g. satari* - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

13
APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM PERTANIAN G. Satari* PENDAHULUAN Aplikasi teknik nuklir di bidang pertanian merupakan salah satu tujuan peng- gunaan teknologi ini untuk maksud-maksud darnai. Teknik nuklir memiliki potensi yang begitu menakjubkan, kekuatan menghancurkan atau membinasakan peradaban tetapi juga dapat menjadi alat untuk memperbaiki kehidupan manusia. Apabila ada hal-hal yang masih mengkhawatirkan dalam penggunaan teknik nuklir bagi kepen- tingan pengembangan pertanian, maka hal itu bukan berarti bahwa teknik ini harus ditinggalkan. Memang sudah menjadi hakekat suatu teknologi bahwa ia dapat memecahkan suatu persoalan, tetapi juga sekaligus menimbulkan masalah baru. Inilah yang menjadikan hidup dan kehidupan menjadi sesuatu yang dinamis dan memikat. Berbicara mengenai pertanian, kita akan berhadapan dengan bidang yang menyangkut hajat hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. DUD 1945 mengamanatkan, bahwa kekayaan alam Indonesia yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, harus mendapat perhatian khusus dari Negara dan Pemerintah. Ditinjau dari struktur perekonomian kita, maka pertanian menempati titik . pusat. Sebagian besar penduduk Indonesia mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasilan dan penghidupannya. 01eh karena itu, maka tidak berlebihan bila keberhasilan pembangunan nasional terletak pada keberhasilan pembangunan pertanian. Selanjutnya pembangunan pertanian hanya dapat dijalankan dengan penerapan- penerapan teknologi maju. Teknologi dihasilkan dan dirumuskan dari hasil-hasil penelitian. Maka penelitian dan pengembangan teknologi pertanian menempati posisi strategis dalam pembangunan pertanian dan selanjutnya dalam pembangunan nasional. Dalam hubungan ini, Pemerintah telah menggariskan kebijaksanaan pembangun- an nasional dalam GBHN dan secara operasional dituangkan dalarn tiap PELITA. Untuk mencapai struktur ekonomi yang berimbang, Produk Domestik Bfllto dari sektor pertanian akan berubah dari 29,2% pada tahun 1983/1984 menjadi 26,4% pada akhir PELITA IV (1988/1989), dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 3,0% setahun. Sebaliknya sektor industri meningkat dari 15,8% menjadi 19,4% dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 9,5% setahun selarna periode yang sarna. GBHN juga telah menggariskan bahwa pembangunan pertanian dalarn arti luas akan terus ditingkatkan dengan tujuan meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri serta meningkatkan ekspor, • Kepala Badan];itbang Pertanian

Upload: hoanganh

Post on 09-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

APLIKASI TEKNIK NUKLIR DALAM PERTANIAN

G. Satari*

PENDAHULUAN

Aplikasi teknik nuklir di bidang pertanian merupakan salah satu tujuan peng­gunaan teknologi ini untuk maksud-maksud darnai. Teknik nuklir memiliki potensiyang begitu menakjubkan, kekuatan menghancurkan atau membinasakan peradabantetapi juga dapat menjadi alat untuk memperbaiki kehidupan manusia. Apabila adahal-hal yang masih mengkhawatirkan dalam penggunaan teknik nuklir bagi kepen­tingan pengembangan pertanian, maka hal itu bukan berarti bahwa teknik ini harusditinggalkan. Memang sudah menjadi hakekat suatu teknologi bahwa ia dapatmemecahkan suatu persoalan, tetapi juga sekaligus menimbulkan masalah baru.Inilah yang menjadikan hidup dan kehidupan menjadi sesuatu yang dinamis danmemikat.

Berbicara mengenai pertanian, kita akan berhadapan dengan bidang yangmenyangkut hajat hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. DUD 1945mengamanatkan, bahwa kekayaan alam Indonesia yang menyangkut hajat hiduprakyat banyak, harus mendapat perhatian khusus dari Negara dan Pemerintah.

Ditinjau dari struktur perekonomian kita, maka pertanian menempati titik .

pusat. Sebagian besar penduduk Indonesia mengandalkan pertanian sebagai sumberpenghasilan dan penghidupannya. 01eh karena itu, maka tidak berlebihan bilakeberhasilan pembangunan nasional terletak pada keberhasilan pembangunanpertanian.

Selanjutnya pembangunan pertanian hanya dapat dijalankan dengan penerapan­penerapan teknologi maju. Teknologi dihasilkan dan dirumuskan dari hasil-hasilpenelitian. Maka penelitian dan pengembangan teknologi pertanian menempatiposisi strategis dalam pembangunan pertanian dan selanjutnya dalam pembangunannasional.

Dalam hubungan ini, Pemerintah telah menggariskan kebijaksanaan pembangun­an nasional dalam GBHN dan secara operasional dituangkan dalarn tiap PELITA.

Untuk mencapai struktur ekonomi yang berimbang, Produk Domestik Bfllto darisektor pertanian akan berubah dari 29,2% pada tahun 1983/1984 menjadi 26,4%pada akhir PELITA IV (1988/1989), dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar3,0% setahun. Sebaliknya sektor industri meningkat dari 15,8% menjadi 19,4%dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 9,5% setahun selarna periode yang sarna.

