susunan lapisan tanah dan tailing dalam

pot pereobaan

519

Penan~an. Percobaan dilakukan dengan menanam pakis andam dalam

pot plastik yang berisi lapisan tailing,dan tanah sebagaimana

disebut pada c. Tanaman pakis dipilih dengan umur dan jenis tuna8yang seragam. masing-masing pot diisi dengan satu tanaman pakis.

Penyiraman dilakukan sehingga tanah cukup lembab juga pemupukan

dilakukan dengan mencampur tanah dengan humus dalam perbandingan vol

tanahjhumus 3 : 1, agar tanah tetap lembab dan cukup subur. PanenI

tanaman dilakukan pada umur 3, 5, 6 dan 7 bulan. Seluruh percobaan

menggunakan ulangan 5 kali.

Analisis. Panen dilakukan dengan mengeluarkan seluruh tanaman.

Akar tanaman dicuci dalam HCL 0, 1 N dan daunnya dicuci dengan air

yang mengalir. Tanaman (akar, batang dan daun) dikeringkan dalam

oven pada suhu 1050C selama 24 jam. Setelah dilakukan penimbangan

berat kering, kemudian dilakukan penetapan kadar U tanaman dengan

cara Fluorimetri (5). Alat yang digunakan pada penetapan kadar

uranium tanaman ialah Fluorimeter Jarrell Ash.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Tabel 1 dan 2 terlihat perkembangan berat daun akar selama

3 sampai dengan 7 bulan pertumbuhan. Perkembangan berat akar rata­

rata naik dari 5,B3 menjadi 11,04 gr selama 3 bulan sampai dengan 6

bulan pertumbuhan dan terlihat penurunan menjadi B,16 g setelah 7

bulan penanaman, sedangkan perkembangan berat daun rata-rata, mulai

dari 10,45 g menjadi 12,29 g sampai dengan umur 6 bulan. Dari data

Tabel 1 dan 2 itu, jelas akar dan daun mempunyai tendensi/kecenderu­

ngan yang sama dalam hal perkembangan beratnya, selanjutnya dapat

pula diketahui bahwa berat daun dan akar rata-rata menu run dengan

bertambahnya lapisan tailing. Hal ini menunjukan bahwa tanaman pakis

kurang subur atau kurang sesuai untuk dibudidayakan dalam campuran

tailingjtanah. Tanaman pakis seperti diketahui tumbuh sangat lambat

dan memerlukan perawatan yang intensif untuk perangsangan pertumbuh­

an tunas-tunas. Akar yang tumbuh pada bagian lapisan tanah (0%) dan

yang mempunyai 40% tailing menunjukan bobot yang paling tinggi,

yaitu masing-masing 11,96 g dan 12,27 g, sedangkan Makin tinggi

perbandingan tailingjtanah Makin rendah pula bobot akar tanaman.

520

Pada perkembangan berat daun tanaman pakis pada umur 5 bulan

ter lihat penurunan be rat. Perkembangan tunas-tunas daun pada umur 5bulan itu ternyata tidak baik bahkan mati secara tiba-tiba. Diperki­

rakan umur 5 bulan merupakan umur kritis bagi tanaman pakis andamdalam penyesuaian pertumbuhan tanaman.

Pada tanaman pakis yang ditanam pot yang berisi70% tailingbobot akar rata-rata adalah 5,85 g dan bobot akar rata-rata tersebut

meningkat bila lapisan tailing semakin rendah. Hal ini dapat

dimengerti, karena kesuburan tanah akan meningkat bila lebih besar

lapisan tanah tanpa tailing digunakan, sehingga pertumbuhan tanamanpakis Makin baik.

