equity valuation_indf_tugas uts ansek bismillah 1

24
Equity Valuation Halaman 1 dari 24 Equity Research Team Hardiatmoko N, Ikhwan P, Moch Yogie S, & Sarah Nabila Target Harga 8.130 – 8.411 Indofood Sukses Makmur, Tbk Laporan Utama Informasi Saham Rp Kode saham INDF Harga saham per 31 Desember 2014 6.750 Harga tertinggi 52 minggu terakhir 7.750 Harga terendah 52 minggu terakhir 6.400 Kapitalisasi pasar selama tahun 2014 (miliar) 59.267,9 Pemegang Saham* *per 31 Desember 2014 Informasi Industri dan Struktur Bisnis Industry Sector : Consumer Goods Industry Industry Sub Sector : Food And Beverages Dalam dua dekade terakhir, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima Kelompok Usaha Strategis (”Grup”), yaitu Grup Indofood Consumer Branded Products (CBP), Grup Bogasari, Grup Agribisnis, Grup Distribusi, dan Grup Budidaya & Pengolahan Sayuran. Pada Tahun 2014, Grup CBP tetap menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan neto konsolidasi dengan memberikan kontribusi sebesar 46,9%. Sedangkan sisanya dikontribusikan oleh Grup lainnya yaitu Bogasari, Agribisnis dan Distribusi yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 25,2%, 19,9% dan 8,0% terhadap penjualan neto konsolidasi.

Upload: moch-yogie-setiawan

Post on 12-Apr-2017

96 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Equity Valuation

Halaman 1 dari 24

Equity Research Team

Hardiatmoko N, Ikhwan P, Moch Yogie S, & Sarah Nabila

Target Harga

8.130 – 8.411

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Laporan Utama

Informasi Saham Rp

Kode saham INDF

Harga saham per 31 Desember 2014 6.750

Harga tertinggi 52 minggu terakhir 7.750

Harga terendah 52 minggu terakhir 6.400

Kapitalisasi pasar selama tahun 2014 (miliar) 59.267,9

Pemegang Saham*

*per 31 Desember 2014

Informasi Industri dan Struktur Bisnis

Industry Sector : Consumer Goods Industry

Industry Sub Sector : Food And Beverages

Dalam dua dekade terakhir, PT Indofood Sukses Makmur Tbk

(INDF) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan

Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang

mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai

dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi

produk akhir yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal

sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap

kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari

ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima Kelompok

Usaha Strategis (”Grup”), yaitu Grup Indofood Consumer

Branded Products (CBP), Grup Bogasari, Grup Agribisnis, Grup

Distribusi, dan Grup Budidaya & Pengolahan Sayuran. Pada

Tahun 2014, Grup CBP tetap menjadi kontributor terbesar

terhadap penjualan neto konsolidasi dengan memberikan

kontribusi sebesar 46,9%. Sedangkan sisanya dikontribusikan

oleh Grup lainnya yaitu Bogasari, Agribisnis dan Distribusi

yang masing-masing memberikan kontribusi sebesar 25,2%,

19,9% dan 8,0% terhadap penjualan neto konsolidasi.

Page 2: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 2 dari 24

PARAMETER INVESTASI

Kinerja yang Baik di Tengah Kondisi Makro Ekonomi yang Lemah

Di tengah kondisi makro ekonomi Indonesia yang kurang kondusif, harga komoditas yang tetap

rendah terutama CPO, serta turunnya permintaan konsumen seiring dengan naiknya berbagai biaya

akibat melemahnya nilai tukar rupiah, Indofood berhasil meraih kinerja yang baik di tahun 2014.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, sebagian besar Grup berhasil mencatatkan pertumbuhan

penjualan dan laba usaha yang sehat di tahun 2014. INDF membukukan penjualan bersih konsolidasi

sebesar Rp63,59 triliun di tahun 2014, meningkat 14,3% dari Rp55,62 triliun di tahun 2013, laba tahun

berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk mencatatkan rekor tertinggi mencapai

hampir Rp3,9 triliun.

Pertumbuhan di Tengah Gejolak Politik

Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh dengan gejolak politik di Indonesia. Meriahnya pesta

Pemilihan Umum Presiden yang berakhir dengan terpilihnya Presiden Joko Widodo dengan wakilnya

Jusuf Kalla mengakhiri kegiatan 5 tahunan tersebut. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang arahnya pro-

rakyat atau investor asing akan sangat ditunggu-tunggu oleh pengusaha di Indonesia. Pertumbuhan

perekonomian Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5.02% melambat dari tahun 2013 yang sebesar

5.58% merupakan hal yang sangat disoroti oleh para ahli ekonomi. Walaupun terjadi perlambatan

pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dan suku bunga acuan masih cukup terkendali, dengan inflasi

bulan Desember 2014 sebesar 8.36% atau turun 0.02% YoY. Penyebab dari tingginya tingkat inflasi

tersebut disebabkan oleh kenaikan harga subsidi BBM oleh pemerintah. Dengan kondisi di tengah

gejolak politik, perekonomian Indonesia masih mencetak pertumbuhan walaupun sedikit melambat.

Hal tersebut merupakan sebuah kesempatan emas yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan

negara yang tetap berkembang dan Indofood dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk

menggenjot pertumbuhan perusahaan.

Ekspansi dan R&D untuk Mendukung Pertumbuhan Masa Depan

Pada tahun 2014, INDF terus melakukan ekspansi dan melakukan R&D terhadap lini produknya di

sebagian besar Grup. Grup CBP terus melakukan R&D dengan mengoptimalkan portofolio produknya

dan meningkatkan portofolio produk premium untuk memenuhi kebutuhan segmen berpenghasilan

menengah yang terus meningkat. Sementara itu, untuk mempertahankan kepemimpinan pasarnya,

Grup Bogasari memperkuat penetrasi distribusinya di tahun 2014 melalui penambahan beberapa

stock point. Grup Agribisnis melakukan ekspansi melalui investasi penanaman baru kelapa sawit

seluas 6,4 ribu hektar dan melakukan penambahan tangki penyimpanan CPO baru dan pabrik

Page 3: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 3 dari 24

margarin baru berkapasitas 200 ton per hari di Tanjung Priok. Di pertengahan tahun 2014, Grup

Agribisnis juga melakukan R&D dengan meluncurkan produk baru, Royal Palmia Butter Margarine,

yang merupakan produk kombinasi butter dan margarin yang pertama di Indonesia. INDF melalui

Grup Distribusi juga telah melakukan ekspansi usaha dengan memperluas jaringan distribusinya

melalui penambahan stock point dan meningkatkan jumlah outlet ritel yang dilayani. Grup Distribusi

juga telah meningkatkan kemampuan logistiknya, serta menyempurnakan pelayanannya menjadi

lebih efisiensi dan handal. Melalui kegiatan ekspansi dan R&D yang dilakukan secara masif oleh INDF,

kami percaya bahwa INDF akan terus mencatat pertumbuhan yang positif di masa depan.