GBHN juga telah menggariskan bahwa pembangunan pertanian dalarn arti luasakan terus ditingkatkan dengan tujuan meningkatkan produksi pertanian gunamemenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri serta meningkatkan ekspor,

• Kepala Badan];itbang Pertanian

meningkatkan pendapatan pet ani, memperluas kesempatan kerja, mendorong

pemerataan kesempatan berusaha, mendukung pembangunan daerah, serta mening-katkan kegiatan transmigrasi. Dengan demikian sektor pertanian hams semakintangguh sebagai pendukung perkembangan industri. Inilah yang menjadi ciripertanian kita·di masa depan. Dengan cara ini, maka peningkatan produksi pertani­an akan meningkatkan pendapatan petani, tidak seperti keadaan sementara yangdialami petani sekarang. Meningkatnya produksi. pangan tanpa perbaikan teknologi

pasca panen dan perbaikan pemasarannya, memukul petani itu sendiri dengananjlognya harga gabah di bawah harga dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Kiblat penelitian dan pengembangan pertanian adalah untuk mensukseskanprogram Pemerintah, sebab kita "committed" dengan peningkatan kesejahteraanpetani dan rakyat banyak. Dalam kaitannya dengan BATAN, kerjasama penelitianpertanian serta pengembangan menyangkuLmasalah-masalah "bio-physical cons­traint". lOOah yang menjadi medan penelitian kerjasama kita, yakni berusaha mem­buka tabir-tabir pengbalang untuk membuka mata pengetahuan kita secara lebihjelas dan selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun suatu tindak lanjutmengatasi permasalahan yang menghambat jalannya pembangunan pertanian. Alammenyediakan potensinya untuk digali dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagikemakmuran rakyat.

STATUS TEKNOLOGI SEKARANG

FREY (1), seorang ahli pemulia tanaman dari Iowa State University mengakuibahwa pemuliaan konvensional disamping telah memberikan kontribusi yang nyatabagi pembangunan pertanian, juga memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dia jugamenunjukkan data-data dan bukti-bukti, bahwa perbaikan hasil yang telah dicapaidewasa ini tidak hanya berasal dari perbaikan varietas, tetapi juga sumbanganperbaikan budidaya dan pengelolaan lingkungan. Menurut ahli ini, penggunaanjagung hibrida hanya akan potensial bila ditanam di lahan yang diairi, sedangkanbila ditanam di lahan kering, hasil jagung hibrida jauh lebih rendah dari jagungkonvensional. lni menunjukkan betapa pengelolaan lingkungan sangat berperandalam perbaikan hasil.

Contoh lain adalah respons tanaman gandum dan padi terhadap pemupukannitrogen. Hasil panen dari tipe tanaman pendek dari kedua jenis tanaman pangantersebut memberikan respons yang positif terhadap setiap peningkatan dosis pupuknitrogen, dan tidak demikian halnya dengan tipe tanaman jangkung (Gambar 1).

Oleh karena itu setiap penelitian _pertanian harus didekati secara interdisipliner.Walaupun perbaikan berbagai komoditi pertanian telah berhasil melalui pemu­

liaan konvensional, namun beberapa ahli menyebutkan bahwa teknologi ini telahsampai ke tingkat yang jenuh. Bogorad dari Harvard University menyebutkan :''You can breed and breed and breed, and never get the trait you are looking for".Senada dengan pemyataan ini LEWIS (2) dari California Agricultural Experiment

Stattion menyebut keadaan ini sebagai palang biologis (biological roadblock),sehingga tingkat basil yang dicapai sudah melandai (levelling ofD bahkan dalambeberapa hal sudah menurun ..

2

90

807060

]:~"C" 50

">. Sf!~ 40

Short whftts

30

Tall wheats

20

10

oo 40 80 120 160 200

Nitrogen (kgjha)

Gambar 1. Respon tanaman padi dan gandum terhadap pemupukan nitrogen (Frey, 1981).

Selain dari itu, teknologi lain dalam perbaikan tanaman maupun komoditipertanian lainnya melalui teknik aplikasi bioregulant (misalnya hormon dan zatturnbuh) tampaknya belum memasyarakat terutama di kalangan petani padi danpalawija, karena teknologi ini. memerlukan kecermatan yang tinggi dan dipengaruhioleh berbagai faktor yang sangat rumit. Di samping itu, eara ini tidak dapat meng­hasilkan sifat·sifat yang baka seperti pemuJiaan. Di kalangan petani hortikulturayang maju dan perkebunan besar penggunaan bioregulant tampaknya mulai merna­syarakat. Trend pemakaian yang mulai meluas ini perlu ditunjang oleh pengkajianyang terus-menerus.

3

Teknologi berikutnya adalah kultur sel atau jaringan serta rekayasa genetikamaupun bioteknologi. Cara ini secara teknis membuka kemungkinan-kemungkinan

barn YilIlg 5pektalrulcr. Sampai sekarilIlg, sifatnya muih dalim tarat" penjajagan.Untuk jangka panj ang, teknologi ini termasuk dalam program penelitian BadanLitbang Departemen Pertanian. Namun karena memerlukan dana yang besar,perala tan yang canggih, dan ketrampilan khusus, maka dalam,waktu dekat, teknik

ini belum dapat diterapkan, kecuali beberapa kegiatan-kegiatan bioteknologi yangsudah mapan seperti tekIuk peragian dalam pembuatan tempe dan minuman.