Kadar uranium di dalam tanaman dapat menggambarkan kemampuantanaman dalam mengabsorpsi uranium pada setiap perlakuan yang

diberikan. Didapatkan bahwa absorpsi rata-rata uranium dalam akaradalah lebih tinggi dibandingkan dengan absorpsi rata-rata dalam

daun, yaitu masing-masing 36,07 ppm dan daun 3,50 ppm sepertiterlihat pada Tabel 3 dan 4. Kadar uranium rata-rata dalam akar

mula-mula meningkat dengan bertambahnya umur tanaman sampai umur 6bulan, yaitu dari 14,30 ppm pada umur 3 bulan menjadi maksimal 64,82

ppm pada umur 6 bulan yang kemudian dan menurun menjadi 42,00 ppmsetelah tujuh bulan (Tabel 4). Kecenderungan yang hampir sama juga

di tunjukkan oleh analisis kadar uranium dalam daun sebagaimanaditunjukkan Tabel 3. Pada hakekatnya akar yang mengandung uraniumcukup tinggi, secara fisiologis akan terganggu dalam fungsinya untuk

mengedarkan unsur uranium ke bagian at as (6). Oleh karena itu, dapatdimengerti mengapa kadar uranium dalam daun lebih kecil dibandingdengan kadar uranium dalam akar.

Kadar uranium pada akar rata-rata menunjukkan paling tinggi(48,82 ppm), yaitu pada pot yang berisi tailing 70% vol. Hal iniberarti akar paling efektif mengabsorpsi uranium dari tailingnya.Dengan kata lain, akar tanaman pakis mampu memnyimpan uranium cukup

tinggi sehingga amat bermanfaat untuk mencegah uranium tererosiataupun terbuang tertiup angin yang bisa menimbulkan masalahpencemaran (Tabel 4). Sedangkan pada daun keadaan tidak terlihatjelas.

Pada akar kadar uranium lebih tinggi meskipun telah dicuci

dalam HCl 0,1 N. Hal ini disebabkan akar tanaman adalah bagian yang

521

paling dekat dengan tanah tempat tumbuh, selain itu akar berfungsiuntuk mengambil makanan, di mana uranium terdapat paling banyak,

keeuali didistribusikan kebagian alas tanaman. Pada bagian tanaman

daun, uranium tidak akan diambi 1 diluar batas keperluan tanaman,melainkan eukup untuk keperluan sesuai dengan fungsinya yang keeil,

yaity sebagai unsur mikro.Dari literatur diketahui bahwa unsur-unsur yang langka dan

sediki t di temukan di alam, umumnya termasuk ke dalam unsur mikro

(6). Kegunaan unsur mikro lebih bersifat enzimatis yang menenlukan

pertumbuhan tanaman dalam j umIah yang sangat keci 1. Kemungkinan

uranium termasuk ke dalam salah satu pelengkap unsur mikro meskipunsampai saat ini belum jelas peranannya. Akan tetapi, pada bagian

yang lain unsur mikro ini tidak akan menyebabkan keraeunan tanamanakibat kadarnya terlalu tinggi yamg terdapat di dalam lanamannya.

Pada pereobaan ini diamati bahwa sebaran perakaran tanamandapat menjangkau sampai kedalaman tailing dengan baik. Akar tanamandapat masuk ke dalam tailing disebabkan lapisan tanah yang cukuptipis (4,3 em) dibandingkan lapisan tanah pada perlakuan lainnya.

Meskipnn pada perlakuan di mana lapisan tanah penulup tailing cukuplebal (15 em) kadar uranium tanaman baik dalam akar maupun daJamdaun menunjukkan nilai yang paling rendah (Tabel 4).

Akan tetapi, dengan bertambahnya umur tanaman, kadar uranium

i tu meningkat meskipun tetap lebih rendah dibanding dengan kadaruranium pada perlakuan di mana lapisan tanah sebagai penutuptailing lebih tipis. Keadaan ini memberi indikasi kuat bahwa akartanaman dapat leluasa'hidup di lapisan tailing.

KESIMPULAN

Berdasarkan pereobaan yang telah dilakukan hasilnya menunjukkan

bahwa lapisan tanah penutup tai ling akan menentukan efisiensi per­akaran dan absorpsi uranium oleh tanaman dalam kai tannya dengan

penutupan permukaan tailing. Semakin tebal lapisan tanah semakinmeningkat pertumbuhan akar.

Lapisan tanah yang cukup tipis digunakan menutup lapisan

tailing, (4,3 em, 6 em, dan 10 em) merupakan medium tempat perLumbu-

522

han akar yang baik, karena akar-akar i tu dapat menjangkau daerah

tailing sebelah bawah. Kedua lapisan tanah dan tailing itu kelihat­annya dapat diikat melalui sistem perakaran sebagaimana diperlihat­kan oleh semakin tingginya kadar uranium dalam akar.