Industri Konsumsi yang Tidak Pernah Lesu

Meskipun adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,56% pada tahun 2014, ekonomi

masih didorong oleh konsumsi swasta yang menyumbang lebih dari 50% dari Produk Domestik Bruto.

Pada tahun 2014, Lapangan Usaha Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap

total perekonomian sebesar 21,02%, yang mana 17,89% berasal dari Industri Pengolahan Non-Migas

dan 5,32% dari 17,89% merupakan kontribusi terbesar dari Industri Makanan dan Minuman.

Walaupun angka kontribusi industri makanan dan minuman berfluktuatif setiap tahunnya, tetapi

industri ini yang paling tidak pernah lesu dibandingkan dengan industri lainnya. Seiring dengan

kontribusi industri yang selalu menunjukkan angka positif dari tahun ke tahun, INDF yang termasuk

dalam Industri Makanan dan Minuman memiliki pertumbuhan penjualan yang selalu meningkat dari

tahun 2012 – 2014, masing-masing sebesar 9,69%, 10,80%, dan 14,33%,. Selain itu, peningkatan PDB

dari tahun ke tahun berpengaruh positif terhadap daya beli konsumen yang menyebabkan

meningkatnya permintaan terhadap produk perusahaan. Ditambah lagi dengan populasi dari

kelompok usia produktif yang cukup signifikan, di mana pada bulan Agustus 2014 tercatat ada 183

juta penduduk usia produktif dan sekitar 121,9 juta orang diantaranya aktif dalam perekonomian.

Hal ini merupakan kekuatan pendorong dibalik konsumsi yang kuat untuk consumer goods di dalam

negeri. Mempertimbangkan hal di atas, kami memiliki pandangan optimis pada industri konsumsi di

dalam negeri.

Prospek Bisnis

Meskipun Indonesia diperkirakan akan memiliki tingkat inflasi yang moderat di tahun 2015, industri

FMCG diharapkan akan tumbuh. Jumlah penduduk di Indonesia yang terus meningkat dan naiknya

segmen berpenghasilan menengah, akan terus mendukung komitmen INDF dalam memperkuat

kegiatan usahanya di dalam negeri maupun luar negeri. Namun demikian berbagai kebijakan seperti

diberlakukannya MEA, akan menghadirkan berbagai peluang dan juga tantangan. Tingkat persaingan

Page 4: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 4 dari 24

diperkirakan akan semakin ketat, mengingat perekonomian Indonesia akan tetap menarik baik bagi

para pemain lokal maupun internasional. Walaupun INDF memandang positif pertumbuhan dan

kinerja di tahun 2015, tetapi INDF juga tetap berhati-hati terhadap kemungkinan naiknya berbagai

biaya, seiring dengan melemahnya nilai tukar rupiah secara lebih lanjut akibat membaiknya

perekonomian AS dan berakhirnya kebijakan stimulus moneternya. Dengan arahan yang jelas dari

INDF untuk mempercepat pertumbuhan secara berkelanjutan, dukungan kebijakan pemerintah

terhadap pembangunan perbaikan fundamental ekonomi, dan populasi 250 juta penduduk

Indonesia, kami percaya prospek usaha INDF akan tetap menjanjikan dan tumbuh cukup cepat di

tahun-tahun mendatang.

Tabel 1: Ringkasan Kinerja

2012 2013 2014 2015P 2016P

Penjualan 50.201,5 55.623,7 63.594,5 70.975,1 79.666,3

Pertumbuhan

Penjualan 9,69% 10,80% 14,33% 11,61% 12,25%

EBIT 6.316,9 4.000,8 6.229,3 6.996,0 7.128,8

Laba Bersih 3.261,2 2.503,8 3.885,4 3.957,8 4.383,8

EPS 371,41 285,16 442,50 450,78 499,29

Pertumbuhan

EPS 5,98% -23,22% 55,18% 1,87% 10,76%

P/E 19,8 25,8 13,6 15,25 18,91

PBV 3,0 2,7 2,3 2,31 1,88

Page 5: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 5 dari 24

INFORMASI USAHA

Konsumsi Makanan dan Minuman Jadi Yang Terus Meningkat

Tabel 2: Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang (rupiah), 2013 – 2014

Berdasarkan data dari BPS, pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok barang khususnya

untuk makanan dan minuman jadi mengalami peningkatan sebesar 12.47% dari Rp 92.254 menjadi

Rp 103.762 dengan masyarakat desa yang menyumbang pertumbuhan sebesar Rp 10.262 dan

masyarakat kota yang menyumbang Rp 12.335. Perubahan terbesar terjadi pada masyarakat

perkotaan, hal tersebut sejalan dengan masyarakat perkotaan yang lebih sibuk dibandingkan dengan

masyarakat desa. Masyarakat perkotaan tidak memiliki waktu yang cukup untuk memasak makanan

sehingga lebih banyak memilih untuk langsung membeli makanan dan minuman jadi. Tentunya hal

ini memiliki dampak yang signifikan terhadap penjualan dari ICBP.

ICBP (Indofood Consumer Branded Product) merupakan salah satu subsidiaries dari PT Indofood yang

memberikan kontribusi penjualan terbesar di grup Indofood. Kontribusi terbesar penjualan Indofood

Group berasal dari CBP. CBP sendiri menyumbang kontribusi penjualan sebesar 46.9% pada tahun

2014 atau meningkat 2.6% dari tahun 2013. Kontribusi terbesar kedua ditempati oleh Bogasari

Gambar 1: Kontribusi Penjualan INDF

Page 6: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 6 dari 24

Gambar 2: Kontribusi Penjualan Grup ICBP

Gambar 3: Top Brand Index Mie Instan

sebesar 25.2% atau menurun sebesar 1.6% dari tahun 2013. Peringkat ketiga ditempati oleh lini

agribisnis Indofood dengan 19.9% atau menurun sebesar 0.8% dari tahun 2013.