Teknologi lain yang sebenamya sudah lama dirintis adalah teknik nuklir.

Teknik ini sudah banyak menghasilkan karya-karya nyata. Walaupun demikianharus diakui bahwa teknik ini belum dimanfaatkan sepenuhnya dan merupakansalahsatu pilihanjangka pendek dalam usaha kita menanggulangi berbagai persoalan­persoalan yang sangat mendesak.

Teknik radiasi telah dimanfaatkan dalam pemuliaan tanaman dan pengawetanpangan, walaupun masih sangat terbatas. Teknik ini perlu dimanfaatkan lagi untuk-menembus penghalang biologis yang telah dihadapi pemuliaan konvensional. Tampak­nya, penggunaan teknik radiasi untuk tujuan pemuIiaan tanaman cenderung bersifatgambling. Oleh karena itu perlu ditempuh cara-cara yang lebih systematis danterarah. Dalam hal ini, keIjasama yang lebih erat diperlukan an tara BATAN danBadan Litbang Pertanian.

Teknik pelacak radioisotop sangat bermanfaat bagi para peneliti untuk menge­tahui mekanisme perbaikan tanaman ataupun komoditi pertanian lainnya. Berhasil­nya teknik ini membuka teka-teki berbagai proses biologi dan fen omena alam akan

sangat membantu bagi para p.akar menyusun suatu tindakan untuk memperbaikibudidaya dan pengelolaan lingkungan pertanian.

Team Pembina Kerjasama BATAN - BADAN LlTBANG PERTANIAN telah

pernah menyusun suatu daftar kegiatan penelitian bersama dalam teknik nuklir

untuk pengembangan pertanian, an tara lain mengenai cytozyme, penggunaan pup ukN dan eflSiensinya, penelitian residu pupuk fosfat, pemuliaan studi itensitas erosi,latihan dan kursus serta penelitian insektisida. Di bidang petemakan adalah pern­buatan radio-vaksin dan pemanfaatan limbah pertanian dalam nutrisi temak.

TEKNIK NUKLIR DALAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGANPERT ANIAN

HasH-hasil penelitian dan pengembangan pertanian telah dicapai melalui tekniknuklir sudah jelas memberikan sumbangan nyata terhadap pembangunan pertanian.Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah : "Apakah hasil-hasil penelitian terse buttelah dimanfaatkan sebaik-baiknya hingga membawa dampak positif kepadapembangunan pertanian? Sampai seberapa jauh hasil 'penelitian kerjasama terse butmempengaruhi perumusan teknologi?

Sebagai contoh adalah penelitian efisiensi penggunaan N-pupuk. Melaluiteknik lacak radioaktif diketahui bahwa eflSiensi pemberian N -pupuk dalambentuk urea butiran sangat rendah. Namun informasi ini tidak berlanjut dengansuatu tindakan peningkatan eflsiensi penggunaan N-pupuk. MelaIui teknik lacak

4

radioaktif telah diketahui pula bahwa 50 - 70% dari fosfat dalam tanaman berasaldari pupuk selama dua at au tiga minggu pertama pertumbuhan tanaman. Kemudiantelah diketahui pula bahwa hanya 10 - 12% dari P-pupuk yang terambil olehtanaman selama tahun pertama, sedangkan sisanya tertinggal dalam tanah atautercuci (3).

Dengan informasi-informasi yang demikian, maka sudah selayaknya kalaurekomendasi pemupukan kita direvisi untuk menghemat devisa dan keuangannegara secara umum dan menekan biaya produksi seeara khusus. Tampaknya halitu belum kita garap seeara sungguh-sungguh.

Potensi pelaeak radioaktif dalam penelitian sangat menakjubkan dibandingdengan teknik kimia standar. OSBORNE (3) membandingkannya untuk membeda­kan suatu konsentrasi larutan sampai 1/1011 atau satu dalam 100 billion. Olehkarena itu, potensi ini harus dimanfaatkan semaksirnal mungkin bagi kepentinganpembangunan pertanian. Berikut ini dikemukakan beberapa bidang penelitian, dimana teknik nuklir dapat memberikan sumbangan nyata.

Nutrisi dan Metabolisme Tanaman. Beberapa pertanyaan penting yang dapatdijawab melalui teknik nuklir antara lain adalah sebagai berikut :

1. Hara yang dibutuhkan oleh tanaman bagi pertumbuhannya yang terbaik. Halini berkaitan erat dengan pengelolaan keseimbangan hara tanah dan efisiensipemupukan.

2. Serapan hara melalui akar atau daun. Pemupukan melalui tanah membawaberbagai resiko tercucinya pupuk dan proses-proses biofisik yang mengurangiefisiensi. Pemberian pupuk melalui daun mungkin merupakan jalan pintas .