Absorpsi uranium oleh akar lebih tinggi dibanding daun, yai tu

36,07 ppm pada akar dan 3,50 ppm pada daun. Semakin tipis lapisanpenutup tailing semakin tinggi absorpsi uranium oleh akar, yaitu48,82 ppm. Akan tetapi, keadaan ini tidak terjadi pada daun, karenakadar uranium yang tinggi dalam akar mempengaruhi kemampuan distri­

busi uranium ke bagian atas tanaman. Tanaman pakis andam cukup

potensial untuk digunakan sebagai penutup tailing uranium.

DAFTAR PUSTAKA

1. IBRAHIM, S.A., FLaT, S.L., and WHICKER,F.W., "Concentrations andobserved behaviour of 226Ra And 210Po around uranium milltailing," Proceedings of A Symposium Albuquerque, .10-14 May1982 IAEA And NEA (1982).

2. SASTRAPRADJA,S., Kerja Penulisan Buku Jenis Paku Indonesia,Lembaga Biologi Nasional, LIPI (1979).

3. SJAHMINAN, M., dan ZOEBAR, J. Pokok-pokok Pikiran Untuk Penge­lolaan Limbah dan Dampak Lingkungan Pertambangan Uranium, PPBGNBATAN(1987).

4. KATILI, J.A., SK DIRJEN Pertambangan UmumNo. 09/DU.1978, TentangPencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Gangguan Dan PencemaranSebagai Akibat Pengolahan Dan Pemurnian Bahan-bahan Galian(1978).

5. TANISWARI, Y., Penetapan uranium secara flourimetri, TesisSarjana Muda, AKABOGaR, (1985).

6. MEYERB.S., ANDERSON,D.B., Plant Physiology, D. Van Nostrand,Maruzen, Tokyo, (1959).

523

CJI

t\:)~

Tabel 1. Berat daun tanaman (gram)

Umur tanaman waktu panen (bulan)perlakuan

tail ing/tanah

(%) 3 4 5 6 7 Rata- rataI I • I f I

--------------,--------------,---------------.---------------,---------------.---------------,-------------10

,9,33 .±.0,56,

5,38 .±.0,27·

10,57 .±.1,53,

11,12 .±.0,52,

5,38 .±.0,95,

8,36, , ·,,,.

, ·,,, , ,,,60

.9,84 .±.0,59

·10,16 .±.0,62

·6,71 .±.0,30

·9,09 .±.0,38

·10,55 .±.0,53

.9,Z7I · ,··,

I, ,I,, , ,,,

50

,7,73 .±.0,40

,10,55 .±.0,49

·11 ,68 .±.0,57

,12,15 .±.0,66

,10,55 .±.0,55

,10,53, , I·,,

,, I,,, · ·•·

40

,13,47 .±.0,74

I13,12 .±.0,63

·5,87 .±.0,28

I14,99.±. 0,76

·13,12 .±.0,62

,12,1. 1, , ·,,,

,, ,,,,, , ,,,,

0:12,45 .±.0,57

,12,48 .±.0,66

I8,93 .±.0,36

·14 ,10 .±.0,71

,12,45 .±.0,59

,12,08, ·,,,

I I I I I I--------------.--------------.---------------.---------------,---------------,---------------.-------------

Rata-rata 10,45 10,34 8,76 12,29 10,41 10,49

Tabel 2. Berat akar tanaman pakis (gram)

Umur tanaman waktu panen (bulan)

:-------------------------------------------------------------------------~------------------

Perlakuan

tailing/tanah

(:t) 3 4 5 6 7 Rata-rata

--------------:--------------:---------------:---------------:---------------:---------------:-------------