ICBP: Sumber Utama Pemasukan

ICBP sebagai kontributor utama pemasukan grup Indofood memiliki produk yang menjadi

andalannya dalam menggenjot pemasukan perusahaan. Produk tersebut adalah produk mi instan.

Produk mi instan memiliki kontribusi sebesar 65.3% penjualan pada tahun 2014 lebih rendah 2.5%

dari tahun 2013. Penurunan tersebut dikarenakan adanya selisih nilai tukar yang tinggi yang

menyebabkan biaya produksi semakin tinggi sehingga menurunkan produksi mi instan.

Walaupun mengalami penurunan kontribusi penjualan, produk mi instan dari ICBP tetap menjadi

pemimpin pangsa pasar dengan lebih dari 75% konsumen di pasar. Persaingan mi instan di pasar

domestik akan diperkirakan semakin ketat. Untuk menanggapi hal tersebut, divisi mi instan ICBP akan

terus berinovasi dengan produk-produk mi instan premiumnya. Salah satu contoh produk mi instan

premium keluaran ICBP adalah mi instan varian rasa nusantara. Varian tersebut ditujukan untuk

konsumen dengan pendapatan menengah. Selain itu, divisi mi instan juga terus menjaga customer

loyalty dengan melakukan berbagai event ke kota-kota maupun desa-desa di Indonesia.

Page 7: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 7 dari 24

Posisi kedua untuk kontributor pemasukan ICBP adalah dari produk dairy. Produk dairy menjual

berbagai produk olahan dari susu seperti susu kental manis, susu UHT, krimer, mentega, hingga es

krim. Kontribusi produk dairy dalam penjualan ICBP pada tahun 2014 adalah sebesar 17.5% atau

turun sebesar 1.1% dari tahun 2013. Penurunan tersebut diakibatkan karena ICBP masih mengimpor

bahan baku berupa Skim Milk Powder (SMP) dari Australia. Pada tahun 2014, produksi SMP di

Australia mengalami penurunan yang signifikan dari 224.061 ton pada tahun 2013 ke angka 210.964

ton pada tahun 2014. Penurunan tersebut diakibatkan adanya kondisi cuaca di Australia yang

memburuk sehingga menyebabkan produksi semakin menurun. Kondisi tersebut juga diperparah

dengan melemahnya nilai tukar sehingga semakin membebankan produksi dari divisi dairy ICBP.

Dalam menyiasati hal tersebut, secara terpaksa ICBP menaikkan harga jual dari produk dairynya.

Pada tahun 2015, diharapkan produksi SMP dari Australia akan segera membaik disusul dengan

kondisi cuaca yang semakin membaik. Selain itu, nilai tukar juga akan diperkirakan membaik di awal

tahun 2015. Walaupun begitu, ICBP tetap waspada dengan peningkatan konsumsi produk olahan

susu di Cina yang bisa mengangkat harga SMP di pasaran.

Tabel 3: Tingkat Produksi Produk Dairy Australia (tonnes)

Bogasari: Deceleration

Bogasari merupakan kontributor penjualan kedua terbesar setelah ICBP dengan kontribusi sebesar

25.2% pada tahun 2014 atau menurun sebesar 1.6% dari tahun 2013. Bogasari sejauh ini merupakan

produsen domestik tepung terbesar dengan portofolio produk yang luas.

Page 8: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 8 dari 24

Tabel 4: Portofolio Produk Bogasari

Produk-produk Bogasari telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia, sehingga tidak heran jika

produk-produk Bogasari menjadi leader di dalam pasar tepung di Indonesia. Sebagai produsen

tepung terbesar di Indonesia, Bogasari memiliki penggilingan tepung yang berada di Jakarta dan

Surabaya. Gabungan produksi tepung terigu dari kedua penggilingan tersebut adalah sekitar 3.6 juta

metrik ton per tahun. Sementara itu, jika ditotal jumlah dari produksi tepung terigu semua

penggilingan di Indonesia hanya mencapai 10,3 juta metrik ton per tahun, hal tersebut menjadikan

sepertiga produksi tepung terigu dikuasai oleh Bogasari.

Tabel 5: Impor Gandum Indonesia (2012 – 2014)

Bahan baku utama pembuatan tepung terigu adalah gandum. Bahan baku gandum tersebut masih

banyak mengimpor dari Australia (55%), Amerika Serikat (15.9%), dan Kanada (17.8%).

NO COUNTRY OF ORIGIN

2012 (QTY, VALUE) 2013 (QTY, VALUE) SM I-2014 (QTY, VALUE) %

MT 000 USD MT 000 USD MT 000 USD

1 AUSTRAIA 4.420.922

1.482.238

3.791.903

1.381.451

1.906.267

615.425 55

2 UNITED STATES 686.380

256.395

535.335

196.189

549.920

190.005 15,9

3 CANADA 930.619

389.464

1.372.007

546.094

617.903

214.582 17,8

4 UKRAINE 30.506

66.027

304.850

86.709

138.867

39.424 4

5 RUSSIA 34.650

12.611

221.420

65.215

60.490

19.440 1,7

6 INDIA 107.462

34.255

380.375

121.532

177.139

55.124 5,1

7 PAKISTAN 35.897

11.163

4.168

1.288

- - 0

8 TURKEY 1.102

322

38.431

11.991

- - 0

9 KAZAKHSTAN 1.037

351

- - - - 0

10 OTHERS 1.915

1.025

72.020

23.394

17.429

5.054 0,5

TOTAL 6.250.490

2.253.850

6.720.509

2.433.863

3.468.015

1.139.054 100

AVG CIF, USD/MT 360,6 362,2 328,4

GROWTH, YOY (%) 14,2 4,4 7,5 8 5,8 -8

Page 9: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 9 dari 24

Gambar 4: Harga Gandum Dunia

Harga gandum sendiri terus mengalami penurunan dari tahun 2013 hingga tahun 2014, bulan Januari

2013 berada pada level USD 335.5 per metric ton dan terakhir pada bulan Desember 2014 harga dari

gandum berada pada USD 223 per metric ton. Tetapi penurunan tersebut bisa saja bersifat sementara

karena faktor cuaca bisa saja mengganggu produksi gandum. Selain faktor cuaca, risiko nilai tukar

bisa saja terjadi. Pelemahan nilai tukar rupiah karena sentimen-sentimen dari luar negeri tidak dapat

dielakkan akan mengganggu impor bahan baku gandum dari luar negeri tersebut.