. 3. Penempatan pupuk yang efektif. Dengan pelaeak radioaktif dapat diketahuipenempatan pupuk yang tepat. Agronomist melalui teknik-teknik penelitiankonvensional telah menemukan bahwa eara penempatan pupuk yang tepatadalah sekitar biji. Namun hal ini masih perlu dipertanyakan, apakah di bawahbiji, di kedua belah sisi, di atasnya atau berupa kombinasi cara-<:ara tersebut.

4. Keeepatan pergerakan hara mineral dalam tanaman, terutama dari tempatabsorpsi sampai ke tempat metabolisme dalam tanaman.

5. Mendeteksi kemampuan jenis tanaman untuk membedakan unsur hara yangdiabsorpsi. Menurut penelitian, beberapa jenis tanaman tidak mampu mem­bedakan unsur-unsur hara dalam proses absorpsi, sehingga suatu unsur harayang tidak diperlukan juga akan terserap karena kemiripannya dengan suatuunsur yang sebenarnya lebih diperlukan oleh tanaman.

6. Proses fotosintesis, yang merupakan proses terpenting dalam tanaman bagisemua kehidupan di alam ini. Dalam beberapa jenis tanaman, proses fotosintesisselama berbunga sangat menonjol peranannya dibandingkan dongan peranan­nya sebelum berbunga. Semen tara itu efisiensi radiasi surya adakalanya sangatrendah dan adakalanya tinggi.

7. Peranan enzim dan interaksi metabolit dalam tanaman serta hormon dan

senyawHenyawa aromatik dan fenolik.

Pest (Rama, Penyakit, dan Gulma). Gangguan hama dan penyakit serta gulma

5

telah mendatangkan kerugian yang tidak sedikit. Mekanisme ketahanan suatuvarietas terhadap penyakit dan hama masih merupakan perdebatan yang tidak

haQ~-haQ~nya, Din~nUkli populasi hama belwn tuntas, Bagaimana faktorlingkung­an berinteraksi dengan faktor-faktor biologis, hingga sewaktu-waktu terjadi ledakan.Timbulnya ras-ras baru dalam taraf empiris.

Pencegahan penyakit dan virus yang terbawa melalui benih dapat dilakukandengan teknik radiasi. Mengenai berbagai persoalan hama dan penyakit yang perlumendapat perhatian kita pada berbagai tanaman pangan, tanaman industri, per­kebunan, dan lain-lain telah diuraikan secara lengkap dalam makal!ih Dr. B.H. Siwipada Pertemuan nmiah Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN pad a tanggal9 - II Juni 1982 di Jakarta.

Nutrisi dan Metabolisme pada Ternak.

1. Mutu pakan dalam kaitannya dengan tiap kg daging yang dihasilkan ..

2. Menaksir bagian daging ternak untuk tiap kelas daging yang akan dihasilkan.Menurut penelitian tiap kelas daging merniliki jumlah unsur-unsur tertentu.

3. Hubungan thyroid dengan susu dan telur. Menurut penelitian bahwa seleksidapat didasarkan atas aktivitas thyroidnya. Aktivitas thyroidnya dapat diukurdengan teknik nuklir. Kemudian diketahui juga, bahwa terdapat hubunganyang erat antara jodium dengan thyroid tersebut.

4. Penggunaan hormon-hormon tertentu dalam peternakan.

Serangga.

1. Penentuan (pelacakan) arah dan jauhnya serangga berrnigrasi. Hal ini pentingdalam tindakan-tindakan pencegahan ledakan hama.

2. Peranan serangga-serangga pembawa tepungsari. Pelacakan sampai sejauh manaserangga dapat membawa tepungsari tanaman dapat membantu para pemuliamelakukan isolasi maupun persilangan.

3. Penggunaan predator dalam pengendalian hama. Ternyata afid yang mengan­dung radioaktif tidak dimakan oleh lebah, tetapi afids terse but dimakan olehbelalang. Teknik nuklir juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi predatoruntuk membunuh serangga-serangga yang tidak diinginkan.

4. Penetapan residu insektisida pada hasil tanaman. Dengan teknik nuklir, rumputmakanan ternak yang disemprot dengan herbisida tertentu tidak berbahayabagi hewan karena herbisida terse but keluar melalui sistem sekresi dan kotoran.

Lain-lain.

1. Radioisotop sebagai sumber radiasi. Radioisotop dapat diumpamakan sebagaikunang-kunang. Isotop tidak saja sebagai pembantu dalam penelitian, tetapilebih dari hanya sebagai pelacak.

2. Memproduksi varietas baru. Pada tanaman padi telah dilepas varietas Atonrlta 1dan At6rnita 2 hasil teknik radiasi. Pada tahun 1950, Indonesia memiliki

tanaman tembakau "CHLORINA MUTANI" hasil perbaikan tanarnan dengan,teknik radiasi. Berdasarkan hasil-hasil penelitian, radiasi energi tinggi dapat

6

menimbulkan mutasi dan tiap bagian tanaman yang dikontrol gen dapatberubah melalui radiasi. Namun perubahan-perubahan genetik tersebut tidakdapat dirama1kan terlebih dahulu.

3. Pengawetanan bahan makanan. Teknik radiasi dalam pengawetan bahan makan­an mengakibatkan hilangnya rasa makanan tersebut. Penelitian ditujukanantara lain untuk mencegah hilangnya ~ makanan tersebut.