70 :7,95 .!0,39·

3,69 .! 1,21·

4,19.! 0,22,

9,58 .! 0,49I

3,65 ± 1,18I

5,85· ··II,

,···I

,III60

:5,98 .! 0,30I

8,19 .! 0,43·

7,64.! 2,45·

12,22 ± 2,65,

8,19 ± 0,38,

8,46I···I

,,,·, ,I·

50:5,98 .! 2,35

·6,65 .! 0,31

·5,57 ± 0,27

·12,80 .! 3,66

·6,05 .! 0,87

·7,29I

··II,

II·, I,I40

.5,59 ± 0,26

·19,66 .! 6,98

,6,00 ± 1,31

,11,03 ± 0,63

,19,12 ± 7,91

I12,27· ,,II

·I,·· ··I

0:7,80 .! 1,46

,13,63 .! 8,65

,6,33 ± 0,29

·14,25 ± 0,72 I17,83 ± 3,87 ·

11,96III··

I I I I I ,--------------.--------------1---------------,---------------.---------------,---------------,--------------

CJ1

tvCJ1

Rata-rata 5,83 8,86 5,95 11,04 8,161 9,31

CJ1

tvm

Tabel 3. Kadar uranium dalam daun pakis (ppm)

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Umur tanaman waktu panen (bulan),,--------------------------------------------------------------------------------------------

Perlakuan

tai lins{tanah

(%) 3 4 5 6 7 Rata-rataI I • I I !

--------------1--------------,---------------1---------------.---------------1---------------.-------- _70

60

50

40

1,08 i. 0,10

1,47 !. 0,15

1,47 i. 0,15

1,41 i. 0,14

4,40 i. 0,43

5,81 i. 0,52

8,37 i. 0,72

4,47 i. 0,40

2,20 i. 0,23

7,75 i. 0,62

7,14 i. 0,61

5,95 i. 0,47

3,40 i. 0,33

1,45 i. 0,14

1,61 i. 0,15

1,95 i. 0,18

4,20 i. 0,41

2,00 i. 0,18

2,80 i. 0,25

1,00 i. 0,09

3,D6

3,70

4,Z8

2,9!6I I I I I I

--------------,--------------,---------------1---------------,---------------.---------------,-------- _Rata-rata 1,36 5,77 5,76 2,15 2,50 3,5.0

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tabel 4. Kadar uranium dalam akar pakis (ppm)

I,--------------------------------------------------------------------------------------------

Umur tanaman waktu panen (bulan)Perlakuan

tai ling /tanah

(%) 3 4 5 6 7 Rata-rataI I I • I I

--------------,--------------.---------------.---------------.---------------,---------------,-------------

70

60

50

40

18,64 .± 1,49

12,66.± 1,01

12,16.± 1,09

13,74.± 1,37

47,50.± 4,28

25,07 .± 1,95

20,63 .± 1,86

16,24 .± 1,66

44,30.± 3,46

40,83.± 3,70

18,26 ± 1,64

19,13 ± 1,86

83,66 ± 6,69

72,17 ± 5,48

59,57 ± 5,36

43,90 ± 4,39

50,00 ± 4,15

39,10 .± 3,48

61,84 ± 5.57

17 ,04 ± 1,62

48,82

38,77

34,49

22,01I I I , I I

--------------,--------------1---------------,---------------1---------------,---------------.-------------

CJ1

t>J

-.:)

Rata-rata 14,30 27,36 30,63 64,82 42,00 36,07

DISKUSI

K. SUTAMA

Tanaman pakis Andan memberi harapan untuk mengatasi pencemaran ling­

kungan karena limbah yang mengandung uranium, terbukti dari tinggi­

nya kadar uranium pada akar tanaman tersebut. Bagaimana efeknya bila

nanti tanaman tersebut mati, apakah uranium tersebut tidak bebas

lagi atau mencemari lingkungan sehingga polusi uranium akan tetap

terjadi ?

TATI HERYATI

Karena paki s ini mudah tumbuh yai tu dengan sporanua maupun dengan

akar baru untuk berkembang biaknya, jadi apabila mati akan segera

tumbuh tanaman yang baru, sehingga uranium yang terbebas lagi akan

segera terisap oleh akar tanaman yang baru.

HASAN BASRI

Bagaimana pendapat Anda jika kita adakan/berikan perlakuan menanam

pakis sebagai berikut : Pakis ditanam dalam pot-pot yang berkonsen­

trasi triling yang sama. Apakah nantinya pada pakis yang lebih tua

juga akan mengandung kadar uranium yang juga tinggi ? Kalau benar,

maka agaknya kesimpulan butir 1 dari maakalah Anda kurang tepat.