Tabel 6: Konsumsi Tepung Terigu Penduduk Indonesia (2010 – 2014)

Walaupun begitu, Bogasari agaknya dapat memanfaatkan pertumbuhan konsumsi tepung terigu

domestik yang terus meningkat. Sebagai produsen tepung terigu terbesar, Bogasari dapat menikmati

pertumbuhan pasar yang terus bergerak positif ditambah lagi dengan portofolio Bogasari dan

jaringan distribusi grup Indofood yang luas tentunya akan semakin meningkatkan pangsa pasar

Bogasari.

YEAR 2010 2011 2012 2013 2014

SUBJECT 000 MT

% 000 MT

% 000 MT

% 000 MT

% 000 MT

%

DOMESTIC SUPPLY

3.627

82

4.041

86

4.662

91

5.146

91

2.684

962

IMPORTS 776

18

679

14

480

9

205

9

105

4

TOTAL 4.403

100

4.721

100

5.142

100

5.351

100

2.789

100

WHEAT EQUIVALENT

5.793

6.210

6.766

7.041

3.670

GROWTH % 10,91 7,12 8,93 4,06 5,5

Page 10: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 10 dari 24

Gambar 5: Pendapatan Bersih INDF

KEUANGAN INDOFOOD

Pendapatan

Indofood Sukses Makmur, sebagai perusahaan raksasa dalam sektor konsumsi, memperlihatkan

kinerja keuangan yang mapan pada tahun 2014. Indofood mencatatkan pertumbuhan untuk

pendapatan, laba kotor, laba sebelum pajak, dan laba bersih masing-masing sebesar 14%, 25%, 56 %,

dan 55%. Untuk tahun 2015 dan seterusnya, di tengah kondisi ekonomi makro dalam negeri yang

penuh tantangan, Indofood akan terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan kinerja

keuangan. Indofood akan terus memanfaatkan kekuatan model bisnis guna menangkap peluang

pertumbuhan jangka panjang.

CBP dan Bogasari Sebagai Penopang Utama Indofood

Dari tahun ke tahun, Indofood CBP serta Bogasari secara konsisten selalu menyumbang pendapatan

tertinggi dari Indofood. Bisa dilihat dari tahun 2012 hingga tahun 2014, Indofood CBP selalu menjadi

penyumpang pendapatan tertinggi Indofood dan selalu mencapai angka di atas 40%, sedangkan

Bogasari menyumbang minimal sebesar 25%. Indofood CBP selaku penopang utama pendapatan

Indofood memiliki produk yang menjadi andalannya dalam menggenjot pemasukkan Indofood

Produk tersebut adalah produk mi instan dengan merk Indomie. Produk mi instan memiliki kontribusi

sebesar 65.3% penjualan pada tahun 2014. Indomie ini memiliki pangsa pasar sebesar 75% pada

tahun 2014, dan kami optimis Indomie tetap akan menjadi pemilik pangsa pasar terbesar untuk

tahun-tahun berikutnya. Sedangkan Bogasari sejauh ini merupakan produsen domestik tepung

terbesar dengan portofolio produk yang luas.

0

20.000.000.000.000

40.000.000.000.000

60.000.000.000.000

80.000.000.000.000

100.000.000.000.000

2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Net Sales

Page 11: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 11 dari 24

Gambar 6: Kontribusi Penjualan Grup Terhadap Perusahaan

Profitabilitas Indofood

Untuk marjin laba kotor tahun 2014, Indofood berhasil membukukan marjin laba kotor sebesar 26,8

%, naik 2,3 % dari tahun 2013. Sedangkan untuk proyeksi 2015 sampai 2017, kami perkirakan marjin

laba kotor Indofood akan menurun disebabkan karena peningkatan harga pokok penjualan Indofood.

Perkiraan peningkatkan harga pokok penjualan Indofood ini disebabkan kondisi makroekonomi

Indonesia yang tidak menentu dan perkiraan nilai tukar Rupiah yang terdepresiasi terhadap Dollar.

Hal tersebut berpengaruh karena sebagian besar bahan baku Indofood berasal dari impor.

Kondisi Keuangan Yang Kokoh

Secara umum rasio gearing yang lebih rendah menunjukkan stabilitas keuangan yang lebih besar.

Namun, tidak serta merta hal tersebut berlaku secara keseluruhan. Karena pinjaman dan kewajiban

bunga tetap lainnya merupakan sebuah cara, dalam hal ini untuk Indofood juga, sebuah perusahaan

untuk meningkatkan nilai perusahaan sehingga meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham,

sehingga rasio gearing optimal sangat ditentukan oleh perusahaan dalam sektornya. Bisa dilihat rasio

gearing Indofood yang meningkat namun tetap stabil yang menjadikan kondisi keuangan Indofood

yang kokoh dan stabilitas yang bagus. Di sisi lain, untuk ukuran likuiditas, yang diwakili oleh current

ratio, menunjukkan bahwa current ratio Indofood yang stabil diatas 1, bahkan diatas 1,5 dan kami

optimis tren positif terus berlanjut sehingga keadaan keuangan Indofood berada dalam tahap yang

aman.