4. Mempertahankan daya tumbuh benihjbibit tanaman, seperti pada ken tang danbawang.

5. Penelitian air tanah, kadar maupun kerapatannya.

Apa yang dikemukakan di atas hanyalah merupakan sebagian kecil dari berbagai

fenomena yang dapat diungkapkan melalui teknik radiasi.

KESIMPULAN

I. Mengingat besarnya potensi teknik nuklir dalam pertanian, maka kerjasamapenelitian antara BATAN dengan BADAN LITBANG PERTANIAN sangatpenting dan perlu diwujudkan dalam arti yang lebih luas.

2. Kerjasama terse but hams disusun sedernikian rupa hingga dapat direalisasikandalam bentuk kegiatan bersama.

3. Perlu dimanfaatkan hasil-hasil teknik nuklir secara maksimal. Potensi yangmasih berlimpah dalam teknik nuklir hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknyaoleh para pakar BADAN LITBANG PERT ANIAN dan BATAN. Untuk ituperlu penyebarluasan hasil-hasil penelitian BATAN secara luas agar informasiterse but dapat mencapai perninat.

DAFTAR PUSTAKA

1. FREY, K.Y., Genetic Engineering for Crop Improvement Working Papers, TheRockefeller Foundation (1981).

2. LEWIS, LN., "Genetic engineering of plants ", Agricultural Research Opportu­nities and Policy Concerns, National Academy Press, Washington D.C.(1984).

3. OSBORNE, T .s., Atoms in Agriculture, USAEC, Division of Technical Infor­mation, Oak Ridge, Tennessee (1963).

4. RAY, and HIEBERT, R., Atomic Pioneers, Book 1,2, and 3, USAEC Officeof Information Services, Oak Ridge, Tennessee (1970).

7

DISKUSI

WIDJANG H. SISWORO :

Tadi sudah cukup jelas apa yang diarahkan mengenai kegiatan penelitian yang patutkita tangani dengan teknik nuklir.Namun di balik itu semua, masih ada sesuatu yang perlu saya ketahui, yaitumengenai kebijaksanaan penelitian tanaman pangan. Apabila dalam dasawarsa yanglalu, kita sudah banyak mencurahkan perhatian pada usaha-usaha untuk mening­katkan produksi tanaman beririgasi, yaitu tanaman padi sawah, kemudian kitasudah melihat hasilnya hingga saat ini. Selanjutnya bagaimana dengan tanaman lain,apakah tekanan kegiatan penelitian di masa-masa yang akan datang akan lebihbanyak dicurahkan kepada penelitian untuk meningkatkan/memperbaiki budi dayatanaman di lahan kering?

GUNAWAN SATARI :

Mengenai prioritas, kita punya prioritas yang banyak. Yang pertama tentu pangan,karena ini merupakan komoditi yang sangat strategis. Jadi strategi kita adalahswasembada pangan, bukan self reliance artinya kalau kita punya devisa kita importsaja. Tetapi kita swasembada karena Indonesia terdiri dari sekian banyak pulau.Jadi dalam suatu keadaan darurat, tiap pulau perlu ketahanan nasional yang kuat.Jadi itulah salah satu aspek mengapa kita mengarah ke swasembada.Bahwa tahun ini, pangan secara nasional adalah "kelebihan", kelebihan an tara duatanda kutip, ini tidak berarti bahwa produksi kita tiap tahun selalu berlebihan,mengingat musim belum bisa kita kuasai secara penuh. Kita tahu, ada dugaanbahwa, siklus 4 - 5 tahun di mana musim kemarau yang panjang selalu timbul danpada saat itu biasanya produksi menu run. Jadi tetap pangan itu nomor satu. Hanyadalam arti pangan tidak termasuk beras saja, tetapi semua penghasil karbohidrat,

dan lebih-lebih sdcarang digalakkan tanaman yang merupakan sumber protein,baik kedelai maupun tananian kacang-kacangan lain. Itu yang pertama. Jadi prioritasadalah tanaman pangan semuanya prioritas pertama.Kemuaian, komoditi yang menghasilkan devisa itu juga prioritas. Jadi dilihat darikomoditi pangan artinya cukup karbohidrat, cukup protein, cukup mineral, dancukup vitamin yang harganya bisa teIjangkau oleh konsumen, tetapi bisa merupa­kan insentif ekonomi bagi produsen.Kedua, komoditi ekspor. Komoditi ekspor di lahan kering, tidak di lahan beririgasi.Mengenai pangan, memang Badan Litbang mulai menggalakkan penelitian di lahankering, karena kami melihat potensinya besar. lrigasi terbatas apalagi irigasi yangberdasarkan gravitasi. Dugaan kami mungkin lahan yang bisa diirigasi dengan sistemirigasi sekitar 10 juta ha, sedang lahan kering, menurut taksasi kami sekitar 20 - 25juta ha, dalam arti kata topografmya yang tidak terlalu landai, kurang dari 8 - 15%.