Dikarenakan tanpa konsentrasi Lriling tinggi kadar uranium di pakis

berumur tua juga tinggi.

TATI HERYATI

Karena parameter efisiensi pakis sebagai penutup triling di samping

kadar uranium, yaitu sistem perakaran yang bisa menjangkau triling/

lembah, sehingga komposisi triling tanah perlu dibuat bermacam-macam

ukuran.

DESMAWITA

Apakah dalam peneli Uan ini, .perlakuan pertumbuhan dibandingkan

dengan kontrol ? Bagaimana kenaikan bobot akar dan daun untuk kon-

528

trol, lebih tinggi atau lebih rendah ?

TATI HERYATI

Pada kontrol pertumbuhan tanaman baik hampir sarna dengan tanaman

yang ditanam di pot. Prosentase 40% triling (ketebalan tanah 15 em)

terlihat pada tabel, yaitu pada kontrol berat akar dan daun hampir

sarna dengan yang 40% triling.

ROSALINA

Apakah tanaman pakis ini dapat menjadi indikator untuk daerah yang

banyak mengandung uranium ?

TATI HERYATI

Pada saat ini memang belum bisa disebutkan tanaman pakis sebagai

tanaman indikator, untuk daerah yang banyak menandung uranium karena

masih perlu banyak data, tetapi untuk yang akan datang kemungkinan

bisa diteliti sebagai tanaman indikator.

MINARNI AFFANDI

Mengapa Anda memilih pakis Andan sebagai penutup permukaan limbah

uranium. Apakah tidak ada tanaman lain, misalnya enceng gondol, ?

TATI HERYATI

Karena pakis tanaman yang mudah didapat, mudah tumbuh dan berdasar­

kan pengamatan pendahuluan di Kalimantan, tanaman tersebut ban yak

ditemukan misalnya di daerah pertambangan maupun di sekitar kolam

penampang limbah, sedangkan eceng gondok merupakan tumbuhan air,

jadi tidak bisa hidup di atas permukaan triling/lembah padat, juga

tanaman eceng gondok itu tidak terdapat di daerah pertambangan.

WI DYANTORO

1. Apakah dengan eara penanaman pakis Andan tersebut tidak akan

menimbulkan akibat yang buruk bagi masyarakat awam ? (dapat di­

pastikan tidak menimbulkan efek yang negatif).

2. Bagaimana cara agar masyarakatawam mengetahui kalau di sekitar

tanaman pakis Andan tersebut tertanam limbah uranium ?

529

dekat pabrik/proses jadi kemungkinan

situ ada limbah tertanam dan ini untuk

TATI HERYATI

1. Menurut kami tidak, karena ini bukan pakis yang untuk dimakan,

dan biarpun termakan, kan daunnya, sedangkan pada daun kadar

uranium yang terserap sedikit sekali, lebih dikatakan tidak ter­

serap, sedangkan akar yang banyak mengandung uranium tidak diman­

faatkan. Dan kebetulan daerah proses ini biasanya jauh dari ke­

ramaian orang.

2. Karena kalau limbah ini

masyarakat tahu bahwa di

mengurangi pencemaran saja.

HARYANA

1. Mengapa kadar uranium dalam akar lebih tinggi daripada daun ?2. Apakah uranium terse rap dalam bentuk senyawa apa ?

TATI I1ERYATI

1. Kadar uranium dalam akar lebih tinggi dari daun, karena akar

pakis mungkin mengabsorpsi secara fisik dalam bagian tertentu

akarnya mengakumulatif dan tidak ditransportasikan ke daun, sebab

ke daun hanya cukup untuk kebutuhan unsur hara saja sebagai unsur

mikro.

2. Uranium terserap tidak di teli ti bentuk senyawanya, tetapi yang

terdeteksi oleh alat analisisnya yaitu uranium bervalensi 6 (U6+)

Pada umumnya uranium digunakan sebagai unsur mikro, sehingga

hanya diperlukan sedikit oleh tanaman.

530