23,0%

23,5%

24,0%

24,5%

25,0%

25,5%

26,0%

26,5%

27,0%

27,5%

2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Gross Margin

Gambar 7: Gross Margin INDF

Page 12: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 12 dari 24

Gambar 8: Rasio Gearing INDF

Gambar 9: Rasio Lancar INDF

Kondisi Arus Kas Bebas Perusahaan

Free Cash Flow merupakan kas yang mampu dihasilkan perusahaan setelah meletakkan uang yang

diperlukan untuk mempertahankan atau memperluas basis aset. Free Cash Flow merupakan ukuran

kinerja yang penting karena memungkinkan perusahaan untuk mengejar kesempatan untuk

meningkatkan nilai pemegang saham. Tanpa uang tunai, sulit untuk mengembangkan produk baru,

melakukan akuisisi, membayar dividen dan mengurangi utang. Berikut ini merupakan Free Cash Flow

dari Indofood pada tahun 2012 hingga tahun 2014:

Tabel 7: Free Cash Flow INDF (2012 – 2014)

2012

(Rp .000,-)

2013

(Rp .000,-)

2014

(Rp .000,-)

CF from

Operating

7.419.046 6.928.790 9.269.318

CAPEX 4.961.700 6.598.300 5.634.600

Free Cash Flow 2.457.346 330.490 3.634.718

0,00

0,10

0,20

0,30

0,40

0,50

0,60

2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Gearing Ratio (NET)

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Current Ratio

Page 13: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 13 dari 24

Tahun 2012, fokus belanja modal dari Indofood adalah membuat perusahaan patungan dengan Asahi

Group untuk memasuki pasar minuman non-alkohol di Indonesia. Selain itu, Indofood juga memiliki

komitmen untuk pembangunan pabrik kelapa sawit melalui anak perusahaannya dengan nilai

kontrak sebesar Rp55.120 miliar dan US$4.872.000 dan melakukan pembelian mesin pabrik untuk

produksi margarin. Total kontrak sebesar Rp5.990.428 miliar dan realisasinya sebesar Rp2.842.423

miliar di akhir tahun 2012.

Pada tahun 2013, Indofood melakukan aktivitas investasi hingga lebih dari Rp14 triliun rupiah, naik

lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2012 yang hanya sebesar Rp5.09 triliun, aktivitas investasi tersebut

lebih banyak digunakan untuk investasi pada entitas anak dan asosiasi, serta belanja modal. Pada

akhir tahun 2013, belanja modal yang terealisasikan adalah sebesar Rp1.97 triliun, US$13.61 juta,

EUR9.33 ribu, MYR161.35 ribu, dan JYP33.31 juta. Belanja modal tersebut ditujukan untuk

mengakuisisi perusahaan budidaya dan pengolahan sayuran China Minzhong Food Corporation

Limited (CMFC). Akusisi tersebut dilaksanakan pada bulan Februari dengan membeli 88.88% saham

dari CMFC yang tercatat di SGX. Selain itu, Indofood juga mengakuisisi CMAA. CMAA merupakan

perusahaan gula asal Brazil, Indofood mengakuisisi 50% saham CMAA melalui grup agribisnisnya.

Indofood juga melakukan perusahaan patungan dengan First Pacific Limited dengan rasio 30:70

untuk melakukan investasi atas 34% saham Roxas Holdings Inc. Roxas merupakan perusahaan gula

terintegrasi terbesar di Filipina.

Sedangkan pada tahun 2014, Indofood juga mengakuisisi perusahaan domestik, diantaranya adalah

akuisisi minuman dalam kemasan merek Club, mengakuisisi PT Danone Dairy Indonesia sebesar 100%

melalui Indolakto, dan melalui grup agribisnisnya mengakuisisi 100% kepemilikan dari PT Madusari

Lampung Indah. Walaupun, Indofood melakukan banyak akuisisi di tahun 2014, belanja modal sedikit

menurun dari tahun sebelumnya sebesar Rp963.700 miliar.

Page 14: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 14 dari 24

ANALISIS SWOT

Tabel 8: Analisis SWOT

-Kondisi keuangan / finansial yang kuat, dapatdilihat dari perkembangan kepemilikansaham di berbagai perusahaan.

-Memiliki banyak anak perusahaan.

-Brand yang telah dikenal lama olehmasyarakat Indonesia terutama produkIndomie.

-Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yangmatang.

-Memiliki Sumber Daya Manusia yang besarsehingga mampu produksi yang besar pula.

-Tenaga kerja yang banyak membuatperusahaan rentan goncanganterhadap penjualan produk yangmenurun.

-Tidak fokus terhadap satu produkkarena Indofood selalu melakukaninovasi dan mengeluarkan produkyang menyebabkan biaya R&D yangcukup tinggi

-Bahan baku Indofood sebagianmasih bergantung pada impor

-Pertumbuhan pasar yang terus meningkat

-Segmentasi pasar yang tidak signifikankarena produk yang dihasilkan terusmenyesuaikan untuk dikonsumsi pria atauwanita, baik tua maupun muda.

-Pemanfaatan e-business dalam membantumengembangkan pangsa pasar danmemperkenalkan produk melalui internetkarena pengguna internet sama denganmasyarakat konsumen.

-Peluang pasar yang besar dalam sistemdistribusi yang mencakup gruppendistribusian produk hingga pasartradisional dengan waktu sesingkat mungkin.

-Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produkyang sama.

-Ketidakpastian nilai tukar rupiahterhadap USD, yang dapatmenurunkan laba perusahaan.

STRENGTHS WEAKNESSES

OPPORTUNITIES THREATS

Page 15: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 15 dari 24

ANALISIS PORTER

Tabel 9: Analisis Porter

Threat of New Entrants

Besar kecilnya ancaman dari pendatang baru tergantung pada besar kecilnya entry barriers. Industri

makanan dan minuman di Indonesia memiliki entry barrier yang sangat rendah dimana siapapun bisa

masuk untuk ikut menjadi pemain industri ini. Faktor yang menjadikan mudahnya industri ini untuk

dimasuki oleh pemain baru, yaitu permintaan akan makanan dan minuman yang terus meningkat,

yang merupakan pasar yang potensial. Sehingga, potensi masuknya pendatang baru di industri

konsumsi menjadi tinggi.