Dalam rangka inilah, ada 2 Balai yang akan kami upgrade dari mandat nasionalmenjadi suatu research institute yang lebih mempunyai peranan regional Asia ataumungkin intemasional, yaitu :

8

I. Di Sukarami, Sumatera Barat : tugas m!l.ndatnya adalah menghasilkan tanamanpada lahan kering dan sawah tadah hujan, pada altitude yang tinggi dan padadaerah dengan tipe hujan sepanjang tahun merata. Kondisi yang didapat diSukarami ini terdapat di negara-negara Afrika.

2. Maros, juga mandatnya adalah penelitian produksi di lahan kering pada dataranrendah dengan daerah-daerah dimana musim hujan pendek dan musim keringpanjang. lni banyak di negara-negara Afrika juga, Amerika Latin dan Asia.

Kedua pusat ini akan kita upgrade menjadi suatu research dan training ~ baginegara-negara Asia, dan mungkin Afrika dan Amerika Latin. Jaw perhatian karnisudah mengarah kesana.Keadaan ini sangat potensial dan banyak permasalahan yang belum kita kuasaipenuh dan dengan bantuan aplikasi teknik nuklir mudah-mudahan bisa kita tang­gulangi sebagian dari permasalahan tersebut.

NAZL Y HlLMY :

Terlebih dahulu saya mohon maaf untuk sedikit memberikan tambahan keterangandari uraian pembicara. Tadi dikatakan bahwa makanan yang diiradiasi itu akanmerubah rasa makanan. Perlu kami jelaskan, karena kebetulan kami bergerak dalambidang ini, bahwa memang hal itu bisa terjadi, kalau dosis yang kita pakai tinggi.Tetapi pada dosis irradiasi yang dibolehkan atau yang umum dipakai, seperti kitaketahui bahwa gabungan dari WHO/F AO/IAEA sudah mengizinkan dosis radiasi

paling tinggi 10 kGray, pada dosis dibawah dosis ini tidak terjadi perubahan rasaterutama untuk mengawetkan biji-bijian yang kering. Itu sebagai tambahan darikarni ..

Pertanyaan: Dengan meledaknya produksi beras akhir-akhir ini, kami inginmenanyakan rencana penyimpanan supaya pasca panen itu tidak rusak dan berasyang disimpan tetap bisa dipakai untuk jangka waktu yang lama. Ini perlu kitaingat, karena lingkungan atau lengas di negara kita sangat tinggi. Juga suhu yangcukup tinggi, dimana parasit dapat tumbuh dengan baik.

GUNAWANSATARI :

Mengenai tanggapan pertama terima kasih. Ini menunjukkanbahwa memang sayaketinggalan informasi yang up to date. Tadi saya katakan bahwa saya awam dalam.bidang aplikasi. Sekarang kita bisa memakan makanan yang sudah diawetkandengan rasa tetap terjamin.Mengenai rencana penyimpangan pasca panen, ya kalau kita sebut surplus, memang,tetapi kalau kita pergi ke daerah-daerah transmigrasi belum tentu mereka makanberas. Jadi secara nasional surplus. Jadi distribusi merupakan masalah pertama.Kedua, surplus ini apakah terjadi tiap tahun atau apakah tahun ini saja? Tahundepan bagaimana? Kalau ildimnya membantu, masih surplus, OK, kemudian bagai­mana kalau terus menerus surplus dan bagaimana penyimpanan.

Memang masalah penolitian pasca panen sudah merupakan perhatian kita sejakbeberapa tahun, tetapi secara lebih serius baru tahun ini karena surplusnya itu.Lembaga yang diberi otorita, baik di dalam keuangan maupun di dalam kekuasaan,

9

adalah BULOG. Bulog ini punya tempat-tempat penyimpanan, tetapi kapasitasnya

\wI~i\iI, Kapli$itas yan5 terbatas itu bisa saja ditambah volume daya simpannya,

tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang BULOG bisa menyimpan sampai 2,5 jutaton.

Begini, seharusnya petani, tetapi kita tahu bahwa kredit BIMAS dihapus, berartibahwa kredit itu selektif, artinya orang bisa pinjam kalau dia punya agunan. Kitatahu petani tanaman pangan rata-rata punya lahan dibawah 0,5 ha, sehingga tidakmempunyai ~ terhadap kredit, kredit menyimpan. Jumlah petani ada 20 jutalebih. Mereka tidak punya ~ kredit. Yang punya mm terhadap kredit dan

diberikan yaitu koperasi. Koperasi diberi segala fasilitas baik pengeringan maupunpenggilingan. Jadi terletak pada pembinaan koperasi.Sekarang bagaimana membina koperasi ini. Mudah diucapkan temyata sulit dilak­sanakan. Kemudian sejauh mana teknik nuklir ini bisa, nanti dibahas dalam hal-hallebih lanjut. Tetapi ini mahal.Sebetulnya sudah ada teknologinya. Jepang bisa menyimpan 3 juta ton setahun,dalam bent uk brown rice yang kita namakan sekarang pecah kulit. Tetapi Bulogtidak menyimpan dalam bentuk pecah kulit tetapi dalam p'olished ~, karena kalaupecah kulit cepat apek dan tidak tahan lama. Tetapi mengapa Jepang kok bisa.Berarti teknologinya ada dan mereka belum menggunakan aplikasi teknik nuklir.Jadi sebetulnya, teknologi yang sudah ada tersebut ditransfer saja kesini. Tinggaldibeli, sebetulnya problemnya tidak ada.Rencana penyimpanan memang ada. Memang pemerintah merencanakan menyim­pan, namanya ~ stock. Ini untuk menjamin stabilitas harga. Nah, penjaminharga adalah BULOG, jadi badan inilah yang bertanggung jawab, selain menjaminstabilitas harga, Bulog juga hams menjamin agar harga tidak jatuh dibawah floor~. Seharusnya kalau harga jatuh dibawah fi..Q.Qr ~ berapa juta ton pun harusdibeli. Itu risiko dari adanya floor ~. Jadi ini suatu lingkaran setan, susahditangani, tetapi saya yakin secara bertahap bisa diatasi.Saya dengar dari Dr. Harahap, sekarang kita mempunyai galur yang mempunyaimilling Quality yang lebih baik dan mungkin daya simp an yang lebih tahan danInsya Allah akan kita release tahun ini. Memang varietas berperan, tetapi peranan­nya tidak sehebat teknologi pasca panen.

C.J. SOEGlARTO :

Kalau saya mendengarkan uraian pembicara, hati saya menjadi besar karena uraiantadi sungguh mendukung apa yang karni lakukan dalam PAIR ini sampai sekarang.Pembicara tadi juga mengatakan sudah ada kerja sarna antara Depat1emen Pertanian- BATAN dalam aplikasi teknik nuklir dalam bidang pertanian-petemakan.ltusungguh sangat membesarkan hati kami. Persoalannya sekarang adalah bahwa yangmenjadi potensi dari BATAN, yaitu ditinjau dari sudut tenaga maupun dana adaketerbatasan. Dalam hal ini, maka lingkup yang dapat dilakukan oleh BATAN itusangat terbatas. Memang seyogianya penelitian-penelitian yang di BATAN adalahpenelitian-penelitian yang membuka tabir mengenai suatu persoalan yang akandiatasi secara teknik radiasi dan kemudian dipakai oleh Deptan dan akhimya sampaikepada end users. Dengari keadaan demikian, saya ingin bertanya kepada pembicara

10

yang tadi juga mengatakan bahwa teknik nuklir sangat banyak manfaatnya danmasih ban yak bidang yang dapat ditangani dengan teknik nuklir. Apakah padawaktu yang akan datang Deptan mempunyai keinginan untuk melaksanakan peneli­tian itu di lembaga penelitiannya sendiri. Artinya bahwa penelitian teknik nuldiritu tidak semata-mata dibebankan kepada BATAN dengan sarana, tenaga, dan danaterbatas itu. Sehingga teknologi teknik nuklir itu akan menjadi modal atau menjadisarana penelitian di selurnh potensi bangsa dan tidak terbatas pada BATAN saja.Hal ini saya kira akan memberikan dampak yang sangat luas dan eepat, karenamasalah yang besar akan ditangani bersarna-sama dalam kerangka nasional dan tidaksektor BATAN saja. Sudah barang tentu hal-hal yang khususfkhas yang hanya dapatdilakukan oleh BATAN saja, misalnya penyediaan isotop pasti menjadi bebanutama BATAN, tetapi tidak penelitian aplikasi isotopnya. Apakah itu kiranya tidakakan lebih eepat memberi hasil apabila ditangani seeara nasional, khususnya dalarnbidang pertanian dan petemakan ini oleh Deptan juga.

GUNAWAN SATARI ;

Mengenai keterbatasan dana, jangankan Batan, pemerintahpun keterbatasan dana.Itu kita maklumi semua. Masalahnya bagaimana dengan dana yang terbatas kitabisa maju terns dan menemukan teknologi yang tepat guna. Piagam keIja sarna tadisaya katakan telah ditanda tangani antara Batan dengan Badan Litbang sejak 1982.Timnya sudah ada, diketuai oleh Dr. Siwi. Tim Badan Litbang dengan Batan ituterdiri dari orang-orang Badan Litbang dan orang-orang Batan. Sekarang karni, darip.ihak Badan Litbang merevisi anggota karni, karena Dr. Siwi terlalu sibuk. Sayananti tunjuk ketua Tim Badan Litbang - BATAN Dr. Harahap. SK bersama an taraKetua Badan dengan Dirjen BATAN sudah saya tanda tangani. Ada elausulemengenai pembiayaan. Pembiayaan diatur yang mana dari Batan dan yang manadari Badan Litbang. Tim ini yang akan mengelola, nanti diatur yang mana dimasuk­kan ke DIP Batan dan mana yang ke DIP Badan Litbang. lni sudah diatur didalamSK bersama.

ROSALINA :

Terimakasihatas kesempatan ini. Saya tertarik pada pertanyaan pertama dan kedua.Memang apa pun yang kita lakukan arahnya yaitu menyejahterakan selurnh rakyat.Yang saya soroti mungkin arahnya akan sarna, yaitu ingin memprioritaskan altema­tif lain, tanarnan-tanarnan apa yang mungkin bisa meningkatkan hidup rakyat.Karena dengan adanya surplus yang seperti Bapak katakan tadi, kita surplus terus.Yang kita lihat sekarang adalah rakyat, yaitu petani. Indonesia ini jumlah petanieukup banyak.Mungkin sebagai orang pemerintah agak sulit memberikan suatu jawaban. Tetapiseeara pribadi saya ingin mengetahui bagaimana kira-kira apakah mungkin mem­prioritaskan tanaman lain atau eara lain untuk meningkatkan kehidupan rakyatkita. Jelas kebutuhan hidup sekarang bukan nasi semata-mata. Mereka itu menjualberas dengan harga terbatas, tidak bisa menutupi kebutuhan lain yang jauh lebihtinggi. lni mungkin masalah yang kita ikut memikirkan. Mungkin Badan Litbangmemprioritaskan ini, kami dari Batan akan ikut membantu.