Threat of Substitute Products

Berdasarkan annual report pada tahun 2014, produk yang menyumbang penjualan terbesar yaitu

consumer branded produk (46,9%) dan Tepung Terigu (25,2%). Meskipun consumer branded product

dari Indofood, khususnya mi instan digemari oleh masyarakat Indonesia, tetapi masih banyak

perilaku konsumen di Indonesia yang tidak loyal terhadap merek tertentu dalam mengonsumsi

produk konsumsi sehari-hari dan selalu ingin mengikuti tren konsumsi makanan tertentu. Sehingga,

terdapat potensi ancaman yang cukup tinggi dalam produk substitusi. Sama halnya dengan mi instan,

tepung terigu yang berbahan baku gandum, pada saat ini harganya terus naik, sehingga ada beberapa

Rivarly Among

Established Firms

Threat of New

Entrants

Threat of Substitute Products

Bargaining Power of Suppliers

Bargaining Power of Buyers

Page 16: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 16 dari 24

produk substitusi yang dapat mengancam produk Bogasari seperti tepung beras, tepung jagung atau

maizena, tepung kue, dan tepung singkong.

Bargaining Power of Suppliers

Indofood merupakan perusahaan yang selalu mengutamakan kualitas dan mutu produk dengan

tujuan mempertahankan para pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain yang dapat

memengaruhi tingkat penjualan perusahaan. Dari segi daya tawar menawar pemasok, Indofood

memiliki beberapa pemasok bahan baku gandum yang semuanya berasal dari luar negeri. Kekuatan

daya tawar pemasok terhadap perusahaan cenderung kuat. Hal ini disebabkan bahan baku gandum

merupakan barang komoditas, sehingga pergerakan harga sangat bergantung pada harga gandum

dunia dan kualitas gandum yang ada di Indonesia juga tidak sebagus dengan kualitas gandum yang

diimpor dari luar negeri. Jadi, Indofood masih sangat bergantung pada gandum luar negeri.

Bargaining Power of Buyers

Apabila dilihat dari kondisi makro, Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi akan produk

makanan dan minuman, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

perkapita masyarakat. Setidaknya, terdapat lebih dari 20 perusahaan yang bermain dalam sektor

industri makanan dan minuman. Sebelum tahun 2006, Indofood merupakan pemain utama bahkan

hampir 90% menguasai pasar di sektornya. Namun, saat ini banyak perusahaan, seperti Wingsfood

dengan produk mi instannya (Mie Sedap) dapat mengurangi konsumen mi instan Indofood. Hal ini

menunjukkan bahwa konsumen dari Indofood dapat mudah berpindah dari produk satu ke produk

lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Indofood memiliki strategi distribusi yang menyeluruh agar

konsumen selalu mendapatkan produk-produk Indofood dengan lebih mudah.

Rivarly Among Established Firms

Dalam setiap bisnis yang dijalankan pasti terdapat persaingan, setiap perusahaan pasti akan berusaha

untuk menjadi yang terbaik dan terdepan diantara para pesaingnya agar dapat mempertahankan dan

memperluas pangsa pasar mereka. Indofood merupakan perusahaan consumer goods yang memiliki

usaha dari hulu ke hilir. Hal ini yang menjadikan Indofood menjadi market leader diantara

kompetitornya, diantaranya yaitu: Japfa, Ultra Jaya, dan Mayora.

Page 17: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 17 dari 24

PERBANDINGAN INDUSTRI

Tabel 10: Ringkasan Kinerja INDF dan Perusahaan Sejenisnya per 31 Desember 2014 (dalam juta rupiah)

INDOFOOD JAPFA ULTRAJAYA UNILEVER

Pendapatan 63,594,452 24,459,000 3,916,789 34,511,000

Laba kotor 17,049,806 3,426,000 936,990 17,099,000

Laba sebelum pajak 7,208,732 542,549 374,126 7,677,000

Laba bersih 5,146,323 385,000 283,361 5,738,523

Total aset 85,938,885 15,730,000 2,917,084 14,281,000

Total liabilitas 44,710,509 10,440,000 651,987 9,682,000

Total ekuitas 41,228,376 5,290,000 2,265,097 4,599,000

Pertumbuhan [YoY]

Pendapatan [%] 14,3 % 14,2 % 13,2 % 12,21 %

Laba kotor [%] 25,31 % (5,3) % (7,5) % 8,37 %

Laba sebelum pajak 55,7 % (39,4) % (14,05) % 7,23 %

Laba bersih [%] 55,2 % (39,9) % (12,85) % 7,21 %

Profitabilitas

Marjin laba kotor [%] 26,8 % 14% 23,92 % 49,5 %

Marjin laba sebelum pajak [%]

11,3 % 5,2 % 9,55 % 22,25 %

Marjin laba bersih [%] 6,1 % 1,4 % 7,23 % 16,6 %

ROA [%] 6,3 % 2,1 % 9,71 % 54,4 %

ROE [%] 13% 6,8 % 12,51 % 168,8 %

Market multiple

P/E [x] 13,6 30,6 36,87 39,27

P/BV [x] 2,3 1,47 4,04 51,29

Page 18: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 18 dari 24

TARGET HARGA

Metodologi Penilaian

Kami menggunakan 2 metode dalam menghitung valuasi dari INDF, yaitu:

1. Present value of cash flow (PVCF)

a. Present value of free cash flow to equity (FCFE)

b. Present value of free cash flow to the firm (FCFF)

2. Relative Valuation

a. Price to Earnings Ratio

b. Price to Book Value Ratio

c. Price to Cash Flow Ratio

d. Price to Sales Rasio

1. Present Value of Cash Flow

a. Free Cash Flow to Equity

FCFE merupakan sisa dari arus kas yang tertinggal bagi pemegang saham setelah memenuhi

seluruh kewajiban keuangan yang meliputi pembayaran hutang, dan setelah dikurangi dana yang

disisihkan untuk memenuhi kebutuhan capital expenditure dan working capital yang dibutuhkan.

Key Assumption:

Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 11,27% dan 15,43% berdasarkan

asumsi-asumsi berikut:

Tabel 11*: Asumsi Rf* 7,85

Beta* 1,01

Risk premium* 7,5

Cost of Equity 15,43%

*Sumber: Eikon/Thompson-Reuters

Cost of Equity 15,43%

Cost of Debt 9,67%

We 0,48%

Wd 0,52%

Tax 30%

WACC 11,27%

Page 19: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 19 dari 24

Estimasi target harga referensi saham untuk tahun 2015-2017 berdasarkan posisi penilaian pada

2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 12: Nilai Perusahaan Dihitung Berdasarkan FCFE

Tabel 13: Estimasi Harga Saham

Outstanding Shares 8.780.426.500

Estimated Intrinsic Value 8.130

Market Price (per 31 Des 2014) 6.750

Margin 20,45%

Conclusion Undervalued

Recommendation Buy

b. Free Cash Flow to Firm

Free Cash Flow to Firm adalah ukuran kinerja keuangan yang mengungkapkan sejumlah uang tunai

yang dihasilkan untuk perusahaan, terdiri dari biaya, pajak dan perubahan modal kerja dan investasi

bersih.