11

GUNAWAN SA TARI :

]iYi 1lIi I@IDUdO~IDillUn liIDt nllDl tm~u I~IDU~ D~UmIll~nMlIIll [OIllOffinyang sekarang mempunyai nilai ekonomi tinggi, pasti komoditi itu akan turunharganya. Kalau petani beramai-ramai menkonversikan sawah menjadi jeruk, pastiharga jeruk turun. Itu hukum ekonomi. Memang jeruk sekarang mahal. Kalau semuapetani menanam anggrek yang sekarang top, pasti anggrek yang mahal harganyatidak laku dan busuk. Jadi tidak mudah menganjurkan untuk seluruh petani.Mengenai konversi dari padi ke tanaman lain, saya sangat setuju apabila petanididorong untuk memilih altematif. Tanaman apa, tetapi seyogianya saya pribadi,maupun saya sebagai orang pemerintah harus kita hindari agar tidak terjadi konversisawah beririgasi. Jadi kalau kita menanam jerukjapel atau apa saja,jangan menggu­nakan sawah yang beririgasi, tetapi gunakanlah lahan kering. Karena untuk sawahitu investasi petani besar sekali. Membuat teras itu tidak mudah, itu investasi tenaga.Kedua, Pemerintah mengadakan investasi semua infra struktur pengairan. Sesudahjutaan rupiah, bahkan milyar terkait di sana, kemudian kita konversikan. Sayang.Sebaiknya lahan kering yang mempunyai potensi. yang lebih luas itu digunakan.Walaupun harga beras itu sekarang anjlok belum tentu tahun depan kita surplusberas. Karena baru tahun ini benar-benar surplus beras.Mentalitet kita, bukan hanya petani, kalau kita punya lahan, dalam pikirankebanyakan orang, kalau banyak hujan, dekat air, tanam padi. Begitulah mentalitetkita. Jangankan petani, kita saja yang kelebihan uang, kalau ada yang menjualsawah, tentu ingin membeli dan kemudian digarap untuk tanam padi. Jadi switch

f!1ental itu tidak mudah, memerlukan waktu yang sangat lama.Jadi pertanyaan, pertama apakah oversupply akan terus terjadi.Kedua, saya setuju dengan konversi ke komoditi ini, tapi jangan sawah beririgasi,karena investasi terlalu besar.

Ketiga, untuk menanam komoditi yang mahal, sulit dan sekali lagi pet ani tidakmempunyai access terhadap kredit, karena dia tidak dilengkapi dengan jaminan,tidak punya agunan. Kalau pinjam harus punya agunan. Sedangkan kredit BIMASsudah dihapus. Salah satu jalan, menurut hemat saya adalah meningkatkan dayaserap di sektor jasa dan industri, sehingga pertanian terkuras. Kalau pertanianterkuras maka otomatis akan terjadi konsolidasi lahan pertanian. Tidak perlu

dengan suatu agrarial reforming yang radikal. Sekarang menurut data Susenas ituterjadi pembengkakan sedikit mengenai limit usaha tani. Karena di desa banyakorang ke kota mencari pekeIjaan walaupun menjadi tukang beca,lebih baik di kota.Sehingga di desa itu ada sedikitpembengkakan usaha tani. Nah, ini yang kita harap­kan sehingga menjadi lebih efisien. Karena dengan unit-unit kecil, dibawah limit0,5 ha, teknologi apa pun yang kita terapkan, tanaman apa pun yang kita tanam,tidak bisa meningkatkan petani sedemikian rupa sehingga dia dapat menyekolahkan

anaknya jadi saIjana. Badannya sehat, tidak krempeng kekurangan kalori, kemudianbisa berekreasi dan menonton TV berwama. Jadi tidak mudah. Saya setuju.

12

NURITA TORUAN :

Dalam rangka kerja sarna antara BATAN dengan Badan Litbang Pertanian, apakahdalarn sarana kerja sarna ini juga mencakup bidang pendidikan, karena pada umum~

nya kita yang bekerja dalam Badan Litbang awam mengenai penggunaan tekniknulclir dalam bidang pertanian.

GUNAWAN SATARl :

Saya kira termasuk. Tim yang menentukan. Tadi saya dengar Batan akan mengada­kan traininl:/latihan juga bagi universitas dalam bidang penggunaan teknik nuklir.Tim terdiri dari orang dari Badan Litbang, bukan saja orang ~ atau ternak, jugaorang ikan masuk. Saya juga tidak tahu, misalnya apakah mungkin dcngan isotopdapat melacak bagaimana kehidupan ikan/udang didasar laut. Dalam Tim ini adaorang dari Perikanan.

13