Tabel 14: Nilai Perusahaan Dihitung Berdasarkan FCFF

2014 2015P 2016P 2017P Total

FCFE 560.271.608.617 1.353.461.364.956 1.761.314.675.881 2.127.434.561.841

PVIF 1 0,9 0,812 0,731

PV of FCFE 560.271.608.617 1.218.115.228.460 1.430.187.516.815 1.555.154.664.706 4.763.729.018.599

Terminal Value 66.624.619.400.000

ENTERPRISE

VALUE

71.388.348.418.599

2014 2015P 2016P 2017P Total

FCFF 785.713.816.089 1.106.328.155.948 1.603.975.665.048 2.029.077.602.584

PVIF 1 0,899 0,808 0,726

PV of FCFF 785.713.816.089 994.589.012.197 1.296.012.337.359 1.473.110.339.476 4.549.425.505.121

Terminal

Value

69.306.982.160.000

Enterprise

Value

73.856.407.665.121

Page 20: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 20 dari 24

Tabel 15: Estimasi Harga Saham

Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan FCFE dan FCFF, didapatkan nilai instrinsik atau nilai wajar saham Indofood

adalah masing-masing Rp8130 untuk FCFE dan Rp8.411 untuk FCFF. Maka dari itu, target harga yang

kami tetapkan untuk Indofood adalah sebesar Rp8130 sampai dengan Rp8.411. Pada tanggal 31

Desember 2014, harga saham Indofood di pasar saham adalah Rp6.750, sehingga menandakan

saham Indofood ini undervalued dan rekomendasi untuk para calon investor adalah buy atau

membeli.

2. RELATIVE VALUATION

a. Price/Earnings

Price/earnings atau yang lebih dikenal dengan earning multiplier model adalah salah satu

pendekatan dalam menghitung present value dari sebuah return di masa depan.

Tabel 16: Price/Earnings INDF dan Industri Terkait

INDF.JK Consumer Non

Cyclicals

Food &

Tobacco

P/E 14,9 21,0 20,5

Secara teori semakin rendah rasio PE maka akan semakin baik nilai dari saham tersebut. Kita lihat

pada rasio PE perusahaan terhadap industri, rasio PE industri lebih besar dibandingkan dengan

PE rasio perusahaan, ini berarti dapat dikatakan bahwa harga saham INDF lebih murah dari pada

industri, begitu juga jika dibandingkan dengan sektor rasio PE INDF lebih kecil, ini berarti harga

saham dari INDF lebih murah jika dibandingkan dengan sektor.

b. Price/Book Value

Penilaian rasio yang digunakan oleh investor untuk membandingkan harga saham per lembar

dengan pendapatan per lembar saham (nilai pasar) untuk buku catatan nilai.

Outstanding Shares 8.780.426.500

Estimated Intrinsic Value 8.411

Market Price (per 31 Des 2014) 6.750

Margin 24,61%

Conclusion Undervalued

Recommendation Buy

Page 21: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 21 dari 24

Tabel 17: Price/Book Value INDF dan Industri Terkait

INDF.JK Consumer Non

Cyclicals

Food &

Tobacco

P/BV 2,1 3,9 3,2

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki rasio PBV sebesar 2,1 disimpulkan bahwa untuk saat

ini saham INDF relative undervalued jika dibandingkan dengan industri maupun sektor, karena

memiliki nilai P/BV yang lebih rendah dari industri dan sektor, dengan nilai saham INDF yang

relative undervalued daripada industri dan sektor makan sebaiknya saham INDF di hold or buy.

c. Price/Cash Flow Rasio

Price/Cash Flow Ratio adalah rasio harga saham untuk perusahaan dibagi arus kas per saham

perusahaan.

Tabel 18: Price/Cash Flow INDF dan Industri Terkait

INDF.JK Consumer Non

Cyclicals

Food &

Tobacco

Price/Cash Flow 9,2 14,0 12,6

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harga saham INDF jika dibandingkan dengan industri lebih

baik karena memiliki nilai P/CF yang lebih kecil, begitu juga jika dibandingkan dengan sektor harga

saham INDF relatif baik karena memiliki P/CF di bawah P/CF sektor.

d. Price/Sales

Rasio price/sales (P/S ratio, atau rasio harga/pejualan) saham adalah indikator valuasi saham

lainnya, yang mirip P/E rasio. P/S rasio mengukur harga saham perusahaan terhadap pejualan

tahunannya.

Tabel 19: Price/Sales INDF dan Industri Terkait

INDF.JK Consumer Non

Cyclicals

Food &

Tobacco

Price/Sales 1 2,1 2,1

Secara teori semakin rendah nilai dari P/S maka akan semakin atraktif suatu saham tersebut, jika

dibandingkan dengan industri dan sektor P/S perusahaan lebih tinggi, maka saham dari

perusahaan kurang atraktif jika dibandingkan dengan industri dan sektor. Dapat kita lihat bahwa

P/S INDF lebih rendah dari pada P/S industri dan sektor.

Page 22: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 22 dari 24

Tabel 20: Laporan Laba Rugi Komprehensif

Tabel 21: Laporan Posisi Keuangan

Gambar 10: P/E dan P/BV

Gambar 11: ROA, ROE, Total Aset Turnover, dan

Sustainable Growth Rate

Tabel 22: Rasio-rasio Utama

0,00

0,50

1,00

1,50

2,00

2,50

3,00

3,50

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

2012 2013 2014 2015P 2016P

P/E PBV

Rp miliar 2012 2013 2014 2015P 2016P 2017P

Pendapatan 50,202 55,624 63,594 70,975 79,666 89,805

HPP (36,610) (42,018) (46,545) (52,440) (59,116) (66,240)

Laba Kotor 13,591 13,606 17,050 18,535 20,550 23,565

Beban Usaha (7,287) (8,547) (10,568) (10,914) (12,566) (14,354)

EBIT 6,878 6,112 7,209 8,523 9,117 10,414

Pre-tax Profit 6,317 4,001 6,229 6,996 7,129 8,562

Tax (1,531) (1,177) (1,828) (2,053) (1,972) (2,466)

Income for the Year 4,779 3,417 5,146 5,471 5,948 6,966

Net Profit 3,261 2,504 3,885 3,958 4,384 5,144

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

0%

5%

10%

15%

20%

2011 2012 2013 2014

Ass

et T

urn

ov

er, S

ust

ain

able

Gro

twth

R

ateR

OA

, RO

E

Return on Equity

Return on Aset

Total Aset Turnover

Sustainable Growth Rate

Rp miliar 2012 2013 2014 2015P 2016P 2017P

Aset

Kas dan setara kas 13,346 13,666 14,158 14,934 18,342 21,269

Deposit waktu 0 3,398 0 0 0 0

Investasi jangka pendek 553 694 665 665 665 665

Piutang usaha 3,641 5,267 4,34 5,377 5,457 6,109

Persediaan 7,786 8,161 8,455 9,364 10,037 10,859

Aset lancar lainnya 910 1,587 15,453 13,409 13,428 13,45

Total aset lancar 26,236 32,772 40,996 43,749 47,929 52,353

Penyertaan saham 2,718 5,301 5,302 6,204 6,602 6,801

Aset tetap 22,77 30,385 31,201 37,138 40,509 42,236

Total aset 59,389 77,611 85,939 89,09 95,04 101,391

Liabilitas dan ekuitas

Hutang jangka pendek 2,614 4,626 5,07 5,07 5,07 5,07

Hutang usaha 3,643 4,851 5,151 5,013 5,728 6,022

Kewajiban jangka pendek

lainnya5,42 9,995 12,451 12,574 13,605 14,576

Total Kewajiban jangka

pendek12,805 19,471 22,682 22,657 24,403 25,667

Hutang jangka panjang 8,354 15,324 16,838 16,838 16,838 16,838

kewajiban jangka panjang

lainnya3,782 4,733 5,191 5,591 5,991 6,241

Total Liabilitas 25,249 39,72 44,711 45,086 47,232 48,746

Total Ekuitas 34,14 37,892 41,228 44,004 47,808 52,645

Total Liabilitas & Ekuitas 59,389 77,611 85,939 89,09 95,04 101,391

2012 2013 2014 2015P 2016P

Pertumbuhan (%)

Pendapatan 9,69% 10,80% 14,33% 11,61% 12,25%

Laba sebelum

pajak 12,58% 7,19% 9,80% 9,86% 8,95%

EBITDA 24,24% 29,41% 29,35% 27,66% 28,81%

Laba Bersih 0,00% 1,06% 1,17% 0,74% 0,99%

Pertumbuhan (%)

Gross Margin 0,271 0,245 0,268 0,261 0,258

Operating

Margin 0,137 0,11 0,113 0,12 0,114

Pretax Margin 0,126 0,072 0,098 0,099 0,09

Net Margin 0,095 0,051 0,069 0,07 0,065

ROA 0,112 0,058 0,076 0,079 0,075

ROE 0,161 0,086 0,129 0,18 0,196

Likuditas (x)

Quick Ratio 1,44 1,26 1,43 1,52 1,55

Current Ratio 2,05 1,68 1,81 1,93 1,96

Solvabilitas (x)

Liabilities to

equity 0,74 1,05 1,08 1,02 0,99

Liabilities to

asset 0,96 1,21 1,09 1,03 0,99

Page 23: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 23 dari 24

REFERENSI

Laporan Keuangan:

Laporan Keuangan Tahunan Indofood Sukses Makmur, Tbk Tahun 2012 – 2014 diakses pada

http://www.indofood.com/investor-relation/annual-report

Laporan Keuangan Tahunan Indofood Consumer Branded Products, Tbk Tahun 2014 diakses pada

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Inform

asi/01_Laporan_Keuangan/04_Annual%20Report//2014/ICBP/ICBP_Annual%20Report_2014.pdf

Website:

http://www.aptindo.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=83:bogasari&catid=38:

anggota&Itemid=53

http://www.aptindo.or.id/pdfs/Merk%20dan%20Spesifikasi%20Tepung%20Terigu.pdf

http://www.aptindo.or.id/pdfs/An%20Overview%20of%20Indonesian%20Wheat%20Flour%20Indust

ry%20Aptindo%20%28August%202014%29.pdf

http://www.beritasatu.com/ekonomi/248255-60-juta-penduduk-usia-produktif-jadi-modal-

indonesia.html

http://www.bi.go.id/en/moneter/inflasi/data/Default.aspx

http://bps.go.id/brs/view/id/1114

http://www.dairyaustralia.com.au/Markets-and-statistics/Production-and-sales/Production-

Summary.aspx

http://www.indexmundi.com/commodities/?commodity=wheat&months=60

http://www.indofood.com

http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/demografi/item67

http://kabar24.bisnis.com/read/20130823/79/158486/penduduk-usia-produktif-indonesia-capai-

4498

http://www.kemenperin.go.id/statistik/pdb_share.php

http://www.marketing.co.id/duel-seru-mie-instan-si-seleraku-vs-si-sedap/

Page 24: Equity Valuation_INDF_Tugas UTS ANSEK Bismillah 1

Indofood Sukses Makmur, Tbk

Halaman 24 dari 24

Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan

kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah digunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali kami

menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk

tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata ajaran : Analisis Sekuritas

Judul makalah : “Equity Research PT Indofood Sukses Makmur, Tbk”

Tanggal : 23 Maret 2016

Dosen : Viverita Ph.D

Nama/ NPM :

1. Hardiatmoko Nugrahadi (1306414204)

2. Ikhwan Prasetyo Wibowo (1306452354)

3. Moch Yogie Setiawan (1306411032)

4. Sarah Nabila (1306386434)

Tanda Tangan :

1. Hardiatmoko Nugrahadi 1.

2. Ikhwan Prasetyo Wibowo 2.

3. Moch Yogie Setiawan 3.

4. Sarah Nabila 4.